PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SPM BIDANG KESEHATAN. Disampaikan Oleh : Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Drs. Eduard Sigalingging.,M.

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Drs. Hamdani, MM, M.Si, Ak, CA,CIPSAS Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan

KOORDINASI PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH DALAM PELAKSANAAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENATAAN RUANG

PP No 38/2007 TENTANG PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN ANTARA PEMERINTAH, PEMDA PROVINSI DAN KAB/KOTA PP 65/2005 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN DAN

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri

MEWUJUDKAN PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN YANG SINERGIS ANTARA PUSAT DAN DAERAH MELALUI NSPK PENYELENGGARAAN URUSAN

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN INOVASI DAN DAYA SAING DAERAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAH DAERAH

HUBUNGAN PEMERINTAH DAERAH, KECAMATAN DAN DESA. Bagian Pemerintahan Setda Kab. Lamongan

SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN NASIONAL DAN DAERAH

PADA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN TJAHJO KUMOLO

DESENTRALISASI UNTUK MENINGKATKAN INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA DAN SPM BIDANG KESEHATAN

DIREKTORAT JENDERAL BINA PEMBANGUNAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

Juknis Operasional SPM

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. Tersusunnya laporan penerapan dan pencapaian SPM Tahun 2015 Bidang Kesehatan Kabupaten Klungkung.

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 36 TAHUN 2012 STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BELITUNG

Tabel 4.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Formulasi Penghitungan Sumber Data

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

PERATURAN MENTERI KESEHATAN RI NOMOR 741/MENKES/PER/VII/2008 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN/KOTA

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

MISI 5 Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesibilitas Kesehatan Masyarakat SATU AN

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Direktorat Jenderal Bina Pembangunan Daerah Direktorat Perencanaan Pembangunan Daerah

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia GAMBARAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (KAITANNYA DGN PENGANGGARAN PEMBIAYAAN AMPL DLM APBD)

REVISI CAPAIAN INDIKATOR KINERJA RPJMD REALISASI TAHUN 2013, 2014 dan 2015 SKPD : DINAS KESEHATAN

Konsepsi SPM Menurut UU 23/2014 dan PP No. 2 Tahun 2018

BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 15 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN SITUBONDO

Mewujudkan Peningkatan Budaya Sehat dan Aksesbilitas Kesehatan Masyarakat.

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN DI KABUPATEN BULUNGAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Disampaikan oleh: TJAHJO KUMOLO

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

KEMENTERIAN DALAM NEGERI IMPLEMENTASI UU NOMOR 23 TAHUN 2014 PEMBAGIAN PERAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT, PROVINSI, DAN KABUPATEN/KOTA

SINERGI PUSAT DAERAH DALAM UU 23/2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt

RPJMD Kab. Temanggung Tahun I X 47

PENCAPAIAN SPM KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN

PAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA STRATEGI PENINGKATAN KAPASITAS KELEMBAGAN BPBD MELALUI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL KEBENCANAAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB II PERENCANAAN KINERJA

PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH DINAS KESEHATAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

Target Tahun. Kondisi Awal Kondisi Awal. 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 0,12 Program pengadaan, peningkatan dan penduduk (tiap 1000 penduduk

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

PERAN PEMERINTAH KOTA DALAM ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

kelautan dan perikanan pariwisata pertanian kehutanan; energi dan sumber daya mineral; perdagangan; perindustrian; dan transmigrasi.

PENCAPAIAN SPM BIDANG KESEHATAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JATENG TAHUN 2015

BAB IV PELAYANAN PUBLIK BIDANG KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN TAHUN

BUPATI BARITO UTARAA PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN DI KABUPATEN BARITO UTARA

2018, No.2-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah

REVIEW INDIKATOR RENSTRA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR : 440 / 104 / KPTS / KES / 2015 TENTANG

PENATAAN KELEMBAGAAN URUSAN PANGAN

OLEH: Dr. SUMARSONO, MDM Direktur Jenderal Otonomi Daerah

PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI PENYUSUNAN ANGGARAN DAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 35 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 862 TAHUN 2011 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2004 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN KABUPATEN / KOTA

IMPLIKASI UNDANG-UNDANG NOMOR 23 TAHUN 2014 DALAM KERANGKA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DI BIDANG PENATAAN RUANG

RENCANA KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN PACITAN TAHUN 2015

