Wahyu Setyawan. Pendahuluan. Lisensi Dokumen: Abstrak. Wahyu.gtx21@gmail.com http://wahyu-setyawan.blogspot.com



dokumen-dokumen yang mirip
Nanparametrik_Korelasi_M.Jain uri, M.Pd 1

TEKNIK ANALISIS KORELASI. Pertemuan 9. Teknik Analisis Korelasi_M. Jainuri, M.Pd 1

HIPOTESIS ASOSIATIF KORELASI PRODUCT MOMENT -YQ-

Statistik Nonparametrik:

ANALISIS dan INTERPRETASI DATA

Spesifikasi: Ukuran: 14x21 cm Tebal: 279 hlm Harga: Rp Terbit pertama: November 2004 Sinopsis singkat:

CARA PENGUJIAN HIPOTESIS PENELITIAN KORELASI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif Kuantitatif, dengan

K O R E L A S I. Imam Gunawan. Untuk menguji hipotesis hub. dua variabel nominal, diskrit, dan kategorik

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian langkah awal yang harus dilakukan peneliti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN. hubungan antara variabel-variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam hal ini

APLIKASI KOMPUTER LANJUT ANALISIS KORELASI KENDALL DAN SPEARMAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan judul Kontribusi Penguasaan Materi Mata Diklat Gambar

BAB III METODE PENELITIAN. digunakan mutlak harus disertakan. Metode atau metodologi penelitian ini akan

Ilmu Komunikasi Humas

BAB III METODE PENELITIAN. Surakhmad (Andrianto, 2011: 29) mengungkapkan ciri-ciri metode korelasional, yaitu:

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui nilai ukuran perusahaan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode merupakan cara yang digunakan untuk menemukan jawaban dari

Hubungan antara variabel-variabel dalam contoh tersebut dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan matematis yang disebut persamaan regresi.

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

ANALISIS KORELASI -Korelasi Product Moment -Korelasi Rank Spearman -Korelasi Tau Kendall

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Hipotesis yang telah dirumuskan perlu diuji kebenarannya, untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. apa yang akan dipakai pakai, karena dengan hal itu akan mepermudah penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. Pada dasarnya metode berarti cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan. Definisi metode menurut Sugiyono (2008:2) yaitu:

BAB IV ANALISIS KORELASI PELAKSANAAN PROGRAM KELAS UNGGULAN DENGAN HASIL UJIAN NASIONAL SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

Raharjo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian adalah cara yang digunakan oleh peneliti dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. Sumber data penelitian didapat dari siswa SMKN 6 Bandung, oleh karena

Uji Korelasi Kendal Tau dan Uji Korelasi Spearman Rank

BAB III METODE PENELITIAN. oleh asumsi-asumsi dasar, pandangan-pandangan filosofi dan ideologi pernyataan isu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode Penelitian merupakan suatu cara dalam melaksanakan suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Yang menjadi objek penelitian dalam penelitian ini adalah Penerapan

METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN. Mardalis (2009: 24) mengartikan metode sebagai:

RUMUS KORELASI SPEARMAN RANK & CONTOH PENERAPANNYA

BAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 5 Sidoarjo pada tanggal 13 Agustus 2015.

Teknik Analisis Data dengan Statistik Parametrik

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN

Statistik Parametrik

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Menurut Fathoni (2006:96-97) menyatakan bahwa :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

ANALISA BIVARIAT: KORELASI DAN REGRESI. Metode Riset Bisnis

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini mempunyai tujuan untuk memperoleh suatu jawaban atas

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 5 KORELASI DAN REGRESI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS DATA

STATISTIK NONPARAMETRIK (2)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai gambaran umum subjek, hasil

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan serangkaian langkah yang harus ditempuh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah awal yang harus dilakukan oleh

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Bab III. Metodologi penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang akan menganalisis korelasi antara

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dititik beratkan pada masalah biaya pemeliharaan dan produktivitas yang ada pada

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitien Deskriptif

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. mencapai tujuan. Nazir (1983 : 52) menyatakan bahwa Metode penelitian adalah

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penulisan dalam rangka menulis sebuah laporan. Penelitian ini dilakukan untuk

Ilmu Komunikasi Humas

Unit 4. Hubungan Antara Dua Variabel Dengan Statistik Nonparametrik. Dr. Laura F. N. Sudarnoto. Pendahuluan

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan adalah data kuantitatif, yaitu pendekatan yang

BAB III METODE PENELITIAN. mengetahui dan menentukan desain penelitian yang akan digunakan. Desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bab ini akan membahas tentang hasil penelitian yang telah dilaksanakan,

Abstrak/Ringkasan. A.Pendahuluan. Judul Artikel Tabel Distribusi Frekuensi. Bimo Prasetyo

