Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

dokumen-dokumen yang mirip
Jurusan Bahasa dan Seni, STKIP-PGRI Lubuklinggau ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN ALAM DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

KEEFEKTIFAN STRATEGI TRANSITION-ACTION-DETAILS (TAD) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PENGASIH KULON PROGO

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CTL)

agnestria et al., Pengaruh Penggunaan Strategi Aktivitas Membaca Berpikir Terbimbing...

PENGARUH TEKNIK CERITA PEMULA DISKUSI (DISCCUSION STARTER STORY ) DALAM MENULIS LAPORAN PENGAMATAN MAHASISWA

ARTIKEL JURNAL. Oleh Anisa Agustina NIM

KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK SQ3R MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya) April 2016 KEEFEKTIFAN MEDIA AUDIO VISUAL DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI PADA SISWA

KEEFEKTIFAN PENERAPAN STRATEGI SKIMMING TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI GERINGGING KABUPATEN PADANG PARIAMAN

DAMPAK PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KETERAMPILAN MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII 3 SMP NEGERI 31 PADANG

PENGARUH STRATEGI SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MALANG

KEEFEKTIFAN PENGGUNAAN METODE SQ3R TERHADAP PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN ARTIKEL ILMIAH SISWA KELAS XII SMA NEGERI 1 RANAH PESISIR ARTIKEL ILMIAH

PENGARUH MODEL SUGESTI-IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS ANEKDOT

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Guided Note Taking Dalam Pembelajaran Biologi Kelas VIII SMPN 2 Panti Kabupaten Pasaman

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KOMIK STRIP TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NURUL AZMAN GUNUNG PUTRI BOGOR

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK REFLEKTIF TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG ABSTRACT

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

Oleh. Kurnia Wahyuni Siti Samhati Ni Nyoman Wetty S. Abstract

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

Pengaruh Penerapan Strategi Directed Reading Thinking Activity (DRTA) Terhadap Kemampuan Membaca Pemahaman Cerita Anak Siswa Kelas IV

PENGARUH TEKNIK SURVEY, QUESTION, READING, RECITE, REVIEW, TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN DI SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI (SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, INTELLECTUALLY) TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN

PENGARUH MEDIA TAYANGAN TALK SHOW KICK ANDY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS HASIL WAWANCARA SISWA KELAS X SMA NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PERBEDAAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MENGGUNAKAN TEKNIK KERANGKA TULISAN DAN TEKNIK MENYELESAIKAN CERITA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA

Kata Kunci : Model Problem Based Learning, Model Pembelajaran Langsung, Hasil Belajar Kognitif

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 SUNGAI TARAB E- JURNAL ILMIAH

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SUGESTI IMAJINASI TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA AL-ISTIQAMAH SIMPANG EMPAT KABUPATEN PASAMAN BARAT

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK OBJEK LANGSUNG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 SUTERA ARTIKEL ILMIAH

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

PENGARUH TEKNIK BRAINSTORMING TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG ARTIKEL ILMIAH

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN NASKAH DRAMA DENGAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 13 PADANG

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR AND SHARE

PENGARUH PENGGUNAAN METODE SIRE TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 26 PADANG ARTIKEL ILMIAH ROZA YULIANA NPM

Penerapan Metode Pembelajaran SQ3R ( Survey, Question, Read, Recite and Review)

PENGARUH METODE SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPLANASI SISWA SMA

Oleh Desty Junita Sitohang Dra. Rosdiana, Siregar, M.Pd. Abstrak

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

DAMPAK PENERAPAN MODEL SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT TERHADAP PEROLEHAN BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM PESERTA DIDIK

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

PENERAPAN METODE EXAMPLES NONEXAMPLES DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PETUNJUK

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS CERITA PENDEK DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMA SEMEN PADANG

KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK MENIRU MODEL SISWA KELAS VII SMP NEGERI 12 PADANG ARTIKEL ILMIAH

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS DONGENG SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LEMBAH MELINTANG KABUPATEN PASAMAN BARAT ARTIKEL ILMIAH

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

OLEH Emilia Dewiwati Pelipa, MM dan Sawalidah STKIP Persada Khatulistiwa Sintang, Jl. Pertamina KM.04 Sengkuang

