VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Cindy Noor Indah putri, 2014

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. demokratis serta bertanggung jawab (Syaiful Sagala, 2006).

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi seperti sekarang ini, segala sesuatu berkembang secara pesat dan sangat cepat.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan satu sektor yang paling penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tiara Dara Lugina, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan usaha yang mempunyai tujuan, yang dengan. didik (Sardiman, 2008: 12). Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran, dan sebagainya. Masing-masing faktor yang terlibat dalam. lain, akan tetapi saling berhubungan dan saling mendukung.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI IPA DI KELAS VI SD BK TANAPOBUNTI.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB. I PENDAHULUAN. pengajaran menargetkan tujuan tertentu, seperti tujuan yang bersifat kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang Sisdiknas Pasal 4 ayat 4 menyatakan bahwa Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE PADA SISWA KELAS VIII-U SMP NEGERI 1 LUBUK PAKAM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION

Sumono 38. Kata kunci : Metode STAD, Hasil Belajar, IPA. 38 Guru Kelas VI SDN Darungan 02 Tanggul Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional adalah untuk mengembangkan potensi peserta

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. menjadi pertimbangan dalam memilih metode. 1. gurulah yang mengarahkan bagaimana proses belajar mengajar itu

Kata kunci: model pembelajaran kooperatif Team Assisted Individualization (TAI), keaktifan, hasil belajar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS PADA MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI MELALUI MODEL STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD)

I. PENDAHULUAN. Pendidikan dilakukan secara terencana dalam mewujudkan proses pembelajaran agar

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas yang berupaya untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI METODE TALKING STICK PADA SISWA KELAS 4 SD NEGERI 3 JATIPOHON GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

Suherman Guru Fisika SMA Negeri 1 Stabat dan Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dikatakan berjalan baik apabila mampu berperan secara proporsif,

I. PENDAHULUAN. mendorong terjadinya belajar. Pembelajaran dikatakan berhasil apabila tujuantujuan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENDESKRIPSIKAN PERISTIWA ROTASI BUMI MELALUI METODE BERMAIN PERAN. Sarotun

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. teknologi diperlukan sumber daya manusia yang tangguh. Pendidikan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa. Hal ini tertuang dalam Undang- undang Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan bakat serta kepribadian mereka. Pendidikan membuat manusia

PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENJASKES SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. sertifikasi untuk meningkatkan kemampuan profesional pendidik, kebijakan baik kurikulum maupun standar pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah pilar utama dalam pembentukan mental/karakter seorang

PEMAHAMAN SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI METODE DISKUSI DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL. Sumarni

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Penerapan Metode Problem Based Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Barisan dan Deret Bilangan Pada Siswa Kelas IX E SMPN 1 Kalidawir

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN PENGGUNAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS Fitri Fajar SMA Negeri 1 Makassar

I. PENDAHULUAN. untuk lebih menyiapkan anak didik dengan keterampilan-keterampilan baru,

ISSN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKN PADA SISWA KELAS XI IPS 3 SMA NEGERI 1 PENEBEL

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGHITUNG ARITMATIKA SOSIAL MELALUI PENERAPAN MODEL STAD. Kasurip

Jurnal Ilmiah Guru COPE, No. 02/Tahun XVIII/November 2014

I. PENDAHULUAN. hasil belajar siswa disekolah. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Pardasuka Kabupaten Pringsewu semester

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA PADA MATERI PEMBENTUKAN TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh SISWANTI A

Noorhafizah dan Rahmiliya Apriyani

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN. Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan telah dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

PROSIDING Kajian Ilmiah Dosen Sulbar ISBN:

BAB I PENDAHULUAN. Peneliti menjelaskan di dalam bab ini tentang: latar belakang masalah,

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

I. PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin pesat menuntut adanya sumber daya manusia. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karena pada dasarnya setiap orang membutuhkan pendidikan. Pendidikan

Jurnal Pendidikan dan Teknologi Informasi Vo. 3, No. 1, September 2016, Hal ISSN : Copyright 2016 by LPPM UPI YPTK Padang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 10 Biau

