BAB I PENDAHULUAN. Serikat tanpa melibatkan pihak Korea pada Konferensi Postdam (Juli Agustus

dokumen-dokumen yang mirip
DIALOG KOREA UTARA-KOREA SELATAN DAN DAMPAKNYA TERHADAP KEAMANAN KAWASAN

BAB 4 KESIMPULAN. 97 Universitas Indonesia. Dampak pengembangan..., Alfina Farmaritia Wicahyani, FISIP UI, 2010.

BAB IV FAKTOR EKSTERNAL YANG MELATARBELAKANGI KEBIJAKAN KOREA SELATAN ATAS PENUTUPAN AKTIVITAS DI INDUSTRI KAESONG

mengakibatkan potensi ancaman dan esklasi konflik. Eskalasi konflik di kawasan mulai terlihat dari persaingan anggaran belanja militer Cina, Korea

BAB I PENDAHULUAN. tersebut memiliki nilai tawar kekuatan untuk menentukan suatu pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. internasional, negara harus memiliki syarat-syarat yang harus dipenuhi yaitu,

BAB III PERMASALAHAN DAN PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJASAMA ANTARA KOREA UTARA DENGAN KOREA SELATAN DI DISTRIK KAESONG

BAB I PENDAHULUAN. memonitoring aktivitas nuklir negara-negara di dunia, International Atomic. kasus Iran ini kepada Dewan Keamanan PBB.

Lampiran. Timeline Konflik Yang Terjadi Di Suriah Kekerasan di kota Deera setelah sekelompok remaja

memperoleh status, kehormatan, dan kekuatan dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta pengaruhnya di arena global.

PERDAMAIAN DI SEMENANJUNG KOREA PASCA-PERTEMUAN MOON JAE-IN DAN KIM JONG UN

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya perang dunia kedua yang dimenangkan oleh tentara sekutu

UAS ASIA TIMUR OKKY LARAS SAKTI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I. PENDAHULUAN. negara dalam rangka mencapai tujuan tujuan tertentu telah banyak dipraktekan.

dalam merespon serangkaian tindakan provokatif Korea Selatan dalam bentuk latihan gabungan dalam skala besar yang dilakukan secara rutin, dan

RESPON AMERIKA SERIKAT TERHADAP UJI COBA RUDAL KOREA UTARA DI BAWAH PEMERINTAHAN KIM JONG UN. Oleh: Rismala Septia

DALAM KRISIS NUKLIR KOREA UTARA. Oleh : ABSTRACT

MUHAMMAD NAFIS PENGANTAR ILMU TEKNOLOGI MARITIM

Respon Amerika Serikat Terhadap Uji Coba Rudal Korea Utara Tahun

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV PENUTUP. Strategi keamanan..., Fitria Purnihastuti, FISIP UI, 2008

DUA BELAS FAKTA DAN KEKELIRUAN TENTANG KONVENSI MUNISI TANDAN (Convention on Cluster Munitions)

BAB VI. 6.1 Kesimpulan Strategi Suriah dalam menghadapi konflik dengan Israel pada masa Hafiz al-

BAB I PENDAHULUAN. Uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara pada tanggal 25 Mei tahun 2009

Keterangan Pers Bersama Presiden RI dan Presiden Korsel, Seoul, 16 Mei 2016 Senin, 16 Mei 2016

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

OEPARTEMEN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA BUKU PUTIH PERTAHANAN INDONESIA

terlalu keras kepada kelima negara tersebut. Karena akan berakibat pada hubungan kemitraan diantara ASEAN dan kelima negara tersebut.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. listrik dalam wujud reaktor nuklir. Pengembangan teknologi nuklir tidak hanya

BAB 5 KESIMPULAN. Kebijakan nuklir..., Tide Aji Pratama, FISIP UI., 2008.

BAB I PENDAHULUAN. mengakibatkan Jepang menyerah kepada sekutu. sendiri, pemerintahan Jepang yang dibawah Supreme Commander for the Allied

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjaga keamanan nasional sekaligus memenuhi kepentingan nasional.

