PEMROGRAMAN MULTIMEDIA Pertemuan 4 & 5. By : Reza Aditya Firdaus

dokumen-dokumen yang mirip
VIDEO By y N ur N ul ur Ad A h d ay a a y n a ti t 1

Sistem Multimedia V I D E O

KERANGKA BANGUN MULTIMEDIA

TEKNIK MULTIMEDIA. PERTEMUAN 4 Dosen : Bella Hardiyana S. Kom

VIDEO. Berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran

Bab 4. Video. Pokok Bahasan : Tujuan Belajar : Definisi Video

PROGRAM STUDI S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO. Oky Dwi Nurhayati, ST, MT

BAB II LANDASAN TEORI

MODUL PEMBELAJARAN. Memperbaiki Sistem Penerima Televisi HAMDANI TEKNIK ELEKTRONIKA (AUDIO-VIDEO)

MULTIMEDIA. Kompresi Video Semester Gasal 2008/200 S1 SISTEM KOMPUTER UNIVERSITAS DIPONEGORO /2009 PROGRAM STUDI. Oky Dwi Nurhayati,, ST, MT

Sistem Pemancar Televisi

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI. Menurut video adalah teknologi untuk

AUDIO DAN VIDEO. Multimedia Jurusan Teknik Informatika STT PLN 3/23/2012

CEG4B3. Randy E. Saputra, ST. MT.

M U L T I M E D I A VIDEO

MEDIA REPRESENTASI : VIDEO

~ By : Aprilia Sulistyohati, S.Kom ~

Video. Komputer Multimedia

BAB III LANDASAN TEORI

TKE317 Multimedia. Lecture 6: Video. Dr. Aris Triwiyatno, ST, MT Dept. of Electrical Engineering Diponegoro University

Kata video berasal dari kata Latin, melihat" teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar bergerak.

Image Formation & Display

Stasiun Relay, Interferensi Siaran&Stándar Penyiaran

Video Pertemuan 13 &14

Display Analog. Max resolution(x-px Y-px Z-Hz) 1 RCA, BNC,TV Aerial Plug, Mini-VGA,DIN 5- pin [2] Composite video.

BAB 2 LANDASAN TEORI Closed Circuit Television (CCTV)

Kriptografi Visual Pada Berkas Video

Tujuan : v Mengetahui karakteristik beberapa format video yang sering dipakai. v Mengetahui fungsi dari masing masing komponen yang mempengaruhi

BAB 2 LANDASAN PERANCANGAN

Pertemuan 2 Representasi Citra

Perkembangan Teknologi Telekomunikasi Sistem Televisi. Adri Priadana ilkoomadri.com

TEKNOLOGI TELEVISI DIGITAL

[TTG4J3] KODING DAN KOMPRESI. Oleh : Ledya Novamizanti Astri Novianty. Prodi S1 Teknik Telekomunikasi Fakultas Teknik Elektro Universitas Telkom

Terminal Telekomunikasi (1/2)

Tujuan : v Mengetahui hardware yang dibutuhkan beserta fungsinya untuk membuat sebuah digital video dalam taraf pemula

PEMBACAAN & PENYAJIAN GAMBAR

BAB II TEORI DASAR TELEVISI

Langkah Praktis : Mengolah Video dengan Windows Movie Maker 2.0

Grafik Komputer dan Pengolahan Citra. Pengolahan Citra : Representasi Citra. Universitas Gunadarma Pengolahan Citra : Representasi Citra 1/16

PERANCANGAN VIDEO PROMOSI KLINIK KOPI SEBAGAI PUBLIKASI PADA MEDIA SOSIAL NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Dimas Aditya Suryanto

BAB III LANDASAN TEORI. ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal

Kompresi Citra dan Video. Muhtadin, ST. MT.

BAB III TEORITIS. waktu. Gambar-gambar tersebut dinamakan frame. Gambar tersebut. detik) sehingga menciptakan ilusi gerak 1.

LAPORAN PRAKTIKUM SISTEM VIDEO KAMERA VIDEO KELOMPOK : 6 ISA MAHFUDI NIM KELAS / Abs : JTD-2A / 13

Pengolahan citra. Materi 3

Sistem Grafika Komputer

MODUL III. VIDEO (Part 1) Mahasiswa mengerti proses editing, cara import dan trimming pada aplikasi Adobe Premiere

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

1. Grafis Bitmap Dan Vektor 2. Konsep Warna Digital 3. Gambar Digital 4. Editing Gambar Photoshop 5. Membuat Kop Web

BAB II Tinjauan Pustaka

GRAFIK KOMPUTER DAN PENGOLAHAN CITRA. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

BAB II DASAR TEORI. Terdapat dua metode dalam menampilkan atau melakukan scan pada video digital, yaitu progressive dan interlace [MED05].

