e Jurnal Riset ManajemenPRODI MANAJEMEN Fakultas Ekonomi Unisma website : (

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. keputusan investasi terhadap nilai perusahaan pada perusahaan Consumer

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. maksimum. Penelitian ini menggunakan current ratio (CR), debt to equity ratio

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari masing-masing variabel. Variabel yang digunakan dalam penelitian. menggunakan rasio return on asset (ROA).

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan sampel

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif. Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa dengan jumlah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. periode dan dipilih dengan cara purposive sampling artinya metode

Nama : Suherman Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE., MM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data dan Sampel Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45 yang terdaftar di Bursa Efek

PENGARUH FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP HARGA SAHAM SEKTOR PROPERTY DAN REAL ESTATE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. informasi dari sejumlah besar data. Dengan statistik deskriptif, data mentah

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Bank Syariah Mandiri dan Bank

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bidang consumer and goods yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jumlah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. terlebih dahulu harus mengumpulkan data yang dibutuhkan. Ini untuk

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. data dari perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (penawaran saham

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN EVALUASI DATA. Tabel 4.1. Hasil Perhitungan Rasio-Rasio Keuangan. PT. Indofood Tbk. Periode

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. tahun pengamatan dan harus memiliki laba bersih positif.

Disusun oleh : Nama : Lonella Dwita NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Widyatmini, SE., MM.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Gambaran Umum Subjek dan Objek Penelitian

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. BEI (Bursa Efek Indonesia) selama periode tahun 2010 sampai 2014.

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang digunakan dalam penelitian ini adalah DPR, Net Profit Margin

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian ini rasio likuiditas yang digunakan adalah Current Ratio (CR)

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu suatu metode

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. pembahasan ditampilkan secara sendiri-sendiri. Penelitian ini mengunakan alat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari variabel dependen dan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Statistik Deskriptif menjelaskan karakteristik dari masing-masing variabel. Tabel 4.1. Statistik Deskriptif

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun Sektor manufaktur

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. variabel terikat adalah sebagai berikut : Hasil statistik deskriptif pada tabel 4.1 menunjukkan :

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan emiten manufaktur sektor (Consumer Goods Industry) yang

BAB IV ANALISIS DATA. penelitian tentang Price Earning Ratio (PER), Earning Per Share (EPS),

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Nama : Nurmala Ekatami NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Bambang Darmadi, SE., MM.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Textile dan Otomotif yang terdaftar di BEI periode tahun

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. yang telah diperoleh dan dapat dilihat dalam tabel 4.1 sebagai berikut : Tabel 4.1 Descriptive Statistics

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. perolehan sampel dan data tentang Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan to

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. yang listed di BEI pada tahun Penelitian ini akan menganalisis

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia pada tahun Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. deviasi dari setiap variabel dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut ini : Tabel 4.1

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode yang sudah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH FAKTOR - FAKTOR FUNDAMENTAL SAHAM PT. UNILEVER INDONESIA, TBK TAHUN : Faishal Febrian NPM :

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. Dalam bab ini akan diuraikan hal-hal yang berkaitan dengan data-data

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tahun 2012 sampai dengan Data yang digunakan dalam penelitian ini


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam penelitian ini, diambil sampel perusahaan yang terdaftar di Jakarta

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

DEWI JUNIARTI HONDRO JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI (UMRAH)

Transkripsi:

PENGARUH PERTUMBUHAN ASET, KEPUTUSAN PENDANAAN, KEBIJAKAN DIVIDEN DAN TINGKAT INFLASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris pada Perusahaan Property dan Real Estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016) Oleh : Celmia*) Ronny Malavia Mardani**) Agus Salim***) Email : Celmiah.21@gmail.com ABSTRACT The aim of this research was to know the influence of asset growth, funding decision, dividend policy, and the level of inflation to the grade of company in period 2014-2016. The population that used in this research were property and real estate which have listed on Stock Exchange. The subject of the research was determined through purposive sampling. Based on 48 companies, it obtained 11 companies which shared dividend for 4 years sequent. The data analysis that used in this research was multiple linear regression. The findings of the research showed that asset growth, funding decision, and dividend policy was positive significant to the grade of company, meanwhile, the level of inflation was not significant or negative to the grade of company. Keywords: The grade of company, asset growth, funding decision, dividend policy, the level of inflation. 88

PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Memaksimalkan nilai perusahaan adalah merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai setiap perusahaan. Perusahaan perlu memiliki pertimbangan yang matang untuk memutuskan sumber dana yang tepat untuk mendanai kegiatan operasional perusahaan. Kemakmuran pemegang saham dapat dilihat dari tingginya nilai perusahaan karena nilai perusahaan sangat penting bagi pemegang saham. Meningkatkan nilai perusahaan seorang manajer harus mampu untuk mengambil keputusan yang tepat melalui implementasi keuangan. Salah satu keputusan keuangan yang harus diambil oleh seorang manajer adalah keputusan investasi. Keputusan pendanaan merupakan keputusan mengenai sumber dana yang digunakan hal ini dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Tinggi rendahnya hutang dan ekuitas yang digunakan dapat mempengaruhi harga saham dan harga saham mencerminkan nilai perusahaan. Keputusan lain yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan adalah keputusan pembagian dividen adalah salah satu masalah yang sering dihadapi oleh perusahaan. Dividen juga alasan bagi investor dalam menanamkan investasinya, karena dividen merupakan pengembalian yang akan diterima atas investasinya dalam perusahaan. Inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga secara terus-menerus, meningkatnya inflasi dapat menurunkan daya beli masyarakat, karena harga kebutuhan barang meningkat, sedangkan pendapatan masyarakat tetap. Inflasi dapat memberikan pengaruh terhadap nilai perusahaan karena tingginya inflasi yang terjadi membuat masyarakat akan mementingkan dirinya sendiri dan malas berinvestasi akibatnya, harga saham akan menurun dan turunnya harga saham berdampak terhadap nilai perusahaan yang juga ikut menurun. Rumusan Masalah 1. Apakah Pertumbuhan Aset berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 2. Apakah Keputusan Pendanaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 3. Apakah Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? 4. Apakah Tingkat Inflasi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan? Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui Pertumbuhan Aset berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. 2. Untuk mengetahui Keputusan Pendanaan berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. 89

3. Untuk mengetahui Kebijakan Dividen berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. 4. Untuk mengetahui Tingkat Inflasi berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan. Manfaat Penelitian 1. Dalam penelitian ini diharapkan bisa dijadikan bahan pertimbangan untuk perusahaan atau instansi untuk mengambil keputusan investasi, keputusan pendanaan, dan kebijakan dividen pada perusahaan. 2. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan informasi terhadap investor ketika hendak menanam saham terhadap suatu perusahaan, dan juga sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk melakukan investasi. 3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan referensi tambahan untuk penelitian selanjutnya. TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Teori 1. Nilai Perusahaan Nilai Perusahaan merupakan kondisi yang telah dicapai oleh suatu perusahaan sebagai gambaran dari kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan setelah melalui suatu proses kegiatan selama beberapa tahun, yaitu sejak perusahaan tersebut didirikan sampai dengan saat ini. (Noerirawan, 2012:10). 2. Pertumbuhan Aset Pertumbuhan aset adalah salah satu variabel yang mempengaruhi kebijakan dividen dan nilai perusahaan. Apabila pertumbuhan aset meningkat maka hal itu akan memberikan peluang yang menguntungkan dalam investasi karena return yang akan diperoleh meningkat dan menjadi sinyal untuk para investor sehingga akan membuat harga saham meningkat.. 3. Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan yaitu perusahaan yang memiliki keputusan sebagai investasi perusahaan. Manajer keuangan harus mampu mempertimbangkan sifat dan biaya yang akan digunakan, karena masingmasing sumber dana mempunyai konsekuensi finansial yang berbeda-beda. 90