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan Pelita Salatiga, peneliti berhasil

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI POKOK SUMBER ENERGI GERAK MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 dijelaskan bahwa salah satu tujuan dari

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

Transkripsi:

54 UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MATERI POKOK TUMBUHAN HIJAU MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI RANDUSARI 01 KABUPATEN TEGAL SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 TARUDI SD Negeri Randusari 01 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok tumbuhan hijau melalui model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) pada siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semeseter 1 Tahun Pelajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Teknik pengumpulan data berupa penilaian tes, dokumentasi dan observasi. Analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa mencapai 78,24 atau klasifikasi B pada siklus I dan 86,56 atau klasifikasi A pada siklus II bila dibandingkan dengan pembelajaran sebelum melaksanakan tindakan penelitian yang hanya mencapai 63,78 atau klasifikasi C. Siswa yang mencapai ketuntasan belajar 71,88% pada siklus I dan 96,88% pada siklus II bila dibandingkan dengan ketuntasan belajar pembelajaran sebelum melaksanakan tindakan penelitian yang hanya memperoleh ketuntasan belajar sebesar 53,12%. Kata kunci: Keaktifan, hasil belajar, dan model pembelajaran STAD PENDAHULUAN Tujuan pendidikan dirumuskan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini sesuai dengan isi rumusan Undang- Undang No.20 tahun 2003, pasal 3 yang menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

55 Berdasarkan Undang-Undang tersebut untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang berhubungan dengan peserta didik peran guru sebagai seorang pengajar sangat dibutuhkan agar proses pembelajaran menjadi efektif dan bermakna. Pembelajaran yang efektif dan bermakna akan berlangsung apabila dapat memberikan keberhasilan bagi siswa maupun guru itu sendiri. Salah satu faktor keberhasilan proses belajar mengajar ditentukan oleh pemilihan model pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran merupakan cara untuk menyajikan bahan pembelajaran agar dapat mencapai tujuan pembelajaran tepat. Pemilihan model pembelajaran yang tepat juga membawa pengaruh pada meningkatnya keaktifan dan hasil belajar siswa. Dalam mengembangkan model pembelajaran guru harus menguasai jenis model pembelajaran agar proses belajar mengajar dapat terwujud sesuai dengan tujuan yang dihrapkan. Pemilihan model pembelajaran yang tepat dari seorang guru merupakan salah satu faktor yang mampu meningkatkan keaktifan proses pembelajaran siswa yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil belajar siswa pula. Menurut Sardiman, A,M (2007), keaktifan itu ada secara langsung seperti mengerjakan tugas, diskusi, mengumpulkan data, dansebagainya. Bentuk keaktifan siswa dalam belajar salah satunya adalah pemusatan terhadap apa yang dijelaskan oleh guru., penerungan dan penerapan dalam penyelesaian masalah. Jadi dalam pembelajaran, keaktifan siswa menjadi lebih dominan karena siswa lebih banyak melakukan aktivitas belajar. Aktivitas belajar yang lebih banyak dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Djamarah (2002) hasil belajar adalah sesuatu yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri siswa dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas belajar. Tetapi kenyataan di lapangan masih banyak ditemukan bahwa guru dalam menyajikan proses pembelajaran hanya dengan menggunakan metode konvesional (ceramah) saja, dalam proses pembelajaran gurulah yang mendominasi pembelajaran dan belum melibatkan siswa sama sekali.

