PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PROYEK KEGIATAN PEKERJAAN TANAH JALAN TOL. BALIKPAPAN-SAMARINDA SEGMEN 5 STA s/d 3+650

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PERHITUNGAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS PADA PEKERJAAN PEMATANAGN LAHAN PERUMAHAN PANORAMA ALAM ASRI II KEC. SUNGAI KUNJANG SAMARINDA

LOADER Alat untuk memuat material ke dump truck, atau memindahkan material, penggalian ringan. Produksi per jam (Q)

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK TOL PANDAAN- MALANG. (Optimalization of Using Heavy Equipment on Pandaan-Malang Highway Project)

MANAJEMEN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN AP-10 BATANG WELERI (III) JATENG

RINTA ANGGRAINI


ejournal Teknik sipil, 2012, 1 (1) ISSN ,ejurnal.untag-smd.ac.id Copyright 2012

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH DI PROYEK TOL NGANJUK - KERTOSONO NASKAH PUBLIKASI TEKNIK SIPIL

PERENCANAAN PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN JALAN BANDA ACEH CALANG STA SUMATRA

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI PERKIRAAN HARGA PEKERJAAN. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

NAMA MAHASISWA : ADALEA IVANA PRAJWALITA NRP

TINJAUAN PELAKSANAAN PEMADATAN TANAH UNTUK PEKERJAAN JALAN DI KABUPATEN PURBALINGGA

PROYEK AKHIR PU. Perencanaan Pelaksanaan Proyek Pengaspalan Jalan Bungadidi Poreang STA STA Kab. Luwu Utara Prov.

BAB III LANDASAN TEORI

HALAMAN PENGESAHAN...

PERHITUNGAN ALAT BERAT UNTUK PEKERJAAN LPB PADA PENINGKATAN JALAN CILIK RIWUT DI KECAMATAN MURUNG KALIMANTAN TENGAH

ESTIMASI WAKTU DAN BIAYA PERKERASAN KAKU JALAN TOL MOJOKERTO-KERTOSONO STA STA

BAB III METODOLOGI Data Data-data yang didapat dalam proyek gedung Ditjen Dikti Jakarta merupakan data-data umum dan teknis berupa :

BAB II EARTHMOVING DAN HAULING

EVALUASI PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PROYEK

ANALISIS KAPASITAS PRODUKSI EXCAVATOR PADA PROYEK PERUMAHAN PERTAMINA CIBUBUR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

MENGHITUNG HARGA SATUAN ALAT

ALAT GALI. Backhoe dan Power Shovel disebut juga alat penggali hidrolis karena bucket digerakkan secara hidrolis.

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

BAB III METODOLODI PERHITUNGAN

BAB II TANAH DASAR (SUB GRADE)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS BIAYA PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA PAKET REKONSTRUKSI JALAN PEMATANG REBA SIBERIDA (B)

ANALISIS BIAYA DAN PRODUKTIVITAS PEMAKAIAN ALAT BERAT PADA KEGIATAN PEMBANGUNAN JALAN AKSES SIAK IV PEKANBARU

BAB VII METODE PELAKSANAAN

ANALISA BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT

ANALISIS EFISIENSI PRODUKTIVITAS WAKTU KERJA ALAT BERAT PADA PEMBANGUNAN JALAN (Studi Kasus : Ruas Jalan Tangkeh Blang Luah Cs, Woyla Timur)

MACAM-MACAM ALAT-ALAT BERAT

SIMULASI PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN PENGGALIAN TANAH

FORMULIR STANDAR UNTUK PEREKAMAN ANALISA MASING-MASING HARGA SATUAN PERKIRAAN HARGA JUMLAH NO. KOMPONEN SATUAN KUANTITAS SATUAN HARGA

ARDYCHA PRAYUDHA NRP

BAB IV PERALATAN YANG DIGUNAKAN. Pada setiap pelaksanaan proyek konstruksi, alat-alat menjadi faktor yang sangat

KAJIAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT BERAT PADA PROYEK PEMBANGUNAN JALAN RAYA DITINJAU DARI ASPEK TEKNIS DAN EKONOMI

Metode Pelaksanaan dan Alat Berat

ZULFIKAR JAUHARI NRP

Standar Dokumen Pengadaan Secara Elektronik

Jurnal Kontruksi Sekolah Tinggi Teknologi Garut Jl. Mayor Syamsu No.2, Tarogong Kidul, Garut

PERCEPATAN PROYEK DENGAN MENGGUNAKAN METODE WHAT IF

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI

TUGAS AKHIR PERENCANAAN TEMPAT PENGOLAHAN AKHIR JATIBARANG KOTA SEMARANG DENGAN SISTEM SANITARY LANDFILL

PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PEKERJAAN RIGID PAVEMENT ( STUDI KASUS PELEBARAN JALAN ISIMU-PAGUYAMAN)

BAB IV PENAMBANGAN 4.1 Metode Penambangan 4.2 Perancangan Tambang


ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB

EVALUASI PELAKSANAAN PROYEK PEMELIHARAAN BERKALA JALAN PRACIMANTORO-GEDANGKLUTUK KABUPATEN WONOGIRI TESIS

TUGAS AKHIR MUHAMMAD RIDWAN OLEH : PROGRAM STUDI DIPLOMA IV TEKNIK SIPIL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA

EFISIENSI PENGGUNAAN ECOMIX PADA KONSTRUKSI FLEXIBLE PAVEMENT

ESTIMASI WAKTU DAN PENENTUAN BIAYA PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JALAN RAYA TRENGGALEK PACITAN KM KM PROVINSI JAWA TIMUR

aintis Volume 13 Nomor 2, Oktober 2013, 60-74

ANALISA PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PELAKSANAAN PEMATANGAN LAHAN UNTUK PEMBUATAN WORK SHOP DI KAB

RENCANA ANGGARAN BIAYA DAN METODE PELAKSANAAN PADA PROYEK PEMBANGUNAN JEMBATAN LAMNYONG KOTA BANDA ACEH

Jurnal Sipil Statik Vol.1 No.12, November 2013 ( ) ISSN:

Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi Vol.15 No.3 Tahun 2015

PERENCANAAN PENGGUNAAN ALAT BERAT DAN BIAYA (Studi Kasus Kegiatan Pembangunan Sekolah Terpadu Samarinda) Wateno Oetomo 1, Rudiansyah 2.

LAPIS PONDASI AGREGAT SEMEN (CEMENT TREATED BASE / CTB)

BIAYA DAN KEBUTUHAN ALAT BERAT UNTUK PEMINDAHAN TANAH (Studi Kasus :Pekerjaan Timbunan Tanah di Baturetno, Wonogiri) Dian Arumningsih D.P.

METODE PELAKSANAAN PADA PELEBARAN JALAN BARUS BATAS KOTA SIBOLGA

aintis Volume 14 Nomor 1, April 2014, 1-22

BILL OF QUANTITTY. Jumlah Harga No. Divisi Uraian Pekerjaan (Rupiah)

TINJAUAN BIAYA PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PROYEK PENGASPALAN JALAN UJONG PACU-COT TRIENG KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE

Jurnal Sipil Statik Vol.5 No.7 September 2017 ( ) ISSN:

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

REKAPITULASI DAFTAR KUANTITAS DAN HARGA

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SAMARINDA

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang

TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN TANAH

HARGA PERKIRAAN SENDIRI (HPS)

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS BULLDOZER PADA AKTIVITAS DOZING DI PT. PAMAPERSADA NUSANTARA TABALONG KALIMANTAN SELATAN

KOP PERUSAHAAN REKAPITULASI ANGGARAN DAN BIAYA

A N A L I S A H A R G A S A T U A N P E K E R J A A N UNTUK JALAN DAN JEMBATAN PEMERINTAH KOTA SEMARANG SEMESTER I TAHUN 2015

METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN JEMBATAN PT.GUNUNG MURIA RESOURCES

RENCANA ANGGARAN BIAYA PEKERJAAN PENINGKATAN JALAN SEKSI II RANCABUAYA KM.BD

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PEKERJAAN LAND CLEARING (Study Kasus Pada Proyek Bundaran Nol Kilometer Kabupaten Nagan Raya)

ANALISIS PRODUKTIVITAS ALAT-ALAT BERAT STUDI KASUS PROYEK PEMBANGUNAN JALAN ANTARTIKA II DI KAWASAN INDUSTRI KRAKATAU STEEL, CILEGON

PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH UNIT LAYANAN PENGDAAN POKJA I

BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN

Tabel 5.7 Perhitungan Biaya dan Waktu Pondasi Tiang Pancang

Dump Truk : Model alat : 773 B Kapasitas bak : 26 m 3 Waktu buang : 1,20 menit Kecepatan angkut : 22 km/jam Kecepatan kembali : 28 km/jam Jarak angkut

OPTIMALISASI PRODUKSI PERALATAN MEKANIS SEBAGAI UPAYA PENCAPAIAN SASARAN PRODUKSI PENGUPASAN LAPISAN TANAH PENUTUP DI PT

ANALISA JUMLAH ARMADA TRUCK YANG EKONOMIS MENGGUNAKAN TEORI BARISAN PADA PEKERJAAN PEMINDAHAN TANAH MEKANIS

KESERASIAN ALAT MUAT DAN ANGKUT UNTUK KECAPAIAN TARGET PRODUKSI PENGUPASAN BATUAN PENUTUP PADA PT. ADARO INDONESIA KALIMANTAN SELATAN

KOEFISIEN SATUAN UPAH (A) BAHAN (B) (A + B) SATUAN. (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) (Rp.-) 3. Jumlah

OPTIMALISASI PENGGUNAAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN GALIAN TANAH

PERHITUNGAN KEBUTUHAN ALAT BERAT PADA PEKERJAAN TANAH PROYEK PEMBANGUNAN PABRIK PRECAST DI SENTUL

ANALISA BIAYA OPERASIONAL ALAT PEMECAH BATU (STONE CRUSHER) (Studi kasus CV. PUTRA DIAFAN Ngadirojo Wonogiri) Tugas Akhir

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

PENERAPAN METODE RSM PADA PENJADWALAN DENGAN AKTIVITAS BERULANG (STUDY KASUS: Proyek jalan tubaan- talisayan/ dumaring, provinsi kalimantan timur)

PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS EXCAVATOR PADA PEKERJAAN PASANG/SUSUN BATU GUNUNG UKURAN KG DAN KG

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Lapisan-Lapisan Perkerasan Pada umumnya, perkerasan jalan terdiri dari beberapa jenis lapisan perkerasan yang tersusun dari bawah ke atas,seba

DAFTAR UPAH TENAGA KERJA

Transkripsi:

PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PROYEK KEGIATAN PEKERJAAN TANAH JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA SEGMEN 5 STA 2+150 s/d 3+650 KALIMANTAN TIMUR TUGAS AKHIR Oleh : VEISAL RIDHO HARMAN NIM. 15 613 031 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI POLITEKNIK NEGERI SAMARINDA JURUSAN TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI D-III SAMARINDA 2018

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Veisal Ridho Harman NIM : 15 613 031 Jurusan Program Studi Jenjang Judul Tugas Akhir : Teknik Sipil : Teknik Sipil : Diploma III : Perhitungan Produktivitas Alat Berat Pada Proyek Kegiatan Pekerjaan Tanah Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Segmen 5 STA 2+150 s/d STA 3+650. Dengan ini menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir ini adalah hasil karya saya sendiri dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar. Jika kemudian hari terbukti ditemukan unsur plagiatisme dalam Laporan Tugas Akhir ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Samarinda, 19 Juli 2018 Veisal Ridho Harman 15 613 031

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PROYEK KEGIATAN PEKERJAAN TANAH JALAN TOL BALIKPAPAN- SAMARINDA SEGMEN 5 STA 2+150 S/D 3+650 KALIMANTAN TIMUR NAMA : VEISAL RIDHO HARMAN NIM : 15 613 031 JURUSAN : TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL JENJANG STUDI : D-III Laporan Tugas Akhir Ini Telah Disahkan Pada Tanggal, Samarinda, Juli 2017 Menyetujui : Pembimbing I, Pembimbing II, Riza Setiabudi K., ST, MT. NIP. 197010006 200112 1 002 Kukuh Prihatin, ST, MT. NIP.19700611 200112 2 001 Mengesahkan : Direktur Politeknik Negeri Samarinda Ir. H. Ibayasid, M.Sc NIP. NIP. 19590303 19660307 198903 199104 1 002 1 005

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI PERHITUNGAN PRODUKTIVITAS ALAT BERAT PADA PROYEK KEGIATAN PEKERJAAN TANAH JALAN TOL BALIKPAPAN-SAMARINDA SEGMEN 5 STA 2+150 s/d 3+650 KALIMANTAN TIMUR NAMA : VEISAL RIDHO HARMAN NIM : 15 613 031 JURUSAN : TEKNIK SIPIL PROGRAM STUDI : TEKNIK SIPIL JENJANG STUDI : D-III Laporan Tugas Akhir Ini Telah Disahkan Pada Tanggal, Samarinda, Juli 2017 Dewan Penguji : Penguji I NAMA : Rafian Tistro, ST, MT NIP : 19640127 199003 1 002 Penguji II NAMA : Ir. Afif Bizrie M, MT NIP : 19581216 199103 1 001 Penguji III NAMA : Ir. Hendro Wardono, MT NIP : 19580316 198803 1 001 Mengetahui, Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Program Studi Teknik Sipil Rafian Tistro, ST, M.T Daru Purbaningtyas, ST, MT NIP. 19640127 199003 1 002 NIP. 19711031 199903 2 002

