Proyeksi Bakkareng, Penggunaan A. Wirdhana Lahan S., Pertanian Biowallacea, Berkelanjutan Vol. 4 (2), Hal Kabupaten : 611-616, Konawe Oktober, Kepulauan 2017 611 PROYEKSI PENGGUNAAN LAHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN Sitti Wirdhana Ahmad Bakkareng* Jurusan Biologi FMIPA Universitas Halu Oleo Kendari *Email : wirdhanaaxtalora@yahoo.com, wirdhana.ahmad@uho.ac.id ABSTRAK Jumlah penduduk yang terus mengalami peningkatan signifikan akan mengancam terjadinya alih fungsi lahan pertanian di Kabupaten Konawe Kepulauan. Diperlukan analisis kebutuhan lahan sawah agar potensi lahan pertanian tidak dialihfungsikan. Hasil analisis menunjukkan, bahwa kebutuhan luas panen dan kebutuhan luas tanam di Kabupaten Konawe Kepulauan sampai tahun 2025 masing-masing 213,7 Ha dan 215,2 Ha, yang tersebar pada enam (6) Kecamatan di Konawe Kepulauan. Kata Kunci : Jumlah Penduduk, Kebutuhan luas tanah, kebutuhan luas panen, Konawe Kepulauan. ABSTRACT The number of the significantly increasing of people will be threatening the agricultural conversion in Konawe Kepulauan. It is needed an analysis as of the agricultural potential is not converted to non agricultural. The result shows that the harvested area and planting area in Konawe Kepulauan until 2025 are 213,7 Ha and 215,2 Ha. It is spread in six districts of Konawe Kepulauan Keywords : Number of Population, planting area, harvested area, Konawe Kepulauan. PENDAHULUAN Lahan pertanian pangan merupakan bagian dari lahan fungsi budidaya. Keberadaanya sangat penting dalam menyokong kedaulatan pangan baik untuk memenuhi kebutuhan wilayahnya maupun untuk dijual ke luar wilayahnya (Christina, 2009). Seiring pertumbuhan penduduk yang cukup cepat, keberadaan lahan pertanian terancam untuk kebutuhan lain seperti perumahan, industri dan sebagainya. Undang-Undang Nomor 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang mengamanatkan betapa pentingnya mengalokasikan lahan untuk pertanian pangan secara abadi dan dikuatkan oleh Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 tentang Perlindungan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (PLP2B). Kabupaten Konawe Kepulauan merupakan Daerah Otonom Baru, memiliki potensi sumberdaya pertanian, diantaranya sumberdaya alam (natural resource), sumberdaya manusia (human resource) dan sumberdaya buatan (manmade resource). Terdapat potensi lahan, air, dan komoditas yang berpengaruh sangat besar dan baik bagi pengembangan sektor pertanian (Irawan,
Proyeksi Penggunaan Lahan Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Konawe Kepulauan 612 2004; Kusumo, 2010). Luas wilayah sekitar ±1.513.98 km terdiri dari daratan ±867,58 km 2 (86.798 ha), luas perairan (laut) ± 646,40 km 2 atau 64.640 ha (4 mil laut) dan garis pantai 178 km 2, dengan luas sawah seluas 3.683 ha (BPS, 2016). Pada tahun 2010, jumlah penduduk tercatat sebanyak 28.980 jiwa dan pada tahun 2014 mencapai 31.183, dengan laju pertumbuhan rata-rata sebesar 1,72% pertahun. Meningkatnya jumlah penduduk maka kebutuhan pangan dan kebutuhan lahan akan meningkat yang akan mengancam terjadinya alih fungsi lahan pertanian (Krisnamurthi, 2008; Pasandaran, 