Jurnal KESMAS, Volume 7 Nomor 4. *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

dokumen-dokumen yang mirip
GAMBARAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI

Kata Kunci : Konstruksi Sumur Gali, Jarak Sumber Pencemar, Kualitas Mikrobiologis Air.

GAMBARAN KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SERTA KONDISI FISIK SUMUR GALI DI DESA TATELI WERU KECAMATAN MANDOLANG KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN KARAKTERISTIK SUMUR WARGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGMUNDU KOTA SEMARANG

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

PENGARUH KONSTRUKSI SUMUR TERHADAP KANDUNGAN BAKTERI ESCHERCIA COLI PADA AIR SUMUR GALI DI DESA DOPALAK KECAMATAN PALELEH KABUPATEN BUOL

*Fakulatas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Kata Kunci: Daerah Pesisir, Sumber Air Bersih, Total Koliform, Most Probable Number

Keywords : Physical Condition, Behavior of Residents User, The Dug Well

ANALISIS KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH PADA SISTEM AIR BERSIH DI DESA LANSA KECAMATAN WORI KABUPATEN MINAHASA TAHUN 2015

PHARMACONJurnal Ilmiah Farmasi UNSRAT Vol. 5 No. 1 FEBRUARI 2016 ISSN

GAMBARAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS DAN KONDISI FISIK SUMUR GALI DI LINGKUNGAN III KELURAHAN MANEMBO-NEMBO TENGAH KECAMATAN MATUARI KOTA BITUNG TAHUN 2015

ANALISIS HUBUNGAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS SUMUR GALI

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado. Kata Kunci: Desa pesisir, air bersih, kekeruhan, total dissolved solid, ph

GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA KEMA III KECAMATAN KEMA KABUPATEN MINAHASA UTARA TAHUN

UJI MPN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR BERDASARKAN PERBEDAAN KONSTRUKSI SUMUR DI WILAYAH NAGRAK KABUPATEN CIAMIS

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulagi Manado

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

BAB I PENDAHULUAN. bersih, cakupan pemenuhan air bersih bagi masyarakat baik di desa maupun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang berada di Kecamatan Dungingi Kota Gorontalo. Kelurahan ini memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Air merupakan kebutuhan dasar bagi kehidupan. Tanpa air kehidupan di

KONDISI SUMUR GALI dan KANDUNGAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR GALI DI DESA BOKONUSAN KECAMATAN SEMAU KABUPATEN KUPANG TAHUN 2017

Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Setia BudiALIAN SAMPAH DAN ABSTRAK

* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

ANALISIS LETAK SUMBER AIR RUMAH TANGGA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MIJEN, SEMARANG TERHADAP BAKTERI ESCHERICHIA COLI. Abstrak

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. sumur kurang dari 0,8 meter dari permukaan tanah didapat hasil sebagai berikut :

Medical Laboratory Technology Journal

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

GAMBARAN KONDISI FISIK, KUALITAS AIR DAN PERILAKU PENGGUNA SUMUR GALI DI DESA BUO KECAMATAN LOLODA 2016

KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS SUMBER AIR BERSIH DI DESA KAYUWATU KECAMATAN KAKAS Gabriela J. Mantik*, Jootje M. L. Umbo*, Woodford B. S.

BAB I PENDAHULUAN. Repository.unimus.ac.id

ANALISA BAKTERI COLIFORM

LAPORAN TUGAS AKHIR (EV-003)

UJI BAKTERIOLOGIS PADA AIR SUMUR WARGA DI KELURAHAN BATUANG TABA NAN XX KECAMATAN LUBUK BEGALUNG KOTA PADANG. Oleh :

GAMBARAN JUMLAH ANGKA KUMAN DAN BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA PIRING DI RUMAH MAKAN PASAR SERASI KOTA KOTAMOBAGU TAHUN 2015 Cindy Stevani Sape

RISIKO KONTAMINASI BAKTERIOLOGIS PADA SARANA AIR BERSIH DI DESA BARUH TABING KECAMATAN BANJANG

PENGARUH JARAK ANTARA SUMUR DENGAN SUNGAI TERHADAP KUALITAS AIR SUMUR GALI DI DESA TALUMOPATU KECAMATAN MOOTILANGO KABUPATEN GORONTALO

