SNI 99001:2016 Sistem Manajemen Halal

dokumen-dokumen yang mirip
Sistem manajemen halal

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL

RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR TAHUN... TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL

2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

SERTIFIKASI HALAL OLEH LPPOM DAN MUI PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan dan Kosmetika (LPPOM) adalah

SISTEM JAMINAN PRODUK HALAL

Q # Pertanyaan Audit Bukti Audit 4 Konteks Organisasi 4.1 Memahami Organisasi dan Konteksnya

Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 518 Tahun 2001 Tanggal 30 Nevember 2001 TENTANG PEDOMAN DAN TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENETAPAN PANGAN HALAL

PENGEMBANGAN KONSEP MODEL SISTEM JAMINAN HALAL PRODUK DAGING AYAM DI RUMAH POTONG AYAM 1

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

Sistem Manajemen Keamanan pangan Persyaratan untuk organisasi dalam rantai pangan

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG JAMINAN PRODUK HALAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sertifikasi dan Sistem Jaminan Halal

Sistem manajemen mutu Persyaratan

Persyaratan Sertifikasi Halal. Kebijakan dan Prosedur HAS 23000:2

Penilaian kesesuaian - Pedoman penggunaan sistem manajemen mutu organisasi dalam sertifikasi produk

Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) MEA

Manual SJH. Dokumen perencanaan yang menggambarkan cara perusahaan memenuhi 11 kriteria SJH Berfungsi sebagai panduan bagi perusahaan

Sistem manajemen mutu Persyaratan

NOMOR 215 TAHUN 2016 TENTANG BAB I PENDAHULUAN

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

-1- DOKUMEN STANDAR MANAJEMEN MUTU

apoteker123.wordpress.com 1 dari 5 DAFTAR PERIKSA Halal Assurance System 23000:1 PERTANYAAN PERIKSA HASIL PERIKSA

BAB I PENDAHULUAN. Agroindustri semakin berkembang pesat. Seiring dengan berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta dan sekitar 87%

BAB VI JAMINAN KEHALALAN DAN MEKANISMENYA

Persyaratan umum pengoperasian berbagai lembaga inspeksi

Pengembangan SNI. Y Kristianto Widiwardono Pusat Perumusan Standar-BSN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut ketentuan Pasal 1 Angka (1) Undang-undang No.7 Tahun 1996 tentang

BAB I PENDAHULUAN. sangat besar dalam membantu perekonomian rakyat. UKM Menurut UU No. 20 tahun 2008 Usaha Kecil dan Menengah adalah usaha

ISO 9001:2000. Persyaratan-persyaratan Sistem Manajemen Mutu

SISTEM JAMINAN HALAL (S J H)

Persyaratan umum kompetensi laboratorium pengujian dan laboratorium kalibrasi

Checklist Audit Mutu ISO 9001:2008

Persyaratan Umum Lembaga Sertifikasi Ekolabel

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 58/Permentan/OT.140/8/ TENTANG PELAKSANAAN SISTEM STANDARDISASI NASIONAL DI BIDANG PERTANIAN

KAN-G-XXX Nomor terbit: 1 Mei 2013

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB VII PENUTUP. A.1. Bentuk-bentuk perlindungan konsumen produk halal dan tayib dalam. hukum Islam dan sertifikasi halal MUI diwujudkan melalui:

Pedoman KAN Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian berbasis SNI dan/atau regulasi teknis

5. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN 6. MANAJEMEN SUMBER DAYA 7. REALISASI PRODUK 8. PENGUKURAN,ANALISA & PERBAIKAN

ZAKIYAH Badan Standardisasi Nasional. Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum Bandung, 13 Juni 2007

BAB III LANDASAN TEORI

LEMBAGA PENYELENGGARA AUDIT DAN SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN PT. ANUGERAH GLOBAL SUPERINTENDING DOKUMEN PENDUKUNG

