SPLIT-TICKET VOTING DALAM PILPRES Temuan Survei Nasional: Desember 2018

dokumen-dokumen yang mirip
ISU KEBANGKITAN PKI SEBUAH PENILAIAN PUBLIK NASIONAL. Temuan Survei September 2017

MEDIA SURVEI NASIONAL

Perubahan Politik 2014: Trend Sentimen Pemilih pada Partai Politik

KONTROVERSI PUBLIK TENTANG LGBT DI INDONESIA

EFEK PENCAPRESAN JOKO WIDODO PADA ELEKTABILITAS PARTAI POLITIK

PEMILIH MENGAMBANG DAN PROSPEK PERUBAHAN KEKUATAN PARTAI POLITIK

PREDIKSI PEROLEHAN SUARA PEMILIH PADA PILKADA DKI JAKARTA 2007

SPLIT VOTING DALAM PEMILIHAN PRESIDEN 2009

KAMPANYE DAN PERILAKU PEMILIH DALAM PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA. Temuan Survei Juli 2007

PEMETAAN DAN KAJIAN CEPAT

Head to Head Jokowi-JK Versus Prabowo Hatta Dan Kampanye Negatif. Mei 2014

DUKUNGAN TERHADAP CALON INDEPENDEN

HASIL EXIT POLL PEMILU LEGISLATIF Rabu, 9 April 2014

KUALITAS PERSONAL DAN ELEKTABILITAS CALON PRESIDEN DI MATA PEMILIH

KECENDERUNGAN SIKAP & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU LEGISLATIF 2014

AMANDEMEN UUD 45 UNTUK PENGUATAN DEWAN PERWAKILAN DAERAH (DPD) SEBUAH EVALUASI PUBLIK. LEMBAGA SURVEI INDONESIA (LSI)

LEMBAGA PEMBERANTASAN SURVEI OPINI PUBLIK NASIONAL

PROSPEK KABINET DAN KOALISI PARPOL

HASIL SURVEI NASIONAL PROGRAM PARTAI POLITIK DAN KOMPETENSI CALON PRESIDEN 2014 SURVEI DAN POLING INDONESIA

Kekuatan Elektoral Partai-Partai Islam Menjelang Pemilu 2009

Konsolidasi Demokrasi. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

PRO-KONTRA PILKADA LANGSUNG. Temuan Survei: 25 Oktober 3 November 2014

EFEK POPULARITAS CALON LEGISLATIF TERHADAP ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU 2014

Pertarungan Wilayah Strategis Dan Efek Cawapres

RASIONALITAS PILKADA DAN CALON INDEPENDEN UNTUK PILKADA DKI JAKARTA

SURVEI NASIONAL PEMILIH MUDA: EVALUASI PEMERINTAHAN, CITRA DAN PILIHAN PARPOL DI KALANGAN PEMILIH MUDA JELANG PEMILU 2014

Menurunnya Kinerja Pemerintah dan Disilusi terhadap Partai Politik

13 HARI YANG MENENTUKAN HEAD TO HEAD PRABOWO HATTA VS JOKOWI - JK. Lingkaran Survei Indonesia Juni 2014

PKB 4,5%, PPP 3,4%, PAN 3,3%, NASDEM 3,3%, PERINDO

DEBAT CAPRES-CAWAPRES DAN KECENDERUNGAN SIKAP PEMILIH

EVALUASI 13 TAHUN REFORMASI DAN 18 BULAN PEMERINTAHAN SBY - BOEDIONO

Flow chart penarikan sampel exit poll

LAPORAN SURVEI NASIONAL MEMBACA PETA DUKUNGAN & ELEKTABILITAS CAPRES-CAWAPRES 2014

BEREBUT DUKUNGAN DI 5 KANTONG SUARA TERBESAR. Lingkaran Survei Indonesia Mei 2014

KEMUNGKINAN GOLPUT DALAM PEMILIHAN GUBERNUR DKI JAKARTA

ProfilAnggotaDPRdan DPDRI Pusat Kajian Politik Departemen Ilmu Politik FISIP UniversitasIndonesia 26 September 2014

RILIS SURVEI NASIONAL 2012 STAGNASI PERILAKU PEMILIH: FENOMENA PARTAI POLITIK MATI SURI

Mayoritas Publik Ingin DPR Tandingan Segara Bubarkan Diri. LSI DENNY JA November 2014

