BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan prosedur atau rangkaian cara yang sistematik dalam menggali kebenaran ilmiah (Handari Nawawi dan Mimi Martini, 2005:71). Dengan menggunakan metode yang tepat, akan diperoleh jawaban dari permasalahan yang diteliti. Selain itu, diperoleh hasil penelitian yang memiliki validasi yang tinggi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif sehingga dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Edi Subroto (2007:5). Metode kualitatif adalah metode pengkajian atau metode penelitian suatu masalah yang tidak didesain atau dirancang menggunakan prosedur-prosedur statistik. Metode kualitatif mempunyai sifat deskriptif.yakni, data yang telah terkumpul dan dicatat dalam kertu data kemudian dianalisis berdasarkan teori yang dipakai.data yang di catat berwujud kata, kalimat, wacana, dan lain-lain.data yang digunakan dalam penelitian ini yakni rekaman acara televisi Trans Tv islam itu indah.acara tersebut membicarakan tentang agama. Data kualitatif tersebut berpusat pada prinsip kesantunan Leech yakni, (1) maksim kearifan (tact maxim), (2) maksim kedermawanan (generosity maxim), (3) maksim pujian (aprobation maxim), (4) maksim kerendah hati (modisty maxim), (5) maksim kesepakataan (agreement maxim), dan (6) maksim simpati (sympaty maxim). 41
42 B. Data Data merupakan semua informasi atau bahasa yang disediakan oleh alam (dalam arti luas) yang harus dicari atau dikumpulkan dan dipilih oleh peneliti (Edi Subroto, 2007:38). Data merupakan bahan jadi penelitian, bukan bahan mentah penelitian (Sudaryanto, 1998:9). Penelitian ini tentang penerapan prinsip kesantunan dalam acara islam itu indah TransTv, kemudian ditentukan bentuk prinsik kesantunan, dan bentuk maksim-maksim dalam prinsip kesantunan dan bentuk pelanggaran prinsip kesantunan yang terkumpul berupa percakapan antar presenter dengan bintang tamu dan jamaah. Data tersebut berupa tuturan-tuturan dalam percakapan yang mengandung prinsip kesantunan yang berisi norma-norma seputar keagamaan yang di buat secara lengkap dan terperinci. Kemudian dianalisis secara prinsip kesantunan dan implikaturnya. C. Sumber Data Menurut Sudaryanto data lingual tidak muncul dari suatu ketiadaan. Data mempunyai sumber, ada asalnya. Dari sumber data peneliti dapat memperoleh data yang dibutuhkan (1990:33). Sumber data dalam penelitian ini adalah acara III episode Januari 2016 yang diunduh dari situs vidio YouTube. Episode-episode tersebut mempunyai tema serta mitra tutur yang berbeda-beda. Rincian sumber data penelitian ini adalah sebagai berikut 1. III episode 1 Januari 2016, tema: Kamukan Pernah Salah 2. III episode 4 Januari 2016. Tema: Hari-hari Dengan Gelisah
43 3. III episode 8 Januari 2016, tema: Susahnya Bilang Maaf 4. III episode 11 Januari 2016, tema: Ngambei Itu Bikin Rugi 5. III episode 15 Januari 2016, tema: Bikin Orang Takut 6. III episode 22 Januari 2016, tema: Sakitnya Dianggap Jelek D. Metode Pengumpulan Data Metode penyediaan data adalah prosedur yang ditempuh peneliti untuk memperoleh data dalam penelitian. Metode penyediaan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak. Menurut Sudaryanto disebut metode simak penyimakan karena memang berupa penyimakan dilakukan dengan menyimak: yaitu menyimak penggunaan bahasa (1993:133). Dalam hal ini penulis menyimak penggunaan bahasa lisan yang terdapat dalam percakapan III. Acara III diunduh dari situs vidio youtube, karena lebih mudah dalam melakukan transkrip data. Metode penyediaan data yang digunakan sebagai lanjutan dari metode simak adalah teknik simak bebas lihat cakap (SBLC) dan teknikcatat. Menurut Sudaryanto dalam teknik SBLC peneliti tidak terlibat dalam dialog, tidak ikut serta dalam proses percakapan, dan hanya berperan sebagai pemerhati yang mendengarkan apa yang dikatakan (1993:134). Teknik selanjutnya adalah teknik catat. Melalui teknik catat penulis melakukan transkrip ortografis untuk mengubah dialog-dialog yang berwujud tuturan lisan ke dalam bentuk tertulis.
