Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien BPJS terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang

dokumen-dokumen yang mirip
* Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

: Dimensi Kualitas, Kepuasan Pasien, Askes Sosial, Pelayanan Rawat Jalan, Rumah Sakit

Inpatient Satisfaction of Nursing Services in RSUP Dr. Kariadi Semarang

HUBUNGAN ANTARA MUTU PELAYANAN DENGAN PEMANFAATAN APOTEK RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO Margreit I. Musak*

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RAWAT INAP A BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT UMUM PUSAT PROF. DR. R. D. DR. R.

DESKRIPSI MUTU PELAYANAN DAN KEPUASAN PASIEN HIPERTENSI PESERTA PROLANIS BPJS DI PUSKESMAS PATARUMAN III KOTA BANJAR

ABSTRAK KUALITAS PELAYANAN RESEP DI APOTEK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH HADJI BOEDJASIN PELAIHARI

VOLUME II No 1 Januari 2014 Halaman 74-84

HUBUNGAN KARAKTERISTIK SOSIO DEMOGRAFI, STATUS KEPESERTAAN DENGAN KEPUASAAN PASIEN DALAM PELAYANAN KIA DI PUSKESMAS III DENPASAR SELATAN

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI BP.GIGI PUSKESMAS KELAYAN DALAM KOTA BANJARMASIN

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS JONGAYA KOTA MAKASSAR

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat

Analisis kualitas pelayanan (service quality) terhadap kepuasan konsumen pada rumah makan sop ayam Pak Min Klaten di Malang

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI PUSKESMAS TEPUS I KABUPATEN GUNUNG KIDUL YOGYAKARTA

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN RAWAT JALAN DI RS MISI LEBAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MINAT KUNJUNGAN ULANG PASIEN RAWAT JALAN DI RSUD MARIA WALANDA MARAMIS Sherly Nayoan*

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

BAB 1 PENDAHULUAN. menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

Windi Tatinggulu*, Rooije.R.H.Rumende**, Tinneke Tololiu**.

JURNAL KEDOKTERAN DIPONEGORO

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh: Nopia Wahyuliani

The Relationship between Inpatient Expectations of Staff Responsiveness and Empathy with Inpatient Satisfaction at Wangaya District Hospital Denpasar

PENDAHULUAN INTISARI MUFLIH

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi, Manado

201 Jurnal Penelitian Kesehatan Suara Forikes. ISSN (elektronik)

BAB I PENDAHULUAN. kepentingan masyarakat banyak, maka peranan pemerintah dalam pelayanan

GAMBARAN TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PERAWATAN GIGI DAN MULUT DI PUSKESMAS BAHU

Promotif, Vol.1 No.2 Apr 2012 Hal ANALISIS HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUMAH BERSALIN NISA KOTA PALU

Sadiman 1) dan Islamiyati 2) 1) dan 2) Program Studi Kebidanan Metro Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang

Factors that Affect the Service Quality Toward Patient Satisfaction In Clinical Disease In Sunan Kalijaga Demak Period Of May 2015 Oktober 2015

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN INSTALASI FARMASI DENGAN PENGAMBILAN OBAT PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SURAKARTA TAHUN 2013

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRACT. Key word: Nurse Service, Patient Satisfaction, Service Dimension RINGKASAN

Hubungan Pengetahuan Pasien dan Praktik Petugas Pasien BPJS Dengan Waktu Pelayanan Rawat Jalan Diloket Di RSUD Dr. Adhyatma, MPH Semarang Tahun 2016

MUTU PELAYANAN DAN KOMUNIKASI TERAUPETIK YANG BAIK MENINGKATKAN KEPUASAN PASIEN PENGGUNA BPJS KESEHATAN DI RSI NU DEMAK

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TENTANG MUTU PELAYANAN POLIKLINIK DIAN NUSWANTORO DENGAN KEPUTUSAN PEMANFAATAN ULANG DI UPT POLIKLINIK DIAN

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RSUD SYEKH YUSUF KABUPATEN GOWA

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan swasta semakin menuntut pelayanan yang bermutu. Tidak dapat dipungkiri pada

BAB I PENDAHULUAN. bidang termasuk bidang Kesehatan yang semakin ketat. Untuk. mempertahankan eksistensinya, setiap organisasi pelayanan Kesehatan dan

*Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Sam Ratulangi

*Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI RADIOLOGI RSUD TENGKU RAFI AN SIAK SRI INDRAPURA. Ahmad Satria Efendi

HUBUNGAN PERSEPSI MUTU PELAYANAN LABORATORIUM PATOLOGI KLINIK DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT SANGLAH DENPASAR TAHUN 2015

HIGEIA: JOURNAL OF PUBLIC HEALTH RESEARCH AND DEVELOPMENT

Fidyawati, et al, Hubungan antara Persepsi Mutu Pelayanan dengan Minat Kunjungan Ulang.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini kesehatan merupakan hal yang paling berharga dan telah. menjadi kebutuhan pokok. Semakin tinggi tingkat pendidikan, ilmu

PERBEDAAN KEPUASAN PASIEN UMUM, ASKES, DAN JAMKESMAS TERHADAP PELAYANAN RAWAT INAP KASUS BEDAH TULANG DI RUMAH SAKIT ORTOPEDI PROF. DR.

ANALISIS KUALITAS PELAYANAN (SERVICE QUALITY) TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA SOP AYAM PAK MIN KLATEN DI MALANG ABSTRACT

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAMIANG LAYANG

LAPORAN HASIL KARYA TULIS ILMIAH

SKRIPSI HUBUNGAN PENERAPAN KOMUNIKASI EFEKTIF PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RSUD DR. ADNAAN WD PAYAKUMBUH TAHUN 2016

1 Universitas Kristen Maranatha

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN DI PUSKESMAS BARANTI KABUPATEN SIDRAP TAHUN 2013

ANALISIS INDEKS KEPUASAN PESERTA BPJS TERHADAP PELAYANAN DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

ANALISIS MUTU PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH MADANI PROVINSI SULAWESI TENGAH. Aminuddin 1) Sugeng Adiono 2)

TINGKAT KEPUASAN PASIEN UMUM RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI RSUD DR. DORIS SYLVANUS PALANGKA RAYA

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 1, April 2014 ISSN

Correlation Analysis between Patient Characteristic with Patient Satisfactory Level in RSGMP UMY

KEPUASAN PASIEN BPJS (BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL) TERHADAP PELAYANAN DI UNIT RAWAT JALAN (URJ) RUMAH SAKIT PERMATA MEDIKA SEMARANG TAHUN 2014

Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit dengan Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN MINAT PEMANFAATAN KEMBALI DI PUSKESMAS SONDER

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan bermutu serta berorientasi pada kepuasan pasien. (2)

HUBUNGAN ANTARA PELAYANAN DOKTER DAN PELAYANAN PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT PANCARAN KASIH GMIM MANADO

TINJAUAN KEPUASAN PASIEN BPJS TERHADAP PELAYANAN BAGIAN PENDAFTARAN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT PATRIA IKKT TAHUN 2017

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN INSTALASI FARMASI DI RSUD PARE MENGGUNAKAN METODE SERVQUAL

ANALISIS TINGKAT KEPUASAN PASIEN TERHADAP PELAYANAN KAMAR OBAT PUSKESMAS KABUPATEN JEPARA TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. nasional, mengakibatkan suatu perusahaan yang ingin berkembang atau paling tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR MUTU PELAYANAN KEBIDANAN YANG MEMPENGARUHI TINGKAT KEPUASAN PASIEN DI POLI KEBIDANAN RSUD WONOSARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT DI POLIKLINIK GIGI RSUD KABUPATEN BADUNG

BAB 1 : PENDAHULUAN. dan mencegah penyakit dengan masyarakat sebagai sasaran utamanya. (1) Berdasarkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang

HUBUNGAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT TINGKAT IV SLAMET RIYADI SURAKARTA

KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN BPJS DI UNIT RAWAT INAP RSUD KOTA MAKASSAR

HUBUNGAN ANTARA MUTU JASA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS RANOTANA WERU

PENERAPAN REGRESI LOGISTIK DALAM ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI RSUD KABUPATEN BADUNG MANGUSADA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PHARMACY, Vol.12 No. 01 Juli 2015 ISSN

HUBUNGAN ANTARA BAURAN PEMASARAN DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN RAWAT INAP DI UPTD RUMAH SAKIT MATA PROVINSI SULAWESI UATARA

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DEWASA KELAS I DI RUMAH SAKIT DHARMAIS PUSAT KANKER NASIONAL ABSTRAK

Hakim, et al, Hubungan Bauran Pemasaran dan Faktor Psikologis dengan...

