BAB I PENDAHULUAN. memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar dapat

dokumen-dokumen yang mirip
Skripsi. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

BAB I PENDAHULUAN. perubahan, salah satunya ditekankan pada faktor-faktor paling penting atas

BAB I PENDAHULUAN. maupun keunggulan lebih dari para pesaing, sehingga perusahaan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Menurut werther (2002:5). Yang menyatakan bahwa Kunci memenangkan. senantiasa melakukan investasi untuk merekrut, menyeleksi dan

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan persaingan yang ketat diantara perusahaan-perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. menghadapi globalisasi dan diversitas tenaga kerja. Keberhasilan dan kegagalan

BAB I PENDAHULUAN. mendukung upaya kesehatan puskesmas (Andini, 2006). Suatu Rumah Sakit akan

BAB I PENDAHULUAN. laba semaksimal mungkin (disamping misi lainnya) harus siap untuk

BAB 2 KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dalam menggerakkan roda perkembangan dan laju produktivitas perusahaan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan bisa bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar

PENGARUH KEPUASAN GAJI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP TURNOVER INTENTION AUDITOR DENGAN MEDIASI KOMITMEN ORGANISASI S K R I P S I

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. gigi. Setiap roda gigi mempenyuai tugas masing masing, tetapi harus saling

PENGARUH KETIDAKAMANAN KERJA, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL TERHADAP PENGUNDURAN DIRI PEKERJA

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kesehatan dengan semakin tingginya tuntutan peningkatan Pelayanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. kelangsungan hidup dari perusahaan. Akan sangat menguntungkan perusahaan, jika

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mempunyai tingkat kepuasan yang berbeda. Kepuasan itu terjadi

Rita Andini *) ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian mengenai perpindahan kerja sampai saat ini masih tetap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Seiring berjalannya waktu, pertumbuhan Kantor Akuntan Publik (KAP) kini semakin kompetitif.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. bagaimana seorang individu terpuaskan atau tidak terpuaskan terhadap suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Di dalam berbagai bidang pekerjaan, diperlukan sumber daya manusia sebagai salah

A. Latar belakang penelitan

BAB I PENDAHULUAN. kualitas dan mengendalikan biaya ketenagakerjaan.

BAB1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai aset perusabaan yang penting, karena

Judul : Pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja terhadap Turnover Intention

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu upaya untuk menciptakan suasana bekerja yang aman, nyaman,

BAB I PENDAHULUAN. mesin, metode, dan informasi. Keenam poin ini saling terintegrasi dan membantu

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi sebuah perusahaan, dan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain untuk melaksanakan

BAB I PENDAHULUAN. terpangkas dan kurang diperhatikan, hal ini tentu akan menimbulkan dampak

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. ketidakpuasannya akan pekerjaannya saat ini. Keinginanan keluar atau turnover

BAB I PENDAHULUAN. mempertahankan yang sudah ada. Disinilah dituntut adanya peranan. stratejik dan koheren untuk mengelola aset paling berharga milik

BAB I PENDAHULUAN. bisnis dengan tujuan utama untuk mencari keuntungan semaksimal. keuntungan yang lebih besar. Akan tetapi permasalahan-permasalahan

BAB I PENDAHULUAN. faktor manusia memegang peranan penting di dalamnya (Sihotang, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. berpindah kerja (turnover intention) yang berujung pada keputusan karyawan

BAB I PENDAHULUAN. Cukup banyak karyawan yang berpindah-pindah perusahaan pada waktu yang

BAB I PENDAHULUAN. dampak positif maupun negatif bagi organisasi. sehat memberikan beberapa manfaat positif kepada organisasi, antara lain

BAB I PENDAHULUAN. Di era global saat ini terutama dalam memasuki tahun Masyarakat. Ekonomi ASEAN, perusahaan dituntut untuk dapat bersaing ditengah

BABI PENDAHULUAN. Turnover adalah tingkat pekerja yang meninggalkan pekerjaannya atau

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA (Survey pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Surakarta)