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

D I N A S K E S E H A T A N

PELAKSANAAN UU. NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH

PERAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DALAM PENGUATAN KOORDINASI PENANGGULANGAN BENCANA DAN PENGANGGARAN BTT

BUKU SAKU DINAS KESEHATAN KOTA MAKASSAR TAHUN 2014 GAMBARAN UMUM

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

Perencanaan Pembangunan Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

HASIL ANALISIS APBD PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT 1

PENATAAN KELEMBAGAAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH. (Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah)

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENGUKURAN INDIKATOR KINERJA SASARAN

KEMENTERIAN DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

U NDANG UNDANG NO. 23 TAHUN 2014 DLM KONTEKS KEGIATAN USAHA PERTAMBANGAN MINERAL DAN BATUBARA

BUPATI SEMARANG PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SEMARANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG

SPM BIDANG KESEHATAN DAN TUGAS FUNGSI DINAS KESEHATAN

ANATOMI URUSAN PEMERINTAHAN

STANDAR PELAYANAN MINIMAL KESEHATAN. Sebuah Panduan Formulasi di Tingkat Puskesmas/Kecamatan

Oleh : DIREKTUR JENDERAL BINA ADMINISTRASI KEWILAYAHAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI

BAB IV PLAFON ANGGARAN SEMENTARA BERDASARKAN URUSAN PEMERINTAHAN DAN PROGRAM/KEGIATAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PETUNJUK TEKNIS STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG KESEHATAN (Permenkes No. 43/ 2016)

KATA PENGANTAR. Soreang, Februari 2014 KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANDUNG

Penguatan Kapasitas Pemerintah Daerah Dalam Penanggulangan Bencana Di Daerah Tertinggal

RENCANA AKSI KINERJA DAERAH (RAD) DINAS KESEHATAN KABUPATEN KERINCI TAHUN Target ,10 per 1000 KH

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN. Nomor : 449.1/KEP-III/003 / 03/ 2016 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA DI UPTD PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT SUSUKAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015

2018, No.2-2- MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Pemerintah

Penegasan pokok-pokok pelaksanaan kebijakan LPPD Tahun 2016 dan EKPPD Tahun 2017

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS PERAWATAN RATU AGUNG NOMOR :800/ /PRA/I/2017 TENTANG PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PEMBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG KEBUDAYAAN MENURUT UNDANG- PEMERINTAHAN DAERAH

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2016

Transkripsi:

PERENCANAAN DAN PENGANGGARAN SPM BIDANG KESEHATAN Disampaikan Oleh : Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Drs. Eduard Sigalingging.,M.Si Banten, 13 Februari 2019

2

U n d a n g - U n d a n g N o m o r 2 3 Ta h u n 2 0 1 4 t e n t a n g P e m e r i n t a h a n D a e r a h Presiden memegang tanggung jawab akhir atas penyelenggaraan Urusan Pemerintahan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah.

URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN YANG DISELENGGARAKAN DAERAH Urusan Pemerintahan Wajib Pelayanan Dasar Urusan Pemerintahan Wajib Non Pelayanan Dasar Urusan Pemerintahan Pilihan 6 URUSAN: pendidikan kesehatan pekerjaan umum dan penataan ruang perumahan rakyat dan kawasan permukiman ketenteraman, ketertiban umum, dan pelindungan Masyarakat sosial. 18 URUSAN tenaga kerja pemberdayaan perempuan dan pelindungan anak pangan pertanahan lingkungan hidup administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pemberdayaan masyarakat dan Desa pengendalian penduduk dan keluarga berencana perhubungan; komunikasi & informatika koperasi, usaha kecil, dan menengah penanaman modal kepemudaan dan olah raga statistik persandian kebudayaan; perpustakaan; kearsipan. 8 URUSAN: kelautan dan perikanan pariwisata pertanian kehutanan; energi dan sumber daya mineral; perdagangan; perindustrian; dan transmigrasi. 4

PEMBAGIAN URUSAN U R U S A N P E M E R I N T A H A N ABSOLUT URUSAN PEMERINTAHAN UMUM KONKUREN Dibagi berdasarkan kriteria Eksternalitas, Akuntabilitas dan Efisiensi 1. PERTAHANAN 2. KEAMANAN 3. AGAMA 4. YUSTISI 5. POLITIK LUAR NEGERI 6. MONETER & FISKAL 1. PENDIDIKAN 2. KESEHATAN 3. PU DAN PR 4. PERUMAHAN RAKYAT DAN KAW PERMUKIMAN 5. TRAMTIBUM & LINMAS 6. SOSIAL YAN DASAR (6) S P M WAJIB (24) NON YAN DASAR (18) N S P K PILIHAN (8)

