RINGKASAN PENELITIAN HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN) DI PUSKESMAS III DENPASAR UTARA TAHUN 2016 Oleh: Ni Wayan Sukma Adnyani 1 Putu Mega Ratrini 2 Akademi Kebidanan Kartini Bali 1,2 Email : akkb2008@yahoo.co.id Tingginya angka kematian ibu dan anak di Indonesia Tahun 2014, menyebabkan rendahnya indeks pembangunan Indonesia. Pemerintah membuat kebijakan sistem kesehatan untuk membantu mensejahterakan rakyat Indonesia terutama masyarakat yang kurang mampu. Kebijakan yang sudah mendapatkan ketetapan hukum adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional di Puskesmas III Denpasar Utara. Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Data yang menyangkut variabel bebas dan variabel terikat akan dikumpulkan dalam waktu bersamaan. Penelitian ini menghubungkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional (JKN). Uji statistik telah dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank melalui komputerisasi dengan tingkat kepercayaan 95%. Untuk variabel pengetahuan sebagian besar responden yaitu 19 responden (63,3%) berpengetahuan cukup dan untuk variabel sikap hampir seluruh responden yaitu 25 responden (83,3%) memiliki sikap positif. Diperoleh hasil koefisien korelasi (ρ) sebesar 0,724 bernilai positif dan korelasi kuat serta ρ < 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima atau ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional (JKN). Dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif yang kuat antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional (JKN) di Puskesmas III Denpasar Utara tahun 2016. Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Ibu Hamil, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
PENDAHULUAN Masalah kesehatan ibu dan anak mempunyai ruang lingkup yang luas, baik dari konsekuensinya terhadap penurunan kualitas sumber daya manusia maupun faktor penyebab. Angka kematian ibu di Indonesia tahun 2014 ditargetkan rata-rata 118 per 100.000 kelahiran hidup, namun jumlah kematian ibu melebihi yang telah ditargetkan pemerintah yaitu 214 per 100.000 kelahiran hidup, masih jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negaranegara di Asia Tenggara lainnya (WHO, 2014). Tingginya angka kematian ibu dan anak menyebabkan rendahnya indeks pembangunan nasional Indonesia di bandingkan negara- negara tetangga Indonesia. Penyumbang AKI di Indonesia salah satunya adalah Provinsi Bali. Pada tahun 2014 Provinsi Bali merupakan penyumbang AKI terendah yaitu sebanyak 48 orang. AKI per kabupaten/kota tahun 2014, AKI terendah ada di Kota Denpasar sebesar 16,1 per 100.000 kelahiran hidup dan tertinggi ada di Kabupaten Karangasem yaitu sebesar 200,9 per 100.000 kelahiran hidup. Kondisi AKI yang fluktuatif selama 10 tahun terakhir tentunya harus menjadi perhatian kita bersama. Trend masalah yang timbul diantaranya yaitu kematian ibu masih didominasi oleh penyebab langsung obstetri, kematian ibu oleh karena penyebab tidak langsung kecenderungannya mulai meningkat, masih ada kematian ibu yang terjadi bukan di fasilitas pelayanan kesehatan, belum adanya rumah singgah bagi ibu hamil utamanya yang tinggal di daerah terpencil, pelaksanaan PONED dan
PONEK masih terkendala dengan SDM (Dinkes Prov Bali, 2014). Pemerintah membuat suatu perubahan kebijakan publik, perubahan sistem kesehatan untuk membantu dan mensejahterakan rakyat Indonesia terutama masyarakat yang kurang mampu. Salah satu kebijakan yang sudah mendapatkan ketetapan hukum adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Sesuai dengan UU No.24/2011 pemerintah menunjuk Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) untuk menaungi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang merupakan salah satu program dari Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), maka pada tanggal 1 Januari 2014 program Jaminan Kesehatan Nasional mulai dijalankan (Thabrany, 2015). Di dalam undang-undang SJSN diamanatkan bahwa seluruh penduduk wajib penjadi peserta jaminan kesehatan nasional termasuk WNA yang tinggal di Indonesia lebih dari enam bulan. Untuk menjadi peserta harus membayar iuran jaminan kesehatan. Bagi yang mempunyai upah/gaji, besaran iuran berdasarkan persentase upah/gaji dibayar oleh pekerja dan Pemberi Kerja. Bagi yang tidak mempunyai gaji/upah besaran iurannya ditentukan dengan nilai nominal tertentu, sedangkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu membayar iuran maka iurannya dibayari pemerintah (Mukti, 2012). Adanya Jaminan Kesehatan Nasional yang dijalankan oleh BPJS Kesehatan, diharapkan seluruh masyarakat terutama masyarakat miskin yang selama ini mengalami