BAB II GAMBARAN UMUM BIDANG SOSIAL POLITIK DAN KEAMANAN KOREA UTARA, SERTA PROFFIL KIM JONG-UN

BAB IV PENUTUP. di dunia. Dimana power suatu negara tidak hanya dapat di ukur melalui kekuatan

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. dapat dipakai untuk melakukan penyerangan kepada pihak musuh. Peraturanperaturan

BAB IV KESIMPULAN. Dalam bab ini, penulis akan menuliskan kesimpulan dari bab-bab. sebelumnya yang membahas mengenai kelompok pemberontak ISIS dan

BAB V KESIMPULAN. Laut China Selatan sebagai perairan semi tertutup telah berstatus konflik. Konflik yang

BAB III PERSENJATAAN DAN UJI COBA SENJATA NUKLIR KOREA UTARA TAHUN 2006 DAN 2009

BAB I PENDAHULUAN. Asia Tenggara merupakan suatu kawasan di Asia yang memiliki sekitar

GUNTINGAN BERITA Nomor : /HM 01/HHK 2.1/2014

DAFTAR PUSTAKA. Abdulgani, H. Roeslan, Ganyang Setiap Bentuk Neo-Kolonialisme yang Mengepung Republik Indonesia, dalam Indonesia, 1964-B

PROLIFERASI SENJATA NUKLIR DEWI TRIWAHYUNI

Serikat (telah menandatangani, namun belum bersedia meratifikasi), menguatkan keraguan akan perjanjian ini.

10 Negara yang Punya Reaktor Nuklir Terbesar Di Dunia Minggu, Oktober 21, 2012 Azmi Cole Jr.

BAB V KESIMPULAN. wilayah, tindakan atas hak dan kewajiban yang dilakukan di laut baik itu oleh

BAB I PENDAHULUAN. Iran merupakan negara salah satu dengan penghasilan minyak bumi terbesar di

PEREDAAN KETEGANGAN DI SEMENANJUNG KOREA

JURUSAN SOSIAL YOGYAKARTA

PERCOBAAN NUKLIR RINGKASAN

H. BUDI MULYANA, S.IP., M.SI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian

sanksi terhadap intensi Kiev bergabung dengan Uni Eropa. Sehingga konflik Ukraina dijadikan sebagai instrumen balance of power di Eropa Timur.

Pidato Dr. R.M Marty M. Natalegawa, Menlu RI selaku Ketua ASEAN di DK PBB, New York, 14 Februari 2011

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia Kedua yang dimenangkan oleh tentara Sekutu (dimotori oleh

BAB 5 PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

BAB III PERSEPSI JEPANG TERHADAP ANCAMAN UJI COBA SENJATA OLEH KOREA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MUNDURNYA YUKIO HATOYAMA SEBAGAI PERDANA MENTERI JEPANG

TOPIK KHUSUS DIPLOMASI INTERNASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Amerika Serikat masih berupa non-intervensi. Namun ketika Perang Dunia Kedua

BAB I PENDAHULUAN. antar negara dengan negara atau negara dengan organisasi.

KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT TERHADAP PROGRAM NUKLIR KOREA UTARA PADA PEMERINTAHAN GEORGE W. BUSH

BAB III SIX PARTY TALKS SEBAGAI SARANA UNTUK MENYELESAIKAN KRISIS NUKLIR KOREA UTARA

2015 DAMPAK DOKTRIN BREZHNEV TERHADAP PERKEMBANGAN POLITIK DI AFGHANISTAN

1. DARI IDEOLOGI HINGGA TERORISME

BAB II NON-PROLIFERATION TREATY (NPT) SEBAGAI REZIM PEMBATASAN SENJATA NUKLIR

ASEAN ( Association of Southeast Asia Nations ) adalah organisasi yang dibentuk oleh perkumpulan Negara yang berada di daerah asia tenggara

BAB I PENDAHULUAN. pada awal tahun 1957 dengan dukungan dari Amerika Serikat. 1 Pada saat itu

Telah menyetujui sebagai berikut: Pasal 1. Untuk tujuan Konvensi ini:

PENDAHULUAN. Keterlibatan Jepang dalam Perang Dunia II bukanlah sesuatu yang

BAB I PENDAHULUAN. yang berasal dari reaksi nuklir baik yang berupa reaksi fusi dan fisi. Dalam fisika,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Amerika Tanam Pengaruh di Asia Sejak Desember 1949

MI STRATEGI

BAB IV KESIMPULAN. mempengaruhi sikap kedua negara terhadap negara-negara lain yang tidak terlibat.