GAMBARAN ANGKA KUMAN DAN BAKTERI

Rahayu Sri Pujiati *, Dwi Ochta Pebriyanti** ABSTRACT. Keywords: dug well, septic tank, distance, the coliform bacteria

Studi Kualitas Air Tanah Dangkal Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia Coli

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUALITAS FISIK AIR SUMUR DI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Lingkungan yang diharapkan adalah yang

BAB III METODE PENELITIAN

Kata Kunci: Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Es Batu

BAB 1 : PENDAHULUAN. dikonsumsi masyarakat dapat menentukan derajat kesehatan masyarakat tersebut. (1) Selain

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

BAB 1 PENDAHULUAN. Air dalam keadaan murni merupakan cairan yang tidak berwarna, tidak

TINGKAT KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DI DESA SOSIAL KECAMATAN PAGUYAMAN KABUPATEN BOALEMO

Repository.Unimus.ac.id

UJI KUALITAS FISIK DAN BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR GALI BERDASARKAN KONSTRUKSI SUMUR DI DESA DILONIYOHU KECAMATAN BOLIYOHUTO KABUPATEN GORONTALO.

Geo Image (Spatial-Ecological-Regional)

GAMBARAN SANITASI JAMBAN DI SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH KECAMATAN KIKIM TIMUR TAHUN 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

BAB I PENDAHULUAN. yang terjadi di masyarakat dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BAKTERI ESCHERICHIA COLI PADA AIR SUMUR YANG AKAN DIGUNAK SEBAGAI AIR MINUM TUGAS AKHIR OLEH: PUTRI M. MANURUNG NIM

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HIGIENE SANITASI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM PADA DEPOT AIR MINUM ISI ULANG (DAMIU) DI KOTA TOMOHON TAHUN 2015

BAB 5 : PEMBAHASAN. penelitian Ginting (2011) di Puskesmas Siantan Hulu Pontianak Kalimantan Barat mendapatkan

Analisis Faktor yang Mempengaruhi Jumlah Bakteri Escherichia coli pada Sumur Gali Penderita Diare di Kelurahan Sidomulyo Barat Kota Pekanbaru

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Kota Gorontalo merupakan salah satu wilayah dari provinsi Gorontalo yang

BAB III METODE PENELITIAN

KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR MINUM ISI ULANG PADA TINGKAT PRODUSEN DI KABUPATEN BADUNG

HUBUNGAN KONTRUKSI SUMUR GALI TERHADAP KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PADA SUMUR GALI DIKELURAHAN TEJOSARI KECAMATAN METRO TIMUR KOTA METRO TAHUN 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UJI KUALITAS AIR SUMUR GALI PADA TOPOGRAFI TANAH MIRING dan TANAH DATAR di LIHAT dari DESA PILOHAYANGA BARAT KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

Kepustakaan : 15 Kata Kunci : Jarak sumur gali, tempat pembuangan tinja, Escherichia Coli

*Fakultas Kesehatan Masyarat Universitas Sam Ratulangi Manado **Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulamgi Manado

INTISARI ANALISIS KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICIA COLI PADA ES TEH YANG DIJUAL DI SEPANJANG JALAN TARAKAN KOTA BANAJARMASIN

KATA KUNCI : Analisis Kuantitatif, Bakteri Coliform, Air Minum Isi Ulang

INTISARI ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF BAKTERI ESCHERICHIA COLI

KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR PERMANDIAN MASAWAE DI NEGERI PELAUW KECAMATAN PULAU HARUKU KABUPATEN MALUKU TENGAH

SUMMARY GAMBARAN KUALITAS AIR SUMUR GALI PENDERITA PENYAKIT KULIT DI DESA AYUHULA KECAMATAN BONGOMEME KABUPATEN GORONTALO

BAB I PENDAHULUAN. persyaratan kesehatan baik persyaratan fisik, kimia, bakteriologis, dan radioaktif.