Publik Menilai SBY Sebagai Aktor Utama Kemunduran Demokrasi Jika Pilkada oleh DPRD

RASIONALITAS PEMILIH: KONTESTASI PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

LAPORAN QUICK COUNT PEMILU LEGISLATIF

MAYORITAS PUBLIK INGIN CAPRES SIAP TERIMA KEKALAHAN. Konpers LSI Juli 2014

EFEK KAMPANYE DAN EFEK JOKOWI: ELEKTABILITAS PARTAI JELANG PEMILU LEGISLATIF 2014

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

EVALUASI PUBLIK TERHADAP KINERJA 6 BULAN PEMERINTAHAN JOKOWI-JK

PELUANG DAN HARAPAN DPD RI: SEBUAH EVALUASI PUBLIK

Rilis Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi Jawa Timur 2018

PILKADA OLEH DPRD DINILAI PUBLIK SEBAGAI PENGHIANATAN PARTAI

KESENJANGAN PENDAPATAN: Harapan Publik terhadap Pemerintahan Jokowi-JK SURVEI NASIONAL

Paska PAN Gabung Pemerintah LSI DENNY JA SEPTEMBER 2015

Evaluasi Pemilih atas Kinerja Dua Tahun Partai Politik. Survei Nasional Maret 2006 Lembaga Survei Indonesia (LSI)

PEROLEHAN KURSI PARTAI DAN PETA KOALISI CAPRES Lingkaran Survei Indonesia Jumat, 11 April 2014

SIKAP DAN PERILAKU PEMILIH TERHADAP POLITIK UANG

PASKA MUNASLUB: Golkar Perlu Branding Baru? LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Mei 2016

Laporan Survei PREFERENSI POLITIK MASYARAKAT Menuju Pemilihan Langsung Gubernur/Wakil Gubernur Provinsi DKI Jakarta 2017

Kebangkitan Seminggu Terakhir. Head to Head Jokowi-JK vs Prabowo-Hatta

ENAM REVISI PILKADA USULAN PUBLIK LSI DENNY JA FEBRUARI 2015

ISU AGAMA KALAHKAN AHOK?

KEPERCAYAAN PUBLIK PADA PEMBERANTASAN KORUPSI

Kenaikan Elektoral & Kepuasan Publik

KOMUNALISME DAN POPULISME MASYARAKAT INDONESIA

Tiga Tahun Partai Politik : Masalah Representasi Aspirasi Pemilih

Kenaikan Elektoral & Kepuasan Publik

Temuan Survei Nasional: Januari 2016

HARAPAN & ANCAMAN JOKOWI - JK

GOLKAR PASCA PUTUSAN MENKUMHAM. LSI DENNY JA Desember 2014

AKUNTABILITAS POLITIK: EVALUASI PUBLIK ATAS PEMERINTAHAN. Temuan Survei Nasional

MEDIA MASSA DAN SENTIMEN TERHADAP PARTAI POLITIK MENJELANG PEMILU 2014

ISU-ISU PUBLIK DAN PILKADA GUBERNUR DKI JAKARTA 2007

Publik Cemas dengan Pemerintahan yang Terbelah

Legacy SBY Di Bidang Politik dan Demokrasi. LSI DENNY JA Oktober 2014

LEGITIMASI DEMOKRATIK WAKIL RAKYAT: PARTAI, DPR DAN DPD

Jokowi Pasca Naiknya BBM. LSI DENNY JA November 2014

KRITERIA IDEAL MENTERI DAN EVALUASI ATAS KINERJA PEMERINTAHAN SBY MENJELANG TERBENTUKNYA KABINET BARU

Tiga Isu Menanti Kabinet Jokowi. LSI DENNY JA Oktober 2014

Paska Setahun Jokowi JK Dibutuhkan Menteri Utama? LSI DENNY JA Oktober

Mencari Calon Presiden 2014

LAPORAN SURVEI NASIONAL & MEDIA MONITORING RESAERCH PREDIKSI ELEKTABILITAS PARTAI PADA PEMILU 2014

2014 : PEMERINTAHAN GOLKAR ATAU PEMERINTAHAN PDIP? Lingkaran Survei Indonesia Februari 2014

Poltracking LAPORAN SURVEI NASIONAL MENAKAR PETA POLITIK 2014: PENGARUH FIGUR TERHADAP KONFIGURASI POLITIK 2014 TEMUAN SURVEI NASIONAL JANUARI 2014