Tengah dengan negara di kawasan Asia. Selain itu, Korea berada di tengah tiga negara besar yaitu Jepang, China, dan Rusia (Yang S. Y dan Mas oed M.

BAB 3 DAMPAK PENGEMBANGAN NUKLIR KOREA UTARA TERHADAP KOMPLEKSITAS KEAMANAN REGIONAL ASIA TIMUR

BAB III. PENUTUP. internasional dan merupakan pelanggaran terhadap resolusi-resolusi terkait

BAB II DINAMIKA KONFLIK DAN PROSES REUNIFIKASI KOREA UTARA-KOREA SELATAN

PERKEMBANGAN PERDAGANGAN INDONESIA- SAUDI ARABIA BULAN : JULI 2015

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Darma Persada

Pendahuluan. Selatan. Negara ini memiliki garis pantai sepanjang 1,046-kilometer

dalam membangun kekuatan pertahanan mengedepankan konsep pertahanan berbasis kemampuan anggaran (capability-based defence) dengan tetap

BAB I PENDAHULUAN. Pada tanggal 17 Februari 2008 yang lalu, parlemen Kosovo telah

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ternyata tidak membuat situasi perpolitikan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

variable yang nyata di dalam tubuh SAARC. India sebagai pivotal power di kawasan memang sudah melakukan beberapa upaya untuk mendukung integrasi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Islam masuk ke Rusia tidak lama setelah kemunculannya pada pertengahan kedua

GUNTINGAN BERITA Nomor : HHK 2.1/HM 01/05/2014

BAB 5 KESIMPULAN. Universitas Indonesia

PENGARUH AIPAC TERHADAP KEBIJAKAN AMERIKA SERIKAT PASCA PERISTIWA 11 SEPTEMBER 2001

PERUBAHAN SIKAP CINA ATAS SANKSI DEWAN KEAMANAN PBB TERHADAP NUKLIR KOREA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. menyikapi reaksi dunia internasional mengenai program nuklir yang dimilikinya serta

Nuklir sebagai Energi Pedang Bermata Dua. Sarah Amalia Nursani. Fakultas Hukum Universitas Airlangga Surabaya

BENTUK KERJA SAMA ASEAN

Kemunduran Amerika Serikat dilihat sebagai sebuah kemunduran yang bersifat

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Korea Selatan merupakan negara yang berada dikawasan Asia Timur dengan luas 99.274 km 2 dan memiliki sekitar 3.000 pulau. Pada saat berakhirnya Perang Dunia II, Korea dibagi menjadi dua bagian oleh Uni Soviet dan Amerika Serikat tanpa melibatkan pihak Korea pada Konferensi Postdam (Juli Agustus 1945). Uni Soviet memiliki Tentara Merah atau yang lebih dikenal dengan Tentara Uni Soviet yang telah menguasai bagian pararel 38 utara semenanjung Korea pada tanggal 10 Agustus 1945 sedangkan pasukan Amerika Serikat menguasai bagian pararel 38 selatan pada tanggal 26 Agustus 1945. 1 Pada 15 Agustus 1948 Korea Selatan resmi menjadi negara Republik dan menjadi awal munculnya konflik antara Korea Selatan dan Korea Utara. Konflik tersebut masih terjadi hingga saat ini, Korea Utara terus melakukan percobaan nuklir terhadap Korea Selatan sehingga mengakibatkan konfik keamanan serius. Berawal pada tahun 1986 Korea Utara memulai operasi reaktor nuklir berkekuatan 5 Megawatt di Yongbyon. Pada tahun 1993 Korea Utara mengumumkan menarik diri dari Perjanjian Anti Penyebaran Nuklir (NPT) namun kemudian menunda rencana itu. Tahun 1994 Amerika Serikat (AS) dan Korea Utara menandatangani kesepakatan untuk menutup reaktor nuklir Yongbyon yang telah menggunakan plutonium sebagai bahan bakunya. Kemudian 1 McCune, Shannon C, Physical Basis for Korean Boundaries, Far Eastern Quarterly (No. 5), 1946, hal. 286 dalam https://media.neliti.com/media/publications/32070-id-respon-amerikaserikat-terhadap-uji-coba-rudal-korea-utara-di-bawah-pemerintahan.pdf diakses 10 Maret 2018. 1

