GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMASAMUNTAI SELATAN

dokumen-dokumen yang mirip
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU DENGAN PRAKTIK IMUNISASI CAMPAK PADA BAYI USIA 9-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BOJONG II KABUPATEN PEKALONGAN

Puskesmas Bilalang Kota Kotamobagu

Romy Wahyuny*, Linda Fadila**

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN : SURVEI KELENGKAPAN IMUNISASI PADA BAYI UMUR 1-12 BULAN DI DESA PANCUR MAYONG JEPARA INTISARI

: Tingkat pengetahuan, bayi, Kejadian Ikutan Pasca imunisasi

BAB I PENDAHULUAN. tombak pelayanan kesehatan masyarakat di pedesaan/kecamatan. pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama (Kemenkes, 2010).

TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI BCG PADA BAYI DI DESA TARAMAN KECAMATAN SIDOHARJO SRAGEN

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT-HB DI PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2012

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN PERAN KADER DENGAN CAKUPAN PROGRAM IMUNISASI CAMPAK PADA BALITA. Kiftiyah

HUBUNGAN PENGETAHUAN, MOTIVASI DAN AKSES SARANA KESEHATAN TERHADAP PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B (0-7 HARI) DI PUSKESMAS PUTRI AYU KOTA JAMBI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Imunisasi merupakan hal yang wajib diberikan pada bayi usia 0-9

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS GIZI PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUNGAI BILU BANJARMASIN

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DPT 1 DENGAN KECEMASAN IBU SEBELUM IMUNISASI DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TOROH 1 KABUPATEN GROBOGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan anak masih menjadi fokus perhatian masyarakat dunia. Hal ini

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG IMUNISASI DI PUSKESMAS PEMBANTU BATUPLAT

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DASAR DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI USIA 1 TAHUN DI PUSKESMAS DEPOK I SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN KUNJUNGAN K1 AKSES (KUNJUNGAN AWAL) DI PUSKESMAS PELAMBUAN

BAB I PENDAHULUAN. dinyatakan bebas dari penyakit cacar oleh WHO sejak tahun 1974.

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KETEPATAN WAKTU MELAKUKAN IMUNISASI PADA BAYI DI BPS SRI MARTUTI, PIYUNGAN, BANTUL, YOGYAKARTA

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA-TANDA BAHAYA KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono, 2010). Vaksin yang pertama kali dibuat adalah vaksin cacar (smallpox).

ABSTRAK GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TENTANG ISPA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

Kata Kunci: Pengetahuan, KIPI

Gambaran Pengetahuan Ibu Mengenai Buku Kesesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Rancamanyar Baleendah Kabupaten Bandung

BAB I PENDAHULUAN. sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.

BAB I PENDAHULUAN. Bayi adalah anak usia 0-2 bulan (Nursalam, 2013). Masa bayi ditandai dengan

HUBUNGAN PENGETAHUAN, PENDIDIKAN DAN INFORMASI IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA ANAK 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS TITUE KABUPATEN PIDIE

Mahasiswa Akademi Kebidanan Abdi Husada Semarang 2

BAB I PENDAHULUAN. Pengetahuan tentang imunisasi sangat penting untuk ibu, terutama ibu

BAB I PENDAHULUAN. yang meningkat dan mengurangi penyebaran infeksi (Ranuh dkk, 2011).

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TRIMESTER I TENTANG ANTENATAL CARE DIPUSKESMAS JEPON KABUPATEN BLORA. Oleh

Sagacious Jurnal Ilmiah Pendidikan dan Sosial Vol. 3 No. 2 Januari-Juni 2017

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan Nasional (SKN), salah satu indikator kerjanya ditinjau dari angka

ABSTRAK. : Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Pemberian, Imunisasi Dasar. Nuur Octascriptiriani Rosdianto

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HEPATITIS B 0-7 HARI

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KEJADIAN IKUTAN PASCA IMUNISASI (KIPI) CAMPAK DENGAN KECEMASAN IBU PASCA IMUNISASI DI PUSKESMAS SANGKRAH SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN. Salah satu dari 17 program pokok pembangunan kesehatan adalah program

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. (1)

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN DENGAN SIKAP IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI PADA ANAK USIA 0-11 BULAN

BAB I PENDAHULUAN. tingginya angka kematian dan kesakitan karena ISPA. Penyakit infeksi saluran