Journal of Arabic Learning and Teaching

Unnes Physics Education Journal

PERBANDINGAN PENGGUNAAN TEKNIK PEMODELAN DENGAN TEKNIK MIND MAPPING DALAM MEMPRODUKSI TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 2 PADANG

Yusniar Rasjid STKIP Pembangunan Indonesia Makassar Jl. A.P. Pettarani No. 99B Makassar

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS TEKS NEGOSIASI SISWA KELAS X SMA N 10 SIJUNJUNG

PEMANFAATAN DIAGRAM DALAM PENYELESAIAN SOAL CERITA MATERI PECAHAN KELAS VII SMP NEGERI 6 PONTIANAK

PENGARUH PENGGUNAAN TEKNIK SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN

GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 5, Nomor 1, Juni 2017 E-ISSN X

ARTIKEL ABSTRACT. Keywords: Method SQ4R, text features,

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS KARANGAN PERSUASI DI KELAS VIII.D SMP NEGERI 2 LENGAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN.

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

EEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE TPS (THINK-PAIR-SHARE) BERBASIS OPEN-ENDED-PROBLEM TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR SISWA

PENERAPAN STRATEGI PREVIEW, QUESTION, READ, REFLECT, RECITE, REVIEW

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 42 PONTIANAK KOTA

Oleh Dwi Budi Mulyono

KORELASI KETERAMPILAN MEMAHAMI TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 PAINAN

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

PENGARUH PENGGUNAAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS LAPORAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 SIJUNJUNG ARTIKEL ILMIAH

KORELASI KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPOSISI DENGAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS EKSPOSISI

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA MATERI PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pangesti et al., Pengaruh Penggunaan Media Lingkungan...

KEEFEKTIFAN STRATEGI CONTOH BUKAN CONTOH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERITA PENDEK SISWA KELAS X SMA N 1 LENDAH KULON PROGO ARTIKEL E-JURNAL

PENGARUH SOFTWARE MIND MAPPING INTERACTIVE TERHADAP MOTIVASI PEMBELAJARAN PKN MATERI ORGANISASI LINGKUNGAN MASYARAKAT

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK

KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN/RESENSI SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 KOTAGAJAH. Oleh

KEEFEKTIFAN STRATEGI PEMODELAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK PADA SISWA KELAS X SMA ARTIKEL E-JURNAL

Keywords: Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC), Learning Outcomes

Oleh Elisda Betharia Marpaung Atika WAsilah, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

PENGARUH PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPS DI KELAS IV

HUBUNGAN KETERAMPILAN MEMBACA KRITIS DENGAN KETERAMPILAN MENULIS ARTIKEL POPULER SISWA KELAS XI SMA NEGERI 5 PADANG

Indonesian Journal of History Education

KEMAHIRAN MENULIS KARANGAN NARASI BERDASARKAN MEDIA GAMBAR SERI SISWA KELAS X SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3 KUNDUR TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Indonesian Journal of History Education

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS POSTER SISWA KELAS VIII SMPN 1 PANTAI CERMIN KABUPATEN SOLOK ARTIKEL ILMIAH

Disusun dan Diajukan oleh : SRI PRATIWI NIM Telah Diverifikasi dan Dinyatakan Memenuhi Syarat untuk Diunggah pada Jurnal Online

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING DISERTAI MEDIA GAMBAR TERHADAP KOGNITIF SISWA KELAS VII MTs BAHRUL ULUM TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENERAPAN MEDIA BENDA SEBENARNYA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA KOMPETENSI DASAR MENJELASKAN CARA PENGGUNAAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

KEEFEKTIFAN METODE BERBASIS PENGALAMAN DALAM PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELAS X SMA ISLAM YMI WONOPRINGGO

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SD NEGERI KARANGJATI

Transkripsi:

