Tata Kelola & Manajemen Layanan TI

dokumen-dokumen yang mirip
BALANCED SCORECARD DALAM TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

BAB III METODOLOGI. Dalam penyusunan thesis ini kerangka berpikir yang akan digunakan adalah untuk

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

THE DIRECTION PHASE. Titien S. Sukamto

VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI Titien S. Sukamto

VAL IT SEBAGAI FRAMEWORK TATA KELOLA TI 2 Titien S. Sukamto

DAMPAK TATA KELOLA TI TERHADAP KESELARASAN TI/BISNIS Titien S. Sukamto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 2 LANDASAN TEORI

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD LANGKAH AWAL MENYUSUN BALANCE SCORECARD

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Pengumpulan Dokumen BSI UMY Penelitian memerlukan dokumen visi dan misi BSI UMY.

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif, ditandai dengan

MENETAPKAN STRATEGI SISTEM INFORMASI BISNIS Titien S. Sukamto

Bab IV Usulan Perencanaan Investasi Teknologi Informasi

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terdahulu yang pernah dilakukan sebagai bahan perbandingan dan kajian. Adapun

BAB I PENDAHULUAN. produk dari dalam negeri ke pasar internasional akan terbuka secara kompetitif, dan

BEST PRACTICES ITG di Perusahaan. Titien S. Sukamto

BAB 4 HASIL KINERJA SISTEM ERP PADA MODUL MATERIAL MANAGEMENT

11-12 Struktur, Proses dan Mekanisme Tata Kelola Teknologi Informasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi pada saat ini telah menjadi bagian yang tidak

COBIT 5: ENABLING PROCESSES

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

The Balanced Scorecard. Amalia

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

2015 IT PERFORMANCE MANAGEMENT

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Menyadari munculnya persaingan bisnis, perusahaan harus dapat. mereka untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik lagi.

1. Pendahuluan Teknologi Informasi saat ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dan terintegrasi dengan tujuan bisnis organisasi. Bagaimana teknologi

Mengukur dan Meningkatkan Kinerja Teknologi Informasi Melalui Balance Scorecard. Hari Mantik

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

REKOMENDASI PENGEMBANGAN IT GOVERNANCE

IT GOVERNANCE (TATA KELOLA IT)

PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan lingkungan bisnis di dunia saat ini begitu dinamis. Hal tersebut

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Penggunaan IT Balanced Scorecard Untuk Pengukuran Kinerja Teknologi Informasi Pada Stikom Bali

PEMBUATAN PORTOFOLIO APLIKASI DINAS XYZ

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat, perusahaan haruslah

PERTEMUAN KE-9 AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BERDASARKAN STRATEGI & AKTIFITAS

BAB I PENDAHULUAN. Seorang pilot pesawat terbang jet modern sedang menerbangkan pesawatnya.

Teknologi Informasi (TI) tidak hanya diharapkan sebagai perangkat pembantu kegiatan

THE VISIONING PHASE PART 2

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Strategik (Strategic Planning) merupakan salah satu kunci

Adapun perspektif-perspektif yang ada di dalam BSC adalah sebagai berikut:

Pengaruh Tata Kelola Teknologi Informasi Dalam Keselarasan Proses Bisnis Perusahaan

KONSEP STRATEGI BISNIS DAN IMPLIKASI STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. ketat, kehadiran Teknologi Sistem Informasi merupakan key success factor bagi

BAB III PERANCANGAN METODA USULAN PENGUKURAN KINERJA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

METODOLOGI PENELITIAN

PROSES PERENCANAAN (PLANNING PROCESS) Titien S. Sukamto

Strategi E-Commerce. Fauziah mayasari

BAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang terus berkembang. Dengan kondisi ini, sebuah teknologi. perusahaan untuk menghasilkan keputusan-keputusan bisnis.

