BAB I PENDAHULUAN. dilakukan orang agar badan selalu sehat dan kuat diantaranya dengan selalu

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah Ilmu Kimia Analisis.

I PENDAHULUAN Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan, (2) Tujuan Percobaan, (3) Prinsip Percobaan, dan (4) Reaksi Percobaan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dipanaskan (Astawan, 2004). Susu kedelai merupakan salah satu minuman suplemen

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

cincin ungu pada batas larutan fruktosa cincin ungu tua pada batas larutan glukosa cincin ungu tua pada batas larutan

UJI KUALITATIF KARBOHIDRAT DAN PROTEIN

SIFAT DAN REAKSI MONOSAKARIDA DAN DISAKARIDA

PENDAHULUAN mg/dl. Faktor utama yang berperan dalam mengatur kadar gula darah

LAPORAN BIOKIMIA UJI BENEDICT PADA BUAH

ANALISA KUALITATIF DAN KUANTITATIF KARBOHIDRAT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK KI-2051 PERCOBAAN 7 & 8 ALDEHID DAN KETON : SIFAT DAN REAKSI KIMIA PROTEIN DAN KARBOHIDRAT : SIFAT DAN REAKSI KIMIA

Uji Kualitatif Karbohidrat dan Hidrolisis Pati Non Enzimatis

BAB 1 PENDAHULUAN. disukai oleh masyarakat mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Kimia Pangan ~ Analisis Karbohidrat ~

Menyiapkan tabung reaksi yang bersih dan kering. Setelah itu dipipet 5 ml reagen benedict lalu dimasukkan kedalam tabung.

I. PENDAHULUAN. dan siap untuk dimakan disebut makanan. Makanan adalah bahan pangan

Analisa Karbohidrat. Oleh: Ilzamha Hadijah Rusdan, S.TP., M.Sc

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang sebagian besar penduduknya

Uji benedict (Semikuantitatif) Tujuan : Menghitung secara kasar kadar glukosa dalam urin. Dasar teori :

I PENDAHULUAN. Hipotesis Penelitian dan (7) Tempat dan Waktu Peneltian.

BAB I IDENTIFIKASI GUGUS FUNGSI ALKOHOL

BAB I PENDAHULUAN. mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas, sehingga mampu

IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pengkukusan kacang hijau dalam pembuatan noga kacang hijau.

PERTEMUAN 2 PERCOBAAN KARBOHIDRAT TUGAS PRAKTIKUM : MENGIDENTIKASI LARUTAN SAMPEL, APAKAH TERMASUK MONO, DI ATAU POLISAKARIDA DAN APA JENISNYA.

UJI KARBOHIDRAT SECARA KUANTITATIF

PEMANFAATAN TEPUNG UMBI GARUT (Maranta arundinaceae L.) DALAM PEMBUATAN BUBUR INSTAN DENGAN PENCAMPURAN TEPUNG TEMPE SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. dapat dijadikan bahan utama dalam pembuatan tempe. Tempe. karbohidrat dan mineral (Cahyadi, 2006).

02/12/2010. Presented by: Muhammad Cahyadi, S.Pt., M.Biotech. 30/11/2010 mcahyadi.staff.uns.ac.id. Kemanisan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2. Hasil Uji Kualitatif Formalin dalam sampel Mie basah. Hasil Uji (+/-)

Apakah Diet Makanan Saja Cukup Sebagai Obat Diabetes Alami?

BAB I PENDAHULUAN. pada 2002, konsumsi kalsium di kalangan masyarakat baru mencapai rata-rata

KARBOHIDRAT. Pendahuluan. Pertemuan ke : 3 Mata Kuliah : Kimia Makanan / BG 126

BAB I PENDAHULUAN. Berbasis Sumber Daya Lokal yang tertulis dalam Peraturan Presiden RI

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. disebabkan oleh berbagai macam masalah. Menurut McCarl et al., (2001),

PENDAHULUAN. Permen jelly merupakan makanan semi basah yang biasanya terbuat dari

persyaratan Standar Nasional Indonesia (SNI) sehingga produk tersebut layak BAB II TINJAUAN PUSTAKA

: Mengidentifikasi bahan makanan yang mengandung karbohidrat (amilum dan gula ), protein, lemak dan vitamin C secara kuantitatif.

