ANALISA RISIKO PADA PROSES PENGERJAAN REPARASI PLAT DASAR BG. MACAN 304 DI PT. DOK & PERKAPALAN SURABAYA (PERSERO) Miftakhul Risky 1, Minto Basuki 2, Pramudya Imawan S. 3 Jurusan Teknik Perkapalan, ITATS 1,2,3 Jl. Arief Rachman Hakim 100 Surabaya 60117 * Email : miftakhulrisky89@gmail.com ABSTRACT Ship repair is very important for a company or shipyard to achieve its objectives, by identifying risks in ship repairs, moderating with a risk matrix, and determining high-ranking risk. BG ship repair process. Tiger 304 is carried out at PT. Dok & Perkapalan Surabaya (Persero). The risk identification process results in several risk events in the work process including risks during the inspection process of plate thickness and other construction, the risk of welding process and plate cutting, the risk of the job execution process, the risk of the job inspection process, the risk of bending plate processing and containing - various sources of risk, where each stage contains the potential risks of electric current, spark heat material resulting in exposed limbs, negligence operator / machine tool, negligence of workers, work position at altitude, welding resulting in eye irritation. Keywords: Risk Matrix, PT. Dock & Shipping Surabaya (Persero), Repair ship, Risk ABSTRAK Reparasi kapal sangatlah penting bagi suatu perusahaan atau galangan untuk mencapai tujuan, dengan cara mengindentifikasi risiko risiko pada pengerjaan reparasi kapal, moderate dengan matrik risiko, dan menentukan risiko dengan peringkat tinggi. Proses reparasi kapal BG. Macan 304 di laksanakan di PT. Dok & Perkapalan Surabaya (Persero). Proses identifikasi risiko menghasilkan beberapa kejadian risiko pada proses pekerjaan di antaranya yaitu risiko pada saat proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain, risiko proses pengelasan dan pemotongan plat, risiko proses pelaksanaan pekerjaan, risiko proses pemeriksaan hasil pekerjaan, risiko proses pengerjaan bending plat dan mengandung macam macam sumber risiko, dimana setiap tahapan yang mengandung kemungkinan risiko yaitu arus listrik, percikan material panas yang mengakibatkan terkena anggota badan, kelalaian operator alat / mesin, kelalaian pekerja, posisi bekerja pada ketinggian, pengelasan yang mengakibatkan pada iritasi mata. Kata Kunci : Matrik Risiko, PT. Dok & Perkapalan Surabaya (Persero), Reparasi kapal, Risiko PENDAHULUAN PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (PERSERO) adalah salah satu galangan nasional yang bergerak di bidang pembangunan kapal baru atau reparasi kapal. Selama proses reparasi kapal banyak risiko risiko yang terjadi diantaranya faktor produksi, tindakan perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan, keadaan lingkungan yang tidak aman, dan lain - lain. Pengembangan infrastruktur yang dapat menunjang aktivitas agar kapal perlu di reparasi guna meningkatkan arus pelayaran sehingga kapal sangat berperan penting bagi transportasi antar pulau. Dimana kondisi perusahaan saat ini mendukung untuk melakukan strategi yang bersifat agresif guna meningkatkan order reparasi kapal. Strategi tersebut menunjukkan bahwa faktor kekuatan dan peluang telah memberikan dukungan yang cukup dalam menunjang strategi perusahaan dalam menghadapi persaingan industri galangan khususnya di bidang reparasi kapal. Seiring dengan tingginya kecelakaan kerja yang terjadi pada saat dilakukannya kegiatan reparasi kapal mulai dari kecelakaan kerja yang mengakibatkan kebakaran pada kapal, kecelakaan kerja pada pekerja, hingga sampai terjadi korban jiwa, dan lain lain. Menurut [1] telah melakukan penelitian untuk mengetahui peringkat risiko yang terjadi pada proses pekerjaan reparasi kapal di PT. Janata Marina Indah Unit I Semarang. Di dapatkan hasil kesimpulan dari penelitian adalah dari perhitungan matrik risiko D-99