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IT BALANCED SCORECARD BERDASARKAN VISI DAN TUGAS POKOK DEPARTEMEN ICT DI UNIVERSITAS X

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

Vol.16 No.2. Agustus 2014 Jurnal Momentum ISSN : X IT GOVERNANCE BALANCED SCORECARD UNTUK MENGUKUR KINERJA TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI

BAB 1 PENDAHULUAN. mencapai tujuan perusahaan adalah dengan perencanaan strategik. Perencanaan strategik membantu perusahaan dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan Indonesia pada khususnya, maka semakin banyak peluang bagi penyelenggara

BAB I PENDAHULUAN. demikian yang dikatakan oleh Wiliam Thompson (Lord Kelvin), Dari

IT SCORECARD JURUSAN SISTEM INFORMASI, ITS

Tulisan ini bersumber dari : WikiPedia dan penulis mencoba menambahkan

PRESENTASI SIDANG PENELITIAN TUGAS AKHIR. Peneliti: Refi Efendi. Dosen Pembimbing: Syarifa Hanoum ST., MT

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan bisnis yang semakin kompetitif merupakan tantangan yang harus

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB I PENDAHULUAN. Sebagian besar organisasi mengukur kinerjanya dengan menitik beratkan

BAB 2 LANDASAN TEORI

Gambar II-1 Tahap tinjauan pustaka

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

Analisis Model IT Menggunakan Balanced Scorecard Untuk Pengembangan Sistem Teknologi Informasi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja. dihasilkan oleh suatu perusahaan atau organisasi dalam periode tertentu

STRATEGI EKSEKUSI DAN BALANCE SCORE CARD

Framework Penyusunan Tata Kelola TI

BAB I PENDAHULUAN. rupa sehingga agar dapat dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Air adalah

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

BAB II LANDASAN TEORI

Cobit memiliki 4 Cakupan Domain : 1. Perencanaan dan Organisasi (Plan and organise)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Project Integration Management. Binsar Parulian Nababan Sutrisno Diphda Antaresada Adrian Kosasih

PERENCANAAN STRATEGIS E-GOVERNMENT BERDASARKAN INPRES NO. 3 TAHUN 2003 PADA KANTOR PUSAT DATA, ARSIP DAN PERPUSTAKAAN KABUPATEN FLORES TIMUR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Bab 4 Hasil dan Pembahasan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk jangka panjang (Setiawan, 2011).

MENGUKUR TINGKAT KESELARASAN TI BERDASARKAN PERSPEKTIF KEUANGAN MENGGUNAKAN FRAMEWORK COBIT 4.1 (Studi Kasus: PT. Bess Finance Surabaya)

Membangun Strategi SI/TI

Tugas Mata Kuliah Tata Kelola IT Maturity Attribute of COBIT AI5 Process: Procure IT Resources

LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WARD AND PEPPARD

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan peningkatan kemakmuran bagi para shareholder dengan

Transkripsi:

Tata Kelola & Manajemen Layanan TI Titien S. Sukamto Referensi: 1. Steven De Haes, Wim Van Grembergen. Enterprise Governance of Information Technology, Achieving Alignment and Value, Featuring COBIT 5, 2nd Ed. 2015. Springer.

IT-Enabled Value

IT Black Hole IT Black Hole keadaan dimana investasi dilakukan dalam jumlah besar, namun tidak mendapatkan nilai kembali. Mendapatkan nilai dari TI, serta melakukan pengukuran terhadap nilai tersebut, merupakan domain penting dalam tata kelola. Pengukuran dan pengelolaan IT-related value, harus dapat menjawab pertanyaan2 berikut: Jika kita menghabiskan sejumlah uang pada TI, apa yang akan kita dapatkan? Bagaimana TI kita jika dibandingkan dengan kompetitor? Apakah kita mendapatkan nilai dari apa yang dijanjikan oleh TI? Bagaimana cara kita mengoptimalkan organisasi berdasarkan pengalaman kinerja sebelumnya? Apakah TI kita dalam menjalankan strateginya sudah selaras dengan srategi bisnis?