PERSEPSI PASIEN TERHADAP MUTU PELAYANAN DOKTER DITINJAU DARI KARAKTERISTIK DAN MUTU PELAYANAN DOKTER DI INSTALASI RAWAT JALAN RSI SUNAN KUDUS TAHUN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. termasuk dalam kriteria inklusi pada penelitian ini, 15 responden untuk

GAMBARAN KUALITAS PELAYANAN DOKTER KELUARGA TERHADAP TINGKAT KEPUASAN PESERTA BPJS KESEHATAN PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 DI KABUPATEN GARUT

PENGARUH MUTU LAYANAN KESEHATAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT WOODWARD KOTA PALU

ANALISIS PELAYANAN FISIOTERAPI TERHADAP KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN REGULER DI UNIT REHABILITASI MEDIK DI RSUD DR. MOEWARDI NASKAH PUBLIKASI

Farmaka Volume 15 Nomor 3 96

Studi Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Mutu Pelayanan Kesehatan RSUD Takalar

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN YANG BEROBAT DIINSTALASI GAWAT DARURAT RUMAH SAKIT UMUM SANGATTA

BAB I PENDAHULUAN. internasional memasuki pasar pelayanan medis di Indonesia. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi sangat ketat baik di pasar

BAB I PENDAHULUAN. Riset dalam pelayanan pelanggan secara berulang-ulang menunjukan

HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN DENGAN KEPUASAN PASIEN RAWAT INAP DI RSUD AMPANA KABUPATEN TOJO UNA-UNA. Siti Nurhaida 1, Sudirman 2

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia untuk dapat

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan dasar tersebut (Depkes, 2009). yang meliputi pelayanan: curative (pengobatan), preventive (upaya

Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan (Studi Kasus Pada IGD RSUD Larantuka)

RESPONSE TIME PERAWAT DI RUANG INSTALASI GAWAT DARURAT RESPONSE TIME NURSE IN EMERGENCY GENERAL INSTALLATION

Transkripsi:

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kepuasan Pasien BPJS terhadap Pelayanan Rawat Jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang Suryati, Bagoes Widjanarko, VG Tinoek Istiarti Bagian Pendidikan Kesehatan dan Ilmu Perilaku, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro Email : suryadinkes@gmail.com ABSTRACT : BPJS is a legal entity established to organize a Health Insurance Program. BPJS success indicator is the people s satisfaction of hospital services. Complaint patient BPJS about service at hospital Panti Wilasa Citarum Semarang like long service waiting time of drug pharmacy, less spacious parking lot, and the delay of doctor to the practices place. The purpose of this study was to analyze factors related to patient satisfaction with the service outpatients BPJS in Panti Wilasa Citarum Hospital Semarang based on dimension tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. This research using descriptive analytic study cross sectional. The population of 371 patients. Sample 77 patients by accidental sampling. Data were analyzed using Chi Square test with α = 0,005. The results showed 57 respondents 74% are satisfied, while as many as 20 respondents 26% are not satisfied. From the stastitical test Chi Square obtained relationships age by patient satisfaction of dimension Empathy ( p value = 0, 035, there is a correlation between education and patient satisfaction of the dimensions of Reliability p = 0,007, and no relation between the kind of clinic visits by patient satisfaction of dimensions Reliability p =0,025. This study can be concluded that 74% of patients are satisfied BPJS and factors relating to satisfaction of the patients were age, education, and kind of clinic visits respondent. Keywords : Patient Satisfaction BPJS, Outpatient. PENDAHULUAN Berdasarkan hasil kajian dari Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2016 bahwa indeks kepuasan peserta terhadap pelayanan BPJS di fasilitas kesehatan tingkat lanjut sebesar 78,6 % sedangkan target tahun 2019 sebesar 85 %. Kebutuhan akan pelayanan kesehatan yang memuaskan mempengaruhi masyarakat memilih sarana kesehatan di mana masyarakat menginginkan pelayanan yang terbaik untuk dirinya. Salah satunya dengan memeriksakan dirinya ke rumah sakit. 1 Pelayanan kesehatan adalah pelayanan jasa yang dapat dinilai atau dirasakan melalui sebuah kinerja. Rumah sakit adalah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan 1102

