BAB IV PENGEMBANGAN DESAIN A. Alternatif Desain 1. Alternatif Estetika Ruang a. Tema Gambar 27. Sketsa Konsep Desain Secara garis besar, untuk mencapai desain yang optimal (desain yang benar dan sesuai dengan keinginan klien), perancangan akan menggunakan metode Post Occupancy Evaluation (POE) untuk mengevaluasi desain yang ada sebelumnya sehingga dapat dijadikan acuan dan mengangkat potensi material Nusantara. Hasil akhirnya diharapkan tidak hanya menghasilkan desain yang benar dan nyaman saja tetapi juga dapat memperkuat citra cafe-resto serta memberikan experience berbeda kepada pengunjung. Berikut sketsa kasar brainstorming dari pendalaman metode POE: Gambar 28. Sketsa Konsep Desain 63
Gambar diatas merupakan proses brainstorming yang dilakukan untuk menentukan permasalahan yang ada di ViaVia cafe-resto Yogyakarta. Proses ini menganalisa dari hasil survey yang dilakukan. 1) Tema Perancangan Citra fasad saat ini adalah material bambu yang diolah sedemikian rupa oleh Eko Prawoto (artist) mampu mengangkat nilai bambu dan kearifan lokal Nusantara kepermukaan. Bambu sangat terkenal dengan image sederhana dan ramah lingkungan. Untuk memperkuat citra tersebut tema yang diangkat adalah Keramahtamahan Nusantara. Bambu yang sangat sederhana dan ramah lingkungan memiliki kesamaan dengan karakter Nusantara yang ramah tamah. Tema ini akan diterapkan melalui atmosfir dan ambience interior serta mengadaptasi material ramah lingkungan lainnya ke dalam setiap interior cafe-resto untuk memperkuat citra fasad. 2) Konsep Desain Konsep desain yang akan diterapkan dalam perancangan ViaVia cafe-resto ini adalah membuat desain interior yang memiliki fleksibelitas ruang yang optimal. Layout dan perabot yang mampu beradaptasi pada setiap event dan program yang berlangsung. Penekanan konsep ini akan diterapkan pada ruang yang memiliki aktivitas lebih dari satu. Sistem perabot pada konsep ini adalah prabot yang mampu bergerak dinamis (movable). Berikut beberapa sketsa dari konsep yang dirancang: 64
Gambar 29. Sketsa Konsep Desain Gambar 30. Sketsa Konsep Desain Gambar diatas adalah sketsa kasar dari perancangan perabot yang mampu bergerak secara fleksibel untuk memudahkan staff menggeser maupun memindah perabot. juga untuk mendukung aktivitas ruang yang berubah-ubah setiap saat. 65
Gambar 31. Sketsa Konsep Desain Gambar diatas merupakan sketsa kasar dari perancangan fleksibelitas ruang, yang memanfaatkan dinding untuk mjea makan agar bisa dilipat. Sketsa ini juga menunjukkan bagaimana pengunjung bisa melihat karya ketika pembukaan pameran berlangsung, dan ketika hari biasa (meja akan aktif kembali). b. Suasana Ruang Gambar 32. Moodboar/Suasana Ruang yang Akan Dicapai 66