IT Project, Programme and Portfolio Portfolio Management Programme Management Project Management Kumpulan program bisnis yang dikelola untuk mengoptimalkan nilai perusahaan Pengelompokkan terstruktur dari projek yang penting dan diperlukan untuk mencapai keluaran bisnis dan penyampian nilai, termasuk Business Change Management, proses bisnis, sumberdaya manusia, dll Seperangkat aktivitas terstruktur yang bertanggung jawab untuk penyampaian defined capability, berdasarkan jadwal dan budget yang telah disepakati

Balanced Scorecard (BSC) BSC dikembangkan oleh Kaplan dan Norton pada tahun 1992. BSC merupakan sebuah Performance Management System yang memungkinkan bisnis untuk mengarahkan strategi berdasarkan pada pengukuran dan follow-up (Grembergen& De Haes 2009) BSC adalah sebuah management system yang memungkinkan organisasi menerjemahkan visi dan strategi ke dalam sebuah aksi/aktivitas (Isoraite, 2008) Konsep panduan BSC ini mencoba menggerakkan manajer dari single mindednya (fokus pada keluaran finansial), untuk juga mempertimbangkan portofolio yang lebih seimbang (balance), yang terdiri dari berbagai tipe ukuran finansial dan non finansial yang terhubung dengan tujuan strategis.

Balanced Scorecard... BSC dapat dideskripsikan sebagai kumpulan langkah yang dipilih dengan hati-hati dan berasal dari strategi organisasi. BSC menyediakan perangkat bagi pimpinan untuk digunakan dalam berkomunikasi dengan pegawai dan stakeholder external (R Niven, 2002). Menurut Niven, 2002. BSC dapat dilihat sebagai: Sistem Pengukuran (Measurement System) Sistem Manajemen Strategis (Strategic Management System) Alat Komunikasi (Communication Tool)

Balanced Scorecard... BSC yang umum terdiri dari 4 quadrant/perspektif yang saling berhubungan. Masing-masing berisi tujuan dan ukuran. Customer Perspective Internal Processes/Business Perspective Learning and Growth Perspective Financial Perspective

Balanced Scorecard... Generic BSC Kaplan & Norton, 1996

BSC Quadrants 1. Customer Perspective Menjadi yang pertama dalam mengantarkan nilai kepada konsumen, merupakan misi kebanyakan perusahaan/organisasi. Bagaimana performa perusahaan dari perspektif konsumen menjadi prioritas manajemen. BSC menuntut para manajer untuk menerjemahkan misi yang umum tersebut kepada konsumen ke dalam sebuah pengukuran yang spesifik yang merefleksikan faktor-faktor yang penting bagi konsumen. Ada 4 kategori kepentingan konsumen : Waktu Kualitas Performa dan pelayanan Biaya

BSC Quadrants 1. Customer Perspective Agar BSC dapat berjalan, perusahaan harus menetapkan tujuan untuk waktu, kualitas serta performa dan pelayanan, kemudian menerjemahkan tujuantujuan tersebut ke dalam sebuah pengukuran. Tujuan dalam perspektif ini bisa bersifat sementara atau future oriented, berhubungan dengan konsumen dan pasar saat ini dan potensial. Pengukuran kepuasan konsumen dapat mencatat kesuksesan perusahaan dalam mencapai kepuasan konsumen yang mereka miliki saat ini berdasarkan produk dan jasa mereka. Data untuk pengukuran didapatkan dengan, misalnya, melalui survey konsumen. Mengukur kesetiaan konsumen dapat membantu manajer memahami tren jangka panjang dalam hubungan dengan konsumen. Mengukur sikap dan pengakuan konsumen terhadap organisasi dalam segmen tertentu dapat membantu dalam mengidentifikasi pasar di masa depan.

BSC Quadrants cont... 2. Internal Processes/Business Perspective Customer-based measures memang penting, tetapi hal tersebut harus bisa diterjemahkan ke dalam sebuah pengukuran yang dapat dilakukan internally oleh perusahaan untuk memenuhi harapan konsumen. Pelayanan konsumen yang baik diperoleh dari keputusan, dan aksi yang terjadi di dalam organisasi. Manajer harus fokus pada proses internal yang kritis yang memungkinkan organisasi mencapai kepuasan kebutuhan konsumen. Pengukuran BSC untuk perspektif ini, harus berasal dari proses bisnis yang memiliki efek yang paling besar terhadap kepuasan konsumen, contohnya, faktor-faktor yang mempengaruhi waktu, kualitas, keahlian pegawai, dan produktivitas.