Perhitungan Produktivitas Alat Berat Pada Proyek Kegiatan Pekerjaan Tanah Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Segmen 5 sta 2+150 s/d 3+650 Kalimantan Timur Calculation of Productivity Heavy Equipment Land Work on Project of the Toll Road Balikpapan-Samarinda Segment 5 sta 2+150 until 3+650 East Borneo Veisal Ridho Harman Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Samarinda Jl. Dr. Ciptomangunkusumo Kampus Gunung Lipan Samarinda 75131 Abstrak Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah untuk menghitung produktivitas berat, anggaran biaya berat. Perhitungan produktivitas dimulai dengan menghitung volume pekerjaan tanah dan menghitung anggaran biaya alat. Dari perhitungan tersebut didapatkan volume tanah timbunan, produktivitas alat berat, hari pekerjaan alat berat, biaya alat berat perjam, biaya keseluruhan alat berat. Dari perhitungan yang telah dilakukan didapatkan volume tanah timbunan 102157,83 durasi 131 hari atau 4,36 bulan, dengan jumlah total biaya adalah Rp. 12.154.221.602,28 (sudah termasuk dengan PPN 10 %) Kata kunci : Alat Berat, tol Balikpapan-Samarinda Abstract The purpose of the thesis are to calculate the productivity weight and cost budget weight. Productivity calculation begins with calculating the volume of earthwork and calculate the budget cost of the tool. The calculations showed the volume of the soil deposits, the productivity of heavy equipment, the day of heavy equipment work, the cost of the machine per hour, the overall cost of the machine. Of the calculations have been done obtained the volume of soil deposits 102157,83 with a duration of 131 days or 4,36 months, with the total amount of the cost is Rp. 12.154.221.602,28 (including National Income Tax 10%). Keywords: Equipment, tol Balikpapan-Samarinda iv

KATA PENGANTAR Segala Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan karunia-nya yang tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini dengan baik. Dalam penulisan Tugas Akhir ini tidak sedikit bantuan dan bimbingan yang penulis dapatkan dari berbagai pihak,secara langsung maupun tidak langsung. Dengan selesainya Tugas Akhir ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada yang terhormat : 1. Bapak Ir. H. Ibayasid, Msc. Selaku Direktur Politeknik Negeri Samarinda. 2. Bapak Rafian Tistro ST, MT., Selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda. 3. Ibu Daru Purbaningtyas, ST, MT, Selaku Ketua Program Studi DIII Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda. 4. Bapak Riza Setiabudi K., ST, MT., selaku dosen pembimbing I dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. 5. Bapak Kukuh Prihatin, ST, MT., selaku dosen pembimbing II dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. 6. Bapak dan Ibu Dosen pengajar khususnya Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Samarinda yang telah memberikan ilmu pegetahuannya kepada penulis. 7. Orang Tua tercinta, saudara, dan teman - teman seperjuangan penulis yang memberikan dukungan dan doa restunya hingga selesainya penyusunan Laporan Tugas Akhir ini. v

8. PT. Pembangunan Perumahan Joint Operation, Tbk. dan pihak-pihak yang telah membantu dalam mengumpulkan data dan informasi yang tidak dapat disebutkan penulis satu persatu. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan Tugas Akhir ini banyak sekali kekurangannya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dan bisa menunjang kemajuan Tugas Akhir ini. Sehingga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca dimasa mendatang. Akhir kata semoga semua pihak yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung mendapatkan balasan dari Allah SWT, Amin. Samarinda, 24 Juli 2018 Veisal Ridho Harman vi

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS... HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... ABSTRAK... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vi DAFTAR GAMBAR... vii DAFTAR TABEL... viii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Permasalahan... 2 1.3 Maksud dan Tujuan... 3 1.4 Batasan Masalah... 3 BAB II DASAR TEORI 2.1. Pengertian Dasar Pekerjaan Tanah... 4 2.2. Sifat-Sifat dan Jenis Tanah... 5 2.3. Faktor Konversi Volume Tanah... 6 2.4 Pengertian Pekerjaan Tanah... 8 2.5. Pengertian Alat Berat... 8 vii

2.6. Klasifikasi Operasional Alat berat... 9 2.7 Perhitungan Produktivitas Alat berat... 10 2.7.1 Kapasitas Produksi... 10 2.7.2 Waktu Siklus... 11 2.7.3 Efisiensi Kerja... 12 2.8.1 Excavator... 14 2.8.2 Dump Truck... 17 2.8.3 Motor Grader... 21 2.8.4 Sheep Foot Roller... 23 2.8.5 Vibratory Roller... 25 2.8.6 Water Tank truck... 27 2.9 Pekerjaan Cut and Fill... 28 2.10. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Alat Berat... 28 2.11 Rekapitulasi... 31 BAB III DATA LAPANGAN 3.1 Peta Lokasi... 32 3.2 Data Jalan... 34 3.3 Data Harga... 35 3.4 Data Alat... 38 3.5 Metodologi... 44 viii

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Volume Pekerjaan... 46 4.1.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Timbunan Tanah... 46 4.2 Metode Pekerjaan... 53 4.2.1 Pekerjaan Galian Tanah... 55 4.2.2 Pekerjaan Timbunan Tanah... 57 4.3 Perhitungan Kapasitas Produksi Alat Berat... 61 4.5 Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan... 87 4.6 Rencana Anggaran Biaya Pekerjaan Keseluruhan... 90 4.7 Time Schedule Alat Berat... 91 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan... 92 5.2 Saran... 93 5.3 Daftar pustaka... 94 ix

DAFTAR GAMBAR Gambar 2. 1 Perbandingan efisiensi kerja baik, sedang dan buruk.... 13 Gambar 2. 2 Excavator PC 200-8... 14 Gambar 2. 3 Dump Truck Scania P380... 17 Gambar 2. 4 Motor Grader 330-E... 21 Gambar 2. 5 Sheep Foot Roller SV 512 TF... 23 Gambar 2. 6 Vibratory Roller SV512D... 25 Gambar 2. 7 Water Tank Truck... 27 Gambar 3. 1 Peta lokasi proyek... 32 Gambar 3. 2 General lay out jalan tol Balikpapan Samarinda Sec V... 33 Gambar 3. 3 Potongan Melintang Galian... 35 Gambar 3. 4 Potongan Melintang Timbunan... 36 Gambar 3. 4 Excavator PC 200-8... 38 Gambar 3. 5 Dump Truck Scania P380... 39 Gambar 3. 6 Motor Grader 330-E... 40 Gambar 3. 7 Sheep Foot Roller SV 512 TF... 41 Gambar 3. 8 Vibratory Roller SV512D... 42 Gambar 3. 9 Water Tank Truck... 43 Gambar 3. 10 Flow Chart Perencanaan Produktivitas dan RAB Alat Berat... 44 x

Gambar 4. 1 Potongan Jalan... 46 Gambar 4. 2 Siklus Pekerjaan Penimbunan Tanah... 54 Gambar 4. 3 Bagan Alir Urutan Pekerjaan Galian Tanah... 56 Gambar 4. 4 Penggalian Material Tanah Quarry... 57 Gambar 4. 5 penghamparan material tanah... 57 Gambar 4.6 Pengambilan Matrial Tanah Quarry... 59 Gambar 4. 7 Penghamparan Matrial Tanah... 60 Gambar 4.8 Penyiraman dan Pemadatan Tanah... 60 Gambar 4. 9 Pekerjaan pemadatan dilakukan lapis per lapis... 60 Gambar 4. 10 Excavator PC 200-8... 61 Gambar 4. 11 Scania P380... 63 Gambar 4. 12 MITSUBISHI 330-E... 66 Gambar 4. 13 Sheep Foot Roller BW145PDH-3... 69 Gambar 4. 14 Vibrator Roller SV512D... 71 Gambar 4. 15 Water Tank Truck... 73 Gambar 4. 16 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Alat Berat... 90 Gambar 4. 17 Rekapitulasi Pembobotan dan Penjadwalan dalam time schedule... 92 xi

DAFTAR TABEL Tabel 2. 1 Faktor Konversi untuk Volume Tanah... 7 Tabel 2. 2 Efisiensi Kerja... 13 Tabel 2. 3 Faktor Bucket Excavator... 15 Tabel 2. 4 Waktu Gali (detik)... 16 Tabel 2. 5 Waktu Putar (detik)... 16 Tabel 2. 6 Cadangan (Standby)... 18 Tabel 2. 7 Waktu Buang(Menit)... 18 Tabel 2. 8 Waktu Tunggu Dump Truck... 18 Tabel 2. 9 Kecepatan Kerja Motor Grader... 22 Tabel 2. 10 Panjang blade dan Lebar tumpang tindih... 22 Tabel 2. 11 Kecepatan Operasi Vibrator Roller... 24 Tabel 2. 12 Lebar pemadatan efektif Vibrator Roller... 24 Tabel 2. 13Jumlah Lintasan (N)... 25 Tabel 2. 14 Kecepatan Operasi Vibarator Roller... 26 Tabel 2. 15 Jumlah Lintasan (N)... 27 Tabel 4. 2.1 Kebutuhan tenaga, bahan dan alat... 55 Tabel 4. 2.2 Kebutuhan tenaga, bahan dan alat... 58 xii

xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Jalan tol adalah jalan umum yang kepada pemakainya dikenakan kewajiban membayar tol dan merupakan jalan alternatif lintas jalan umum yang telah ada. Jalan tol diselenggarakan dengan maksud untuk mempercepat pewujudan jaringan jalan dengan sebagian atau seluruh pendanaan berasal dari pengguna jalan untuk meringankan beban pemerintah. Jalan tol diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan efisien pelayanan jasa distribusi guna menujukkan pertumbuhan ekonomi dengan perkembangan wilayah dengan memperhatikan rencana induk jaringan jalan. Proyek Balikpapan Samarinda Tol Road Development Project Sec 5 berada di jalan Balikpapan - Samarinda km.10 Kelurahan Karang Joang Kota Balikpapan, Kalimantan Timur. Proyek Jalan tol Balikpapan Samarinda Sec V merupakan proyek sepanjang 1,5 km, yang di miliki oleh PT.PP selaku kontraktor tersebut. Sebab dibangunnya jalan tol ini karena jalan penghubung antar kota yang ada sangat jauh dan memakan waktu tempuh yang lama dan memakan biaya pengeluaran yang sangat tinggi. Solusi yang didapat dengan adanya pembanguna jalan tol ini untuk mempersingkat waktu tempuh perjalanan antar kota. Untuk pekerjaan pembangunan jalan tol ini tidak terlepas dari bantuan alat berat, bertujuan untuk mempermudah pekerjaan yang akan sangat sulit dilakukan tanpa adanya bantuan dari alat berat, seperti pekerjaan pematangan lahan, proses pekerjaan pematangan lahan merupakan hal yang perlu dipertimbangkan dalam

2 perencanaan pekerjaan alat berat ini, karena pekerjaan pematangan lahan sendiri membutuhkan alat berat sebagai alat utama yang membantu proses pekerjaan.untuk jenis alat yang dipakai pada proyek ini antara lain Excavator, Dump truck, Motor Grader, Vibratory Roller, Sheep Foot Roller, dan Water Tank Truck. Dengan memperhitungkan jarak angkut material, dalam pekerjaan ini sebaiknya memperhitungkan juga rencana anggaran alat berat. Dengan dilakukannya analisa pekerjaan dan perhitungan produktifitas alat berat diharapkan pengeluaran biaya dan waktu menjadi lebih efektif dan efesien sesuai dengan keperluan pekerjaan produktivitas. 1.2.Permasalahan Pada Kegiatan pembangunan jalan pasti banyak sekali terdapat permasalahan sehingga dibutuhkan perhitungan yang pasti agar kuantitas dan kualitas dapat diperhitungkan dengan benar. Adapun pekerjaan meliputi pekerjaan tanah, pekerjaan lapis pondasi, dan pekerjaan lapis perkerasan. Yang menjadi permasalahan adalah: 1. Bagaimanamenentukan jumlah dan jenis alat yang digunakan dalam pekerjaan pembangunan proyek jalan Tol Balikpapan-Samarinda Segmen V STA 2+150 STA 3+650, Kalimantan Timur? 2. Bagaimana melakukan perhitungan produktivitas dan biaya total alat berat yang bekerja di lokasi pekerjaan?