Atandho Gama M. ( )

KONFIGURASI DVR BERDASARKAN SITUASI AREA PENGAMATAN UNTUK EFISIENSI MEDIA PENYIMPANAN : STUDI KASUS LAB KOMPUTER

BAB 2 DATA DAN ANALISA

MODUL PRAKTIKUM PENGOLAHAN VIDEO dan ANIMASI

BUKU TEKNIK ELEKTRONIKA TERBITAN PPPPTK/VEDC MALANG

BAB 2 LANDASAN TEORI

LABORATORIUM TEKNIK MULTIMEDIA & JARINGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TRUNOJOYO

Waktu : 4 x 50 Topik : Pengenalan Monitor. Kode : 10/ELK-ELA166/2007 Judul : Blok Diagram Monitor

Types of video display

Suatu proses untuk mengubah sebuah citra menjadi citra baru sesuai dengan kebutuhan melalui berbagai cara.

Pertemuan 11. MONITOR dan MONITOR

1.1 Pemahaman Gambar Bergerak

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

COLOR SPACE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

STMIK AMIKOM PURWOKERTO PENGOLAHAN CITRA. Akuisisi dan Model ABDUL AZIS, M.KOM

TUGAS AKHIR. STUDI ANALISA PENGIRIMAN NEWS MATERIAL (NEWS FEEDING) MELALUI JARINGAN 3G/UMTS Di PT. TELEVISI TRANSFORMASI INDONESIA (TRANSTV)

Citra Digital. Petrus Paryono Erick Kurniawan Esther Wibowo

BAB III LANDASAN TEORI

Teknik Sistem Komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN

BAB II DASAR TEORI Kajian Pustaka a. Algoritma Pengambilan Keputusan Pada Kiper Robot Sepak Bola [1]

Television berasal dari perkataaan latin tele bermaksud jauh dan vision bermaksud pandangan atau melihat. Television digunakan untuk melihat

Menyebutkan prinsip umum sinyal bicara dan musik Mengetahui Distorsi Mengetahui tentang tranmisi informasi Mengetahui tentang kapasitas kanal

2.1. Multimedia. Multimedia BAB 2 LANDASAN TEORI

Aplikasi Mikrokontroler Sebagai Karakter Generator Televisi

Pembentukan Citra. Bab Model Citra

Pengenalan Editing Video dengan Adobe Premiere. Sri Siswanti, S.Kom, M.Kom

MEDIA PEREKAMAN DALAM SEJARAH

PEMANFAATAN NORMALIZED FRAME DIFFERENCE SEBAGAI UKURAN AKTIVITAS GERAK PADA VIDEO DIGITAL

Resolusi 2560x1440 QHD menampilkan gambar ultra-high definition yang sangat tajam. Saksikan 99% ruang warna AdobeRGB

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

Menjelaskan pengertian editing Menjelaskan teknik editing Menjelaskan teknik pengaturan gambar sesuai dengan skenario Terampil menguasai teknik

PENGUKURAN GETARAN PADA POROS MODEL VERTICAL AXIS OCEAN CURRENT TURBINE (VAOCT) DENGAN METODE DIGITAL IMAGE PROCESSING

MODUL 3 MENGOLAH VIDEO

Perangkat Output Komputer

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Produksi merupakan tahap lanjutan dari tahap pembuatan video dokumenter,

Sesi 2: Image Formation. Achmad Basuki PENS-ITS 2006

Pengolahan Citra Berwarna

AUDIO DIGITAL. Kualitas Audio Digital. Kualitas Audio ditentukan oleh Sample rate dan Bit Rate. Sample Rate

BAB II TEORI DASAR PENGOLAHAN CITRA DIGITAL

DESAIN DAN UJI COBA SINK SEPARATOR SEBAGAI PENGKONDISI SINYAL UNTUK SISTEM PENDETEKSI KEJERNIHAN VIDEO PADA TELEVISI ANALOG

Bab II Teori Dasar 2.1 Representasi Citra

: PRODUKTIF Kompetensi Keahlian : MULTIMEDIA Hari/Tanggal : : WIB Guru Pengampu

Produksi Konten Multimedia

Mengenal ragam dan model kabel audio video

VIDEO MPEG-1. JETri, Volume 1, Nomor 2, Februari 2002, Halaman 49-56, ISSN

Page 1

Produksi AUDIO VISUAL

Transkripsi:

PEMROGRAMAN MULTIMEDIA Pertemuan 4 & 5 By : Reza Aditya Firdaus

Video Teknologi untuk menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan dan menata ulang gambar bergerak. Biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Berkaitan dengan penglihatan dan pendengaran Aplikasi video pada multimedia mencakup : Entertainment: roadcast TV, VCR/DVD recording Interpersonal: video telephony, video conferencing - Interactive: windows

Digital Video Adalah jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Biasanya digital video direkam dalam tape, kemudian didistribusikan melalui optical disc, misalnya VCD dan DVD. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan video digital adalah camcorder, yang digunakan untuk merekam gambar-gambar video & audio, sehingga sebuah camcorder akan terdiri dari camera & recorder. Macam-macam camcorder: minidv, DVD camcorder, dan digital8.