2 sebagai gantinya AS menghadiahi dua buah reaktor nuklir untuk menghasilkan listrik. Tahun 2002 Korea Utara telah mempunyai fasilitas untuk menghasilkan uranium. Tahun 2003 Korea Utara menarik diri dari Perjanjian Anti Penyebaran Nuklir (NPT). Kemudian pada saat rezim Kim Jong Il Korea Utara mengumumkan bersedia berunding di babak pertama pembicaraan enam negara yang meliputi Korut, Korsel, Tiongkok, AS, Jepang dan Rusia. Tahun 2005 Pyongyang mengumumkan mereka telah memiliki senjata nuklir. Pada 9 Oktober 2006 Korea Utara menggelar uji coba senjata nuklir pertama. 2 Uji ledak senjata nuklir pertama terjadi di daerah pegunungan terpencil di timur laut Punggye-ri dan menghasilkan ledakan sekitar satu kilo ton dan terjadi getaran gempa berkekuatan 4,2 SR. Pada Mei 2009 terjadi uji coba senjata nuklir kedua yang menghasilkan ledakan dua sampai delapan kiloton dan gempa berkekuatan 4,7 SR. Kemudian pada Februari 2013 kembali terjadi percobaan senjata nuklir ketiga yang pertama dilakukan di era Kim Jong-Un. Menghasilkan ledakan berkekuatan enam hingga tujuh kiloton. Dampak tes senjata ini menimbulkan getaran gempa 5,1 SR yang terdeteksi sekitar 50km dari Kota Kilju, dekat situs nuklir Punggye-ri. Uji Coba kelima terjadi pada September 2016, dan ledakan yang dihasilkan sekitar 10 kiloton dan menimbulkan getaran gempa hingga 5.3 SR. 3 2 Kontributor Singapura, Ericssen, "Sejarah Pengembangan dan Uji Coba Senjata Nuklir Korea Utara", Kompas (Online), 4 September 2017, dalam https://internasional.kompas.com/read/2017/09/04/22032581/sejarah-pengembangan-dan-uji-cobasenjata-nuklir-korea-utara,diakses pada 19 Maret 2018. 3 Muhaimin, Data Uji Coba Nuklir Korut dari Masa ke Masa Sindo (Online), 4 September 2017 https://international.sindonews.com/read/1236457/40/data-uji-coba-nuklir-korutdari-masa-ke-masa-1504513133/ diakses pada 19 Maret 2018.

3 Pengembangan senjata nuklir yang Korea Utara lakukan tentu menjadi perhatian serta kekhawatiran berbagai pihak. Pengembangan senjata nuklir dianggap sebagai bentuk pertahanan rezim Korea Utara, dan dapat memperkuat militernya serta menjadi instrument dalam memanfaatkan Negara lain. Namun hal ini menjadi kecaman dari dunia internasional, karena dianggap membahayakan stabilitas dan keamanan internasional. PBB telah mengeluarkan berbagai sanksi terhadap Korea Utara, namun hal itu belum menghentikan pengembangan senjata nuklir di Korea Utara. Pada 14 Oktober 2006 Dewan keamanan PBB membuat sebuah Resolusi yang mengharuskan Korea Utara tidak lagi melakukan uji coba nuklir, tidak meluncurkan rudal balistik, serta menanggalkan semua senjata nuklir dan program nuklirnya. PBB juga memberlakukan larangan ekspor dan impor produk militer Korea Utara. Pada 12 Juni 2009 PBB menjatuhkan sanksi ekonomi dan komersial lebih lanjut kepada Korea Utara serta mendesak negaranegara anggota PBB agar menggeledah kargo Korea Utara. Pada 23 Januari 2013 dibuat kembali resolusi sebagai sanksi setelah Korea Utara meluncurkan roket balistik pada 12 Desember 2012. Resolusi ini mengharuskan Korea Utara mematuhi resolusi sebelumnya dan melepaskan semua senjata nuklir serta program nuklirnya. Selain itu Korea Utara juga tidak diperbolehkan menggunakan teknologi rudal balistik, uji coba nuklir, atau melakukan provokasi. 7 Maret 2013 Sanksi kali ini dalam bentuk menghentikan transfer uang dan menutup Pyongyang dari sistem keuangan internasional. 2 Maret 2016, 15 anggota Dewan Keamanan PBB secara bulat memberikan suara setuju atas