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut Kotler dan Keller salah satu kunci untuk mempertahankan pelanggan adalah kepuasan pelanggan. Menurut Philip Kotler mengemukakan bahwa kepuasan pelanggan (customer satisfaction adalah tingkat keadaan yang dirasakan seseorang yang merupakan hasil dari membandingkan penampilan atau outcome produk yang dirasakan dalam hubungannya dengan harapan seseorang 2. Menurut Parasuraman,et al menjelaskan bahwa faktor yang mempengaruhi mutu pelayanan dinilai berdasarkan lima dimensi yaitu 3 : 1. Tangible ( bukti fisik berupa fasilitas fisik, perlengkapan, sarana, dan penampilan pegawai. 2. Reliability ( kehandalan yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera, akurat, dan memuaskan. 3. Responsiveness ( daya tanggap yaitu keinginan para karyawan dalam memberikan pelayanan dengan tanggap. 4. Assurance adalah jaminan mencakup pengetahuan, ketrampilan, kemampuan, kesopanan, dan sikap dapat dipercaya bebas dari bahaya, resiko dan keragu raguan. 5. Empathy adalah kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik, perhatian pribadi, dan memahami kebutuhan pelanggan. Metode Penelitian Jenis / desain penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi pasien rawat jalan BPJS Indikator keberhasilan BPJS Kesehatan atau program JKN adalah tingkat kepuasan masyarakat. Pengukuran kepuasan pasien peserta JKN perlu dilakukan terus menerus secara konsisten dan valid paling tidak setiap enam bulan. 4 Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang adalah sebuah lembaga yang bergerak di bidang jasa pelayanan kesehatan dan merupakan salah satu unit kerja Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum ( YAKKUM yang berpusat di Surakarta. Rumah Sakit ini terletak di Jl. Citarum No. 98 Semarang. Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum merupakan salah satu rumah sakit swasta besar tipe C di Kota Semarang. Hasil survei kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan yang dilakukan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum belum memenuhi standar Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 / Menkes / SK / II / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit. 5 Meningkatnya jumlah pasien rawat jalan khususnya BPJS bukan berati tidak ada keluhan. Rawat Jalan Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum adalah pasien BPJS yang sangat besar kontribusinya terhadap pendapatan rumah sakit. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor faktor yang berhubungan dengan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan di RS Panti Wilasa Citarum Semarang. sebesar 371 pasien dengan sampel sebesar 77 pasien. Pengumpulan data dengan wawancara menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan analisis univariat 1103

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 dengan uji chi square untuk melihat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil Penelitian Penelitian dilaksanakan di instalasi rawat jalan RS Panti Wilasa Citarum Semarang pada bulan Juni 2017 kepada 77 pasien Rawat Jalan BPJS sebagai responden. Analisis Univariat Dari hasil analisis univariat karakteristik responden yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan jenis poliklinik yang dituju menunjukkan bahwa mayoritas responden berusia pada kategori umur dewasa lanjut ( 41 65 tahun sebesar 66,2%, mayoritas berjenis kelamin perempuan sebesar 59,7 %, mayoritas responden adalah bekerja ( 44 % sedangkan mayoritas pendidikan terakhir di bawah perguruan tinggi sebesar 55 %, dan mayoritas poliklinik adalah spesialis sebesar 88,3 %. Dari hasil analisis univariat variabel terikat diketahui bahwa kepuasan responden terhadap pelayanan rawat jalan di RS Panti Wilasa Citarum sebesar 74 %. Dan dari segi kualitas pelayanan kepuasan pasien tertinggi pada dimensi Tangible sebesar 72,7 %. Sedangkan kepuasan pasien yang paling rendah sebesar 58,1 % terdapat pada kualitas pelayanan rawat jalan dari dimensi Empathy. Analisis Bivariat Analisis bivariat bertujuan melihat hubungan variabel bebas yaitu karakteristik responden yang terdiri dari umur, jeniskelamin, pekerjaan, pendidikan, dan poliklinik yang dituju dengan variabel terikat yaitu dimensi kualitas pelayanan ( tangible, reliability, responsiveness, assurance, empathy dan kepuasan pasien BPJS. Analisis dengan menggunakan tabel silang dan Uji statistik chi square dengan tingkat kesalahan (α= 5 %. Sedangkan berdasarkan hasil analisis hubungan antara karakteristik responden dengan kualitas pelayanan dari dimensi Tangible menunjukkan hasil bahwa kepuasan pasien pada dimensi Tangible lebih banyak pada usia dewasa lanjut sebesar 84,6%. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan Chi Square test dengan nilai p value < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan kepuasan pasien dari dimensi Tangible. Tabel 1. Analisis hubungan karakteristik responden ( umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan poliklinik yang dituju dengan dimensi kualitas pelayanan dari dimensi Reliability Variabel Puas f (% Umur Dewasa awal 21 ( 80,8 Dewasa lanjut 30 ( 58,8 Reliability Puas f (% 5 ( 19,2 21 ( 41,2 Sig. (p value 0,095 Keterangan 1104