diperoleh nilai rating risiko yang terjadi pada pekerjaan reparasi kapal adalah sangat ringan dan ringan, dengan acuan risikonya menggunakan The Australian New Zaeland Risk Management Standart (AS/NSZ 4360, 2004). Pada penelitian ini penulis melakukan suatu penelitian risiko dengan menggunakan metode MATRIK. Metode matrik risiko adalah penilaian resiko yang diperoleh dari proses hasil kali antara like lihood (Frekuensi) dan Consequence (Keparahan) suatu risiko, dari proses tersebut akan dihasilkan kategori tingkat keparahan dari suatu risiko apakah risiko tersebut termasuk dalam kategori rendah, sedang, tinggi, ataupun ekstrim. TINJAUAN PUSTAKA 1. Persiapan Pengedokan Kapal Pengedokan merupakan kegiatan dimana kapal masuk dalam dock untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan perbaikan yang tidak bisa dilakukan di air, atau saat kapal berlayar. Pengedokan juga merupakan kegiatan berkala yang harus dilakukan demi kebaikan kapal itu sendiri. Pada saat kapal ingin melakukan pengedokan, owner kapal menghubungi pihak galangan kapal untuk melakukan kesepakatan pemesanan dok, dan waktu kapal akan masuk dok. Pihak owner memberikan data-data kapal seperti gambar-gambar kapal, riwayat perangkat kapal, apakah kapal menggunakan peralatan tertentu. Kemudian pihak galangan akan memproses semua data tersebut, dilakukan langkah persiapan dok dan penyusunan daftar kerja, apa saja yang akan dikerjakan dan berapa hari waktu yang dibutuhkan untuk perbaikan, melakukan penghitungan mengenai perkiraan berapa biaya untuk perbaikannya, setelah itu dilakukan negosiasi dan kemudian kontrak. Setelah mencapai kesepakatan maka pihak owner maupun pihak galangan kapal, mulai mempersiapkan peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengedokan. Dilakukan floating repair dengan tujuan untuk efisiensi waktu proses perbaikan. Kapal mulai memasuki dok yang sebelumnya telah dipersiapkan stopblock yang diatur sesuai alur gading gading utama kapal, dengan fasilitas yang telah dipersiapkan oleh galangan, setelah proses perbaikan dibawah garis air selesai maka kembali dilakukan floating repair dengan tujuan efisiensi dok space, sehingga dok bisa digunakan kapal lainya. 2. Replating Plat Dasar Replating merupakan suatu proses dimana kapal melakukan pergantian plat baru untuk menggantikan plat lama yang telah mengalami penipisan plat yang diakibatkan oleh korosi maupun deformasi terhadap air laut, bisa juga karena benturan yang perlu dilakukan perbaikan untuk mempertahankan bagian-bagian kapal. Selain replating, juga ada doubling, doubling merupakan suatu penambalan plat dengan plat kembali, sehingga konstruksi plat yang rusak dapat lebih kuat. Doubling hanya boleh dilakukan untuk bagian-bagian yang berada di atas air, sehingga tidak beresiko tinggi. Jika kerusakan plat ditemui di tempat yang sulit untuk dijangkau, seperti pada double bottom, tangki, dan lain lain. Maka dalam proses perbaikannya pekerja dapat membuat lubang pembantu dengan memotong plat dengan ukuran yang dapat dimasuki pekerja, lubang dibuat dekat dengan pusat kerusakan, sehingga pekerja dapat melakukan proses replating. Lubang pembantu yang dibuat sebelumnya, nantinya akan ditutup kembali dengan plat, karena pekerja tidak mungkin akan membuat lubang kembali, maka pekerja dapat membuat backstrip sebagai pembantu agar plat dapat menempel tanpa pekerja harus masuk dan mengelas dari dalam. Kemudian baru di las dari luar agar lubang tadi tertutup. 3. Risiko Risiko merupakan kata yang sering di dengar. Biasanya kata tersebut mempunyai konotatif yang negatif, sesuatu yang tidak disukai dan sesuatu yang dihindari. Risiko juga bisa didefinisikan sebagai kejadian yang merugikan. Memahami konsep secara luas merupakan dasar yang esensial untuk memahami konsep dan teknik manajemen risiko. Oleh karena itu dengan mempelajari berbagai definisi yang ditemukan dalam beberapa literature diharapkan pemahaman tentang konsep risiko semakin jelas. Beberapa perbedaan definisi tentang risiko, hal ini disebabkan subyek risiko begitu D-100