KLAUSUL-KLAUSUL DALAM DOKUMEN ISO 9001

SISTEM-SISTEM TERKAIT MANAJEMEN MUTU PADA INDUSTRI PANGAN

SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN MENURUT ISO 14001

SYARAT DAN ATURAN AKREDITASI LEMBAGA SERTIFIKASI HALAL. Kom ite Akreditasi Nasional National Accreditation Body of Indonesia

PSN Pedoman Standardisasi Nasional

MANUAL Sistem Jaminan Halal

Sistem Manajemen Mutu Sarana Pelayanan Kesehatan

BSN PEDOMAN Persyaratan umum lembaga sertifikasi produk. Badan Standardisasi Nasional

Penilaian Kesesuaian Ketentuan umum penggunaan tanda kesesuaian produk terhadap SNI

DPLS 12 Rev. 2 PERSY ARAT AN T AMBAHAN BAGI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI. KomftelkredH..1 N..lonal

PEDOMAN DAN PROSEDUR PENETAPAN FATWA

Fokus Pagi Edisi Rabu, 29 Juli 2009 Tema : Kebijakan Topik : Nasib Rancangan Undang-Undang Jaminan Produk Halal

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

Sistem Manajemen Lingkungan Menurut ISO 14001

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

Panduan audit sistem manajemen mutu dan/atau lingkungan

PT MUTU HIJAU INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Populasi umat Muslim di seluruh dunia saat ini semakin meningkat.

PERSYARATAN MANAJEMEN LABORATORIUM PENGUJIAN SESUAI ISO/IEC : 2005

Penilaian kesesuaian Kosakata dan prinsip umum

Kriteria kompetensi evaluator sertifikasi ekolabel

MAKANAN DAN MINUMAN DALAM ISLAM OLEH : SAEPUL ANWAR

Mutu karkas dan daging ayam

Pancasila sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa

MANUAL SISTEM JAMINAN HALAL [PERUSAHAAN ]

STANDARDISASI DAN KEGIATAN YANG TERKAIT ISTILAH UMUM

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 88/Permentan/PP.340/12/2011 TENTANG

SYARAT DAN ATURAN TAMBAHAN AKREDITASI LEMBAGA VERIFIKASI LEGALITAS KAYU

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

BATAN KEPALA BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL,

BAB I PENDAHULUAN. energi. Makanan dan minuman yang dikonsumsi manusia haruslah makanan. dalam Al-Qur an surat Al-Baqarah ayat 172:

II. TINJAUAN PUSTAKA A. SISTEM STANDARISASI NASIONAL. A.1. Sejarah Perkembangan Standar

Sistem Manajemen Lingkungan (SML) Dr. Ir. Katharina Oginawati MS

PEDOMAN KNAPPP 02:2007 Persyaratan Umum Akreditasi Pranata Litbang

SERTIFIKASI HALAL DALAM PRODUK KULINER UMKM

DOKUMEN KEHALALAN BAHAN

BAB III PEMBAHASAN. 3.1 Tinjauan Teori

AUDIT INTERNAL UNTUK MENJAWAB 11 KRITERIA SJH

SNI 4230:2009. Standar Nasional Indonesia. Pepaya

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 95 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN MASYARAKAT VETERINER DAN KESEJAHTERAAN HEWAN

Spesifikasi sistem manajemen keamanan pada rantai pasokan

PERSYARATAN TAMBAHAN BAGI LEMBAGA SERTIFIKASI SISTEM MANAJEMEN KEAMANAN INFORMASI

Syarat dan Aturan Tambahan Akreditasi Lembaga Penilai Pengelolaan Hutan Produksi Lestari (LP PHPL)

BAB I PENDAHULUAN. perubahan perilaku konsumen, kebijakan pemerintah, persaingan bisnis, hanya mengikuti perkembangan penduduk namun juga mengikuti

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pendahuluan 12/17/2009

Pedoman Multilokasi Sertifikasi Produk dan Legalitas Kayu

Transkripsi:

SNI 99001:2016 Sistem Manajemen Halal

Sinergi UU 20 dan UU 33 tahun 2014 Penyusunan, penetapan, & penerapan Standar Halal diperlukan Standar Nasional Indonesia (SNI) tentang persyarataan Halal untuk menjaga kesatuan umat Pengujian Produk Halal diperlukan laboratorium uji yang kompeten, bila diperlukan pengujian terhadap produk berdasarkan persyaratan kompetensi laboratorium (SNI ISO/IEC 17025) Sertifikasi Halal diperlukan sistem sertifikasi halal untuk memberikan kepercayaan kepada umat tentang kehalalan produk (SNI ISO/IEC 17021, SNI ISO 22000 dan SNI ISO/IEC 17065) Akreditasi Lembaga Pemeriksa penyusunan, penetapan, dan penerapan Standar Halal Halal diperlukan Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk tentangmemastikan persyarataan Halal kompetensi, untuk menjaga kesatuan umat independensi, dan imparsialitas pelaksanaan proses sertifikasi oleh Lembaga Pemeriksa Halal (SNI ISO/IEC 17011) Sertifikasi Auditor halal untuk memastikan kompetensi auditor yang bekerja untuk Lembaga Pemeriksa Halal berdasarkan persyaratan kompetensi lembaga sertifikasi personel (SNI ISO/IEC 17024

Perbandingan Regulasi Halal (Hashim, 2011) 3

Strategi penyusunan standar lingkup halal Disusun terlebih dahulu standar sistem manajemen halal untuk memastikan bahwa : Produk halal tetap halal dari awal hingga akhir Produk terkontaminasi Selama penanganan tidak tercampur dengan produk halal Adanya tanggung jawab organisasi bahwa produk halal yang dihasilkan benar-benar halal Menuju sistem manajemen yang terintegrasi 4

Strategi penyusunan standar lingkup halal Produk yang terkontaminasi produk tidak halal perlu metode uji, apakah benar terkontaminasi produk haram. standar sistem manajemen halal Produk berbasis daging yang pada dasarnya halal bisa menjadi tidak halal krn ada perlakuan titik kendali proses SNI penyembelihan halal 5

Perkembangan Standar Halal di Indonesia Testing standard Sistem Manajemen Halal (SNI 99001:2016) Pemotongan Halal pada Unggas (SNI 99002:2016) Pemotongan Halal pada Hewan Ruminansia (SNI 99003:2018) 6

Perbandingan Standar Halal Dokumen Standar Seri HAS LPPOM MUI HAS 23000:1, Persyaratan Sertifikasi: Kriteria Sistem Jaminan Halal HAS 23000:2, Persyaratan Sertifikasi Halal: Kebijakan dan Prosedur HAS 23103, Pedoman pemenuhan Kriteria Sistem Jaminan Halal di RPH HAS 23201, Persyaratan Bahan Pangan Halal Dokumen Standar Seri OIC/SMIIC OIC/SMIIC 1:2011 General guidelines on halal food (TC1 Halal Food Issues) OIC/SMIIC 2:2011 Guidelines for bodies providing halal certification (TC1 Halal Food Issues) OIC/SMIIC 3:2011 Guidelines for the halal accreditation body accrediting halal certification bodies (TC1 Halal Food Issues) Dokumen Standar CODEX CAC/GL 24/1997 General guidelines for use of the term halal Dokumen Standar Negara Lain Malaysian Standard (MS), IHI Alliance Halal Standard (Malaysian Private Standard) Thailand Halal Standard Philippine National Standard Brunei Darussalam Standard

Standar Halal di Internasional SMIIC: ada 3 standard, belum menuju spesifik produk Codex: terkait label, ttg istilah Halal MS: ada sekitar 15 standar Malaysia Thailand, Philippine, Brunei, Pakistan, Negara teluk (GSO) dan bbrp negara sahabat lain 8