BAHASTRA Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ISSN: 20-0848; e-issn: 2614-2988 Vol. 2, No. 1, September 2017 PENGARUH TEKNIK MEMBACA SQ3R TERHADAP KEMAMPUAN MEMPARAFRASEKAN CERPEN CUT LAYLA SISWA KELAS XI SMKISTIQLAL DELITUA Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP UISU deliani@fkip.ac.id Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh teknik membaca SQ3R terhadap kemampuan memparafrasekan cerpen Cut Layla siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan desain penelitian Pre test-post test control group design. Instrumen yang digunakan adalah tes memparafrasekan cerpen Cut Layla dalam bentuk tes tertulis.berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen adalah 78,1, sedangkan untuk kelas kontrol 69,97. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa nilai rata-rata kemampuan memparafrasekan cerpen Cut Layla di kelas eksperimen lebih tinggi daripada di kelas kontrol. Dari hasil perhitungan uji t diperoleh harga t hitung = 4,848. Jika dibandingkan dengan t tabel pada dk = 68 yaitu sebesar 1,99. Maka nilai t hitung > t tabel atau 4,848 > 1,99, yang artinya bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara teknik membaca SQ3R terhadap kemampuan memparafrasekan cerita pendek siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua teruji kebenarannya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa teknik membaca SQ3R berpengaruh signifikan terhadap kemampuan memparafrasekan cerpen Cut Layla siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua. Kata Kunci:teknik membaca, SQ3R, teknik membaca konvensional Abstract. This study aimed to describe the effect on the ability of the technique to read SQ3R paraphrase short story "Cut Layla" class XI student of SMK Istiqlal Delitua. The method used in this study is the experimental method to the study design test Pre-posttest control group design. The instrument used was a test paraphrasing short story "Cut Layla" in the form of tests Written. Based on calculations, the average value of the experimental class is 78.1, while for the control class 69.97. Thus, it can be said that the average value of short stories paraphrasing ability "Cut Layla" in the experimental group was higher than in the classroom kontrol. From t test calculation results obtained by the price of t = 4.848. When compared with ttabel at dk = 68that is amounted to 1,99. Then tcount> ttable or 4.848> 1.99, which means that the alternative hypothesis (Ha) is accepted. Thus, the hypothesis that there is significant influence between reading techniques SQ3R on the ability paraphrase short story class XI student of SMK Istiqlal Delitua verified. So tested, it can be concluded that the techniques SQ3R significant effect on the ability of paraphrasing short story "Cut Layla "a class XI student of SMK Istiqlal Delitua. Keywords:reading technique, SQ3R, conventional reading techniques PENDAHULUAN Sastra adalah pengungkapan masalah hidup filsafat dan ilmu jiwa. Selain sebagai sebuah karya seni yang memiliki budi, imajinasi dan emosi, sastra juga sebagai karya kreatif yang dimanfaatkan sebagai konsumsi intelektual dan emosial. Salah satu bagian dari karya sastra adalah cerita pendek. Cerpen merupakan bentuk prosa rekaan yang pendek, pendek di sini masih mempersyaratkan adanya keutuhan cerita, bukan asal sedikit halaman, karena pendek, permasalahan yang digarap tidak begitu kompleks, biasanya menceritakan peristiwa atau kejadian sesaat, oleh karena Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 12

