KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL. Capaian Pembangunan. Tahun 2017 dan Tahun 2018 (Hingga TW III)

dokumen-dokumen yang mirip
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU UTARA SEPTEMBER 2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2015 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2015

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2017

PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi SIM Persampahan

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2016

POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR (Indikator Makro)

Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017

INDONESIA Percentage below / above median

LAPORAN MINGGUAN DIREKTORAT PERLINDUNGAN TANAMAN PANGAN PERIODE 18 MEI 2018

INDEKS TENDENSI KONSUMEN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK MALUKU SEPTEMBER 2016 MENURUN

BPS PROVINSI SUMATERA SELATAN

INDEK KOMPETENSI SEKOLAH SMA/MA (Daya Serap UN Murni 2014)

KESEHATAN ANAK. Website:

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA UTARA SEPTEMBER 2016 MENURUN

DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

C UN MURNI Tahun

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN IV-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN I-2017

BAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI PAPUA TRIWULAN I-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN I-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN II-2017

MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA

PEMANTAUAN CAPAIAN PROGRAM & KEGIATAN KEMENKES TA 2015 OLEH: BIRO PERENCANAAN & ANGGARAN JAKARTA, 7 DESEMBER 2015

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

Disabilitas. Website:

Info Singkat Kemiskinan dan Penanggulangan Kemiskinan

PENDATAAN RUMAH TANGGA MISKIN DI WILAYAH PESISIR/NELAYAN

KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN

AKSES PELAYANAN KESEHATAN. Website:

INDEKS KEBAHAGIAAN KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2017

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

HASIL Ujian Nasional SMP - Sederajat. Tahun Ajaran 2013/2014

Propinsi Kelas 1 Kelas 2 Jumlah Sumut Sumbar Jambi Bengkulu Lampung

VIII. PROSPEK PERMINTAAN PRODUK IKAN

4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan

ANALISIS DAN EVALUASI PELAYANAN KELUARGA BERENCANA BAGI KELUARGA PRA SEJAHTERA DAN KELUARGA SEJAHTERA I DATA TAHUN 2013

PERKEMBANGAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN UPSUS PENINGKATAN PRODUKSI PADI, JAGUNG, DAN KEDELAI TAHUN 2015

IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014

Assalamu alaikum Wr. Wb.

INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2015

DATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS. April 2017

PEMBIAYAAN KESEHATAN. Website:

POTRET KEMISKINAN DAN PENGANGGURAN DI PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK BANTEN SEPTEMBER 2016 MENURUN

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN III-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN IV-2016

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2016 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2016

RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018

INDEKS TENDENSI KONSUMEN PROVINSI LAMPUNG TRIWULAN II-2017 DAN PERKIRAAN TRIWULAN III-2017

PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011

CEDERA. Website:

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. dr. Pattiselanno Roberth Johan, MARS NIP

Laksono Trisnantoro Ketua Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA

IPM 2013 Prov. Kep. Riau (Perbandingan Kab-Kota)

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

DEPUTI BIDANG PEMBIAYAAN Drs. Braman Setyo, M.Si

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK INDONESIA MARET 2017 MENURUN

Pemanfaatan Hasil Ujian Nasional MTs untuk Perbaikan Akses dan Mutu Pendidikan

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM) (Metode Baru)

GRAFIK KECENDERUNGAN CAKUPAN IBU HAMIL MENDAPAT 90 TABLET TAMBAH DARAH (Fe3) DI INDONESIA TAHUN

NAMA, LOKASI, ESELONISASI, KEDUDUKAN, DAN WILAYAH KERJA. No Nama UPT Lokasi Eselon Kedudukan Wilayah Kerja. Bandung II.b DITJEN BINA LATTAS

PUSAT DISTRIBUSI DAN CADANGAN PANGAN BADAN KETAHANAN PANGAN RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM DISTRIBUSI DAN STABILITAS HARGA PANGAN TAHUN 2015

SURVEI HARGA PROPERTI RESIDENSIAL

KEBIJAKAN DAN STRATEGI PEMBERDAYAAN KOPERASI, USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SULTENG

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI SUMATERA SELATAN

PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Evaluasi Kegiatan TA 2016 dan Rancangan Kegiatan TA 2017 Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian *)

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN III TAHUN 2016 SEBESAR 109,22

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK SUMATERA BARAT MARET 2016 MULAI MENURUN

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN TERPADU PENANGGULANGAN KEMISKINAN

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI ACEH

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI DKI JAKARTA

DESKRIPTIF STATISTIK PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH DINIYAH

BERITA RESMI STATISTIK

5. PROFIL KINERJA FISKAL, PEREKONOMIAN, DAN KEMISKINAN SEKTORAL DAERAH DI INDONESIA

INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN IV TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI GORONTALO

KESEHATAN INDERA PENGLIHATAN PENDENGARAN. Website:

TABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA

KATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP

PERKEMBANGAN KETENAGAKERJAAN & KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

KINERJA TATA KELOLA PROVINSI PAPUA

EVIDENCE KAMPANYE GIZI SEIMBANG MEMASUKI 1000 HPK ( SDT- SKMI 2014)