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 Jenis kelamin Laki laki 23 ( 74,2 Perempuan 28 ( 60,9 Pekerjaan Bekerja 29 ( 65,9 bekerja 22 ( 66,7 Pendidikan Di bawah 42 ( 76,4 perguruan tinggi Perguruan 9 ( 40,9 tinggi Poliklinik yang dituju 8 ( 25,8 18 ( 39,1 15 ( 34,1 11 ( 33,3 13 ( 23,6 13 ( 59,1 Umum 9 ( 100 0 ( 0 Spesialis 42 ( 26 ( 38,2 61,8 Berdasarkan tabel 1 diketahui bahwa kepuasan pasien pada dimensi Reliability lebih banyak pada poliklinik umum sebesar 100 %. Berdasarkan hasil pengujian dengan Chi square test diketahui bahwa terdapat variabel dengan nilai p-value < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden berupa pendidikan dan poliklinik yang dituju dengan kepuasan pasien dari dimensi Reliability. Berdasarkan hasil analisis hubungan antara karakteristik responden dengan kualitas pelayanan dari dimensi Responsiveness menunjukkan hasil bahwa kepuasan pasien pada dimensi Responsiveness lebih banyak pada pendidikan terakhir responden pada perguruan tinggi sebesar 72,7%. 0,334 1 0,007 0,025 Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Chi square test dengan nilai p-value < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan kepuasan pasien pada dimensi Responsiveness. Sedangkan berdasarkan analisis hubungan antara karakteristik responden dengan kualitas pelayanan dari dimensi Assurance menunjukkan hasil bahwa bahwa kepuasan pasien pada dimensi Assurance lebih banyak pada poliklinik /umum sebesar 88,9 %. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Chi square test dengan nilai p-value < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan kepuasan pasien pada dimensi Assurance. 1105

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 Tabel 2. Analisis hubungan karakteristik responden ( umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan poliklinik yang dituju dengan dimensi kualitas pelayanan dari dimensi Empathy Variabel Puas f (% Umur Dewasa awal 20 ( 76,9 Dewasa lanjut 25 ( 49 Jenis kelamin Laki laki 18 ( 58,1 Perempuan 27 ( 58,7 Pekerjaan Bekerja 24 ( 54,5 bekerja 21 ( 63,6 Pendidikan Di bawah perguruan tinggi Tangible Puas f (% 6 ( 23,1 26 ( 51 13 ( 41,9 19 ( 41,3 20 (45,5 12 ( 36,4 36 ( 65,5 19 ( 34,5 Perguruan 9 ( 40,9 13 ( 59,1 tinggi Poliklinik yang dituju Umum 5 ( 55,6 4 ( 44,4 Spesialis 40 ( 58,8 28 ( 41,2 Sig. (p value Keterangan 0,035 0,981 0,570 0,086 1 Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa kepuasan pasien pada dimensi Empathy lebih banyak pada usia dewasa awal sebesar 76,9 %. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Chi square test dengan nilai p-value < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik responden dengan kepuasan pasien pada dimensi Empathy. Tabel 3. Analisis hubungan karakteristik responden ( umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, dan poliklinik yang dituju dengan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan di RS Panti Wilasa Citarum Semarang 1106

