Faktor Penting yang Menjadi Perhatian Alumni ITB Saat Memasuki Dunia Kerja Pertama Kali [Studi Kasus Alumni ITB Angkatan 2008-2011] Abstrak Laporan survey alumni ITB angkatan 2008-2011 menunjukkan bahwa mayoritas alumni memilih untuk bekerja setelah lulus dibandingkan dengan berwirausaha, melanjutkan studi, ataupun tidak bekerja. Terdapat beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan oleh alumni ketika melamar ke suatu perusahaan. Pada makalah ini akan dibahas mengenai aspek-aspek yang menjadi perhatian alumni ketika perusahaan melakukan penerimaan pegawai baru. Aspek-aspek tersebut dapat berguna untuk mengetahui sudut pandang alumni ITB dalam dunia kerja sebagai langkah persiapan alumni dan menjadi masukkan bagi ITB atau perusahaan dalam memasuki dunia kerja. Data yang digunakan dalam makalah ini berasal dari database Tracer Study ITB tahun 2015-2018. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis faktor dengan bantuan software SPSS. Hasil analisis menunjukkan bahwa dari 13 aspek yang diasumsikan sebagai bahan pertimbangan perusahaan dalam perekrutan pegawai baru, didapatkan 8 aspek yang dapat menjelaskan keterkaitan antar aspek dan dapat dikelompokkan menjadi empat faktor. Faktor pertama adalah nilai akademik, faktor kedua adalah pengetahuan akan negara lain, faktor ketiga adalah nilai softskill, dan faktor terakhir adalah spesifikasi pendidikan. Kata kunci: Aspek Pekerjaan, Tracer Study ITB, Dunia Kerja, Lulusan Baru Pendahuluan Tracer Study ITB Career Center telah melakukan survey mengenai kegiatan yang dilakukan alumni setelah lulus dari perguruan tinggi. Hasil survey alumni angkatan 2008-2011 menunjukkan bahwa lebih dari 70% alumni melanjutkan untuk bekerja atau berwirausaha dibandingkan dengan melanjutkan studi ataupun tidak bekerja. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas alumni ITB lebih memilih untuk mengaplikasikan ilmunya (hardskill ataupun softskill) di dunia kerja. Meskipun begitu, pastinya tidak mudah bagi lulusan baru dalam memasuki dunia kerja. Tidak sedikit pula yang ditolak ketika melamar di suatu perusahaan. Menurut survey, sebagian besar alumni ITB melamar ke satu sampai empat perusahaan sebelum mendapatkan perkerjaan pertama. Hal ini tentunya karena perusahaan mempunyai beberapa kriteria atau aspek yang dilihat dari seorang pelamar untuk dapat diterima di perusahaannya. Pada makalah ini akan dibahas mengenai aspek-aspek penting bagi perusahaan dalam menerima pegawai baru dari sudut pandang alumni. [Divisi Riset ITB Career Center, 2015-2018] Metode Penelitian Pada makalah ini akan dilakukan analisis terkait aspek-aspek yang diperhatikan suatu perusahaan dalam perekrutan pegawai baru. Data yang digunakan merupakan data survey pada alumni ITB angkatan 2008-2011 yang dilakukan 1-3 tahun setelah kelulusan. Hasil survey merupakan data kualitatif yang diwakili oleh angka nol dan satu. Analisis dan penyajian grafik pada makalah ini menggunakan bantuan software SPSS dan Ms. Excel. Metode yang digunakan dalam makalah ini adalah analisis faktor dengan tujuan mendapatkan keterkaitan antar variabel dan membentuk faktor dari variabel tersebut. Terdapat tiga langkah dalam
analisis faktor, yaitu pemilihan variabel, pembentukan faktor, dan interpretasi hasil analisis. Variabel yang digunakan dalam analisis perlu dipilih terlebih dahulu agar variabel yang tidak relevan tidak memengaruhi hasil yang diperoleh. Dalam memilih variabel, terdapat beberapa alat uji ukur untuk menentukan apakah variabel tersebut tepat untuk digunakan atau tidak. Alat uji ukur yang pertama adalah Measure of Sampling Adequacy atau sering disebut dengan MSA. MSA digunakan untuk mengukur apakah jumlah data yang digunakan sudah memadai. Alat ukur yang kedua adalah Kaise-Meyer-Olkin atau sering disebut dengan KMO. KMO digunakan untuk menentukan apakah data yang digunakan tepat