PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA. Nurlia Astika, Ngurah Ayu Nyoman M

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

EKSPERIMENTASI STRATEGI MAKE A MATCH DAN TAKE AND GIVE TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 ADIMULYO

Furry Aprianingsih, Elsje Theodore Maasawet, Herliani Program Studi Pendidikan Biologi, Universitas Mulawarman Samarinda

Mohammad Ulil Absor Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Ponorogo.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMPULKAN HASIL PENGAMATAN GERAK BENDA PADA SISWA KELAS III SDN MRICAN 1 KOTA KEDIRI SKRIPSI

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Make A Match 1

Badrul Wajdi. STKIP Hamzanwadi Selong, ABSTRAK

Aditya Nurmala Acep Mulyadi : Metode resitasi, kemandirian belajar siswa

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

JSEE - Vol. III, No. 1 April 2015 ISSN : Jurnal Sains Ekonomi dan Edukasi

Kata Kunci : Make A Match, Ekspositori, Hasil Belajar Kognitif, Ilmu Pengetahuan Alam.

UJI COBA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR AND SHARE PADA KONSEP KEANEKARAGAMAN MAKHLUK HIDUP. Muhamad Kurnia Sugandi 1

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PS DAN PP DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

Miftakhul Jannah. Guru IPA SMP Negeri 2 Pringapus Desa Jatirunggo Kecamatan Pringapus Kabupaten Semarang ABSTRAK

Eli Santana Siregar. Dosen FKIP Univeristas Muhammadiyah Tapanuli Selatan. Abstrak

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN STRATEGITHINK-PAIR SHARE DI MI MA ARIF SAMBENG BOROBUDUR

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS KELAS IX SMP NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI OLEH

Sriningsih Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya,

PENGARUH STRATEGI PDEODE TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ILMU PENGETAHUAN ALAM

KOLABORASI MODEL PEMBELAJARAN INSIDE OUTSIDE CIRCLE DENGAN KARTU PINTAR PADA PELAJARAN IPS

Tabel 4.1 Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Fitri Agustina Lubis. Abstact. Kata Kunci : Model Pembelajaran kooperatif tipe think pair share (TPS), Aktivitas, Sistem Pencernaan Pada Manusia.

Jurnal Pendidikan Fisika Tadulako (JPFT) Vol. 2 No. 1 ISSN

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

STUDI TENTANG PERBEDAAN HASIL BELAJAR CHASIS DAN PEMINDAH TENAGA ANTARA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN TEAM GAMES TOURNAMENT

Universitas Lampung, Jl. Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung

METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

Pengaruh Pembelajaran Problem Posing Berbasis Aktivitas Menggunakan Kartu Pertanyaan Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X SMA Negeri 8 Palu

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

III METODE PENELITIAN

JURNAL. Oleh : RONI SETYO HARDIYANTO NPM Dibimbing oleh : 1. Dra. DWI ARI BUDIRETNANI, M.Pd. 2. Dr. SURYANTO, M.Si.

ARTIKEL PENELITIAN OLEH : ARIZKI PUTRI ANGGRAHENI NPM :

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

ARTIKEL ILMIAH OLEH: HERMIN NOVITA INGGAR SARI NPM: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF PEMILAHAN KARTU TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS DI SMP NEGERI 1 TANJUNG RAJA.

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 4, No. 1, April 2017, Hal ISSN : Copyright 2017 by LPPM UPI YPTK Padang

AKTIVITAS BELAJAR SISWA DALAM PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE TERHADAP HASIL BELAJAR. (Jurnal) Oleh YULIANA RIA ARISKA

BAB III METODE PENELITIAN

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS 4 SDN SELOKAJANG 3 KABUPATEN BLITAR ARTIKEL

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG

PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TALKING STICK TERHADAP HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS V SEKOLAH DASAR ARTIKEL PENELITIAN

Nurul Dwi Yuliana* Yudi Budianti ABSTRAK

ABSTRAK. Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match Terhadap Hasil Belajar

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PGSD

Hesti Yunitasari Universitas PGRI Yogyakarta

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI. Desi Ilva Maryani 1), Pargito 2), Irma Lusi 3)

EFEKTIVITAS MODEL MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA MATERI ARCHAEBACTERIA DAN EUBACTERIA DI SMA

Mukti Herdiana, Eko Setyadi Kurniawan, Ashari

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata kunci: Model Make a Match, prestasi belajar, motivasi belajar

Oleh: NINIK ASROFIN Dibimbing oleh : 1. Dr. Suryo Widodo, M.Pd. 2. Drs. Darsono, M.Kom.