KEMENTERIAN DALAM NEGERI Urusan Pemerintah Pusat yang dilimpahkan pelaksanaannya kepada gubernur dan bupati/walikota di wilayahnya masing-masing, misalnya urusan menjaga 4 konsensus dasar URUSAN KONKUREN URUSAN PEMERINTAHAN YG DIBAGI ANTARA PEM PUS DAN DAERAH PROV DAN DAERAH KAB/KOT DAN MENJADI DASAR PELAKSANAAN OTONOMI DAERAH

PUSAT PROVINSI o o o o o o o o o o o o o o

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN (PP 12 TAHUN 2017) PRESIDEN Pemegang kekuasaan pemerintahan Psl 4 (1) UUD 1945 Pembinaan Pengawasan Koordinator Binwas dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan di daerah UU 23/2014 Psl 8 (3) MENDAGRI Binwas Umum Koordinasi K/L Binwas Teknis Psl 17 UUD 1945 Secara Nasional DIKOORDINASIKAN MENDAGRI Provinsi Otonomi Seluas-luasnya Ps 18 (5) UUD 45 Tanggung jawab Gubernur sbg wakil Pem. Binwas umum & teknis (PP 33 Tahun 2018) Kab/Kota 8

Tugas dan fungsi ditjen bina pembangunan daerah - kemendagri 9

Pembinaan pembangunan daerah LINGKUP TUGAS DAN FUNGSI DITJEN BINA BANGDA (UU 23/2014 DAN PERPRES 11/2015) Urusan pemerintahan yang menjadi amanat bagi Ditjen Bina Bangda hanya urusan pemerintahan konkuren a b c Koordinasi SPM dan NSPK Pemetaan Urusan Pemerintahan Pasal 19 Perpres 11/2015 Pasal 24 Penyelesaian perselisihan penyelenggaraan urusan pemerintahan Pasal 370 Pembinaan penyelengaraan urusan pemerintahan daerah a Pembinaan percepatan pembangunan provinsi berciri kepulauan b f Sinkronisasi dan harmonisasi pembangunan pusat dan daerah, antar wilayah dan antar daerah Pasal 258 dan 259 c d e Pasal 29 Perencanaan pembangunan daerah Pasal 260-274 Pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah Evaluasi perda tata ruang daerah Pembinaan Pemda dalam mendorong partisipasi masyarakat Pasal 354 Pasal 275 Pasal 400 Pasal 258 UU 23/2014 Pembangunan Daerah merupakan perwujudan dari pelaksanaan Urusan Pemerintahan yang telah diserahkan ke Daerah sebagai bagian integral dari Pasal 18 Perpres 11/2015 h g Binwas umum pembangunan daerah Pembinaan pemda dalam penguatan informasi daerah Pasal 374 Pasal 391-394

SINKRONISASI PEMBANGUNAN SINKRONISASI DAN HARMONISASI PEMBANGUNAN PASAL 258 AYAT 3 UU 23 TAHUN 2014 Kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian berdasarkan pemetaan Urusan Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan Pemerintahan Pilihan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 melakukan sinkronisasi dan harmonisasi dengan Daerah untuk mencapai target pembangunan nasional. DILAKUKAN DALAM BENTUK KOORDINASI TEKNIS PASAL 259 AYAT 1 UU 23 TAHUN 2014 Untuk mencapai target pembangunan nasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 258 ayat (3) dilakukan koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah. KOORDINASI KORTEK ANTARA K/L DAN PEMDA PROVINSI DIKOORDINASIKAN OLEH MENDAGRI DAN MENPPN Koordinasi teknis pembangunan antara kementerian atau lembaga pemerintah nonkementerian dan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikoordinasikan oleh Menteri dengan menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perencanaan pembangunan. ANTARA PROVINSI DAN KAB/KOTA DIKOORDINASIKAN OLEH GUBERNUR Koordinasi teknis pembangunan antara Daerah provinsi dan Daerah kabupaten/kota dan antar-daerah kabupaten/kota lingkup Daerah provinsi PASAL 259 AYAT 3 dilaksanakan oleh gubernur sebagai UU 23 TAHUN wakil 2014 Pemerintah Pusat. JENIS-JENIS KORTEK Koordinasi teknis pembangunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, dan evaluasi pembangunan Daerah. PASAL 259 AYAT 2 UU 23 TAHUN 2014 PASAL 259 AYAT 4 UU 23 TAHUN 2014

KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN PERAN KEMENDAGRI Pioritas Nasional K/L BAPPENAS K/L Sinkronisasi pencapaian prioritas nasional melalui kegiatan K/L, serta target Kementerian untuk mendung target nasional BAPPENAS Ditjen Bina Bangda Memastikan kesesuaian kegiatan dengan urusan pemerintahan dan pembagian kewenangan antar level pemerintahan Sinkronisasi usulan kegiatan daerah yang akan dibiayai APBN dengan kegiatan K/L dan Prioritas nasional Prioritas Daerah BAPPENAS KEMENDAGRI Sinkronisasi usulan prioritas Daerah dan prioritas K/L KOORDINASI TEKNIS UNTUK MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNA N NASIONAL Prioritas Lainnya - Sinkronisasi koodifikasi program - Sinkronisasi program dan kegiatan sesuai dengan kewenangan dalam UU 23/2014 - Sinkronisasi target daerah sesuai kondisi, potensi dan intensitas urusan pemerintahan PERAN KEMENDAGRI Dukungan Kegiatan daerah dari APBD KEMENDAGR I Membahas kegiatan yang didanai APBD untuk mendukung pelaksanaan kegiatan prioritas nasional K/L DAERAH K/L DAERAH K/L DAERA

REPUBLIK INDONESIA SPM DALAM RKP 2019 PRIORITAS NASIONAL 1: PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR Penguatan layanan dan rujukan satu pintu Penguatan integrasi sistem administrasi kependudukan dan catatan sipil Percepatan Pencapaian SPM di daerah KEGIATAN PRIORITAS Peningkatan Tata Kelola Layanan Dasar Penyediaan akses hunian layak dan terjangkau Penyediaan akses infrastruktur dasar permukiman layak Peningkatan kualitas lingkungan di permukiman PROGRAM PRIORITAS 4 Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Perumahan dan Permukiman Layak Percepatan Pengurangan Kemiskinan 5 Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan 5 PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR 3 Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas Penguatan pelaksanaan bantuan sosial dan subsidi tepat sasaran Penguatan sistem jaminan sosial Penguatan literasi untuk kesejahteraan Pelaksanaan reforma agraria Percepatan pemberian akses kelola sumber daya alam kepada masyarakat melalui perhutanan sosial Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat 2 Peningkatan kesehatan ibu, anak, dan keluarga berencana Pencegahan dan pengendalian penyakit Percepatan penurunan stunting Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat PRIORITAS NASIONAL Penyediaan pendidik yang berkualitas dan merata Penyediaan afirmasi pendidikan Penguatan kelembagaan satuan pendidikan DIT. SUPD II Peningkatan kualitas pembelajaran dan akademik PN PP 13 DITJEN BINA PEMBANGUNAN DAERAH

SPM BERDASARKAN UU 23 TAHUN 2014 dan PP 2 TAHUN 2018 14

KEBIJAKAN/MANDAT STANDAR PELAYANAN MINIMAL

DEFENISI STANDAR PELAYANAN MINIMAL PP NO 2/2018 STANDAR PELAYANAN MINIMAL ADALAH KETENTUAN MENGENAI JENIS DAN MUTU PELAYANAN DASAR YANG MERUPAKAN URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERHAK DIPEROLEH SETIAP WARGA NEGARA SECARA MINIMAL.

KEMENTERIAN DALA NEGERI PASAL 12, PASAL 18 DAN PASAL 298 PP 2/2018 STANDAR PELAYANAN MINIMAL Permendagri 100/2018 PENERAPAN SPM Permenkes Nomor 4 Tahun 2019 Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Bidang Kesehatan Terdapat 6 urusan wajib pelayananan dasar yang dilaksanakan berdasarkan SPM, SPM menjadi perioritas baik perencanaan maupun anggaran Pelaksanaan SPM yang mengatur tentang jenis pelayanan, mutu pelayanan dan penerima pelayanan dasar dan strategi penerapannya Secara teknis memuat tentang mekanisme dan strategi penerapan SPM mulai dari pengumpula data, penghitungan pemennuhan kebutuhan dasar, perencanaan SPM dalam DOKREN, dan pelaksanaan SPM pelaporan dan evaluasi. Memuat tentang Standar teknis jumlah dan kualitas barang/jasa, standar jumlah dan kualitas personil/sdmk dan petunjuk teknis atau tata cara pemenuhan standar

SPM Bidang Kesehatan: Provinsi Pasal 6 PP 2/2018

SPM Kesehatan: Kabupaten/Kota Pasal 6 PP 2/2018

Lanjutan...