KUALITAS AIR SUMUR GALI MASYARAKAT DESA TIFU KECAMATAN WAEAPO KABUPATEN BURU PROPINSI MALUKU

Kualitas Air Minum Isi Ulang Pada Depot di Wilayah Kerja Puskesmas Dahlia Kota Makassar

sebagai vector/ agen penyakit yang ditularkan melalui makanan (food and milk

Hubungan Antara Jarak Sumber Pencemar Dengan Kandungan Bakteri Coliform

Departemen Kesehatan Lingkungan FKM USU, Medan, 20155, Indonesia

Kualitas Kimia Air Sumur di Perum Pondok Baru Permai Desa Bulak Rejo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo, Tahun 2015

Zainul Ikhwan 1) 1) Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang

BAB I PENDAHULUAN. dalam kesehatan dan kesejahteraan manusia (Sumantri, 2010).

HUBUNGAN ANTARA AIR BAKU, PROSES PENGOLAHAN DAN HIGIENE SANITASI DEPOT DENGAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS PADA DEPOT AIR MINUM DI KOTA MANADO.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Air merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Untuk pemenuhan kebutuhan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Bohulo. Desa Talumopatu memiliki batas-batas wilayah sebelah Utara berbatasan

BAB I PENDAHULUAN. terdiri dari air. Pada tubuh orang dewasa, sekitar % berat badan terdiri dari

PEMETAAN KUALITAS AIR SUMUR DI SEKITAR TPA PIYUNGAN BANTUL YOGYAKARATA CLEAN WATER MAPPING AROUND PIYUNGAN LANDFILL BANTUL YOGYAKARTA

BAB 1 : PENDAHULUAN. oleh makhluk lain misalnya hewan dan tumbuhan. Bagi manusia, air diperlukan untuk

Analisis Bakteriologis Kualitas Air Sumur di Kota Pekanbaru

BAB I PENDAHULUAN.

DAFTAR ISI. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian... 3

BAB I PENDAHULUAN. jumlah dan kualitas yang baik. Kehidupan tidak akan berlangsung tanpa air.

Gambaran Sanitasi Lingkungan Wilayah Pesisir Danau Limboto di Desa Tabumela Kecamatan Tilango Kabupaten Gorontalo Tahun 2013

Kualitas Air Sumur Gali Kelurahan Lubuk Buaya Kecamatan Koto Tangah Kota Padang Berdasarkan Indeks Most Probable Number (MPN)

Nurfitri Handayani 1 ; Yugo Susanto 2 ; Amaliyah Wahyuni 3

HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DIDUGA AKIBAT INFEKSI DI DESA GONDOSULI KECAMATAN BULU KABUPATEN TEMANGGUNG

Kata Kunci: Pengetahuan, Sikap, Tindakan, Sanitasi Lingkungan

Transkripsi:

ANALISIS KONDISI FISIK SUMUR GALI DAN KUALITAS BAKTERIOLOGIS AIR SUMUR DI LINGKUNGAN III (MAYONDI) KELURAHAN KOMBOS TIMUR KECAMATAN SINGKIL KOTA MANADO Meyrinny M. Lahade *, Ricky C. Sondakh *, Harvani Boky * *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Salah satu sumber penyediaan air bersih yang masih cukup banyak digunakan yaitu air sumur karena sumur merupakan konstruksi yang paling umum dipergunakan oleh masyarakat. Sumur yang baik harus memenuhi syarat dari segi konstruksi maupun kualitas air. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana kondisi fisik sumur gali dan kualitas bakteriologis air sumur di Mayondi yang berada di lingkungan III Kelurahan Kombos Timur Kecamatan Singkil Kota Manado. Jenis penelitian yang digunakan yaitu observasional berbasis laboratorium dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di Mayondi pada bulan Agustus-Oktober 28. Jumlah sumur gali yang diteliti yaitu 2 sumur. Sampel air sumur diperiksa di laboratorium Balai Riset dan Standarisasi Industri Manado (BARISTAND) untuk mengetahui kandungan total coliform dan ada atau tidaknya kandungan bakteri Escherichia coli. Ketentuan total coliform dalam air bersih yaitu / ml dan untuk Escherichia coli / ml air. Hasil penelitian untuk kondisi fisik sumur didapati semuanya tidak memenuhi syarat, untuk kualitas air berdasarkan total coliform didapati ada 6 air sumur yang tidak memenuhi syarat, dan untuk Escherichia coli menunjukkan semuanya negatif. Kata Kunci: Air, Total Coliform, Escherichia coli, Sumur Gali. ABSTRACT One of clean water source supply that is still quite widely used is well water because well is the most common construction used by the community. A good well must meet the requirements in terms of construction and well quality. The purpose of this research was to find out how the physical condition of dug wells and bacteriological quality of the well water in Mayondi is located East Kombos, Singkil, Manado City.The type of this research is laboratory-based observational with cross sectional approach. The research was conducted in Mayondi in August- October 28. There was 2 dug wells that is used in this research. Samples of well water were examined in the laboratory of Manado Industrial Research and Standardization Center (BARISTAND) to determined the total coliform content and the presence or absence of Escherichia coli bacteria. The requirement for total coliform in clean water is / ml and for Escherichia coli /ml of water. The results of the research for the physical condition of the wells were found to be all not eligible, for water quality based on total coliform was found there were 6 well water that did not meet the requirements, and for Escherichia coli showed all negative. Keywords: Water, Total Coliform, Escherichia coli, Dug Wells. PENDAHULUAN Salah satu dari jenis sumber atau penyediaan air bersih yang masih cukup banyak digunakan baik masyarakat pedesaan maupun perkotaan yaitu air sumur karena sumur adalah bentuk konstruksi yang paling banyak untuk mengambil air tanah baik untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, cuci, masak juga bahkan untuk minum. Di Indonesia sumber air yang dipakai untuk seluruh kebutuhan rumah tangga pada umumnya adalah sumur gali terlindung sebanyak 29.2%, sumur pompa 2.%, dan air ledeng/pdam (Perusahaan Daerah Air Minum) 9.7% (Riskesdas, 2).

Penyediaan air bersih merupakan salah satu kebutuhan bagi manusia untuk keberlangsungan hidup dan menjadi satu dari banyak hal sebagai penentu bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat dan dapat diminum apabila telah dimasak, dengan kata lain air minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Masalah air sumur yang digunakan oleh masyarakat masih sering terjadi karena pembuatan sumur dari segi konstruksi yang tidak sesuai atau tidak memenuhi syarat serta letak sumur yang berdekatan dengan sumber pencemar seperti septic tank dan genangan air buangan sehingga memiliki resiko terjadinya perembesan dari tempat-tempat pembuangan apalagi pada saat musim hujan banyak air kotor yang masuk ke dalam sumur, sehingga sumursumur menjadi penuh dan terkontaminasi dengan berbagai bahan-bahan pencemar. Warga yang tinggal di Mayondi yang berada di lingkungan III Kelurahan Kombos Timur Kecamatan Singkil ini masih banyak menggunakan air sumur sebagai salah satu sumber air bersih dan air minum. Hal ini disebabkan karena semua rumah yang ada disini tidak memperoleh atau tidak diari air dari PDAM. Berdasarkan survei awal saat penulis datang ke daerah tersebut terlihat masih banyak kondisi fisik sumur gali masyarakat yang tidak memenuhi standar seperti tidak memiliki tutup dan saluran drainase, kondisi fisik air yang cenderung terlihat keruh, dan jarak sumur daengan sumber pencemar yang masih tidak memenuhi syarat, misalnya jarak sumur dengan jamban, jarak dengan genangan atau saluran air buangan dan jarak sumur dengan kandang ayam. Hal ini nantinya bisa berpengaruh pada kualitas air sumur yang digunakan dan bisa beresiko tinggi akan terjadinya pencemaran. Tujuan untuk mengetahui kondisi fisik sumur gali dan METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional yang berbasis pada uji laboratorium dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus Oktober tahun 28 di Mayondi yang berada di lingkungan III Kelurahan Kombos Timur Kecamatan kualitas bakteriologis air sumur di Lingkungan III Kelurahan Kombos Timur Kecamatan Singkil Kota Manado dan HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian Tentang Kondisi Fisik Sumur Gali Penelitian ini menggunakan 2 sumur gali sebagai objek penelitian, yaitu sumur gali yang digunakan masyarakat Mayondi di kualitas bakteriologis air sumur di Lingkungan III Kelurahan Kombos Timur Kecamatan Singkil