BSC Quadrants cont... 2. Internal Processes/Business Perspective Perusahaan harus mencoba untuk mengidentifikasi dan mengukur core competencies perusahaan, critical technology yang dibutuhkan untuk memastikan market leadership yang berkelanjutan. Perusahaan harus memutuskan proses dan kompetensi yang harus unggul dan kemudian menetapkan ukuran untuk masing-masing proses tersebut. Untuk mencapai tujuan yang berhubungan dengan waktu, kualitas, produktivitas dan biaya, manajer harus merancang sebuah pengukuran yang dipengaruhi oleh aktivitas pegawai. Karena aktivitas tersebut berjalan di dalam departemen dan unit kerja, manajer harus menguraikan pengukuran tentang overall waktu, kualitas, produktivitas dan biaya yang diterapkan pada local level organisasi.

BSC Quadrants cont... 2. Internal Processes/Business Perspective Dengan cara tersebut, pengukuran akan terhubung dengan penilaian top management terkait dengan key internal processes dan kompetensi dari aktivitas individu yang berdampak pada keseluruhan tujuan organisasi. Keterkaitan ini akan menjamin bahwa pegawai di level terendah di organisasi paham mengenai target, keputusan dan peningkatan dari aktivitas yang mereka lakukan, serta kontribusinya pada misi organisasi Fokus perspektif ini adalah bagaimana cara untuk mencapai kepuasan shareholder dan konsumen, dan proses bisnis apa yang harus unggul.

BSC Quadrants cont... 3. Learning and Growth/Innovation Perspective Pengukuran Customer-based dan bisnis internal dengan BSC mengidentifikasi parameter yang menurut organisasi penting dalam mencapai kesuksesan kompetitif. Tetapi target dari kesuksesan itu selalu berubah. Kompetisi secara global membutuhkan perusahaan membuat peningkatan produk dan proses secara berkelanjutan, serta memiliki kemampuan untuk memperkenalkan produk baru dengan kemampuan yang lebih dari produk yang sebelumnya.

BSC Quadrants cont... 3. Learning and Growth/Innovation Perspective Tujuan perspektif ini berhubungan dengan pengolahan infrastruktur untuk pengembangan dan pembelajaran organisasi. Tujuan tersebut terkait dengan investasi strategis pada people, proses, sistem informasi dan budaya organisasi.

BSC Quadrants cont... 3. Learning and Growth/Innovation Perspective Kemampuan perusahaan untuk berinovasi, berkembang dan belajar, berhubungan secara langsung dengan nilai perusahaan. Dengan kemampuan untuk menciptakan produk baru, organisasi dapat menciptakan nilai baru di mata konsumen. Meningkatkan efisiensi operasi secara terus-menerus, perusahaan dapat memasuki pasar baru dan meningkatkan pendapatan dan batas (margin), dengan kata lain menumbuhkan dan meningkatkan nilai shareholder. Pertanyaan yang muncul pada perspektif ini adalah untuk mencapai tujuan, bagaimana kita akan mempertahankan kemampuan untuk berubah dan berkembang. Termasuk di dalamnya, pelatihan pegawai dan organizational attitudes yang berhubungan dengan improvement karyawan dan organisasi.

BSC Quadrants cont... 4. Financial Perspective Pengukuran terhadap performa Finansial mengindikasi apakah strategi, implementasi dan eksekusi dari organisasi berkontribusi terhadap peningkatan organisasi. Typical tujuan finansial berhubungan dengan keuntungan (profit), pertumbuhan, dan shareholder value. Pertanyaan yang muncul pada perspektif ini adalah untuk mencapai kesuksesan finansial, bagaimana penampilan kita di depan shareholder. Pengukuran terhadap kepuasan pelanggan, performa bisnis internal dan inovasi berasal dari pemahaman organisasi terhadap beberapa sisi dari dunia dan perspektifnya terhadap key success factors. Namun, pemahaman tersebut tidak sepenuhnya benar.