56 Dengan kondisi pembelajaran yang seperti ini tentu tidak akan efektif dan hasil pembelajaranpun tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh guru. Proses pembalajaran dapat dikatakan berhasil apabila siswa dalam mengikuti pembelajaran dapat berperilaku aktif sehingga berpengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa. Maka dari itu permasalahan tersebut di atas harus segera dicarikan solusinya supaya pembelajaran berjalan sesuai tujuan yang diharapkan. Kondisi tersebut di atas juga terjadi pada siswa kelas V SD Negeri Randusari 01. Berdasarkan data pengamatan siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 diperoleh data hasil belajar siswa saat ulangan mata pelajaran IPA materi pokok tumbuhan hijau dari 32 siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 tingkat penguasaan materi siswa masih rendah di bawah rata-rata KKM (KKM ; 75), dari sejumlah siswa kelas V sebanyak 32 hasil belajar siswa yang mendapat nilai di bawah KKM ada 15 siswa atau 46,88%, siswa tersebut belum tuntas belajar, sedangkan siswa yang sudah tuntas belajar ada 17 siswa atau 53,12%. Hal tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa masih rendah belum sesuaitujuan yang diharapkan. Permasalahan tersebut di atas perlu segera diatasi, apabila permasalahan tersebut tidak segera di atasi akan mempengaruhi mutu pembelajaran di sekolah. Solusi pemecahan dari permasalah di atas adalah peneliti yang sekaligus sebagai guru kelas V mencari model pembelajaran yang tepat, inovatif, kreatif dan menyenangkan untuk menarik perhatian siswa terlibat langsung dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini model pembelajaran yang akan digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD). Menurut Trianto (2009:68) pembelajaran kooperatif tipe STAD adalah model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok- kelompok kecil dengan dengan jumlah anggota tiap kelompok 4-5 siswa secara heterogen, yang merupakan campuran tingkat prstasi, jenis kelamin, dan suku. Diawali dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis, dan penghargaan kelompok. Kehadiran model pembelajaran Student Teams Achievement Division (STAD) dalam pembelajaran IPA materi pokok tumbuhan

57 hijau akan lebih mempermudah bagi guru dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan kepada siswa, karena kegiatan pembelajaran model STAD siswa dituntut untuk aktif dan terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga dapat meningkat pula keaktifan belajar siswa yang membawa pengaruh pada meningkatnya hasil belajar siswa. METODE PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan tes, dan dokumentasi. Observasi digunakan untuk memperoleh data keaktifan siswa. Tes digunakan untuk memperoleh nilai hasil belajar siswa. Analisis data pada penelitian ini adalah deskriptif komparatif, karena membandingkan hasil belajar antara kemampuan awal, siklus I dengan siklus II. Tindakan dalam setiap siklus saling berkaitan satu sama lain. Siklus I maupun siklus II berlangsung dalam 2 kali pertemuan (4x35 menit). Variabel yang diteliti adalah model pembelajaran STAD, keefektifan dan hasil belajar siswa. Langkahlangkah dalam siklus I dan II terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. seperti dalam gambar di bawah ini: Perencanaan I Pelaksanaan Tindakan I Observasi I Pelaksanaan Tindakan II Perencanaan II Refleksi I Observasi II Refleksi II Kesimpulan Gambar 1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI KONDISI AWAL Pada tahap ini guru masih menggunakan metode ceramah, guru belum melibatkan siswa dalam kegiatan pembelajaran siswa

58 hanya mendengarkan ceramah dari guru sehingga siswa merasa jenuh dan pasif. Hasil pembelajaran IPA materi pokok tumbuhan hijau pada siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 keaktifan belajar rendah masih rendah, hal ini bisa diilihat dari rata-rata nilai keaktifan belajar yang hanya 63,78% klasifikasi C dan Hasil belajar siswa dari 20 soal pilihan ganda hanya mencapai 53,12% atau hanya 17 (tujuh belas) siswa dari 32 siswa yang mencapai ketuntasan belajar atau mendapat nilai di atas KKM. Hasil pembelajaran siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 tersebut, tampak seperti pada tabel 4.1. dan tabel 4.2, berikut : Tabel 1. Hasil Penilaian Keaktifan Belajar (Kondisi Awal) No. Rentang Nilai Klasifikasi Jumlah Siswa Persentase (%) 1. 86-100 Amat Baik (A) 4 12,50 2. 71-85 Baik (B) 16 50,00 3. 55-70 Cukup Baik (C) 12 37,50 4. 40-54 Kurang Baik (D) 0 0,00 Rata-rata / Klasifikasi 63,78 C Tabel 2. Penilaian Hasil Belajar Kondisi Awal No Indikator Hasil Belajar 1 Jumlah Nilai 1940 2 Nilai Rata-rata 60,63 3 Nilai Tertinggi 80 4 Nilai Terendah 35 5 Tuntas Belajar 17 (53,12%) 6 Belum Tuntas Belajar 15 (46,88%) 7 Jumlah Siswa 32 Berdasarkan Tabel 1. dan Tabel 2. di atas, dapat diketahui bahwa kondisi pembelajaran IPA materi pokok tumbuhan hijau sebelum menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 sebagai berikut : a. Keaktifan belajar siswa Hasil nilai keaktifan belajar dari 32 siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran

59 2016/2017 untuk rata-rata kelas nilai keaktifan belajar masih sebesar 63,78 klasifikasi C b. Ketuntasan belajar (Hasil Belajar) Hasil ketuntasan belajar dari 32 siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 yang telah mencapai ketuntasan belajar hanya mencapai sebesar 53,12% atau hanya 17 (tujuh belas) dengan nilai rata-rata 60,63. 2. DESKRIPSI SIKLUS I Dengan berdasarkan hal-hal yang mempengaruhi kurang berhasilnya pembelajaran IPA materi pokok tumbuhan hijau sebelum dilaksanakan penelitian tindakan kelas, peneliti merumuskan tindakan untuk mengatasi masalah pembelajaran yaitu dengan memilih menggunakan model pembelajaran STAD. Kegiatan siklus I dilaksanakan 3 (tiga) kali pertemuan kegiatan pembelajaransebagai berikut : a. Pertemuan ke-1 untuk mencari data dan mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru secara kelompok di dalam kelas. b. Pertemuan ke-2 mempresentasikan hasil kerja kelompok di depan kelas c. Pertemuan ke-3 untuk melakukan evaluasi atas kompetensi siswa. Kegiatan siklus I dilaksanakan tanggal 4 dan 7 Oktober 2016 dan 11 Oktober 2016, dimana tanggal 4 dan 7 Oktober 2016 untuk proses kegiatan pembelajaran dan 11 Oktober 2016 untuk evaluasi terhadap hasil belajar siswa akan materi pokok tumbuhan hijau dengan 20 soal pilihan ganda. Pada siklus I ini, guru yang sekaligus sebagai peneliti hanya bertindak fasilitator dan motivator atas interaksi antara siswa dengan siswa yang lain. Langkah-langkah pembelajaran tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembalajaran STAD sebagai berikut. a. Pertemuan I 1) Guru mengecek kehadiran siswa, memberi informasi awal dan tujuan pembelajaran 2) Guru menyampaikan materi pembelajaran secara garis besar. 3) Guru membentuk kelompok belajar campuran baik dari jenis kelamin maupun kecerdasannya, yaitu satu kelas di bagi dalam

60 6 kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 5 atau 6 siswa. 4) Guru membagi LKS untuk dikerjakan secara kelompok. 5) Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa untuk menentukan penilaian keaktifan belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi. 6) Di akhir pembelajaran guru memberi informasi untuk untuk mempresentasikan hasil laporannya pada pertemuan berikutnya. b. Pertemuan 2 1) Guru mengecek kehadiran siswa, guru menyampaikan garis besar pembelajaran. 2) Guru menjelaskan cara mempresentasikan hasil laporan kelompok. 3) Guru memberi kesempatan kepada siswa kelompok lain untuk bertanya 4) Siswa menjawab kuis/soal secara individu 5) Guru bersama siswa membuat kesimpulan 6) Guru memberi informasi bahwa pertemuan berikutnya akan diadakan evaluasi materi tumbuhan hijau. c. Pertemuan 3 1) Guru mengecek siswa dan mengatur tempat duduk untuk evaluasi. 2) Siswa mengerjakan soal evaluasi 20 soal pilihan ganda 3) Guru membagi lembar tes evaluasi yaitu 20 soal pilihan ganda. 4) Selesai mengerjakan, siswa menyerahkan lembar evaluasi kepada guru. 5) Guru mengumumkan kelompok/individu yang mendapat nilai tertinggi. 6) Guru memberi penghargaan berupa ucapan selamat kepada kelompok maupun secara individu yang mendapat nilai tertinggi. Hasil pembelajaran tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembelajaran STAD selama siklus I pada siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 tersebut, tampak seperti pada tabel 4.3. dan tabel 4.4. berikut.