2006). Oleh karena itu, dibutuhkan informasi kebutuhan lahan sawah akibat pertambahan jumlah penduduk serta membandingkannya dengan ketersediaan luas lahan sawah agar potensi lahan pertanian tidak dialihfungsikan, menggunakan bantuan citra dan kebutuhan pangan nasional. KONDISI GEOGRAFIS KABUPATEN KONAWE KEPULAUAN Secara administratif, Kabupaten Konawe Kepulauan terdiri atas 7 kecamatan, yaitu Kecamatan Wawonii Selatan, Wawonii Barat, Wawonii Tengah, Wawonii Tenggara, Wawonii Timur, Wawonii Utara, dan Wawonii Timur Laut. Kecataman terluas adalah Wawonii Tenggara dengan luas 147,00 km² (16,94%), sedangkan Wawonii Timur Laut merupakan kecematan paling kecil karena hanya seluas 90,58 km² (10,44%) dari total luas wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan. Sebagian besar wilayah Kabupaten Konawe Kepulauan masih berupa hutan primer dan sekunder (hutan lebat) mencapai 44% (BPS, 2016). Luas hutan tersebut menunjukkan bahwa keseimbangan ekosistem alam di wilayah ini masih memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan dalam UU 20/2007 tentang ruang terbuka hijau uaotu 30% luas daerah aliran sungai. Penggunaan lahan yang juga cukup dominan adalah tipe penggunaan lahan untuk pertanian lahan kering dan pertanian lahan kering campur. Luas lahan terbesar ditempati oleh hutan Negara sebesar 58,41%, lahan yang tidak diusahakan sekitar 10,05%, sawah sekitar 6,32%, dan padang rumput sekitar 6,30% (Tabel 1). Tabel 1. Penggunaan Lahan di Kabupaten Konawe Kepulauan (Sumber: BPS Kabupaten Konawe Kepulauan, 2016) No. Penggunaan Lahan Luas (ha) % 2012 2013 2012 2013 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1 Tanah sawah 42,156 42,156 6.32 6.32 2 Pekarangan/tanah untuk bangunan dan 14,009 14,009 2.10 2.10 3 Halaman sekitarnya - - - -
Proyeksi Penggunaan Lahan Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Konawe Kepulauan 613 (1) (2) (3) (4) (5) (6) 4 Tegal/kebun 25,506 25,508 3.83 3.83 5 Ladang/huma 19,895 19,895 2.98 2.98 6 Padang rumput 42,975 42,024 6.45 6.30 7 Rawa yang tidak ditanami 10,567-1.59-8 Tambak, kolam, tebat, empang 4,843-0.73-9 Lahan yang sementara tidak diusahakan 66,975 66,975 10.05 10.05 10 Lahan tanaman kayu-kayuan hutan rakyat 26,550 26,550 3.98 3.98 11 Hutan Negara 336,924 389,410 50.54 58.41 12 Perkebunan 40,127 40,127 6.02 6.02 13 Lainnya 36,125 5.42 0.00 Jumlah 666,652 666,654 100 100 METODE Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu: 1) tahap identifikasi dengan melakukan observasi langsung dan survey di lapangan; 2) pengumpulan data sekunder, berupa data jumlah penduduk, data eksisting guna lahan dan budidaya pertanian tanaman pangan, dan data pendukung budidaya tanaman pangan; 3) verifikasi citra satelit, yaitu pengolahan pada citra sebelum dilakukan analisis atau interpretasi citra; 4) Menghitung proyeksi Jumlah Penduduk, kebutuhan Pangan, kebutuhan Luas Panen, kebutuhan Luas Tanam, serta kebutuhan Lahan Baku Sawah. ANALISIS PROYEKASI KEBUTUHAN LAHAN Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Konawe Kepulauan (Konkep dalam Angka, 2016), yakni Dokumen Hasil Survei Luas Sawah Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2016 menunjukkan Kabupaten Konawe Kepulauan memiliki potensi lahan pertanian seluas 4.158 ha, terdiri dari lahan pertanian sawah irigasi teknis seluas 475 ha dan lahan pertanian bukan sawah (tegalan) seluas 3.683 ha (Gambar 1). Gambar 1. Peta Eksisting Lahan Pertanian di Kabupaten Konawe Kepulauan Tahun 2017
