BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Visi Program Nasional Bagi Anak Indonesia (PNBAI) 2015 yaitu anak Indonesia yang sehat tumbuh dan berkembang, cerdas, ceria, berakhlak mulia, terlindung dan aktif berpartisipasi disamping ibunya yang sejahtera. Apabila kelangsungan hidup dan tumbuh kembang anak tidak diberikan prioritas dan perhatian khusus maka kondisi bangsa dan negara Indonesia pada tahun 2015-2020 akan semakin terpuruk lagi karena buruknya kualitas SDM (Depkes RI, 2004). Kematian perinatal merupakan tolok ukur kemampuan suatu negara dalam upaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu dan menyeluruh, akibatnya makin tinggi kematian perinatal menunjukkan bahwa pelayanan kesehatan yang buruk. Salah satu penyebab tingginya angka kematian perinatal atau sekitar 70% disebabkan oleh persalinan prematur (Manuaba, 2007). Persalinan prematur menjadi perhatian utama dalam bidang obstetrik karena erat kaitannya dengan morbiditas dan mortalitas perinatal dan persalinan prematur merupakan penyebab utama yaitu 60-80% morbiditas dan mortalitas neonatal di seluruh dunia (Suardana dkk, 2004). Dan angka kejadian kelahiran prematur yang masih tinggi yaitu di Amerika Serikat kejadiannya 8-10% dan di Indonesia kejadiannya 16-18% dari semua kelahiran hidup (Sastrawinata, 2005). Pada tahun 2005 angka kejadian persalinan prematur di rumah sakit Indonesia sebayak 3142 kasus dan pada tahun 2006 yaitu sebayak 3063 kasus (Depkes RI, 2008). Di Asia angka kematian neonatal yang disebabkan karena prematur sebesar 413.000 atau 30%
dari total kematian neonatal pada tahun 2000-2003. Di Afrika sebanyak 265.000 kematian neonatal atau sekitar 23% yang disebabkan karena kelahiran prematur dan di Amerika Serikat sebanyak 13.000 kematian atau sekitar 45% dari total kematian neonatal (WHO, 2005). Menurut puffer (1983) angka kematian bayi dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram ditaksir 5 sampai 9 kali lebih tinggi dibanding bayi dengan berat badan lahir 2500-2999 gram dan 7 sampai 13 kali lebih tinggi dibanding bayi dengan berat badan lahir 3000-3999 gram. Kelahiran prematur bisa disebabkan karena adanya masalah kesehatan pada ibu hamil maupun pada janin itu sendiri yang merupakan faktor risiko dari terjadinya kelahiran prematur. Akibat dari kelahiran prematur tersebut, anak yang dilahirkan akan mengalami berbagai masalah kesehatan karena kurang matangnya janin ketika dilahirkan yang mengakibatkan banyaknya organ tubuh yang belum dapat bekerja secara sempurna. Hal ini mengakibatkan bayi prematur sulit menyesuikan diri dengan kehidupan luar rahim, sehingga mengalami banyak gangguan kesehatan (Musbikin, 2005). Selain berpengaruh terhadap pertumbuhan janin yang terhambat, persalinan prematur juga memberikan dampak yang negatif; tidak hanya kematian perinatal tetapi juga morbiditas perinatal, potensi generasi akan datang, kelainan mental dan beban ekonomi bagi keluarga dan bangsa secara keseluruhan (Rompas, 2004). Permasalahan utama yang saat ini masih dihadapi adalah berkaitan dengan kesehatan ibu di Indonesia dan perawatan kehamilan merupakan salah satu faktor yang amat perlu diperhatikan untuk mencegah terjadinya komplikasi dan kematian ketika persalinan, disamping itu juga untuk menjaga pertumbuhan dan kesehatan janin. (Maas, 2004).
Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan merupakan Rumah Sakit pusat rujukan untuk wilayah pembangunan A yang meliputi provinsi Sumatera Utara, Nangroe Aceh Darusalam, Sumatera Barat dan Riau yang berada di bawah dan tanggung jawab langsung kepada Direktorat Jendral Pelayanan Medik (RSUHAM, 2007). Data di RSUP H. Adam Malik Medan menunjukkan jumlah bayi yang dilahirkan pada tahun 2007 sebanyak 527 bayi dan 63 bayi (11,95%) dilahirkan dengan kondisi prematur, yang merupakan kelahiran bayi yang sangat rentan terhadap kematian yang nantinya dapat meningkatkan angka kematian bayi di Indonesia khususnya Sumatera Utara. Karena kelahiran prematur merupakan kelahiran yang berisiko tinggi terhadap bayi yang dilahirkan karena dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi yang nantinya berdampak pada kematian bayi dan masalah kesehatan pada ibu mempengaruhi kesehatan janin yang dapat memicu terjadinya kelahiran prematur menjadi alasan penulis untuk mengetahui gambaran karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang tersebut di atas, dapat dirumuskan bahwa masih adanya kelahiran bayi prematur yang dikhawatirkan dapat meningkatkan angka kematian bayi, sehingga perlu dilakukan tindakan pencegahan yaitu dengan melihat gambaran faktor penyebab, salah satunya adalah faktor karakteristik ibu.
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik ibu yang melahirkan bayi prematur di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2007. 1.3.2 Tujuan Khusus 1. Untuk mengetahui gambaran kejadian bayi lahir prematur di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2007. 2. Untuk mengetahui gambaran kejadian prematur berdasarkan umur ibu. 3. Untuk mengetahui gambaran kejadian prematur berdasarkan paritas ibu. 4. Untuk mengetahui gambaran kejadian prematur berdasarkan pendidikan ibu 5. Untuk mengetahui gambaran kejadian prematur berdasarkan jarak kehamilan ibu. 6. Untuk mengetahui gambaran kejadian prematur berdasarkan pemeriksaan kehamilan (antenatal care) yang dilakukan ibu. 7. Untuk mengetahui gambaran kejadian prematur berdasarkan riwayat obstetrik ibu. 8. Untuk mengetahui gambaran kejadian prematur berdasarkan kehamilan kembar yang dialami ibu. 9. Untuk mengetahui gambaran kejadian prematur berdasarkan faktor penyakit yang diderita ibu.
1.4 Manfaat Penelitian 1. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi RSUP H. Adam Malik Medan dalam upaya meningkatkan pelayanan antenatal care dan melakukan komunikasi, informasi dan edukasi bagi ibu hamil untuk menurunkan angka kematian bayi yang disebabkan oleh kelahiran prematur. 2. Sebagai informasi untuk puskesmas dalam upaya meningkatkan pelayanan KIA dan melakukan rujukan bagi kasus-kasus kelahiran prematur dalam upaya menurunkan angka kematian bayi yang disebabkan oleh kelahiran prematur.