ANALISA RISIKO PADA PROSES PENGERJAAN REPARASI PLAT DASAR BG. MACAN 304 DI PT. DOK & PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO)

dokumen-dokumen yang mirip
PENILAIAN RISIKO OPERASIONAL PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT. ADILUHUNG SARANASEGARA INDONESIA MENGGUNAKAN METODE MATRIK RISIKO

PENILAIAN RISIKO K3L PADA PEKERJAAN REPARASI KAPAL DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) MENGGUNAKAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

PROSES REPLATING PELAT BAJA PADA BAGIAN LAMBUNG KAPAL TUNDA ANGGADA X MILIK PT. PELINDO III (PERSERO) SURABAYA

ANALISA RESIKO DALAM USAHA MENGELOLA FAKTOR RESIKO SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS DAN KUANTITAS PRODUK JADI

Hazard Identification Risk Assessment and Risk Control dan Pemilihan Solusi Alternatif Menggunakan Benefit Cost Analysis

Perancangan Aplikasi Komputer Berbasis Android untuk Estimasi Biaya Reparasi Kapal Interaktif

Identifikasi Bahaya Pada Pekerjaan Maintenance Kapal Menggunakan Metode HIRARC dan FTA Dengan Pendekatan Fuzzy

IDENTIFIKASI DAN PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN REPARASI KAPAL PADA PERUSAHAAN GALANGAN KAPAL di PT. INDONESIA MARINA SHIPYARD

Identifikasi Potensi Bahaya Akibat Pencahayaan Dengan Pendekatan HIRA (Hazard Identification And Risk Assessment)

JPTM, Volume 06 Nomor 02 Tahun 2017,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan PT.TAMBANGAN RAYA PERMAI berdiri pada tahun. 1995, bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan kapal.

BAB I PENDAHULUAN. sebagai penyedia kebutuhan manusia. Indonesia merupakan negara maritim yang

Seminar Nasional Maritim, Sains, dan Teknologi Terapan 2016 Vol. 01 Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya, 21 November 2016 ISSN:

ANALISA RISIKO PROSES PEMBANGUNAN KAPAL BARU LTDW WHITE PRODUCT OIL TANKER PERTAMINA DI PT. DUMAS TANJUNG PERAK SURABAYA

ANALISIS RISIKO OPERASIONAL PADA PROSES KONVERSI WORKBOAT MENJADI SUPPLY VESSEL MV. SAM PROSPER I DI PT. DOK DAN PERKAPALAN SURABAYA

STUDI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA SUBKONTRAKTOR PADA PEKERJAAN BANGUNAN KAPAL BARU DI PT.ADILUHUNG SARANA SEGARA INDONESIA

Proses pengedokan kapal pada graving dock. Deady Helldiningrat

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan yang sangat penting dalam rekayasa serta reparasi

FINAL KNKT KOMITE NASIONAL KESELAMATAN TRANSPORTASI REPUBLIK INDONESIA

Identifikasi Penilaian Aktivitas Pengelasan Pada Bengkel Umum Unit 1-4 Dengan Pendekatan Job Safety Analysis di PT.Indonesia Power UBP Suralaya

Analisis Risiko Pekerjaan Pemindahan Barang Dengan Forklift Menggunakan Metode HIRARC Dan Penentuan Risk Ranking Menggunakan Fuzzy Logic Control

Analisa Manajemen Operasional Pada Pembangunan Kapal Tunda (Tug Boat) 2x1600 HP di Galangan Kapal. Peter Kolbert Hutapea 1

UNIVERSITAS INDONESIA PENILAIAN RISIKO KESELAMATAN KERJA PADA PENGELASAN LOGAM DI BENGKEL LAS LOGAM SIKEMBAR SUKMAJAYA DEPOK DESEMBER 2012

HIRA DAN JSA HAZARD IDENTIFICATION, RISK ASSESSMENT AND DITERMINATION CONTROL (HIRAC) DAN JOB SAFETY ANALYSIS (JSA)

BAB I PENDAHULUAN. ini mengalami kemajuan yang semakin pesat. Perkembangan tersebut

Prosiding Teknik Industri ISSN:

Analisa Kebutuhan Tenaga Kerja Terampil untuk Mendukung Peningkatan Produksi Pembangunan Kapal Baru di Galangan- Galangan Kapal di Surabaya