4 sanksi terhadap Korea Utara. Sanksi itu antara lain embargo senjata. Melarang Korea Utara mengimpor semua produk yang mungkin dapat digunakan untuk tujuan militer, dan akan mendeportasi diplomat Korea Utara yang melakukan kegiatan ilegal. Setelah sanksi itu Korea Utara menembakkan beberapa proyektil ke arah Laut Jepang. 30 November 2016 PBB memberikan sanksi membatasi ekspor batu bara Korea Utara dan melarang ekspor tembaga, nikel, seng, dan perak. Sanksi ini dijatuhkan setelah uji coba nuklir kelima yang dilakukan Pyongyang pada bulan September. 4 Pada 6 Maret 2017 Korea Utara kembali memanaskan suasana di Semenanjung Korea dengan meluncurkan empat rudal balisitik dari wilayah Tongchang-ri. Tiga rudal balistik tersebut terjatuh ke laut Jepang. Sebelumnya Korea Utara sudah memberikan ancaman terkait peluncuran rudal balistiknya sebagai respons terhadap pelatihan militer Foal Eagle yang dilakukan Korea Selatan dan Amerika Serikat. Korea Utara menganggap pelatihan tersebut adalah bentuk persiapan Amerika Serikat dan Korea Selatan untuk melawan Korea Utara. 5 Adanya konflik-konflik ketegangan di Semenanjung Korea kemudiaan membuat keadaan kawasan Asia Timur sendiri masih tidak menentu. Dari apa yang terjadi di negara-negara Asia Timur, pengembangan senjata nuklir Korea Utara telah membuat kawasan Asia Timur semakin kompleks dan tidak menentu. Pengembangan nuklir tersebut menimbulkan reaksi berantai yang dapat 4 Budi Riza, Trump -- Kim, Gedung Putih Berharap Korea Utara Tepati Janji Tempo (Online), 14 Maret 2018, dalam https://dunia.tempo.co/read/1069531/trump-kim-gedung-putihberharap-korea-utara-tepati-janji diakses pada 19 maret 2018. 5 Korea Utara luncurkan empat rudal balistik ke laut BBC (Online), 6 Maret 2017 dalam http://www.bbc.com/indonesia/dunia-39151595 diakses pada 19 Maret 2018.

5 meningkatkan ketegangan di kawasan Asia Timur. Bahkan bila uji coba dan atau penempatan nuklir Korea Utara tidak membuat Jepang, Korea Selatan, ataupun Taiwan untuk menjadi negara nuklir, namun dapat mengakibatkan perlombaan senjata konvensional di Asia Timur. Selain itu, pengembangan senjata nuklir Korea Utara dapat membuat aliansi AS dengan Korea Selatan ataupun Jepang semakin kuat. Mereka juga akan cenderung mempererat komitmen untuk melakukan penelitian, pengembangan, dan bahkan mungkin peningkatan teknologi militer guna menangkal nuklir Korea Utara. 6 Dengan adanya ancaman dan agresifnya Korea Utara membuat para penstudi saling bertentangan dalam memandang dampak yang diakibatkan oleh isu nuklir ini. Mengingat Korea Utara dan Tiongkok yang memiliki nuklir dan sangat agresif dalam pengembangan senjata-senjata berbasis nuklirnya untuk memperkuat keamanannya, negara-negara yang tidak memiliki nuklir sebagai senjata seperti Jepang dan Korea Selatan bukan tidak mungkin akan berpikir untuk mulai membangun program nuklir sebagai senjata. Bahkan Tiongkok pun menyatakan dukungannya kepada Korea Selatan dan Jepang untuk mengubah kebijakannya dengan membangun persenjataan nuklir. Permasalahan semakin diperkeruh dengan adanya konflik-konflik dan sengketa-sengketa yang melibatkan beberapa negara Asia Timur yang dapat memungkinkan timbulnya peperangan. Bila melihat kenyataan seperti, maka isu nuklir di Asia Timur 6 ibid