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 Kepuasan Pasien Variabel Puas f (% Puas f (% Umur Dewasa awal 21 ( 80,8 5 ( 19,2 Dewasa lanjut 36 ( 15 ( 29,4 70,6 Jenis kelamin Laki laki 23 ( 8 ( 25,8 74,2 Perempuan 34 ( 12 ( 26,1 73,9 Pekerjaan Bekerja 31 ( 13( 70,5 29,5 bekerja 23 ( 10 ( 30,3 69,7 Pendidikan Di bawah 45 ( 81,8 10 ( 18,2 perguruan tinggi Perguruan 12 ( tinggi 54,5 Poliklinik yang dituju Umum 6 ( 66,7 Spesialis 51 (75 10 ( 45,5 3 ( 33,3 17 ( 25 Sig. (p value 0,491 1 0,574 Keterangan 0,029 0,689 Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa kepuasan pasien terhadap pelayanan rawat jalan di RS Panti Wilasa Citarum lebih banyak pada responden dengan pendidikan terakhir di bawah perguruan tinggi sebesar 81,8 %. Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Chi square test dengan nilai p-value < 0,05. Maka, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara pendidikan responden dengan kepuasan pasien. Pembahasan Kepuasan Pasien BPJS Hasil penelitian menunjukkan bahwa 74 % responden puas terhadap pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang dan sebesar 26 % tidak puas. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bilal yang menyatakan bahwa kemudahan persyaratan teknis maupun administratif untuk memperoleh pelayanan yang sesuai dengan jenis pelayanan dianggap penting oleh konsumen sehingga tercipta kepuasan pasien. 6 1107

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 Dimensi Kepuasan Kualitas Pelayanan 1. Tangible Dimensi Tangible pada penelitian menunjukkan sebagian besar responden merasa puas sebesar 72,7 % sedangkan yang merasa tidak puas sebesar 27,3 %. Hal ini sejalan dengan penelitian Eka Murtiana di RSUD Kota Kendari yang menyatakan bahwa kurangnya perhatian pasien terhadap sarana dan prasarana rumah sakit karena sikap pasien apabila datang ke rumah sakit hanya mengharapkan segera sembuh dari sakitnya. 7. 2. Reliability Dimensi realibility dalam penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden merasa puas yaitu 66,2 %. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khairani di RSUD Pasaman Barat yang menyatakan bahwa salah satu indikator kepuasan pasien adalah waktu tunggu, waktu tunggu yang lama terhadap pelayanan medis maupun non medis pada unit rawat jalan dan rawat inap akan mengurangi kepuasan pasien. 8 3. Responsiveness Dimensi Responsiveness penelitian ini menunjukkan sebagian besar responden merasa puas sebesar 68,8 % sedang yang merasa tidak puas sebesar 31,2 %. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Khairani di RSUD Pasaman Barat 8, yang menyatakan bahwa satu hal yang harus diperhatikan dalam pelayanan adalah kejelasan informasi dan kemampuan membantu pelanggan. Ketidaktanggapan ini tidak hanya menyebabkan ketidakpuasan tetapi juga kemarahan. 4. Empathy Pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden merasa puas terhadap pelayanan rawat jalan dari segi Empathy sebesar 58,4 %. Hanya sebagian kecil responden yang merasa tidak puas ( 41,6 % Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eka Murtiana di RSUD Kota Kendari 7, yang menyatakan bahwa dimensi perhatian pelayanan memiliki hubungan signifikan dengan kepuasan p value = 0,000. Dalam penelitiannya menyatakan bahwa pelayanan yang memuaskan kepada pasien dalam bentuk fasilitas maupun komunikasi antara dokter dan pasien. 5. Assurance Dimensi assurance pelayanan rawat jalan dalam penelitian ini ditunjukkan oleh lima pertanyaan. Pada penelitian ini diketahui bahwa sebagian besar responden merasa puas terhadap pelayanan rawat jalan dari segi Assurance sebesar 68,8 %. Hanya sebagian kecil responden yang merasa tidak puas ( 31,2% Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Idris 9, yang menyatakan bahwa semakin baik jaminan yang diberikan semakin tinggi pula kepuasan pelanggan. Jaminan merupakan salah satu faktor penentu kenyamanan pasien selama dalam pelayanan rumah sakit. 1108