BAB III METODE PENELITIAN. Salah satu diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Narbuko dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. Regresi pertama kali digunakan sebagi konsep statistika pada tahun 1877 oleh sir Francis Galton.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. melakukan penelitiannya. Menurut Suharsimi Arikunto (2010:22), Variabel atau

BAB IV HASIL PENELITIAN. dokumentasi prestasi belajar (nilai raport) mata pelajaran pendidikan agama Islam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Suharsimi A (2010:203), metode penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriftif

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil Tahun Pelajaran

Transkripsi:

Uji Korelasi Wahyu Setyawan Wahyu.gtx1@gmail.com http://wahyu-setyawan.blogspot.com Lisensi Dokumen: m Seluruh dokumen di StatistikaPendidikan.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari StatistikaPendidikan.Com. Abstrak Analisis korelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidak hubungan anatara dua variable dan juga untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara dua variabel yang biasa disebut variable bebas (X) dan variable terikat (Y). Tinggi rendah, kuat lemah, atau besar kecilnya suatu korelasi dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka (koefisien) yang di sebut angka indeks korelasi yang di simbolkan dengan r (untuk populasi) atau r (untuk sampel). Dengan kata lain indek korelasi adalah sebuah angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan korelasi di antara variabel yang sedang di selidiki korelasinya. Dalam statistik ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation) diantaranya Pearson Correlation atau biasa di sebut Product Moment Pearson, Kendall s tau-b, dan Spearman Correlation. Pendahuluan Analisis korelasi linier sederhana (Bivariate Correlation) digunakan untuk mengetahui ada atau tidak hubungan anatara dua variable dan juga untuk mengetahui seberapa erat hubungan antara dua variabel yang biasa disebut variable bebas (X) dan variable terikat (Y). Koefisien korelasi sederhana menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi antara dua variabel. Dalam statistik ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation) diantaranya Pearson Correlation atau biasa di sebut Product Moment Pearson, Kendall s tau-b, dan Spearman Correlation. 1

Product Moment Pearson digunakan untuk data berskala interval atau rasio, sedangkan Kendall s tau-b, danspearman Correlation lebih cocok untuk data berskala ordinal. Pada artikel ini akan dibahas analisis korelasi sederhana dengan metode Pearson atau sering disebut Product Moment Pearson. Nilai korelasi (r) berkisar mulai dari -1 sampai dengan 1, nilai semakin mendekati 1 atau -1 berarti hubungan antara dua variabel semakin kuat, sebaliknya nilai mendekati 0 berarti hubungan antara dua variabel semakin lemah. Nilai positif menunjukkan hubungan searah (X naik maka Y naik) dan nilai negatif menunjukkan hubungan terbalik (X naik maka Y turun). Isi Analisis korelasi menunjukkan keeratan hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan diadakannya analisis korelasi antara lain: 1. Untuk mencari bukti terdapat tidaknya hubungan (korelasi) antar variabel,. Bila sudah ada hubungan, untuk melihat besar kecilnya hubungan antar variabel. 3. Untuk memperoleh kejelasan dan kepastian apakah hubungan tersebut berarti (meyakinkan/ signifikan) atau tidak berarti (tidak meyakinkan). Tinggi rendah, kuat lemah, atau besar kecilnya suatu korelasi dapat diketahui dengan melihat besar kecilnya suatu angka (koefisien) yang di sebut angka indeks korelasi yang di simbolkan dengan r (untuk populasi) atau r (untuk sampel). Dengan kata lain indek korelasi adalah sebuah angka yang dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui seberapa besar kekuatan korelasi di antara variabel yang sedang di selidiki korelasinya. Dalam analisis korelasi, ada istilah yang dinamakan dengan ukuran korelasi. Untuk melihat ukuran korelasi, adalah dengan melihat angka indek korelasi. Menentukan angka indek korelasi, di hasilkan berdasarkan rumus-rumus tertentu, di mana penggunaan rumus-rumus tersebut disesuaikan menurut jenis-jenis variabel-variabel yang hendak diukur korelasinya. Dalam statistik ada tiga metode korelasi sederhana (bivariate correlation) diantaranya Pearson Correlation atau biasa di sebut Product Moment Pearson, Kendall s tau-b, dan Spearman Correlation. 1. Teknik Korelasi Product Moment Teknis analisis korelasi Pearson atau Product Moment sangat familiar digunakan oleh berbagai kalangan, karena mudah dipahami dan langsung menggunakan data yang ada tanpa perlu adanya modifikasi. Korelasi product moment melukiskan hubungan antara dua gejala interval, seperti tinggi badan dan berat badan, jauh loncatan dan tinggi loncatan, prestasi matematika dan prestasi statistik dan sebagainya. Dengan demikian teknik ini bisa diterapkan dalam suatu penelitian apabila data yang digali atau diselidiki itu merupakan data kontinum