Pengaruh Teknik Membaca SQ3R Terhadap Kemampuan Memparafrasekan Cerpen Cut Layla itu, bahasa yang digunakan juga bahasa yang sederhana. Sebagai bagian yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan siswa, cerita pendek tumbuh dan berkembang cukup baik dalam masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya cerita pendek yang diterbitkan, baik dalam bentuk buku maupun dalam kolom-kolom khusus di surat kabar, serta semakin banyaknya kajian-kajian tentang sastra. Namun demikian, perkembangan ini masih belum sejalan dengan minat baca siswa terhadap cerita pendek. Kebanyakan siswa pada zaman sekarang lebih menyukai menggunakan fasilitas teknologi seperti televisi dan internet dari pada membaca buku-buku cerita pendek. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Kejuruan kelas XI bidang studi Bahasa Indonesia, terdapat standar kompetensi Berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia setara tingkat madya (menengah), dengan kompetensi dasarnya membuat parafrasa dalam konteks bekerja. Ini berarti setiap siswa harus mampu memparafrasekan isi wacana yang mereka baca salah satunya berbentuk prosa yaitu cerita pendek yang mereka baca agar standar kompetensi dapat tercapai sesuai harapan. Namun kenyataannya, masih banyak siswa yang belum mampu bercerita dengan kata-kata mereka sendiri. Yustinah dan Iskak (2008:80) menjelaskan bahwa parafrase merupakan proses atau hasil mengungkapkan kembali suatu tuturan sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi yang lain tanpa mengubah pengertiannya.aminuddin (2009) memberi batasan bahwa parafrase adalah suatu cara untuk memahami kandungan makna dalam suatu cipta sastra dengan jalan mengungkapkan kembali gagasan yang disampaikan pengarang dengan menggunakan kata-kata maupun kalimat yang berbeda dengan kata-kata dan kalimat yang digunakan pengarangnya. Tujuan memparafrasekan adalah untuk menyederhanakan pemakaian kata atau kalimat seorang pengarang sehingga pembaca lebih mudah memahami kandungan makna yang terdapat dalam suatu cipta sastra. Kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek yang masih belum maksimal dapat disebabkan karena ketertinggalan pemahaman siswa dalam membaca. Dalam kegiatan membaca selalu ada tujuan yang hendak dicapai, dan dalam hal ini, tujuan yang ingin dicapai siswa adalah mampu memparafrasekan cerita yang telah dibaca. Ini berarti, untuk mampu memparafrasekan sebuah cerita, siswa harus benar-benar mampu memahami apa yang mereka baca. Kemampuan siswa dalam memahami cerita yang belum bisa mencapai harapan bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik eksternal maupun internal. Dari faktor internal, kemampuan memahami bacaan yang belum mencapai harapan itu disebabkan oleh beberapa hal, satu diantaranya yaitu minat membaca siswa yang belum mencapai target. Tingkat kemampuan memahami bacaan siswa yang belum sesuai dengan harapan juga disebabkan oleh perilaku yang kurang baik selama proses membaca, seperti sering mengulang bacaan. Ini terjadi karena mereka tidak dapat menangkap isi bacaan. Fenomena yang telah dijabarkan inilah yang umumnya membuat siswa tidak mampu menguasai isi cerita dengan baik. Selain itu, selama ini pengajaran yang dilakukan kebanyakan masih menggunakan teknik konvensional dan cenderung mendominasi sehingga siswa kurang termotivasi dan tidak terjadi interaksi dalam proses pembelajaran. Tarigan (200:22) menejelaskan bahwa penerapan pembelajaran menulis Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 13

Pengaruh Teknik Membaca SQ3R Terhadap Kemampuan Memparafrasekan Cerpen Cut Layla dengan teknik parafrase memiliki kelebihan dalam memberikan kontribusi untuk meningkatkan keterampilan menulis. Pemilihan dialog membantu para siswa memperoleh model dalam pembelajaran kosakata. Pengembangan kosakata di sini mengandung pengertian lebih dari sekadar penambahan kosakata baru, tetapi lebih pada penempatan konsep-konsep baru dalam tatanan yang lebih baik atau ke dalam susunan-susunan tambahan. Seiring dengan tuntutan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para ahli pendidikan terus berupaya menciptakan teknik pengajaran yang baru untuk menggantikan teknik pengajaran yang bersifat konvensional, tanpa terkecuali dalam pengajaran membaca. Salah satu alternatif solusi tersebut adalah penerapan teknik SQ3R dalam pembelajaran membaca.teknik Membaca SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) merupakan rangsangan bertanya dan tanya jawab yang dapat mendorong pembaca teks melakukan pengolahan materi secara mendalam dan luas. Strategi SQ3R yang dicetuskan oleh Francis P. Robinson pada tahun 1941 dipandang dapat meningkatkan kinerja memori dalam memahami substansi teks dan bahan bacaan dalam suatu bidang pengetahuan. Istarani (2011:11) menyatakan bahwa Teknik membaca SQ3R merupakan sebuah cara memahami teks (wacana) yang terdapat dalam buku, artikel ilmiah dan laporan penelitian yang bersifat praktis dan dapat diaplikasikan dalam berbagai pendekatan belajar. Sedangkan menurut Husnul dan Nugraha (2010:7) Teknik membaca SQ3R ialah teknik membaca kritis yang telah diperkenalkan, terdiri dari survey (tinjau), question (soal/tanya), read (baca), recite (mengungkapkan kembali), dan review (membaca kembali). Lebih lanjut Soedarso (2010:9-60) menyatakan bahwa teknik membaca SQ3R diawali dengan survei bacaan untuk mendapatkan gagasan umum apa yang akan dibaca, kemudian dengan mengajukan berbagai pertanyaan pada diri sendiri dan jawabannya diharapkan terdapat dalam bacaan tersebut kita akan lebih mudah memahami bacaan; dan selanjutnya, dengan mencoba mengutarakan dengan kata-kata sendiri pokok-pokok pentingnya, kita akan menguasai dan mengingatnya lebih lama. Teknik membaca SQ3R ini mampu meningkatkan kemampuan berpikir, kreativitas, serta kemampuan menganalisa suatu bacaan. Teknik membaca SQ3R ini diharapkan membawa pengaruh yang baik terhadap kemampuan memahami cerita, sehingga pelajaran memahami cerita pendek yang biasanya membosankan akan terasa mudah dan menyenangkan, hingga pada akhirnya siswa mampu mencapai tujuan pembelajaran, yaitu mampu memparafrasekan cerita pendek. METODE Arikunto (2013:90) desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancarancar kegiatan yang akan dilaksanakan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest control group desain. Rancangan penelitian ini sangat sering dipakai dalam penelitian eksperimen. Rancangan ini menggunakan dua kelompok subjek yang keduanya sama-sama diberikan teknik pembelajaran.kedua kelompok samasama dipilih secara acak (random assignment). Pada awalnya, keduanya diberi pre test (O 1 dan O 3 ). Kelompok yang satu sebagai kelas eksperimen diberi teknik pembelajaran (X) dengan menggunakan teknik membaca SQ3R, Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 14