3 1.3.Maksud dan Tujuan Maksud Penulisan Tugas Akhir Maksud penulisan Tugas Akhir ini adalah dapat mengetahui perhitungan produktivitas dan biaya alat berat pada proyek kegiatan pekerjaan tanah jalan tol Balikpapan Samarinda STA 2+150 STA 3+650. Tujuan Penulisan Tugas Akhir Tujuan Penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Menghitung volume pekerjaan pematangan lahan 2. Mengetahui produktivitas, waktu kerja masing masing alat berat dan membuat time schedule. 3. Mendapatkan biaya operasional pada masing masing alat dalam satujam. 4. Mendapatkan rekapitulasi total biaya alat berat 1.4. Batasan Masalah Dari banyak permasalahan yang ada dalam penulisan tugas akhir maka, penulisan hanya dibatasi pada permasalahan yang akan dibahas pada perhitungan produktivitas dan pembiayaan alat berat, yang terdiri dari : 1. Menghitung kuantitas dari pekerjaan pembangunan proyek jalan Tol. 2. Lingkup pekerjaan yang di lakukan yaitu pada pematangan lahan dan daftar sewa alat diperoleh dari PT. Thoninndo selaku sub-con di proyek pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda Kalimantan Timur STA 2+150 s/d STA 3+650. 3. Menghitung Rencana Anggaran Biaya Alat Berat pekerjaan pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda Kalimantan Timur STA 2+150 s/d STA 3+650

BAB II DASAR TEORI 2.1.Pengertian Dasar Pekerjaan Tanah Seperti yang diketahui tanah mempunyai sifat-sifat yang khas, berbeda sekali dengan beton dan baja. Adapun yang penting dalam pekerjaan tanah antara lain : i. Permeability( permeabilitas ) ii. Porosity( porositas ) iii. Consolidation( konsolidasi ) iv. Shear strength( kekuatan geser ) Keadaan tanah yang dapat berpengaruh terhadap volume tanah yang dijumpai dalam usaha pemindahan tanah, yaitu: a. Keadaan asli sebelum diadakan pengerjaan, ukuran tanah demikian biasanya dinyatakan dalam ukuran alam, Bank Measure (BM), ini digunakan sebagai dasar perhitungan jumlah pemindahan tanah. b. Keadaan lepas, yakni keadaan tanah setelah diadakan pengerjaan (disturb), tanah demikian misalnya terdapat di depan dozer blade, di atas truck, didalam bucket dan sebagainya. Ukuran volume tanah dalam keadaan lepas biasanya dinyatakan dalam Loose Measure ( LM ) yang besarnya sama dengan BM + % sweel x BM ( sweel = kembang ). Faktor sweel ini tergantung dari jenis tanah, dapat dimengerti bahwa LM mempunyai nilai yang besar dari BM.

5 c. Keadaan padat, ialah keadaan tanah setelah ditimbun kembali kemudian dipadatkan. Volume tanah setelah diadakan pemadatan, mungkin lebih besar atau mungkin juga lebih kecil dari volume dalam keadaan bank, hal ini tergantung usaha pemadatan yang kita lakukan. 2.2. Sifat-Sifat dan Jenis Tanah Material yang ada di alam pada umumnya tidak homogen, tetapi merupakan material campuran. Material juga bervariasi dari jenis material yang berpori sampai padat. Dengan keadaan yang bervariasi seperti ini maka pada saat melakukan pemilihan alat berat yang akan dipakai di dalam proyek konstruksi otomatis jenis material di lapangan dan material yang akan dipakai merupakan hal yang perlu diperhatikan. Material di tempat asalnya disebut dengan material asli atau material in-situ atau bank material. Bila suatu bagian dari material akan dipindahkan maka volume material yang dipindahkan tersebut akan berubah lebih besar daripada volume material di tempat asalnya. Material yang dipindahkan tersebut disebut dengan material lepas atau loose material. Demikian pula jika material yang telah dipindahkan kemudian dipadatkan maka volume material akan menyusut. Material yang telah dipadatkan disebut sebagai material padat atau compacted material. Hampir seluruh material yang telah dipadatkan mempunyai volume yang lebih kecil daripada volume tanah asli atau material di tempat asalnya. Hal ini disebabkan karena pemadatan dapat menghilangkan atau memperkecil ruang atau pori di antara butiran material. Akan tetapi batuan pecah mempunyai volume

6 tanah asli (bank volume) hampir sama dengan volume yang dipadatkan (compacted volume). Pasir dan lempung padat tertentu bahkan mempunyai compacted volume lebih besar daripada bank volume. Volume tanah asli atau material yang masih di tempat aslinya biasanya diberi satuan bank cubic meters (bcm) atau bank cubis yards (bcy). Material yang dipindahkan atau mengalami perubahan bentuk, seperti batuan yang diledakkan, umumnya dinamakan loose material (tanah lepas). Volume dari material lepas diberi satuan loose cubic meters (lcm) atau loose cubic yards (lcy). Sedangkan material yang telah dipadatkan atau disebut dengan compacted material, volumenya diberi sattuan compacted cubic meters (ccm) atau compacted cubic yards (ccy). 2.3.Faktor Konversi Volume Tanah Faktor konversi tergantung dari tipe tanah dan derajat pengerjaan, tetapi biasanya angka termaksud berkisar seperti pada tabel di bawah ini.

7 Tabel 2.1 Faktor Konversi untuk Volume Tanah Jenis Tanah Kondisi Tanah Semula Kondisi Tanah Yang akan dikerjakan Pasir Tanah liat berpasir/tanah biasa Tanah liat Tanah campur kerikil Kerikil Kerikil kasar pecahan cadas atau batuan lunak Pecahan granit atau batuan keras Pecahan batu Batuan hasil peledakan (Rochamanhadi,1989,p.6-7) Asli Lepas Padat A 1,00 1,11 0,95 B 0,90 1,00 0,85 C 1,09 1,17 1,00 A 1,00 1,25 0,90 B 0,80 1,00 0,72 C 1,11 1,39 1,00 A 1,00 1,25 0,90 B 1,70 1,00 0,63 C 1,11 1,59 1,00 A 1,00 1,18 1,08 B 0,85 1,00 0,91 C 0,93 1,09 1,00 A 1,00 1,13 1,03 B 0,88 1,00 0,91 C 0,97 1,10 1,00 A 1,00 1,42 1,29 B 0,70 1,00 0,91 C 0,77 1,10 1,00 A 1,00 1,65 1,22 B 0,61 1,00 0,74 C 0,82 1,35 1,00 A 1,00 1,70 1,31 B 0,59 1,00 0,77 C 0,76 1,30 1,00 A 1,00 1,75 1,40 B 0,57 1,00 0,80 C 0,71 1,24 1,00 A 1,00 1,80 1,30 B 0,56 1,00 0,72 C 0,77 1,38 1,00

8 2.4 Pengertian Pekerjaan Tanah Pengerjaan tanah adalah pengerjaan yang berhubungan dengan galian dan timbunan yang dilakukan untuk mencapai bentuk ketinggian sesuai dengan rencana yang diinginkan. Yang termasuk dalam pekerjaan tanah antara lain : 1. Galian Galian tanah pada suatu daerah harus diperhitungkan sehingga tanah hasil galian masih dapat digunakan untuk timbunan ditempat yang dibutuhkan. 2. Timbunan Sebelum konstruksi penimbunan dikerjakan terlebih dahulu dipersiapkan dasar dari timbunan tersebut, dalam hal ini timbunan adalah lapis pondasi telford, lapis pondasi bawah, dan lapis pondasi atas. 2.5. Pengertian Alat Berat Alat berat atau disebut juga Heavy Equipment, adalah sebagai sarana penunjang proses kerja maupun produksi dari suatu industri yang berkembang seiring pertumbuhan ekonomi dan industri di Indonesia. Hampir sebagian besar pelaku sektor industri baik dari sektor manufacturing, pertambangan, transportasi, kehutanan-perkebunan, dan sektor jasa lainnya banyak menggunakan alat berat sebagai sarana/alat penunjang dalam proses produksi maupun pekerjaan mereka. Pengertian alat berat di dalam ilmu tenik sipil adalah alat yang digunakan untuk membantu manusia dalam melakukan pekerjaan pembangunan suatu struktur bangunan. Alat berat merupakan salah satu faktor penting di dalam proyek, terutama proyek-proyek konstruksi dengan skala yang besar. Tujuan penggunaan alat-alat berat tersebut untuk memudahkan manusia dalam

9 mengerjakan pekerjaannya sehingga hasil yang diharapkan dapat tercapai dengan mudah dalam waktu yang relatif singkat. 2.6. Klasifikasi Operasional Alat berat Alat berat dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi. Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifikasi operasional alat berat. Pengertian dari klasifikasi fungsional alat yaitu pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat tersebut. Berdasarkan fungsinya alat berat dapat di bagi atas klasifikasi berikut : 1) Alat Pembersih Lahan Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan tanah asli yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut dikerjakan. Jika pada lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan tersebut dapat dilaksanankan dengan alat Dozer. Untuk pengangkatan paling atas dapat digunakan alat Scraper. Sedangkan untuk pembentukan permukaan supaya rata selain Dozer dapat juga digunakan alat Motor Grader. 2) Alat Penggali Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah Excavator. Beberapa alat berat yang digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Adapun yang termasuk di dalam kategori ini adalah Front Shovel, Backhoe, dan Clamshell. 3) Alat Pengangkut Material Crane termasuk dalam kategori alat pengangkut meterial karena alat ini dapat mengangkut material secara vertikal dan kamudian memindahkannya secara horizontal pada jarak jangkau yang relatif kecil. Untuk pengangkutan material lepas ( loose material ) dengan jarak tempuh yang relatif jauh, alat

10 yang digunakan dapat berupa Belt, Truck, Wagon. Alat ini memerlukan alat lain yang membantu untuk memuat material kedalamnya. 4) Alat Pemindah Material Adapun yang termasuk dalam kategori ini adalah alat yang biasanya tidak digunakan sebagai alat tranportasi tetapi juga digunakan untuk memindahkan material dari satu alat ke alat lainnya. Loader dan Dozer adalah alat pemindah material. 5) Alat Pemadat Jika lahan tersebut dilakukan penimbunan maka pada lahan tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk pembuatan jalan, baik itu merupakan jalan tanah maupun jalan dengan perkerasan lentur atau perkerasan kaku. Adapun yang termasuk sebagai alat pemadat adalah Vibrator roller dan Sheep Foot Roller. 2.7 Perhitungan Produktivitas Alat berat Dalam perhitungan produktifitas alat berat ini menggunakan Metode Bina Marga, berikut terdapat beberapa item yang perlu diketahui antaralain: 2.7.1 Kapasitas Produksi Biasanya kapasitas operasi dari suatu mesin konstruksi dinyatakan dalam m 3 /jam.produksi secara umum didasarkan pada pelaksanaan volume yang dikerjakan per siklus waktu dan jumlah siklus dalam satu jam misalnya. Dimana : Q = Produksi per jam dari alat ( m 3 /Jam)

11 q= Produksi (m 3 ) dalam satu siklus kemampuan alat untuk memindahkan tanah lepas. N= Jumlah siklus dalam satu jam ( N = ). E= Efisiensi kerja. Cm= Waktu siklus dalam menit. 2.7.2 Waktu Siklus Siklus kerja dalam pemindahan material merupakan suatu kegiatan yang dilakukan berulang. Pekerjaan utama didalam kegiatan tersebut adalah menggali, memuat, memindahkan, membongkar muatan, dan kembali ke kegiatan awal. Semua kegiatan tersebut dapat dilakukan oleh satu alat atau oleh beberapa alat. Waktu yang diperlukan didalam siklus kegiatan di atas disebut waktu siklus atau cycle time (CT). Waktu siklus terdiri dari beberapa unsur, pertama adalah waktu muat atau loading time (LT). Waktu muat merupakan waktu yang dibutuhkan oleh suatu alat untuk memuat material ke dalam alat angkut sesuai dengan kapasitas alat angkut tersebut. Nilai Loading time (LT) dapat ditentukan walaupun tergantung dari jenis tanah, ukuran unit pengangkut (blade,bowl,bucket), metode dalam pemuatan dan Efisiensi alat. Unsur kedua adalah waktu angkut atau hauling time (HT). Waktu angkut merupakan waktu yang diperlukan oleh suatu alat untuk bergerak dari tempat pemuatan ke tempat pembongkaran. Waktu angkut tergantung dari jarak angkut, kondisi jalan, tenaga alat, dan lain-lain. Pada saat alat kembali ke tempat pemuatan maka waktu yang diperlukan untuk kembali disebut waktu kembali atau return time (RT). Waktu kembali lebih singkat daripada waktu berangkat karena kendaraan dalam keadaan kosong.