PENGARUH KONSENTRASI NATRIUM METABISULFIT (Na2S2O5) DAN LAMA PERENDAMAN TERHADAP KARAKTERISTIK TEPUNG KECAMBAH KEDELAI

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Seiring dengan berkembangnya zaman, masyarakat semakin

LAPORAN PRAKTIKUM. ph METER DAN PERSIAPAN LARUTAN PENYANGGA

I. PENDAHULUAN. Pangan fungsional adalah pangan yang kandungan komponen aktifnya dapat

5.1 Total Bakteri Probiotik

Sejumlah zat gizi wajib dicantumkan dalam Informasi Nilai Gizi berkenaan dengan beberapa kondisi berikut :

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

BAB I PENDAHULUAN. dimanfaatkan adalah produk fermentasi berbasis susu. Menurut Bahar (2008 :

ANALISIS. Analisis Zat Gizi Teti Estiasih

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

membantu pemerintah dalam menanggulangi masalah pengangguran dengan

NASKAH PUBLIKASI RISA DHALIA A

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu produk olahan susu di Indonesia yang berkembang pesat

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

NILAI NUTRISI DAN SIFAT FUNGSIONAL KESEHATAN PROTEIN RICH FLOUR (PRF) KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Kacang tolo adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. komersial dilakukan secara setahap dengan hasil samping berupa dedak

I. PENDAHULUAN. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan salah satu jenis sayuran sehat yang

Oksidasi dan Reduksi

BAB I PENDAHULUAN. bahan pangan lokal, termasuk ubi jalar (Erliana, dkk, 2011). Produksi ubi

TINJAUAN PUSTAKA. berat kering beras adalah pati. Pati beras terbentuk oleh dua komponen yang

BAB I PENDAHULUAN. 230 juta. Angka ini akan mengalami kenaikan sebesar 3% atau bertambah

KARBOHIDRAT DALAM BAHAN MAKANAN

PENGARUH PERENDAMAN DALAM LARUTAN GULA TERHADAP PERSENTASE OLIGOSAKARIDA DAN SIFAT SENSORIK TEPUNG KACANG KEDELAI (Glycine max)

BAB I PENDAHULUAN. Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan salah satu. permasalahan gizi di Indonesia (Herman, 2007). Balita yang menderita KEP

I PENDAHULUAN. protein berkisar antara 20% sampai 30%. Kacang-kacangan selain sumber protein

BAB I PENDAHULUAN. tua, Tipe III disebut Malnutrition Related Diabetes Mellitus (MRDM) dan Tipe IV

NILAI NUTRISI DAN SIFAT FUNGSIONAL KESEHATAN PROTEIN RICH FLOUR (PRF) KORO KRATOK (Phaseolus lunatus L.) SKRIPSI

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pengujian kali ini adalah penetapan kadar air dan protein dengan bahan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. kegelisahan oleh beberapa pihak. Iklan-iklan susu yang sedemikian marak sangat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

GIZI. Pentingnya makanan bagi kesehatan Makanan bergizi Syarat dan Nilai makanan sehat Zat makanan yang mengganggu kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Camilan atau snack adalah makanan ringan yang dikonsumsi diantara waktu makan

I PENDAHULUAN. Bab ini menguraikan mengenai : (1.1.) Latar Belakang, (1.2.) Identifikasi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

BAB I PENDAHULUAN. banyak disukai oleh segala kalangan dari anak-anak, remaja maupun orang

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

BAB I PENDAHULUAN. Protein (KEP). KEP merupakan suatu keadaan seseorang yang kurang gizi

II. TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... v. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR LAMPIRAN. viii

BAB I PENDAHULUAN. terdapat pada waluh. Secara umum waluh kaya akan kandungan serat, vitamin, dan mineral yang bermanfaat bagi kesehatan.

I PENDAHULUAN. kesehatan. Nutrisi dalam black mulberry meliputi protein, karbohidrat serta

TINJAUAN PUSTAKA. kacang-kacangan lainnya yang dibuat secara tradisional dengan bantuan jamur

PENENTUAN KADAR GULA METODE NELSON-SOMOGYI. Kelompok 8 Dini Rohmawati Nafisah Amira Nahnu Aslamia Yunus Septiawan

KLAIM PENURUNAN RISIKO PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. penderita DM pada tahun 2013 (2,1%) mengalami peningkatan dibandingkan

BAB I PENDAHULUAN. difermentasi dengan menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus dan

KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 224/Menkes/SK/II/2007 TENTANG SPESIFIKASI TEKNIS MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI)

