BAB V PENUTUP. 1. Pengaruh Ojek Online terhadap Ojek Konvensional/Ojek Pangkalan dalam

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. untuk mencari keuntungan, Namun untuk mencegah terjadinya persaingan. tidak sehat dalam dunia penerbangan.

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang mengembangkan transportasi ojek ini semakin diminati oleh

BAB I PENDAHULUAN. operasionalnya yakni GOJEK. Perusahaan seperti GOJEK menyatakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pengirim mengikatkan diri untuk membayar uang angkutan. 1

BAB 1 PENDAHULUAN. (ojek), kini telah hadir ojek online (GO-JEK), GO-JEK adalah perusahaan berjiwa

BAB I PENDAHULUAN. sangat membantu kehidupan manusia. Tidak hanya dalam bentuk membantu

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan darat, kendaraan laut, dan kendaraan udara. 1 Transportasi

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan pelanggan. Didukung teknologi internet yang sudah terbukti

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan transportasi dalam berbagai kegiatannya seperti bekerja,

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi saat ini tak terhindarkan lagi dampaknya. menjadi kebutuhan pokok saat ini berdampak pada inovasi-inovasi

BAB I PENDAHULUAN. sampai pada tingkat yang paling modern kini tersedia. merupakan sasaran utama agar perusahaan dapat terus berkembang.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan hidupnya, dan sekarang sering kita lihat di media mengenai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Ojek On-Line Ojek atau ojeg merupakan salah satu moda transportasi umum di Indonesia yang

PEMANFAATAN APLIKASI GO-JEK DALAM MELAYANI KONSUMEN (STUDI KASUS PADA PENGGUNA JASA TRANSPORTASI GO-JEK DI JAKARTA SELATAN)

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Sebuah perangkat yang pada awalnya hanya digunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang tepatrnya berlokasi di Jl. Meruya Selatan, Kebon Jeruk - Jakarta Barat. Lokasi

BAB I PENDAHULUAN. diidamkan setiap perusahaan dituntut untuk memahami keinginan dan kebutuhan. kosumen dari pasar yang menjadi sasaran.

BAB I PENDAHULUAN. Merauke dan sekitar pulau kecil. Indonesia juga merupakan negara

BAB III LANDASAN TEORI. Bisnis online adalah bisnis yang dijalankan secara online dengan

BAB I PENDAHULUAN. sependapat dengan yang dikemukakan Kotler (2005) bahwa pemasaran adalah

BAB I PENDAHULUAN. di luar perusahaan, antara lain melalui Penggabungan (merger), Pengambilalihan

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo GO-JEK Indonesia Sumber: (10 Februari 2016)

BAB I PENDAHULUAN. melakukan pembelian (Lee et al., 2011). Zeithaml et al. (2013) berpendapat bahwa

LIKA-LIKU PERUBAHAN REGULASI TRANSPORTASI ONLINE DI INDONESIA Oleh: Deasy Kamila, S.H. Diterima : 16 April 2018; disetujui 23 April 2018

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Logo GO-JEK Sumber : GO-JEK, 2015

UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT [LN 1999/33, TLN 3817]

HASIL WAWANCARA. ATD.M.SI dan Bapak Tri Bowo ATD.M.SI, perwakilan dari dinas perhubungan,

BAB I PENDAHULUAN. saja yang terlibat, akan tetapi pihak swasta juga terlibat. Transportasi merupakan

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

DAFTAR ISI. LEMBAR SURAT PERNYATAAN... iii. LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iv. LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi. KATA PENGANTAR...

I. PENDAHULUAN. Perkembangan dunia serta perubahan zaman dengan dilihat dari arus globalisasi di

BAB III DI PERUSAHAAN GOJEK SURABAYA

BAB V PENUTUP. Indonesia dan Amerika Serikat. Untuk mengetahui bagaimana praktik. Sherman Act; Clayton Act; Celler Kefauver Act; Robinson-Patman

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan sehari-hari adalah sektor jasa transportasi. Transportasi

