IDENTIFIKASI SELF EFFICACY SISWA MTs DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI MTs N 2 CIAMIS

Indonesian Journal of Guidance and Counseling: Theory and Application

DIMENSI DALAM EFIKASI DIRI MAHASISWA PENGARUHNYA PADA KESIAPAN MENJADI PENDIDIK YANG BERKARAKTER

EFIKASI DIRI DAN METAKOGNISI SISWA KELAS X SMA DALAM MENYELESAIKAN SOAL-SOAL GEOMETRI. Kata kunci: Efikasi, metakognisi dan penyelesaian masalah.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. tugas perkembangannya di periode tersebut maka ia akan bahagia, namun

SELF-EFFICACY SISWA DALAM PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan menengah. Tujuan pendidikan perguruan tinggi ialah untuk

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 2 KARANGMALANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual,

BAB 1 PENDAHULUAN. Matematika sebagai salah satu mata pelajaran yang diajarkan mulai dari tingkat

PENERAPAN DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RUANG DIMENSI TIGA PADA SISWA SMAN 8 MATARAM

I. PENDAHULUAN. depan yang lebih baik. Melalui pendidikan seseorang dapat dipandang terhormat,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) siswa dengan kelompok heterogen. Sedangkan, Sunal dan Hans

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. oleh National Council of Teachers of Mathematics (NCTM). NCTM (2000)

Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Quick On The Draw pada Mata Pelajaran Matematika Di SMPN 6 Banjarmasin Tahun Pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Matematika sebagai suatu bidang ilmu yang merupakan alat pikir,

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian No.Daftar : 056/S/PPB/2012 Desi nur hidayati,2013

Universitas Muhammadiyah Surakarta 1) 2) Kata Kunci: memantau dan mengevaluasi; merencana; metakognitif

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDY BIMBINGAN DAN KONSELING UNIVERSITAS SLAMET RIYADI SURAKARTA

Upaya Meningkatkan Self-Efficacy Melalui Model Learning Cycle 5E Pada Pokok Bahasan Perbandingan

DESKRIPSI SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL

METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 di SMP Negeri 2

PENGARUH PELATIHAN BERFIKIR POSITIF TERHADAP TINGKAT EFIKASI DIRI MAHASISWA. Suryani STIKES 'Aisyiyah Yogyakarta

GAYA BERPIKIR MATEMATIKA SISWA DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA 1. PENDAHULUAN

Wawat Suryati STKIP-PGRI Bandar Lampung ABSTRAK

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Risqilah Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNIKAL Jl. Sriwijaya No 3 Pekalongan, ABSTRAK

KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN MASALAH FUNGSI

EFIKASI DIRI, DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DAN SELF REGULATED LEARNING PADA SISWA KELAS VIII. Abstract

BAB IV HASIL PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas VIII-A SMP Mathla ul

BAB III METODE PENELITIAN. Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat pada semester 2. sejak bulan Februari sampai dengan April 2010.

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI PENELITIAN. menyelesaikan soal cerita matematika, dapat dinyatakan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Nailul Asrof ( /8/A2) S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN EFIKASI DIRI SISWA KELAS XI SMA N 1 KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2017/2018

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN TALKING STICK

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PILIHAN KARIR PADA SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 BOBOTSARI PURBALINGGA JURNAL SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TALKING STICK

ANALISIS DESKRIPTIF SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PBM PADA SISWA KELAS XI MM1 SMK TKM TEKNIK KEBUMEN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

BAB I PENDAHULUAN. sumbangsih bagi bangsa Indonesia di masa yang akan datang. Untuk memajukan

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN KEMATANGAN KARIR SISWA KELAS XI SMKN 8 JAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

Naskah Publikasi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Matematika

Peningkatan Hasil Belajar, Pembelajaran Kooperatif, Team Assisted Individualization

ANALISIS KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA BERDASARKAN LANGKAH-LANGKAH POLYA PADA MATERI ARITMATIKA SOSIAL SISWA KELAS VII SMP N 1 BRINGIN

ANALISIS KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 03 TUNTANG TENTANG BANGUN DATAR DITINJAU DARI TEORI VAN HIELE

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 8 KOTA GORONTALO OLEH : Asni Eksan, Wenny Hulukati, Irvan Usman

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN PERILAKU ASERTIF. SISWA KELAS VIII MTs NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan tinggi. Secara umum pendidikan perguruan tinggi bertujuan untuk

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan yang sedang dihadapinya. Oleh karena itu, kemampuan pemecahan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

[ISSN VOLUME 3 NOMOR 2, OKTOBER] 2016

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN PAIR CHECKS BERBANTUAN KARTU DOMINO DENGAN MELIHAT KEMAMPUAN AWAL SISWA

ABSTRACT. KeyWords: Concepts Understanding Mathematics, Giving Questions And Getting Answers

BAB I PENDAHULUAN. belajar diantaranya motivasi belajar dan tingkat kemampuan awal siswa.