Transkripsi:

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Capaian Pembangunan Tahun 2017 dan Tahun 2018 (Hingga TW III) Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Jakarta, 23 Januari 2019

2 Outline I. Pencapaian Pembangunan Tahun 2017-2018 (Hingga TW III): Perkembangan Ekonomi Pembangunan Manusia dan Masyarakat Pembangunan Sektor Unggulan Pemerataan dan Kewilayahan Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan II. Pencapaian Pembangunan Daerah Tahun 2017-2018

3

4 Perkembangan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi semakin meningkat 5,1% (2017, yoy) 5,17% (TW III 2018, yoy) Penciptaan lapangan kerja menunjukkan peningkatan 2,61 juta orang 2,99 juta orang (2018) Tingkat inflasi stabil dan berada pada rentang target 3,5±1 persen 3,61% 3,13% (2018) 10,1% (Sep, 2017) Tingkat kemiskinan semakin menurun dan sudah berada pada kisaran satu digit 9,66% (Sep, 2018)

5 Upaya Tindak Lanjut Perkembangan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi didorong oleh pertumbuhan investasi yang kuat. Upaya untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi dilakukan, melalui implementasi reformasi struktural berupa pembangunan infrastruktur dan perbaikan iklim investasi. Pencapaian penciptaan lapangan kerja didukung dengan pertumbuhan ekonomi yang baik dimana rata-rata 1% pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan 450.000 lapangan kerja. Penciptaan pekerjaan berkualitas akan terus diupayakan. Koordinasi Pemerintah Pusat dan Daerah beserta Bank Indonesia berkontribusi dalam menjaga tingkat inflasi. Upaya menjaga tingkat inflasi dilakukan, antara lain melalui: menjaga ketersediaan pangan, intervensi harga di pasar, dan mempercepat pembangunan infrastruktur serta konektivitas. Penurunan tingkat kemiskinan sangat terkait dengan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan inflasi yang terkendali.

6 Pembangunan Manusia dan Masyarakat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menunjukkan peningkatan, bahkan berada pada kategori sedang 70,18 (2016) 70,81 Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun semakin meningkat 8,42 tahun (2016) 8,45 tahun Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita menunjukkan penurunan Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) menunjukkan penurunan 21,00% (2016) 17,70% (2018) 2,60 (SDKI 2012) 2,40 (SDKI 2017)

7 Upaya Tindak Lanjut Pembangunan Manusia dan Masyarakat Pencapaian peningkatan IPM menunjukkan keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia melalui pendidikan, kesehatan dan akses terhadap pendapatan. Upaya peningkatan IPM dilakukan melalui: meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, meningkatkan akses dan kualitas pendidikan, dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Peningkatan rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun didukung dengan peningkatan akses pendidikan secara berkelanjutan. Selain itu, upaya mendorong pemerataan akses pendidikan dilakukan dengan penyediaan satuan pendidikan dan sarana prasarana pendidikan yang memadai. Penurunan Prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita akan terus didorong melalui memperluas intervensi pada periode 1.000 hari pertama kehidupan (HPK) yang terintegrasi di lokus prioritas. Pencapaian penurunan Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR) sejalan dengan keberhasilan pelaksanaan program KB, yang salah satunya ditunjukkan oleh peningkatan pemakaian kontrasepsi semua cara (CPR).

Pembangunan Sektor Unggulan Panjang jalan nasional semakin meningkat 46.849 km (kumulatif, 2017) 47.660 km (kumulatif, 2018) Sektor pariwisata menunjukkan geliatnya yang ditunjukkan oleh peningkatan jumlah wisatawan mancanergara 12,2 juta orang (2016) 14,01 juta orang Rasio elektrifikasi menunjukkan peningkatan yang signifikan 95,40% 98,10% (2018) 8

9 Upaya Tindak Lanjut Pembangunan Sektor Unggulan Upaya peningkatan rasio elektrifikasi dilakukan dengan cara mempercepat pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan melalui pemberian jaminan pemerintah dan memanfaatkan skema KPBU. Sektor pariwisata akan terus didorong, salah satunya, melalui percepatan hilirisasi pariwisata berdasarkan potensi wilayah dan percepatan pembangunan infrastruktur penunjang. Pembangunan jalan nasional merupakan bagian konektivitas dan aksesibilitas dalam mendukung peningkatan daya saing dan pertumbuhan wilayah. Pencapaian panjang jalan nasional didukung oleh terbitnya sejumlah peraturan pendukung dan pendanaan pembebasan lahan.