BAB 5 PENUTUP. terhadap transportasi online di Surabaya (GO-JEK) sangat positif. Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan manusia akan sebuah jasa transportasi. Angkutan. melakukan perjalanan dengan kecepatan yang tinggi, dan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan munculnya beberapa tuntutan yang tidak bisa ditawar para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Profil Perusahaan PT Go-Jek Indonesia Gambar 1.1 Logo Go-Jek

2014, No Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah Otoritas Jasa Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kegiatan usahanya agar tidak melakukan praktik monopoli dan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS. A. Perlindungan Hukum Terhadap Penumpang Ojek Online (GO-JEK)

LEMBARAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 17 TAHUN 2003 SERI C NOMOR 14 PERATURAAN DAERAH KOTA PALU NOMOR 17 TAHUN 2003 TENTANG

KEWIRAUSAHAAN, ETIKA PROFESI dan HUKUM BISNIS

ANALISIS KARAKTERISTIK KONSUMEN ANGKUTAN BERBASIS ONLINE DI YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. Pemasaran modern seperti saat sekarang ini membutuhkan lebih dari

BAB III ANALISIS PUTUSAN KPPU NOMOR 08/KPPU-M/2012 TERKAIT UNSUR-UNSUR DUGAAN TERHADAP PELANGGARAN PASAL 29 UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1999

BAB III IMPLEMENTASI AKAD ANTARA MITRA PENGENDARA DENGAN PT.GO-JEK INDONESIA DI SURABAYA

Business Innovation Center (BIC) Mengajukan Winning Proposal A. JUDUL PROPOSAL: GO-JEK: OJEK MODERN NAN MANUSIAWI. 1. Penjelasan Naratif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang - Undang No 1 Tahun 2009 Tentang Penerbangan. Menurut. hidup, serta fasilitas penunjang dan fasilitas umum lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. kendaraan roda empat berpelat hitam dengan harga yang terjangkau. Salah

Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Gunadarma Dalam Menggunakan Jasa Transportasi Ojek Online (GO-JEK)

2 Indonesia dalam hal melakukan penyelesaian permasalahan di bidang hukum persaingan usaha, yang diharapkan terciptanya efektivitas dan efisiensi dala

TINJAUAN PUSTAKA. Persaingan dalam dunia bisnis merupakan salah satu bentuk perbuatan yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era globalisasi persaingan bisnis yang dihadapi perusahaanperusahaan

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 1999 TENTANG LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

Dampak GO-JEK terhadap Perekonomian Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. untuk para pengemudi ojek dalam jaringan. Pengemudi ojek dalam jaringan

HUKUM ACARA PERSAINGAN USAHA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. Universitas yang membuka jurusan public relations dan meningkatnya minta para

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PELAYANAN PERIZINAN PENYELENGGARAAN ANGKUTAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR: 1/POJK.07/2013 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN SEKTOR JASA KEUANGAN

BPK DAN KPPU MENYEPAKATI KERJASAMA DALAM PENANGANAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 1996 TENTANG PENGENAAN SANKSI ADMINISTRASI KEPABEANAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PENGHARMONISASIAN, PEMBULATAN, DAN PEMANTAPAN KONSEPSI ATAS RANCANGAN UNDANG-UNDANG TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

KEPASTIAN HUKUM DAN PEMBERANTASAN KORUPSI DALAM MEMBANGUN KENYAMANAN BERUSAHA DAN MENINGKATKAN INVESTASI DI INDONESIA DALAM ERA PERDAGANGAN BEBAS

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN,

DR. SUKARMI, KOMISIONER KPPU

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 49 /POJK.03/2017 TENTANG BATAS MAKSIMUM PEMBERIAN KREDIT BANK PERKREDITAN RAKYAT

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG LARANGAN PRAKTIK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN. kemajuan pembangunan ekonomi. Kemajuan pembangunan ekonomi dibuktikan

BAB I PENDAHULUAN. dalam menunjang aktivitas masyarakat setiap harinya. Transportasi menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian. Gambar 1.1 Logo Go-Jek Sumber:

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAGAIMANA SEKURITAS DIPERDAGANGKAN

BAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan

ANALISIS PERBANDINGAN EKUITAS MEREK OJEK BERBASIS ONLINE GO-JEK DAN GRABBIKE DI KOTA BEKASI

HUKUM MONOPOLI & PERSAINGAN USAHA

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2010 ada unit sedangkan pada tahun 2015 ada