Kota Manado.pemeriksaan dilakukan di laboratorium Balai Riset dan Standariasi Industri Manado (BARISTAND). Sampel dalam penelitian ini sebanyak 2 sumur. Pemeriksaan dilakukan berdasarkan jumlah total coliform yang kemudian dibandingkan dengan PERMENKES No. 2 Tahun 27 untuk air bersih yaitu /ml air dan Escherichia coli yang kemudian di bandingkan dengan PERMENKES No. 97 Tahun 22 tentang persyaratan air minum yaitu / ml air. Lingkungan III Kelurahan Kombos Timur Kecamatan Singkil Kota Manado sebagai sumber air bersih dan air minum. Tabel. Hasil Observasi dan Pengukuran Kondisi Fisik Sumur Gali Kondisi Fisik Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat Total Sumur Gali n % n % N % Dinding sumur 7,7 2 Dinding parapet 6 6 2 Lantai sumur, 8 66,7 2 Drainase 6 6 2 Penutup sumur 8 66,7, 2 Lokasi sumur,7 7 2 Pada tabel didapati dinding sumur gali (,7%) terbuat dari batu yang disemen (diplester) dengan tinggi minimal meter dan 7 dinding sumur (%) tidak terbuat dari batu yang disemen (diplester) tinggi kurang dari meter. Untuk dinding parapet didapat 6 sumur gali (%) terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan tinggi 8cm dan 6 sumur gali (%) tidak terbuat dari bahan yang kuat, kedap air dan tinggi <8cm. Untuk lantai sumur terdapat sumur gali (,7%) terbuat dari batu yang disemen (diplester) dengan panjang meter dan 7 sumur gali (%) tidak terbuat dari batu bisa terkontaminasi dengan dengan kotoran yang mengandung bakteri pathogen yaitu E.coli, yang disemen (diplester) dengan jarak <meter. Untuk drainase terdapat 6 sumur gali (%) yang memenuhi syarat dan 6 sumur gali (%) tidak memiliki drainase yang mengarah ke parit. Untuk penutup sumur terdapat 8 sumur (66,7%) yang memiliki tutup dan sumur gali (,%) tidak memiliki tutup. Untuk lokasi atau jarak antara sumur dengan sumber pencemar seperti jamban dan genangan air didapati hanya sumur (,7%) yang memenuhi syarat dengan jarak m dan 7 sumur (%) tidak memenuhi syarat dengan jarak <m. Sumur pada jarak <m dari sumber pencemar misalnya jamban penyebab penyakit bawaan air yaitu diare (Mansauda, 2).

Tabel 2. Distribusi Hasil Observasi dan Pengukuran Kondisi Fisik Sumur Gali Kondisi Fisik Sumur N % Memenuhi Syarat Tidak Memenuhi Syarat 2 Hasil pada tabel 2 menunjukkan bahwa semua kondisi fisik sumur gali yaitu sebanyak 2 sumur tidak memenuhi syarat. Kondisi fisik sumur dapat berpengaruh pada kualitas air sumur yang ada. Berdasarkan hasil observasi dan pengukuran langsung di lokasi penelitian dengan menggunakan checklist dan meteran didapati bahwa semua sumur gali yang ada tidak memenuhi syarat, dikarenakan suatu sumur gali memenuhi syarat kondisi fisik apabila semua kriteria atau variabel telah memenuhi syarat, sebaliknya jika salah satu kriteria atau variabel tidak memenuhi syarat atau tidak sesuai standar yang ada maka sumur gali tersebut tidak memenuhi persyaratan berdasarkan kondisi fisik. Hasil Pemeriksaan Total Coliform Total coliform adalah bakteri yang digunakan sebagai indikator utama persyaratan pada air. Tabel. Hasil Pemeriksaan Total Coliform Kode Sampel Total Hasil Analisis Coliform APM/ml air <2 2 <2 2. T T 2 T 6 2 T 7 7.8 T 8 2. T 9 <2 <2 <2 2 <2 Sumber: Balai Riset Dan Standarisasi Industri Manado (BARISTAND) Ket: = Memenuhi Syarat, T= Tidak Memenuhi Syarat Pada tabel hasil pemeriksaan dari laboratorium menunjukkan bahwa ada 6 sampel yang memenuhi syarat yaitu sampel, sampel 2, sampel 9, sampel, sampel, dan sampel 2. Sampel yang tidak memenuhi syarat terdapat ada 6 sampel dengan nilai yang berbeda dari yang terendah yaitu sampel sampel dan 8 (2.), sampel 7 (7.8), sampel 6 (2), sampel (), dan yang tertinggi sampel (2).