PENERAPAN TIPE LEARNING CYCLE MELALUI MODEL PENGAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER

BAB I PENDAHULUAN. Ruzz Media Group, 2009), hlm Wiji Suwarno, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, (Jogjakarta: Ar-

BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL UNTUK SELF-EFFICACY SISWA DAN IMPLIKASINYA PADA BIMBINGAN KONSELING SMK DIPONEGORO DEPOK SLEMAN, YOGYAKARTA

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis

BAB I PENDAHULUAN. oleh peserta didik dapat diterima baik dan berpengaruh terhadap pemahaman serta

Kata Kunci: pembelajaran humanistik, keaktifan belajar, hasil belajar.

BAB I PENDAHULUAN. akademik dan/atau vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni

Suheni Dwi Cahyati Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

PENGGUNAAN MODEL ROLE PLAYING UNTUK PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA BAGI SISWA KELAS IV SDN 1 LUNDONG

BAB III METODE PENELITIAN. di kelas VIII H pada semester genap tahun ajaran 2016/2017.

BAB I PENDAHULUAN. situasi belajar dengan minat, latar belakang, dan kematangan peserta didik.

Analisis Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Tentang Bangun Datar Ditinjau Dari Teori Van Hiele ABSTRAK

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA FOTO TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF PERSUASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PANCUNG SOAL ABSTRACT

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB 1 PENDAHULUAN. Karyawan perusahaan sebagai makhluk hidup merupakan sumber daya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pelaksanaan tindakan kelas ini dilakukan di kelas VIIIc SMP Negeri 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Berdasarkan tujuan yang telah diungkapkan pada bab 1, tujuan penelitian ini

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

BAB III METODE PENELITIAN

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Setiting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Anggraini Gandung Sugita Program Studi Pendidikan MatematikanUniversitas Tadulako Nia Kurniadin SMP Al-Azhar Palu. Abstrak

ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

168 Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Volume 9, Nomor 2, September 2018, hlm. 168 173 IDENTIFIKASI SELF EFFICACY SISWA MTs DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA MATERI BANGUN RUANG SISI DATAR Riska Eva Mardiana, Nonik Indrawatiningsih, Ani Afifah Program Studi Pendidikan Matematika, STKIP PGRI Pasuruan riskaevamardiana@ymail.com Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Self Efficacy siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika materi bangun ruang sisi datar. Subjek dalam penelitian berjumlah 3 orang, dimana masingmasing subjek memiliki Self Efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2017/2018. Instrumen yang digunakan yaitu angket, tes, dan wawancara. Analisis tes dengan menggunakan tahapan Polya yaitu memahami masalah, merencanakan penyelesaian masalah, melaksanakan rencana penyelesaian, dan melakukan pengecekan kembali. Hasil penelitian menunjukkan Self Efficacy tinggi yaitu sudah melakukan langkah-langkah penyelesaian dengan tepat seperti memahami soal dengan baik, menuliskan rencana penyelesaian, dan melaksanakan rencana dengan baik dan tepat, selalu melakukan pengecekan kembali terhadap hasil kerjanya. Self Efficacy sedang (keyakinan diri) masih kurang yakin dalam melakukan langkah-langkah penyelesaian seperti memahami masalah tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, tetapi dalam melakukan rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian siswa tersebut sudah melakukan dengan baik dan tepat, dan terkadang masih bingung jika akan melakukan pengecekan kembali hasil kerjanya. Self Efficacy (keyakinan diri) rendah tidak melakukan langkah-langkah penyelesaian dengan tepat tidak dapat memahami masalah dengan benar, tidak menuliskan rencana penyelesaian atau rumus yang digunakan dengan tepat, tidak melaksanakan rencana penyelesaian dengan tepat dan hasil yang di dapat masih salah, dalam melakukan langkah pengecekan kembali siswa yang memiliki Self Efficacy rendah tidak mampu melakukan karena tidak bisa cara melakukan pengecekan terhadap hasil kerjanya. Keywords: Self Efficacy, pemecahan masalah, soal cerita, bangun ruang sisi datar Self Efficacy dalam pembelajaran matematika berperan penting karena dengan adanya keyakinan akan kemampuan yang dimiliki akan membuat siswa antusias dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Karena proses pembelajaran matematika dipengaruhi oleh Self Efficacy (keyakinan diri). Albert Bandura (1997) mengemukakan self-efficacy merupakan beliefs in one s capabilities to organize and execute the courses of action required to manage prospective situations, yang berarti bahwa self efficacy merupakan penilaian seseorang terhadap kemampuannya dalam mengorganisir, mengontrol, dan melaksanakan serangkaian tingkah laku untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. Alwisol (2016) menyatakan bahwa efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan yang baik atau buruk, tepat atau salah, bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang sudah ditentukan.febri (2014) menyatakan bahwa self efficacy merupakan rasa yakin akan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk dapat mengorganisasikan dan melaksanakan serangkaian tindakan sehingga mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Indi (2009) menyatakan bahwa Self Efficacy merupakan keyakinan atau kepercayaan individu terhadap kemampuan yang dimilikinya dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapi. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa Self Efficacy merupakan sebuah bentuk kerpecayaan atau keyakinan diri seseorang dalam menyelesaikan tugasnya agar dapat menciptakan suatu pembelajaran yang maksimal. Pada penelitian terdahulu menurut Alam (2016) siswa dengan Self Efficacy tinggi mampu memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, menghubungkan masalah 168