Pengaruh Teknik Membaca SQ3R Terhadap Kemampuan Memparafrasekan Cerpen Cut Layla sedangkan kelompok yang lainnya sebagai kelas kontrol diberi teknik pembelajaran (X) dengan menggunakan teknik membaca konvensional. Setelah teknik pembelajaran (pada kedua kelompok) selesai, kedua kelompok sama-sama mendapatkan pengukuran post test (O 2 dan O 4 ). Tabel 1.Desain PenelitianPretest-Posttest Control Group Design Kelas Pre-Test Teknik Pembelajaran Post-Test XI AP-1 (Eksperimen) O 1 X O 2 XI MM-2 (Kontrol) O 3 X O 4 (Sumber: Setyosari,2013:188) Keterangan: O 1 dan O 3 : Pre test (kemampuan SE = SE ² + SE ² awal) X : teknik membaca SQ3R dan teknik membaca Konvensional O 2 dan O 4 : Post test (hasil akhir setelah diberikan perlakuan) Teknik analisis data yang digunakan dalam penilitian ini adalah teknik uji coba. Adapun statistik yang digunakan adalah uji t dengan formula sebagai berikut: M 1 M 2 thitung (Sudijono, 2012:314) SEM1 M 2 Keterangan: t = t hitung M = Mean hasil post test kelas eksperimen M = Mean hasil post test kelas kontrol SE = Standar error perbedaan kedua kelompok Dimana: SE = HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui data kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek sebelum dan sesudah diberi pembelajaran yang berbeda, yaitu pada kelas eksperimen (menggunakan teknik membaca SQ3R) dan kelas kontrol (menggunakan teknik membaca konvensional). Dari data hasil penelitian yang dilakukan terhadap siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua pada materi kemampuan memparafrasekan cerita pendek diperoleh data nilai pre-test dan post-test. Berdasarkan hasil perhitungan data pre tes dan post tes maka diperoleh rata-rata dan standart deviasi dari kemampuan memparafrasekan cerita pendek pada siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang dapat dilihat pada tabel 2 berikut. Tabel 2. Data Hasil Rata-rata dan Standart Deviasi pada Kedua Kelas Kelas Eksperimen Kelas Kontrol Pre test Post test Pre test Post test Rata-rata SD Rata-rata SD Rata-rata SD Ratarata SD 2,86 11,39 78,1 7,41 49,14 9,66 69,97 7,33 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 1