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG POSYANDU TERHADAP STATUS GIZI ANAK BALITA

BAB I PENDAHULUAN. Untuk mempersiapkannya diperlukan anak-anak Indonesia yang sehat baik fisik

BAB I PENDAHULUAN. bayi dan kematian ibu melahirkan. Menitik beratkan pada pembangunan bidang

BAB I PENDAHULUAN. melawan serangan penyakit berbahaya (Anonim, 2010). Imunisasi adalah alat yang terbukti untuk mengendalikan dan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI HB 0 PADA BAYI BARU LAHIR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MEUREUDU KABUPATEN PIDIE JAYA

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) DI PUSKESMAS KEDUNG MUNDU KECAMATAN TEMBALANG KOTA SEMARANG

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI PUSKESMAS BARING KECAMATAN SEGERI KABUPATEN PANGKEP

Tri Puspa Kusumaningsih, Novia Ayunita. Akademi Kebidanan Bhakti Putra Bangsa Purworejo Jl.Soekarno Hatta, Borokulon, Banyuurip, Purworejo

BAB I PENDAHULUAN. informasi epidemiologi yang valid. Pembangunan bidang kesehatan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Milenium atau lebih dikenal dengan istilah Millenium Development

Volume 3 No. 1 Maret 2012 ISSN :

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN STATUS IMUNISASI DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA

Gambaran Pemberian Imunisasi Dasar Pada Bayi Usia 0-12 Bulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Campak merupakan penyakit pernafasan yang mudah menular yang

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TERHADAP KEPATUHAN PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI DESA MOROREJO KALIWUNGU KABUPATEN KENDAL

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat berbahaya, demikian juga dengan Tetanus walau bukan penyakit menular

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. Program kesehatan di Indonesia periode adalah Program

STUDI PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG GIZI PADA BALITA DI DESA KOTARAYA BARAT

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DIPUSKESMAS CAWAS

Eka Fauzia Laila ABSTRAK

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Pencapaian derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat dari capaian indikator

BAB I PENDAHULUAN. dalam upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita. Imunisasi merupakan

Gambaran Dukungan Keluarga Terhadap Kunjungan Masa Nifas

HUBUNGAN PERSEPSI IBU TENTANG IMUNISASI POLIO DENGAN STATUS IMUNISASI POLIO BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA INDARWATI MRANGGEN JATINOM KLATEN

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Balita Dengan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) di Puskesmas Oebobo Tahun 2016

REPI SEPTIANI RUHENDI MA INTISARI

Kata Kunci : Pengetahuan, Pemberian ASI, ASI Eksklusif.

Nisa khoiriah INTISARI

Asti Nurilah Khadar 1, Dewi Hanifah 2

BAB 1 PENDAHULUAN. xvi

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Diare Pada Balita di Kelurahan Jaya Mekar Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kota Sukabumi

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk mencegah terhadap penyakit tertentu (Hidayat, 2005). Imunisasi adalah

BAB I PENDAHULUAN. ini mencakup 1,4 juta anak balita yang meninggal. Program Pengembangan

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Balita ke Posyandu di Kelurahan Jayaraksa Wilayah Kerja Puskesmas Baros Kecamatan Baros Kota Sukabumi

KARAKTERISTIK IBU YANG TIDAK MEMBERIKAN ASI EKSKLUSIF DI POSYANDU KACA PIRING, KOTA PALANGKA RAYA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU BALITA TENTANG POSYANDU DENGAN MOTIVASI KUNJUNGAN KE POSYANDU. Titiek Idayanti

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit campak merupakan salah satu penyebab kematian pada anak-anak di

KUESIONER PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kegiatan imunisasi merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian

TINGKAT PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG BENDUNGAN SALURAN ASI DI BPM SUWARNI SIDOHARJO SRAGEN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Salah satu indikator untuk menilai derajat kesehatan masyarakat adalah

PERAN AYAH DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR DI PUSKESMAS KOTAGEDE I YOGYAKARTA

Eko Heryanto Dosen Program Studi S.1 Kesehatan Masyarakat STIKES Al-Ma arif Baturaja ABSTRAK

UKDW BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di Indonesia diare merupakan penyebab kematian utama pada bayi dan anak.