PERMENDAGRI 100/2018 PENERAPAN SPM

BAB I KETENTUAN UMUM SP M PENDIDIK AN SP M KESEHATA N BAB II TAHAPAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BAGIAN KESATU UMUM BAGIAN KEDUA PENGUMPULAN DATA BAGIAN KETIGA PENGHITUNGAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PELAYANAN DASAR BAGIAN KEEMPAT PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN PELAYANAN DASAR BAGIAN KELIMA PELAKSANAAN PEMENUHAN PELAYANAN DASAR BAB III KOORDINASI PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL TIM PENERAPAN SPM PROVINSI TIM PENERAPAN SPM KABUPATEN/KOTA SP M PEKERJA AN UMUM SPM TRANTIBUM LINMAS SP M PERUMAHA N RAKYAT BAB IV PEMBIAYAAN Pembiayaan penerapan SPM oleh pemerintah daerah dibebankan pada APBD PROVINSI, APBD KAB/KOTA, dan sumber lainnya yang sah dan tidak mengikat. SP M SOSIAL BAB V PELAPORAN PENERAPAN SPM Pelaporan penerapan SPM dimuat dlm lap penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dgn ketentuan peraturan per-uuan mengenai lap. penyelenggaraan pemda paling lambat 3 bln setelah thn anggaran berakhir BAB VI PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Menteri melalui Ditjen Bina Bangda melakukan pembinaan scr umum K/L melakukan pembinaan secara teknis Menteri melalui Inspektorat Jenderal melakukan pengawasan terhadap penerapan SPM daerah provinsi Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah kabupaten/kota Bupati/wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM daerah kabupaten/kota

PENGUMPULAN DATA jumlah dan identitas Warga Negara yang berhak menerima jumlah barang dan/atau jasa yg sudah tersedia dan yg dibutuhkan jumlah sarana, prasarana, dan sumber daya lainnya yang tersedia dan yg masih dibutuhkan TAHAPAN PENERAPAN SPM PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN PELDAS RPJMD dan RKPD Renstra PD dan Renja PD sesuai dengan tugas dan fungsi PENGHITUNGAN KEBUTUHAN 24 menghitung selisih kebutuhan terhadap ketersediaan barang dan/atau jasa dan sarana dan/atau prasarana berdasarkan jumlah Warga Negara penerima Menyusun kebutuhan untuk pemenuhannya 3 PELAKSANAAN PEMENUHAN Menyediakan barang/jasa dan sarana prasarana sesuai dengan standar teknis SPM Kerjasama antar daerah dalam pemenuhan pelayanan dasar sesuai ketentuan PUU

PENGUMPULAN DATA jumlah dan identitas Warga Negara yang berhak menerima jumlah barang dan/atau jasa yg sudah tersedia dan yg dibutuhkan jumlah sarana, prasarana, dan sumber daya lainnya yang tersedia dan yg masih dibutuhkan CONTOH : JENIS PELAYANAN bagi Penduduk Terdampak Krisis Kesehatan Akibat Bencana dan/atau Berpotensi Bencana Provinsi KUMPULKAN DATA TENTANG 1. Jumlah WNI yang berhak menerima layanan yaitu Penentuan Sasaran Layanan Kesehatan, dapat berdasarkan data proyeksi BPS yang ditetapkan oleh kepala daerah; 2. Jumlah barang/jasa sesuai standar teknis Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa meliputi dukungan logistik kesehatan beupa Obat-obatan dan Bahan Medis Habis Pakai, Makanan Tambahan/Pendamping untuk Kelompok Rentan (MP ASI, MP ibu Hamil, Pemberian Makanan untuk Bayi dan anak (PMBA) dll), Kelengkapan Pendukung Kesehatan Perorangan (Hyegiene Kit dan Family Kit) Standar Jumlah dan Kualitas Personil/Sumber daya Manusia Kesehatan meliputi SDMK di pos kesehatan terdiri dari dokter umum, perawat dan bidan dan Kebutuhan SDMK untuk pengiriman tim penanggulangan krisis kesehatan meliputi dokter, perawat, bidan, tenag kesmas, apoteker/asisten apoteker, dan tenaga penyuluh atau promosi kesehatan. 3. Jumlah sarana prasarana Fasyankes yang tersedia dan sarana pendukung lainya yang dibutuhkan pada saat terjadi bencana