ANALISA KEBUTUHAN TENAGA KERJA LANGSUNG PADA PEMBANGUNAN KAPAL PERINTIS 1200GT DI PT. ADILIHUNG SARANA SEGARA INDONESIA

Studi Implementasi Risk Based Inspection (RBI) Untuk Perencanaan Biaya Reparasi Kapal

Risk Analysis : Severity & Likelihood

ANALISA PENGARUH VARIASI ARUS PENGELASAN TERHADAP KETANGGUHAN SAMBUNGAN BAJA A36 PADA PENGELASAN SMAW

Proses Fabrication & Welding Pipa di PT. DOK Perkapalan Kodja Bahari Galangan I (PERSERO) Jakarta Utara

UNIVERSITAS DIPONEGORO PERBAIKAN DAN RANCANG BANGUN INSTALASI MESIN LAS LISTRIK TUGAS AKHIR WARIH UTOMO L0E008060

STUDI IMPLEMENTASI RISK BASED INSPECTION (RBI) UNTUK PERENCANAAN BIAYA REPARASI KAPAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengembangan teknologi di bidang konstruksi yang semakin maju tidak

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENGENDALIAN RESIKO DAN KESELAMATAN KERJA PADA BAGIAN BENGKEL REPAIR GALANGAN KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

Oleh : Achmad Sebastian Ristianto

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan perlu melaksanakan program keselamatan dan kesehatan kerja

Analisa Teknis dan Ekonomis Pembangunan Galangan Kapal Pengangkut LNG Ukuran Kecil (Small Scale LNG Carrier) untuk Perairan Indonesia

KURIKULUM 2014 DEPARTEMEN TEKNIK PERKAPALAN FTK - ITS

BAB II JENIS-JENIS KEADAAN DARURAT

BAB III METODE PENELITIAN. maupun kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 5,9% di bulan Agustus 2014 (International Labour Organization Key

PENGOPERASIAN DAN PENGEMBANGAN BENGKEL IPLR. Harwata Pusat Teknologi Limbah Radioaktif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

Abstrak. Abstract METODOLOGI PENELITIAN PENDAHULUAN

USULAN PERBAIKAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA BERDASARKAN METODE SWIFT PADA PT KRAKATAU STEEL DIVISI WIRE ROD MILL

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, No. 1(Sept. 2012) ISSN: G-340

Analisis Prioritas Kecelakaan Kerja dengan Metode Failure Mode and Effect Analysis di PT. PAL Indonesia (Persero)

PENILAIAN RISIKO PEKERJAAN BANGUNAN BARU PADA GALANGAN KAPAL KLASTER JAWA MENGGUNAKAN MATRIK RISIKO

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JASA REPARASI KAPAL PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) GALANGAN II

RISK ASSESSMENT PEKERJAAN PENGELASAN PADA BAGIAN DOUBLE BOTTOM PEMBANGUNAN KAPAL DI PT X SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

ANALISIS RISIKO FONDASI BORED PILE DAN TIANG PANCANG PROYEK TUNJUNGAN PLAZA 6 SURABAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. bekerja pada bidang tertentu (Undang-Undang Republik Indonesia, 2003).

Perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Dengan Metode HIRARC di PT. Sumber Rubberindo Jaya

Analisa Peningkatan Kualitas Layanan Jasa Reparasi Kapal Di Galangan Kapal Jawa Timur

ANALISIS RESIKO KERJA PADA PEMBUATAN NATA DE COCO DENGAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS (JSA) DI CV SEMPURNA BOGA MAKMUR

Pengaruh Hasil Pengelasan Las TIG Terhadap Kekuatan Tarik dan Ketangguhan

PERBANDINGAN TEKNIS DAN EKONOMIS ANTARA PENGGANTIAN BANTALAN POROS PROPELLER DIBANDINGKAN DENGAN PENGGESERAN POSISI V-BRACKET PADA KMP.

BAB I PENDAHULUAN. ketenagakerjaan, merupakan kewajiban pengusaha untuk melindungi tenaga

CONTRACTOR SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (CSMS)

Analisis Perbandingan Perhitungan Teknis Dan Ekonomis Kapal Kayu Pelayaran Rakyat Menggunakan Regulasi BKI Dan Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. sangatlah pesat. Salah satu proses yang terpenting dalam bidang

ANALISA FAKTOR RISIKO PEMBANGUNAN JEMBATAN BATU RUSA II DI KOTA PANGKALPINANG

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

PROSES PEMBUATAN SAKLAR TOGGLE SHAFT WELDED CIRCUIT BREAKER PADA CV. GLOBALINDO PERKASA ENGINEERING

1 BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

TEKNIK PENGELASAN KAPAL JILID 2

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. modernisasi, serta globalisasi. Oleh karena itu, penggunaan mesin-mesin,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IMPLEMENTASI SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN METODE HIRADC PADA PERUSAHAAN PENGOLAHAN KAYU