SNI 99001:2016 Sistem Manajemen Halal Berbasis HAS dan ISO 9001:2015 Mengatur ttg keorganisasian, manajemen berbasis resiko Menjembatani Fatwa menjadi hukum positif di bidang tertentu Diharapkan organisasi yang memproduksi produk Halal menerapkannya sbg jaminan mutu ke-halal an produk Penerapan di UKM memerlukan pendampingan tersendiri 9

SNI 99001:2016 Sistem manajemen halal Dasar FDIS ISO 9001:2015 Diusulkan untuk dirumuskan pada tahun 2014 Dirumuskan 2015 dan konsensus tanggal 10 Desember 2015 Jajak pendapat 1 Februari 2016-31 Maret 2016 & Pemungutan suara 27 Mei 2016-26 Juli 2016 Ditetapkan tahun 2016 Daftar isi Prakata Pendahuluan 1 Ruang lingkup 2 Acuan normatif 3 Istilah dan definisi 4 Konteks organisasi 5 Kepemimpinan 6 Perencanaan sistem manajemen halal 7 Dukungan 8 Operasional 9 Evaluasi kinerja 10 Peningkatan Lampiran (informatif) Panduan Penggunaan Standar Bibliografi 10

11

SNI 99001 Sistem manajemen halal Daftar isi Prakata Pendahuluan 1 Ruang lingkup 2 Istilah dan definisi 3 Konteks organisasi 4 Kepemimpinan 5 Perencanaan sistem manajemen halal 6 Dukungan 7 Operasional 8 Evaluasi kinerja 9 Peningkatan 12 Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen terhadap sistem manajemen halal Manajemen puncak harus menetapkan, mengkaji ulang dan memelihara kebijakan halal penyelia halal harus beragama Islam dan memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan

1.Ruang lingkup Standar ini berlaku bagi organisasi yang menetapkan bahwa produk yang dihasilkan adalah produk halal. Standar ini berlaku umum untuk semua kategori organisasi antara lain, industri pengolahan (pangan, obat, kosmetika), Rumah Potong Hewan (RPH), proses produksi, katering, restoran, industri jasa (antara lain distributor, warehouse, transporter, perhotelan, retailer), dan barang gunaan. Produk halal dalam standar ini meliputi bahan yang berasal dari bahan baku hewan, tumbuhan, mikroba, maupun bahan yang dihasilkan melalui proses fisika, proses kimia, proses biologi, atau proses rekayasa genetik. Termasuk di dalamnya adalah rangkaian kegiatan (proses) untuk menjamin kehalalan produk yang mencakup penyediaan bahan, pengolahan, penyimpanan, pengemasan, pendistribusian, penjualan, penyajian produk dan pelayanan yang berlangsung secara berkelanjutan. 13

2 Istilah dan definisi 1. produk 2. produk Halal 3. organisasi 4. pelaku usaha 5. pelanggan 6. konsumen 7. sumber daya 8. halal 9. persyaratan halal 10.penyelia halal 11.Majelis Ulama Indonesia (MUI) 12.fatwa MUI 13.auditor halal 14.bahan 15.bahan baku 16.bahan tambahan 17.bahan penolong 18.tim manajemen halal 19.ketertelusuran (traceability 14

Penyelia halal penyelia halal orang dan/atau tim yang bertanggung jawab pada pelaksanaan manajemen halal Penyelia halal organisasi harus beragama Islam dan memiliki wawasan luas dan memahami syariat tentang kehalalan. 15

Penyelia halal Peran dan tanggung jawab dari penyelia halal ialah: 1. mengawasi proses produk halal di organisasi; 2. menentukan tindakan perbaikan dan pencegahan; 3. mengkoordinasikan proses produk halal; 4. mendampingi auditor halal lembaga pemeriksa halal pada saat pemeriksaan; 5. memastikan keberlangsungan kesesuaian persyaratan halal di seluruh kegiatan harian di dalam organisasi; dan 6. melaporkan secara langsung kepada manajemen puncak tentang permasalahan termasuk yang tidak sesuai dengan persyaratan halal. Jika belum terdapat penyelia halal yang memiliki kualifikasi sesuai persyaratan maka organisasi harus memastikan petugas yang ditunjuk diberikan pelatihan mengenai persyaratan halal dari otoritas kompeten yang diakui. 16