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN BARANG/JASA menghitung selisih kebutuhan terhadap ketersediaan barang dan/atau jasa dan sarana dan/atau prasarana berdasarkan jumlah Warga Negara penerima Menyusun kebutuhan untuk pemenuhannya 26

PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN RPJMD dan RKPD Renstra PD dan Renja PD sesuai dengan tugas dan fungsi 27

PELAKSANAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN Menyediakan barang/jasa dan sarana prasarana sesuai dengan standar teknis SPM Kerjasama antar daerah dalam pemenuhan pelayanan dasar sesuai ketentuan PUU 28

PENGUMPULAN DATA CONTOH TAHAPAN PENERAPAN SPM KAB/KOTA jumlah dan identitas Warga Negara yang berhak menerima jumlah barang dan/atau jasa yg sudah tersedia dan yg dibutuhkan jumlah sarana, prasarana, dan sumber daya lainnya yang tersedia dan yg masih dibutuhkan CONTOH : JENIS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL KUMPULKAN DATA TENTANG 29

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN BARANG/JASA menghitung selisih kebutuhan terhadap ketersediaan barang dan/atau jasa dan sarana dan/atau prasarana berdasarkan jumlah Warga Negara penerima Menyusun kebutuhan untuk pemenuhannya CONTOH : JENIS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL KUMPULKAN DATA TENTANG 30

PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN RPJMD dan RKPD Renstra PD dan Renja PD sesuai dengan tugas dan fungsi CONTOH : JENIS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL KUMPULKAN DATA TENTANG 31

PELAKSANAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN Menyediakan barang/jasa dan sarana prasarana sesuai dengan standar teknis SPM Kerjasama antar daerah dalam pemenuhan pelayanan dasar sesuai ketentuan PUU CONTOH : JENIS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL KUMPULKAN DATA TENTANG 32

LANJUTAN...

LANJUTAN...

APBD DANA TRANSF ER (DAU/DBH/ DAK/DANA DESA DANA KHUS US (BOS, PKH, DLL.) PEMBIAYAAN SPM KPBU HIBAH, CSR KERJASA MA DAERAH

Bupati/walikota melaporkan pelaksanaan SPM oleh daerah kabupaten/kota kepada gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat SEKURANG-KERUANGNYA MEMUAT: Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melaporkan hasil evaluasi kepada Menteri Gubernur melaporkan pelaksanaan SPM oleh daerah provinsi kepada Menteri Hasil Penerapan SPM Kendala Penerapan SPM Ketersediaan Anggaran dalam Penerapan SPM INSENTIF DAN DESINTIF

KEBIJAKAN ANGGARAN 6 SPM KEBIJAKAN PERENCANAAN Dituangkan dalam Target tahunan pencapaian SPM Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Dituangkan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (RKA-SKPD) Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Klasifikasi belanja daerah dengan pertimbangan kemampuan keuangan daerah Berdasarkan PELAPORAN SPM

INTERNALISASI SPM DALAM DOKUMEN PERENCANAAN RPJP NASIONAL PEDOMAN RPJM NASIONAL DIJABARKAN RKP PUSAT DIACU DIPERHATIKAN RPJP DAERAH PEDOMAN RPJM DAERAH DIJABARKAN RKPD DAERAH 20 TAHUN 5 TAHUN PEDOMAN DIACU 1 TAHUN RENSTRA SKPD PEDOMAN RENJA SKPD PD 5 TAHUN 1 TAHUN Standar Pelayanan Minimal

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945

No Indikator Kinerja No Indikator Kinerja 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11. 12. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1000 kelahiran hidup Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Angka Kematian Balita per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian Neonatal per 1000 kelahiran hidup Angka Kematian Ibu per 100,000 kelahiran hidup Rasio posyandu per satuan balita Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Rasio tenaga medis per satuan penduduk Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan 13. 14. 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Proporsi penduduk dengan asupan kalori di bawah tingkat konsumsi minimum (standar yang digunakan Indonesia 2.100 Kkal/kapita/hari) Persentase anak usia 1 tahun yang diimunisasi campak Non Polio AFP rate per 100.000 penduduk Cakupan balita pneumonia yang ditangani Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Tingkat prevalensi Tuberkulosis (per 100.000 penduduk) Tingkat kematian karena Tuberkulosis (per 100.000 penduduk) Proporsi jumlah kasus Tuberkulosis yang terdeteksi dalam program DOTS Proporsi kasus Tuberkulosis yang diobati dan sembuh dalam program DOTS