BSC Quadrants cont... 4. Financial Perspective Perangkat pengukuran BSC yang terbaik sekalipun tidak dapat menjamin untuk memenangkan strategi. BSC hanya dapat menerjemahkan strategi organisasi ke dalam ukuran tujuan yang lebih spesifik. Kegagalan organisasi dalam mendapatkan keuntungan finansial, memaksa eksekutif untuk melihat kembali pada implementasi dari strategi mereka.

Contoh Pengukuran pada BSC

Keunggulan BSC 1. Merupakan refleksi top-down dari misi dan strategi organisasi Kebanyakan pengukuran yang dilakukan organisasi bersifat bottom-up, berasal dari aktivitas lokal atau proses ad hoc, dan terkadang tidak relevan dengan strategi organisasi 2. Melihat kedepan (forward-looking) Membahas kesuksesan saat ini dan masa depan. Ukuran finansial yang tradisional mendeskripsikan bagaimana performa perusahaan selama kurun waktu dari pelaporan terakhir, tanpa mengindikasi tentang bagaimana manajer dapat meningkatkan performa tersebut selanjutnya.

Keunggulan BSC 3. Mengintegrasikan pengukuran eksternal dan internal Membantu manajer melihat apa yang telah mereka capai selama pengukuran performa terakhir yang dilakukan, membantu meyakinkan bahwa kesuksesan di masa depan pada sebuah pengukuran tidak didapatkan dengan mengorbankan yang lainnya. 4. Membantu organisasi untuk fokus BSC memerlukan manajer untuk mencapai kesepakatan untuk menggunakan pengukuran yang paling penting (critical) untuk mensukseskan strategi organisasi.

IT BSC

IT BSC BSC dapat dengan mudah diterapkan pada Teknologi Informasi. Berhubungan dengan investasi, proyek, atau departemen sebagai Manajemen Performa TI dan instrumen keselarasan. BSC dapat diaplikasikan pada fungsi-fungsi, proses serta proyek TI. Untuk melakukan hal tersebut, perlu penyesuaian dari BSC Quadrants / Perspective.

IT Balanced Scorecard Sumber. Grembergen&De Haes. 2009

IT BSC Perspectives Sumber. Grembergen&De Haes. 2009

IT BSC Perspectives User Orientation Perspective Merupakan representasi dari evaluasi user (internal dan external) TI Operational Excellence Perspective Representasi proses-proses TI yang dijalankan untuk mengembangkan dan mengantarkan aplikasi Future Orientation Perspective Representasi sumberdaya manusia dan teknologi yang diperlukan oleh TI untuk mengantarkan pelayanan setiap waktu. Business Contribution Perspective Membahas nilai bisnis yang didapatkan dari investasi TI.

IT BSC Perspectives... Masing-masing dari perspektif diatas kemudian diterjemahkan ke dalam tujuan yang sesuai dan matriks pengukuran untuk menilai situasi saat ini. Penilaian tersebut harus dilakukan secara periodik dan selaras dengan tujuan dan patokan yang telah ditetapkan.

Contoh Matriks IT BSC 1. Corporate Contribution Perspective Mengendalikan pengeluaran TI Persentase budget TI (over and under) Alokasi budget untuk item lain Persentase kembalinya TI budget Pengeluaran TI per masing-masing staff Value bisnis dari Fungsi TI Persentase kemampuan pengembangan yang ada pada proyek strategis Hubungan antara pengembangan baru, investasi infrastruktur, dan investasi pengganti Value bisnis dari proyek TI baru Evaluasi keuangan berdasarkan ROI Evaluasi bisnis berdasarkan informasi ekonomi