yakni kedua data tersebut merupakan gejala interval atau data interval. Analisis korelasi Pearson digunakan untuk jenis statistik parametrik. Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi tata jenjang Spearman adalah sebagai berikut: Dimana : R = pearson r correlation coefficient N = jumlah sampel. Teknik Korelasi Spearman Metode ini dikembangkan oleh Charles Spearman tahun 1904. Kalau pada Pearson, korelasi pasangan variabel X dan Y diukur secara langsung, tetapi pada motede Rank Spearman sedikit berbeda. Metode ini mengukur keeratan hubungan berdasarkan rangking dari masing-masing data sehingga disebut rank correlation coefficient. Sebelum dianalisis, terlebih dahulu data disusun berdasarkan rangking terhadap data lain. Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi tata jenjang Spearman adalah sebagai berikut: Dimana : Tidak seperti korelasi Pearson, korelasi Rank Spearman tidak mengasumsikan bahwa hubungan dua variabel bersifat linear. Juga tidak mengharuskan datanya berupa data interval atau rasio. Korelasi Spearman dapat digunakan untuk data-data ordinal. Rangking-rangking dalam korelasi spearman tidak mencerminkan posisi jarak yang sama. Dengan kata lain kalau pada korelasi produk moment, sumber data untuk variabel yang akan dikorelasikan adalah sama, data yang akan dikorelasikan adalah data interval atau rasio, serta data dari kedua variabel masing-masing membentuk distribusi normal; maka dalam korelasi Spearman Rank, sumber data untuk kedua variabel yang akan dikonversikan dapat berasal dari sumber yang tidak sama, jenis data yang akan dikorelasikan adalah data ordinal, serta data dari kedua variabel tidak harus membentuk distribusi normal. Jadi korelasi Spearman Rank adalah bekerja dengan data ordinal atau berjenjang atau ranking, dan bebas distribusi. 3

Nilai korelasi Spearman berada diantara -1 < < 1. Bila nilai = 0, berarti tidak ada korelasi atau tidak ada hubungannya antara variabel independen dan dependen. Nilai = +1 berarti terdapat hubungan yang positif antara variabel independen dan dependen. Nilai = -1 berarti terdapat hubungan yang negatif antara variabel independen dan dependen. Dengan kata lain, tanda + dan - menunjukkan arah hubungan di antara variabel yang sedang dioperasikan. 3. Teknik Korelasi Kendal Tau Korelasi tata jenjang Kendall Tau sering dipergunakan secara bergantian dengan korelasi tata jenjang Spearman sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya. Jadi data yang diolah dengan rumus korelasi tata jenjang Spearman di atas juga dapat dikerjakan dengan rumus korelasi tata jenjang Kendall. Analisis korelasi Kendall Tau juga mendasarkan pada rank correlation. Artinya data-data yang ada diberi rangking terlebih dahulu. Korelasi ini dikembangkan oleh Maurice Kendall Tau biasanya digunakan untuk menguji korelasi antara dua variabel yang datanya tidak terdistribusi normal atau tidak diketahui distribusinya. Rumus yang digunakan untuk menghitung korelasi tata jenjang Kendal Tau adalah sebagai berikut:. dimana: S = Total skor seluruhnya (grand total), N = Jumlah sempel Latihan Pada kesempatan kali ini saya akan membahas mengenai uji korelasi menggunakan teknik korelasi product moment. Ketika kita menghitung korelasi menggunakan teknik ini, ada langkah-langkah yang harus kita lakukan, langkah langkah tersebut sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis (H1 dan H0). Menentukan taraf signifikansi (α = 0,05) 3. Menghitung KPM dengan rumus. Ada beberapa rumus KPM, yaitu : 4

4. Uji signifikansi Pengujian lanjutan yaitu uji signifikasi yang berfungsi apabila peneliti ingin mencari makna hubungan variabel X terhadap Y, maka hasil korelasi pearson product moment tersebut diuji dengan uji signifikansi Keterangan r = Nilai koefisien korelasi n = Jumlah sampel 5. Menghitung koefisien determinan Untuk menyatakan besar atau kecilnya sumbangan variabel X terhadap Y dapat ditentukan dengan rumus koefisien diterminan, sebagai berikut : Kd= r x 100% Keterangan : Kd = Nilai koefisien diterminan r = Nilai koefisien korelasi contoh soal uji korelasi menggunakan teknik korelasi product moment : Untuk keperluan uji korelasi, data yang di dapat dari hasil penelitian disusun seperti tabel di bawah ini, dimana Variabel X (primordialisme) dan Variabel Y (perilaku politik). No. X Y X Y XY 1 66 64 4356 4096 44 79 64 641 4096 5056 3 64 64 4096 4096 4096 4 59 64 3481 4096 3776 5 80 64 6400 4096 510 6 77 65 599 45 5005 7 67 65 4489 45 4355 8 68 66 464 4356 4488 9 59 66 3481 4356 3894 10 49 67 40 4489 383 668 649 45499 4131 4397 5