Analisis Pengaruh Cooling Rate pada Material ASTM A36 Akibat Kebakaran Kapal Terhadap Nilai Kekuatan, Kekerasan dan Struktur Mikronya

ANALISIS TINGKAT KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA PT. BISMA KONINDO DENGAN MENGGUNAKAN METODE JOB SAFETY ANALYSIS

I. PENDAHULUAN. terjadinya oksidasi lebih lanjut (Amanto & Daryanto, 2006). Selain sifatnya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri saat ini merupakan salah satu andalan dalam

BAB I PENDAHULUAN. infrastruktur sebagai pendukung untuk peningkatan ekonomi. Sisi positif dari

Penilaian Risiko dan Penjadwalan Inspeksi pada Pressure Vessel Gas Separation Unit dengan Metode Risk Based Inspection pada CPPG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

PANDANGAN KONTRAKTOR DAN PEMILIK TERHADAP PERAN PEMILIK DALAM KESELAMATAN KERJA PROYEK KONSTRUKSI DI SURABAYA

PENGEMBANGAN MODEL RANTAI PASOK (SUPPLY CHAIN) MATERIAL UNTUK KAPAL. Budiawan Program Magister Bidang Keahlian Teknik Produksi

Seminar Nasional Riset Terapan 2015 SENASSET 2015 ISBN: Serang, 12 Desember 2015

Analisa Kekuatan Sambungan Las SMAW Pada Material Baja ST 37

BAB 1 PENDAHULUAN. K3 menjadi salah satu bagian penting dalam dunia pekerjaan dewasa ini.

PRESENTASI SKRIPSI ANALISA PERBANDINGAN KEKUATAN KONSTRUKSI CORRUGATED WATERTIGHT BULKHEAD

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Perumusan Masalah

ANALISA RISIKO PELAKSANAAN PROYEK APARTEMEN PUNCAK KERTAJAYA SURABAYA

ANALISIS PROFIL RISIKO KAPAL TANKER PADA DAERAH PELAYARAN TERBATAS

Informed Consent. Pesetujuan menjadi Responden

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. Dunia industri dengan segala elemen pendukungnya selalu berkembang secara

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN RESIKO DAN TINDAKAN PENGENDALIAN

ANALISIS RISIKO KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN HIRARC (STUDI KASUS PT. COCA COLA BOTTLING INDONESIA UNIT SEMARANG)

Transkripsi:

ANALISA RISIKO PADA PROSES PENGERJAAN REPARASI PLAT DASAR BG. MACAN 304 DI PT. DOK & PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) Miftakhul Risky 1, Minto Basuki 2, Pramudya Imawan S. 3 Jurusan Teknik Perkapalan, ITATS 1,2,3 Jl. Arief Rachman Hakim 100 Surabaya 60117 * Email : miftakhulrisky89@gmail.com ABSTRACT Ship repair is very important for a company or shipyard to achieve its objectives, by identifying risks in ship repairs, moderating with a risk matrix, and determining high-ranking risk. BG ship repair process. Tiger 304 is carried out at PT. Dok & Perkapalan Surabaya (Persero). The risk identification process results in several risk events in the work process including risks during the inspection process of plate thickness and other construction, the risk of welding process and plate cutting, the risk of the job execution process, the risk of the job inspection process, the risk of bending plate processing and containing - various sources of risk, where each stage contains the potential risks of electric current, spark heat material resulting in exposed limbs, negligence operator / machine tool, negligence of workers, work position at altitude, welding resulting in eye irritation. Keywords: Risk Matrix, PT. Dock & Shipping Surabaya (Persero), Repair ship, Risk ABSTRAK Reparasi kapal sangatlah penting bagi suatu perusahaan atau galangan untuk mencapai tujuan, dengan cara mengindentifikasi risiko risiko pada pengerjaan reparasi kapal, moderate dengan matrik risiko, dan menentukan risiko dengan peringkat tinggi. Proses reparasi kapal BG. Macan 304 di laksanakan di PT. Dok & Perkapalan Surabaya (Persero). Proses identifikasi risiko menghasilkan beberapa kejadian risiko pada proses pekerjaan di antaranya yaitu risiko pada saat proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain, risiko proses pengelasan dan pemotongan plat, risiko proses pelaksanaan pekerjaan, risiko proses pemeriksaan hasil pekerjaan, risiko proses pengerjaan bending plat dan mengandung macam macam sumber risiko, dimana setiap tahapan yang mengandung kemungkinan risiko yaitu arus listrik, percikan material panas yang mengakibatkan terkena anggota badan, kelalaian operator alat / mesin, kelalaian pekerja, posisi bekerja pada ketinggian, pengelasan yang mengakibatkan pada iritasi mata. Kata Kunci : Matrik Risiko, PT. Dok & Perkapalan Surabaya (Persero), Reparasi kapal, Risiko PENDAHULUAN PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (PERSERO) adalah salah satu galangan nasional yang bergerak di bidang pembangunan kapal baru atau reparasi kapal. Selama proses reparasi kapal banyak risiko risiko yang terjadi diantaranya faktor produksi, tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan, keadaan lingkungan yang tidak aman, dan lain - lain. Pengembangan infrastruktur yang dapat menunjang aktivitas agar kapal perlu di reparasi guna meningkatkan arus pelayaran sehingga kapal sangat berperan penting bagi transportasi antar pulau. Dimana kondisi perusahaan saat ini mendukung untuk melakukan strategi yang bersifat agresif guna meningkatkan order reparasi kapal. Strategi tersebut menunjukkan bahwa faktor kekuatan dan peluang telah memberikan dukungan yang cukup dalam menunjang strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan industri galangan khususnya di bidang reparasi kapal. Seiring dengan tingginya kecelakaan kerja yang terjadi pada saat dilakukannya kegiatan reparasi kapal mulai dari kecelakaan kerja yang mengakibatkan kebakaran pada kapal, kecelakaan kerja pada pekerja, hingga sampai terjadi korban jiwa, dan lain lain. Menurut [1] telah melakukan penelitian untuk mengetahui peringkat risiko yang terjadi pada proses pekerjaan reparasi kapal di PT. Janata Marina Indah Unit I Semarang. Di dapatkan hasil kesimpulan dari penelitian adalah dari perhitungan matrik risiko D-99

diperoleh nilai rating risiko yang terjadi pada pekerjaan reparasi kapal adalah sangat ringan dan ringan, dengan acuan risikonya menggunakan The Australian New Zaeland Risk Management Standart (AS/NSZ 4360, 2004). Pada penelitian ini penulis melakukan suatu penelitian risiko dengan menggunakan metode MATRIK. Metode matrik risiko adalah penilaian resiko yang diperoleh dari proses hasil kali antara like lihood (Frekuensi) dan Consequence (Keparahan) suatu risiko, dari proses tersebut akan dihasilkan kategori tingkat keparahan dari suatu risiko apakah risiko tersebut termasuk dalam kategori rendah, sedang, tinggi, ataupun ekstrim. TINJAUAN PUSTAKA 1. Persiapan Pengedokan Kapal Pengedokan merupakan kegiatan dimana kapal masuk dalam dock untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan yang tidak bisa dilakukan di air, atau saat kapal berlayar. Pengedokan juga merupakan kegiatan berkala yang harus dilakukan demi kebaikan kapal itu sendiri. Pada saat kapal ingin melakukan pengedokan, owner kapal menghubungi pihak galangan kapal untuk melakukan kesepakatan pemesanan dok, dan waktu kapal akan masuk dok. Pihak owner memberikan data-data kapal seperti gambar-gambar kapal, riwayat perangkat kapal, apakah kapal menggunakan peralatan tertentu. Kemudian pihak galangan akan memproses semua data tersebut, dilakukan langkah persiapan dok dan penyusunan daftar kerja, apa saja yang akan dikerjakan dan berapa hari waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan, melakukan penghitungan mengenai perkiraan berapa biaya untuk perbaikannya, setelah itu dilakukan negosiasi dan kemudian kontrak. Setelah mencapai kesepakatan maka pihak owner maupun pihak galangan kapal, mulai mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengedokan. Dilakukan floating repair dengan tujuan untuk efisiensi waktu proses perbaikan. Kapal mulai memasuki dok yang sebelumnya telah dipersiapkan stopblock yang diatur sesuai alur gading gading utama kapal, dengan fasilitas yang telah dipersiapkan oleh galangan, setelah proses perbaikan dibawah garis air selesai maka kembali dilakukan floating repair dengan tujuan efisiensi dok space, sehingga dok bisa digunakan kapal lainya. 2. Replating Plat Dasar Replating merupakan suatu proses dimana kapal melakukan pergantian plat baru untuk menggantikan plat lama yang telah mengalami penipisan plat yang diakibatkan oleh korosi maupun deformasi terhadap air laut, bisa juga karena benturan yang perlu dilakukan perbaikan untuk mempertahankan bagian-bagian kapal. Selain replating, juga ada doubling, doubling merupakan suatu penambalan plat dengan plat kembali, sehingga konstruksi plat yang rusak dapat lebih kuat. Doubling hanya boleh dilakukan untuk bagian-bagian yang berada di atas air, sehingga tidak beresiko tinggi. Jika kerusakan plat ditemui di tempat yang sulit untuk dijangkau, seperti pada double bottom, tangki, dan lain lain. Maka dalam proses perbaikannya pekerja dapat membuat lubang pembantu dengan memotong plat dengan ukuran yang dapat dimasuki pekerja, lubang dibuat dekat dengan pusat kerusakan, sehingga pekerja dapat melakukan proses replating. Lubang pembantu yang dibuat sebelumnya, nantinya akan ditutup kembali dengan plat, karena pekerja tidak mungkin akan membuat lubang kembali, maka pekerja dapat membuat backstrip sebagai pembantu agar plat dapat menempel tanpa pekerja harus masuk dan mengelas dari dalam. Kemudian baru di las dari luar agar lubang tadi tertutup. 3. Risiko Risiko merupakan kata yang sering di dengar. Biasanya kata tersebut mempunyai konotatif yang negatif, sesuatu yang tidak disukai dan sesuatu yang dihindari. Risiko juga bisa didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan. Memahami konsep secara luas merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Oleh karena itu dengan mempelajari berbagai definisi yang ditemukan dalam beberapa literature diharapkan pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas. Beberapa perbedaan definisi tentang risiko, hal ini disebabkan subyek risiko begitu D-100