12 Waktu pembongkaran atau dumping time (DT) juga merupakan unsur penting dari waktu siklus. Waktu ini tergantung dari jenis tanah, jenis alat, dan metode yang dipakai. Waktu pembongkaran merupakan bagian yang terkecil dari waktu siklus. Unsur terakhir adalah waktu tunggu atau spotting time (ST). Pada saat alat kembali ke tempat pemuatan ada kalanya alat tersebut perlu antri dan menunggu sampai alat diisi kembali. Saat mengantri dan menunggu ini yang disebut waktu tunggu. Dapat dirumuskan sebagai berikut : Cm = LT + HT + DT + RT + ST 2.7.3 Efisiensi Kerja Dalam pelaksanaan pekerjaan dengan menggunakan alat berat terdapat faktor yang mempengaruhi produktivitas alat yaitu efisiensi kerja. Bagaimana efektivitas alat tersebut bekerja tergantung dari beberapa hal yaitu efisiensi kerja tersebut bekerja tergantung dari beberapa hal yaitu: 1) Kemampuan operator pemakai alat 2) Pemilihan dan pemeliharaan alat 3) Perencanaan dan pengaturan letak alat 4) Topografi dan volume tanah 5) Kondisi cuaca. 6) Metode pelaksanaan.

13 Gambar 2.1. Perbandingan efisiensi kerja baik, sedang dan buruk. Dalam kenyataannya, penentuan besarnya efisiensi kerja sulit diukur. Akan tetapi dengan dasar pengalaman dapat ditentukan efisiensi kerja yang mendasar Tabel 2.2 Efisiensi Kerja Kondisi Operasi Alat Pemeliharaan Mesin Baik Sekali Baik Sedang Buruk Buruk Sekali Baik Sekali 0,83 0,81 0,76 0,70 0,63 Baik 0,78 0,75 0,71 0,65 0,60 Sedang 0,72 0,69 0,65 0,60 0,54 Buruk 0,63 0,61 0,57 0,52 0,45 Buruk Sekali 0,52 0,50 0,47 0,42 0,32 (rochamanhadi,1998,p.8)

14 Pengenalan dan Metode Perhitungan Kapasitas Produksi Alat Berat 2.8.1 Excavator q = q 1 x K Gambar 2.2 Excavator PC 200-8 Excavator adalah alat untuk menggali daerah yang letaknya di bawah dan di atas kedudukan alat, dapat menggali dengan kedalaman yang teliti serta dapat digunakan sebagai alat pemuat bagi dump truck. Gerakan excavator dalam beroperasi terdiri dari: i. Mengisi bucket (land bucket) ii. iii. iv. Mengayun (swing loaded) Membongkar beban (dump bucket) Mengayun balik (swing empty) a. Produksi persiklus (q), (m³) q = q 1. K Dimana : q = Produksi persiklus ( m³ ) qı= Kapasitas munjung ( penuh ) K= Faktor Bucket

15 Tabel 2.3 Faktor Bucket Excavator Ringan Sedang Agak Sulit Sulit Kondisi Pemuatan Menggali dan memuat dari stocpile atau meterial yang telah dikruk oleh excavator lain, yang tidak membutuhkan gaya gali dan dapat dimuat munjung dalam bucket pasir, tanah berpasir, tanah koloidal dengan kadar air sedang Menggali dan memuat stockpile lepas dari tanah yang lebih sulit untuk digali dan dikeruk tetapi dapat dimuat hamper munjung. Pasir kering, tanah berpasir, tanah campuran, tanah liat, gravelyang belum disaring, pasir yang telah memadat dan sebagainya, atau menggali dan memuat gravel langsung dari bukit gravel asli. Menggali dan memuat batu batu pecah, tanah liat yang keras, pasir campur kerikil, tanah berpasir, tanah koloidal liat, tanah liat dengan kadar air tinggi, yang telah di stockpile oleh excavator lain. Sulit untuk mengisi bucket dengan material tersebut. Bongkahan, batuan besar dengan bentuk tak teratur dengan ruangan diantaranya batuan hasil ledakan, batu bundar, pasir campur tanah liat, tanah liat yang sulit untuk dikeruk dengan bucket. Faktor 1 s/d 0,8 0,8 s/d 0,6 0,6 s/d 0,5 0,5 s/d 0,4 (Rochmanhadi,1989, pp.58-59) b. Waktu Siklus ( Cm ) Cm = waktu gali + ( Waktu putar x 2 ) + waktu buang Dimana : Waktu gali Waktu putar = Tergantung pada kedalaman gali dan kondisi galian = Tergantung dari sudut dan kecepatan putar Waktu buang = Tergantung pada kondisi pembuangan material

16 Tabel 2.4 Waktu Gali (detik) Kondisi gali/kedala man gali Ringan Rata -rata Agak sulit Sulit 0 m 2 m 2 m 4 m 4 m lebih 6 7 8 9 11 13 15 17 19 26 28 30 (Rochmanhadi,1989, p.60) Tabel 2.5 Waktu Putar (detik) Sudut putar Waktu putar 45-90 4-7 90-180 5-8 (Rochmanhadi,1989, p.60) c. Efisiensi kerja ( E ) Nilai efisiensi kerja dapat dilihat pada Tabel 2.2 d. Produksi perjam ( Q ) Q = Dimana: Q = Produksi perjam ( m³/jam ) q = Produksi per siklus ( m³ ) Cm = Waktu siklus ( detik ) E = Efisiensi kerja

17 2.8.2 Dump Truck Gambar 2.3 Dump Truck Scania P380 Dump Truck adalah kendaraan yang mempunyai bak untuk mengangkut material menuju lokasi proyek dan pengangkutan atau pembuangan tanah.dalam mengoprasikan sejumlah dump truck yang sesuai dengan kapasitas loader atau exavator, hal yang utama adalah menghitung siklus dump truck. Waktu siklusnya terdiri dari : 1) Waktu muat adalah waktu yang diperlukan loader atau excavator untuk mengisi dump truck. Waktu muat ini sendiri tergantung pada: ukuran dan jenis alat pemuat, jenis dan kondisi material yang dimuat, kapasitas alat angkut, serta kamampuan operator alat pemuat dan alat angkut. 2) Waktu angkut adalah waktu berangkat pada saat dump truck dimuati. Waktu ini tergantung pada : jarak tempuh alat angkut, serta kondisi jalan yang dilalui. 3) Waktu bongkar adalah waktu yang dibutuhkan untuk membongkar muatan material. Waktu ini tergantung pada kondisi dan jenis material, cara pembongkaran material, serta jenis alat pengangkutan.

18 4) Waktu kembali adalah waktu berangkat pada saat dump truck dalam keadaan kosong/tanpa muatan. Waktu kembali juga dipengaruhi hal-hal yang sama seperti waktu angkut. 5) Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan untuk posisi pengisian dan untuk loader atau excavator mengisi/memuati dumptruck. Waktu ini dipengaruhi oleh jenis alat pemuat, kemampuan alat pengangkutan alat pengangkut untuk berputar Tabel 2.6 Cadangan (Standby) Dump truck Loader Jumlah kendaraan / alat yang bekerja 1 9 10 19 1 3 4 9 Jumlah kendaraan / alat cadangan standby 1 2 3 1 2 (Rochmanhadi,1989, p.99) Tabel 2.7 Waktu Buang ( Menit ) Kondisi Operasi Kerja Baik Sedang Kurang t₁ (menit) 0,5 0,7 1,0 1,3 1,5 2,0 (Rochmanhadi,1989, p.99) Tabel 2.8 Waktu TungguDump Truck ( Menit ) Kondisi Operasi Kerja Baik Sedang Kurang t₂ (menit) 0,1 0,2 0,25 0,35 0,4 0,5 (Rochmanhadi,1989, p.100)

19 a. Perhitungan Waktu Siklus Dump Truck ( Cmt) Cmt = ( n.cm) + + t 1 + + t 2 Dimana : (n x Cms) = Waktu muat oleh loader atau excavator Cmt = Waktu muat + waktu angkut dan waktu kembali + waktu buang muatan + waktu dump truk untuk ambil posisi dimuati dan untuk excavator memuati dump truck. N= Jumlah siklus yang dibutuhkan excavator untuk mengisi dump truck,dengan n = C 1 = Kapasitas rata-rata dump truck (m³) q1= Kapasitas Bucket (m³) K = Faktor Bucket Cm = waktu siklus Excavator ( menit ) D = jarak angkut Dump truck ( Km ) V1 = kecepatan rata-rata angkut dump truck ( m/menit) V2= kecepatan rata-rata kembali ( kosong ) (m/menit) t1 = Waktu buang + waktu stanby dump truck ( menit ) t2 = waktu tunggu + waktu pengisian dump truck ( menit ) b. Perkiraan jumlah dump Truck yang dibutuhkan ( M ) Jumlah dump truck yang dibutuhkan untuk kerja kombinasi dengan excavator yang bekerja dengan faktor efisiensi kerja maksimum dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : M =

20 Cmt = Waktu siklus dump truck ( menit ) n = jumlah siklus yang dibutuhkan excavator untuk mengisi dump truck. Cms = Waktu siklus excavator ( menit) c. Perhitungan produksi Per jam ( Q ) Total dari beberapa dump truckyang mengerjakan pekerjaan yang sama secara simultan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Di mana : Q =. M Q = Produksi per jam ( m³/jam ) C = Produksi persiklus (m³) Sedangkan, C = n. q 1. K Dengan, n = Jumlah siklus yang dbutuhkan excavator untuk mengisi dump truck, n = C1= Kapasitas rata-rata dump truck ( m³ ) q1 = Kapasitas bucket dump truck ( m³ ) Fa = Faktor Efisiensi kerja Cmt = Waktu siklus dump truck ( menit ) M = Jumlah dump truck yang bekerja.

21 2.8.3 Motor Grader Gambar 2.4 Motor Grader 330-E Motor Grader adalah alat yang fungsinya untuk penghamparan, dan meratakan membentuk kemiringan tanah dasar (subgrade) dan sebagai pengeruk (ripper).motor grader adalah type peralatan yang dapat dipakai dalam berbagai pekerjaan konstruksi (grading). Mempuan ini akibat dari gerakan gerakan yang fleksibel dari blade dan roda roda ban. Alat serba guna ini diperkaya dengan perlengkapan lain seperti: i. Scerifier teeth (ripeer dalam bentuk kecil penggaruk), dipasang pada bagian depan blade dan dapat dikendalikan secara tersendiri. ii. iii. Pavement widener (untuk mengatur penghamparan) Elevating grader unit (alat pengatur grading) Pada pembuatan jalan, penggunaan dasar dari motor grader dalam membentuk permukaan dan final grading tidak hanya permukaannya saja, tetapi juga bahu dan taludnya sekaligus.

22 Tabel 2.9 Kecepatan Kerja Motor Grader ( Km/jam ) Perbaikan jalan biasa Pemuatan trens Peramping tebing Perataan medan Penggusuran salju Leveling 2 6 km/jam 1,6 4 km/jam 1,6 2,6 km/jam 7 25 km/jam 1,6 4 km/jam 2 8 km.jam (Rochmanhadi,1989, p.105) Tabel 2.10 Panjang blade (le) dan Lebar tumpang tindih (lo) mm Panjang blade ( mm ) 2200 3100 3710 4000 Le Lo (panjang blade efektif (lebar tumpang tindih) Sudut blade 60 1600 2390 2910 3420 Sudut blade 45 1260 1890 2320 2540 (Rochmanhadi,1989, p.106) Produksi alat Motor Grader dapat dihitung dengan menggunakan rumus : Dimana : Q = V.( Le Lo ).1000. E Le-Lo = Panjang blade Efektif ( meter ) V E = Kecepatan Operasi Kerja (km/jam) = Faktor efisiensi kerja

23 2.8.4 Sheep Foot Roller Gambar 2.5 Sheep Foot Roller SV 512 TF Sheep Foot Roller adalah alat yangberfungsi sama seperti vibratory roller yaitu memadatkan hamparan tanah sesuai dengan kepadatan tanah yang diinginkan. Namun fungsi pemadatan alat ini lebih kuat dibandingkat vibratory roller. Didalam menghitung produktivitas perjam (Q) dalam volume tanah dipadatkan rumus berikut dapat dipakai : Q = Dimana, Q = Produksi per jam ( m³/jam) dalam volume tanah yang dipadatkan W = Lebar pemadatan efektif tiap pas (m), (Tabel 2.12) V = Kecepatan operasi ( Km/jam), ( Tabel 2.11) H = Tebal pemadatan untuk satu lapis ( m ) N = Jumlah pass / lintasan untuk pemadatan ( Tabel 2.13 ) a. Kecepatan Operasi (V) Seperti biasa, pada pemadatan dipakai kecepatan operasi seperti tercantum dalam tabel berikut :