kesulitan dalam mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak dan bermutu karena keterbatasan finansial. Namun faktanya masih banyak masyarakat salah satunya ibu hamil yang belum mengetahui tentang Jaminan Kesehatan Nasional itu sendiri, karena kurangnya sarana dan prasarana pendukung program Jaminan Kesehatan Nasional tersebut. Dalam menjalankan program layanan Jaminan Kesehatan Nasional tersebut, BPJS Kesehatan Puskesmas mempunyai peran dan tanggung jawab yang besar mengenai masalah kesehatan, terutama dalam hal pemberian pelayanan kesehatan yang bermutu. Program Jaminan Kesehatan Nasional yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini tentunya akan semakin berjalan maksimal jika diiringi dengan mutu pelayanan kesehatan yang baik diberikan oleh penyedia jasa kesehatan. Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan bekerjasama dengan berbagai masalah sebagai berikut Adakah fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, Posyandu, dan rumah sakit untuk membuka pintu pelayanan kesehatan (BPJS,2013). Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan kesehata. Dimana para petugas atau tenaga kesehatan hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas III Denpasar Utara tahun 2016? TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu
hamil tentang Jaminan Kesehatan Nasional di Puskesmas III Denpasar Utara tahun 2016. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional dimana data akan dikumpulkan dalam waktu yang bersamaan. Pada penelitian ini inklusi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan accidental sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang tersedia dalam kurun waktu penelitian ( Notoatmodjo, 2005). Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Data primer (kuesioner) menghubungkan pengetahuan diperoleh langsung dari sampel, dengan sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional (JKN). Penelitian ini telah dilakukan di Puskesmas III Denpasar Utara, dimana jumlah pasien ibu hamil relatif banyak dan belum pernah sedangkan data sekunder diperoleh dari berbagai sumber seperti catatan atau dokumentasi jumlah peserta pengguna JKN di Puskesmas III Denpasar Utara. Analisis data dilakukan dengan dilakukan penelitian sebelumnya. analisa univariat pada variabel Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil yang datang berkunjung untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan unit pengetahuan dengan cara mengelompokan dengan pemberian skor nilai. Nilai yang diperoleh akan dikatagorikan dalam tiga kategori analisis adalah ibu hamil yang baik, cukup dan kurang (Arikunto, berkunjung untuk memenuhi kriteria 2006). Untuk variabel sikap data
akan diberikan pernyataan positif dan pengetahuan dan sikap ibu hamil negatif kemudian ditentukan nilai digunakan uji statistik yaitu uji median. selanjutnya dilakukan analisa data kemudian statistik bentuk kolerasi Spearman Rank (ρ). Data dianalisa dengan diinterpretasikan berdasarkan bantuan program computer yaitu presentase frekuensi menurut pedoman Arikunto (2010). Analisis SPSS (Statistical Product Social Science). bivariat untuk hubungan HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat berdasarkan pengetahuan diperoleh hasi sebagai berikut : Tabel 1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas III Denpasar Utara Tahun 2016 No Variabel Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%). 1 Baik 5 16,7 2 Cukup 19 63,3 3 Kurang 6 20 Total 30 100 Sumber: Data Primer Penelitian Tahun 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat diinformasikan bahwa dari 30 responden (100%) sebagian besar yaitu 19 responden (63,3%) berpengetahuan cukup, enam kurang dan lima responden (16,7%) berpengetahuan baik. Untuk variabel sikap dikelopokan menjadi sikap postif dan negatif yang diperoleh hasil sebagai berikut : responden (20%) berpengetahuan
Tabel 2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Sikap di Puskesmas III Denpasar Utara Tahun 2016 No. Variabel Sikap Frekuensi (f) Persentase (%) 1 Positif 25 83,3 2 Negatif 5 16,7 Total 30 100 Sumber: Data Primer Penelitian Tahun 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat diinformasikan bahwa dari 30 responden (100%) hampir seluruhnya yaitu 25 responden (83,3%) memiliki sikap positif dan Berdasarkan analisis bivariat hubungan antara pengetahuan dan sikap responden tentang kesehatan nasional (JKN) ditampilan pada tabel dibawah ini : sebagian kecil yaitu lima responden (16,7%) memiliki sikap negatif. Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil Tentang Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di Puskesmas III Denpasar Utara Tahun 2016 Sikap Pengetahuan Positif Negatif Total f % f % f % Baik 5 16,7 0 0 5 16,7 Cukup 19 63,3 0 0 19 63,3 Kurang 1 3,3 5 16,7 6 20 Total 25 83,3 5 16,7 30 100 Sumber: Data Primer Penelitian Tahun 2016 Berdasarkan tabel diatas dapat diinformasikan bahwa dari 30 responden (100%) yang memiliki yaitu lima responden (16,7%) memiliki sikap positif dan tidak ada responden yang memiliki pengetahuan baik sebagian kecil pengetahuan dengan sikap negatif,