Suasana ruang yang akan dicapai adalah lebih mengacu kepada perpaduan material khas Nusantara dengan concrete dan dapat menghasilkan ruang yang hangat dan ramah. c. Elemen Dekoratif Gambar 33. Refrensi Elemen Dekorasi yang Akan Digunakan (Sumber: http:/pinterest.com, 30 Desember 2017, 16:20:05) Elemen dekoratif yang digunakan tentunya harus mendukung tema yang diangkat. Pada perancangan ViaVia cafe-resto ini elemen dekoratif akan mengarah pada sesuatu yang memiliki karakter material yang khas dan memiliki unsur Nusantara agar memperkuat citra cafe-resto. d. Komposisi Warna, Bentuk, dan Material 1) Warna Gambar 34. Skema Warna Warna dapat mendukung tema yang diangkat karena memiliki kemampuan untuk menimbulkan berbagai pandangan. Warna-warna yang akan banyak digunakan pada perancangan 67
interior ViaVia cafe-resto adalah warna hangat yang dipadukan dengan warna netral. Warna-warna tersebut sesuai dengan tema yang diangkat, mampu menghadirkan ruangan yang sederhana dan menarik. 2) Bentuk Gambar 35. Tranformasi Bentuk 1 Gambar 36. Transformasi Bentuk 2 Pada rancangan interior ViaVia cafe-resto ini mengambil bentuk dari ujung pohon bambu yang akan ditransformasikan sebagai ornamen pendukung dalam ruang. Ornamen ini akan diterapkan pada plafon, pembatas ruang serta prabot. 68
3) Material Gambar 37. Material Selection (Sumber: http:/pinterest.com, 30 Desember 2017, 22:14:06) Materila yang akan banyak digunakan pada perancangan ViaVia cafe-resto adalah material natural atau alami, sesuai dengan citra fasad dan tema yang diangkat seperti bambu, rotan, kayu, batu merah, dan tegel semen. Material material tersebut juga akan dipadukan dengan besi dan kaca untuk membantu mengkomposisikan material agar menarik 2. Alternatif Penataan Ruang a. Diagram Matriks (Hubungan Kedekatan Ruang) Gambar 38. Hubungan Kedekatan Ruang 69
b. Zoning dan Sirkulasi 1) Alternatif Zoning Lantai 1 2) Alternatif Zoning Lantai 2 Gambar 39. Alternatif Zoning Lantai 1 Gambar 40. Alternatif Zoning Lantai 2 70
c. Layout 1) Alternatif Layout Lantai 1 2) Alternatif Layout Lantai 2 Gambar 41. Alternatif Layout Lantai 1 Gambar 42. Alternatif Layout Lantai 2 71
3. Alternatif Elemen Pembentuk Ruang a. Rencana Lantai ViaVia cafe-resto memiliki dua jenis ruang yaitu indoor dan outdoor. Pada bagian indoor material yang akan digunakan adalah semen, tegel kunci, dan terracotta tile. Sedangkan untuk area outdoor akan menggunakan material yang tahan panas dan air seperti bebatu alam. Material-material tersebut akan dirancang sedemikian rupa mengikuti pola bangunan yang bertujuan untuk menunjang sirkulasi setiap ruang. Gambar 43. Alternatif Rencana Lantai pada Lantai 1 72
Gambar 44. Alternatif Rencana Lantai pada Lantai 2 b. Rencana Dinding Rencana dinding pada ViaVia cafe-resto untuk beberapa titik akan menggunakan bentuk ornamen dari motif yang sudah dibuat berdasarkan transformasi bentuk ujung pohon bambu. Ornamen tersebut akan diterapkankan sebagai secondary skin dinding. 73