komplek, terdapat dalam berbagai bidang yang berbeda sehingga terdapat pengertian yang berbeda pula. Menurut [2] risiko adalah kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan. Dalam prespektif kontraktor risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu keadaan / peristiwa / kejadian dalam proses kegiatan usaha yang dapat berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran usaha yang telah ditetapkan. METODE Langkah langkah dalam metode penelitian diuraikan sebagai berikut : (i) Studi Literatur : mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan untuk memperkuat permasalahan tersebut dalam menganalisanya, (ii) Pengambilan Data; pada tahap ini data dan informasi yang akurat berpengaruh besar pada hasil analisa, dalam hal ini untuk mendapatkan data tersebut maka diambil beberapa cara yaitu, Studi Pustaka, Kuisioner dan Wawancara langsung dengan para ahli, untuk selanjutnya dilakukan (iii) Identifikasi Risiko ; pada tahap ini akan dilakukan tahap permasalahan masalah dirumuskan, selanjutnya dilakukan proses identifikasi risiko yang terjadi pada PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (persero) yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja kemudian diuraikan menjadi langkah langkah kerja. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan pertanyaan where, when, why, and how kejadian kejadian yang dapat menghambat atau mempengaruhi pekerjaan tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan alur metodologi pada bab sebelumnya, bab ini di uraikan mengenai tahapan yang akan dilakukan pada fase pengumpulan data deskripsi perusahaan dan pengolahan yang menerapkan proses manajemen risiko meliputi penetapan ruang lingkup, identifikasi risiko, dan analisis risiko. Ship Particular / Ukuran Utama : Nama Kapal : BG. MACAN 304 No. Order : K. 17060 Klasifikasi : BKI LOA : 36 M LPP : 36 M B : 16 M D1 : - M D2 : 2.55 M GRT : 525 TON Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti framework dan metode yang telah ditetapkan, yaitu HIRA ( Hazard Identification And Risk Assessment ) sebagai acuan Risk Rating nya dan matrik risiko sebagai penilaiannya. Tahap identifikasi dilakukan untuk mengetahui risiko risiko yang harus dievaluasi, pada tahap ini dilakukan identifikasi risiko dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung pada proses pekerjaan reparasi kapal di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (persero). Data tersebut digunakan sebagai bahan untuk menganalisa kemungkinan kemungkinan risiko yang terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian objek pekerjaan pada proses reparasi kapal yang akan berlangsung. Pada analisis ini penelitian dilakukan pada proses reparasi kapal yang mencakup proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain, proses pengelasan dan pemotongan plat, proses pelaksanaan pekerjaan, proses pekerjaan bending plat, proses pemeriksaan hasil pekerjaan. Proses pekerjaan reparasi kapal tersebut dilaksanakan di perusahaan galangan kapal PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (persero). Sumber risiko ini juga D-101