Tabel. Distribusi Kualitas Air Sumur Gali Berdasarkan Total Coliform Kualitas Air Sumur Gali N % Memenuhi Syarat 6 Tidak Memenuhi Syarat 6 Total 2 Pada tabel menunjukkan bahwa 6 sumur gali (%) memenuhi syarat dan 6 sumur gali (%) tidak memenuhi syarat. Hasil penelitian dari laboratorium seperti yang ada pada tabel dapat dilihat bahwa dari 2 sampel yang diambil ada 6 sampel sumur gali yang memenuhi syarat yaitu sampel,2,9,,,2. Untuk sumur gali yang memenuhi syarat total coliform bila ditinjau dari kondisi fisik sumur per kriteria yang ada dari 6 kriteria hanya atau 2 yang tidak ada atau tidak sesuai seperti pada sampel nomor yang hanya tidak memiliki lantai yang mengitari sumur, hal ini yang memungkinkan kecilnya kontaminasi atau kecilnya pencemaran yang terjadi terhadap air sumur sehingga kualitas air ini masih memenuhi persyaratan untuk total coliform. Sampel sumur dengan hasil pemeriksaan total coliform tertinggi yaitu sampel sumur nomor di mana kondisi sumur yang ada memang sangat tidak memungkinkan karena dinding sumur tidak terbuat dari batu yang disemen (diplester), dinding parapet yang tidak sesuai ukuran, tidak memiliki lantai yang mengitari sumur, tidak memiliki drainase dan lokasi sumur yang berdekatan dengan sumber pencemar seperti jamban dan genangan air. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Kalalo (27) tentang Kualitas Bakteriologis Sumber Air Bersih Masyarakat Pesisir Di Minahasa Utara yang menunjukkan bahwa angka total coliform yang tinggi di sumur gali dapat dipengaruhi oleh konstruksi sumur yang tidak memenuhi syarat seperti tidak ada lantai sumur, dinding sumur yang kurang baik, dan sumur terbuka. Cemaran coliform pada sumur gali juga dapat dipengaruhi oleh adanya sumber pencemar seperti jamban, kandang ternak, dan keberadaan binatang yang dibiarkan berkeliaran di sekitar sumur. HASIL PEMERIKSAAN ESCHERICHIA coli E.coli adalah bakteri yang dijadikan indikator adanya kontaminasi tinja dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air. Tabel. Hasil Pemeriksaan Escherichia coli Kode Sampel Identifikasi E.coli Negatif 2 Negatif Negatif Negatif Negatif 6 Negatif 7 Negatif 8 Negatif 9 Negatif Negatif Negatif 2 Negatif