1) Backdrop Bar Area 2) Backdrop Tour & Travel Gambar 45. Alternatif Backdrop Bar Area Gambar 46. Alternatif Backdrop Tour & Travel 74
3) Dinding Semi Outdoor Area Gambar 47. Alternatif Dinding Semi Outdoor Area 75
4) Dinding Elemen Estetis Gambar 48. Alternatif Dinding Elemen Estetis c. Rencana Plafon Rencana plafon pada ViaVia cafe-resto akan menggunakan bentuk ornamen berdasarkan moti yang sudah dibuat. Untuk menunjang citra ViaVia cafe-resto material yang diterapkan pada plafon akan menggunakan anyaman bambu (gedek). Perpaduan tersebut akan mampu memperlihatkan dan memperkuat ke khasan dari Nusantara. 76
Gambar 49. Alternatif Rencana Plafon 4. Alternatif Pengisi Ruang a. Furniture dan Furnishing 1) Meja Bar Gambar 50. Alternatif Desain Meja Bar 77
2) Reading Corner Display Gambar 51. Alternatif Desain Reading Corner Display 3) Bakery Display Gambar 52. Alternatif Desain Bakery Display 78
4) Trade Shop Storage Display Gambar 53. Alternatif Desain Trade Shop Storage Display Gambar 54. Alternatif Desain Trade Shop Storage Display 79
6) Dining Table Gambar 55. Alternatif Desain Dining Table Gambar 56. Alternatif Desain Dining Table 80
7) Family Dining Table Gambar 57. Alternatif Desain Family Dining Table 8) Outdoor Dining Table Gambar 58. Alternatif Desain Square Table 5 Seat 81
9) Coffee Table Gambar 59. Alternatif Desain Coffee Table 10) Dining Chair Gambar 60. Alternatif Desain Dining Chair 82
11) Bench Gambar 61. Alternatif Desain Bench 12) Lounge Chair Gambar 62. Alternatif Desain Lounge Chair 83
Gambar 63. Alternatif Desain Lounge Chair 13) Stool Bar Gambar 64. Alternatif Desain Stool Bar 84
14) Arm Chair Gambar 65. Alternatif Desain Arm Chair 15) Permainan Ruang Bermain Anak Gambar 66. Alternatif Desain Permainan Ruang Bermain Anak 85
5. Alternatif Tata Kondisi Ruang a. Pencahayaan 1) Pencahayaan Buatan Jumlah titik lampu dapat diperkirakan dengan perhitungan menggunakan rumus sebagai berikut: E = F. n. N. UF. LLF A F = Watt x Lm/w N = Jumlah titik lampu dalam luminer n = Jumlah isi lampu per N E = Kuat penerangan/target kuat penerangan yang akan di capai (lux) A = Luas Ruang F = Aliran cahaya watt lumen per watt LLF = Light Loss Factor/Faktor Cahaya Rugi (Nilainya antara 0,7-0,8) UF = Utilization Factor/Faktor Pemanfaatan (Nilainya antara 50% - 65%) a) Jenis Lampu NO AREA JENIS LAMPU KETERANGAN 1 Araea Indoor Merk: Panasonic Tipe: LED Glareless General Lighting NYY16522 LZ9 86
2 Area Outdoor Merk: Panasonic Tipe: NNY24863 LE9 Tabel 4. Jenis Lampu yang digunakan di ViaVia cafe-resto Yogyakarta b) Perhitungan Titik Lampu Lantai 1 - Area Bar Diketahui: E = 200 lux F = 19,9 W. 57,3 lm/w = 1140,27 N = 1 UF = 60% = 0,6 LLF = 0,8 A = 12,64 m2 Ditanyakan: N =? Jawab: 1140,27. 1. N. O, 6. O, 8 200 lux = 12,64 m2 2528=547,3296.N N=4,6 5 buah titik lampu - Area Makan Indoor Diketahui: E = 200 lux F = 19,9 W. 57,3 lm/w = 1140,27 N = 1 UF = 60% = 0,6 LLF = 0,8 A = 26,8 m2 + 55,6 m2 = 82,4 m2 87