dalam penggunaan analisis faktor. Alat ukur yang terakhir adalah komunalitas. Komunalitas digunakan untuk mengukur proporsi varians variabel yang diterangkan oleh faktor yang terbentuk. Alat uji MSA dan komunalitas dikatakan terpenuhi jika mempunyai nilai lebih dari 0,5, sedangkan untuk alat uji KMO dikatakan terpenuhi jika nilainya mendekati 1. Apabila terdapat variabel yang tidak memenuhi salah satu alat uji, maka variabel tersebut harus dihilangkan. Setelah mendapatkan variabel yang tepat, selanjutnya akan ditentukan jumlah faktor dengan metode nilai eigen yang lebih besar dari 1. Variabel dengan nilai eigen melebihi satu mempunyai arti bahwa variabel tersebut berkontribusi paling besar dalam varians suatu faktor. Jika jumlah faktor telah ditentukan, selanjutnya akan dilakukan pengelompokan variabel ke dalam salah satu faktor. Agar masing-masing variabel hanya masuk ke dalam satu faktor, dilakukan proses rotasi faktor. Analisis Data Data yang digunakan dalam makalah ini berasal dari database Tracer Study ITB tahun 2015-2018. Data tersebut memiliki 13 variabel yang berkaitan dengan aspek yang diperhatikan bagi perusahaan dalam perekrutan pegawai baru menurut sudut pandang alumni. Sebelum dilakukan analisis, akan dilihat terlebih dahulu gambaran profil responden yang disajikan dalam tabel.1. Responden yang terdiri dari angkatan 2008-2011 mempunyai persentase alumni yang bekerja atau berwirausaha lebih banyak dari alumni yang tidak bekerja, yaitu melebihi 70%. Hal ini menunjukkan bahwa data yang digunakan dalam makalah ini dapat merepresentasikan petinggi atau pegawai lama dalam suatu perusahaan dalam merekrut pegawai baru. [Divisi Riset ITB Career Center, 2015-2018] Tabel. 1 Profil Alumni ITB Angkatan 2008-2011 setelah Kuliah Tahun Bekerja atau Berwirausaha Tidak Bekerja 2008 78% 22% 2009 74% 26% 2010 75% 25% 2011 79% 21% Kemudian grafik.1 merupakan grafik dari hasil survey terkait aspek-aspek yang diperhatikan suatu perusahaan dalam merekrut pegawai baru dengan keterangan disajikan dalam tabel.2.
Gambar. 1 Hasil Survey Responden terhadap Aspek yang Menjadi Perhatian Alumni ITB dalam Memasuki Dunia Kerja Tabel. 2 Daftar Aspek yang Menjadi Perhatian Alumni ITB dalam Memasuki Dunia Kerja No Aspek No Aspek 1. Program studi 8. Kemampuan bahasa asing lainnya 2. Spesialisasi 9. Pengoperasian computer 3. Ip 10. Pengalaman berorganisasi 4. Pengalaman kerja selama kuliah 11. Rekomendasi dari pihak ketiga 5. Reputasi dari perguruan tinggi 12. Kemampuan interpersonal 6. Pengalaman ke luar negeri 13. Sertifikasi profesi 7. Kemampuan bahasa Inggris Dari hasil di atas terlihat bahwa aspek paling banyak yang dipilih oleh responden adalah kemampuan interpersonal dan kemampuan berbahasa inggris. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar alumni ITB angkatan 2008-2011 melihat kemampuan interpersonal dan berbahasa inggris sangatlah penting dimiliki oleh lulusan baru dalam memasuki dunia kerja. Hal ini juga sesuai dengan penelitian sebelumnya yang mengatakan bahwa bahasa asing menjadi salah satu faktor kompetensi utama dalam Dunia Usaha dan Industri (DUDI). [Adrianto, 2018] Setelah melihat profil dan hasil survey responden, kemudian akan dilakukan tahapan prosedur dalam analisis faktor yang dimulai dengan pemilihan variabel. Ketigabelas variabel di atas telah dilakukan uji MSA, KMO, dan komunalitas. Hasil pengujian menunjukkan bahwa setelah dilakukan enam kali iterasi, terdapat lima variabel yang tidak memenuhi uji komunalitas, yaitu pengalaman kerja selama kuliah, kemampuan berbahasa inggris, pengoprasian komputer, rekomendasi dari pihak ketiga, dan sertifikasi profesi sehingga kelima variabel tersebut harus dihilangkan. Setelah mendapatkan variabel yang tepat untuk digunakan dalam analisis, selanjutnya akan ditentukan jumlah faktor. Nilai eigenvalue dari tiap variabel ditunjukkan dalam tabel.3.