4. Kebijakan Dividen kebijakan dividen merupakan salah satu keputusan yang sangat penting karena ini menyangkut sumber dana yang diperoleh apakah laba perusahaan akan diberikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau perusahaan tersebut akan menahan laba yang mereka peroleh dalam bentuk laba ditahan sebagai pembiayaan investasi di masa yang akan datang. 5. Tingkat Inflasi Inflasi merupakan suatu kejadian di mana terdapat kecenderungan kenaikan harga barang dan jasa pada umumnya mengalami kenaikan. Naiknya harga barang dan jasa dapat menyebabkan turunnya nilai mata uang dan akan mengalami kelemahan. Kerangka Konseptual Pertumbuhan Aset Keputusan Pendanaan Kebijakan Dividen Nilai Perusahaan Tingkat Inflasi Hipotesis H1 : Pertumbuhan Aset berpengaruh positif terhadap Nilai perusahaan H2 : Keputusan Pendanaan berpengaruh positif terhadap Nilai perusahaan H3 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap Nilai perusahaan H4 : Tingkat Inflasi berpengaruh positif terhadap Nilai perusahaan METODE PENELITIAN Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian Explanatory Research dengan pendekatannya kuantitatif. Metode ini digunakan untuk menjelaskan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel dan variabel lain. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2014 2016 dengan menggunakan situs website www.idx.co.id 91

Definisi dan Operasional Variabel 1. pertumbuhan Aset Rasio ini menggunakan Total Asset Growth (TAG) berupa pertumbuhan aset perusahaan dari tahun ke tahun. Apabila kebijakan investasi baik sehingga akan memperoleh kinerja yang efektif dan bisa membuat pertumbuhan aset perusahaan meningkat. Adapun cara hitungannya adalah sebagai berikut : Total Asset Growth= Total Asset (t) Total Asset (t 1) Total Asset (t 1) 2. Keputusan Pendanaan Keputusan pendanaan dalam penelitian ini digunakan untuk membandingkan antara hutang dengan modal sendiri merupakan rasio hutang yaitu Debt To Equity Ratio (DER). (Husnan dan Pudjiastuti, 2012:70). DER dapat dirumuskan sebagai berikut : Debt to Equity Ratio = Debt Equity 3. Kebijakan Dividen Kebijakan dividen pada penelitian ini menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR). Dividend payout ratio merupakan persentase laba pendapatan yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham sebagai cash dividend. (Riyanto, 2011) DPR dapat dirumuskan sebagai berikut: Dividend Payout Ratio= Dividend Per Share Earning Per Share 4. Tingkat inflasi Inflasi merupakan salah satu bentuk penyakit-penyakit ekonomi yang sering timbul dan dialami hampir seluruh negara. Kestabilan harga bisa saja terjadi apabila suatu perekonomian dapat mengendalikan inflasinya. Dalam suatu perekonomian kestabilan harga sangat diperlukan karena hal ini membuat inflasi tumbuh secara berkesinambungan. Apabila dalam pengendalian ekonomi mengalami kegagalan maka hal itu dapat memberikan dampak yang negatif. INFn = IHKn IHKn 1 IHKn 1 x 100% 92

5. Nilai perusahaan Memaksimalkan nilai perusahaan merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai setiap perusahaan. Kemakmuran pemegang saham dapat dilihat dari tingginya nilai perusahaan karena nilai perusahaan sangat penting bagi pemegang saham. Nilai perusahaan dapat diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut: PBV = Metode Analisis Data Harga Saham BV Analisis Regresi Berganda penelitian ini mengambil teknik analisis data statistik yang berupa analisis regresi berganda. Pengujian digunakan untuk menganalisis sebuah hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Model regresi berganda dapat dilakukan dalam penelitian yang memiliki formula adalah: Y = α + β1x1 + β2x2 +β3x3 + β4x4 + e Uji Normalitas Uji ini digunakan untuk menguji model regresi, variabel bebas dan terikat mempunyai distribusi normal atau tidak. 1. Jika signifikan atau nilainya > 0,05 maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal. 2. Jika signifikan atau nilainya < 0,05 maka dapat disimpulkan data terdistribusi tidak normal. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Uji ini digunakan agar diketahui apakah model regresi, variabel bebas dan terikat mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya bebas multikolinieritas atau tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan lawannya Variance Inflation factor (VIF). Jika tolerance value > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka tidak terdapat masalah multikolinieritas dan jika tolerance value < 0,1 dan VIF > 10, maka terdapat masalah multikolinieritas. (Ghozali, 2009:105). 93