44 E. Metode Klasifikasi Data Pengklasifikasian data merupakan masalah pengaturan data menurut asasasas tertentu mempunyai kepentingan yang strategis di dalam penelitian (Edi Subroto 2007:51).Klasifikasi berarti penyusunan bersistem dalam kelompok atau golongan menurut kaidah atau standar yang ditetapkan (KKBI, 2008: 706).Metode klasifikasi data dilakukan setelah semua data yang diperoleh telah terkumpul. Klasifikasi data pada penelitian ini dilakukan dengan cara menyimak terhadap pematuhan dan pelanggaran prinsip kesantunan dan implikatur. Adanya pengurutan data bermanfaat untuk mencocokan data-data dengan analisisnya, yaitu memberikan syarat tambah apa yang akan dikerjakan berikutnya dan bagaimana tahapan ini dilakukan dengan mengurutkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Adapun penomoran data disesuaikan menurut nomor urut contoh, judul acara, sumber, tanggal, bulan, dan tahun. Contoh (01/ PP /III//Trans TV/1 Januari 2016) 01 : nomor urut data PP : prinsip kesantunan III : Islam Itu Indah Trans Tv : sumber 1 Januari 2016: tanggal, bulan, tahun (waktu penayangan
45 F. Metode Analisis Data Menganalisis berarti mengurai atau membeda-bedakan unsur-unsur yang membentuk satu satuan lingual dan biasa juga mengandung pengertian sebagai penentuan identitas (Subroto, 2007:59). Kegiatan menganalisis adalah bagian terpenting dalam penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode kontekstual, menurut Rahardi metode kontekstual yaitu cara-cara analisis yang diterapkan pada data dengan mendasarkan, memperhitungkan, dan mengaitkan identitas konteks-konteks yang ada (2005:16-17). Tuturan dalam pragmatik tidak bisa dilepaskan dari konteks-konteks yang melingkupi tuturan tersebut. Oleh karena itu keberadaan konteks dalam tuturan sangat diperlukan dalam analisis pragmatik. Metode analisiscara-tujuan ( means-ends). Metode heuristik dan metode kontekstual. Geoffrey leech (edisi terjemahan M. D.D. Oka, 1993:55-57) menjelaskan bahwa strategi pemecahan oleh penutur dapat dilihat sebagai bentuk analisis cara-tujuan. Penutur bertugas menggunakan cara yang paling tepat agar tujuan tuturan dapat dicapai dengan baik. Analisis cara-tujuan pada umumnya dapat diterapkan pada penggunaan tuturan secara komunikatif. Metode analisis yanglainnya adalah metode heuristik. Menurut Leech jenis tugas pemecahan masalah yang dihadapi mitra tutur dalam menginterpretasi sebuah tuturan disebut metode heuristik. Metode heuristik berusaha mengidentifikasikan daya pragmatik sebuah tuturan dengan cara merumuskan hipotesis-hipotesis kemudian mengujinya berdasarkan data-data yang telah
46 tersedia ( dalam edisi terjemahan Okka, 1993: 61-62). Melalui metode heuristik dapat dirumuskan hipotesis mengenai interpretasi mitra tutur terhadap sebuah tuturan. G. Metode Penyajian Hasil Analisis Data Sudaryanto (1993: 144) menyatakan bahwa metode penyajian hasil analisis data ada dua macam, yaitu yang bersifat informal dan yang bersifat formal. Dalam penelitian ini digunakan metode penyajian informal adalah perumusan dengan kata-kata bisa walaupun dengan terminologi yang teknis sifatnya, sedangkan penyajian formal adalah perumusan dengan tanda dan lambang-lambang (Sudaryanto. 1993: 145)