BAB 1 PENDAHULUAN. sistem kesehatan nasional (Budioro. B, 2010). Dalam lingkup pelayanan

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG TUMBUH KEMBANG BAYI DI PUSKSMAS ANTANG KOTA MAKASSAR

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

UPAYA PROMOSI DAN PREVENTIVE KESEHATAN BAYI DAN ANAK

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dicegah dengan imunisasi, yakni masing-masing 3 juta orang atau setiap 10

Volume 4 No. 2, September 2013 ISSN :

BAB I PENDAHULUAN. meninggal karena penyakit yang sebenarnya masih dapat dicegah. Hal ini

BAB III KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL. independen (pengertian imuninisasi, tujuan imunisasi, manfaat imunisasi, jenis

Transkripsi:

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG IMUNISASI CAMPAK DI PUSKESMASAMUNTAI SELATAN 1) 2) Oleh Lisda Yanti 1), Laily Himawati 2) Mahasiswa AKBID Banua Bina Husada, email: Lisdayanti11@gmail.com Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi, email: laily.himawati05@gmail.com ABSTRAK Latar Belakang: Menurut Depkes RI,2007, diperkirakan lebih dari 30.000 anak meninggal setiap tahun karena komplikasi yang diakibatkan oleh campak di Indonesia. Campak adalah penyakit virus akut yang disebabkan oleh virus campak dan sangat infeksius. Imunisasi campak merupakan imunisasi yang diberikan untuk menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit campak.penelitian ini bertujuan untuk memaparkan gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi tentang imunisasi campak di Puskesmas Amuntai Selatan tahun 2013. Metode: Penelitian ini bersifat deskriftif dengan populasi sebanyak 62 ibu yang mempunyai bayi. Metode pengambilan sampel denganmenggunakan teknik Accidental Sampling sebanyak 30 responden. Data diperoleh dengan menggunakan kuesioner. Analis data menggunakan tabel hasil yang disajikan dalam bentuk tabel dan presentase serta narasi. Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dan dianalisis secara diskriptif menggunakan tabel hasil yang disajikan dalam bentuk tabel dan presentase Kesimpulan : Dari hasil penelitian menunjukan sebagian responden yaitu ibu yang mempunyai bayi di wilayah kerja Puskesmas Amuntai Selatan tahun 2013adalah berpengetahuan kurang sebanyak12 responden (40%) dari total keseluruhan 30 responden. Kata kunci : Imunisasi Campak 7

PENDAHULUAN Imunisasi campak adalah tindakan imunisaasi dengan memberi vaksin campak pada anak yang bertujuan memberi kekebalan dari penyakit campak. Imunisasi dapat diberikan pada anak usia 9 bulan secara subkutan, kemudian ulangan dapat diberikan dalam waktu interval 6 bulan atau lebih setelah suntikan pertama (Hidayat, 2009). Penyakit campak ada di seluruh dunia, tercatat 875.000 kasus meninggal karena penyakit campak, dari perkiraan 30 juta kasus. Angka kejadian tersebut merupakan 50 60% dari 1,6 juta penderita penyakit yang dapat di cegah dengan imunisasi (Hadinegoro, 2011). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2007, di Indonesia cakupan imunisasi BCG sebesar 86,9%, imunisasi campak sebesar 81,9%, imunisasi campak sebesar 81,6%, imunisasi Polio sebesar 71%, imunisasi DPT sebesar 67,7%, dan imunisasi Hepatitis B sebesar 62,8%, sedangkan cakupan imunisasi lengkap sebesar 46,2% (Depkes RI, 2008). Diperkirakan lebih 30.000 anak meninggal setiap tahun karena komplikasi yang diakibatkan oleh campak di indonesia, ini berarti setiap 20 menit terjadi satu kematian anak akibat campak. Pada penderita dengan gizi buruk akan mudah terjadikematian, sehingga menjadi 8 penyebab kematian utama pada anak (Depkes RI, 2007). Secara nasional, kasus campak yang ditemukan tahun 2007 sebanyak 18.488 kasus, ternyata sekitar 44 persen dialami oleh balita dan sekitar 84% tidak mendapat imunisasi campak. Demikian pula temuan penyakit campak tahun 2008 sebanyak 14.810 kasus dan sekitar 47% merupakan balita, ternyata 78% balita yang terserang penyakit itu tidak mendapat imunisasi (antaranews, 2011). Provinsi Kalimantan Selatan tahun 2011 terdapat kurang lebih 166 kejadian luar biasa akibat campak dan sekitar 39% adalah balita. Untuk menekan angka kematian akibat penyakit tersebut, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Dinas Kesehatan Provinsi maupun Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Kalimantan Selatan menggelar kegiatan kampanye Campak dan Polio Tambahan (KCPT) di Gedung Dinkes Kalimantan selatan pada tanggal 18 Oktober 18 November 2011yang lalu, dalam rangka melindungi Balita dari serangan campak (Kalselprov, 2011). Kegiatan imunisasi ini sendiri masih kurang mendapat perhatian dari para ibu yang memiliki bayi. Tidak sedikit ibu-ibu yang tidak bersedia untuk mengimunisasi anaknya dengan alasan yang sangat sederhana yaitu ibu-ibu sibuk dengan urusan rumah tangga, pekerjaan atau