10 Pemerataan dan Kewilayahan Ketimpangan pendapatan semakin menurun yang ditunjukkan oleh penurunan Rasio Gini 0,393 0,384 (Sep, 2018) Persentase tenaga kerja formal semakin meningkat 42,97% 43,16% (2018) Peningkatan akses terhadap layanan keuangan bagi penduduk rentan dan kurang mampu 29,60% 57,60% (2018) Penurunan desa tertinggal menjadi desa berkembang sebanyak 6.518 desa pada tahun 2018

Upaya Tindak Lanjut Pemerataan dan Kewilayahan Penurunan tingkat ketimpangan antar kelompok pendapatan tidak terlepas dari pertumbuhan ekonomi inklusif. Beberapa strategi pemerataan pendapatan berupa kepemilikan aset, penciptaan lapangan kerja dan kegiatan ekonomi produktif, kebijakan belanja dan pendapatan berkeadilan, dan partisipasi masyarakat dalam konteks sosial, politik, dan ekonomi. Upaya peningkatan akses terhadap layanan keuangan bagi penduduk rentan dan kurang mampu dilakukan melalui antara lain: menciptakan inovasi layanan keuangan, memperluas layanan keuangan, meningkatkan peran koperasi simpan pinjam, meningkatkan infrastruktur pendukung, meningkatkan kesadaran dan literasi keuangan masyarakat, serta mempercepat sertifikasi hak properti masyarakat. Upaya melanjutkan peningkatan persentase jumlah tenaga kerja pada sektor formal dilakukan melalui pengembangan infrastruktur pendukung investasi, peningkatkan daya saing ekspor, peningkatan iklim investasi di pusat dan daerah, serta formalisasi UMKM berupa kemudahan perizinan sebagai bagian dari penciptaan iklim usaha yang kondusif bagi UMKM. Penurunan desa tertinggal menjadi desa berkembang akan terus diupayakan melalui penyempurnaan pengalokasian Dana Desa dengan memperhatikan aspek keadilan dan keberpihakan (afirmasi) kepada desadesa tertinggal. 11

Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Peningkatan Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 70,09 72,11 (2018) Pemenuhan Minimum Essential Force (MEF) semakin meningkat 52,3% 58,3% (2018) PTSP kondisi mantap semakin meningkat 77,30% 80,00% (2018) Peningkatan Indeks Pembangunan Hukum (IPH) 0,57 (2016) 0,60 12

13 Upaya Tindak Lanjut Pembangunan Politik, Hukum, Pertahanan, dan Keamanan Pencapaian Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) akan terus didorong melalui peningkatan kapasitas lembaga penyelenggara pemilu, peningkatan kelompok kerja (Pokja) IDI di daerah, penguatan koordinasi pemantapan pelaksanaan demokrasi pada lembaga pemerintah. Peningkatan Minimum Essential Force (MEF) sejalan dengan penguatan sistem pertahanan Indonesia dengan beberapa alutsista pemukul matra darat, laut, dan udara. PTSP Kondisi Mantap merupakan bagian dari kualitas pelayanan publik. Pertumbuhan investasi yang terjadi sejalan dengan pencapaian PTSP Kondisi Mantap dimana pengurusan perijinan semakin mudah. Kenaikan Indeks Pembangunan Hukum (IPH) didukung oleh kenaikan pada aspek penegakan hukum dan aspek penghormatan, perlindungan dan pemenuhan hak atas keadilan, sedangkan pencapaian aspek pencegahan dan pemberantasan korupsi masih rendah. Upaya perbaikan dilakukan melalui sinergitas Pemerintah dan DPR dalam rangka penyusunan regulasi anti korupsi.

14

Kinerja Indikator Makro Wilayah (34 Provinsi) Tahun 2017 No Provinsi 1 Aceh 2 Sumut 3 Sumbar 4 Riau 5 Kepri 6 Jambi 7 Sumsel 8 Bengkulu 9 Babel 10 Lampung 11 Banten 12 DKI Jakarta 13 Jabar 14 Jateng 15 DIY 16 Jatim 17 Kalbar 18 Kalteng 19 Kalsel 20 Kaltim 21 Kaltara 22 Bali 23 NTB 24 NTT 25 Sulsel 26 Sultra 27 Sulbar 28 Sulteng 29 Sulut 30 Gorontalo 31 Maluku 32 Malut 33 Papua 34 Papua Barat Indikator Makro Pertumbuhan Ekonomi IPM Kemiskinan TPT Gini Tren*) Nasional**) Tren*) Nasional**) Tren*) Nasional**) Tren*) Nasional**) Tren*) Nasional**) Ket: (*) perbandingan dengan tahun sebelumnya (**) perbandingan terhadap capaian nasional Sumber data : BPS (diolah) 15

Kinerja Indikator Makro Wilayah (34 Provinsi) Paruh Tahun 2018 ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT RIAU JAMBI Provinsi SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEP. BANGKA BELITUNG KEP. RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT JAWA TENGAH DI YOGYAKARTA JAWA TIMUR BANTEN BALI NUSA TENGGARA BARAT NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA SULAWESI TENGAH SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGGARA GORONTALO SULAWESI BARAT MALUKU MALUKU UTARA PAPUA BARAT PAPUA Pertumbuhan Ekonomi (TW III-2018) IPM 2017 Kemiskinan (Maret 2018) TPT (Februari 2018) Gini Rasio (Maret 2018) Tren (*) Nasional (**) Tren (*) Nasional (**) Tren (*) Nasional (**) Tren (*) Nasional (**) Tren (*) Nasional (**) Ket: (*) perbandingan dengan tahun sebelumnya (**) perbandingan terhadap capaian nasional Sumber data : BPS (diolah) 16

17 KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL TERIMA KASIH