Contoh Matriks IT BSC 2. User Orientation Perspective Supplier TI pilihan Persentase aplikasi yang dikelola oleh TI Persentase aplikasi yang diantarkan oleh TI Partnership dengan User Indeks keterlibatan user dalam membangkitkan/menjalankan aplikasi Indeks keterlibatan user dalam mengembangkan aplikasi baru Kepuasan User Indeks kenyamanan user terhadap aplikasi Indeks kepuasan user

Contoh Matriks IT BSC 3. Operational Excellence Perspective Pengembangan software yang efisien Rata-rata keterlambatan dalam penyampaian software Rata-rata peningkatan budget TI mendadak Persentase proyek yang berjalan dalam SLA (Service Level Agreement) Persentase aktivitas perawatan (maintenance) Pengoperasian komputer yang efisien Persentase tidak tersedianya jaringan Waktu respon pengguna Persentase pekerjaan yang selesai dalam kurun waktu yang ditentukan Fungsi help desk yang efisien Rata-rata waktu menjawab oleh help desk Persentase pertanyaan yang dijawab

Contoh Matriks IT BSC 4. Future Orientation Perspective Training dan pendidikan pegawai Jumlah hari untuk mendidik staff Budget pendidikan berapa persen dari total budget TI Keahlian staff/pegawai Jumlah tahun pengalaman TI per staff Age pyramid dari staff TI Penelitian tentang teknologi Persentase budget yang dihabiskan untuk penelitian TI

Model Kematangan untuk Implementasi IT BSC Level 1 : Initial Ada bukti bahwa organisasi mengenali bahwa ada kebutuhan untuk measurement system untuk divisi TI mereka. Ada pendekatan ad hoc untuk mengukur TI yang fokus pada operasi dan pengembangan. Proses pengukuran seringkali merupakan usaha untuk merespon isu spesifik. Level 2 : Repeatable Manajemen mengetahui konsep dari IT BSC dan mengatakan niatnya untuk melakukan pengukuran yang sesuai. Keterkaitan antara hasil pengukuran dan performa (follow up) secara umum telah terdefinisi hanya belum tepat. Proses pelatihan dan review scorecard masih informal dan belum ada proses kepatuhan.

Model Kematangan untuk Implementasi IT BSC Level 3 : Defined Manajemen telah menstandardkan, mendokumentasikan dan mengkomunikasikan IT BSC melalui formal training. Kebutuhan untuk kepatuhan telah disampaikan tapi praktiknya masih belum konsisten. Manajemen mengerti dan menerima kebutuhan untuk mengintegrasikan IT BSC dengan proses keselarasan bisnis/ti. Ada usaha untuk merubah proses keselarasan

Model Kematangan untuk Implementasi IT BSC Level 4 : Managed IT BSC terintegrasi penuh dengan perencanaan dan operasional strategis serta review sistem pada bisnis/ti Keterkaitan antara hasil pengukuran performa direview secara sistematis berdasarkan hasil analisa Pemahaman yang jelas mengenai isu pada semua level organisasi yang didukung dengan adanya formal training Target dan prioritas investasi TI terikat dengan IT BSC. Proses kepatuhan sudah mapan dan praktinya tinggi

Model Kematangan untuk Implementasi IT BSC Level 5 : Optimized IT BSC selaras dengan kerangka kerja menajemen strategis bisnis dan visi organisasi dan sering direview, diperbaharui dan ditingkatkan Proses pengukuran dan hasilnya merupakan bagian dari pelaporan manajemen dan ditindaklanjuti oleh manajemen senior dan TI secara sistematis Pengawasan, self-assesment, dan komunikasi meresap dalam organisasi Penggunaan teknologi optimal untuk mendukung pengukuran, analisa, komunikasi dan training.

IT Balanced Scorecard dan IT Governance Alur dari IT BSC memadukan antara bisnis dan TI, dengan begitu mendukung proses tata kelola TI. Tata kelola TI bertujuan untuk mengendalikan mekanisme yang disediakan oleh Top Management. Scorecard memfasilitasi Dewan dengan pengukuran untuk mengendalikan pengeluaran TI, kepuasan user, pengembangan dan operasi yang efektif, dan keahlian staff TI.

Thanks... Any Question?