24 Tabel 2.11. Kecepatan Operasi Vibrator Roller ( km/jam ) Jenis Mesin gilas (roda Besi) Mesin gilas (roda Ban) Mesin gilas getar Kompaktor Tamper (Rochmanhadi,1989, p.114) Kecepatan operasi Sekitar 3,0 km/jam Sekitar 2,5 km/jam Sekitar 1,5 km/jam Sekitar 4 10 km/jam Sekitar 1,0 km/jam b. Lebar pemadatan efektif (W) Tabel 2.12. Lebar pemadatan efektif Vibrator Roller ( W ) Type peralatan Lebar pemadatan efektif ( W ) 1. Type gilas macadam 2. Mesin gilas macadam 3. Kompaktor tanah 4. Mesin gilas roda ban 5. Mesin gilas getar yang besar 6. Mesin gilas getar yang kecil (Rochmanhadi,1989, p.114-115) lebar roda gerak = 0,2 m Lebar roda gerak = 0,2 m (Lebar roda gerak x 2 ) = 0,2 m Jarak antara bagian paling luar dari ban ban paling luar = 0,3 m Lebar roller = 0,2 m Lebar roller = 0,1 m c. Tebal pemadatan ( H ) Tebal pemadatan dapat diperoleh dari spesifikasi pemadatan atau dari hasil tes. d. Jumlah pass untuk pemadatan ( N ) Jumlah pass juga dapat ditentukandari spesifikasi hasil pengetesan tetapi biasanya dapat digunakan harga-harga berikut;

25 Tabel 2.13. Jumlah lintasan (N) Jenis Alat Jumlah Lintasan ( N ) Mesin gilas (roda ban) 3 5 Mesin gilas (roda Besi) 4 8 Mesin gilas getar 4 8 Kompaktor tanah 4 10 (Rochmanhadi,1989, p.116) e. Efisiensi kerja ( E ) 2.8.5 Vibratory Roller Nilai effisiensi kerja dapat dilihat pada Tabel. 2.2 Gambar 2.6 Vibratory Roller SV512D Vibratory Roller adalah alat penggilas atau pemadat. Alat ini bekerja pada frekuensi getar amplitudo dan gaya sentrifugal. Didalam menghitung produktivitas perjam (Q) dalam volume tanah dipadatkan rumus berikut dapat dipakai : Dimana, Q = Q = Produksi per jam ( m³/jam) dalam volume tanah yang dipadatkan

26 W = Lebar pemadatan efektif tiap pas (m), ( Tabel 2.12) V = Kecepatan operasi ( Km/jam), ( Tabel 2.11 ) H = Tebal pemadatan untuk satu lapis ( m ) N = Jumlah pass / lintasan untuk pemadatan ( Tabel 2.13 ) E = Efisiensi kerja a. Kecepatan Operasi (V) Seperti biasa, pada pemadatan dipakai kecepatan operasi seperti tercantum dalam tabel berikut : Tabel 2.14. Kecepatan Operasi Vibrator Roller ( km/jam ) Jenis Mesin gilas (roda Besi) Mesin gilas (roda Ban) Mesin gilas getar Kompaktor Tamper (Rochmanhadi,1989, p.114) Kecepatan operasi Sekitar 3,0 km/jam Sekitar 2,5 km/jam Sekitar 1,5 km/jam Sekitar 4 10 km/jam Sekitar 1,0 km/jam b. Tebal pemadatan ( H ) Tebal pemadatan dapat diperoleh dari spesifikasi pemadatan atau dari hasil tes. c. Jumlah pass untuk pemadatan ( N ) Jumlah pass juga dapat ditentukandari spesifikasi hasil pengetesan tetapi biasanya dapat digunakan harga-harga berikut;

27 Tabel 2.15. Jumlah lintasan (N) Jenis Alat Jumlah Lintasan ( N ) Mesin gilas (roda ban) 3 5 Mesin gilas (roda Besi) 4 8 Mesin gilas getar 4 8 Kompaktor tanah 4 10 (Rochmanhadi,1989, p.116) d. Efisiensi kerja ( E ) Nilai effisiensi kerja dapat dilihat pada Tabel. 2.2 2.8.6 Water Tank truck Gambar 2.7 Water Tank Truck Water tank truck adalah truk tangki yang bermuatan air yang berfungsi sebagai penyiraman pada area yang berdebu ataupun area-area yang ingin dipadatkan, contohnya setelah penghamparan agregat kemudian dilakukan penyiraman. Proses penyiraman dibantu dengan alat pompa air yang berfungsi memompa air pada truk tangki. Cara menghitung produktifitasnya dengan rumus : Q = Dimana :

28 Q : Produktifitas perjam (m³/jam) Pa : Kapasitas pompa air E : Efisiensi kerja Wc : kebutuhan air tiap m³ material padat 2.9 Pekerjaan Cut and Fill Cut and fill atau galian dan timbuan adalah proses pengerjaan tanah dimana sejumlah massa tanah tanah digali untuk kemudian ditimbun di tempat lain. Perbedaan dengan pengerjaan tanah adalah, kedua proses cut and fill dilakukan di satu lokasi yang menjadi target pekerjaan. Cut and fill cenderung terencana sehingga jumlah tanah yang dibuang atau diambil dari tempat lain minimal sehingga mengurangi biaya transportasi. Perencanaan cut and field biasanya dilakukan setelah pengukuran wilayah. Untuk mitigasi polusi udara dijalan raya, umumnya jalan dibangun diatas tanah yang ditingkatkan ketinggiannya dengan cara diurug (fill). Membuang jalan di area yang digali (cut) akan menyebabkan polusi udara terkonsentrasi pada lokasi tersebut. Namun sebaliknya, jika polusi udara terjadi maka akan lebih baik dihilangi dengan membangun jalan raya di area yang digali. 2.10. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya Alat Berat Dalam perhitungan rincian anggaran biaya alat berat meliputi beberapa faktor yaitu : 1. Perhitungan Waktu Pemakaian alat Untuk menghitung jam kerja alat ( menghitung berapa hari kalender ) dapat dihitung menggunakan rumus :

29 ( ) ( ) ( ) 2. Perhitungan Biaya Pasti Biaya Pasti (Owning Cost ) adalah biaya pengembalian modal dan bunga setiap tahun. Untuk menhitungnya digunakan rumus : E = ( ) E = Biaya Pasti perjam ( Rp ) B = Harga pokok alat setempat C = Nilai Sisa alat D = Faktor angsuran / pengembalian modal ( ) D = ( ) A = Umur ekonomis alat ( Tahun ) F = Biaya asuransi dan pajak pertahun F = 0,002. B atau F = 0,02. C W = Jumlah kerja alat dalam setahun 3. Perhitungan Biaya Tidak Pasti / Biaya Operasional Alat Biaya pengoperasian alat akan timbul setiap saat alat berat dipakai. Biaya pengoperasian alat berat meliputi biaya bahan bakar, pelumas, perbaikan, dan biaya workshop. Operator yang menggerakan alat juga termasuk dalam biaya pengoperasian alat.

30 Biaya operasi adalah biaya yang dikeluarkan untuk keperluan- keperluan pengoperasian alat, cara perhitungan biaya-biaya tersebut sebagai berikut : i. Biaya bahan bakar ( H ) H = (12,00 s/d 15,00)%.HP. Harga Pelumas Keterangan : H = banyaknya bahan bakar yang dipergunakan dalam 1 (satu) jam dengan satuan liter/jam HP =Horse Power, kapasitas tenaga mesin penggerak 12,00% = untuk alat yang bertugas ringan 15,00% = untuk alat yang bertugas berat ii. Biaya Pelumas ( I ) I = (2,5 s/d 3)%. HP. Harga Pelumas Keterangan: I = banyaknya minyak pelumas yang dipakai dalam 1 (satu) jam dengan satuan liter/jam HP = kapasitas tenaga mesin (Horse Power) 2,5% = untuk pemakaian ringan 3% = untuk pemakaian berat. iii. Biaya Bengkel ( J ) J = (6,25% s/d 8,75%). Keterangan: J B W = Biaya bengkel = Harga pokok alat setempat = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun

31 6,25% = untuk pemakaian ringan 8,75% = untuk pemakaian berat iv. Biaya Perbaikan (K) k = (12,5% s/d 17,5%). Keterangan: J B W = Biaya bengkel = Harga pokok alat setempat = Jumlah jam kerja alat dalam satu tahun 12,5% = untuk pemakaian ringan 17,5% = untuk pemakaian berat v. Operator ( OP1) = (1 orang / jam). U1 vi. Pembantu operator ( OP2) = ( 1 orang / jam ). U2 Di mana, U1 = Upah Operator / Driver U2 = Upah helper / pembantu operator Jadi biaya opreasi perjam adalah = H + I+ J + OP1+ OP2 Sehingga total biaya alat perjam adalah E + H + I + J + k+op1+ OP2 Di mana: E = Harga sewa perjam 2.11 Rekapitulasi Rekapitulasi adalah tahap akhir di mana hanya ditampilkan item item yang pokoknya saja. Sesuai dengan peraturan yang berlaku saat ini persentase jasa bagi penyedia jasa tidak lebih dari 10%. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 10% ditambahkan dalam nilai proyek. Setelah semuanya diperhitungkan maka akan diperoleh besarnya nilai biaya proyek.

BAB III DATA LAPANGAN 3.1. Peta Lokasi Lokasi pekerjaan pembangunan jalan Tol Balikpapan-Samarinda segmen 5 terletak di KM 10 Kelurahan Karang Joang, Balikpapan, Kalimantan Timur. Berikut peta lokasi pekerjaan : Gambar 3.1 Peta lokasi proyek

Gambar 3.2 General lay out jalan tol Balikpapan Samarinda Sec V 33

34 3.2 Data Jalan Adapun data data pekerjaan pembangunan jalan Tol Balikpapan Samarinda adalah sebagai berikut: Panjang Jalan : 1,5 km Lebar Jalan : 27,4 m Median Jalan : 2,5 m Tebal Lapis Pekerjaan : 30 cm perlapisan a. Timbunan Tanah : Lebar timbunan tanah : 36,5 m Panjang timbunan tanah: 1,5 km Tinggi timbunan tanah : +6 meter

Gambar 3.3 Potongan Melintang Galian 35

Gambar 3.4 Potongan Melintang Timbunan 36

37 3.3 Data Harga Data harga ini berdasarkan data riel yang ada di lokasi proyek : Upah Operator = Rp 21.200 /Jam Upah Pembantu Operator = Rp 13.500/Jam Pelumas = Rp 45.700 /Liter Solar = Rp 13.100 /Liter ( Harga dilokasi Proyek PT.Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk,.

38 3.4 Data Alat 1. Excavator Gambar 3.4 Excavator PC 200-8 Spesifikasi alat : a) Merk dan model alat = Komatsu PC200-8 b) Kapasitas alat = 1 m 3 (spesifikasi) c) Kapasitas mesin ( HP ) = 130 HP d) Umur alat = 5 Tahun e) Jam kerja per hari = 7 Jam f) Harga alat = Rp 980.000.000,-

39 2. Dump Truck Gambar 3.5 Dump Truck Scania P380 Spesifikasi alat : a) Merk dan model alat = Dump Truck Scania P380 b) Kapasitas alat = 10 m 3 (spesifikasi) c) Kapasitas mesin ( HP ) = 175 HP d) Umur alat = 5 Tahun e) Jam kerja per hari = 7 Jam f) Harga alat = Rp. 957.000.000,-

40 3. Motor Grader Gambar 3.6Motor Grader 330-E Spesifikasi alat : a) Merk dan model alat =Mitsubishi Motor Grader 330-E b) Kecepatan rata-rata = 4 km/jam c) Kapasitas mesin ( HP ) = 135 HP d) Umur alat = 5 Tahun e) Jam kerja per hari = 7 Jam f) Harga alat = Rp 1.050.000.000,-

41 4. Sheep Foot Roller Gambar 3.7 Sheep Foot Roller SV 512 TF Spesifikasi alat : a) Merk dan model alat = SAKKAI b) Kapasitas mesin ( HP ) = 190HP c) Kapasitas lebar hamparan = 1,8 meter (spesifikasi) d) Kecepatan rata-rata = 3 km/jam e) Umur alat = 5 Tahun f) Jam kerja per hari = 7 Jam g) Harga alat = Rp.1.255.000.000,-

42 5. Vibrator Roller Gambar 3.8 Vibratory Roller SV512D Spesifikasi alat : a) Merk dan model alat = Boomag SV512D b) Kapasitas mesin ( HP ) = 190 HP c) Lebar roda pemadat = 1,80 meter (spesifikasi) d) Umur alat = 5 Tahun e) Kecepatan rata-rata = 3 km/jam f) Jam kerja per hari = 7 Jam g) Harga alat = Rp 1.275.000.000,-

43 6. Water tank Gambar 3.9 Water Tank Truck Spesifikasi alat : a) Merk dan model alat = Mitsubishi Fuso b) Kapasitas mesin = 100 HP c) Kapasitas Tangki Air = 5000 liter d) Kapasitas Pompa = 15 L/ menit e) Harga alat = Rp 442.200.000

44 3.5 Metodologi Metodologi yang digunakan pada penulisan ini adalah : 1) Pengambilan data data perencanaan dilapangan dari PT. Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk berupa data primer dan sekunder. - Data Primer : Interview PT.Pembangunan Perumahan (Persero), Tbk, - Data Sekunder : 1. Gambar rencana 2. Potongan melintang galian & timbunan 3. Data alat berat yang dipakai 2) Penentuan alat-alat yang akan digunakan 3) Pembahasan a. Volume pekerjaan b. Produksi alat berat c. Perhitungan Waktu Pekerjaan d. Perhitungan Biaya Pekerjaan e. Perhitungan Anggaran Biaya 4) Time schedule alat berat