Teknik Video Kamera - Interlaced Adalah metode untuk menampilkan image/gambar dalam rasterscanned display device seperti CRT televisi analog, yang ditampilkan bergantian antara garis ganjil dan genap secara cepat untuk setiap frame. Refresh rate yang disarankan untuk metode interlaced adalah antara 50-80Hz. Interlace digunakan di sistem televisi analog: PAL, SECAM, NTSC. - Progressive scan Adalah metode untuk menampilkan, menyimpan, dan memancarkan gambar dimana setiap baris untuk setiap frame digambar secara berurutan. Biasa digunakan pada CRT monitor komputer.

Representasi Video Representasi Visual Tujuan utamanya adalah agar orang yang melihat merasa berada di scene (lokasi) atau ikut berpartisipasi dalam kejadian yang ditampilkan. Oleh sebab itu, suatu gambar harus dapat menyampaikan informasi spatial dan temporal dari suatu scene. Transmisi Sistem broadcast menggunakan channel yang sama untuk mentransmisikan gambar berwarna maupun hitam putih. Untuk gambar berwarna sinyal video dibagi menjadi 2 sinyal, 1 untuk luminance dan 2 untuk chrominance. Digitalization Dalam aplikasi multimedia sinyal video harus diubah ke dalam bentuk digital agar dapat disimpan dalam memory komputer dan dapat dilakukan pengeditan. Sampling rate: mencari nilai resolusi horisontal, vertikal, frame rate untuk disample. Quantization: melakukan pengubahan sampling sinyal analog ke digital. - Digitalisasi warna video: semakin banyak warna yang diwakilkan, maka semakin baik resolusi warnanya dan ukuran kapasitasnya juga makin besar.

1. Vertical Detail dan Viewing Distance Representasi Visual Aspek rasio adalah perbandingan lebar dan tinggi, yaitu 4:3. Tinggi gambar digunakan untuk menentukan jarak pandang dengan menghitung rasio viewing distance (D) dengan tinggi gambar (H) àà D/H. Setiap detail image pada video ditampilkan dalam pixel-pixel. 2. Horizontal Detail dan Picture Width Lebar gambar pada TV konvensional = 4/3 x tinggi gambar 3. Total Detail Content Resolusi vertikal = jumlah elemen pada tinggi gambar Resolusi horizontal = jumlah elemen pada lebar gambar x aspek rasio. Total pixel = pixel horizontal x pixel vertikal. 4. Perception of Depth Dalam pandangan / penglihatan natural, kedalaman gambar tergantung pada sudut pemisah antara gambar yang diterima oleh kedua mata. Pada layar flat, persepsi kedalaman suatu benda berdasarkan subject benda yang tampak.

5. Warna Gambar berwarna dihasilkan dengan mencampur 3 warna primer RGB (merah, hijau, biru). LUMINANCE Brightness = jumlah energi yang menstimulasi mata grayscale (hitam/putih). Pada televisi warna luminance tidak diperlukan. CHROMINANCE adalah informasi warna. Hue (warna) = warna yang ditangkap mata (frekuensi) Saturation = color strength (vividness) / intensitas warna. 6. Continuity of Motion Mata manusia melihat gambar sebagai suatu gerakan kontinyu jika gambar-gambar tersebut kecepatannya lebih besar dari 15 frame/det. Untuk video motion biasanya 30 frame/detik, sedangkan movies biasanya 24 frame/detik. 7. Flicker Untuk menghindari terjadinya flicker diperlukan kecepatan minimal melakukan refresh 50 cycles/s. NTSC (National Television System Committee). 525 baris, 60 Hz refresh rate. Digunakan di Amerika, Korea, Jepang, dan Canada. Frame rate 30 fps menggunakan format YIQ

PAL (Phase Alternating Line). 625 baris, 50 Hz refresh rate. Digunakan di sebagian besar Eropa Barat. - Frame rate 25 fps menggunakan format YUV. SECAM (Séquentiel couleur avec mémoire). Digunakan di Perancis, Rusia, dan Eropa timur. Berdasarkan frequency modulation dengan 25 Hz refresh rate dan 625 baris. HDTV (High Definition TV). Standar televisi baru dengan gambar layar lebar, lebih jernih dan suara kualitas CD Audio. Perbedaan mendasar dari standar video analog diatas: Jumlah garis horisontal dalam gambar video (525 atau 625) - Apakah frame ratenya 30 atau 25 frame per detik - Jumlah bandwidth yang digunakan. Apakah menggunakan sinyal AM atau FM untuk audio videonya.