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 Variabel yang Berhubungan 1. Umur Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pasien BPJS terhadap dimensi empathy pelayanan rawat jalan pada umur responden kelompok dewasa awal ( 17 40 tahun sebesar 76,9 %. Berdasarkan uji Chi Square diketahui bahwa ada hubungan umur responden dengan kepuasan pasien pada dimensi empathy dengan p =0,035. Menurut Situmpol menyatakan bahwa mereka yang muda lebih peka dan terbuka dengan kondisi di lapangan serta lebih berani mengungkapkan ketidakpuasannya sedangkan yang tua cenderung menerima saja dengan pelayanan yang didapatkan. 10 2. Pendidikan Responden Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pasien BPJS terhadap dimensi reliability pelayanan rawat jalan dengan pendidikan terakhir di bawah perguruan tinggi sebesar 76,4 %. Berdasarkan uji Chi Square diketahui bahwa ada hubungan antara pendidikan responden dengan kepuasan pasien pada dimensi reliability ( kehandalan pelayanan rawat jalan dengan p =0,007. Menurut Carl, mereka yang berpendidikan tinggi cara pikirnya lebih kritis, lebih informatif, dan mengharapkan lebih sehingga mereka cenderung tidak cukup puas terhadap pelayanan yang kurang sesuai dengan harapan mereka, sedangkan mereka yang berpendidikan rendah cenderung lebih menerima dan memahami apa yang telah diberikan kepada mereka. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan dengan pendidikan terakhir di bawah perguruan tinggi sebesar 81,8 %. Berdasarkan uji Chi Square diketahui bahwa ada hubungan antara pendidikan responden dengan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan dengan p =0,029 Menurut Rahman menyatakan bahwa masyarakat yang berpendidikan tinggi cenderung tidak puas karena pengetahuan yang dimiliki lebih menuntut layanan yang lebih baik. 11 3. Jenis Kunjungan Poliklinik Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepuasan pasien BPJS terhadap dimensi reliability pelayanan rawat jalan dengan poliklinik yang dituju oleh responden yaitu poliklinik umum sebesar 100 %. Berdasarkan uji Chi Square diketahui bahwa ada hubungan antara poliklinik yang dituju responden dengan kepuasan pasien pada dimensi reliability ( kehandalan pelayanan rawat jalan dengan p =0,025. Menurut Carl, mereka yang mendapatkan pelayanan ke poliklinik umum lebih merasa puas dibandingkan yang ke polklinik spesialis karena tingkat keparahan sakit yang di derita lebih ringan dan penangganan penyakitnya lebih sederhana. Variabel yang tidak berhubungan. 1. Pekerjaan Berdasarkan analisis bivariat antara pekerjaan dengan kepuasan pasien BPJS menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value > 0,05 1109

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 maka dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan antara status pekerjaan dengan kepuasan peserta BPJS terhadap pelayanan instalasi rawat jalan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Dake yang mengemukakan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara status pekerjaan dengan tingkat kepuasan. 12 Menurut Rahman menyatakan bahwa orang yang bekerja cenderung memiliki harapan lebih tinggi dibandingkan orang yang tidak bekerja terhadap pelayanan kesehatan. 11 2. Jenis Kelamin Berdasarkan analisis bivariat antara jenis kelamin dengan kepuasan peserta BPJS menggunakan uji Chi-Square didapatkan hasil p-value > 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara jenis kelamin dengan kepuasan pasien. Menurut Gunarsa bahwa jenis kelamin memiliki pengaruh pada pandangan terhadap jasa yang diberikan. Perempuan lebih banyak melihat penampilan secara detail, sementara laki-laki tidak mengindahkan hal tersebut. Kesimpulan 1. Mayoritas umur responden berada pada kelompok usia dewasa lanjut sebesar 66,2 % dengan mayoritas umur responden adalah 58 tahun ( 10,4 % 2. Responden yang berjenis kelamin laki laki sebesar 59 % sedangkan yang berjenis kelamin perempuan sebesar 40,3 %. 3. Responden yang bekerja lebih besar 57,1 % dibandingkan yang tidak bekerja sebesar 42,9 % 4. Pendidikan responden lebih banyak pada kategori di bawah perguruan tinggi sebesar 55 responden ( 71,4 % 5. Jenis kunjungan yang dituju responden lebih banyak yang ke poliklinik spesialis sebesar 68 responden ( 88,3 % sedangkan yang ke poliklinik umum sebesar 11,7 % 6. Sebesar 74 % responden puas terhadap pelayanan rawat jalan BPJS di Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang sedangkan 26 % tidak puas. 7. Sebesar 72,7 % responden menyatakan bahwa dari aspek Tangible ( bukti fisik pelayanan rawat jalan di RS Panti Wilasa Citarum Semarang puas sedangkan 27,3 % menyatakan tidak puas. 8. sebagian 58,4 % responden menyatakan bahwa dari aspek Empathy ( perhatian pelayanan rawat jalan di RS Panti Wilasa Citarum Semarang puas dan 41,6 % menyatakan tidak puas. 9. hubungan antara umur dengan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan dari dimensi Empathy dengan p value 0,035. 10. hubungan antara pendidikan dengan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan dari dimensi Reliability dengan p value 0,007 11. hubungan antara pendidikan dengan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan dengan p value 0,029 1110