ketakutan ibu akan efek samping dari pemberian imunisasi yang disertai pengetahuan ibu yang rendah tentang imunisasi (Hadinegoro, 2011). Cakupan imunisasi lengkap menurut Universal Chilimmunization (UCI) minimal 80% secara merata pada bayi di 100% desa pada tahun 2010. Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menunjukkan belum tercapainya target cakupan imunisasi DPT-3 61,9%, imunisasi polio 66,7%, dan imunisasi campak 74,4%. Sedangkan di Kalimantan Selatan sendiri cakupan kelengkapan imunisasi sebesar 52,9% dan tidak lengkap 36,4% serta yang tidak di imunisasi sama sekali sebesar 10,6%. Oleh karena itu, Puskesmas di Amuntai kabupaten Hulu Sungai Utara melakukan survey. Masih banyaknya anak yang tidak mendapatkan imunisasi dasar lengkap disebabkan oleh faktor. Salah satu faktor yang berperan penting dan sangat berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar pada anak adalah orang tua. Di wilayah Amuntai Selatan masih banyak angka kejadian penyakit campak pada balita dan anak-anak karena faktor tersebut. Faktor ibu misalnya pekerjaan, pengetahuan, umur, dan pendidikan. Sehingga kurangnya kesadaran akan pentingnya imunisasi dasar sangat berpengaruh terhadap kelengkapan imunisasi dasar terutama imunisasi campak. Pada Puskesmas Amuntai Selatan saat penulis melakukan wawancara dengan panduan kuesioner dimana ibu-ibu membawa bayinya imunisasi di Puskesmas tersebut, disaat 10 orang ibu yang telah di wawancara, tentang imunisasi campak ada 4 orang ibu mengerti tentang imunisasi campak dan 6 orang ibu yang tidak mengerti tentang imunisasi campak. Berdasarkan latar belakang diatas penulis tertarik untuk melakukan penalitian mengenai Gambaran Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak di Puskesmas Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2013. METODOLOGI PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan metode survei, yang bertujuan mengetahui Gambaran pengetahuan ibu tentang imunisasi campak di Puskesmas Amuntai Selatan Tahun 2013. Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2010). Populasi penelitian ini adalah seluruh ibu yang mempunyai bayi berkunjung di Puskesmas Telaga Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara pada bulan Mei 2013 berjumlah 62 orang. Teknik 9

pengambilan sampel penelitian ini secara Accidental Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi 0 9 bulan yang melakukan kunjungan di Puskesmas Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara berjumlah 30 orang. Peneliti mengumpulkan data dari responden untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang imunisasi campak dengan menjawab pertanyaan kuesioner 20 pertanyaan. Disini peneliti tidak melakukan uji validitas karena peneliti mengadopsi dari kuesioner peneliti sebelumnya dengan nama peneliti Rahmah dengan judul Gambaran Pengetahuan Ibu Yang Mempunyai Bayi Tentang Imunisasi Campak di Puskesmas Sei Besar Kota Banjarbaru Tahun 2012. Data tentang pengetahuan ibu tentang imunisasi campak di peroleh dengan membagikan kuesioner langsung kepada ibu yang mempunyai bayi 0 9 bulan tentang imunisaasi campak di Puskesmas Amuntai Selatan Kabupaten Hulu Sungai Utara Tahun 2013. Analisis data menggunakan ms. Excel. HASIL PENELITIAN 1. Karakteristik responden Tabel 1: Distribusi Responden Berdasarkan Umur, Pendidikan, dan Pekerjaan Karakteristik f % Usia <20 tahun 5 16,6 20 35 tahun 25 83,3 >35 tahun 0 0 Pendidikan SD 5 16,6 SMP 9 30 SMA 16 53,3 PT 0 0 Pekerjaan Bekerja 12 40 Tidak bekerja 18 60 2. Analisis Univariat Tabel 2; Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan Ibu Tentang Imunisasi Campak Distribusi responden F % Pengetahuan Baik 8 26,6 Cukup 1 33,3 0 Kurang 1 40 2 PEMBAHASAN Melakukan pengindraan terhadap objek tertentu. Menurut Lubis (2010) dalam penelitiannya yang berjudul Gambaran pengetahuan pemberian imunisasi campak di klinik Rizki Widya tahun 2010, pengetahuan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor 10