6 berimplikasi pada semakin menjauhnya negara-negara Asia Timur dari regionalisme. 7 Sebagai langkah pertahanan keamanan maka Korea Selatan membangun sistem pertahanan rudal milik Amerika Serikat yang dinamakan Terminal High Altitude Area Defense. Dengan nama awal Theater High Altitude Area Defense (THAAD), merupakan sistem peluru kendali (rudal) antibalistik Angkatan Darat Amerika Serikat yang dirancang untuk menembak jatuh rudal jarak dekat, sedang, dan menengah dengan menggunakan pendekatan mencegat rudal musuh dengan tembakan langsung (hit-to-kill). 8 Pada tahun 1991 THAAD mulai dikembangkan ketika pasukan Irak melancarkan serangan terhadap target koalisi dengan rudal Scud buatan Rusia selama Perang Teluk. THAAD dikembangkan oleh Lockheed Martin, dengan masukan dari sejumlah perusahaan lain. Dalam sebuah dokumen yang dibuat pada bulan Januari 1994 berjudul Information on Theater High Altitude Area Defense System alasan dikembangkannya THAAD karena adanya pernyataan dari Ballistic Missile Defense Organization pada tahun 1992 bahwa, terdapat 30 jenis rudal balistik yang memiliki daya jelajah hingga 30 kilo meter yang dikembangkan oleh 19 negara di seluruh dunia. Studi tersebut juga menemukan 13 negara yang telah mengembangkan rudal balistik dengan daya jelajah hingga 7 Yudha Prawira, Pengembangan Nuklir Korea Utara Implikasinya Terhadap Stabilitas Kawasan Asia Timur, Skripsi Hubungan Internasional, dalam repository.unpas.ac.id/27428/5/bab%20i%20yudha%20prawira.docx diakses pada 19 Maret 2018. 8 Aaron Mehta, PACOM Head Supports Exercises Near China, Talks THAAD, Defense News (Online), 25 Februari 2016 https://www.defensenews.com/naval/2016/02/25/pacom-head-supports-exercises-near-tiongkoktalks-thaad/ diakses pada 19 Maret 2018.

7 300 kilometer. Studi itu memprediksi pula bahwa rudal balistik berdaya jelajah yang mencapai 1.000 kilometer, hanya tinggal menunggu waktu saja. Dengan berbagai pertimbangan tersebut, pada tahun 1992, kontrak pembuatan THAAD diberikan oleh pemerintah Amerika Serikat. Pengembangan dan produksinya dimulai pada tahun 1996. 9 THAAD merupakan sistem pertahanan canggih milik Amerika Serikat yang memilki bagian penting dalam melindungi suatu wilayah dari serangan rudal. THAAD terdiri dari Interceptor, Launchers, Radar, Fire Control Unit, dan peralatan pendukung lainnya. Saat musuh menyerang dan meluncurkan rudalnya, radar THAAD akan bekerja mendeteksi ancaman yang datang tersebut. Selanjutnya, rudal yang mengancam tersebut akan identifikasi oleh sistem. Kemudian, Interceptor akan diluncurkan dari sebuah truk khusus peluncuran. Dengan memanfaatkan energi kinetik, Interceptor menghancurkan rudal yang menjadi ancaman tersebut. 10 THAAD mampu mencegah serangan rudal diudara hingga mencapai jarak 200 km berketinggian maksimum 150 km dengan kecepatan 8,24 mach atau 10.175 km per jam. THAAD akan menembak jatuh rudal yang diluncurkan sebelum mendarat pada target. THAAD juga mampu mencegat rudal baik di dalam maupun diluar atmosfer. Dengan kemampuan tersebut THAAD dianggap sebagai sistem pertahan dengan teknologi tercanggih saat ini. 9 Ahmad Zaenudin, Melindungi Korea Selatan Dengan THAAD, Tirto.id (Online), 4 Mei 2017, dalam https://tirto.id/melindungi-korea-selatan-dengan-thaad-cn1k, diakses pada 20 Maret 2018 10 Ibid.