Mardiana, Identifikasi Self Efficacy Siswa MTs... 169 dengan konsep matematika, dan menjelaskan masalah sesuai dengan kalimatnya sendiri serta mampu menyusun rencana dengan menyederhanakan masalah, mensketsa diagram, mengurutkan data dan/atau informasi, mengidentifikasi sub-tujuan, membuat eksperimen dan simulasi, serta membuat analogi; mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah ke dalam bentuk matematika, dan melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan berlangsung, hanya saja siswa dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi mampu menyelesaikan perhitungan dengan baik dan benar, sedangkan siswa dengan kemampuan pemecahan masalah sedang lebih cenderung mudah menyerah apabila menemukan kesulitan dalam melakukan perhitungan dan tidak menyelesaikannya dengan baik dan benar; mampu melihat kembali dengan menyimpulkan solusi dari permasalahan, mengecek semua informasi penting yang telah teridentifikasi dari masalah, mengecek perhitungan yang ada, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya pada diri sendiri bahwa pertanyaannya sudah terjawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Self Efficacy siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika dengan menggunakan tahapan Polya. Nurul (2011) menyatakan bahwa soal cerita merupakan suatu persoalan yang berbentuk cerita di mana siswa harus mencari tahu apa yang dipermasalahkan pada soal tersebut. Penyelesaian soal cerita merupakan kegiatan pemecahan masalah, soal cerita matematika sangat berperan dalam kehidupan sehari-hari siswa karena mengedepankan permasalahan yang sesuai dengan kehidupan sehari-hari. Berdasarkan pendapat beberapa para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa soal cerita merupakan soal yang terkait dengan kehidupan sehari-hari yang diungkapkan dalam bentuk kalimat matematika. KAJIAN TEORI Indi (2009) mengatakan bahwa secara garis besar Self efficacy terbagi atas dua bentuk yaitu Self Efficacy tinggi dan Self efficacy rendah. Dalam mengerjakan suatu tugas, individu yang memiliki Self Efficacy tinggi akan cenderung memilih terlibat langsung. Sementara jika individu yang memiliki Self Efficacy rendah cenderung menghindari tugas tersebut. Ghufron dan Rini (2014) menyatakan bahwa seseorang yang memiliki efikasi diri tinggi yaitu percaya bahwa dirinya mampu melakukan sesuatu untuk mengubah dan tetap berusaha dengan apa yang sudah dikerjakan. Sedangkan seseorang yang memiliki efikasi diri rendah menganggap dirinya tidak mampu mengerjakan segala sesuatu yang dikerjakan. Menurut Alwisol (2016:304) ada empat sumber yang mempengaruhi Self Efficacy siswa dalam pembelajaran matematika di antaranya adalah sebagai berikut: (a) Pengalaman Performasi, adalah prestasi yang pernah dicapai pada masa lalu. Sebagai sumber, performasi masa lalu menjadi pengubah efikasi diri yang paling kuat pengaruhnya, (b) Pengalaman Vikarius, Pengalaman vikarius ini diperoleh melalui model sosial. Efikasi akan meningkat ketika mengamati keberhasilan orang lain, sebaliknya efikasi akan menurun jika mengamati orang yang kemampuannya kira-kira sama dengan dirinya ternyata gagal, (c) Persuasi SosialEfikasi diri juga dapat diperoleh, diperkuat atau dilemahkan melalui persuasi sosial. Dampak dari sumber ini terbatas, tetapi pada kondisi yang tepat persuasi dari orang lain dapat mempengaruhi efikasi diri, (d) Keadaan Emosi, Keadaan emosi yang mengikuti suatu kegiatan akan mempengaruhi efikasi di bidang kegiatan itu. Emosi yang kuat, takut, cemas, dan stres, dapat mengurangi efikasi diri. Namun bisa terjadi peningkatan emosi (yang tidak berlebihan) dapat meningkatkan efikasi diri. Self Efficacy merupakan konsep pengetahuan Self yang diperkenalkan oleh Bandura dalam Social Cognitive Theory. Ghufron (2014:80-81) mengatakan bahwa Self Efficacy pada individu berbeda antara satu individu dengan yang lainnya. Masing-masing aspek dimensi mempunyai peran penting dalam kinerja individu secara lebih jelas diuraikan sebagai berikut: (1) Tingkat (level),(2) Kekuatan/Keyakinan (Strenght), (3) Generalitas (Generality). a. Dimensi Tingkat (level), dimensi ini berkaitan dengan derajat kesulitan tugas individu untuk mampu melakukannya. Apabila individu dihadapkan pada tugas-tugas yang disusun menurut tingkat kesulitannya, maka Self Efficacy individu mungkin akan terbatas pada tugas-tugas yang mudah, sedang atau bahkan tugas yang sulit sesuai dengan batas kemampuan yang dirasakan untuk memenuhi tuntutan perilaku yang dibutuhkan pada masing-masing tingkat. b. Dimensi kekuatan (Strenght), dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan atau pengharapan individu mengenai kemampuannya. Pengharapan yang lemah mudah digoyahkan oleh pengalaman-pengalaman yang tidak mendukung. Sebaliknya jika pengharapan yang mantap mendorong individu tetap bertahan dalam usahanya. c. Dimensi generalisasi (Generality), dimensi ini berkaitan dengan luas bidang tingkah laku yang mana individu tersebut merasa yakin terhadap kemampuannya. Dimensi generality ini merupa-