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan untuk mengoptimalkan fungsi manajemennya melalui sumber daya

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia dipandang sebagai salah satu aset perusahaan yang penting,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Profesi akuntan publik mempunyai peran penting dalam penyediaan informasi

BABUI METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peralatan, standar profesi dan peningkatan manajemen rumah sakit. Manajemen sumber

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian kalangan organisasi. Perputaran karyawan memiliki

Skripsi. Diajukan untuk memenuhi syarat guna mencapai gelar Sarjana Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

PERAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN NIAT KELUAR KERJA KARYAWAN DI PT. DELTA PRIMA STEEL SURABAYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Oleh karena itu pengelolaan sumber daya yang mencakup. penyedia tenaga kerja yang bermutu, mempertahankan kualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut berbentuk perusahaan. Perusahaan merupakan badan usaha yang

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu organisasi, yaitu kumpulan dari berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah tenaga kerja yang berlebih di Indonesia, membuat beberapa

BAB I PENDAHULUAN. meninggalkan pekerjaannya.turnover intention harus disikapi sebagai suatu

BAB I PENDAHULUAN. akan dipengaruhi oleh lingkungan tempat bekerja, baik dari atasan, bawahan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong organisasi kearah pencapaian tujuan ( Sofyandi, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. sangat cepat. Globalisasi, liberalisasi perdagangan, deregulasi dan. organisasi dihadapkan pada lingkungan yang serba tidak pasti.

BAB I PENDAHULUAN. dicapai oleh pelaku bisnis dan perusahaan yang paling mampu. sanggup memberikan apa yang siap dibeli masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. turnover intention serta karyawan terlibat perilaku kerja kontraproduktif.

PENGARUH KOMPENSASI, KEPUASAN KERJA DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN UNTUK PINDAH KERJA PADA PT. PURNAMA INDONESIA SKRIPSI.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP INTENSI KELUAR KARYAWAN PADA PT. PURNA GRAHA ABADI TASIKMALAYA. Oleh: Reza Rizky Aditya

BAB I PENDAHULUAN. terhadap perusahaan, karena turnover akan menyebabkan kerugian yang lebih besar

BAB I PENDAHULUAN. Karir sebagai akuntan publik merupakan profesi yang menarik untuk dipilih,

BAB 1 PENDAHULUAN. Sumber daya manusia merupakan salah satu aset berharga yang dimiliki sebuah

BAB I PENDAHULUAN. Peranan sumber daya manusia semakin penting artinya di dalam menentukan

Pengaruh Stres, Kepuasan, dan Komitmen Organisasional terhadap Turnover Intention pada Karyawan Telkomsel Distribution Center Kabupaten Jember

BAB I PENDAHULUAN. Karyawan merupakan aset yang paling berharga dalam perusahaan karena

Bab I. Pendahuluan. Tingkat perputaran karyawan (turnover) memang biasa. terjadi dalam sebuah organisasi, namun jika perputaran pada

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Tenaga kerja sebagai sumberdaya manusia (SDM) utama perusahaan yang

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya. Disamping itu pula, pekerjaan semakin sulit untuk didapatkan.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Indonesia mengalami peningkatan. Hal ini disebabkan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. kepuasan hidup karena sebagian besar waktu manusia dihabiskan di tempat kerja

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan sebuah perusahaan bukan hanya tergantung dari permodalan secara

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH KERJA PADA RUMAH SAKIT DI SURAKARTA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR 2011

BAB I PENDAHULUAN. mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Namun dalam mencapai

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu factor yang berlaku bagi manusia jenis organisasi maupun

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dan juga merupakan faktor krisis yang dapat menentukan maju

BAB I PENDAHULUAN. karyawan, dan masyarakat. Dengan manajemen, daya guna dan hasil guna unsurunsur

BAB I PENDAHULUAN. mencapai target keberhasilan perusahaan guna menghasilkan suatu output yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen

BAB I PENDAHULUAN. daripada yang pernah terjadi sebelumnya, perusahaan dalam sektor publik