BAB I PENDAHULUAN. yang tinggi, diantaranya mengandung vitamin C, vitamin A, sejumlah serat dan

BIOKIMIA Kuliah 1 KARBOHIDRAT

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diketahui kandungan airnya. Penetapan kadar air dapat dilakukan beberapa cara.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4. PEMBAHASAN 4.1. Analisa Kimia

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara penghasil umbi-umbian, antara lain

Gugus Fungsi Senyawa Karbon

Milik MPKT B dan hanya untuk dipergunakan di lingkungan akademik Universitas Indonesia

KARBOHIDRAT. Sulistyani, M.Si

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki tubuh yang sehat selalu menjadi dambaan setiap orang. Tubuh yang selalu sehat adalah anugerah Illahi yang tak ternilai harganya. Banyak cara yang dilakukan orang agar badan selalu sehat dan kuat diantaranya dengan selalu berolahraga secara teratur dan mengkonsumsi makanan dan minuman yang baik, halal dan menyehatkan seperti susu kedelai (Amrin, 2003). Susu kedelai merupakan salah satu produk olahan kedelai yang diperoleh dengan cara menggiling kedelai yang dicampur air kemudian disaring dan dipanaskan (Astawan, 2004). Menurut daftar analisis zat gizi dalam Nio (1992), susu kedelai mengandung zat gizi protein, lemak, karbohidrat, mineral, kalsium, fosfor, besi, akt. retinol, thiamin, dan asam askorbat. AAK (2003) dalam Carolina (2006), menjelaskan bahwa salah satu terapi diet untuk menanggulangi dan mencegah diabetes mellitus adalah dengan memanfaatkan berbagai macam makanan fungsional salah satunya adalah susu kedelai. Sedangkan menurut Wijayakusuma (2003) da lam Carolina (2006), dengan mengkonsumsi susu kedelai atau olahannya secara intensif, pancreatic island dapat membesar sehingga produk insulin pun akan bertambah. Karbohidrat adalah salah satu kandungan gizi penting bagi tubuh yang terkandung dalam susu kedelai dan olahan kedelai lainnya. Nama lain karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saccharum = gula) (Yazid dan Nursanti, 1

2006). Karbohidrat merupakan sumber kalori utama bagi hampir seluruh penduduk dunia, khususnya bagi penduduk negara yang sedang berkembang. Walaupun jumlah kalori yang dapat dihasilkan oleh 1 gram karbohidrat hanya 4 Kalori (kkal) bila dibanding protein dan lemak, karbohidrat merupakan sumber kalori yang murah. Selain itu beberapa golongan karbohidrat menghasilkan serat-serat ( dietary fiber) yang berguna bagi pencernaan (Winarno, 1997). Untuk mengetahui kandungan karbohidrat yang ada di dalam susu kedelai, maka dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif terhadap susu kedelai. Metode yang telah dikembangkan untuk analisis karbohidrat sangat banyak, dan tergantung juga oleh jenis analisis (kualitatif atau kuantitatif) dan tipe karbohidrat yang dianalisis (Manikharda, 2011). Uji molisch adalah sebagai dasar uji kualitatif adanya karbohidrat dalam suatu bahan. Semua jenis karbohidrat, baik monosakarida, disakarida, maupun polisakarida, akan berwarna merah-ungu (nampak pada bidang batas antara kedua cairan) bila larutannya dicampur beberapa tetes larutan α-naftol dalam alkohol dan ditambahkan asam sulfat pekat, sehingga tidak bercampur (Yazid dan Nursanti, 2006). Sedangkan untuk mengetahui ada tidaknya gula pereduksi dalam sampel yang mengandung karbohidrat, maka sampel diujikan dengan menggunakan pereaksi tollens. Tes dengan pereaksi tollens didasarkan pada mudahnya gugus aldehid dioksidasi menjadi asam karboksilat. Menurut Ridwan (1989), bila senyawa aldehid ditambahkan pada pereaksi tollens dan dipanaskan maka aldehid akan teroksidasi menjadi asam karboksilat yang segera membentuk garam amonia. Sedangkan pereaksi tollens akan 2