Untuk lebih jelasnya, deskripsi data skor pre test dan post test pada kelas eksperimen dan kelas kontrol akan diuraikan sebagai berikut: a. Data Pre test Kelas Eksperimen Distribusi frekuensi data pre tes kemampuan siswa pada kelas eksperimen (X 1 ) dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Distribusi Skor Pre Test Kelas Eksperimen (X 1 ) Kelas Interval (%) 1 30 37 4 11,4 2 38 4 6 17,1 3 46 3 9 2,7 4 4 61 7 20,0 62 69 6 17,1 6 70 77 3 8,6 Jumlah 3 100 Berdasarkan tabel 3 di atas bahwa hasil pre tes kemampuan siswa pada kelas eksperimen diperoleh skor rata-rata (M) = 2,86 dan standar deviasi 11,39 dengan nilai tertinggi 7 dan nilai terendah 30. Dari data distribusi frekuensi terlihat bahwa sebagian % 30 2 20 1 10 9,3% 18,6% besar siswa memperoleh nilai antara interval 46-3 sebanyak 9 orang (2,7%). Dengan menggunakan distribusi frekuensi nilai pretes pada kelas eksperimen pada Tabel 3 diatas, maka dapat dibuat grafik histogram seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut: 39,% 23,3% 0 30-37 38-4 46-3 4-61 62-69 70-77 Gambar 1. Histogram Data Pre tes pada Kelas Eksperimen b. Data Pre tes Kelas Kontrol Distribusi frekuensi data pre tes kemampuan siswa pada kelas kontrol (X 2 ) dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Distribusi Skor Data Pre tes Pada Kelas Kontrol (X 2 ) Kelas Interval (%) 1 30 36 3 8,6 2 37 43 7 20,0 Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 16

3 44 0 13 37,1 4 1 7 14,3 8 64 4 11,4 6 6 71 3 8,6 Jumlah 3 100 Berdasarkan tabel 4 di atas bahwa hasil pre tes kemampuan siswa pada kelas kontrol diperoleh skor rata-rata (M) = 49,14 dan standar deviasi 9,66 dengan nilai tertinggi 70 dan nilai terendah 30. Dari data distribusi frekuensi terlihat bahwa sebagian besar siswa % 40 3 30 2 20 1 10 0 9,3% 18,6% memperoleh nilai antara interval 44-0 sebanyak 13 orang (37,1%).Dengan menggunakan distribusi frekuensi nilai pretes pada kelas kontrol pada Tabel 4 diatas, maka dapat dibuat grafik histogram seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Gambar 2. Histogram Data Pretes pada Kelas Kontrol c. Data Post test Kelas Eksperimen Distribusi frekuensi data post tes hasil belajar memilih bahan utama pada kelas eksperimen (X 1 ) dapat dilihat pada tabel. Tabel. Distribusi Data Post tes Kelas Eksperimen (X 1 ) Kelas Interval (%) 1 66 70 6 17,1 2 71 7 4 11,4 3 76 80 10 28,6 4 81 8 9 2,7 86 90 4 11,4 6 91 9 2,7 Jumlah 3 100 Berdasarkan tabel di atas bahwa dari data distribusi frekuensi nilai post tes kemampuan memparafrasekan cerita pendek siswa kelas XI SMK Istiqlal dengan menggunakan teknik membaca SQ3R 39,% 23,3% 30-36 37-43 44-0 1-7 8-64 6-71 diperoleh nilai rata-rata = 78,1 dengan standar deviasi 7,41 dan nilai tertinggi 9 dan nilai terendah 66. Dari data distribusi frekuensi terlihat bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai diantara nilai rata-rata yaitu Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 17

pada interval 76-80 sebanyak 10 orang (28,6%).Dengan menggunakan distribusi frekuensi nilai post tes pada kelas eksperimen % 30 2 20 1 10 0 9,3% 18,6% pada Tabel diatas, maka dapat dibuat grafik histogram seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. 39,% 23,3% 66-70 71-7 76-80 81-8 89-90 91-9 Gambar 3. Histogram Data Post tes pada Kelas Eksperimen d. Data Post tes Kelas Kontrol Distribusi frekuensi data post tes kemampuan memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca konvensional pada kelas kontrol (X 1 ) dapat dilihat pada tabel 6. Tabel 6. Distribusi Data Post tes Pada Kelas Kontrol (X 2 ) Kelas Interval (%) 1 7 61 4 11,4 2 62 66 7 20,0 3 67 71 11 31,4 4 72 76 6 17,1 77 81 4 11,4 6 82 86 3 8,6 Jumlah 3 100 Berdasarkan tabel 6 di atas bahwa hasil post tes kemampuan memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca konvensional diperoleh skor rata-rata = 69,97 dan standar deviasi 7,33 dengan nilai tertinggi 86 dan nilai terendah 7. Dari data distribusi frekuensi terlihat bahwa sebagian besar siswa memperoleh nilai diantara nilai rata-rata yaitu pada interval 67-71 sebanyak 11 orang (31,4%).Dengan menggunakan distribusi frekuensi nilai post tes pada kelas kontrol pada tabel diatas, maka dapat dibuat grafik histogram seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 18