EFEK CALON TERHADAP PEROLEHAN SUARA PARTAI MENJELANG PEMILU 2009

SPLIT-TICKET VOTING, KARAKTERISTIK PERSONAL, DAN ELEKTABILITAS BAKAL CALON PRESIDEN

Efek Jokowi: Peringatan Penting dari Survei Eksperimental

KECENDERUNGAN SWING VOTER MENJELANG PEMILU LEGISLATIF 2009

REFLEKSI 17 TAHUN REFORMASI EVALUASI PUBLIK KINERJA INSTITUSI DEMOKRASI

MENAKAR KANDIDAT CAPRES & PERILAKU PEMILIH DALAM PEMILU PRESIDEN 2014

Metodologi Quick Count

PELUANG CALON-CALON GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR DI JAWA BARAT

RILIS SURVEI NASIONAL 24 MARET 6 APRIL 2018

Matahari Kembar Kapolri? LSI DENNY JA Januari 2015

KAMPANYE NEGATIF DAN PREDIKSI HASIL PILEG Lingkaran Survei Indonesia April 2014

Mayoritas Publik Khawatir Terorisme Merembet ke Indonesia

Head to Head Dukungan Capres Pasca Penetapan Resmi KPU

Temuan Survei: Januari 2015

MARKET OUTLOOK JUNI: PRA-PILPRES VS PRA-PIALA DUNIA + PRA-PUASA. Oleh: Satrio Utomo PT. Universal Broker Indonesia

Lampu Kuning Negara Hukum Indonesia

Press Release HASIL SURVEI

Kedaerahan dan Kebangsaan dalam Demokrasi Sebuah Perspektif Ekonomi-Politik. Lembaga Survei Indonesia (LSI) Jakarta, 20 Maret 2007

PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT

KEPERCAYAAN TERHADAP DPR DI TITIK TERENDAH. LSI DENNY JA Analis Survei Nasional, Desember 2015

Transkripsi:

SPLIT-TICKET VOTING DALAM PILPRES 2019 Temuan Survei Nasional: 16 26 Desember 2018

Pengantar Sistem pemilu yang dianut oleh Indonesia meniscayakan para pemilih untuk dapat memilih pasangan calon presiden dan wakil presiden serta memilih wakil rakyat secara langsung dalam pemilu yang berbeda: Pilpres dan Pileg. Meski pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden dicalonkan oleh partai politik, namun dalam sistem ini, sangat terbuka kemungkinan bagi pemilih untuk mendukung paslon yang berbeda dari yang dicalonkan oleh parpol yang ia dukung. Perilaku pemilih yang memberikan suara kepada paslon yang berbeda dari yang dicalonkan oleh parpol yang ia dukung disebut sebagai Split-Ticket Voting dalam konteks ini. Perilaku ini berkebalikan dengan apa yang diharapkan oleh parpol, yakni pemilih setia mendukung paslon yang sejalan dengan parpol yang ia pilih. Rilis Survei Nasional 2019 2

Pengantar Dari sudut pandang pemilih, Split-Ticket Voting ini menunjukkan fleksibilitas pilihan. Pemilih dapat memilih parpol yang ia suka di satu sisi, dan memilih paslon yang ia suka apapun partai pendukungnya, di sisi lain. Namun, dari sudut pandang peserta pemilu yakni parpol dan paslon, Split-Ticket Voting dapat mengindikasikan setidaknya dua hal: 1. Keberhasilan parpol untuk menjaga loyalitas pemilihnya 2. Kekuatan personal paslon untuk menarik sebanyak mungkin pemilih, bahkan dari basis parpol yang tidak mengusungnya Karena itu, di titik ini, penting untuk mengetahui Split-Ticket Voting jelang Pemilu 2019. Seberapa banyak pemilih yang melakukan Split-Ticket Voting? Berasal dari basis partai pendukung paslon manakah mereka? Bagaimana gambaran sosio-demografis mereka? Kemudian, sejauh mana isu tertentu berkaitan dengan Split-Ticket Voting? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan coba dijawab berdasarkan temuan survei Indikator Politik Indonesia yang dirilis kali ini. Rilis Survei Nasional 2019 3

Metodologi Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (multistage random sampling) sebanyak 1220 responden sebagai sampel. Margin of error dari ukuran sampel tersebut sebesar +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95% (dengan asumsi simple random sampling). Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih. Quality control terhadap hasil wawancara dilakukan secara random sebesar 20% dari total sampel oleh supervisor dengan kembali mendatangi responden terpilih (spot-check). Dalam quality control tidak ditemukan kesalahan berarti. Waktu wawancara lapangan 16 26 Desember 2018. Rilis Survei Nasional 2019 4