PENGARUH PENGUNAAN METODE EVERYONE IS TEACHER HERE TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS V SDN 1 MIDANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Alumni S1 STKIP-PGRI Lubuklinggau. ABSTRAK. Kata Kunci : Scramble, alat peraga, bahan bekas, Hasil belajar biologi.

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

PERBEDAAN HASIL BELAJAR IPS DILIHAT DARI PENGGUNAAN METODE SIMULASI DENGAN METODE CERAMAH PESERTA DIDIK KELAS IV SDN-1 KALAMPANGAN.

PENGARUH GIVING QUESTION AND GETTING ANSWER TERHADAP HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA DI SEKOLAH DASAR

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Index Card Match

Pengaruh Metode Brainstroming Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa pada Materi Pembelajaran Wujud Zat Di Kelas VII MTs

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SRI MUJAYANTI A54A100126

dengan memberi tekanan dalam proses pembelajaran itu sendiri. Guru harus mampu menciptakan kondisi pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif,

Pengaruh Model Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (CTL) Terhadap Hasil Belajar TIK

Pengaruh Media Game Edukasi Teka Teki Pengetahuan Terhadap Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 SDN 03 Protomulyo

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016

PENGARUH PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING TYPE MAKE A-MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR IPA KELAS V SDN 01 MANISREJO KOTA MADIUN

PENGARUH LEARNING CYCLE 5E TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS IV SDN SENDANGADI 1

Susti Rahmah Yulita S 1

Jurnal Pendidikan Teknik Mesin Vol. 15, No. 2, Desember 2015 (59-63)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. guru yang melaksanakan kegiatan pendidikan untuk orang-orang muda

BAB V PEMBAHASAN. Fiqih dengan melalui penerapan model pembelajaraan kooperatif tipe picture and

OLEH : INNA ROHMATUL LAILI NPM :

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA POKOK BAHASAN CAHAYA

BAB I PENDAHULUAN. diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Sidosari Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan pada semester genap Tahun Pelajaran

Ismarti 1, Raja Rizca Gusfyana 1. Indonesia Abstrak

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA MELALUI STRATEGI THINK-PAIR-SQUARE DAN EXPLICIT INSTRUCTION

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 14 PADANG.

OLEH: SITI FATIMAH NIM. E1M

Prodi Pendidikan Matematika UPGRIS

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DI SD SABBIHISMA 01 PADANG

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS II SDN BANTARGEBANG II KOTA BEKASI

Puji Asih Program Studi Pendidikan Matematika ABSTRAK

Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **)

Nur Anisabitah dan Titin Sunarti Jurusan Fisika, Universitas Negeri Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang diperoleh diolah dengan menggunakan teknik

Perbedaan Hasil Belajar IPA Antara Model Pembelajaran Fishbowl Dengan Model Pembelajaran Konvensional Siswa Kelas IV SDN Sertajaya 01 Cikarang Timur

I. PENDAHULUAN. kecerdasan, (2) pengetahuan, (3) kepribadian, (4) akhlak mulia, (5)

STUDI KOMPARASI PRESTASI BELAJAR ANTARA SFE DAN MODEL KONVENSIONAL PADA KUBUS DAN BALOK SMP N 39 PURWOREJO

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BERBASIS MACROMEDIA FLASH 8 TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA SUBTEMA GERAK DAN GAYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV SDN 16 BANDA ACEH

