BAB 2 DATA & ANALISA 2.1 Data dan Literatur 2.1.1 Data Umum Cerita Rakyat 2.1.1.1 Pengertian Cerita Rakyat Dalam KBBI 2005, cerita rakyat adalah legenda pada zaman dahulu yang ada hubungannya dengan peristiwa sejarah. Menurut Emeis, Cerita rakyat adalah cerita kuno yang berisikan setengah sejarah dan yang setengah lagi berdasarkan angan-angan. Menurut William R. Bascom, cerita rakyat adalah cerita yang mempunyai ciri-ciri yang mirip dengan legenda, yaitu dianggap benar-benar terjadi, tetapi tidak dianggap suci. Menurut Hooykaas, cerita rakyat adalah dongeng tentang hal-hal yang berdasarkan sejarah yang mengandung sesuatu hal yang ajaib atau kejadian yang menandakan kesaktian. 2.1.1.2 Kategori Cerita Rakyat 1. Mitos Mitos atau mite (myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kayangan) pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang empunya cerita atau penganutnya. Mitos pada umumnya mengisahkan tentang terjadinya alam semesta, dunia, manusia pertama, terjadinya maut, bentuk khas binatang, bentuk topografi, gejala alam dan sebagainya. Mitos juga mengisahkan petualangan para dewa dengan manusia, kisah percintaan mereka, kisah perang mereka dan sebagainya. Selain berasal dari Indonesia, adapula mitos yang berasal dari luar negeri. Mitos yang berasal dari luar negeri pun pada umumnya sudah mengalami pengolahan lebih lanjut.
2. Mitologi Istilah Mitologi telah dipakai sejak abad 15, dan berarti ilmu yang menjelaskan tentang mitos. Di masa sekarang, Mitologi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan Dewa dan makhluk halus di suatu kebudayaan. Paham yang digunakan dalam cerita rakyat Menjerat Matahari Paham Mitos Ritual Menurut teori mitos ritual, keberadaan mitos itu berhubungan dengan ritual kebudayaan. Pada bentuk yang paling ekstrim, teori ini mengklaim bahwa mitos dipakai untuk menjelaskan ritual. Klaim ini dijelaskan oleh filsuf Alkitab, William Robertson Smith. Menurut Smith, orang-orang mulai melakukan ritual untuk beberapa alas an yang tidak berhubungan dengan mitos. Selanjutnya, setelah mereka lupa alasan utama mereka melakukan ritual, mereka mencoba membuat suatu karakter untuk ritual mereka dan menciptakan mitos dan mengklaim bahwa ritual itu dilakukan untuk untuk mereka sehingga kejadian tersebut disebut sebagai mitos. James Frazer, seorang antropolog juga mengatakan teori yang tidak jauh berbeda. Frazer percaya bahwa manusia primitive sudah jauh-jauh hari mempercayai hukum gaib: yang kemudian, ketika manusia mulai kehilangan kepercayaan pada hal-hal gaib, mereka menciptakan mitos mengenai dewa dan mengklaim ritual-ritual gaib tersebut dilakukan untuk menyembah sang dewa Fungsi Cerita Rakyat Untuk mengembangkan simbol simbol yang penuh makna serta menjelaskan fenomena lingkungan yang mereka hadapi.