170 Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Volume 9, Nomor 2, September 2018, hlm. 168 173 kan suatu konsep bahwa Self Efficacy seseorang tidak terbatas pada situasi yang spesifik atau tertentu saja. Berdasarkan beberapa pendapat para ahli di atas peneliti menyimpulkan bahwa dimensi Self Efficacy meliputi tingkat kesulitan tugas yang dikerjakan individu (Level), penguasaan individu terhadap bidangnya (Generality), serta derajat kemantapan keyakinan individu (Strenght). Berdasarkan uraian di atas peneliti memilih menekankan permasalahan dengan dimensi Strenght (kekuatan/kelemahan) kemampuan yang dimiliki siswa yang bertujuan untuk mengetahui Self Efficacy siswa dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Dengan memberikan latihan soal matematika yang kesukarannya bertingkat dari yang sederhana sampai yang lebih kompleks sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Adanya dukungan positif dari guru, orang tua dan teman sebaya membuat motivasi siswa terbangun untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. METODE Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Di mana peneliti bekerja sama dengan guru matematika untuk memperoleh informasi mengenai keyakinan siswa dalam menyelesaikan tugasnya. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21-26 Mei 2018 yang dilakukan di kelas VIII pada salah satu MTs Kota Pasuruan. Setelah itu akan diambil masing-masing 1 siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi, sedang, dan rendah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pokok bahasan bangun ruang sisi datar (kubus dan balok). Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu angket, tes, dan diperjelas dengan hasil wawancara. Tes dilaksanakan sebanyak satu kali berbentuk soal uraian dengan rentang waktu yang diperlukan 2 40 menit. Angket respon siswa terhadap pembelajaran matematika memuat 15 butir pernyataan mengenai Self Efficacy dengan menggunakan indikator dimensi strenght dan sub indikator yaitu meningkatkan upaya dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah, dan komitmen dalam menyelesaikan tugas-tugas. HASIL Selanjutnya ketiga siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi, sedang dan rendah tersebut dianalisis berdasarkan hasil tes dalam memecahkan masalah matematika dengan menggunakan tahapan Polya. Berikut akan diuraikan hasil tes serta hasil wawancara pada masing-masing subjek. 1. Siswa yang Memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) Tinggi dalam Menyelesaikan Soal Hasil Analisis Tes S1 Gambar 1.1 Hasil Kerja S1 Pada gambar mengenai hasil tes di atas dapat dilihat jika S1 sudah menuliskan informasi yaitu apa yang diketahui, ditanya, dan dijawab. Strategi yang diambil oleh S1 dengan melihat rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana yang digunakan sudah tepat dan benar. Selanjutnya S1 selalu menuliskan kesimpulan dari jawaban yang sudah di dapatkan serta mengecek kembali hasilnya. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan subjek S1. P : Setelah menuliskan rumus yang digunakan dalam menyelesaikan soal selanjutnya apa yang kamu lakukan? S1 : Saya memasukkan apa yang sudah diketahui ke dalam rumus yang digunakan bu volume kubus = s s s = 15cm 15cm 15cm = 3375cm 3, selanjutnya saya mencari volume balok = 15 3375cm 3 = 50625 cm 3 " P : Apakah kamu sudah yakin dengan jawabannya? S1 : Iya bu, saya sudah yakin sekali karena tadi saya sudah membaca berulang-ulang, saya juga sudah menuliskan kesimpulannya Berdasarkan hasil tes tulis dan hasil wawancara siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi, S1 sudah menuliskan pelaksanaan penyelesaian masalah dengan menuliskan rumus volume kubus yaitu s s s