yaitu, pendidikan, pekerjaan, umur, dan sumber informasi.berdasarkan tabel 1 sebagian besar responden yang berkunjung ke Puskesmas berdasarkan tingkat pengetahuan ibu adalah tingkat pengetahuan kurang sebanyak 12 orang (40%). Berdasarkan table 1 sebagian besar ibu yang berkunjung ke puskesmas berdasarkan umur yaitu umur 20 35 tahun sebanyak 25 orang (83,33%) dan yang paling sedikit berkunjung yaitu umur < 20 sebanyak 5 orang (16,66%).Semakin tua umur seseorang semakin tinggi pula tingkat pengetahuannya. Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa responden yang pendidikannya paling banyak dijumpai adalah SLTA berjumlah 16 orang (53,33%), dan yang paling sedikit SD yaitu berjumlah 5 orang (16,66%). Pendidikan dapat mempengeruhi seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan serta dalam pembangunan (Wawan, 2010). Menurut Rahmah dalam penelitian nya yang berjudul Gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi tentang imunisasi campak di Wilayah kerja Puskesmas Sei. Besar kota Banjarbaru tahun 11 2012, hasil penelitian sesuai dengan teori, karena status pendidikan ibu yang rendah kurang memahami tentang kesehatan bayinya khususnya dalam segi pemberian imunisasi campak. Berdasarkan tabel 1, sebagian besar ibu yang berkunjung ke Puskesmas berdasarkan pekerjaan yaitu pada ibu yang Tidak bekerja sebanyak 18 orang (60%) dibandingkan ibu yang bekerja sebanyak 12 orang (40%). Hal ini dikarenakan ibu-ibu yang bekerja lebih disibukkan dengan pekerjaannya. Menurut Wawan, 2010 bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu, bekerja bagi ibuibu akan mempunyai pengraruh terhadap kehidupannya sehingga ibu tidak punya banyak waktu untuk mendapatkan informasi.bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan keluarga. KESIMPULAN Dari hasil penelitian gambaran pengetahuan ibu yang mempunyai bayi tentang imunisasi campak dan bab pembahasan sebelumnya dapat diambil kesimpulan yaitu pengetahuan ibu yang mempunyai bayi tentang imunisasi campak. Yang memiliki tingkat pengetahuan baik yaitu

sebanyak 8 orang (26,66%), Cukup sebanyak 10 orang (33,33%), dan yang berpengetahuan kurang sebanyak 12 orang (40%). REFERENSI Hadinegoro, 2011. Panduan Imunisasi Anak. Badan Penerbit Ikatan Dokter Anak Indonesia. Hidayat, Alimul, azis, A. 2008. Pengantar Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika. Hidayat, Alimul, Azis, A 2009. Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta : ECG Lia Dewi, VN. 2010. Asuhan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta: Salemba Medika. Lisnawati, Lilis. 2011. Generasi Sehat Melalui Imunisasi. Jakarta : TIM. Maya, Fida. 2012. Penggantar Ilmu Kesehatan Anak. Yogyakarta : D- Medika. Muslihatun, W, N. 2011. Asuhan Neonatus Bayidan Balita. Yogyakarta : Fitramaya. Notoatmodjo, S. 2005. Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Saryono, A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Sunarti. 2012. Pro Kontra Imunisasi. Yogyakarta : Hanggar Kreator Proverawati, A. 2010. Imunisasi dan Vaksin. Yogyakarta: Nuha Medika. Wawan, A. 2010. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Wisnuwijaya. 2010. Pengelolaan Vaksin, Penetalaksanaan Imunisasi Campak dan Evikasi Vaksin campak : Sukoharjo Rahmah. 2012. Gambaran Pengetahuan ibu Yang Mempunyai Bayi Tentang Imunisasi Campak : Puskesmas Sei Besar. Lubis, R, A. 2010. Gambaran Pengetahuan Pemberian Imunisasi Campak : Klinik Rizki Wijaya. 12