Proyeksi Penggunaan Lahan Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Konawe Kepulauan 614 Analisis proyeksi kebutuhan lahan sawah digunakan untuk mengetahui kebutuhan lahan sawah dalam jangka waktu tertentu di wilayah tertentu. Proyeksi kebutuhan lahan sawah digunakan sebagai dasar penyusunan usulan perencanaan lahan pertanian pangan berkelanjutan sesuai dengan penyusunan RTRW Kabupaten Konawe Kepupauan. Kebutuhan lahan sawah ini dihitung untuk memenuhi kebutuhan pangan wilayahnya sendiri maupun kontribusi wilayah tersebut terhadap wilayah yang lebih luas. Standar konsumsi beras nasional yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 105,65 kg/kapita/tahun. Proyeksi Jumlah Penduduk atau Y(t) dihitung berdasarkan asumsi bunga majemuk dan mengacu pada RTRW Kabupaten Konawe Kepulauan. Kebutuhan Pangan (KP) adalah perkalian konsumsi beras per kapita dengan proyeksi jumlah penduduk pada tahun tertentu, KP=KB*Y(t)*62.74%, dengan KB adalah konsumsi beras (kg/kapita/tahun). KB atau konsumsi beras per kapita menggunakan standar yang ditetapkan oleh Dinas Pertanian Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu 105,65 kg/kapita/tahun. Nilai 62,74% adalah faktor konversi beras berdasarkan hasil survei susut panen dan pasca panen gabah beras kerjasama BPS dan Kementan tahun 2009. Kebutuhan Luas Panen (KLP) merupakan kebutuhan pangan dibagi dengan produktivitas, KLP= KP p, dengan p adalah produktivitas (ton/ha). Kebutuhan Luas Tanam (KT) adalah kebutuhan luas panen ditambah dengan luas resiko gagal panen, KT=KLP+LGB, dengan LGB merupakan Luas resiko gagal panen (Ha) yang dihitung berdasarkan asumsi nasional sebesar 1%. Kebutuhan Lahan Baku Sawah (KS) adalah luas tanam dibagi intensitas pertanaman, KS= KT Ip, dengan Ip adalah intensitas pertanaman. Penetapan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) pada hakekatnya adalah menetapkan suatu luasan lahan yang mampu mendukung ketahanan pangan khususnya pada aspek ketersediaan secara swasembada dengan mengandalkan pada produksi lokalnya. Sebelum menetapkan luasan lahan pertanian LP2B dengan proyeksi 8 tahun kedepan, perlu dipikirkan apakah pada luasan yang ditetapkan mampu mendukung produksi pertanian khususnya padi berdasarkan proyeksi jumlah konsumsi sampai pada tahun tersebut. Proyeksi kebutuhan LP2B Kabupaten Konawe Kepulauan,dari tahun 2017-tahun 2025, disajikan dalam Tabel 2. Berdasarkan hasil analisis proyeksi kebutuhan pangan (Kg) hingga tahun 2025 di Kabupaten Konawe Kepulauan sebesar 2.458.967,6 Kg dengan rata-rata produksi 0,7 ton/ha. Kebutuhan luas panen (KLP) yang merupakan perbandingan kebutuhan pangan dan produktivitas sebesar 213,7 ha. Kebutuhan luas tanam (KT) yang ditentukan berdasarkan kebutuhan luas panen dan luas resiko gagal panen sebesar 215,2 ha. Kebutuhan lahan pangan hingga tahun 2025 seluas 215,83 ha.