Flow chart penarikan sampel Populasi desa/kelurahan tingkat Nasional Prov 1 Ds 1 Ds n RT1 RT2 RT3. Prov k Ds 1 Ds m RT5 Desa/kelurahan di tingkat Provinsi dipilih secara random dengan jumlah proporsional Di setiap desa/kelurahan dipilih sebanyak 5 RT dengan cara random KK1 KK2 Di masing-masing RT/Lingkungan dipilih secara random dua KK Laki-laki Perempuan Di KK terpilih dipilih secara random Satu orang yang punya hak pilih laki-laki/perempuan Rilis Survei Nasional 2019 5

Validasi Sampel

PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI GENDER ETNIS Laki-laki 50,1 50,1 Jawa 41,7 40,2 Perempuan 49,9 49,9 Sunda 15,5 15,5 DESA-KOTA Batak 3,5 3,6 Pedesaan 52,4 52,0 Madura 3,3 3,0 Perkotaan 47,6 48,0 Betawi 2,8 2,9 AGAMA Minang 2,9 2,7 Islam 88,1 87,5 Bugis 3,0 2,7 Katolik/ Protestan 9,3 9,9 Lainnya 28,8 29,4 Lainnya 2,6 2,6 Rilis Survei Nasional 2019 7

PROFIL DEMOGRAFI RESPONDEN KATEGORI SAMPEL POPULASI KATEGORI SAMPEL POPULASI PROVINSI PROVINSI ACEH 1,8 1,8 NTB 1,9 1,9 SUMATERA UTARA 5,3 5,3 NTT 1,7 1,7 SUMATERA BARAT 1,9 1,9 KALIMANTAN BARAT 1,9 1,9 RIAU 2,2 2,2 KALIMANTAN TENGAH 1,0 1,0 JAMBI 1,3 1,3 KALIMANTAN SELATAN 1,5 1,5 SUMATERA SELATAN 3,1 3,1 KALIMANTAN TIMUR 1,3 1,3 BENGKULU 0,8 0,7 SULAWESI UTARA 1,0 1,0 LAMPUNG 3,2 3,2 SULAWESI TENGAH 1,0 1,0 KEP. BANGKA BELITUNG 0,5 0,5 SULAWESI SELATAN 3,4 3,4 KEP. RIAU 0,7 0,7 SULAWESI TENGGARA 1,0 1,0 DKI JAKARTA 3,8 3,8 GORONTALO 0,4 0,4 JAWA BARAT 17,5 17,6 SULAWESI BARAT 0,5 0,5 JAWA TENGAH 14,5 14,5 MALUKU 0,6 0,6 D.I. YOGYAKARTA 1,5 1,5 MALUKU UTARA 0,4 0,4 JAWA TIMUR 16,3 16,3 PAPUA BARAT 0,4 0,4 BANTEN 4,2 4,2 PAPUA 1,7 1,7 BALI 1,6 1,6 KALIMANTAN UTARA 0,2 0,2 Rilis Survei Nasional 2019 8

Partai Politik & Basis Koalisi Pilpres

Pilihan Partai (16 Partai Simulasi Surat Suara) Jika pemilihan anggota DPR diadakan sekarang ini, partai atau calon dari partai mana yang akan Ibu/Bapak pilih dari daftar partai berikut ini? (%) 25 21,6 20 16,5 15 12,2 10,7 10 9,3 5 5,3 4,2 3,4 4,0 2,7 6,3 0 0,7 0,8 0,4 1,1 0,4 0,3 PKB Gerindra PDI-P Golkar NasDem Garuda Berkarya PKS Perindo PPP PSI PAN Hanura Demokrat PBB PKPI Belum memilih PDIP terbesar dengan total suara 21.6%. Kemudian Gerindra 12.2%, Golkar 10.7%, PKB 9.3%, Demokrat 6.3%, NasDem 5.3%, PKS 4.2%, PPP 4%, Perindo 3.4% dan PAN 2.7%. Partai lain masih lebih rendah dukungannya, dan sekitar 16.5% masih belum menentukan pilihan. Rilis Survei Nasional 2019 10