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 7 SALATIGA JURNAL

Journal of Elementary Education

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA MATERI LOGIKA MATEMATIKA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI GAYA Ahmad Susanto dan Anna Fatullah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Muhammadiyah Jakarta susanto.fip@gmail.com ABSTRAK Penulisan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Make a Match terhadap hasil belajar siswa pada materi gaya di SDN Grogol Selatan 08. Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif desain Quasi Experimental. Adapun jenis desain yang dipilih dalam penelitian ini yaitu nonequivalent control group. Sampel yang pertama berjumlah 32 siswa untuk kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match. Sedangkan sampel yang kedua berjumlah 32 siswa untuk kelas kontrol dengan menggunakan metode ceramah (konvensional). Berdasarkan data yang didapat, hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Make a Match terhadap hasil belajar siswa di SDN Grogol selatan 08. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan ditunjukan oleh hasil perhitungan uji-t yang diperoleh data 3,138 dan ttabel 2,0002. Dengan demikian berdasarkan krieteria pengujian thitung > ttabel yaitu (3,138 > 2,0002), maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang positif antara hasil belajar IPA terhadap siswa diberikan model pembelajaran make a match (eksperimen) dengan siswa yang tidak diberikan model pembelajaran make a match. Artinya model pembelajaran make a match dalam pembelajaran IPA materi gaya berpengaruh terhadap hasil belajar IPA kelas V SDN Grogol Selatan 08. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang terkait seperti pihak sekolah, guru, siswa, dan juga bagi peneliti selanjutnya. Kata Kunci : Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Make A Match, Hasil Belajar PENDAHULUAN Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di sekolah dasar (SD). Konsep-konsep yang terdapat dalam pembelajaran IPA disesuaikan dengan perkembangan dan kemampuan anak SD. Tujuan mata pelajaran IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Oleh karena itu, belajar IPA tidak sekedar menghafal penemuan orang saja tetapi juga mengembangkan keterampilan proses seperti mengamati, mencoba, merencanakan, melaksanakan percobaan, menilai dan membuat kesimpulan. 63

Pada dasarnya setiap materi pembelajaran IPA dapat dilakukan berbagai kegiatan seperti yaitu pengamatan, pengujian/penelitian, tanya jawab, diskusi, penggalian informasi mandiri melalui tugas baca, wawancara narasumber, demonstrasi, eksperimen, simulasi, sehingga terciptalah pembelajaran aktif, inovasi, kreatif, aktif, efektif dan menyenangkan. Dalam kenyataannya pembelajaran IPA saat ini cendrung membosankan, dimana seharusnya dalam pembelajaran IPA menjadikan siswa aktif dan kreatif akan tetapi yang terjadi dilapangan adalah siswa menjadi pasif dan guru yang menjadi aktif sehingga tujuan pembelajaran tidak optimal. Penggunaan metode mengajar merupakan suatu cara dalam pembelajaran. Agar siswa dapat menerima, menguasai, dan selalu mengingat materi pelajaran, maka cara mengajar guru harus efektif dan efisien. Di dalam kegiatan belajar mengajar biasanya guru menggunakan pembelajaran konvensioanal yang hanya menggunakan metode ceramah atau penugasan. Hal ini terlalu sering dilakukan sehingga membuat siswa merasa cepat bodan dan lupa terhadap isi materi yang disampaikan bahkan tidak mengerti sama sekali dengan materi yang disampaikan oleh guru. Hal ini tentu akan berdampak terhadap hasil belajar siswa yang rendah atau tidak sesuai dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sekolah. Berdasarkan latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 5 SD Negeri Pondok Bahar 5. Menurut Zain dan Syaiful Bahri (2013:10) belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. Artinya, tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, keterampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi. Lebih lanjut, Suyono dan Hariyanto (2011:9) menyatakan belajar adalah suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, sikap dan mengkokohkan kepribadian. Menurut Wahyuni dan Baharuddin (2015:23-32) secara umum faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: 1. Faktor internal (faktor-faktor yang berasal dari dalam individu), yakni faktor fisiologis dan faktor psikologis. 2. Faktor eksternal/eksogen (faktor-faktor dari luar diri individu), yakni faktor lingkungan sosial dan faktor lingkungan nonsosial. 64