% 3 30 18,6% 2 20 1 10 9,3% 39,% 23,3% 0 7-61 62-66 67-71 72-76 77-81 82-86 Gambar 4. Histogram Data Post tes Kelas Kontrol Tingkat Kecenderungan Hasil Belajar Data tingkat kecenderungan data post tes kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca SQ3R pada kelas eksperimen dan tes kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca konvensional pada kelas kontrol digunakan kategori skor penilaian yang ditetapkan oleh sekolah. Dengan memasukkan data-data post tes pada kelas eksperimen dan kelas kontrol diperoleh hasil tingkat kecenderungan pada tabel 7 berikut. Tabel 7. Tingkat Kecenderungan Data Post tes Hasil Belajar Antara Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Interval Nilai Data Post tes Kelas eksperimen Data Post tes Kelas Kontrol Kategori F % F % 8 100 7 20,0 1 2,9 Sangat baik 70 84 23 6,7 16 4,7 Baik 69 14,3 18 1,4 Cukup 40 4 0 0,0 0 0,0 Kurang 0 39 0 0,0 0 0,0 Sangat kurang Jumlah 3 100 3 100 Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa data post tes dari 3 orang sampel pada kelas eksperimen diperoleh 7 orang (20,0%) berada pada kategori sangat baik, 23 orang (6,7%) berada pada kategori baik, dan orang (14,3%) berada pada kategori cukup. Sedangkan data post tes dari 3 orang sampel pada kelas kontrol diperoleh sebanyak 1 orang (2,9%) berada pada kategori sangat baik, 16 orang () berada pada kategori baik dan 18 orang (1,4%) berada pada kategori cukup. Dari data post tes tersebut menunjukkan kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca SQ3R pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca konvensional pada kelas kontrol. Perbandingan tingkat kecenderungan antara nilai post tes pada kelas Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 19

eksperimen dengan nilai post tes pada kelas berikut: kontrol dapat dilihat pada grafik histogram 2 23 20 16 18 1 10 7 0 1 0 0 0 0 Sangat Baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Eksperimen Kontrol Gambar. Perbedaan nilai post tes antara kelas eksperimen dengan kelas Kontrol Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan uji t, berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai rata-rata post tes pada kelas eksperimen sebesar 78,1 dengan standar deviasi 7,41 dan standar error 1,2. Sedangkan nilai rata-rata post tes pada kelas kontrol sebesar 69,97 dengan standar 7,33 dan standar error 1,24. Dari hasil rata-rata tersebut dilakukan uji perbedaan antara kelas eksperimen (menggunakan teknik membaca SQ3R) dengan kelas kontrol (menggunakan teknik membaca konvensional). Dari hasil perhitungan uji t diperoleh harga t hitung = 4,848. Jika dibandingkan dengan t tabel pada dk = 68 yaitu sebesar 1,99. Maka nilai t hitung > t tabel atau 4,848 > 1,99, yang artinya bahwa Hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian, hipotesis yang menyatakan ada pengaruh yang signifikan antara teknik membaca SQ3R terhadap kemampuan memparafrasekan cerita pendek siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua teruji kebenarannya. Keefektifan kemampuan memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca SQ3R pada siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua Tahun pembelajaran 201/2016 adalah sebesar 78,1%. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca SQ3R pada kelas eksperimen lebih baik dibandingkan kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca konvensional pada kelas kontrol. Hasil ini dibuktikan oleh perolehan nilai ratarata kemampuan memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca SQ3R pada kelas eksperimen sebesar 78,1 dengan standar deviasi 7,41 dengan kategori baik sebesar 6,7%. Sedangkan hasil kemampuan memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca konvensional pada kelas kontrol diperoleh rata-rata sebesar 69,97 dengan standar deviasi 7,33 dengan kategori cukup sebesar 1,4%. Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan teknik membaca SQ3R ternyata mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek, dimana teknik membaca SQ3R merupakan suatu teknik membaca yang digunakan untuk Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 20