Basis Koalisi Partai 60 56,2 50 40 30 26,2 20 16,5 10 0 Koalisi Indonesia Kerja Koalisi Adil & Makmur Non Koalisi Non partisan 1,2 Berdasarkan dukungan terhadap parpol, sekitar 56.2% pemilih merupakan basis koalisi partai pengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo KH. Ma ruf Amin, 26.2% basis koalisi pengusung dan pendukung pasangan Prabowo Subianto Sandiaga Uno, dan selebihnya merupakan kelompok non partisan dan basis partai di luar koalisi pengusung dan pendukung. Rilis Survei Nasional 2019 11

Temuan Jika pemilihan diadakan ketika survei dilakukan, total suara partai dan calon dalam simulasi surat suara, PDIP terbesar dengan total suara 21.6%. Kemudian Gerindra 12.2%, Golkar 10.7%, PKB 9.3%, Demokrat 6.3%, NasDem 5.3%, PKS 4.2%, PPP 4%, Perindo 3.4% dan PAN 2.7%. Partai lain masih lebih rendah dukungannya, dan sekitar 16.5% masih belum menentukan pilihan. Secara total sekitar 56.2% pemilih merupakan basis koalisi partai pengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo KH. Ma ruf Amin, 26.2% basis koalisi pengusung dan pendukung pasangan Prabowo Subianto Sandiaga Uno, dan selebihnya merupakan kelompok non partisan dan basis partai di luar koalisi pengusung dan pendukung. Rilis Survei Nasional 2019 12

Pilihan Capres-Cawapres Menurut Basis Partai

Simulasi Dua Pasangan Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden dan wakil presiden di antara pasangan nama berikut ini?... (%) 100 90,1 Koalisi Jokowi - KH. Ma'ruf Amin 91,9 100,0 80 60 40 66,6 27,0 62,1 31,2 69,6 27,8 53,7 43,2 59,1 39,6 69,9 27,9 20 0 6,4 6,0 3,9 6,7 2,6 3,1 1,3 2,2 8,1 0,0 PKB PDIP Golkar NasDem PPP Hanura Perindo PSI PKPI 0,0 0,0 Jokowi - KH. Ma'ruf Amin Prabowo - Sandi TT/TJ Pada kelompok partai koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin, basis PPP dan Hanura paling banyak terbelah kepada oposisi. Rilis Survei Nasional 2019 14

Simulasi Dua Pasangan Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden dan wakil presiden di antara pasangan nama berikut ini?... (%) Koalisi Prabowo - Sandi 100 80 81,5 73,7 71,9 60 40 20 0 14,1 4,4 21,1 26,0 40,5 54,1 5,2 2,1 5,4 42,1 44,8 13,1 Gerindra PKS PAN Demokrat Berkarya Jokowi - KH. Ma'ruf Amin Prabowo - Sandi TT/TJ Sementara pada basis koalisi Prabowo-Sandi, terutama Demokrat dan Berkarya paling besar terbelah ke petahana. Rilis Survei Nasional 2019 15

Split Ticket Voting Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Ibu/Bapak pilih sebagai presiden dan wakil presiden di antara pasangan nama berikut ini?... (%) 100 80 75,9 71,8 60 40 20 24,1 28,2 0 Straight Split Koalisi JOIN Koalisi PAS Pada kedua basis partai, Split-ticket voting terjadi. Rilis Survei Nasional 2019 16

Temuan Secara umum hampir tidak ada partai politik di mana basis pemilihnya selalu linier dengan arah dukungan partai kepada caprescawapres. Pada kelompok partai koalisi pendukung Jokowi-KH. Ma ruf Amin, PDIP paling solid mendukung capres-cawapres yang diusung. PPP dan Hanura paling banyak terbelah kepada oposisi. Kemudian Golkar, PKB, NasDem dan Perindo sekitar 27-31% basisnya tidak searah dengan arah partai. PSI dan PKPI sangat solid mendukung Jokowi-KH. Ma ruf Amin, tapi basisnya masih rendah. Sementara pada kelompok partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi, Demokrat dan Berkarya paling banyak terbelah mendukung petahana, sekitar 40-42%. Secara total, split-ticket voting terjadi pada kedua basis partai koalisi. Rilis Survei Nasional 2019 17