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. proses produksi barang maupun jasa. Cascio (1998) menegaskan bahwa manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara berkembang dimana persaingan bisnis sangat ketat dikarenakan telah beralihnya masa ke era globalisasi. Selain itu semakin banyaknya perkembangan dimana persaingan bisnis di sektor jasa. Salah satunya semakin banyaknya Kantor Akuntan Publik yang didirikan, menunjukkan bahwa sektor jasa sangat diminati. Kantor Akuntan Publik sebagai sebuah perusahaan professional, nampak juga sudah semakin memasuki pada keharusan untuk memiliki keunggulan kompetitif (competitive advantage) agar dapat memenangkan persaingan. Faktor manusia sebagai tenaga kerja selalu mempunyai kaitan yang erat dengan badan usaha (organisasi maupun perusahaan), karena manusia merupakan sumber inspirasi dan penggerak fungsi organisasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus dijaga dengan baik, karena hal itu jika tidak dilakukan maka akan berakibat pada berkurangnya sumber daya potensial yang disebabkan keluarnya sumber daya manusia. Keluarnya sumber daya manusia (turnover) dan keinginan keluar (turnover intention) dari tempat bekerjanya sekarang dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti kepuasan kerja dan komitmen organisasi yang rendah. Untuk kasus di Indonesia, fenomena intensi turnover disadari benar, baik oleh akademisi maupun praktisi. Berkembangnya jumlah kantor akuntan lokal yang didirikan oleh para akuntan yang sebelumnya bekerja pada kantor akuntan 1

publik asing atau kantor akuntan besar mendorong tingginya intensitas turnover staf pada kantor akuntan publik. Berkaitan dengan fenomena dan realita diatas, beberapa peneliti telah melakukan pengujian untuk meneliti faktor- faktor yang mendorong intensitas turnover pada kantor akuntan publik di Indonesia. Turnover intention merupakan masalah tersendiri yang dihadapi organisasi, karena berkaitan dengan jumlah individu yang meninggalkan atau keluar dari organisasi pada periode tertentu. Sedangkan keinginan berpindah kerja (turnover intention) mengacu pada hasil evaluasi individu mengenai kelangsungan hubungan dengan organisasi dan belum terwujud dalam tindakan pasti. Turnover (berpindah kerja) biasanya merupakan salah satu pilihan terakhir bagi seorang karyawan apabila dia mendapati kondisi kerjanya sudah tidak sesuai lagi dengan apa yang diharapkannya. Turnover bagi karyawan merupakan salah satu jalan keluar untuk mendapatkan keadaan yang lebih baik, namun bagi perusahaan hal ini dapat menjadi suatu kerugian sendiri, apalagi bila karyawan yang keluar tadi memiliki ketrampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu hal ini dapat menambah cost (biaya) untuk perekrutan dan penempatan kembali. Untuk itu perusahaan perlu menelaah lebih jauh tentang sebab- sebab seorang karyawan mempunyai intensi keluar terutama yang disebabkan dari dalam perusahaan. Dengan demikian akan tercipta kepuasan baik dari segi karyawan maupun perusahaan. Turnover auditor memang merupakan masalah klasik yang sudah dihadapi para pengusaha sejak era revolusi industri. Kondisi lingkungan kerja yang buruk, upah yang terlalu rendah jam kerja melewati batas serta tiadanya jaminan sosial 2