sedangkan dari 30 responden (100%) yang memiliki pengetahuan cukup sebagian besar yaitu 19 responden (63,3%) memiliki sikap positif dan tidak ada responden yang memiliki kecil yaitu satu responden (3,3%) memiliki sikap positif dan lima responden (16,7%) memiliki pengetahuan kurang dengan sikap negatif. Serta berdasarkan uji pengetahuan dengan sikap negatif statistik korelasi Sperman Rank dan dari 30 responden (100%) yang diperoleh hasil : berpengetahuan kurang sebagian Tabel 5.9 Correlation Spearman Rank Pengetahuan Sikap Spearman's rho Pengetahuan Correlation (X) Coefficient 1,000 0,724(**) Sig. (2-tailed). 0,000 N 30 30 Sikap (Y) Correlation Coefficient 0,724(**) 1.000 Sig. (2-tailed) 0,000. N 30 30 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bersarnya koefisien korelasi sebesar 0,724. Karena nilai (ρ) = 0,724, sig = 0,000, bernilai positif, maka hubungan yang ada korelasi (ρ) sebesar 0,724 terletak diantara 0,60 0,799 yang berarti korelasinya kuat. Oleh karena nilai ρ < 0,05 sehingga Ho ditolak sedangkan Ha diterima. adalah hubungan positif atau searah. Berdasarkan variabel Selanjutnya, berdasarkan kriteria tinggi rendahnya hubungan menurut Sugiono (2010) maka koefisien pengetahuan Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang terdapat dalam Notoatmodjo (2010) yang
mengatakan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin banyak pengetahuan yang dimiliki. Pengetahuan ditinjau dari segi umur responden, keseluruhan responden memiliki usia antara 20 sampai dengan 35 tahun yang berarti berada pada usia reproduktif. Berdasarkan variabel sikap berdasarkan hasil diatas, hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo (2007) bahwa dalam pembentukan sikap yang utuh diperlukan komponen pengetahuan, kepercayaan dan kecendrungan untuk bertindak. Sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional dipengaruhi oleh pengalaman pribadi yaitu dimana responden pernah mengalami kehamilan sebelumnya, pengaruh latar belakang pendidikan, yang memberikan informasi kepada responden Uji statistik yang telah dilakukan dengan menggunakan uji korelasi Spearman Rank. diperoleh koefisien korelasi (ρ) sebesar 0,724 bernilai positif dan terletak diantara 0,60 0,799 yang berarti korelasi kuat serta ρ < 0,05. Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima atau ada hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional (JKN). Hasil penelitian ini sesuai dengan teori Fisbein yang terdapat dalam Anzwar (2008) yang menyatakan bahwa pengetahuan berhubungan erat sekali dengan sikap, artinya seberapa besar pengetahuan seseorang mengenai objek tersebut, semakin tinggi pengetahuan seseorang terhadap suatu objek diharapkan akan pengaruh usia, pekerjaan dan sumber
menghasilkan sikap yang tepat (positif) terhadap objek tersebut. SIMPULAN Secara umum Pengetahuan ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional (JKN) sebagian besar memiliki pengetahuan cukup, Sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional (JKN) yaitu hampir seluruhnya memiliki sikap positif. Analisis hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional yaitu ada hubungan positif yang kuat antara pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang jaminan kesehatan nasional (JKN). DAFTAR PUSTAKA Agustina.S. 2015, Hubungan Azwar, Saifuddin. 2011. Sikap Manusia: Teori Dan Pengukurannya. Pustaka Pelajar: Yogyakarta. BPJS. 2013. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta: BPJS Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Bali. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Bali Tahun 2014. Denpasar: Dinas Kesehatan Provinsi Bali Mukti, Ali. 2012. Reformasi Sistem Pembiayaan Kesehatan di Indonesia: Asuransi Kesehatan Sosial Sebagai Pilihan. FK- UGM: Yogyakarta Pengetahuan Tentang JKN Dengan Sikap Kepersertaan JKN Mandiri, Yogyakarta
Notoatmodjo. 2005. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku.Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Edisi revisi. Jakarta: Rineka Cipta. Thabrany, Hasbullah. 2015. Jaminan Kesehatan Nasional. Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Jakarta: Rajawali Pers. World Health Organization (WHO). 2014. WHO, UNICEF, UNFPA, The World Bank. Trends in maternal mortality: 1990 to 2013. Geneva: World Health Organization.