Split Ticket Voting Menurut Demografi

Split Ticket Voting Menurut Demografi MENURUT GENDER MENURUT USIA 40 40 35 33,4 35 33,4 30 25 23,0 23,8 25,2 30 25 27,026,6 28,8 25,4 23,6 22,9 22,7 20 20 15 15 10 10 5 5 0 0 Laki-laki Perempuan <= 28 yo (young millennials) 29-38 yo (old millennials) 39-48 yo (young older) => 49 yo (older) Koalisi JOIN Koalisi PAS Koalisi JOIN Koalisi PAS Berdasarkan gender dan usia, split-ticket voter cukup merata pada basis koalisi Jokowi-Ma ruf Amin (JOIN). Sementara basis partai koalisi Prabowo-Sandi (PAS) lebih banyak split pada kelompok perempuan, juga kelompok usia yang semakin tua. Rilis Survei Nasional 2019 19

Split Ticket Voting Menurut Demografi MENURUT AGAMA MENURUT ETNIS 45 40 40,7 45 40 40,7 41,6 35 35 30 27,0 27,7 30 28,5 25 25 23,4 20 15 20 15 15,9 18,2 10 5 4,9 10 5 0 Islam Lainnya 0 Jawa Sunda Lainnya Koalisi JOIN Koalisi PAS Koalisi JOIN Koalisi PAS Berdasarkan agama, basis JOIN sangat sedikit Split-ticket voter pada kelompok agama lainnya, sebaliknya sangat besar pada basis PAS. Berdasar etnis, koalisi JOIN paling banyak Split pada etnis Sunda, sedangkan PAS banyak Split voter pada etnis Jawa. Rilis Survei Nasional 2019 20

Split Ticket Voting Menurut Demografi MENURUT PENDIDIKAN MENURUT PENDAPATAN 45 35 40 39,0 30 30,4 35 26,0 25,8 30 25 24,4 21,4 25,2 26,025,7 24,4 25 20 19,9 21,7 23,2 20 17,1 15 15 10 10 5 5 0 <= SD SLTP SLTA PT 0 < 2 Juta 2 Juta - < 4 Juta => 4 Juta Koalisi JOIN Koalisi PAS Koalisi JOIN Koalisi PAS Berdasar pendidikan dan pendapatan, basis koalisi PAS lebih banyak terbelah pada kelompok pendidikan dan pendapatan yang semakin rendah. Basis koalisi JOIN lebih solid di tiap kelompok pendapatan. Rilis Survei Nasional 2019 21

Split Ticket Voting Menurut Demografi MENURUT PROFESI 35 30,9 30 25 23,3 23,6 25,4 25,8 27,5 27,6 24,5 20 15 10 5 0 Petani, buruh kasar, kerja tdk tetap, supir/ojek, PKL, menganggur Pegawai (PNS/swasta), wiraswasta, guru/dosen, profesional Ibu rumah tangga Lainnya Koalisi JOIN Koalisi PAS Berdasar profesi, basis koalisi PAS lebih banyak terbelah terutama kalangan petani dan kerah biru. Rilis Survei Nasional 2019 22

Split Ticket Voting Menurut Wilayah MENURUT WILAYAH 60 54,9 50 40 40,6 38,9 38,1 30 20 23,2 31,7 25,24,7 29,2 22,7 20,6 18,3 16,7 32,0 15,4 14,4 19,9 26,2 10 0 Pedesaan Perkotaan Sumatera Banten DKI Jabar Jateng DIY Jatim Lainnya Koalisi JOIN Koalisi PAS Basis koalisi PAS lebih banyak terbelah di sekitar wilayah tengah Pulau Jawa hingga ke Timur Indonesia, terutama wilayah pedesaan. Sebaliknya basis JOIN lebih banyak terbelah di wilayah barat Pulau Jawa dan Sumatera secara umum. Di DKI Jakarta, basis koalisi partai relatif imbang soliditasnya. Rilis Survei Nasional 2019 23

Temuan Basis koalisi partai pengusung Jokowi-KH. Ma ruf Amin lebih banyak terbelah pada kelompok etnis non Jawa, terutama Sunda, karena lebih menonjol di sekitar Banten dan Jawa Barat. Sementara basis koalisi Prabowo-Sandi lebih banyak terbelah pada kelompok perempuan, usia semakin tua, etnis Jawa, agama non Islam, pendidikan dan pendapatan yang semakin rendah, di pedesaan, kalangan kerah biru, dan terutama di sekitar wilayah tengah Pulau Jawa hingga Timur Indonesia. Rilis Survei Nasional 2019 24