Kunandar (2013: 62) berpendapat bahwa hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif, afektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai peserta didik setelah mengikuti proses belajar mengajar. Lebih lanjut Suprijono (2009:5) berpendapat bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Make a match menurut Lorna Curran (1994) dalam Lie (2012:54). Tipe make a match ini adalah metode pembelajaran yang mengajak siswa mencari jawaban terhadap suatu pertanyaan atau pasangan dari suatu konsep melalui suatu permainan kartu pasangan. Penerapan metode ini dimulai dengan teknik, yaitu siswa disuruh mencari pasangan kartu yang merupakan jawaban/soal sebelum batas waktunya, siswa yang dapat mencocokan kartunya diberi poin. Susanto (2013:167) menyatakan bahwa sains atau IPA adalah usaha manusia dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat pada sasaran, serta menggunakan prosedur dan dijelaskan dengan penalaran sehingga mendapatkan suatu kesimpulan. Dalam hal ini para guru, khususnya yang mengajar sains di sekolah dasar, diharapkan mengetahui dan mengerti hakikat pembelajaran IPA, sehingga dalam pembelajaran IPA guru tidak kesulitan dalam mendesain dan melaksanakan pembelajaran. Selain itu siswa yang melakukan pembelajaran juga tidak mendapat kesulitan dalam memahami konsep sain. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif desain Quasi Experimental (penelitian kuasi eksperimen). Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2009:7). Menurut Sugiyono (2009:80) populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan data yang didapatkan dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah seluruh siswa kelas 5 SD di SDN Grogol Selatan 08. Menurut Arikunto (2010: 176) sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yanga kan diteliti. Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang benar-benar representatif (mewakili seluruh populasi) atau dapat menggambarkan 65

keadaan populasi yang sebenarnya. Sejalan dengan hal tersebut Sugiyono (2009: 81) mendefinisikan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut, artinya bahwa sebagian anggota yang mewakili (representatif) dari populasi dijadikan sebagai subjek penelitian. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah non probability sampling, dengan teknik sampling jenuh yaitu dengan menentukan seluruh jumlah populasi menjadi sampel yang berjumlah 64 siswa yaitu kelas V-A 32 siswa sebagai kelas eksperimen dan V-B 32 siswa sebagai kelas kontrol. Teknik pengumpulan data digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik tes. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas V SDN Grogol Selatan 08, terdapat hasil belajar siswa yang masih dibawah KKM terlebih pada mata pelajaran IPA, hal ini disebabkan karena kurangnyan perhatian siswa saat guru menerangkan, situasi kelas yang kurang kondusif, penggunaan model pembelajaran yang tidak dikuasai oleh guru, kesempatan siswa untuk aktif dalam belajar pun masih kurang, sehingga tidak mendorong siswa untuk lebih termotivasi dalam belajar. Oleh karena itu peneliti mencoba untuk memperkenalkan dan mengaplikasikan model pembelajaran make a match di kelas V SD yang terdiri dari dua kelas. Pada awal penelitian kedua kelompok tersebut dilakukan pretest untuk mengetahui ada perbedaan atau tidak sebelum diberikan perlakuan dan hasil pretest kelas kontrol dan kelas eksperimen menunjukan tidak ada perbedaan yang jauh, terbukti dengan rata-rata skor untuk kelas eksperimen sebesar 46,125 dan untuk kelas kontrol sebesar 43,9375. Hal ini menunjukan bahwa kemampuan kelas eksperimen dan kelas kontrol sama Kemudian setelah diketahui tidak ada perbedaan diantara kedua kelompok tersebut peneliti memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen (kelas V-A) berupa model pembelajaran make a match dan kelas kontrol (kelas V-B) berupa model pembelajaran konvensional. Pada pembelajaran model kooperatif tipe make a match ini, peneliti menggunakan media kartu yang dibuat dari kertas karton. Kartu-kartu ini digunakan untuk menuliskan soal dan jawaban terkait materi yang kemudianakan diberikan ke siswa saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Dalam pembelajaran tipe make a match menuntut keaktifan siswa. 66