Ditanyakan: N =? Jawab: 200 lux = 1140,27. 1. N. O, 6. O, 8 82,4 m2 16480 = 547,3296.N N= 30,1 30 buah titik lampu - Tour & Travel Diketahui: E = 150 lux F = 19,9 W. 57,3 lm/w = 1140,27 N = 1 UF = 60% = 0,6 LLF = 0,8 A = 11,1 m2 Ditanyakan: N =? Jawab: 1140,27. 1. N. O, 6. O, 8 150 lux = 11,1 m2 1665 = 547,3296.N N = 3,04 3 buah titik lampu - Bakery Diketahui: E = 300 lux F = 19,9 W. 57,3 lm/w = 1140,27 N = 1 UF = 60% = 0,6 LLF = 0,8 A = 21 m2 Ditanyakan: N =? Jawab: 88
1140,27. 1. N. O, 6. O, 8 300 lux = 21 m2 6300 = 547,3296.N N = 11,5 12 buah titik lampu - Trade Shop Diketahui: E = 300 lux F = 19,9 W. 57,3 lm/w = 1140,27 N = 1 UF = 60% = 0,6 LLF = 0,8 A = 23,7 m2 Ditanyakan: N =? Jawab: 1140,27. 1. N. O, 6. O, 8 300 lux = 23,7 m2 7110 = 547,3296.N N = 12,9 13 buah titik lampu - Area Bermain Anak Diketahui: E = 300 lux F = 19,9 W. 57,3 lm/w = 1140,27 N = 1 UF = 60% = 0,6 LLF = 0,8 A = 14,3 m2 Ditanyakan: N =? Jawab: 1140,27. 1. N. O, 6. O, 8 300 lux = 14,3 m2 4240 = 547,3296.N N = 7,8 8 buah titik lampu 89
- Area Outdoor Diketahui: E = 80 lux F = 60,6 W. 74,3 lm/w = 4 N = 4502,58 UF = 50% = 0,5 LLF = 0,7 A = 13,51 m2 Ditanyakan: N =? Jawab: 4502,58. 1. N. O, 5. O, 7 80 lux = 13,51 m2 1080 = 1576.N N = 0,6 1 buah titik lampu - Toilet Diketahui: E = 100 lux F = 19,9 W. 57,3 lm/w = 1140,27 N = 1 UF = 60% = 0,6 LLF = 0,8 A = 12,3 m2 Ditanyakan: N =? Jawab: 1140,27. 1. N. O, 6. O, 8 100 lux = 12,3 m2 1230 = 547,3296.N N = 2,2 2 buah titik lampu Lantai 2 - Area Makan Indoor Diketahui: E = 200 lux F = 19,9 W. 57,3 lm/w 90
= 1140,27 N = 1 UF = 60% = 0,6 LLF = 0,8 A = 140,29 m2 Ditanyakan: N =? Jawab: 1140,27. 1. N. O, 6. O, 8 200 lux = 140,29 m2 28058 = 547,3296.N N = 51,2 51 buah titik lampu - Area Outdoor Diketahui: E = 80 lux F = 60,6 W. 74,3 lm/w = 4502,58 N = 1 UF = 50% = 0,5 LLF = 0,7 A = 47,9 m2 Ditanyakan: N =? Jawab: 4502,58. 1. N. O, 5. O, 7 80 lux = 47,9 m2 3832 = 1576.N N = 2,4 2 buah titik lampu - Kitchen Class Diketahui: E = 300 lux F = 19,9 W. 57,3 lm/w = 1140,27 N = 1 UF = 60% = 0,6 LLF = 0,8 A = 8,9 m2 Ditanyakan: 91
N =? Jawab: 1140,27. 1. N. O, 6. O, 8 300 lux = 8,9 m2 2670 = 547,3296.N N = 4,8 5 buah titik lampu b. Penghawaan 1) Penghawaan Buatan Sebagian besar ruang yang terdapat pada ViaVia cafe-resto menggunakan penghawaan buatan karena selain ruang yang tertutup, penghawaan buatan juga untuk mengatasi kepadatan ruang ketika sedang berlangsung event. Ruang yang menggunakan penghawaan buatan yaitu indoor dining area, bar, tour & travel, bakery, family dining,trade shop, area bermain anak, lounge area dan meeting room. a) Jenis AC yang digunakan AC yang digunakan adalah AC split dengan spesifikasi sebagai berikut: No Jenis Spesifikasi Keterangan 1 AC split Merk: Panasonic Tipe: Single-split cs-kn5skj Tabel 5. Jenis AC yang Digunakan di ViaVia cafe-resto Yogyakarta (Sumber: Rasmana, 2017) b) Perhitungan jumlah AC PK = L x (T/3 x)0,75 L = Luas ruang T = Tinggi Ruang 92