Mardiana, Identifikasi Self Efficacy Siswa MTs... 171 kemudian memasukkan angka yang sudah diketahui sebelumnya dengan benar yaitu 15cm 15cm 15cm = 3375cm 3. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara didapatkan fakta bahwa S1 memang benar sudah menuliskan langkah penyelesaian dari soal dengan lengkap dan benar. 2. Siswa yang Memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) Sedang dalam Menyelesaikan Soal Hasil Analisis Tes S2 dengan volume balok yang berukuran 15 kali volume kubus serta langkah penyelesaiannya. Setelah dikonfirmasi melalui wawancara didapatkan fakta bahwa S2 memang benar masih sedikit ragu menuliskan langkah penyelesaian dari soal dengan lengkap dan benar. 3. Siswa yang Memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) Rendah dalam Menyelesaikan Soal Hasil Analisis Tes S3 Gambar 1.3 Hasil Pekerjaan S3 Gambar 1.2 Hasil Kerja S2 Pada gambar mengenai hasil tes di atas dapat dilihat jika S2 sudah menuliskan informasi yaitu apa yang diketahui, ditanya, dan dijawab. Strategi yang diambil oleh S2 dengan melihat rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana yang digunakan sudah tepat dan benar. Tetapi S2 tidak menuliskan kesimpulan dari jawaban yang sudah di dapatkan. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan subjek S2. P : Setelah menuliskan rumus yang digunakan dalam menyelesaikan soal selanjutnya apa yang kamu lakukan? S2 : Saya memasukkan apa yang sudah diketahui ke dalam rumus yang digunakan bu, tapi saya tadi masih ragu untuk menuliskan angkanya. Karena saya bingung tadi antara rusuk kubusnya dengan ukuran volume kubus. akhirnya saya menghitung volume kubusnya lebih dulu s s s= 15cm 15cm 15cm = 3375cm 3 " P : Apakah kamu sudah yakin dengan jawabannya? S2 : Sepertinya begitu bu, soalnya saya tadi hanya sekali membaca soalnya Berdasarkan hasil tes tulis dan hasil wawancara siswa yang memiliki Self Efficacy sedang, S2 sudah menuliskan pelaksanaan penyelesaian masalah dengan menuliskan rumus volume kubus yaitu s s s kemudian memasukkan angka yang sudah diketahui sebelumnya dengan benar yaitu 15cm 15cm 15cm walaupun dari awal bingung antara rusuk kubus Pada gambar mengenai hasil tes di atas dapat dilihat jika S3 tidak menuliskan informasi yaitu apa yang diketahui, ditanya, dan dijawab. Strategi yang diambil oleh S3 dapat diketahui dengan melihat rumus yang digunakan dalam penyelesaian masalah. Dilihat dari rumus penyelesaian masalah S3 tidak menuliskan rencana penyelesaian hanya menuliskan angka yang sudah diketahui sebelumnya dan tidak melanjutkan hasil kerjanya sampai selesai. Berikut adalah hasil wawancara peneliti dengan subjek S3. P : Setelah menuliskan rumus yang digunakan dalam menyelesaikan soal selanjutnya apa yang kamu lakukan? S3 : Saya tidak menuliskan rumusnya bu, langsung saya masukkan angkanya yang menghitung volume kubus, tapi yang di volume balok tidak saya kerjakan bu P : Apakah kamu sudah yakin dengan jawabannya? S3 : Tidak yakin bu, saya tidak menuliskan rumus dan satuan pada proses penyelesaiannya, saya juga tidak menuliskan kesimpulannya bu. Tapi gak tahu lagi kalo ternyata benar jawaban saya Berdasarkan hasil tes tulis dan hasil wawancara siswa yang memiliki Self Efficacy rendah, S3 tidak menuliskan pelaksanaan penyelesaian masalah dengan benar, hanya langsung menuliskan rusuk kubus 15 15 15 = 3375cm 2, dan volume kubus yang seharusnya ditulis yaitu s s s = 15cm 15cm 15cm = 3375cm 3 dan tidak melanjutkan menghitung volume balok yang seharusnya ditulis 15 3375cm 3 = 50.625cm 3. Setelah di konfirmasi melalui wawancara didapatkan fakta bahwa S3 memang benar tidak menuliskan langkah penyelesaian dari soal dengan lengkap dan benar tidak menuliskan satuan dengan tepat.

