BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif digunakan untuk ilmu-ilmu humaniora atau ilmuilmu humaniora. Metode untuk ilmu-ilmu humaniora ini berusaha memahami makna dari suatu peristiwa atau kejadian, fenomena-fenomena, dan bertujuan untuk memberikan deskripsi suatu situasi (Subroto, 2007:5). B. Data dan Sunber Data Data penelitian ini adalah teks Kaifiyat Sembahyang Hajat, dan sumber data dalam penelitian ini adalah naskah bunga rampai yang berjudul Kumpulan Teks dengan kode naskah 07_00295. Naskah ini terdiri dari enam teks. Teks pertama tidak berjudul, teks kedua berjudul Kaifiya Sembahyang Hajat, dan teks ketiga dan seterusnya tidak berjudul. Naskah ini tersimpan di Museum Negeri Banda Aceh Jalan Sultan Alaidin Mahmudsyah Nomor 12 Kecamatan Baiturahman Banda Aceh 23241. Teks Kaifiyat Sembahyag Hajat berjumlah 10 lembar yang diperoleh dengan cara mengunduh (download) dari website naskah Aceh http://nusantara.dl.uni-leipzig.de. C. Metode Penelitian Penerapan metode dalam penelitian dibutuhkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang diinginkan. Metode merupakan cara kerja yang bersistem untuk 23
24 memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan atau penelitian. Berikut metode yang digunakan dalam penelitian ini. 1. Metode Penyuntingan Teks Berdasarkan studi katalog terbitan maupun katalog online dapat diketahui bahwa teks Kaifiyat Sembahyang Hajat adalah naskah tunggal yang disalin menjadi tiga teks karena mengalami penyalinan vertikal dan horisontal sehingga menjadi teks Kaifiyat Sembahyang Hajat yang kompleks. Akan tetapi, tetap merupakan naskah tunggal. Langkah-langkah yang dilakukan dalam penyuntingan naskah menurut Edwar Djamaris (2006:24-26), sebagai berikut. a. Inventarisasi Naskah Inventarisasi naskah adalah tahap pencatatan dan pengumpulan naskah dengan judul yang sama maupun berbeda. Tahap ini dilakukan dengan mencatat naskah dan teks cetakan yang berjudul sama, atau berisi cerita yang sama, yang termuat dalam katalogus di berbagai perpustakaan, museum, perseorangan, universitas, atau instansi yang menyimpan koleksi naskah (Baroroh-Baried, et.al., 1994:65). Sehingga, dapat diketahui naskah yang akan diteliti merupakan naskah tunggal atau naskah jamak. Informasi mengenai keberadaan naskah dapat ditempuh melalui dua cara, yaitu studi pustaka dan studi lapangan. Sumber data penelitian ini adalah katalog naskah yang terdapat di berbagai perpustakaan universitas dan museum. Studi katalog dilakukan dengan mendaftar judul naskah yang akan diteliti melalui katalog naskah atau melakukan pencarian informasi tentang naskah yang diperoleh melalui
25 katalog naskah. Naskah dapat dicari melalui katalogus perpustakaanperpustakaan besar yang menyimpan koleksi naskah, museum-museum, universitas, masjid, gereja, dan sebagainya yang mengoleksi naskah (Lubis, 1996:65). Studi lapangan dilakukan dengan terjun langsung ke lingkungan masyarakat dan mendatangi orang-orang tertentu atau tempat-tempat tertentu yang diduga menyimpan koleksi naskah, seperti masjid, pondok pesantren, toko buku kuno, museum, perpustakaan, dan sebagainya. b. Deskripsi Naskah Tahapan selanjutnya setelah menentukan naskah yang diteliti adalah melakukan deskripsi naskah. Metode yang digunakan dalam deskripsi naskah ini adalah metode deskriptif. Semua naskah dideskripsikan dengan pola yang sama, yaitu nomor naskah, ukuran naskah, keadaan naskah, tulisan naskah, bahasa, kolofon, dan garis besar isi cerita (Djamaris, 2002:11). Deskripsi naskah bisa diperluas lagi sehingga dapat diketahui keadaan naskah secara lebih terperinci dan dapat diketahui karakteristik dari naskah tersebut. c. Transliterasi Transliterasi adalah penggantian jenis tulisan, huruf demi huruf dari abjad yang satu ke abjad yang lain. Istilah ini dipakai bersama-sama dengan istilah transkripsi dengan pengertian yang sama pada penggantian jenis tulisan naskah. Apabila istilah transkripsi dibedakan dari istilah transliterasi maka transkripsi diartikan sebagai salinan atau tuturan tanpa
26 mengganti macam tulisan (hurufnya tetap sama) (Baroroh-Baried, et.al. 1994:63). Naskah yang ditulis dalam huruf Arab-Melayu sebagian besar tidak disertai tanda baca seperti titik, koma, huruf besar dan kecil, dan lainnya. Selain itu kata-kata arkais juga masih banyak dijumpai. Dengan demikian, seorang penyunting harus dapat menyajikan bahan transliterasi secara lengkap dan sebaik mungkin, sehingga dapat mudah dibaca dan dipahami. d. Suntingan Teks Tahap berikutnya setelah dilakukan transliterasi ialah suntingan teks. Metode ini harus disesuaikan dengan jenis naskah yang akan diteliti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penyuntingan naskah tunggal yaitu metode standar. Metode standar adalah metode penyuntingan naskah tunggal dengan melakukan perbaikan-perbaikan. Halhal yang dilakukan dalam metode standar, meliputi: mentransliterasikan teks, membetulkan kesalahan teks, membuat catatan perbaikan/perubahan, memberikan komentar atau tafsiran, membagi teks dalam beberapa bagian dan menyusun daftar kata sukar (Djamaris, 2002:24). Dalam filologi, menyunting adalah menyediakan naskah yang mendekati aslinya, yaitu naskah yang baik dan benar. Baik, berarti mudah dibaca dan dipahami karena hurufnya sudah ditransliterasikan dan ejaannya sudah disesuaikan dengan bahasa sasaran. Benar, berarti kebenaran isi teks dapat dipertanggungjawabkan karena sudah dibersihkan dari kesalahan (Dasuki, 1996:60). Salah satu tujuan penyuntingan teks ialah agar teks dapat dibaca dengan mudah oleh kalangan umum.