Lantai 1 - Area Makan Indoor Indoor Dining PK = 55,6 m2 (3/3) 0,07 = 3,9 PK = 3 buah AC 1,5 PK Family Dining PK = 26,8 m2 (3/3) 0,07 = 1,9 PK = 1 buah AC 1,5 PK Bar PK = 12,6 m2 (3/3) 0,07 = 0,9 PK = 1 buah AC 3/4 PK - Bakery PK = 21 m2 (3/3) 0,07 = 1,47 PK = 1 buah AC 1,5 PK - Tour & Travel PK = 11,1 m2 (3/3) 0,07 = 0,8 PK = 1 buah AC 3/4 PK - Trade Shop PK = 23,7 m2 (3/3) 0,07 = 1,7 PK = 1 buah AC 1,5 PK 93
Lantai 2 - Lounge Dining PK = 45,6 m2 (3/3) 0,07 = 3,2 PK = 2 buah AC 1,5 PK - Meeting Room PK = 46,55 m2 (3/3) 0,07 = 3,2 PK = 2 buah AC 1,5 PK B. Evaluasi Pemilihan Desain Proses pemilihan desain berdasarkan beberapa kriteria yang ditunjuk untuk mempermudah pemilihan desain seperti kriteria estetika, tema, konsep, aksesibilitas, sirkulasi, efektivitas, kapasitas, maintenance, dan fungsi. Penekanan pemilihan desain dilakukan dengan analisis permasalahan yang ada. Salah satunya mengoptimalkan ruang dengan aktivitas yang banyak (fleksibelitas ruang) dan memperkuat karakter cafe-resto dengan masterpiece yang sudah ada. C. Hasil Desain 1. Rendering Perspektif Indoor Dining, Bar Area, Area Pameran Lantai 1 Gambar 67. Rendering Perspektif Indoor Dining Lantai 1 94
Semi Outdoor Dining Lantai 2 Gambar 68. Rendering Perspektif Semi Outdoor Lantai 2 Kitchen Class Area Indoor Dining Lantai 2 Gambar 69. Rendering Perspektif Kitchen Class Gambar 70. Rendering Perspektif Indoor Dining Lantai 2 95
Outdoor Seating Lantai 2 Gambar 71. Rendering Perspektif Outdoor Seating Lantai 2 Bakery Tour & Travel Gambar 72. Rendering Perspektif Bakery Gambar 73. Rendering Perspektif Tour & Travel 96
Lounge Area, Meeting Room, dan Area Pameran Lantai 2 Gambar 74. Rendering Perspektif Lounge & Meeting Area Trade Shop, Family Dining Gambar 75. Rendering Perspektif Family Dining & Trade Shop Ruang Bermain Anak Gambar 76. Rendering Perspektif Area Bermain 97
Toilet Gambar 77. Rendering Perspektif Toilet 1 Gambar 78. Rendering Perspektif Toilet 2 Gambar 79. Rendering Perspektif Toilet 3 98
2. Layout Gambar 80. Layout Lantai 1 Gambar 81. Layout Lantai 2 99
3. Detail Khusus Bar Table Gambar 82. Meja Bar Square Table 2 Seat Gambar 83. Square Table 2 seat 100
Square Table 4 Seat Gambar 84. Square Table 4 seat Dining Chair Gambar 85. Dining Chair 101
Arm Chair Gambar 86. Arm Chair Lounge Chair Gambar 87. Lounge Chair 102
Partisi Gambar 88. Partisi Reading Corner Gambar 89. Reading Corner 103
Lampu Gantung Gambar 90. Lampu Gantung 1 Gambar 91. Lampu Gantung 1 104