172 Jurnal Ilmiah Edukasi & Sosial, Volume 9, Nomor 2, September 2018, hlm. 168 173 PEMBAHASAN Dalam penelitian siswa yang memiliki Self Efficacy dalam menyelesaikan pemecahan masalah yaitu sudah menuliskan informasi dari masalah menuliskan apa yang diketahui, ditanya, dan dijawab, menuliskan rencana penyelesaian dan melaksanakan penyelesaian dengan benar dan tepat, serta selalu mengecek kembali hasil kerjanya dan menarik kesimpulan dari hasil jawaban yang sudah di dapatkan. Siswa yang memiliki Self Efficacy sedang yaitu dapat menuliskan informasi dari masalah dengan benar dan tepat, menuliskan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian, tetapi masih ragu dan tidak dapat menuliskan kesimpulan dari hasil jawabannya. Sedangkan siswa yang memiliki Self Efficacy rendah yaitu tidak dapat menuliskan informasi dari soal, tidak mampu menuliskan rencana penyelesaian dan melaksanakan rencana penyelesaian dengan maksimal dan hasil yang di dapatkan salah. MenurutAlam (2016) dalam penelitiannya siswa dengan Self Efficacy tinggi mampu memahami masalah dengan mengetahui apa yang diketahui dan ditanyakan pada masalah, menghubungkan masalah dengan konsep matematika, dan menjelaskan masalah sesuai dengan kalimatnya sendiri serta mampu menyusun rencana dengan menyederhanakan masalah, mensketsa diagram, mengurutkan data dan/atau informasi, mengidentifikasi sub-tujuan, membuat eksperimen dan simulasi, serta membuat analogi; mampu melaksanakan rencana dengan mengartikan masalah ke dalam bentuk matematika, dan melaksanakan strategi selama proses dan perhitungan berlangsung, hanya saja siswa dengan kemampuan pemecahan masalah tinggi mampu menyelesaikan perhitungan dengan baik dan benar, sedangkan siswa dengan kemampuan pemecahan masalah sedang lebih cenderung mudah menyerah apabila menemukan kesulitan dalam melakukan perhitungan dan tidak menyelesaikannya dengan baik dan benar; mampu melihat kembali dengan menyimpulkan solusi dari permasalahan, mengecek semua informasi penting yang telah teridentifikasi dari masalah, mengecek perhitungan yang ada, mempertimbangkan solusi yang diperoleh logis, membaca pertanyaan kembali, dan bertanya pada diri sendiri bahwa pertanyaannya sudah terjawab. SIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan mengenai Self Efficacy siswa dalam menyelesaikan soal cerita matematika di atas dijelaskan bahwa siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi yaitu dapat menyelesaikan tugas tepat waktu, selalu berusaha mencari jawaban dari soal yang diberikan, dan selalu yakin untuk mempertahankan hasil kerjanya. Dalam menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) tinggi sudah melakukan langkahlangkah penyelesaian dengan tepat seperti memahami soal dengan baik, menuliskan rencana penyelesaian, dan melaksanakan rencana dengan baik dan tepat, selanjutnya siswa yang memiliki Self Efficacy tinggi selalu melakukan pengecekan kembali terhadap hasil kerjanya untuk meyakinkan bahwa hasil kerjanya sudah benar. Berikutnya siswa yang memiliki Self Efficacy sedang yaitu ragu pada kemampuan yang dimiliki dalam menyelesaikan tugas