merupakan penyebab utama turnover pada waktu itu. Dewasa ini masalah turnover sangat diperhatikan oleh pakar ekonomi dan sosial, karena ditinjau dari berbagai sisi perusahaan akan mengalami kerugian. Terlebih jika turnover terjadi dalam manajemen lini menegah, kerugian yang ditanggung perusahaan akan semakin membengkak. Turnover yang terjadi merugikan perusahaan baik dari segi biaya, sumber daya, maupun motivasi karyawan. Turnover yang terjadi berarti perusahaan kehilangan sejumlah tenaga kerja. Kehilangan ini harus diganti dengan karyawan baru. Perusahaan harus mengeluarkan biaya mulai dari perekrutan hingga mendapatkan tenaga kerja siap pakai. Keluarnya karyawan berarti ada posisi tertentu yang lowong dan harus segera diisi. Selama masa lowong maka tenaga kerja yang ada kadang tidak sesuai dengan tugas yang ada sehingga menjadi terbengkalai. Karyawan yang tertinggal akan terpengaruh motivasi dan semangat kerjanya. Karyawan yang sebelumnya tidak berusaha mencari pekerjaan baru akan mulai mencari lowongan kerja, yang kemudian akan melakukan turnover. Hal ini jelas membawa kerugian karena itu perlu diusahakan pemecahannya. Gejala yang diamati pada karyawan yang memiliki intensi keluar selain berusaha mencari lowongan kerja dan merasa tidak kerasan bekerja di perusahaan juga memiliki gejala- gejala sering mengeluh, merasa tidak senang dengan pekerjaan, pernyataan bernada negative, dan tidak mau peduli dengan perusahaan tempat dia bekerja. 3

Turnover auditor seharusnya dianggap sebagai perilaku yang penting, baik dari sudut pandang individu maupun sosial, karena akan berpengruh bagi organisasi maupun individu yang bersangkutan. Tingkat turnover intentions yang tinggi akan menimbulkan dampak negative bagi organisasi, hal ini seperti menciptakan ketidakstabilan dan ketidakpastian (uncertainity) terhadap kondisi tenaga kerja dan peningkatan biaya sumber daya manusia yakni yang berupa biaya rekruitmen dan pelatihan kembali. Turnover yang tinggi juga mengakibatkan organisasi tidak efektif karena perusahaan kehilangan karyawan yang berpengalaman dan melatih karyawan baru. Saat ini tingginya tingkat turnover intention telah menjadi masalah serius bagi banyak perusahaan, bahkan beberapa perusahaan mengalami frustasi ketika mengetahui proses rekruitmen yang telah berhasil menjaring staf yang berkualitas pada akhirnya ternyata menjadi sia- sia karena staf yang direkrut tersebut telah memiliki pekerjaan di perusahaan lain (Toly, 2001). Dengan tingginya tingkat turnover pada perusahaan akan semakin banyak menimbulkan berbagai potensi biaya baik itu biaya pelatihan yang sudah di investasikan pada karyawan, tingkat kinerja yang mesti dikorbankan, maupun biaya rekruitmen dan pelatihan kembali (Suwandi dan Indriantoro, 1999). Keinginan untuk mengakhiri tugas atau meninggalkan perusahaan berhubungan dengan kepuasan kerja. Individu yang merasa terpuaskan dengan pekerjaannya akan memilih untuk keluar dari perusahaan. Kepuasan kerja yang dirasakan dapat mempengaruhi pemikiran seseorang untuk keluar. 4

Aspek kepuasan kerja merupakan yang ditemukan berhubungan dengan keinginan individu untuk meninggalkan organisasi yang timbul dari diri seseorang terhadap pekerjaannya, meliputi: pengawasan, kesempatan promosi, pekerjaan dan rekan kerja (Luthan, 1997:114) dalam Rivai (2001). Menurut Robbins (1996) mengatakan bahwa terdapat beberapa hal yang mempengaruhi kepuasan kerja, yaitu kerja yang secara mental menantang, ganjaran yang pantas, kondisi kerja yang mendukung dan rekan sekerja yang mendukung. Kepuasan kerja nampak dalam sikap positif auditor terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Auditor yang tidak terpuaskan oleh faktor- faktor yang berkaitan dengan pekerjaan nampak memiliki sikap negatif yang mencerminkan kurangnya komitmen mereka terhadap perusahaan seperti mangkir, produktivitasnya rendah, perpindahan karyawan, tingginya tingkat kerusakan, timbulnya kegelisahaan serta terjadinya tuntutan- tuntutan yang berakhir dengan mogok kerja. Oleh sebab itu penting bagi Kantor Akuntan Publik untuk memenuhi kebutuhan auditor demi tercapainya kepuasan, sehingga nantinya akan membentuk komitmen dari auditor tersebut terhadap perusahaannya. Jika Kantor Akuntan Publik telah mendapatkan komitmen auditornya, berarti Kantor Akuntan Publik telah mendapatkan auditor yang setia, berusaha keras untuk mencapai tujuan perusahaan dan percaya pada nilai- nilai Kantor Akuntan Publik. Peningkatan komitmen berhubungan dengan peningkatan produktivitas dan turnover yang semakin rendah. Komitmen memberikan kontribusi dalam memprediksi variabel- variabel penting organisasi yang berhubungan dengan outcomes, misalnya: turnover intention. 5