Uji Hipotesis 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas agar diketahui ada atau tidaknya heteroskedastisitas dan dapat diketahui dengan menggunakan uji Glejser test yang mampu memberikan keakuratan hasil. Heteroskedastisitas terjadi apabila adanya pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap absolute residual. 3. Uji Autokorelasi Uji ini untuk diketahui dalam model regresi linier adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan residual periode sebelumnya (t-1). Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi. Untuk menguji adanya autokorelasi adalah dengan menggunakan uji Durbin-Watson Test. Uji t Parsial Uji t berguna untuk dapat mengetahui setiap variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis akan dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi sebesar 5%. Cara melakukan uji t adalah apabila nilai hitung lebih besar daripada tabel atau nilai signifikan < 5% artinya ada pengaruh antara variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Koefisien Determinasi (R 2 ) Uji ini digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj R 2 adalah di antara nol dan satu. Jika nilai Adj R 2 berkisar hampir satu, maka semakin kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen, dan sebaliknya jika AdjR 2 semakin mendekati angka nol berarti semakin lemah kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.(ghozali, 2011:97) 94

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Hasil Analisis Statistik Deskriptif N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pertumbuhan Aset 33 -.160.800.15485.162925 Keputusan Pendanaan 33.280 1.570.86333.331292 Kebijakan Dividen 33.030 1.010.20636.209521 Tingkat Inflasi 33 8.020 8.360 8.2433.160423 Nilai perusahaan Valid N (listwise) 33 Sumber: Data diolah, (2018) 33.380 8.300 3 2.7927 3 2.169472 1. Pertumbuhan Aset Berdasarkan tabel 4.8 bahwa pertumbuhan Aset memiliki nilai maksimum sebesar 0,800. hal ini berarti bahwa perusahaan dalam mengelola penggunaan dana dalam jangka panjang dari investor memiliki nilai tertinggi yaitu sebesar 0,800. Nilai minimum sebesar 0,160.Pertumbuhan aset memiliki nilai rata rata lebih kecil dari standar deviasi, ini menentukan bahwa distribusi data pertumbuhan aset tidak merata. 2. Keputusan Pendanaan Berdasarkan tabel 4.8 bahwa keputusan pendanaan memiliki nilai maksimum sebesar 1,570 ini berarti perusahaan dalam melakukan keputusan pendanaan memperoleh nilai tertinggi sebesar 1,570. Sedangkan nilai minimum sebesar 0,280. Keputusan pendanaan memiliki nilai rata rata lebih besar dibanding standar deviasi, ini menentukan distribusi data keputusan pendanaan merata. 3. Kebijakan Dividen Berdasarkan tabel 4.8 bahwa kebijakan dividen memiliki nilai maksimum sebesar 1,010 ini berarti perusahaan dalam menentukan laba bersih yang akan dibagikan kepada pemilik saham memiliki nilai tertinggi senilai 1,010 dan nilai minimum senilai 0,030 hasil ini menunjukkan perusahaan dalam membagikan dividen kepada pemilik saham memiliki nilai 0,03. Kebijakan dividen memiliki nilai rata-rata lebih kecil dibandingkan dengan standar deviasi, hal ini menunjukkan bahwa distribusi data kebijakan dividen tidak merata. 95

Uji Normalitas Uji Normalitas 4. Tingkat Inflasi Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa tingkat inflasi memiliki nilai maksimum sebesar 8,36 hal ini menunjukkan bahwa tingkat inflasi atau terjadinya peningkatan harga produk secara keseluruhan adalah sebesar 8,36, sedangkan nilai minimumnya sebesar 8,02. Tingkat inflasi memiliki standar deviasi lebih kecil dari nilai rata-rata, hal ini menunjukkan bahwa distribusi data tingkat inflasi merata. 5. Nilai Perusahaan Berdasarkan tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai perusahaan memiliki nilai maksimum sebesar 8,30, sedangkan nilai minimumnya sebesar 0,380. Nilai perusahaan memiliki nilai ratarata lebih besar dibandingkan standar deviasi. ini menunjukkan bahwa distribusi data nilai perusahaan merata. RESIDUAL N 33 Normal Mean.0000 Parameters(a,b) Std. Deviation 1.16708 Most Extreme Absolute.137 Differences Positive.137 Negative -.073 Kolmogorov-Smirnov Z.787 Asymp. Sig. (2-tailed).566 Sumber: Data diolah, (2018) Berdasarkan hasil output di atas menunjukkan jika nilai signifikansi yaitu 0,566. Ini berarti bahwa 0,566 > 0,05 dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi. 96