yang diberikan, selalu menganggap hasil kerjanya salah. Dalam menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang memiliki Self Efficacy sedang (keyakinan diri) masih kurang yakin dalam melakukan langkah-langkah penyelesaian seperti memahami masalah akhirnya tidak menuliskan apa yang diketahui dan ditanyakan, tetapi dalam melakukan rencana penyelesaian, melaksanakan rencana penyelesaian siswa tersebut sudah melakukan dengan baik dan tepat, dan terkadang masih bingung jika akan melakukan pengecekan kembali hasil kerjanya. Jika siswa yang memiliki Self Efficacy rendah tidak mampu menyelesaikan tugas yang sulit dan cenderung tidak dikerjakan, serta tidak mau berusaha mencari jawaban dari soal yang diberikan. Dalam menyelesaikan soal cerita matematika siswa yang memiliki Self Efficacy (keyakinan diri) rendah tidak melakukan langkah-langkah penyelesaian dengan tepat seperti tidak dapat memahami masalah dengan benar, tidak menuliskan rencana penyelesaian atau rumus yang digunakan dengan tepat, tidak melaksanakan rencana penyelesaian dengan tepat dan hasil yang di dapat masih salah, dalam melakukan langkah pengecekan kembali siswa yang memiliki Self Efficacy rendah tidak mampu melakukannya karena tidak bisa dan masih bingung cara melakukan pengecekan terhadap hasil kerjanya. SARAN Berdasarkan hasil penelitian di atas, peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk memilih kelas yang heterogen yaitu kelas yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan menggunakan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan Self Efficacy (keyakinan diri) siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah. Serta bisa memperoleh data yang lebih bervariasi. Dengan mengetahui hal tersebut, akan lebih mudah mengarahkan serta mengembangkan potensi yang dimiliki oleh siswa.

Mardiana, Identifikasi Self Efficacy Siswa MTs... 173 DAFTAR RUJUKAN Anwar, A.I.D. 2009. Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Kecemasan Berbicara Di Depan Umum Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara. Skripsi tidak diterbitkan. Sumatera: Universitas Sumatera Utara. Alwisol. 2014. Psikologi Kepribadian. Malang: UMM Press. Ardiyani, S.A 2016. Identifikasi Kemampuan Pemecahan Masalah dan Self Efficacy Matematika Siswa kelas VIII Dalam Setting Pembelajaran Learning Cycle 7. Skripsi tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Negeri Semarang Bandura, A. 1997. The Exercise Of Control. New York: W.H. Freeman and Company. Ghufron, M.N & Risnawati, R.S. 2014. Teori-Teori Psikolog. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Nurul, U. 2013. Analisis Proses Berpikir Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Segi Empat Berdasarkan Tahapan Pemecahan Masalah Polya Siswa SMP Negeri 14 Surakarta. Skripsi tidak diterbitkan. Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret. Nugraheni, R.F. 2014. Self Efficacy karir siswa kelas XII tekstil SMKN 1 Rota Bayat Tahun Ajaran 2013/ 2014. Skripsi tidak diterbitkan. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Sugiyono, 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.