MULAI 45 PENGUMPULAN DATA : - DATA LOKASI - GAMBAR KERJA - DATA ALAT BERAT Penentuan Alat Yang Akan Digunakan PEMBAHASAN : a. Volume Pekerjaan b. Produksi Alat Berat c. Perhitungan Waktu Pekerjaan d. Perhitungan Biaya Pekerjaan e. Perhitungan Anggaran Biaya Time Schedule Alat Berat Kesimpulan dan Saran SELESAI Gambar 3.10 Flow Chart Perencanaan Produktivitas dan RAB Alat Berat

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Pada proyek Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda Segmen 5 melihat proyek tersebut berada pada muka tanah yang rendah. Dengan adanya kondisi tanah yang rendah tersebut, maka dalam pekerjaan tanah tentunya ada pekerjaan timbunan agar kondisi tanah lokasi proyek bisa rata atau sama dengan shop drawing yang ada. 4.1.1 Perhitungan Volume Pekerjaan Timbunan Tanah Gambar 4.1 Potongan Jalan

47 Panjang jalan =1,5 Km = 1.500 m Lebar Timbunan Atas Lebar Timbunan Bawah Tinggi Timbunan = 27,4 m = 36,5 m = 10 m Jumlah Layer Pemadatan = 8 pass dengan CBR 95% Berikut ini merupakan contoh perhitungan volume galian dari profil melintang dengan perhitungan luas galian dan timbunan dihitung menggunakan aplikasi AutoCAD 2010. Selanjutnya perhitungan akan ditabelkan Contoh perhitungan volume galian diantara STA 2+150dan 2+175 Luasan STA 2+150 = 0,00 m 2 Luasan STA 2+175 = 42,63 m 2 Jarak = 25 m Mencari Rata-Rata Luasan = ( ) ( ) = = 21,31 m 2 Volume = Luasan x Jarak = 21,31 x 25 = 532,85 m 3

48 Tabel 4.1 Volume Galian dan Timbunan Tanah ELEVASI ELEVASI LUASAN RATA - RATA VOLUME STA JARAK ASLI RENC GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN 2+150 17.467 16.773 0,00 57,32 21,31 28,66 25,00 532,85 716,45 2+175 18.814 18.258 42,63 0,00 34,91 0,00 25,00 872,86 0,00 2+200 18.593 17.440 27,20 0,00 13,60 42,81 25,00 340,01 1070,18 2+225 16.670 15.919 0,00 85,61 0,00 130,62 25,00 0,00 3265,49 2+250 13.051 15.759 0,00 175,63 0,00 205,88 25,00 0,00 5147,08 2+275 10.275 15.677 0,00 236,14 0,00 239,49 25,00 0,00 5987,14 2+300 9.900 15.674 0,00 242,83 0,00 236,82 25,00 0,00 5920,53 2+325 10.373 15.749 0,00 230,81 0,00 241,76 25,00 0,00 6044,06 2+350 9.800 15.902 0,00 252,71 0,00 309,65 25,00 0,00 7741,25 2+375 9.432 16.133 0,00 366,59 0,00 335,71 25,00 0,00 8392,79 2+400 10.051 16.422 0,00 304,84 0,00 299,45 25,00 0,00 7486,16 2+425 10.222 16.829 0,00 294,06 1745,73 51771,11 ELEVASI ELEVASI LUASAN RATA - RATA VOLUME STA JARAK ASLI RENCANA GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN 2+450 17.220 17.295 0,00 158,06 24,42 79,03 25,00 610,40 1975,74 2+475 19.239 17.937 48,83 0,00 46,52 0,00 25,00 1162,91 0,00 2+500 20.648 20.313 44,20 0,00 22,10 63,31 25,00 552,51 1582,65 2+525 20.696 19.749 0,00 126,61 0,00 237,73 25,00 0,00 5943,18 2+550 16.666 19.431 0,00 348,84 0,00 445,65 25,00 0,00 11141,20 2+575 13.518 20.327 0,00 542,45 0,00 571,82 25,00 0,00 14295,41

49 2+600 13.814 20.952 0,00 601,18 2+625 11.521 21.577 0,00 673,60 2+650 13.872 22.202 0,00 673,60 2+675 15.878 22.827 0,00 542,37 2+700 21.720 23.452 0,00 235,83 2+725 26.288 25.066 0,00 51,55 2+750 34.906 33.929 180,90 0,00 2+775 35.523 33.533 488,65 0,00 2+800 38.420 36.031 533,76 0,00 2+825 37.001 36.074 310,76 0,00 2+850 31.184 29.025 0,00 12,02 2+875 28.050 27.921 0,00 240,03 2+900 25.221 28.546 0,00 412,05 2+925 25.778 29.077 0,00 412,05 2+950 26.324 29.627 0,00 440,28 2+975 28.357 30.302 0,00 534,49 0,00 637,39 25,00 0,00 15934,74 0,00 673,60 25,00 0,00 16840,00 0,00 607,99 25,00 0,00 15199,65 0,00 389,10 25,00 0,00 9727,49 0,00 143,69 25,00 0,00 3592,20 90,45 25,77 25,00 2261,23 644,36 334,77 0,00 25,00 8369,35 0,00 511,21 0,00 25,00 12780,16 0,00 422,26 0,00 25,00 10556,58 0,00 155,38 6,01 25,00 3884,54 150,30 0,00 126,03 25,00 0,00 3150,70 0,00 326,04 25,00 0,00 8151,05 0,00 412,05 25,00 0,00 10301,30 0,00 426,17 25,00 0,00 10654,16 0,00 487,38 25,00 0,00 12184,60 0,00 267,24 25,00 0,00 6681,09 40177,68 141468,73 ELEVASI ELEVASI LUASAN RATA - RATA VOLUME STA JARAK ASLI RENCANA GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN 3+000 26.437 30.779 0,00 563,64 0,00 507,04 25,00 0,00 12675,88 3+025 26.986 31.196 0,00 450,43 0,00 434,00 25,00 0,00 10849,98 3+050 28.915 31.554 0,00 417,57 0,00 417,57 25,00 0,00 10439,25 3+075 28.885 31.891 0,00 417,57 0,00 395,40 25,00 0,00 9885,08

50 3+100 31.085 31.997 0,00 373,24 3+125 34.835 32.969 0,00 86,59 3+150 37.709 36.255 0,00 112,61 3+175 43.373 42.624 327,63 0,00 3+200 45.243 44.675 783,67 0,00 3+225 48.650 43.676 988,47 0,00 3+250 49.567 44.610 949,71 0,00 3+275 46.395 43.783 865,69 0,00 3+300 44.885 40.630 701,36 0,00 3+325 42.050 39.504 488,35 0,00 3+350 38.315 37.411 266,69 0,00 3+375 34.451 31.506 58,87 0,00 3+400 30.980 31.689 0,00 114,00 3+425 35.285 31.602 0,00 428,05 3+450 18.301 31.514 0,00 1043,04 3+475 19.996 31.427 0,00 974,02 3+500 25.178 31.339 0,00 551,34 3+525 32.333 30.972 0,00 139,52 0,00 229,91 25,00 0,00 5747,78 0,00 99,60 25,00 0,00 2489,98 163,81 56,31 25,00 4095,33 1407,65 555,65 0,00 25,00 13891,20 0,00 886,07 0,00 25,00 22151,75 0,00 969,09 0,00 25,00 24227,20 0,00 907,70 0,00 25,00 22692,44 0,00 783,52 0,00 25,00 19588,11 0,00 594,85 0,00 25,00 14871,34 0,00 377,52 0,00 25,00 9437,96 0,00 162,78 0,00 25,00 4069,49 0,00 29,43 57,00 25,00 735,86 1425,00 0,00 271,03 25,00 0,00 6775,63 0,00 735,55 25,00 0,00 18388,63 0,00 1008,53 25,00 0,00 25213,19 0,00 762,68 25,00 0,00 19066,90 0,00 345,43 25,00 0,00 8635,75 0,00 69,76 25,00 0,00 1744,04 135760,68 133000,66 ELEVASI ELEVASI LUASAN RATA - RATA VOLUME STA JARAK ASLI RENCANA GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN GALIAN TIMBUNAN 3+550 39.227 38.445 149,07 35,96 205,65 17,98 25,00 5141,20 449,50 3+575 42.418 42.233 262,23 0,00 339,60 0,00 25,00 8489,99 0,00

51 3+600 45.077 45.237 416,97 0,00 3+625 47.070 47.177 594,66 0,00 3+650 47.313 47.198 525,53 0,00 505,82 0,00 25,00 12645,40 0,00 560,10 0,00 25,00 14002,38 0,00 262,77 0,00 25,00 6569,14 0,00 46848,10 449,50 VOLUME GALIAN CAMPURAN TIMBUNAN JARAK (M) 1745,72 2659,49 1749,47 50,00 0,00 0,00 46719,10 200,00 2298,00 4721,13 3504,39 50,00 0,00 0,00 92673,87 175,00 37853,86 6940,40 794,66 100,00 0,00 0,00 50859,04 125,00 0,00 0,00 52087,07 125,00 13507,60 7663,64 2832,00 225,00 0,00 0,00 79824,14 125,00 46809,11 5592,00 449,50 100,00 102213,8 27576,66 331445,2 STA 2+150 2+425 = 1745,73m 3 STA 2+450-2+975 = 40177,68 m 3 STA 3+000 3+525 = 135760,68 m 3 STA 3+550 3+650 = 46848,10 m 3 + 224532,18 m 3 Rekapitulasi Perhitungan Timbunan STA 2+150 2+425 = 51771,11 m 3

52 STA 2+450-2+975 = 141468,73m 3 STA 3+000 3+525 = 133000,66m 3 STA 3+550 3+650 = 449,50 m 3 + 326690,00 m 3 Jadi didapatkan total volume galian dan timbunan sebagai berikut : Total volume galian setempat = 224532,18 m 3 Total volume timbunan dari = 326690,01 m 3 Karena kondisi tanah setelah dimuat kedalam Dumpt Truck adalah kondisi gembur, maka volume tanah dikali dengan faktor konversi tanah 1,25. Jadi untuk total volume pekerjaan pengangkutan atau pemuatan tanah adalah 127697,2813 m 3. Sedangkan volume tanah timbunan adalah volume yang dibutuhkan untuk menutupi galian,tanah tersebut di ambil dari quarry. 4.2 Metode Pekerjaan Metode Pelaksanaan : a. Pada tahap awal pekerjaan alat berat yang digunakan adalah Dump Truck pada pekerjaan persiapan untuk pemuatan material tanah. Alat berat ini digunakan untuk mengangkut ke lokasi pekerjaan sejauh 4 kilometer yang diambil dari quarry, Sedangkan untuk area lokasi proyek dibutuhkan alat Excavator dan Dump Truck Pada tahap ini Excavator sebagai penggali, Dump Truck sebagai pengangkut. b. Selanjutnya setelah pekerjaan pengambilan material tanah selesai, dilakukan pekerjaan penghamparan material tanah. Pada tahap ini alat berat yang bekerja

53 adalah Motor Grader, yang berfungsi meratakan dan menghampar material tanah di lokasi pekerjaan. c. Setelah pekerjaan perataan material tanah dianggap selesai kemudian berlanjut pada pekerjaan penyiraman tanah dan dilanjut dengan pekerjaan pemadatan tanah. Pemadatan ini dilakukan perlayer atau perlapisan, setiap layer atau lapisan tebalnya 30 cm. Pada tahap ini alat yang bekerja adalah Water Tank Truck, Sheep Foot Roller dan Vibrator Roller. d. Pemadatan dianggap selesai apabila telah masuk dalam spesifikasi data lab dan hasil uji sand cone dilapangan. Keterangan : a. Pemuatan Matrial Timbunan b. Penghamparan Matrial Timbunan c. Penyiraman Matrial Timbunan d. Pemadatan Matrial Timbunan Penjelasan Siklus pekerjaan agregat : Gambar 4.2 Siklus Pekerjaan Penimbunan Tanah

54 A. Pemuatan matrial tanah dari Quary menuju lokasi pekerjaan sejauh 4 Km, alat yang di gunakan sebagai pemuat adalah Excavator dan pengangkut adalah dump truck. B. Pekerjaan penghamparan material tanah panjang hamparan adalah 1,5 Km, alat yang bekerja untuk menghampar adalah Motor Grader. C. Pekerjaan penyiraman agregat, daerah penyiraman sejauh 1,5 Km dan alat yang bekerja adalah Water Tank. Pemadatan tanah, tebal agregat pemadatan adalah 30 cm dan daerah pemadatan sejauh 1,5 km. Alat yang bekerja pada pekerjaan ini adalah Vibrator Roller dan Sheep Foot Roller. 4.2.1 Pekerjaan Galian Tanah Pekerjaan ini terdiri dari penggalian, pengangkutan, dan pembuangan material hasil galian dari pekerjaan galian tanah di proyek ini sesuai yang tercantum dalam kontrak. Tabel 4.2.1 kebutuhan tenaga, bahan, dan alat No. Tenaga Bahan Alat 1 Mandor - Excavator 2 Pekerja Dump Truck 3 Alat bantu Metode Pelaksanaan Pekerjaan galian tanah dilaksanakan untuk menghilangkan lapisan tanah atas (top soil), untuk borrow material, atau untuk pembuangan waste material,danuntuk pembentukan tanah sesuai dengan yang sudah direncanakan. Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :

MULAI 55 Survey Lapangan dan Pengumpulan Data Teknik Stalking Out Penggalian Material diangkut ke lokasi timbunan SELESAI Gambar 4.3 Bagan Alir Urutan Pekerjaan Galian Tanah Pekerjaan galian tanah terdiri dari penggalian, pengangkutan, penyimpanan, atau pembuangan semua bahan organik seperti lumpur, tanah, dan tanah lapisan atas. Lokasi pekerjaan galian tanahakan dibatasi oleh batas dan profil dari patok kayu. Ilustrasi pekerjaan seperti yang ada dibawah ini. Gambar 4.4 Penggalian Matrial Tanah Quarry

56 Penggalian tanah dilakukan dengan menggunakan Excavator, kemudian alat Excavator akan memuat tanah hasil galian tersebut ke dalam Dump Truck, dan setelah itu Dump Truck mengangkut hasil galian ke lokasi pekerjaan penimbunan. Digunakan untuk bahan timbunan Gambar 4.5 penghamparan material tanah Kedalaman tanah yang akan digali atau dipindahkan harus sesuai dengan rencanan pekerjaan. Material tanah yang masih dapat dipakai (Suitable material) akan dibawa ke lokasi pekerjaan timbunan sedangkan untuk Unsuitable material akan dibuang keluar dari lokasi proyek. Pengklasifikasian material hasil galian sebagai suitable/unsuitable material mengacu pada spesfikasi yang ditentukan atas persetujuan Direksi. Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan ini adalah inspeksi dimensi dan elevasi sesuai patok yang ditentukan dalam rencana pekerjaan. 4.2.2 Pekerjaan Timbunan Tanah Terdapat 2 macam pekerjaan timbunan yaitu pekerjaan timbunan biasa dan timbunan pilihan. Pekerjaan ini terdiri dari pendatangan bahan timbun, penempatan/penghamparan bahan timbunan, dan pemadatan tanah atau bahan granular yang disetujui untuk timbunan pilihan.

57 Untuk material tanah timbunan akan menggunakan tanah dari hasil galian tanah di km10 Kota Balikpapan (antara Sta 2+150 s/d STA 3+650) dan material tanah dari quarry. Tabel 4.2.2 kebutuhan tenaga, bahan, dan alat No. Tenaga Bahan Alat 1 Mandor Material Tanah Timbun Motor Grader 2 Pekerja Vibratory Roller 3 Water Tanker 4 Dump Truck Metode Pelaksanaan Tanah timbunan didatangkan oleh pemasok sampai kelokasi pekerjaan, material timbunan akan dihamparkan setebal 30 cm perlapisan dalam spesifikasi teknis dengan menggunakan Motor Grader dan Bulldozer. Sebelum proses pemadatan dilakukan, dilakukan inspeksi ketebalan dan kadar air untuk memastikan tercapainya Optimum Moisture Content pada saat pemadatan, jika bahan timbun terlalu kering, maka proses pembasahan dengan menggunakan Water Tank harus dilakukan. Setelah itu proses pemadatan dilakukan menggunakan alat pemadat Vibrator Roller dengan menyesuaikan ketersediaan lahan pemadatan. Jumlah lintasan pemadatan perlapisan adalah 8 lintasan. Pada pelaksanaan kegiatan pekerjaan ini diperlukan suatu urutan kerja yang matang agar pekerjaan dapat berjalan dengan baik, urutan kerja proyek dapat dilihat seperti bagan berikut ini :

58 Mulai Staking out lokasi Pengangkutan Material ke Lokasi Pekerjaan Spreading Inspeksi Elevasi & Ketebalan Hamparan Not OK Not OK (Kadar air berlebih) OK Cek Kadar Air Not OK (Kadar air kurang) Dikeringkan / Diganti dengan material yang sesuai OK Dibasahi dengan air Compacting Inspeksi & Test Density Not OK OK Selesai Bagan Alir Urutan Kerja Pekerjaan TimbunanTanah Kontrol kualitas atas hasil pekerjaan ini adalah inspeksi dimensi dan elevasi sesuai patok yang ditentukan dalam shop drawing dan tes uji kepadatan dengan sand cone. Gambar 4.6 Pengambilan Material Tanah Quarry

59 Di stock pile area atau quary, loading material timbunan ke Dump Truck menggunakan Excavator, kemudian pengangkutan ke lokasi timbunan dengan Dump Truck. Gambar 4.7 Penghamparan Matrial Tanah Setelah Dump Truck sampai ke lokasi, penghamparan material timbunan dengan Motor Grader. Gambar 4.8 Penyiraman dan Pemadatan Tanah Material tanah timbunan disiram dengan air (jika terlalu kering dan untuk mencapai kadar air optimum) dan dipadatkan menggunakan Vibro Roller Lapis 2 Lapis 1 Lapis 3, Gambar 4.9 Pekerjaan pemadatan dilakukan lapis per lapis Pekerjaan timbunan tanah terdiri dari pengangkutan, penempatan material timbunan, dan pemadatan tanah yang sudah dilakukan pengujian.lokasi pekerjaan timbunan tanah akan dibatasi oleh batas dan profil dari patok kayu, dan kemudian pekerjaan timbunan tanah akan dihamparkan menggunakan Motor Grader,

60 kemudian dipadatkan dengan Vibrator Roller. Pekerjaan timbunan akan dihentikan apabila tinggi timbunan telah mencapai Top Elevasi. 4.3 Perhitungan Kapasitas Produksi Alat Berat Pekerjaan dalam proyek Pembangunan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda segmen 5 ini tidak terlepas dari digunakannya alat berat sebagai sarana untuk mempermudah pekerjaan. Namun sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut perlu diperhitungkan kapasitas produksi masing masing alat yang bekerja untuk setiap jenis pekerjaan. 4.3.1 Pekerjaan Galian timbunan dari tanah Setempat Berikut ini adalah perhitungan kapasitas produksi alat berat yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan galian timbunan dari tanah setempat di lapangan : 1. Excavator Gambar 4.10 Excavator PC 200-8

61 Perhitungan kapasitas produksi excavator untuk mengerjakan galian pada lokasi proyek. Adapun perhitungannya sebagai berikut : Data yang dibutuhkan : Merk dan model alat = Excavator PC 200-8 Kapasitas Bucket (q1) = 1m 3 (spesifikasi alat) Faktor Bucket ( K ) = 0,9 ( sedang, Tabel 2.3) Kondisi Operasi Alat Pemeliharaan Mesin Efisiensi Kerja ( E ) = Baik Sekali = Baik Sekali = 0,83 (pemeliharaan mesin baik sekali Tabel 2.2 ) Waktu Gali = 11 detik ( Kedalaman galian 2-4, tabel 2.4) Waktu Putar = 4 detik ( 45 o -90 o, tabel 2.5) Waktu Buang = 5 detik ( kedalam Dump Truck ) Jam Kerja = 7 jam a. Produksi Persiklus ( q ) q = q1 x K = 1 x 0,9 = 0,9 m 3 b. Waktu Siklus Cm = waktu gali + ( Waktu putar x 2 ) + waktu buang = 11 + (4 x 2) + 5 =24 detik c. Produksi per jam Q = = 0,9 x 3600 x 0,81 x 3 24

62 = 328,05m 3 /jam d. Waktu Pekerjaan Perhitungan waktu pekerjaan galian tanah yang diambil dari Quary Volume tanah timbunan = 224532,18 m 3 Alat yang bekerja Produksi alat per/jam Jam Kerja per/hari = 3 unit = 328,05m 3 /jam = 7 jam Waktu Pekerjaan = 684,44 jam = 684,44 : 7 = 97,77 hari 98 hari Jadi waktu 3 unit Excavator untuk menyelesaikan pekerjaan galian untuk tanah quary material timbunan pada lokasi proyek adalah = 97,77 hari 98 hari.. 2. Dump Truck Gambar 4.11 Scania P380

63 Perhitungan kapasitas produksi dump truck untuk pekerjaan timbunan dilokasi proyek dan untuk menimbun tanah timbunan yang akan di timbun. Adapun perhitungannya sebagai berikut: Data yang dibutuhkan: Merk dan model alat Jam kerja perhari Kapasitas ( HP ) = Scania P380 = 7 jam = 175 HP Kapasitas dump truck ( C1 ) = 10 m 3 ( spesifikasi alat ) Jarak angkut ( D ) = 750 m ( dari tanah setempat ) Kondisi operasi alat Pemeliharaan mesin = Baik Sekali = Baik Sekali Efisiensi kerja ( E ) = 0,83 ( tabel 2.2 ) Waktu buang ( t1 ) = 0,6 menit ( baik, tabel 2.9 ) Waktu tunggu ( t2 ) = 0,2menit ( baik, tabel 2.10 ) Kecepatan pergi ( V1 ) = 30 km/jam ( asumsi lapangan ) =500 m/menit Kecepatan kembali ( V2 ) = 45 km/jam = 750 m/menit a. Jumlah siklus yang diperlukan Excavator untuk mengisi kedalam Dump Truck n = =

64 = 11,11 Waktu muat = n x Cm = 11,11x 24 detik = 4,44 menit 5 menit. b. Waktu siklus Dump Truck untuk memuat hasil galian dari quary menuju lokasi proyek pengurugan (Cmt). ( ) ( ) = 19,10 menit c. Produksi per siklus C = n x q1 x k = 11,11 x 1 x 0,9 = 9,9 menit d. Produksi per jam Dump Truck ( Q ) Q = = = 25,81 m 3 /jam e. Produksi Q = x M = x 12 = 328,05 m 3 /jam

65 f. Waktu pekerjaan Perhitungan waktu pekerjaan galian tanah quary Volume galian = 224532,18 m 3 Alat yang bekerja Produksi alat per jam = 12 unit = 328,05 m 3 /jam Waktu pekerjaan = 684,44 m 3 =684,44: 7 = 97 hari. Jadi 3 unit Excavator bekerja kombinasi dengan 12 unit Dump Truck selama 7 jam perhari dengan durasi pekerjaan 97 hari. 3. Motor Grader Gambar 4.12 MITSUBISHI 330-E Perhitungan kapasitas produksi Motor Grader untuk pekerjaan perataan tanah pada proyek jalan tol di lokasi proyek. Adapun perhitungannya sebagai berikut: Data yang dibutuhkan: Merk alat = MITSUBISHI 330-E

66 Panjang jalan (Lh) Panjang blade = 1500 m = 2,2 m Panjang Efektif Blade ( Le ) = 1,6 ( sudut 60 o,table 2.12 ) Lebar over lap ( Lo) Jumlah lintas ( N) Lajur lintasan ( n ) Tebal hamparan ( t ) = 0,5 m = 2 lintasan = 1 lajur = 0,30 m Kecepatan operasi alat ( V ) = 2,5 km/jam Kondisi oprasi alat Pemeliharaan alat = baik sekali = baik sekali Efisiensi = 0,83 (tabel 2.2 ) Jam kerja per hari Kapasitas alat( HP ) Waktu siklus ( Cm ) = 7 jam = 135 HP = T1 + T2 T1 =Lh x 60 V x 1000 = 1500 x 60 2,5 x 1000 = 36 menit T2 = waktu lain-lain = 2,5 menit Cm = 36 + 2,5 =38,5 menit a. Produksi perjam ( Q2 ) Q = V x ( Le Lo ) x 1000 x E

67 = 2,5 x (1,6-0,3)x1000x0,83 = 2697,50 m 3 /jam b. Waktu pekerjaan Peritungan perataan tanah Volume pekerjaan = 224532,18 m 3 Alat yang bekerja Jam kerja = 3 unit Motor Grader = 7 jam Waktu = 224532,18 2679,50 = 83,79 jam =83,79: 7 = 11,97 hari 12 hari Jadi waktu yang dibutuhkan 1 unit Motor Grader untuk pekerjaan penghampar material adalah = 11,97 hari 12 hari. Karena Motor Grader mengikuti siklus Dump Truck maka jumlah jam kerja motor adalah 97 hari. 4. SheepFoot Roller Gambar 4.13 Sheep Foot Roller SV 512 TV Perhitungan kapasitas produksi Sheep Foot Roller untuk pekerjaan pemadatan awal. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