komplek, terdapat dalam berbagai bidang yang berbeda sehingga terdapat pengertian yang berbeda pula. Menurut [2] risiko adalah kemungkinan akan terjadinya akibat buruk atau akibat yang merugikan. Dalam prespektif kontraktor risiko adalah kemungkinan terjadinya sesuatu keadaan / peristiwa / kejadian dalam proses kegiatan usaha yang dapat berdampak negatif terhadap pencapaian sasaran usaha yang telah ditetapkan. METODE Langkah langkah dalam metode penelitian diuraikan sebagai berikut : (i) Studi Literatur : mencari referensi teori yang relefan dengan kasus atau permasalahan yang ditemukan untuk memperkuat permasalahan tersebut dalam menganalisanya, (ii) Pengambilan Data; pada tahap ini data dan informasi yang akurat berpengaruh besar pada hasil analisa, dalam hal ini untuk mendapatkan data tersebut maka diambil beberapa cara yaitu, Studi Pustaka, Kuisioner dan Wawancara langsung dengan para ahli, untuk selanjutnya dilakukan (iii) Identifikasi Risiko ; pada tahap ini akan dilakukan tahap permasalahan masalah dirumuskan, selanjutnya dilakukan proses identifikasi risiko yang terjadi pada PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (persero) yang berpotensi terjadinya kecelakaan kerja kemudian diuraikan menjadi langkah langkah kerja. Identifikasi risiko dapat dilakukan dengan pertanyaan where, when, why, and how kejadian kejadian yang dapat menghambat atau mempengaruhi pekerjaan tersebut. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan alur metodologi pada bab sebelumnya, bab ini di uraikan mengenai tahapan yang akan dilakukan pada fase pengumpulan data deskripsi perusahaan dan pengolahan yang menerapkan proses manajemen risiko meliputi penetapan ruang lingkup, identifikasi risiko, dan analisis risiko. Ship Particular / Ukuran Utama : Nama Kapal : BG. MACAN 304 No. Order : K. 17060 Klasifikasi : BKI LOA : 36 M LPP : 36 M B : 16 M D1 : - M D2 : 2.55 M GRT : 525 TON Proses pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti framework dan metode yang telah ditetapkan, yaitu HIRA ( Hazard Identification And Risk Assessment ) sebagai acuan Risk Rating nya dan matrik risiko sebagai penilaiannya. Tahap identifikasi dilakukan untuk mengetahui risiko risiko yang harus dievaluasi, pada tahap ini dilakukan identifikasi risiko dengan menggunakan metode wawancara dan pengamatan langsung pada proses pekerjaan reparasi kapal di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (persero). Data tersebut digunakan sebagai bahan untuk menganalisa kemungkinan kemungkinan risiko yang terjadi yang dapat mempengaruhi pencapaian objek pekerjaan pada proses reparasi kapal yang akan berlangsung. Pada analisis ini penelitian dilakukan pada proses reparasi kapal yang mencakup proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain, proses pengelasan dan pemotongan plat, proses pelaksanaan pekerjaan, proses pekerjaan bending plat, proses pemeriksaan hasil pekerjaan. Proses pekerjaan reparasi kapal tersebut dilaksanakan di perusahaan galangan kapal PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (persero). Sumber risiko ini juga D-101