Model Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.520 11.777.554.584 Collinearity Statistics Toleranc e VIF Pertumbuhan Aset 4.458 1.425.335 3.128.004.902 1.108 Keputusan Pendanaan 1.610.671.246 2.398.023.984 1.016 Kebijakan dividen 7.822 1.067.755 7.328.000.973 1.028 Tingkat Inflasi -.900 1.439 -.067 -.625.537.912 1.096 Sumber: Data sekunder diolah, 2018 Berdasarkan hasil output di atas menyatakan bahwa nilai VIF tiaptiap variabel kurang dari 10 dan memiliki nilai tolerance kurang dari 1. Kemudian dapat dikatakan bahwa uji multikolinearitas terpenuhi atau penelitian ini terbatas dari masalah multikolinieritas. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 4.509 7.639.590.560 Pertumbuhan Aset -.188.924 -.040 -.203.841 Keputusan -.316.435 -.136 -.727.473 Pendanaan Kebijakan Dividen.149.692.041.215.831 Tingkat Inflasi -.409.934 -.085 -.438.664 Sumber: Data diolah, (2018) Berdasarkan hasil output di atas menyatakan bahwa seluruh variabel tersebut memiliki nilai signifikansi yang lebih dari 0,05 (nilai sig > 0,05) sehingga disimpulkan tidak terjadi gejala heteroskedastisitas pada model regresi dan layak untuk digunakan. 97

3. Uji Autokolerasi Uji Autokolerasi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1.843(a).711.669 1.247662 1.439 Sumber: Hasil Output, 2018 Berdasarkan hasil output tersebut diperoleh nilai Durbin Watson tes sebesar 1,435 menunjukkan bahwa model regresi yang digunakan termasuk dalam daerah terjadinya autokorelasi karena nilai Durbin Watson terletak di bawah 0 dan diatas dl (dl<d<du atau 1,124< 1,439 <1,812). Karena terletak pada range dl d<du yang menunjukkan DW terletak pada gray area yang memperbolehkan peneliti untuk langsung melanjutkan pada tahap analisis selanjutnya. Analisis Regresi Berganda Uji Regresi Linier Berganda Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 6.520 11.777.554.584 Pertumbuhan Asset 4.458 1.425.335 3.128.004 Keputusan Pendanaan 1.610.671.246 2.398.023 Kebijakan Dividen 7.822 1.067.755 7.328.000 Tingkat Inflasi -.900 1.439 -.067 -.625.537 Sumber: Hasil output, SPSS (2018) Berdasarkan Tabel 4.13 dapat disusun persamaan regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 6,520 + 4.458PA +1,610KP + 7,822KD - 0,900 TI Koefisien konstanta (β = 12,908) artinya jika variabel independen jika variabel independen tidak mengalami perubahan atau bernilai konstanta maka nilai perusahaan atau variabel dependen adalah sebesar 6.520. koefisien pertumbuhan aset, keputusan pendanaan, kebijakan dividen menunjukkan nilai positif yang artinya ada pengaruh yang searah antara variabel dependen dan independen dan variabel tingkat inflasi menunjukkan tidak ada pengaruh antara variabel dependen dan variabel independen. 98

Uji Hipotesis Uji t Parsial Hasil Uji Parsial Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 (Constant) 6.520 11.777.554.584 Pertumbuhan Asset 4.458 1.425.335 3.128.004 Keputusan Pendanaan 1.610.671.246 2.398.023 Kebijakan Dividen 7.822 1.067.755 7.328.000 Tingkat Inflasi -.900 1.439 -.067 -.625.537 Sumber: Hasil Output, SPSS (2018) Hasil analisis uji t memperoleh hasil sebagai berikut: a. Pertumbuhan Aset Sig t 0,004 (<0,05) yang artinya Pertumbuhan Aset berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan, maka H1 diterima. b. Keputusan Pendanaan Sig t 0,023 (<0,05) yang artinya Keputusan Pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Maka H2 diterima. c. Kebijakan Dividen Sig t 0,000 (<0,05) yang artinya Kebijakan Dividen berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Maka H3 diterima. d. Tingkat Inflasi Sig t 0,537 (> 0,05) yang artinya Tingkat Inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Maka H4 di tolak. Koefisien Determinasi (R 2 ) Hasil Pengujian koefisien determinasi Adjusted Std. Error of Model R R Square R Square the Estimate 1.843(a).711.669 1.247662 Sumber: Hasil Output, (2018) Berdasarkan hasil tabel 4.15 pada tabel model summary diperoleh nilai koefisien of determinasi R 2 senilai 0,711 atau 71,1%, hal tersebut menjelaskan persentase sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen yang mampu dijelaskan sebesar 71,1%. Sedangkan sisanya sebesar 28,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model penelitian ini. 99