8 Menurut perusahaan kontraktor pembuat THAAD yaitu Lockheed Martin, menyatakan bahwa THAAD mendapatkan 100 persen kesuksesan, dalam 13 tes penerbangan berturut-turut sejak 2005, termasuk 11 kali keberhasilan dalam mencegat serangan. Dengan kecanggihannya tersebut Amerika Serikat memilih THAAD sebagai bentuk pertahanan Korea Selatan dari serangan Korea Utara. Otoritas militer Amerikat Serikat mengatakan bahwa pihaknya telah sukses melakukan uji coba perisai rudal atau sistem antirudal THAAD di Samudera Pasifik untuk mengantisipasi serangan rudal Korea Utara. 11 Amerika Serikat meyakini bahwa THAAD merupakan pilihan tepat untuk melawan ancaman rudal Korea Selatan serta negara lain. Amerika Serikat merasa kondisi di Semenanjung Korea semakin memanas, ditambah uji coba nuklir dan peluncuruan rudal yang dilakukan Korea Utara. THAAD mulai terpasang di kawasan militer Seongju Korea Selatan pada 6 Maret 2017, terpasangangnya THAAD sebagai pertahanan dalam menangani kecemasan akan percobaan nuklir yang mungkin saja sewaktu-waktu diluncurkan Korea Utara. Pemasangan sistem tersebut mulai dilakukan tepat sehari setelah Korea Utara meluncurkan empat rudal balistik, yang kemudian jatuh di perairan Jepang. Insiden rudal jatuh di perairan Jepang tersebut telah membuat Amerika Serikat mempercepat pemasangan sistem THAAD di Korea Selatan. 12 11 Huminca Sinaga, Amerika Serikat Sukses Gelar Uji Coba Rudal THAAD Pikiran Rakyat (Online), 12 Juli 2017 dalam http://www.pikiran-rakyat.com/luarnegeri/2017/07/12/amerika-serikat-sukses-gelar-uji-coba-rudal-thaad-405067 diakses pada 20 Maret 2018. 12 Amerika Serikat Pasang Peluncur THAAD tanpa Restu Korea Selatan Pikiran Rakyat (Online), 30 Mei 2017 dalam http://www.pikiran-rakyat.com/luar-negeri/2017/05/30/amerikaserikat-pasang-peluncur-thaad-tanpa-restu-korea-selatan-402191 diakses 4 Maret 2018.

9 Namun ternyata keputusan Korea Selatan dalam membangun THAAD mengakibatkan kemarahan Negara lain yaitu Tiongkok. Berada dalam satu Kawasan membuat Tiongkok merasa terganggu dengan dibangunnya THAAD. Tiongkok khawatir adanya THAAD akan mengakibatkan tindakan spionase terhadap Tiongkok. Radar THAAD merupakan salah satu radar yang canggih teknologinya. Radar tersebut memungkinkan pemerintah AS mendeteksi Tiongkok secara lebih menyeluruh. 13 Tiongkok merasa geram karena militer Amerika Serikat dipandang telah melakukan pelanggaran batas. Tiongkok juga khawatir pengadaan THAAD di Korea Selatan akan melemahkan kemampuan rudal balistiknya sendiri dan mengganggu keseimbangan keamanan regional. 14 Tiongkok menganggap pengadaan THAAD di Korea Selatan hanya akan merugikan kepentingan negaranegara lain dikawasan tersebut namun tidak berpengaruh apa-apa terhadap Korea Utara. Tiongkok juga melakukan aksi balasan dengan menghukum Korea Selatan karena menolak saran negara itu agar tidak memberikan lahannya dipakai Amerika Serikat untuk menempatkan sistem pertahanan rudal tercanggihnya, THAAD. Bentuk hukuman Tiongkok ke Korea Selatan di antaranya dengan 13 Ibid. 14 Hadapi Rudal Korea Utara, Amerika Tempatkan THAAD di Korsel Batam News (Online), 2 Mei 2017 dalam http://batamnews.co.id/berita-22293-presiden-filipina-korea-utaraingin-mengakhiri-dunia.html 19 maret 2018.