3 Konteks organisasi 3.1 Pemahaman organisasi dan konteksnya 3.2 Pemahaman terhadap kebutuhan dan ekspektasi para pihak yang berkepentingan 3.3 Penetapan ruang lingkup sistem manajemen halal 3.4 Sistem manajemen halal dan prosesnya 17

4 Kepemimpinan 4.1 Kepemimpinan dan komitmen 4.1.1 Umum 4.1.2 Fokus pada pelanggan 4.2 Kebijakan halal 4.2.1 Penetapan kebijakan halal 4.2.2 Komunikasi kebijakan halal 4.3 Peran, tanggung jawab dan kewenangan organisasi 18

5 Perencanaan sistem manajemen halal 5.1 Tindakan untuk menghadapi risiko dan peluang 5.2 Sasaran manajemen halal dan rencana pencapaiannya 5.3 Rencana perubahan 19

6 Dukungan 6.1 Sumber daya 6.1.1 Umum 6.1.2 Sumber daya manusia 6.1.3 Infrastruktur 6.1.4 Lingkungan kerja 6.1.5 Pemantauan dan pengukuran sumber daya 6.1.6 Pengetahuan organisasi 6.2 Kompetensi 6.3 Kepedulian 6.4 Komunikasi 6.5 Informasi terdokumentasi 6.5.1 Umum 6.5.2 Pembuatan dan pemutakhiran 6.5.3 Pengendalian informasi terdokumentasi 20

7 Operasional 7.1 Rencana operasional dan pengendalian 7.2 Penetapan persyaratan produk 7.3 Desain dan pengembangan produk halal 7.4 Kontrol produk yang disediakan secara eksternal 8.5 Penyediaan produk 8.6 Rilis produk halal 8.7 Kontrol ketidaksesuaian keluaran proses dan produk halal 21

Persyaratan produk Peraturan perundangan Persyaratan halal persyaratan halal segala sesuatu yang memenuhi syariat Islam dan fatwa MUI Persyaratan pelanggan Persyaratan produk Hukum berdasarkan Al- Quran dan Al- Hadits 22

8 Evaluasi kinerja 8.1 Pemantauan, pengukuran, analisis, dan evaluasi 8.1.1 Umum 8.1.2 Kepuasan pelanggan 8.1.3 Analisis dan evaluasi 8.2 Audit internal 8.3 Kaji ulang manajemen 8.3.1 Umum 8.3.2 Masukan kaji ulang manajemen 8.3.3 Keluaran kaji ulang manajemen 23

Audit internal merencanakan, menetapkan, menerapkan dan memelihara program audit termasuk frekuensi setidaknya minimal satu tahun sekali atau lebih sering jika diperlukan, metode, tanggung jawab, persyaratan perencanaan dan pelaporan, yang akan mempertimbangkan sasaran halal, pentingnya proses yang bersangkutan, umpan balik pelanggan, perubahan berdampak pada organisasi, dan hasil audit sebelumnya 24

9 Peningkatan 9.1 Umum Organisasi harus menentukan dan memilih peluang untuk perbaikan dan melaksanakan tindakan yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelanggan 9.2 Ketidaksesuaian dan tindakan koreksi 9.3 Perbaikan berkelanjutan 25

Ketidaksesuaian proses & produk Apabila organisasi telah merilis produk kepada pelanggan yang tidak memenuhi persyaratan halal dan peraturan perundang-undangan maka organisasi harus menarik dan memusnahkan produk tersebut Organisasi harus mengelola keluaran proses dan produk yang tidak sesuai dengan cara berikut: 1. segregasi, penahanan, pengembalian atau penangguhan penyediaan produk; 2. menginformasikan pelanggan; 3. penarikan dan pemusnahan produk. 26

27