Split Ticket Voting Menurut Awareness Isu

Split Ticket Voting Menurut Isu-isu Personal 45 MENURUT AWARENESS ISU-ISU JOKOWI 35 MENURUT AWARENESS ISU PRABOWO 40 38,2 30 30,2 35 30 29,2 25 23,9 26,0 25 20 19,6 20,9 20 15 20,0 15 10 10 5 5 0 0 Ya, tahu atau pernah dengar Tidak tahu Ya, tahu atau pernah dengar Tidak tahu Koalisi JOIN Koalisi PAS Koalisi JOIN Koalisi PAS Basis koalisi PAS lebih besar terbelah pada kelompok yang tidak tahu tentang isu personal Jokowi, sebaliknya pada basis koalisi PAS yang lebih banyak terpapar isu-isu personal Jokowi lebih solid. Sementara pada isu personal Prabowo, di kedua basis koalisi lebih solid pada kelompok yang lebih banyak terpapar isu. Rilis Survei Nasional 2019 26

Split Ticket Voting Menurut Isu 212 45 MENURUT AWARENESS AKSI DAN REUNI 212 50 MENURUT DUKUNGAN AKSI DAN REUNI 212 40 38,7 45 41,4 43,7 35 40 30 25 23,3 26,0 26,0 35 30 25 20 20 18,9 15 15 14,4 10 10 5 5 0 0 Tahu Tidak tahu Mendukung Lainnya Koalisi JOIN Koalisi PAS Koalisi JOIN Koalisi PAS Pada awareness isu 212 (baik Aksi 212 maupun Reuni 212), basis koalisi JOIN lebih solid. Kecuali dalam dukungannya terhadap aksi atau reuni 212, basis koalisi koalisi Prabowo-Sandi jauh lebih solid pada kelompok yang mendukung, sebaliknya pada sikap selain mendukung Aksi atau Reuni 212 basis koalisi PAS jauh lebih solid. Rilis Survei Nasional 2019 27

Temuan Isu-isu personal Jokowi, yaitu gabungan dari kelompok yang tahu atau pernah dengar isu Jokowi terlahir dari orang tua non Islam, isu Jokowi beretnis Cina/Tionghoa, isu Jokowi lebih memihak kelompok Cina/Tionghoa, dan isu keterkaitan Jokowi dengan PKI. Sementara isu personal Prabowo yaitu kelompok yang tahu atau pernah dengar isu keterlibatan Prabowo dalam kasus penculikan aktivis 97/98. Pada isu-isu personal Jokowi, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih solid pada kelompok yang lebih banyak terpapar, basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin sebaliknya. Pada kelompok yang terpapar isu-isu personal Jokowi, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih solid ketimbang basis Jokowi-KH. Ma ruf Amin. Begitu sebaliknya pada kelompok yang tidak terpapar. Rilis Survei Nasional 2019 28

Temuan Sementara pada isu personal Prabowo, di kedua basis koalisi lebih solid pada kelompok yang lebih banyak terpapar isu, dan basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin lebih solid ketimbang basis koalisi Prabowo-Sandi di tiap kelompoknya. Isu 212 yaitu gabungan dari kelompok yang tahu tentang aksi 212 pada akhir 2016 yang lalu dan kegiatan reuni akbar 212 akhir 2018 yang lalu. Pada level awareness isu 212, basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin lebih solid ketimbang basis koalisi Prabowo-Sandi. Kecuali pada sikap warga terkait isu 212, pada kelompok yang mendukung basis koalisi Prabowo-Sandi jauh lebih solid ketimbang basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin. Sebaliknya, pada sikap selain mendukung basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin jauh lebih solid ketimbang basis oposisi. Rilis Survei Nasional 2019 29

Kesimpulan

Hingga sejauh ini, PDIP masih teratas dukungannya dibanding partai-partai lain. Total suara PDIP dalam simulasi surat suara partai sekitar 21.6%. Kemudian Gerindra 12.2%, Golkar 10.7%, PKB 9.3%, Demokrat 6.3%, NasDem 5.3%, PKS 4.2%, PPP 4%, Perindo 3.4% dan PAN 2.7%. Partai lain masih lebih rendah dukungannya, dan sekitar 16.5% masih belum menentukan pilihan. Kesimpulan Secara total sekitar 56.2% pemilih merupakan basis koalisi partai pengusung dan pendukung pasangan Joko Widodo KH. Ma ruf Amin, 26.2% basis koalisi pengusung dan pendukung pasangan Prabowo Subianto Sandiaga Uno, dan selebihnya merupakan kelompok non partisan dan basis partai di luar koalisi pengusung dan pendukung. Di atas kertas, pasangan petahana sangat diuntungkan menurut akumulasi basis koalisi partai karena biasanya basis pemilih partai akan cenderung mendukung calon yang diusung oleh partainya. Tapi pengalaman pemilu presiden di Indonesia, paling tidak dua pilpres terakhir, memiliki informasi berbeda. Rilis Survei Nasional 2019 31