tereduksi sehingga dibebaskan logam perak yang segera melekat pada dinding tabung reaksi. Dalam pengukuran karbohidrat cara yang dapat digunakan sangat beragam mulai dari metode kromatografi dan elektroforesis (Kromatografi Lapis Tipis, Kromatografi Likuid Kinerja Tinggi, dan Kromatografi Gas); metode kimia (metode titrasi Lane Eynon, metode gravimetri Munson Walker, metode Luff-Schoorl, metode kolorimetri seperti Anthrone Sulfat dan Fenol Sulfat); metode enzimatis; metode fisik (polarimetri, indeks refraktif, densitas, dan infra merah) serta metode Immunoassay (Manikharda, 2011). Dalam penelitian ini dilakukan analisis kadar karbohidrat dengan metode Luff-Schoorl karena didasarkan pada uji karbohidrat yang resmi ditetapkan oleh BSN dalam SNI 01-2891-1992. Berdasarkan penelitian oleh TBKKP (2008), dipilih metode Luff-Schoorl karena sangat menguntungkan dalam menganalisa gula nabati yang termasuk sukrosa yang merupakan rasa manis, dasar sakarosa adalah disakarida, yang apabila direduksi akan menghasilkan monosakarida yang bersifat pereduksi. Monosakarida tersebut akan mereduksikan CuO dalam larutan Luff menjadi Cu 2 O. Kelebihan CuO akan direduksikan dengan KI berlebih, sehingga dilepaskan I 2. Selanjutnya I 2 yang dibebaskan tersebut dititer dengan larutan Na 2 S 2 O 3. Dalam penelitian M. Verhaart dinyatakan bahwa metode Luff-Schoorl merupakan metode terbaik untuk mengukur kadar karbohidrat dengan tingkat kesalahan sebesar 10% (Sari dkk, 2011). Disamping itu, menurut Osborne dan Voogt dalam Manikharda ( 2011), metode Luff-Schoorl dapat diaplikasikan untuk produk 3

pangan yang mengandung gula dengan bobot molekuler yang rendah dan pati alami atau modifikasi. Berdasarkan daftar analisis bahan makanan (Nio, 1992), dinyatakan bahwa salah satu olahan kacang kedelai yaitu susu kedelai memiliki kandungan karbohidrat sebesar 5 gram. Oleh karena itu, susu kedelai ini dapat dianalisis dengan menggunakan metode Luff-Schoorl. Meskipun komposisi gizi susu kedelai tidak perlu diragukan lagi, namun pemanfaatan susu kedelai masih terbatas karena masyarakat terutama masyarakat Gorontalo pada umumnya belum mengetahui kandungan zat gizi terutama kandungan karbohidrat yang ada di dalam susu kedelai. Padahal telah diketahui bersama bahwa karbohidrat sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh untuk dapat menghasilkan energi. Selain itu, kandungan karbohidrat yang rendah pada susu kedelai dapat dimanfaatkan sebagai makanan/minuman fungsional untuk mendukung keberhasilan diet bagi penderita Diabetes Mellitus dalam mencegah naiknya kadar gula darah. Sehingga perlu adanya penelitian untuk mengetahui kandungan karbohidrat dalam susu kedelai yang beredar di Gorontalo. Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Analisis Kandungan Karbohidrat pada Susu Kedelai Essoya yang Beredar di Gorontalo dengan Metode Luff Schoorl. 1.2 Rumusan Masalah Berapakah kadar karbohidrat yang terkandung dalam susu kedelai Essoya yang beredar di Gorontalo? 4

1.3 Tujuan Penelitian 1. Untuk mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam susu kedelai Essoya yang beredar di Gorontalo. 2. Untuk mengetahui kadar karbohidrat yang terkandung dalam susu kedelai Essoya yang beredar di Gorontalo. 1.4 Manfaat Penelitian 1. Manfaat bagi peneliti a. Dapat mengidentifikasi adanya karbohidrat dalam susu kedelai Essoya yang beredar di Gorontalo. b. Dapat mengetahui kadar karbohidrat yang terdapat pada susu kedelai Essoya yang beredar di Gorontalo. c. Dapat melatih ketelitian dan kecermatan dengan penerapan metode Luff- Schoorl dalam menganalisis karbohidrat. 2. Manfaat bagi masyarakat Dapat memberikan informasi kepada masyarakat mengenai produk olahan kacang kedelai yaitu susu kedelai yang dapat berkhasiat sebagai obat untuk pengobatan penyakit tertentu dan dapat dikonsumsi oleh penderita Diabetes Mellitus yang memerlukan minuman sehat dengan kadar glukosa yang rendah. 5