Implikasi Hasil Penelitian 1. Pengaruh Pertumbuhan Aset terhadap Nilai Perusahaan Dalam hasil pengujian uji-t pada variabel pertumbuhan aset memperoleh nilai sig sebesar 3,128 dengan tingkat signifikansi lebih besar dibandingkan taraf signifikansi yang telah ditetapkan (0,007 < 0,05), jadi disimpulkan pertumbuhan aset berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai Perusahaan artinya bahwa meningkatnya pertumbuhan aset akan berdampak pada nilai perusahaan dan begitu pun sebaliknya menurunnya pertumbuhan aset akan menurun pula nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang dijelaskan oleh Noerirawan (2012). 2. Pengaruh Keputusan Pendanaan terhadap Nilai Perusahaan Dalam hasil pengujian uji-t pada variabel keputusan pendanaan diperoleh nilai signifikansi senilai 2,398 dengan tingkat signifikansi lebih besar dibandingkan taraf signifikansi yang telah ditetapkan (0,025 < 0,05), jadi disimpulkan keputusan pendanaan berpengaruh positif signifikan terhadap Nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dijelaskan oleh Wahyudi dan Pawestri (2006). 3. Pengaruh Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Berdasarkan hasil pengujian dapat diketahui bahwa uji-t untuk variabel kebijakan dividen diperoleh nilai signifikansi sebesar 7,328 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansi yang telah ditetapkan (0,000 < 0,05), maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dijelaskan oleh Fenandar (2012). 4. Pengaruh Tingkat Inflasi terhadap Nilai Perusahaan Dalam hasil pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa uji-t untuk variabel Tingkat Inflasi diperoleh nilai signifikansi sebesar -0,625 dengan tingkat signifikansi lebih kecil dibandingkan dengan taraf yang telah ditetapkan (0,537>0,05), maka dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dijelaskan oleh Dae (2015). 100

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Hasil penelitian menyatakan bahwa pertumbuhan aset berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Keputusan pendanaan berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen berpengaruh terhadap terhadap nilai perusahaan dan tingkat inflasi berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan. Saran 1. Bagi Perusahaan Untuk perusahaan seharusnya bisa meningkatkan laba perusahaannya agar perusahaan bisa lebih berkembang menjadi baik lagi, hal ini akan membuat kinerja perusahaan meningkat. Ketika kinerja perusahaan semakin meningkat otomatis para investasinya akan meningkat. 2. Bagi para investor Bagi para investor sebaiknya memperhatikan kondisi perusahaan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar memperoleh keuntungan yang lebih besar dan tidak mengakibatkan kerugian yang terlalu besar. 3. Bagi peneliti selanjutnya Untuk Peneliti- peneliti yang mungkin akan mengambil topik serupa saya sarankan lebih baik menambah lagi sampel penelitiannya. Karena sampel yang semakin banyak akan memperoleh penelitian yang semakin bagus lagi dan baiknya menambah tahun penelitiannya ditambah. DAFTAR PUSTAKA Dae, Chesylia Novita. Pengaruh Faktor Internal dan Faktor Eksternal Terhadap Nilai Perusahaan.Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2015.Skripsi.Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas: Surabaya Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. 2012. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Edisi Keenam. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Noerirawan, Ronni, 2012. Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2010), Jurnal Akuntansi Volume 1 No.2, 2012, Hal.4. Riyanto, Bambang. 2011. Dasar - Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, Yogyakarta :BPFE UGM 101

Sartono, Agus. 2008. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi Edisi keempat. Yogyakarta: BPFE Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Mardani, R. M. (2003). Petunjuk Praktis Operasional SPSS Edisi Revisi. Malang: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Islam Malang *) Celmia adalah alumnus Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Malang. **) Ronny Malavia Mardani adalah dosen tetap Universitas Islam Malang. ***) Agus Salim adalah dosen tetap Universitas Islam Malang. 102