10 menutup 85 toko milik perital raksasa Lotte dan melemahkan pasar penjualan Hyundai motor hingga 44 persen. 15 Berdasarkan dari latar belakang penelitian tersebut, penulis tertarik untuk menguji dan mempelajari masalah tersebut. Dengan demikian penulis menentukan judul penelitian sebagai berikut: penelitian Respons Tiongkok terhadap Pengadaan Terminal High Altitude Area Defense di Korea Selatan. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di pendahuluan yang telah diuraikan di atas, untuk memahami pokok permasalahan dalam praktikum ini, penulis merumuskan masalah seperti berikut: 1. Bagaimana politik luar negeri Korea Selatan terhadap Tiongkok? 2. Bagaimana persepsi ancaman Tiongkok terhadap pengadaan Terminal High Altitude Area Defense? 3. Bagaimana dampak sanksi Tiongkok terhadap pengadaan Terminal High Altititude Area Defense di Korea Selatan? 1.2.1 Pembatasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan penulis, maka penulis perlu untuk membatasi masalah agar lebih memfokuskan masalah penelitian. Penelitian ini dibatasi pada ruang lingkup bagaimana Respons 15 Protes Amerika Soal THAAD, Cina Hukum Korea Selatan Tempo.co (Online), 27 April 2017 dalam https://metro.tempo.co/read/1075722/terganjal-peraturan-kemenkumham-wargacina-tak-bisa-cuti diakses pada 7 April 2018.

11 Tiongkok terhadap pengadaan Terminal High Altititude Area Defense di Korea Selatan sepanjang tahun 2017. 1.2.2 Perumusan Masalah Agar memudahkan penulis dalam menganalisis suatu penelitian, maka diperlukan adanya rumusan masalah yang berdasarkan pada latar belakang dan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan penulis dan juga agar dalam pengembangan masalah tidak menyimpang dari topik yang dibahas. Oleh karena itu, penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: Bagaimana respons Tiongkok dalam pengadaan Terminal High Altitude Area Defense di Korea Selatan? 1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Sebagai upaya untuk mengungkapkan arah dan tujuan umum dari apa yang akan dicapai dalam penelitian ini, maka penulis harus memiliki tujuan jelas berdasarkan identifikasi masalah yang sudah dipaparkan. Tujuan dari penelitian ini, yaitu: a. Untuk memahami bagaimana politik luar negeri Korea Selatan terhadap Tiongkok. b. Untuk memahami bagaimana persepsi ancaman Tiongkok terkait pengadaan Terminal High Altitude Area Defense.

12 c. Untuk mengetahui bagaimanaa dampak sanksi Tiongkok terhadap pengadaan Terminal High Altititude Area Defense di Korea Selatan. 1.3.1 Kegunaan Penelitian a. Sebagai salah satu syarat dalam menempuh Ujian Sidang Sarjana Strata satu (S1) pada Program Studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Bandung serta untuk mendapatkan gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP). b. Memberikan manfaat baik secara akademik maupun aplikatif bagi masyarakat pada umumnya dan bagi penulis pada khususnya c. Penelitian ini diharapkan mampu menambah pembendaharaan wawasan pengetahuan studi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial Dan Politik Universitas Pasundan Bandung. d. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna didalam memberikan informasi lebih jauh lagi bagi penulis mengenai kerjasa internasional khususnya berkenaan dengan penelitian terkait.