61 No. Tabel 3. Hasil Penilaian Keaktifan Belajar (Siklus I) Rentang Nilai Klasifikasi Jumlah Siswa Persentase (%) 1. 86-100 Amat Baik (A) 12 37,50 2. 71-85 Baik (B) 16 50 3. 55-70 Cukup Baik (C) 4 12,50 4. 40-54 Kurang Baik (D) 0 0,00 Rata-rata / Klasifikasi 78,24 B Tabel 4. Hasil Penilaian Hasil Belajar (Siklus I ) No Indikator Hasil Belajar 1 Jumlah Nilai 2300 2 Nilai Rata-rata 71,88 3 Nilai Tertinggi 90 4 Nilai Terendah 45 5 Tuntas Belajar 23(71,88%) 6 Belum Tuntas Belajar 9(28,12%) 7 Jumlah Siswa 32 Berdasarkan Tabel 3.. dan Tabel 4. di atas, dapat diketahui bahwa kegiatan pembelajaran tumbuhan hijau selama siklus I menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut : 1. Keaktifan Belajar Siswa Hasil nilai ketuntasan dari 32 siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 untuk rata-rata kelas nilai keaktifan belajar masih sebesar 78,24 klasifikasi B. 2. Ketuntasan belajar (Hasil Belajar) Hasil ketuntasan belajar dari 32 siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 yang telah mencapai ketuntasan belajar hanya mencapai sebesar 71,88% atau hanya 23 (ua puluh tiga) siswa dengan nilai rata-rata 71,88. Siswa yang mendapat nilai tertinggi adalah Dipa Damayanti, jadi yang mendapat penghargaan adalah Dipa Damayanti. 3. DESKRIPSI SIKLUS II Pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembelajaran STAD pada siklus I siswa kelas V SD Negeri Ramdusari 01 Kabupaten Tegal semester I Tahun

62 Pelajaran 2016/2017 belum menunjukkan peningkatan hasil belajar yang maksimal, walau ada kenaikan bila dibandingkan dengan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD, karena baru mencapai 71,88% atau hanya 23 (ua puluh tiga) siswa yang telah mencapai ketuntasan belajar. Pembelajaran dilanjutkan siklus II karena masih ada 9 (sembilan) siswa atau 28,12% siswa yang belum mencapai tuntas belajar karena hasilnya masih di bawah 75. Kegiatan siklus II dilaksanakan 3 (tiga) kali pertemuan kegiatan pembelajaran dengan rincian : Guru menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran secara singkat dan selanjutnya guru memberi tugas, siswa berdiskusi untuk menyelesaikan tugasnya, kemudian guru menunjuk salah satu siswa. Kegiatan siklus I dilaksanakan 3 (tiga) kali pertemuan kegiatan pembelajaran dengan rincian : a. Kegiatan ke 1 untuk mencari data dan mendiskusikan tugas yang diberikan oleh guru secara kelompok b. Pertemuan ke 2 mempresentasikan hasil kelompok pertemuan ke 1 c. Pertemuan ke 3 untuk melakukan tes evaluasi atas kompetensi siswa Kegiatan siklus II dilaksanakan tanggal 14 dan 18 Oktober 2016 dan 21 Oktober 2016, dimana tanggal 14 dan 18 Oktober 2016 untuk proses kegiatan pembelajaran dan tanggal 21 Oktober 2016 untuk evaluasi terhadap hasil belajar siswa akan pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau.dengan 5 soal essay. Pada siklus II ini, guru yang sekaligus sebagai peneliti hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator atas interaksi antara siswa dengan siswa yang lain. Langkah-langkah pembelajaran model pembelajaran STAD berikut : a. Pertemuan 1 1) Guru mengecek kehadiran siswa, memberi informasi awal tentang jalannya pembelajaran dan tujuan pembelajaran materitumbuhan hijau. 2) Guru menyampaikan materi pembelajaran secara garis besar. 3) Guru membentuk kelompok belajar campuran baik dari jenis kelamin maupun kecerdasannya, yaitu satu kelas di bagi dalam 6 kelompok, masing masing kelompok terdiri dari 5 atau 6 siswa. 4) Guru membagi LKS untuk dikerjakan secara kelompok.