Kesimpulan Pada pilpres 2009, SBY sangat dominan dibanding dua pesaingnya. Perolehan suaranya jauh melampaui akumulasi suara partai yang mengusungnya. Dan pilpres terakhir pada 2014, pasangan Jokowi-JK keluar sebagai pemenang meski akumulasi basis partai pengusungnya jauh lebih rendah ketimbang basis koalisi pesaingnya yang mayoritas. Kemungkinan besar pola serupa juga akan terjadi dalam pemilu 2019 mendatang, terlebih pemilihan presiden-wakil presiden dan pemilihan anggota legislatif akan dilakukan serentak. Hingga Desember 2018 yang lalu, basis koalisi Prabowo-Sandi sedikit lebih besar yang keluar dari arah dukungan partainya, sekitar 28.2%. Sementara basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin sekitar 24.1% yang tidak searah dengan arah dukungan partai. Rilis Survei Nasional 2019 32

Kesimpulan Pada basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin, PPP merupakan anggota koalisi di mana basisnya paling banyak keluar dari jalur dukungan partai terhadap capres-cawapres, 43.2%. Kemudian Hanura 39.6%, Golkar 31.2%, Perindo 27.9%, NasDem 27.8%, PKB 27%, PSI 8.1% dan PDIP 6%. Sementara pada basis koalisi Prabowo-Sandi, Berkarya paling besar terbelah kepada petahana, 42.1%. Kemudian Demokrat 40.5%, PAN 26%, PKS 21% dan Gerindra 14%. Secara sosiologis, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih banyak terbelah pada kelompok perempuan, kelompok usia yang semakin tua, kalangan kerah biru, di pedesaan, dan terutama di wilayah tengah pulau jawa hingga timur Indonesia. Kelompok perempuan, usia semakin tua, warga pedesaan, kalangan kerah biru, biasanya lebih pasif dalam masalah-masalah politik dan pemerintahan. Rilis Survei Nasional 2019 33

Sementara basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin lebih banyak terbelah pada kelompok etnis non jawa, terutama sunda, usia cenderung semakin muda, agama islam, kelas bawah dan terutama di sekitar Banten, Jawa Barat dan Sumatera secara umum. Kemudian dari sisi psikologis, paparan isu-isu personal capres tampak menunjukkan pola yang bervariasi. Kesimpulan Pada isu-isu personal Jokowi, basis koalisi Prabowo-Sandi lebih solid pada kelompok yang lebih banyak terpapar, basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin sebaliknya. Pada kelompok ini basis koalisi Prabowo- Sandi juga lebih solid ketimbang basis Jokowi-KH. Ma ruf Amin. Begitu sebaliknya pada kelompok yang tidak terpapar. Sementara pada isu personal Prabowo, di kedua basis koalisi lebih solid pada kelompok yang lebih banyak terpapar isu, dan basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin lebih solid ketimbang basis koalisi Prabowo-Sandi di tiap kelompoknya. Rilis Survei Nasional 2019 34

Kesimpulan Terakhir, isu tentang gerakan 212. Pada level awareness, kedua basis koalisi tampak lebih solid pada kelompok yang lebih aware dengan isu. Namun pada sikap warga basis koalisi terkait pengetahuan tentang isu tersebut, pembelahan sangat besar terjadi. Pada kelompok yang mendukung basis koalisi Jokowi-KH. Ma ruf Amin sangat besar keluar dari jalur partai, sementara pada kelompok yang selain mendukung basis koalisi Prabowo-Sandi sangat besar keluar jalur partai. Oleh karena itu, secara politis split-ticket voting adalah fakta yang terjadi dalam pemilu di Indonesia. Namun demikian kita bisa melihat bahwa faktor-faktor sosiologis, psikologis dan ideologis yang menyertai munculnya split-ticket voting ini. Rilis Survei Nasional 2019 35