Pada tabel hasil dari laboratorium menunjukkan bahwa semua sampel negatif mengandung bakteri E.coli yang berarti 2 sumur gali tersebut telah memenuhi syarat kandungan E.coli. Hasil dari pemeriksaan pada 2 sampel air sumur gali menunjukkan bahwa semuanya negatif dari cemaran bakteri E.coli karena pada bahwa semua sampel memenuhi syarat untuk E.coli. Penulis berasumsi hal ini dikarenakan % jarak sumur dengan jamban masyarakat di Mayondi telah memenuhi syarat yaitu m seperti pada tabel, terlepas dari faktor lainnya seperti konstruksi sumur atau keadaan di sekitar sumur. Hasil penelitian dari Radjak (2) tentang Pengaruh Jarak Septic tank dan Kondisi Fisik Sumur Terhadap Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Sumur Gali menunjukkan bahwa hanya terdapat pengaruh sedang antara kondisi fisik sumur terhadap keberadaan bakteri saat pemeriksaan pada tahap tes perkiraan menunjukkan bahwa tidak ada pertumbuhan bakteri coliform pada sampel air. Pada banyak penelitian dikatakan bahwa adanya cemaran bakteri E.coli pada air sumur gali disebabkan oleh letak sumur yang berdekatan dengan sumber pencemar seperti jamban atau septic tank, tetapi pada penelitian ini menunjukkan E.coli yang artinya tidak signifikan, hal ini dipengaruhi oleh adanya faktor lain. Hal ini sejalan juga dengan penelitian dari Hasnawi (22) tentang Pengaruh Konstruksi Sumur Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia coli pada Air Sumur Di Desa Dopalak Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol menunjukan bahwa keberadaan Escherichia coli pada air sumur dipengaruhi oleh kondisi fisik sumur gali ditinjau dari aspek jarak sumur dengan sumber pencemar seperti jamban atau septic tank dan kandang ternak. Tabel 6. Tabel Silang Kondisi Fisik Sumur Gali, Kandungan Total Coliform, dan Escherichia coli Total Coliform Escherichia coli Kondisi Fisik Sumur T T n % N % n % n % Dinding Sumur T,7 2 6,7, 7,7 Dinding Parapet T 2 2 2, 6,7 6 6 Lantai Sumur T,7 2 2 8 66,7, Drainase T,7,7 6 6 Penutup Sumur T 2 2,7 8,6 6,7 Lokasi Sumur T,7 2 6,7, 7,7

Tabel 6 menunjukkan dari 2 sumur yang diteliti didapati antara dinding sumur yang tidak memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat total coliform yaitu sebanyak sumur gali (,7%) tapi memenuhi syarat E.coli sebanyak 7 sumur gali (%) dan persentasi antara dinding sumur yang memenuhi syarat dengan memenuhi syarat total coliform yaitu sebanyak sumur gali (,%) juga memenuhi syarat E.coli sebanyak 6 sumur gali (%). Untuk dinding parapet hasil persentasi menunjukkan antara dinding parapet yang memenuhi syarat dengan tidak memenuhi syarat total coliform yaitu sumur gali (2%) dan memenuhi syarat E.coli 6 sumur gali (%), dinding parapet yang memenuhi syarat dengan yang memenuhi syarat total coliform sebanyak 2 sumur gali (6,7%) dan memenuhi syarat E.coli 6 sumur gali (%). Untuk lantai sumur didapati sumur (,7%) tidak memenuhi syarat juga tidak memenuhi syarat total coliform tetapi memenuhi syarat E.coli sebanyak 8 sumur (66,7%) dan hanya sumur (%) yang memiliki lantai memenuhi syarat tapi tidak memenuhi syarat total coliform dan memenuhi syarat E.coli sebanyak sumur (,%), sedangkan untuk lantai sumur yang tidak memenuhi syarat dan lantai sumur yang memenuhi syarat juga memenuhi syarat total coliform sama banyak yaitu masing-masing sumur gali (2%). Untuk sumur yang tidak memiliki drainase dan tidak memenuhi syarat total coliform ada (,7%) tapi memenuhi syarat E.coli sebanyak 6 sumur gali (%), sumur yang tidak memiliki drainase dan memenuhi syarat total coliform ada sumur gali ( %), sumur yang memenuhi syarat tapi tidak memenuhi syarat total coliform ada sumur (%), dan untuk sumur yang memiliki drainase dan memenuhi syarat total coliform serta syarat sebanyak sumur (,7%) dan yang juga memenuhi syarat E.coli ada 6 sumur gali (%). Untuk sumur yang tidak memiliki tutup dan tidak memenuhi syarat total coliform sebanyak sumur gali (2%) sumur yang memiliki tutup tapi memenuhi syarat total coliform sebanyak sumur gali (%) dan memenuhi syarat E.coli sebanyak sumur gali (,%), untuk sumur yang memiliki tutup tapi tidak memenuhi syarat total coliform sebanyak sumur gali (2%) sumur yang memiliki tutup juga memenuhi syarat total coliform sebanyak sumur gali (,7%) dan memenuhi syarat E.coli sebanyak 8 sumur gali (66,7%). Untuk lokasi sumur dari sumber pencemar ada sumur gali (,7) yang tidak memenuhi syarat dengan jarak <m serta tidak memenuhi syarat total coliform tetapi memenuhi syarat E.coli sebanyak 7 sumur gali (%), dan hanya sumur gali (,%) yang memenuhi syarat dengan jarak m serta memenuhi syarat total coliform dan yang memenuhi syarat ketiga varibel yaitu sebanyak sumur gali (,7%).