Komitmen organisasi mendapatkan perhatian dalam penanganan masalah turnover intentions, maka kita dapat mengetahui bahwa auditor yang mempunyai kecenderungan berpindah biasanya memiliki komitmen yang rendah, keinginan untuk keluar dapat mengarah langsung pada turnover nyata, orang memutuskan untuk meninggalkan pekerjaan meskipun alternative pekerjaan lain tidak tersedia atau secara tidak langsung menyebabkan individu mencari pekerjaan lain yang lebih disukai. Ketatnya persaingan dalam usaha menjadikan lahan yang dikerjakan menjadi berkurang. Sehingga gaji atau upah yang diberikan juga berkurang. Alasan untuk mencari alternatif pekerjaan lain diantaranya adalah kepuasan atas gaji yang diterima. Individu merasakan adanya rasa keadilan (equity) terhadap gaji yang diterima sehubungan dengan pekerjaan yang dilakukannya. Menurut Heneman et al 1998 dalam Rivai 2001, kepuasan gaji merupakan konstruk keputusan yang multi dimensi terdiri atas 4 sub dimensi, yaitu tingkat gaji (pay level), struktur pengelolaan gaji (pat structure or administration), peningkatan gaji (pay raise) dan tunjangan (benefit). Penelitian yang dilakukan oleh Rivai (2001) mengatakan bahwa kepuasan gaji berpengaruh positif terhadap turnover intention. Hal ini kontrakdiksi dengan penelitian Hartono (2009) yang mengatakan bahwa kepuasan gaji dan kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap turnover intention dengan komitmen organisasi sebagai variabel mediasi. Artanto (2010) mengatakan bahwa kepuasan gaji dan kepuasan kerja berpengaruh terhadap turnover intention. Sedangkan penelitian yang dilakukan Imedianovanita 6

(2011) menyatakan kepuasan kerja, kepuasan gaji, komitmen organisasi mempunyai hubungan signifikan terhadap turnover intention. Menurut penelitian Lum (1998) mengatakan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap turnover intention secara langsung, kepuasan gaji berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja dan turnover intention. Dengan banyaknya penelitian tentang turnover intention yang saling berkontradiksi, maka dapat disimpulkan bahwa pada umunya kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasional mempunyai hubungan yang erat dengan turnover intentions, dimana apabila kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasional tinggi tidak akan menyebabkan turnover intention begitu pula sebaliknya. Berdasarkan paparan diatas, maka judul penelitian ini, yaitu FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TURNOVER INTENTION PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka penulis mengajukan perumusan masalah sebagai berikut: 1. Apakah kepuasan gaji berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja? 2. Apakah kepuasan kerja berpengaruh positif terhadap komitmen organisasional? 7

3. Apakah komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap turnover intention? 4. Apakah kepuasan gaji berpengaruh negatif terhadap turnover intention? 1.3 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian: Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah kepuasan gaji berpengaruh positif terhadap kepuasan kerja 2. Untuk mengetahui apakah kepuasan kerja berpengaruh positif komitmen organisasional 3. Untuk mengetahui apakah komitmen organisasional berpengaruh negatif terhadap turnover intention 4. Untuk mengetahui apakah kepuasan gaji berpengaruh negatif terhadap turnover intention 1.3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat : 1. Bagi Kantor Akuntan Publik Penelitian ini diharapkan bisa sebagai masukan yang berguna bagi Kantor Akuntan Publik dalam kebijakan tingkat gaji, penerapan nilai komitmen organisasi dan kepuasan kerja sehingga mencegah turnover intention auditor. 8