Keaktifan siswa tidak saja dalam menerima informasi tetapi juga dalam memproses informasi tersebut secara efektif, mulai mencari pasangan, berdiskusi, menyajikan, bertanya dan menjawab pertanyaan. Make a match biasanya digunakan untuk menjelaskan konsep yang memiliki bahasan yang banyak. Berdasarkan pengalaman penulis selama penelitian di kelas eksperimen yaitu kelas V-A diperoleh beberapa hasil yang diajarkan menggunakan model make a match lebih antusias dalam menghadapi proses pembelajaran. Hal ini dikarenakan dalam penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match ini siswa juga dilatih untuk dapat menguasai materi secara cepat, berkomunikasi dan bekerjasama dengan baik, misalnya ketika masingmasing siswa mendapat kartu soal atau jawaban yang diberikan oleh guru, siswa akan mengingat-ingat materi yang dimaksud dalam kartu tersebut, sehingga ketika berkomunikasi dengan teman lainnya untuk mencari pasangan atas soal atau jawaban dari kartu yang dimilikinya akan lebih mudah dan cepat. Selain itu dapat dilihat dari skor rata-rata sebesar 80,5 dan untuk skor setiap variabel juga mengalami peningkatan dari nilai skor pretest. Pada kelas kontrol penelitian dilakukan dikelas V-B, adapun hasil penelitian membuktikan bahwa dengan diberikan perlakuan pendekatan konvensioanal ternyata hasil belajar siswa tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari skor rata-rata sebesar 75,125. Berdasarkan hasil pengujian normalitas Kolmogrov Smirnov kelas eksperimen didapat signifikansi sebesar 0,353 dan kelas kontrol sebesar 0,687 dengan taraf signifikansi 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, nilai signifikansi baik di kelas eksperimen maupun dikelas kontrol memperoleh nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 sehingga Ho diterima. Hal ini menunjukan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, artimya persyaratan analisis untuk variabel tersebut terpenuhi. Berdasarkan uji homogenitas menggunakan Levene-test, diperoleh nilai signifikansi hasil belajar IPA sebesar 0,84 dengan taraf signifikansi sebesar 0,05. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan, nilai signifikansi lebih besar dari α (0,05), sehingga H0 diterima. Hal ini berarti bahwa sampel berasal dari populasi yang homogen. Karena data menunjukan berdistribusi normal dan homogen maka pengujian berikutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t. Pada hasil uji-t diperoleh data thitung sebesar 3,138 dan ttabel; 2,0002. Dengan demikian berdasarkan krieteria pengujian thitung > ttabel 67

yaitu (3,138 > 2,0002), maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang positif antara hasil belajar IPA terhadap siswa diberikan model pembelajaran make a match (eksperimen) dengan siswa yang tidak diberikan model pembelajaran make a match. Artinya model pembelajaran make a match dalam pembelajaran IPA materi gaya berpengaruh terhadap hasil belajar IPA. Jadi dengan penggunaan model pembelajaran make a match keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran IPA dapat dilihat dari meningkatnya hasil belajar. Sehingga pemilihan model pembelajar yang tepat akan diperoleh hasil yang optimal sesuai tujuan yang telah ditetapkan. KESIMPULAN Dari hasil penelitian mengenai pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe make a match dengan analisis data melalui tes hasil belajar siswa maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe make a match pada hasil belajar siswa meteri Gaya memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa. Hal ini ditunjukan dengan nilai mean, modus, dan minimum kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol selain itu nilai standar deviasi dan varias kelas kontrol memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan nilai kelas eksperimen. Hasil perhitungan uji-t yang diperoleh data thitung sebesar 2,1901 dan ttabel 1,9989. Dengan demikian berdasarkan krieteria pengujian thitung > ttabel yaitu (2,1901 > 1,9989), maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima dan H0 ditolak yang artinya terdapat perbedaan yang positif antara hasil belajar IPA terhadap siswa diberikan model pembelajaran make a match (eksperimen) dengan siswa yang tidak diberikan model pembelajaran make a match. Artinya model pembelajaran make a match dalam pembelajaran IPA materi gaya berpengaruh terhadap hasil belajar IPA. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar Evalusi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Baharuddin dan Esa Nur Wahyuni. 2015. Teori Belajar & Pembelajaran. Yogyakarta: Ar- Ruzz Media. 68

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswain Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Kunandar. 2013. Penilaian Autentik. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2015. Statistik Nonparametris. Bandung: Alfabeta. Suprijono, Agus. 2013. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Belajar. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Suyono dan Hariyanto. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. 69

70