BAB I PENDAHULUAN. Industri ritel Indonesia, merupakan industri yang strategis bagi

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2011 TENTANG MANAJEMEN DAN REKAYASA, ANALISIS DAMPAK, SERTA MANAJEMEN KEBUTUHAN LALU LINTAS

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

UU 5/1999, LARANGAN PRAKTEK MONOPOLI DAN PERSAINGAN USAHA TIDAK SEHAT

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMERINTAH KABUPATEN REJANG LEBONG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REJANG LEBONG NOMOR 17 TAHUN 2007

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/12/PBI/2017 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI FINANSIAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Popularitas Aplikasi Go-jek. Jan Feb Mar

Transkripsi:

73 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan atas rumusan masalah ditambah dengan penjelasan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Pengaruh Ojek Online terhadap Ojek Konvensional/Ojek Pangkalan dalam Persaingan Usaha Ditinjau dari Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat Adanya Ojek Online mempunyai pengaruh positif maupun negatif yaitu: a. Dampak positifnya antara lain, keberadaan ojek online akan semakin membantu segala aktivitas masyarakat dengan adanya berbagai fiture yang ditawarkan oleh Gojek yaitu Go-Ride, Go-Food, Go-Send, Go-Mart, dan Go- Box yang tidak ditawarkan oleh perusahaan penyedia transportasi lain seperti Uber dan GrabBike. Selain itu keberadaan juga memunculkan adanya berbagai inovasi dibidang teknologi yang semakin berkembang dan canggih mengikuti arus perkembangan jaman di era serba digital seperti saat ini. b. Dampak negatifnya yaitu memicu timbulnya persaingan usaha tidak sehat antara ojek online dengan ojek pangkalan. Dari segi persaingan usaha ojek online menerapkan sistem jual rugi atau yang biasa disebut Predatory

74 Pricing. Pada awal peluncuran aplikasi ojek online menetapkan tarif flat yaitu jauh dekat Rp 10.000, -, namun setelah itu para pelaku usaha ojek online menaikkan tariff tiap tahunnya. Kenaikan tarif untuk Go-Jek per tanggal 1 April 2017 menaikkan tarif yang tadinya untuk 7 KM pertama dikenakan tariff Rp 8.000,- menjadi perjalanan lebih dari 2 KM dikenakan tarif Rp 2.000,- per kilometernya. Grabbike menaikkan tarif dari yang tadinya Rp 1.500,- per kilometer menjadi Rp 1.750, - per kilometer ditambah 10% (sepuluh persen). Sedangkan kenaikan tarif untuk uber yaitu yang tadinya Rp 1.000,- per kilometer menjadi Rp 1.500,- per kilometer. Dengan adanya Undang-undang Anti Monopoli memberikan perlindungan hukum bagi pelaku usaha (competitor) agar semua usaha dapat berjalan tanpa menimbulkan ketimpangan sosial dan menciptakan persaingan usaha yang sehat seperti tercantum dalam penjelasan Undang-undang Anti Monopoli. 2. Cara Mengatasi Permasalahan Hukum yang Terjadi pada Ojek Online terhadap Ojek Konvensional/Ojek Pangkalan Dari segi persaingan usaha ojek online menerapkan sistem jual rugi atau yang biasa disebut Predatory Pricing. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya penerapan harga berdasarkan per kilometer. PT Go-Jek mempunyai batas minimal ongkos pembayaran untuk konsumen yaitu pada 7 Km pertama konsumen akan dikenakan biaya Rp 8.000,- (delapan ribu rupian) setelah itu perkilometer selanjutnya dikenakan biaya Rp 3.000,- (tiga ribu rupiah). Pada