63 5) Selama kegiatan pembelajaran berlangsung guru melakukan pengamatan terhadap kegiatan siswa untuk menentukan penilaian keaktifan belajar siswa dengan menggunakan lembar observasi. 6) Akhir pembelajaran guru menginformasikan siswa mempresentasikan hasil laporannya pada pertemuan berikutnya. b. Pertemuan 2 1) Guru mengecek kehadiran siswa dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2) Guru menjelaskan cara mempresentasikan hasil laporan kelompok. 3) Guru menunjuk kelompok siswa untuk mempresentasikan hasil laporan di depan kelas secara bergilir. 4) Siswa kelompok lain untuk bertanya atau menanggapi. 5) Guru memberi informasi pertemuan berikutnya ada evaluasi. c. Pertemuan 3 1) Guru mengecek kehadiran siswa, kemudian mengatur tempat duduk siswa untuk pelaksanaan evaluasi. 2) Guru membagi lembar tes evaluasi 3) Siswa mengerjakan tes evaluasi sebanyak 5 soal Essay 4) Selesai mengerjakan, guru memberi informasi agar siswa menyerahkan lembar evaluasi kepada guru 5) Penilaian dari guru dan pengumuman nilai terbaik 6) Guru memberi penghargaan berupa ucapan selamat kepada kelompok maupun secara individu yang mendapat nilai tertinggi. Hasil pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembelajaran STAD selama siklus II pada siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 tersebut, tampak seperti pada tabel 4.5. dan tabel 4.6 berikut. Tabel 5. Hasil Penilaian Keaktifan Belajar (Siklus II) No. Rentang Jumlah Persentase Klasifikasi Nilai Siswa (%) 1. 86-100 Amat Baik (A) 24 75,00 2. 71-85 Baik (B) 8 25,00 3. 55-70 Cukup Baik (C) 0 0,00 4. 40-54 Kurang Baik (D) 0 0,00

64 Rata-rata / Klasifikasi 86,56 A Tabel 6. Hasil Penilaian Hasil Belajar Siklus II No Indikator Hasil Belajar 1 Jumlah Nilai 2800 2 Nilai Rata-rata 87,50 3 Nilai Tertinggi 95 4 Nilai Terendah 65 5 Tuntas Belajar 31(96,88%) 6 Belum Tuntas Belajar 1(3,12%) 7 Jumlah Siswa 32 Berdasarkan tabel 5 dan 4.6 di atas, dapat diketahui bahwa kondisi pembelajaran tumbuhan hijau menggunakan model pembelajaran STAD pada siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 selama siklus II adalah sebagai berikut : a. Keaktifan Belajar Siswa Hasil nilai keaktifan dari 32 siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 untuk rata-rata kelas nilai keaktifan belajar sebesar 86,56 klasifikasi A. b. Ketuntasan belajar (Hasil Belajar) Hasil ketuntasan belajar dari 32 siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 yang telah mencapai ketuntasan belajar mencapai sebesar 96,88% atau 31 (tiga puluh satu) dengan nilai rata -rata 87,50. Siswa yang mendapat nilai tertinggi adalah Dipa Damayanti, jadi yang mendapat penghargaan adalah Dipa Damayanti. 4. Pembahasan Antar Siklus Batas tuntas belajar individual pembelajaran tumbuhan hijau adalah 75, secara klasikal pembelajaran tumbuhan hijau adalah apabila telah mencapai 86% dari 32 siswa kelas V SD Negeri Radusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017 siswa yang tuntas belajar telah mencapai 86% ke atas. Pembelajaran IPA materi pokok tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembelajaran STAD ternyata dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun pelajaran 2016/2017.