mendiskripsikan bagaimana sebuah risiko terjadi dan mengarahkan pendekatan untuk memperlakukan risiko. Tabel 1. dibawah ini mendiskripsikan sumber risiko : Tabel 1 Sumber Risiko Kejadian Risiko Sumber risiko Proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain Proses pengelasan dan pemotongan plat Proses pelaksanaan pekerjaan Lambung terkena air, minyak dan lumpur Respon intruksi terlambat Berbenturan dengan jadwal pekerjaan lain Sinar las bisa mengakibatkan kerusakan pada mata Debu / asap las Bekerja di ketinggian Arus listrik Percikan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran Keterlambatan material Pengadaan material tidak sesuai yang dibutuhkan Respon intruksi yang lambat Perbaikan pekerjaan / revisi Proses pemeriksaan hasil pekerjaan Cacat pengelasan Revisi dari pihak OS Tabel 1 Dilanjutkan D-102

Lanjutan Tabel 1 Proses pekerjaan bending plat Hasil pekerjaan tidak sesuai standar class Terjadi kerusakan kembali Kelalaian operator mesin bending Posisi bekerja Material jatuh Sisa material Arus listrik Analisis risiko berdasarkan faktor konsekuensi atau akibat, kriteria kemungkinan dari berbagai hazard yang berhasil diidentifikasi. Konsekuensi adalah suatu akibat dari kejadian yang biasanya diekpresikan sebagai kerugian dari kejadian atau suatu risiko, sehingga konsekuensi di hitung dari besar kerugian waktu dalam suatu periode waktu dari suatu kejadian tersebut. Tabel 2. Nilai Akibat Risiko Per Peristiwa Kejadian Risiko Sumber risiko Akibat (perhari) Proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain Lambung terkena air, minyak dan lumpur 3 Respon intruksi terlambat 1 Berbenturan dengan jadwal pekerjaan lain 1 Proses pengelasan dan pemotongan plat Sinar las bisa mengakibatkan kerusakan pada mata 3.6 Debu / asap las 2 Bekerja di ketinggian 3 Arus listrik 2.3 Percikan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran 2 Proses pelaksanaan pekerjaan Keterlambatan material 2 Pengadaan material tidak sesuai yang dibutuhkan 1 Respon intruksi yang lambat 1 Perbaikan pekerjaan / revisi 1 Tabel 2 Dilanjutkan D-103

Lanjutan Tabel 2 Proses pemeriksaan hasil pekerjaan Cacat pengelasan 4 Revisi dari pihak OS 2 Hasil pekerjaan tidak sesuai standar class 2 Terjadi kerusakan kembali 1 Proses pekerjaan bending plat Kelalaian operator mesin bending 2 KESIMPULAN Posisi bekerja 1 Material jatuh 1.6 Sisa material 1 Arus listrik 1 Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan pembahasan di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) adalah sebagai berikut : 1. Proses identifikasi risiko terhadap proses replating pelat dasar di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) yaitu risiko keterlambatan pada saat proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain, risiko pada saat proses pengelasan dan pemotongan plat, risiko pada saat proses pelaksanaan pekerjaan, risiko proses pemeriksaan hasil pekerjaan, risiko proses pekerjaan bending plat. 2. Potensi kecelakaan kerja pada proses pekerjaan reparasi kapal di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) dapat di identifikasi menggunakan metode Matrik Risiko. Potensi sumber bahaya pada proses replating plat dasar yaitu arus listrik, percikan material panas yang mengakibatkan terkena anggota badan, kelalaian operator alat / mesin, kelalaian pekerja, posisi bekerja pada ketinggian, pengelasan yang mengakibatkan pada iritasi mata. DAFTAR PUSTAKA [1] Setiawan, B. 2015, Penilaian Risiko Usaha Reparasi Kapal Pada Perusahaan Galangan Kapal PT. Jonata Marina Indah Unit I Semarang, Skripsi, Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Mineral Dan Kelautan (ITATS). [2] Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi,penerbit Pradya Paramita, Jakarta. [3] Australian and Standars New Zealand 4360 (2004). Risk Management Guidelines. Sydney. D-104