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 12. hubungan antara poliklinik yang dituju dengan kepuasan pasien BPJS terhadap pelayanan rawat jalan dari dimensi Reliability dengan p value 0,025 Saran Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, dan kesimpulan yang diperoleh dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum Semarang: a. Disarankan untuk melakukan perbaikan, peningkatan, dan pengembangan sarana fisik pelayanan rawat jalan seperti penambahan ruang parkir. b. Disarankan untuk memperbaiki dan meningkatkan perhatian petugas Instalasi Rawat Jalan terhadap pasien dengan cara menegakkan peraturan sesuai SOP. c. Rumah Sakit bisa mengembangkan media komunikasi pendaftaran pasien BPJS melalui sms atau telepon untuk mempercepat pelayanan. d. Disarankan untuk meningkatkan kecepatan waktu pelayanan apotek dengan menambah jumlah tenaga pada saat jam sibuk. 2. Bagi Pasien sebagai responden Pasien sebagai responden dan pelanggan rumah sakit berhak untuk menyampaikan hal hal yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang diterima kepada pihak rumah sakit sehingga pelayanan yang diberikan sesuai dengan harapan pengguna jasa pelayanan kesehatan. 3. Bagi BPJS Kesehatan Diharapkan pihak BPJS Kesehatan bisa meningkatkan fasilitas yang mempermudah pelayanan rawat jalan di rumah sakit. Referensi : 1. Hendrik, Gary Leonard.Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Terhadap Kepuasan Pasien Pada Rumah Sakit Elim Kabupaten Toraja Utara ( Skripsi. Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Hasanuddin. Skripsi. 2012 2. Kotler. Manajemen Pemasaran. Edisi 13, PT.Indeks.Kotler. Jakarta. 2007 3. Parasuraman, A.et al. Serqual : A Multiple Item Scale for Measuring Customer Perceptions of Service Quality. Dalam Journal of Retailing.2008 4. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.Peraturan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Tahun 2014 tentang penyelenggara jaminan kesehatan.jakarta. 2014 5. Permenkes RI No.129, Standar Pelayanan Minimal.Jakarta.2008 6. Faris, Bilal. Kepuasan Pelanggan Pelayanan Rawat Jalan RSUD dr. Muwardi Surakarta. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010. 7. Murtiana, Eka. Mutu Pelayanan Kesehatan Dengan Kepuasan Pasien BPJS Di RSUD Kota Kendari Tahun 2016. Skripsi. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Haluoleo. 2016 8. Khairani L, Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan 1111

JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT (e-journal Volume 5, Nomor 5, Oktober 2017 (ISSN: 2356-3346 Pasien Rawat Jalan RSUD Pasaman Barat. Tesis. Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Andalas Padang.2011 9. Idris, Edwin. Dimensi Mutu Pelayanan Dengan Tingkat Kepuasan Pasien Di Ruangan Rawat Inap Di RSUD Pariaman Tahun 2012. Skripsi. Fakultas Keperawatan. Universitas Andalas. 2012 10. Situmpol, Juliani. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kepuasan Peserta Askes Sosial Terhadap Pelayanan Askes Center Di Rs. Depati Hamzah Pangkalpinang, Universitas Indonesia, Jakarta.2012 11. Rahman, Arip. Analisis Kepuasan Pasien Rawat Inap di RS Islam Tasikmalaya. FKM- Universitas Indonesia, Jakarta, Tesis.2006 12. Dake, Agnes Maria G. Analisis Kepuasan Peserta Askes Sosial Terhadap Pelaksanaan PPATRS PT. Askes (Persero Kantor Cabang Bogor, Universitas Indonesia, Jakarta.2008 1112