68 Data yang dibutuhkan : Merk dan model alat Kapasitas alat = SAKKAI = 10 Ton Lebar roda pemadat (b) = 1,80 m ( Spesifikasi alat ) Kapasitas mesin (HP) = 190 HP Lebar efektif pemadatan (W) = b bo = 1,80 0,2 ( tipe gilas roda getar, tabel 2.13 ) = 1,6 m Kecepatan pemadatan (V) = 3 km/jam ( gilas roda besi, Tabel 2.12) Tebal pemadatan (H) = 0,30 m (Loose) Efisiensi Kerja = 0,83 ( tabel 2.2 ) Jumlah lintasan (N) Jam kerja per hari = 8 lintasan = 7 Jam a. Produksi per jam ( Q ) Q = = 1,6 x 3 x 0,30 x 1000 x 0,83 8 = 448,2 m 3 /jam b. Waktu pekerjaan Volume pekerjaan = 224532,18 m 3 Alat yang bekerja Produksi alat per jam Jam kerja = 1 unit Sheep foot Roller = 448,2 m 3 /jam = 7 jam

69 Waktu = 224532,18 448,2 = 500,96 jam = 500,96 7 = 71 hari Jadi waktu yang di butuhkan untuk 3 unit Sheep Foot Roller untuk pekerjaan pemadatan tanah timbunan adalah 71 hari. Karena Sheep Foot Roller mengikuti jam kerja Dump Truck, maka untuk pekerjaan timbunan tanah adalah 97 Hari 5. Vibrator Roller Gambar 4.14 Vibrator Roller SV512D Perhitungan kapasitas produksi Vibrator Roller untuk pekerjaan pemadatan awal. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : Data yang dibutuhkan : Merk dan model alat Kapasitas alat = SAKKAI = 10 Ton

70 Lebar roda pemadat (b) = 1,80 m ( Spesifikasi alat ) Kapasitas mesin (HP) = 190 HP Lebar efektif pemadatan (W) = b bo = 1,80 0,2 ( tipe gilas getar, tabel 2.13 ) = 1,6 m Kecepatan pemadatan (V) = 3 km/jam (gilas besi, Tabel 2.12) Tebal pemadatan = 0,30 m (Loose) Efisiensi Kerja = 0,83 ( tabel 2.2 ) Jumlah lintasan (N) jam kerja per hari = 8 lintasan = 7 Jam a. Produksi per jam ( Q ) b. Waktu pekerjaan Q = = 1,6x 3 x 0,30 x 1000 x 0,83 8 = 448,2 m 3 /jam Volume pekrjaan = 224532,18 m 3 Alat yang bekerja = 3 unit Vibrator Roller Produksi alat per jam = 448,2 m 3 /jam Jam kerja = 7 jam Waktu = 224532,18 448,2 = 500,96 : 7 = 71 hari

71 Jadi waktu yang di butuhkan untuk 3 unit Vibrator Roller untuk pekerjaan pemadatan tanah timbunan adalah 71 hari. Karena Vibrator Roller mengikuti jam kerja Dump Truck, maka untuk pekerjaan timbunan tanah adalah 97 Hari. 6. Water Tank Gambar 4.15 Water Tank Truck Perhitungan kapasitas produksi Water Tank untuk pekerjaan pemadatan tanah timbunan. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut: Data yang dibutuhkan : Merk alat berat = Mitsubishi Fuso Volume tangka air ( V ) = 5 m 3 Kebutuhan ( Wc ) = 0,05 m 3 Kapasitas pompa air ( pa ) = 150 liter/ menit Efesiensi alat = 0,75 ( tabel 2.2 ) a. Produksi perjam ( Q ) Q = = 150 x 0,75 x 60 1000 x0,05

72 = 405 m 3 /jam b. Waktu pekerjaan Perhitungan penyiraman Volume pemadatan = 224532,18 m 3 Alat yang bekerja Produksi alat yang bekerja Jam kerja = 3 unit water tank = 405 m 3 /jam = 7 jam Waktu = 224532,18 405 = 554,40 jam = 554,40 : 7 = 79 hari Jadi waktu yang dibutuhkan 3 unit water tank untuk pekerjaan penyiraman pemadatan tanah adalah = 79 hari. Karena water tank mengikuti siklus vibrator roller maka waktu yang dibutuhkan 1 unit water tank untuk pekerjaan penyiraman pemadatan material adalah 97 hari. 4.3.2 Pekerjaan timbunan dengan menggunakan tanah quarry Berikut ini adalah perhitungan kapasitas produksi alat berat yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan timbunan dengan tanah quarry di lapangan :

73 1. Excavator Gambar 4.10 Excavator PC 200-8 Perhitungan kapasitas produksi excavator untuk mengerjakan galian pada lokasi proyek. Adapun perhitungannya sebagai berikut : Data yang dibutuhkan : Merk dan model alat = Excavator PC 200-8 Kapasitas Bucket (q1) = 1m 3 (spesifikasi alat) Faktor Bucket ( K ) = 0,9 ( sedang, Tabel 2.3) Kondisi Operasi Alat Pemeliharaan Mesin Efisiensi Kerja ( E ) = Baik Sekali = Baik Sekali = 0,83 (pemeliharaan mesin baik sekali Tabel 2.2 ) Waktu Gali = 11 detik ( Kedalaman galian 2-4, tabel 2.4) Waktu Putar = 4 detik ( 45 o -90 o, tabel 2.5) Waktu Buang = 5 detik ( kedalam Dump Truck ) Jam Kerja = 7 jam

74 e. Produksi Persiklus ( q ) q = q1 x K = 1 x 0,9 = 0,9 m 3 f. Waktu Siklus Cm = waktu gali + ( Waktu putar x 2 ) + waktu buang = 11 + (4x2) + 5 =24 detik g. Produksi per jam Q = = 0,9 x 3600 x 0,81 24 = 112,05m 3 /jam h. Waktu Pekerjaan Perhitungan waktu pekerjaan galian tanah yang diambildari Quary Volume tanah timbunan =102157,83 m 3 Alat yang bekerja Produksi alat per/jam Jam Kerja per/hari = 1 unit = 112,05m 3 /jam = 7 jam Waktu Pekerjaan = 911,71jam = 911,71: 7 = 130,24hari 131 hari Jadi waktu 1 unit Excavator untuk menyelesaikan pekerjaan galian untuk tanah quary material timbunan pada lokasi proyek adalah = 130,24hari 131 hari..

75 2. Dump Truck Gambar 4.11 Scania P380 Perhitungan kapasitas produksi dump truck untuk pekerjaan timbunan dilokasi proyek dan untuk menimbun tanah timbunan yang akan di timbun. Adapun perhitungannya sebagai berikut: Data yang dibutuhkan: Merk dan model alat Jam kerja perhari Kapasitas ( HP ) = Scania P380 = 7 jam = 175 HP Kapasitas dump truck ( C1 ) = 10 m 3 ( spesifikasi alat ) Jarak angkut ( D ) = 4 km ( dari quary kelokasi penimbunan ) Kondisi oprasi alat Pemeliharaan mesin = Baik Sekali = Baik Sekali Efisiensi kerja ( E ) = 0,83 ( tabel 2.2 ) Waktu buang ( t1 ) = 0,6 menit ( baik, tabel 2.9 ) Waktu tunggu ( t2 ) = 0,2menit ( baik, tabel 2.10 ) Kecepatan pergi ( V1 ) = 30 km/jam ( asumsi lapangan )

76 =500 m/menit Kecepatan kembali ( V2 ) = 45 km/jam = 750 m/menit g. Jumlah siklus yang diperlukan Excavator untuk mengisi kedalam Dump Truck n = = = 11,11 Waktu muat = n x Cm = 11,11x 24 detik = 4,44 menit 5 menit. h. Waktu siklus Dump Truck untuk memuat hasil galian dari quary menuju lokasi proyek pengurugan (Cmt). ( ) ( ) = 19,10 menit i. Produksi per siklus C = n x q1 x k = 11,11 x 1 x 0,9 = 9,9 menit j. Produksi per jam Dump Truck ( Q ) Q =

77 = = 25,81 m 3 /jam k. Perkiraan Dump Truck = = 3,82 unit 4 unit Dump Truck l. Produksi Q = x M = x 4 = 111,94 m 3 /jam m. Waktu pekerjaan Perhitungan waktu pekerjaan galian tanah quary Volume galian = 102157,83m 3 Alat yang bekerja Produksi alat per jam = 4unit = 111,94 m 3 /jam Waktu pekerjaan = 912,61m 3 =912,61: 7 = 130,38 hari 131 hari. Jadi 1 unit Excavator bekerja kombinasi dengan 4 unit Dump Truck selama 7 jam perhari dengan durasi pekerjaan 131 hari.

78 3. Motor Grader Gambar 4.12 MITSUBISHI 330-E Perhitungan kapasitas produksi Motor Grader untuk pekerjaan perataan tanah pada proyek jalan tol di lokasi proyek. Adapun perhitungannya sebagai berikut: Data yang dibutuhkan: Merk alat = MITSUBISHI 330-E Panjang jalan (Lh) Panjang blade = 1500 m = 2,2 m Panjang Efektif Blade ( Le ) = 1,6 ( sudut 60 o,table 2.12 ) Lebar over lap ( Lo) Jumlah lintas ( N) Lajur lintasan ( n ) Tebal hamparan ( t ) = 0,5 m = 2 lintasan = 1 lajur = 0,30 m Kecepatan operasi alat ( V ) = 2,5 km/jam Kondisi oprasi alat Pemeliharaan alat = baik sekali = baik sekali

79 Efisiensi = 0,83 (tabel 2.2 ) Jam kerja per hari Kapasitas alat( HP ) Waktu siklus ( Cm ) = 7 jam = 135 HP = T1 + T2 T1 =Lh x 60 V x 1000 = 1500 x 60 2,5 x 1000 = 36 menit T2 = waktu lain-lain = 2,5 menit Cm = 36 + 2,5 =38,5 menit c. Produksi perjam ( Q2 ) Q = V x ( Le Lo ) x 1000 x E = 2,5 x (1,6-0,3)x1000x0,83 = 2697,50 m 3 /jam d. Waktu pekerjaan Peritungan perataan tanah Volume pekerjaan = 102157,83m 3 Alat yang bekerja Jam kerja = 1 unit Motor Grader = 7 jam Waktu = 102157,83 2679,50 = 38,12 jam = 38,12 : 7

80 = 5,44 hari 6 hari Jadi waktu yang dibutuhkan 1 unit Motor Grader untuk pekerjaan penghampar material adalah = 5,44 hari 6 hari. Karena Motor Grader mengikuti siklus Dump Truck maka jumlah jam kerja motor adalah 131 hari. 4. SheepFoot Roller Gambar 4.13 Sheep Foot Roller SV 512 TF Perhitungan kapasitas produksi Sheep Foot Roller untuk pekerjaan pemadatan awal. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : Data yang dibutuhkan : Merk dan model alat Kapasitas alat = SAKKAI = 10 Ton Lebar roda pemadat (b) = 1,80 m ( Spesifikasi alat ) Kapasitas mesin (HP) = 190 HP Lebar efektif pemadatan (W) = b bo = 1,80 0,2 ( tipe gilas roda getar, tabel 2.13 ) = 1,6 m Kecepatan pemadatan (V) = 3 km/jam ( gilas roda besi, Tabel 2.12) Tebal pemadatan (H) = 0,30 m (Loose)

81 Efisiensi Kerja = 0,83 ( tabel 2.2 ) Jumlah lintasan (N) Jam kerja per hari = 8 lintasan = 7 Jam c. Produksi per jam ( Q ) Q = = 1,6 x 3 x 0,30 x 1000 x 0,83 8 = 149,4 m 3 /jam d. Waktu pekerjaan Volume pekerjaan = 102157,83m 3 Alat yang bekerja Produksi alat per jam Jam kerja = 1 unit Shee foot Roller = 149,4 m 3 /jam = 7 jam Waktu = 102157,83 149,4 = 683,78jam = 683,78 7 = 97,68 hari 98 hari Jadi waktu yang di butuhkan untuk 1 unit Sheep Foot Roller untuk pekerjaan pemadatan tanah timbunan adalah 97,68 hari 98 hari. Karena Sheep Foot Roller mengikuti jam kerja Dump Truck, maka untuk pekerjaan timbunan tanah adalah 131 Hari

82 5. Vibrator Roller Gambar 4.14 Vibrator Roller SV512D Perhitungan kapasitas produksi Vibrator Roller untuk pekerjaan pemadatan awal. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut : Data yang dibutuhkan : Merk dan model alat Kapasitas alat = SAKKAI = 10 Ton Lebar roda pemadat (b) = 1,80 m ( Spesifikasi alat ) Kapasitas mesin (HP) = 190 HP Lebar efektif pemadatan (W) = b bo = 1,80 0,2 ( tipe gilas getar, tabel 2.13 ) = 1,6 m Kecepatan pemadatan (V) = 3 km/jam (gilas besi, Tabel 2.12) Tebal pemadatan = 0,30 m (Loose) Efisiensi Kerja = 0,83 ( tabel 2.2 ) Jumlah lintasan (N) jam kerja per hari = 8 lintasan = 7 Jam