mendiskripsikan bagaimana sebuah risiko terjadi dan mengarahkan pendekatan untuk memperlakukan risiko. Tabel 1. dibawah ini mendiskripsikan sumber risiko : Tabel 1 Sumber Risiko Kejadian Risiko Sumber risiko Proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain Proses pengelasan dan pemotongan plat Proses pelaksanaan pekerjaan Lambung terkena air, minyak dan lumpur Respon intruksi terlambat Berbenturan dengan jadwal pekerjaan lain Sinar las bisa mengakibatkan kerusakan pada mata Debu / asap las Bekerja di ketinggian Arus listrik Percikan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran Keterlambatan material Pengadaan material tidak sesuai yang dibutuhkan Respon intruksi yang lambat Perbaikan pekerjaan / revisi Proses pemeriksaan hasil pekerjaan Cacat pengelasan Revisi dari pihak OS Tabel 1 Dilanjutkan D-102
Lanjutan Tabel 1 Proses pekerjaan bending plat Hasil pekerjaan tidak sesuai standar class Terjadi kerusakan kembali Kelalaian operator mesin bending Posisi bekerja Material jatuh Sisa material Arus listrik Analisis risiko berdasarkan faktor konsekuensi atau akibat, kriteria kemungkinan dari berbagai hazard yang berhasil diidentifikasi. Konsekuensi adalah suatu akibat dari kejadian yang biasanya diekpresikan sebagai kerugian dari kejadian atau suatu risiko, sehingga konsekuensi di hitung dari besar kerugian waktu dalam suatu periode waktu dari suatu kejadian tersebut. Tabel 2. Nilai Akibat Risiko Per Peristiwa Kejadian Risiko Sumber risiko Akibat (perhari) Proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain Lambung terkena air, minyak dan lumpur 3 Respon intruksi terlambat 1 Berbenturan dengan jadwal pekerjaan lain 1 Proses pengelasan dan pemotongan plat Sinar las bisa mengakibatkan kerusakan pada mata 3.6 Debu / asap las 2 Bekerja di ketinggian 3 Arus listrik 2.3 Percikan api yang mengakibatkan terjadinya kebakaran 2 Proses pelaksanaan pekerjaan Keterlambatan material 2 Pengadaan material tidak sesuai yang dibutuhkan 1 Respon intruksi yang lambat 1 Perbaikan pekerjaan / revisi 1 Tabel 2 Dilanjutkan D-103
Lanjutan Tabel 2 Proses pemeriksaan hasil pekerjaan Cacat pengelasan 4 Revisi dari pihak OS 2 Hasil pekerjaan tidak sesuai standar class 2 Terjadi kerusakan kembali 1 Proses pekerjaan bending plat Kelalaian operator mesin bending 2 KESIMPULAN Posisi bekerja 1 Material jatuh 1.6 Sisa material 1 Arus listrik 1 Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis dan pembahasan di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) adalah sebagai berikut : 1. Proses identifikasi risiko terhadap proses replating pelat dasar di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) yaitu risiko keterlambatan pada saat proses pemeriksaan ketebalan plat dan konstruksi lain, risiko pada saat proses pengelasan dan pemotongan plat, risiko pada saat proses pelaksanaan pekerjaan, risiko proses pemeriksaan hasil pekerjaan, risiko proses pekerjaan bending plat. 2. Potensi kecelakaan kerja pada proses pekerjaan reparasi kapal di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) dapat di identifikasi menggunakan metode Matrik Risiko. Potensi sumber bahaya pada proses replating plat dasar yaitu arus listrik, percikan material panas yang mengakibatkan terkena anggota badan, kelalaian operator alat / mesin, kelalaian pekerja, posisi bekerja pada ketinggian, pengelasan yang mengakibatkan pada iritasi mata. DAFTAR PUSTAKA [1] Setiawan, B. 2015, Penilaian Risiko Usaha Reparasi Kapal Pada Perusahaan Galangan Kapal PT. Jonata Marina Indah Unit I Semarang, Skripsi, Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Mineral Dan Kelautan (ITATS). [2] Asiyanto, 2005, Manajemen Produksi Untuk Jasa Konstruksi,penerbit Pradya Paramita, Jakarta. [3] Australian and Standars New Zealand 4360 (2004). Risk Management Guidelines. Sydney. D-104