Proyeksi Penggunaan Lahan Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Konawe Kepulauan 615 Tabel 2. Proyeksi Kebutuhan Lahan Sawah perkecamatan di Kabupaten Konawe Kepulauan Kecamatan Tahun KP (kg) p (ton/ha) KLP (ha) KT (ha) Ip KS (ha) Selatan Barat Tengah Timur Utara 2017 241.342,99 3,44 3,47 1 3,47 2018 244.524,66 3,48 3,52 1 3,52 2019 246.645,78 3,51 3,55 1 3,55 2020 249.761,16 3,56 3,59 1 3,59 2021 252.611,41 3,60 3,64 1 3,64 2022 255.660,51 3,64 3,68 1 3,68 2023 258.974,75 2024 262.222,71 3,69 3,74 3,73 3,77 1 1 3,73 3,77 2025 278.329,92 3,97 4,01 1 4,01 2017 496.406,94 70,92 71,62 1 71,62 2018 498.992,05 71,28 72,00 1 72,00 2019 504.095,98 2020 511.652,45 72,01 73,09 72,73 73,82 1 72,73 1 73,82 2021 518.877,49 74,13 74,87 1 74,87 2022 524.577,99 74,94 75,69 1 75,69 2023 531.537,89 2024 538.762,94 75,93 76,97 76,69 77,74 1 76,69 1 77,74 2025 544.529,71 77,79 78,57 1 78,57 2017 226.627,77 32,38 32,70 1 32,70 2018 231.864,27 2019 233.786,52 33,12 33,40 33,45 33,73 1 33,45 1 33,73 2020 237.631,04 33,95 34,29 1 34,29 2021 240.746,43 34,39 34,74 1 34,74 2022 244.524,66 2023 246.977,20 34,93 35,28 35,28 35,64 1 35,28 1 35,64 2024 251.086,86 35,87 36,23 1 36,23 2025 254.003,39 36,29 36,65 1 36,65 2017 212.376,53 2018 217.944,46 30,34 31,13 30,64 31,45 1 30,64 1 31,45 2019 219.999,28 31,43 31,74 1 31,74 2020 224.506,65 32,07 32,39 1 32,39 2021 227.025,47 2022 231.201,42 32,43 33,03 32,76 33,36 1 32,76 1 33,36 2023 233.521,39 33,36 33,69 1 33,69 2024 237.564,76 33,94 34,28 1 34,28 2025 239.089,31 2017 379.149,11 34,16 54,16 34,50 54,71 1 34,50 1 54,71 2018 387.699,85 55,39 55,94 1 55,94 2019 395.587,75 56,51 57,08 1 57,08 2020 399.962,54 2021 409.176,13 57,14 58,45 57,71 59,04 1 57,71 1 59,04 2022 416.467,46 59,50 60,09 1 60,09 2023 419.118,85 59,87 60,47 1 60,47 2024 424.289,07 2025 430.453,56 60,61 61,49 61,22 62,11 1 61,22 1 62,11 Total Kebutuhan Lahan Hingga Tahun 2025 (ha) 215,83
Proyeksi Penggunaan Lahan Pertanian Berkelanjutan Kabupaten Konawe Kepulauan 616 KESIMPULAN Kebutuhan luas panen dan kebutuhan luas tanam di Kabupaten Konawe Kepulauan sampai tahun 2025 masingmasing 213,7 Ha dan 215,2 Ha. Kebutuhan ini menjadi dasar penentuan LP2B Kabupaten Konawe Kepulauan. UCAPAN TERIMA KASIH Ucapan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Konawe Kepulauan atas dukungan data yang dibutuhkan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Haluo Oleo yang telah memberikan fasilitas penelitian, sehingga dapat dilaksaksanakan sesuai harapan. DAFTAR PUSTAKA BPS, 2016. Kabupaten Konawe Kepulauan dalam Angka Tahun 2016. BPS Konawe Kepulauan. Christina, D. R., 2009.Identifikasi Lahan Potensial Untuk Mendukung Usulan Perencanaan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (Studi Kasus di Provinsi Jawa Barat). Thesis Program Pasca Sarjana IPB. Bogor. Irawan, B., 2004. Konversi Lahan Sawah : Potensi Dampak, Pola Pemanfaatannya, dan Faktor Determinan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian Forum Penelitian. Agro Ekonomi, Vol. 23 No. 1. Kusumo, 2010. Pemetaan Potensi Konversi Lahan Sawah dalam Kaitan Lahan Pertanian Berkelanjutan dengan Analisis Spasial, Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah IPB, Bogor. Krisnamurthi, B., 2008. Strategi Penanganan Krisis Sumberdaya Lahan untuk Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi, Proseding Seminar dan Lokakarya Nasional Strategi Penanganan Krisis Sumberdaya Lahan untuk Mendukung Kedaulatan Pangan dan Energi, Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan IPB. Bogor. Pasandaran, 2006. Alternatif Kebijakan Pengendalian Konversi Lahan Sawah Beririgasi di Indonesia, Pusat Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian, Agricultural Research and Development Journal, Vol. 25, No. 4.