Judul Penelitian : Hubungan sikap primordialisme dengan perilaku politik anggota ORMAS Variabel X Variabel Y : Pimordialisme : Prilaku politik anggota ORMAS Hipotesa : Ho : Terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Hi : Tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel X dengan variabel Y Berdasarkan data yang telah dibuat dalam tabel di atas diperoleh harga-harga sebagai berikut: ΣX = 668 ΣY = 649 ΣX² = 45499 ΣY² = 4131 ΣXY = 4397 n = 10 Mencari r hitung dengan cara masukkan angka statistik dari tabel penolong dengan rumus : r xy { n n XY ( X )( Y) X ( X ) }{ n Y ( Y) } 10 4397 668 (649) {10 (45499) 668 } {10 4131 649 } 43970 43353 454990 4464 {41310 4101 } 56 {8.766} {109} 56 955494 56 977,4937 56 977,49-0,574941943-0,574 6

Jika dikonsultasikan dengan tabel angka kritik r Product Moment pada α = 0,05 dan N = 10 diperoleh r tabel sebesar 0,63. Dengan demikian r hitung lebih kecil dari r tabel (-0,574 < 0,63). Hal ini berarti tidak terdapat hubungan negatif yang signifikan antara variabel X (Primordialisme) dengan variabel Y (Perilaku Politik). Setelah kita menghitung nilai r, langkah selanjutnya kita menguji signifikansi untuk mengetahui makna hubungan variabel X terhadap Y dengan rumus t hitung sebagai berikut : t hitung r n 1 r t hitung = 0,574 10 1 ( 0,5749)² t hitung = 0,574 8 1 0,330 t hitung = 0,574.,884 0,67 t hitung = 1,63 0,818535 t hitung = 1,98810 t hitung = 1,98 Jika dikonsultasikan dengan t tabel dengan dk (n-) = 8, pada α = 0,05 diperoleh t tabel 0,707 maka t hitung lebih kecil dari t tabel (-1,98 < 0,707). Jadi Hi diterima dan Ho ditolak, ini menunjukkan tidak terdapat hubungan negatif antara variabel X (Primordialisme) dengan variabel Y (Perilaku Politik) yang signifikan atau berarti Penelitian yang tidak menunjukkan adanya korelasi yang signifikan sebenarnya tidak perlu dicari besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Tetapi kalau kita mau melihat besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y dapat digunakan rumus sebagai berikut: Kd= r x 100% 7

Sebagai contoh dalam kasus ini misalnya diperoleh nilai r adalah sebesar -0,574, sehingga besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y adalah sebagai berikut : Kd = r x 100% Kd = ( 0,574)² x 100% Kd = (0,39) x 100% Kd = 3.9% Artinya primordialisme memberikan konstribusi terhadap perilaku politik anggota kelompok ORMAS sebesar 3.9% dan sisanya 67.1% ditentukan oleh variabel lain. Penutup Artikel yang saya tulis ini dimaksudkan untuk memperkaya ilmu mengenai statistik terutama yang menyangkut tentang uji korelasi data. Mudah-mudahan artikel ini bisa berguna dan bermanfaat terutama bagi saya sendiri sebagai penulis atau siapa saja yang berminat untuk menggali lebih dalam tentang masalah uji korelasi ini. Di lain hal saya sebagai penulis juga sangat menyadari, bahwa dalam penulisan artikel ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik serta saran sangat saya harapkan guna kesempurnaan penulisan artikel ini. Terimakasih Referensi Algifari. 1997. Analisis Statistik untuk Bisnis dengan Regresi-Korelasi-dan Nonparametrik. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE Sudjana. 199. Metode Statistik. Bandung : Tarsito Djarwanto. 1996. Mengenal Beberapa Uji Statistik dalam Penelitian. Edisi Pertama. Yogyakarta : Liberty. Biografi Penulis Wahyu Setyawan. Menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar di SDN Setia Mekar 0 Tambun pada tahun 005, menyelesaikan pendidikan SMP di SMPN 3 Tambun Selatan pada tahun 008, dan menyelesaikan pendidikan SMA di SMAN Tambun Selatan Bekasi pada tahun 011. Saat ini tercatat sebagai Mahasiswa tingkat Progam Studi PPKN di Universitas Negeri Jakarta. 8