KESIMPULAN Dari hasil penelitian yang dilakukan di Mayondi yang berada di lingkungan III Kelurahan Kombos Timur Kecamatan Singkil, dapat disimpulkan bahwa:. Kondisi fisik sumur gali yang ada didapatkan sebanyak 2 sumur gali tidak memenuhi syarat, karena suatu sumur gali yang memenuhi syarat kondisi fisik harus memenuhi syarat setiap kriterianya. 2. Kualitas air sumur gali berdasarkan kandungan Total Coliform didapatkan 6 sumur gali memenuhi syarat dan 6 sumur gali tidak memenuhi syarat.. Kualitas air sumur berdasarkan ada tidaknya Escherichia coli didapatkan bahwa semuanya negatif tercemar bakteri E.coli. SARAN. Kepada masyarakat untuk dapat melakukan perbaikan konstruksi sumur gali yaitu dinding sumur, lantai sumur, drainase, dan memperhatikan antara jarak sumur dengan jamban dan sumber pencemar lainnya yang dapat mengakibatkan pencemaran terhadap kualitas air sumur gali yang digunakan masyarakat. 2. Kepada pemerintah untuk melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang pentingnya memperhatikan kondisi fisik sumur gali dari segi konstruksi, karena hal ini berpengaruh terhadap kualitas air sumur gali yang dipergunakan.. Kepada Dinas Kesehatan untuk melakukan pemantauan dan pemeriksaan secara berkala terhadap sumber penyediaan air bersih dan kesehatan lingkungan masyarakat yang ada dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. DAFTAR PUSTAKA Hasnawi, H. 22. Pengaruh Konstruksi Sumur Terhadap Kandungan Bakteri Escherichia Coli Pada Air Sumur Gali Di Desa Dopalak Kecamatan Paleleh Kabupaten Buol. Jurusan Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keohlaragaan, Universitas Negeri Gorontalo. Kalalo, T. 27. Kualitas Bakteriologis Sumber Air Bersih Masyarakat Pesisir Di Minahasa Utara (Studi Kasus di Desa Marinsow Kecamatan Likupang Timur). Jurnal Kesehatan Masyarakat. Mansauda, A. 2. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kandungan Escherichia coli Pada Air Sumur Gali Di Kelurahan Tuminting Kecamatan Tuminting Kota Manado, Sinopsis Disertasi Program Pasca Sarjana. Universitas Sam Ratulangi. Peraturan Mentri Kesehatan RI Nomor 2 Tahun 27. Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Hygine Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua dan Permandian Umum. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 97

Tahun 22 tentang Syarat-Syarat Dan Pengawasan Air Minum. Radjak N. F. 2. Pengaruh Jarak Seotic tank dan Kondisi Fisik Sumur Terhadap Keberadaan Bakteri Escherichia coli Pada Sumur Gali. Jurnal Kesehatan Masyarakat. Universitas Negeri Gorontalo. Riskesdas, 2. Penyajian Pokok-Pokok Hasil Riset Kesehatan Dasar 2. Hal 8 Sembel,D. 2. Toksikologi Lingkungan. Yogyakarta: ANDI