27 e. Kritik Teks Kritik teks memberikan evaluasi terhadap teks, meneliti dan menempatkan teks pada tempatnya yang tepat. Kegiatan kritik teks bertujuan untuk menghasilkan teks yang sedekat-dekatnya dengan teks aslinya (constitutio textus) (Baroroh-Baried, et.al., 1994:61). Kritik teks berrtujuan untuk menghasilkan sebuah suntingan teks yang baik dan benar. Metode penyuntingan yang dgunakan untuk naskah tunggal adalah metode standar. Metode standar, yaitu menerbitkan naskah dengan membetulkan kesalahan-kesalahan kecil dan ketidakajekan, sedang ejaannya disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku (Baroroh-Baried, et.al. 1994:67 68). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode standar. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode standar, yaitu mentransliterasikan teks, membetulkan kesalahan teks, membuat catatan perbaikan/ perubahan, memberi komentar tafsiran (informasi di luar teks), membagi teks dalam beberapa bagian, dan menyusun daftar kata sukar (Djamaris, 2002:24-25). Setiap pembetulan harus dipertanggung jawabkan dengan cara memberi penjelasan mengenai kesalahan-kesalahan yang terdapat dalam teks tersebut. Metode ini digunakan bertujuan untuk memudahkan pembaca atau peneliti membaca dan memahami teks. 2. Metode Pengkajian Teks Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Metode kualitatif adalah metode penelitian terhadap suatu masalah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan prosedur-
28 prosedur statistik (Subroto, 2007:5). Untuk mendukung metode ini, maka digunakan metode analisis isi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif, dan analisis isi (content analysis). Metode deskriptif kualitatif, yaitu menguraikan permasalahan untuk menganalisis data. Agar kandungan manfaat dan pesan serta makna yang terkandung dalam sebuah teks klasik dapat terpahami secara keseluruhan, maka diperlukan analisis konten. Analisis konten digunakan apabila peneliti hendak mengungkapkan, memahami dan menangkap pesan karya sastra (Endarswara, 2003:160). Dalam penelitian ini, metode analisis isi dilakukan dengan cara mengungkap isi yang terkandung dalam teks Kaifiyah Sembahyang Hajat. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data adalah suatu cara yang peneliti pergunakan dalam mengumpulkan data-data atau masukan yang diperlukan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik kepustakaan library research, yaitu penelitian yang menggunakan sumbersumber tertulis untuk memperoleh data (Subroto, 2010:47). Teks Kaifiyat Sembahayang Hajat diperoleh dengan mengunduh lewat internet dalam bentuk foto digital. Alamat web museum negeri Banda Aceh http://nusantara.dl.uni-leipzig.de.
29 E. Teknik Pengolahan Data Dalam pengolahan data, penulis menggunakan tahap-tahap sebagai berikut. 1. Tahap Deskripsi Naskah Deskripsi naskah, yaitu menjelaskan atau memberi gambaran tentang seluk beluk naskah untuk mengetahui karakteristik naskah. 2. Tahap Analisis Teks Teks dianalisis dan dikaji berdasarkan acuan-acuan ilmiah sesuai dengan pokok permasalahan. 3. Tahap Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk memeriksa kembali keseluruhan hasil penelitian dengan teliti agar diperoleh hasil yang dapat dipertanggung jawabkan. F. Teknik Penarikan Simpulan Langkah terakhir dalam sebuah penelitian adalah penarikan simpulan yang merupakan hasil temuan penelitian. Simpulan berupa jawaban dari rumusan masalah dan saran-saran sebagai bahan acuan penelitian berikutnya. Pada penelitian ini, penarikan simpulan dilakukan secara induktif. Penarikan simpulan secara induktif adalah penarikan simpulan dari hal-hal yang bersifat khusus untuk menuju simpulan yang bersifat umum.