Sebagai pegangan bagi masyarakat pendukungnya untuk membina kesetiakawanan sosial di antara para anggota agar ia dapat saling membedakanantara komunitas yang satu dan yang lain atau identitas suatu kelompok. Sebagai sarana pendidikan yang paling efektif terutama untuk mengukuhkan dan menanamkan nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan keyakinan tertentu. Pada umumnya mitos-mitos dikembangkan untuk menanamkan dan mengukuhkan nilai-nilai budaya, pemikiran maupun pengetahuan tertentu, yang berfungsi untuk merangsang perkembangan kreativitas dalam berpikir Data Umum Animasi Animasi diambil dari kata dasar animate yang merupakan kata kerja dari bahasa Inggris berarti memberi nyawa. Menurut kamus The Little Oxford Dictionary 19, animasi adalah film yang seolah hidup, terbuat dari fotografi, gambaran, boneka, dan sebagainya dengan perbedaan tipis antar frames, untuk memberi kesan pergerakan saat diproyeksikan. Kata Animasi berasal dari animation yang memiliki kata dasar to animated yang berarti menghidupkan. Keinginan manusia untuk membuat gambar yang hidup dan bergerak sebagai pantara dari pengungkapan mereka, merupakan perwujudan dari bentuk dasar animasi yang hidup berkembang. Kata animasi itu sendiri sebenarnya penyesuaian dari kata animation, yang berasal dari kata dasar to animate, dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti menghidupkan (Wojowasito 1997). 2.1.3 Data Umum tentang Short Movie 2.1.3.1 Pengertian Short Movie
Short Movie atau yang kita kenal dengan cerita pendek atau sebagai cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya, cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti tokoh, plot, tema, bahasa secara lebih luas dibandingkan dengan fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis. 2.1.3.2 Unsur-Unsur yang Terkandung dalam Short Movie A. Unsur Intrinsik Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur unsur intrinsik short movie mencakup: Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang diyakini dan dijadikan sumber cerita. Latar(setting) adalah tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerita. Sebuah cerita harus jelas dimana berlangsungnya, kapan terjadi dan suasana serta keadaan ketika cerita berlangsung. Alur (plot) adalah susunan peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita. Alur dibagi menjadi 3 yaitu: Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang urutannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak ke depan terus. Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur (flashback). Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur. Alur meliputi beberapa tahap:
Pengantar: bagian cerita berupa lukisan, waktu, tempat atau kejadian yang merupakan awal cerita. Penampilan masalah: bagian yang menceritakan maslah yang dihadapi pelaku cerita. Puncak ketegangan / klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat, konflik telah memuncak. Ketegangan menurun / antiklimaks : masalah telah berangsur angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang. Penyelesaian / resolusi : masalah telah dapat diatasi atau diselesaikan. Perwatakan adalah gambaran watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi yaitu melalui: Dialog tokoh Penjelasan tokoh Penggambaran fisik tokoh Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita. B. Unsur Ekstrinsik Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi: Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi) Latar belakang kehidupan pengarang Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan 2.1.3.3 Survey Lingkungan Menjerat Matahari
Penulis melakukan survey ke Taman Mini Indonesia Indah yang dapat merepresentasikan kebudayaan Irian dengan narasumber yang asli dan besar di Irian. Salah satu yang menarik perhatian penulis adalah seni ukir suku asmat oleh Bapak Deki mengenai proporsi patung Asmat. Gambar 2.1 Seni Ukir Suku Asmat Gambar 2.2 Bapak Deki Saat Memahat
2.2 Target Target premier audience untuk short movie Menjerat Matahari adalah para pelajar dan mahasiswa yang berumur 15-25tahun yang tinggal di kota-kota besar. Target sekunser adalah pelajar dan mahasiswa yang berumur 15-25 tahun yang tinggal di luar kota-kota besar. 2.3 Faktor Pendukung & Penghambat 2.3.1 Faktor Pendukung Memiliki positive valuable moral yang sudah mulai dilupakan masyarakat modern akan pentingnya menjaga keseimbangan alam. unique rare art / kebudayaan yang unik dan langka yang dimiliki oleh penduduk Irian. Masih sangat minim animasi short movie cerita rakyat masyarakat Irian. Film animasi di Indonesia sudah mulai diminati dan berkembang. 2.3.2 Faktor Penghambat Klimaks cerita kurang menarik Pesan moral masih tersamarkan dan belum tersampaikan dengan baik Hanya ada dua buku cerita rakyat yang mengisahkan petani sagu menjerat matahari yaitu Gerhana dan Masarasenani and The Sun.