2. Bagi akademis Penelitian ini diharapkan menambah informasi dan referensi bacaan, sehingga meningkatkan pengetahuan mengenai kepuasan gaji, kepuasan kerja dan komitmen organisasi terhadap turnover intention. 9

1.4 Kerangka Pikir Turnover Intention 1. Kepuasan Gaji 2. Kepuasan Kerja 3. Komitmen Organisasi Turnover Intentions pada Jasa RS Turnover Intentions pada KAP Penelitian Lum (1998) Explaining nursing turnover intent: job satisfaction, pay satisfaction, or organizational commitment? Saran: Yang digunakan hanya tenaga perawat sebuah rumah sakit pendidikan/ pengajaran keperawatan, sehingga hasil penelitian tidak dapat digeneralisasikan terhadap organisasi lain yang secara signifikan berbeda. Penelitian Rivai (2001) Pengaruh Kepuasan Gaji, Kepuasan Kerja, dan Komitmen Organisasional terhadap Intensi Keluar: Pengujian Empiris Model turnover Lum et al. 1. Hasil : Penelitian ini menggunakan subyek penelitian yang terbatas, yaitu perawat rumah sakit swasta di DIY, dengan metode pengambilan sampel convenience sampling. Dengan demikian perlu kehati- hatian dalam menggeneralisasi hasil penelitian dalam setting yang berbeda. Penelitian yang akan datang tentang topic ini diharapkan menggunakan sampel yang berbeda- beda (heterogen) untuk lebih menguatkan temuan dalam penelitian ini. Penelitian Hartono (2009) Pengaruh Kepuasan gaji dan kepuasan Kerja Terhadap Turnover Intentions Auditor Dengan Mediasi komitmen Organisasi Hasil: Kepuasan Kerja dan kepuasan gaji tidak berpengaruh terhadap turnover intentions dengan Penelitian Artanto (2010) Pengaruh Kepuasan Kerja dan Kepuasan Gaji Terhadap Keinginan Berpindah Auditor (Studi Empiris Pada KAP Semarang). Hasil: Kepuasan kerja dan kepuasan gaji berpengaruh terhadap Penelitian Imedianovanita (2011) Pengaruh Kepuasan Kerja, Kepuasan Gaji, Konflik Pekerjaan Keluarga, Komitmen Organisasi dan Ketidakamanan Kerja terhadap Turnover Intention (Studi Empiris Pada KAP di Semarang). Hasil: Kepuasan kerja dan kepuasan gaji, serta komitmen organisasi berpengaruh Model Turnover Lum, Kervin, Clark, Reid dan Sirola Kepuasan Gaji Kepuasan kerja Komitmen Organisasi Turnover Intentions 10

1.5 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini dibagi menjadi 5 bagian yang terdiri dari: BAB I PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka pikir penelitian, dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Merupakan bab yang menyajikan landasan teori yang mendukung perumusan hipotesis. Dalam landasan teori ini akan dijabarkan mengenai kepuasan kerja, kepuasan gaji, komitmen organisasional dan keinginan berpindah (turnover intention). BAB III METODOLOGI PENELITIAN Merupakan metode penelitian yang berisi mengenai sumber dan jenis data yang akan digunakan, gambaran umum obyek penelitian, definisi dan pengukuran variabel yang diperlukan dalam penelitian ini serta metode analisis data. BAB IV HASIL ANALISIS Merupakan hasil analisis data yang akan menguraikan berbagai perhitungan yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang akan diajukan dalam penelitian ini. 11

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini berisi saran, kesimpulan, keterbatasan dan implikasi dari analisis yang telah dilakukan pada bagian sebelumnya. 12