memudahkan para pembaca mempelajari buku pelajaran atau bacaan sastra. Teknik membaca SQ3R membantu siswa untuk mengingat dalam jangka waktu panjang apa yang telah dibacanya, sehingga siswa mampu memparafrasekan cerita pendek yang dibaca dengan bahasa mereka sendiri. Teknik membaca SQ3R pada penelitian ini membuat siswa menjadi pembaca aktif dan terah langsung pada intisari atau kandungan pokok yang tersirat dan tersurat dalam teks. Tahapan-tahapan yang ada di dalam teknik membaca SQ3R membuat siswa bekerja secara lebih terarah. Teknik membaca SQ3R diantaranya Survey, Question, Read, Recite dan Review diharapkan membawa pengaruh yang baik terhadap kemampuan siswa memahami cerita, sehingga pelajaran memahami cerita pendek yang biasanya membosankan akan terasa mudah dan menyenangkan. Hasil penelitian sudah membuktikan bahwa kemampuan memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca SQ3R lebih baik dibandingkan dengan menggunakan teknik membaca konvensional yang selama ini belum mampu meningkatkan kemampuan siswa secara maksimal dalam kegiatan memparafrasekan cerita pendek yang telah mereka baca. Kebanyakan siswa masih sulit memahami isi dari cerita yang dibaca. Hal ini tentu menjadi solusi yang tepat bahwa teknik membaca SQ3R dapat membuat siswa memiliki kemampuan berfikir, dan kemampuan menganalisa suatu bacaan sehingga lebih mudah untuk mengerti jalan cerita suatu bacaan. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis membuktikan bahwa ada pengaruh yang signifikan penggunaan teknik membaca SQ3R terhadap kemampuan memparafrasekan cerita pendek siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua. Hal ini berarti teknik membaca SQ3R memberikan pengaruh yang baik terhadap peningkatan kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek dibandingkan dengan menggunakan teknik membaca konvensional. Dari hasil kemampuan memparafrasekan cerita pendek dengan teknik membaca SQ3R diperoleh sebesar 78,1% membaca dengan menggunakan teknik SQ3R dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Kemampuan memparafrasekan cerita pendek siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua dengan menggunakan teknik membaca SQ3R termasuk dalam kategori Baik. 2. Kemampuan memparafrasekan cerita pendek siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua dengan menggunakan teknik membaca konvensional termasuk dalam kategori Cukup. 3. Ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan teknik membaca SQ3R terhadap kemampuan memparafrasekan cerita pendek siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua. Dengan demikian, kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca SQ3R lebih baik dibandingkan kemampuan siswa dalam memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca konvensional. Keefektifan kemampuan memparafrasekan cerita pendek dengan menggunakan teknik membaca SQ3R pada siswa kelas XI SMK Istiqlal Delitua adalah sebesar 78,1%. Saran Berdasarkan hasil penelitian ini, maka penulis memberikan beberapa saran yang diusulkan berdasarkan pelaksanaan penelitian yakni: Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 21

1. Diharapkan para guru dapat menerapkan teknik membaca yang tepat bagi siswa sesuai dengan teks bacaannya, ketika kegiatan pembelajaran memparafrasekan cerita pendek maka teknik membaca SQ3R bisa dijadikan alternatif. 2. Bagi peneliti sebagai bahan persiapan diri menjadi guru dan menambah wawasan peneliti tentang proses belajar-mengajar dengan menggunakan teknik membaca SQ3R sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan dalam memparafrasekan cerita pendek. Bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan teknik membaca SQ3R perlu dilakukan persiapan yang mendukung pembelajaran, sehingga siswa lebih cepat mengerti dengan materi pelajaran yang diajarkan. DAFTAR PUSTAKA Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algensindo. Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Husnul, A dan Nugraha, M.I. 2010. Membaca Memindai. Bogor: Quadra. Istarani. 2011. 8 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Setyosari, P. 2013. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Malang: Kencana Prenada Media Group. Soedarso. 2010. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Sudijono, A. 2012. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Tarigan, H.G. 200. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. Yustinah, dan Iskak, A. 2008. Bahasa Indonesia Tataran Madia untuk SMK dan MAK kelas XI. Kudus: Erlangga. Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia 22