Tabel. 3 Nilai Eigen Initial Eigenvalues Faktor Total % of variance Cumulative % 1 1,573 19,665 19,665 2 1,293 16,157 35,821 3 1,117 13,958 49,780 4 1,014 12,676 62,456 5 0,803 10,043 72,499 6 0,76 9,498 81,997 7 0,745 9,310 91,308 8 0,695 8,692 100,000 Dari tabel di atas terlihat bahwa terdapat empat faktor yang mempunyai nilai eigen lebih dari satu, yaitu faktor 1, faktor 2, faktor 3, dan faktor 4. Faktor 1 memberikan sumbangan varians terbesar dengan nilai 19,665 % yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam merekrut pegawai baru. Faktor 2, faktor 3, dan faktor 4 mempunyai nilai varians berturut-turut sebesar 16,157%, 13,958%, dan 12,676%. Sehingga total nilai varians dari keempat faktor adalah sebesar 62,456%. Selanjutnya kedelapan variabel akan dikelompokkan ke dalam salah satu faktor dengan menggunakan proses rotasi. Proses rotasi digunakan untuk mengoptimalkan pengelompokkan variabel ke dalam faktor dengan cara membandingkan besar korelasi variabel terhadap faktor. Berikut adalah hasil matriks korelasi faktor yang didapatkan dari hasil rotasi. Tabel. 4 Korelasi Aspek atau Variabel terhadap Faktor variabel Faktor 1 2 3 4 1 0,426-0,151 0,073 0,669 2-0,217 0,218-0,037 0,794 3 0,761 0,013-0,106 0,01 5 0,708 0,128 0,121-0,008 6 0,159 0,776 0,018-0,01 8-0,032 0,759 0,087 0,094 10 0,197 0,099 0,744-0,053 12-0,171 0,011 0,794 0,068 Dari hasil korelasi di atas, dapat disimpulkan bahwa masing-masing faktor mempunyai dua variabel pendukung dengan korelasi lebih besar dari 0,5. Faktor dengan variabel pendukungnya dapat dilihat pada tabel.5. Tabel. 5 Deskripsi Faktor dan Variabel Faktor Variabel Korelasi Aspek 1 3 0,761 Indeks Prestasi 5 0,708 Reputasi dari Perguruan Tinggi 2 6 0,776 Pengalaman ke Luar Negeri 8 0,759 Kemampuan Berbahasa Asing selain Bahasa Inggris
3 4 10 12 1 2 0,794 0,744 0,794 0,669 Pengalaman Berorganisasi Kemampuan Interpersonal Program Studi Spesialisasi Faktor pertama yang didapatkan adalah nilai akademik yang terdiri dari indeks prestasi dan reputasi dari perguruan tinggi. Faktor yang kedua adalah pengetahuan akan negara lain yang terdiri dari pengalaman ke luar negeri dan kemampuan berbahsa asing selain Bahasa inggris. Faktor yang ketiga adalah nilai softskill yang terdiri dari pengalaman berorganisasi dan kemampuan interpersonal. Faktor yang terakhir atau factor yang keempat adalah spesifikasi pendidikan yang terdiri dari program studi dan spesialisasi. Kesimpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa dari 13 variabel atau aspek, terdapat delapan aspek yang saling berkaitan dan membentuk empat faktor dengan proporsi keragaman kumulatif sebesar 62,456%. Sisa proporsi keragaman lainnya berasal dari faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam analisis, yaitu pengalaman kerja selama kuliah, kemampuan bahasa Inggris, pengoprasian komputer, rekomendasi pihak ketiga, sertifikasi profesi, dan faktor lainnya yang tidak teridentifikasi. Terdapat empat faktor dominan yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih pegawai baru menurut sudut pandang alumni ITB. Faktor pertama adalah nilai akademik pelamar yang terdiri dari reputasi perguruan tinggi dan indeks prestasi. Faktor kedua adalah pengetahuan pelamar akan luar negeri yang terdiri dari pengalaman ke luar negeri dan kemampuan berbahasa asing. Faktor yang ketiga adalah nilai softskill pelamar yang terdiri dari pengalaman berorganisasi dan kemampuan interpersonal. Faktor yang terakhir adalah spesifikasi pendidikan yang terdiri dari program studi dan spesialisasi. Faktor-faktor tersebut perlu dipersiapkan oleh mahasiswa ITB sedini mungkin sebelum melamar pekerjaan. Penelitian ini hanya terfokuskan pada faktor penting saat memasuki dunia kerja dari sudut pandang alumni sehingga masih dapat dikembangkan dengan melakukan penelitian lebih lanjut akan perbandingan aspek dari sudut pandang alumni dengan data yang diperoleh dari pengguna lulusan ITB. Daftar Pustaka 1. Divisi Riset ITB Career Center. 2018. Report Tracer Study ITB 2018. Penerbit ITB, Bandung. 2. Divisi Riset ITB Career Center. 2018. Report Tracer Study ITB 2017. Penerbit ITB, Bandung. 3. Divisi Riset ITB Career Center. 2017. Report Tracer Study ITB 2016. Penerbit ITB, Bandung. 4. Divisi Riset ITB Career Center. 2016. Report Tracer Study ITB 2015. Penerbit ITB, Bandung. 5. Adrianto, Angga Dinan, Adilan Widyawan Mahdiyasa. 2018. Model Kompetensi Utama Dunia Usaha dan Industri (DUDI) Rentang Tahun 2015-2017. Indonesia Career Center Network Summit.