75 Grabbike penentuan tarifnya yaitu untuk 7 KM pertama perkilometer dikenakan biaya Rp 1.750, - (jam sibuk) dan Rp 1.500, - (jam non-sibuk) ditambah 10% (sepuluh persen). Sedangkan untuk Uber Motor, biaya perjalanan diperhitungkan sesuai jarak yaitu Rp 1.250 per km untuk 12 km pertama dan Rp 2.000 per km setelah 12 km dengan biaya dasar Rp1.000 dengan tarif minimum Rp 5.000,- serta tarif untuk pembatalan order juga Rp 5.000,-. 1 Penetapan harga tersebut dikatakan lebih murah dibandingkan ojek konvensional/ojek pangkalan yang menentukan harga berdasarkan jauh dekat tujuan dan bersifat fluktuatif. Terdapat 2 (dua) cara untuk mengatasi permasalahan yang terjadi antara ojek online dan ojek konvensional yaitu dari sisi hukum dan kebijakan pemerintah itu sendiri. Dari segi hukum permasalahan tersebut dapat diajukan ke KPPU atas laporan pelaku usaha yang merasa dirugikan. KPPU mulai melakukan pemeriksaan (dalam hal ini pemeriksaan pendahuluan) jika terjadi salah satu dari hal-hal sebagai berikut: a. Atas inisiatif Komisi Pengawas sendiri apabila ada dugaan telah terjadinya pelanggaran Undang-undang Anti Monopoli; b. Atas laporan tertulis dari pihak yang merasa dirugikan; c. Atas laporan tertulis dari setiap orang yang mengetahui atau patut diduga telah terjadi pelanggaran terhadap Undang-undang Anti Monopoli. 1 Anonim, https://www.uber.com/id/blog/update-biaya-perjalanan-ubermotor/, diakses pada tanggal 7 Oktober 2017 pukul 19.15.

76 Dengan adanya laporan tersebut KPPU dapat menerapkan sanksi administratif yaitu pidana denda bagi pelaku usaha yang dianggap melakukan persaingan usaha tidak sehat. Putusan KPPU apabila tidak ada yang keberatan bersifat mengikat dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Putusan tersebut dimintakan penetapan oleh Pengadilan Negeri untuk eksekusi. Sedangkan dari segi pemerintah lebih menerima perkembangan teknologi yang semuanya diatur dalam sebuah aplikasi karena pemerintah juga memikirkan investasi untuk negara. Keutungan yang dapat diterima ketika kita mengikuti perkembangan teknologi yaitu adanya kemudahan di berbagai sektor baik sektor transportasi ataupun sektor pemerintahan lainnya. Pemerintah meminta kerjasamanya dari para tukang ojek konvensional agar para tukang ojek konvensional/pangkalan bisa mengikuti perkembangan teknologi yang nantinya akan menguntungkan bagi dirinya dalam memperoleh penumpang. Adanya konflik yang terjadi antara ojek online dan ojek konvensional akan menjadi perhatian bersama yang harus direspon melalui regulasi yang telah dipersiapkan oleh Kementerian Perhubungan, sehingga bisa tercipta transportasi yang berkeadilan, responsif dan dapat diakses oleh masyarakat serta terjamin keselamatan dan pelayanannya. Kementerian Perhubungan ingin memberikan pelayanan kepada seluruh kalangan masyarakat serta ingin memberikan ruang usaha yang baik dan kondusif kepada seluruh masyarakat. Namun sejak adanya desentralisasi, pemerintah daerah dapat membuat aturan mengenai larangan adanya ojek online yang dinilai dapat mematikan usaha ojek pangkalan seperti yang telah terjadi di Solo dan Yogyakarta.

77 B. Saran 1. Perlu adanya payung hukum untuk pelaku usaha di bidang transportasi roda dua mengingat adanya beberapa konflik yang telah terjadi antara ojek online terhadap ojek konvensional. Seperti ketika adanya konflik antara minimarket dan pasar tradisional yang pada akhirnya dibentuk aturan bahwa pendirian minimarket harus jauh dari pasar tradisional. Urgensi dari pengaturan trasnportasi roda dua yaitu untuk menyeimbangkan kebutuhan antara ojek online dengan ojek konvensional agar tidak terjadi ketimpangan sosial bahkan mematikan usaha ojek konvensional. 2. Diperlukan adanya kerjasama dari para pelaku usaha ojek konvensional untuk dapat mengikuti perkembangan arus teknologi khususnya penggunaan transportasi berbasis aplikasi. Dengan adanya globalisasi, tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat lebih cenderung memilih sesuatu yang instan, efektif dan harga terjangkau.