65 Peningkatan keaktifan dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembelajaran STAD terlihat selama proses pembelajaran dari hasil pembelajaran sebelum penelitian tindakan kelas, siklus I, dan siklus II. Kondisi pembelajaran IPA materi tumbuhan hijau pada siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 sebelum tindakan penelitian, siklus I maupun siklus II adalah sebagai berikut : a. Dari sebelum pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran model pembelajaran STAD bila dibandingkan dengan setelah siklus I adalah sebagai berikut : 1) Perubahan Keaktifan Belajar Siswa Perubahan keaktifan pembelajaran tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan rata-rata kelas nilai keaktifan belajar sebesar 14,46 atau klasifikai C ke klasifikasi B. 2) Ketuntasan Belajar (Hasil Belajar) Perubahan ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 mengalami kenaikan sebesar 18,75% atau 6 (enam) siswa dengan nilai rata-rata kelas juga mengalami kenaikan sebesar 11,25 b. Dari sebelum pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran STAD bila dibandingkan dengan setelah siklus II sebagai berikut: 1) Perubahan Keaktifan Belajar Siswa Perubahan pembelajaran tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan rata-rata kelas nilai keaktifan belajar sebesar 22,78 atau klasifikai C ke klasifikasi A. 2) Ketuntasan Belajar (Hasil Belajar) Perubahan ketuntasan belajar siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 mengalami kenaikan sebesar 43,75% atau 14 siswa dengan nilai rata-rata kelas juga mengalami kenaikan sebesar 26,87

66 Berdasarkan uraian pembahasan antar siklus di atas, peningkatan ketuntasan belajar (hasil belajar) maupun peningkatan keaktifan belajar siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 dalam proses kegiatan pembelajaran IPA materi pokok tumbuhan hijau dengan menggunakan model pembelajaran STAD dapat dilihat pada grafik 1. dan grafik 2. berikut : 25 20 15 10 5 0 Pra Siklus SikluS I Siklus II A C Grafik 2. Prosentase Perubahan Keaktifan Belajar 100 80 60 40 20 Ketuntasan Belajar 0 Pra Siklus Siklus I Siklus II Grafik 3. Prosentase Perubahan Ketuntasan Belajar

67 PENUTUP SIMPULAN 1. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dapat ditarik kesimpulan: Proses pembelajaran IPA materi pokok tumbuhan hijau dengan menerapkan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari 32 jumlah siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal Tegal Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017 nilai rata-rata kelas keaktifan belajar siswa mencapai 78,24 atau klasifikasi B pada siklus I dan 86,56 atau klasifikasi A pada siklus II bila dibandingkan dengan pembelajaran sebelum melaksanakan tindakan penelitian yang hanya mencapai 63,78 atau klasifikasi C. 2. Proses pembelajaran pembelajaran IPA materi pokok tumbuhan hijau dengan menerapkan model pembelajaran STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya ketuntasan belajar siswa. Hal ini dapat dibuktikan dari 32 jumlah siswa kelas V SD Negeri Randusari 01 Kabupaten Tegal Tegal Semester 1 Tahun Pelajaran 2016/2017, siswa yang mencapai ketuntasan belajar 71,88% pada siklus I dan 96,88% pada siklus II bila dibandingkan dengan ketuntasan belajar pembelajaran sebelum melaksanakan tindakan penelitian yang hanya memperoleh ketuntasan belajar sebesar 53,12%. DAFTAR PUSTAKA Djamarah, S.B. 2002. Psikologi Belajar. PT. Rineka Cipta: Jakarta. 2005. Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif Suatu Pendekatan Teoretis Psikologis. Rineka Cipta: Jakarta. Sardiman,A.M. 2007. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Bandung, Rajawali Pers. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Invatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Group.