No Indikator Kinerja No Indikator Kinerja 24 25 26 27 28 29 30 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Penderita diare yang ditangani Angka kejadian Malaria Tingkat kematian akibat malaria Proporsi anak balita yang tidur dengan kelambu berinsektisida Proporsi anak balita dengan demam yang diobati dengan obat anti malaria yang tepat Prevalensi HIV/AIDS (persen) dari total populasi Penggunaan kondom pada hubungan seks berisiko tinggi terakhir Proporsi jumlah penduduk usia 15 24 tahun yang memiliki pengetahuan komprehensif tentang HIV/AIDS Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi 39 40 41 42 43 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani Cakupan pelayanan anak balita Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan keluarga miskin Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan (RS) Cakupan Desa/ Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi < 24 jam Persentase penduduk/ warga terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana provinsi yang mendapatkan pelayanan kesehatan Persentase penduduk/ warga pada kondisi kejadian luar biasa provinsi yang mendapatkan pelayanan kesehatan Persentase ibu hamil yang mendapatkan pelayanan kesehatan Cakupan puskesmas Persentase ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan kesehatan Cakupan pembantu puskesmas Persentase bayi baru lahir yang mendapatkan pelayanan kesehatan 37 38 Cakupan kunjungan Ibu hamil K4 Cakupan pelayanan nifas Persentase orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus) yang mendapatkan pelayanan kesehatan

STRATEGI DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV No. Prioritas Pembanguna n Program Indikator Kinerja Target RPJMD & Target SPM Batas Waktu Pencapa ian (Tahun) Capaian Tahun 2017 Capaian Tahun 2018 SKPD 2. Peningkata n Pelayanan Pemenuhan Hak Dasar; Bantuan Pendidikan bagi Masyarakat Tidak Mampu Jumlah siswa yang menerima bantuan biaya pendidikan sekolah bagi masyarakat tidak mampu 75% 2019 - - Dinas Pendidikan Penjaminan Mutu Layanan Kesehatan pada Masyarakat Jumlah standar operating prosedur mutu yang diterapkan sesuai aturan kesehatan yang berlaku 70% 2019 100% 100% Dinas Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar (Jenis Pelayanan dalam SPM) 100% 2019 89,01% 95,88 % Dinas Kesehatan 100% 2019 89,% 95% Dinas Kesehatan

KODE URUSAN/BIDANG URUSAN/PROGRAM/ Kegiatan PROVINSI 01 URUSAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR SPM BIDANG KESEHATAN 01 02 KESEHATAN 01 02 xx 02 PROGRAM UKM RUJUKAN 01 02 xx 02 1 Penyediaan fasilitas kesehatan bagi penduduk pada kondisi kejadian luar biasa (KLB) 01 02 xx 02 2 Penyediaan fasilitas Kesehatan bagi penduduk terdampak krisis kesehatan akibat bencana dan/atau berpotensi bencana Dst...

01 02 xx 01 6 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan pada usia produktif 01 02 xx 01 7 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan pada usia lanjut 01 02 xx 01 8 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan penderita hipertensi 01 02 xx 01 9 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan penderita diabetes melitus 01 02 xx 01 10 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat 01 02 xx 01 11 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan orang terduga tuberkulosis 01 02 xx 01 12 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan orang dengan resiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (HIV) PROGRAM Dst... URUSAN/BIDANG URUSAN/PROGRAM/ Kegiatan KABUPATEN/KOTA SPM BIDANG KESEHATAN 01 02 KESEHATAN 01 02 xx 01 PROGRAM UKM RUJUKAN 01 02 xx 01 1 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan ibu hamil 01 02 xx 01 2 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan ibu bersalin 01 02 xx 01 3 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan bayi baru lahir 01 02 xx 01 4 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan balita 01 02 xx 01 5 Pelaksanaan promotif dan preventif kesehatan pada usia pendidikan dasar

Format PELAPORAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

58