KARAKTERISASI SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ANODA KORBAN PADA SISTEM PERPIPAAN YANG TERTANAM DALAM TANAH

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan. PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk adalah perusahaan yang bergerak

TERSELESAIKAN H+7 P2

Moch. Novian Dermantoro NRP Dosen Pembimbing Ir. Muchtar Karokaro, M.Sc. NIP

Perhitungan Teknis LITERATUR MULAI STUDI SELESAI. DATA LAPANGAN : -Data Onshore Pipeline -Data Lingkungan -Mapping Sector HASIL DESAIN

SEMINAR TUGAS AKHIR. Aisha Mei Andarini. Oleh : Dosen Pembimbing : Dr.rer.nat.Triwikantoro, M.Sc. Surabaya, 21 juli 2010

ANALISA PROTEKSI KATODIK DENGAN MENGGUNAKAN ANODA TUMBAL PADA PIPA GAS BAWAH TANAH PT. PUPUK KALIMANTAN TIMUR DARI STASIUN KOMPRESSOR GAS KE KALTIM-2

PENGARUH TEMPERATUR PADA COATING WRAPPING TAPE TERHADAP COATING BREAKDOWN

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-6 1

JURNAL TEKNIK ITS Vol. 4, No. 1, (2015) ISSN: ( Print) F-56

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI

ANALISA DESAIN SISTEM SS IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA OFFSHORE PIPELINE MILIK JOB PERTAMINA PETROCHINA EAST JAVA

Jumlah Anoda (N) Tahanan Kabel (R2) Tahanan Total (Rt) = Ic / Io = 21,62 / 7 = 3,1. R2 = R1 + α (T2 T1) = 0, ,00393 (30-24) = 0,02426 ohm/m

Proteksi Katodik dengan Menggunakan Anoda Korban pada Struktur Baja Karbon dalam Larutan Natrium Klorida

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK (CP) ANODA KORBAN PADA PIPA BAJA (Studi Kasus Pipa PGN di PT. Nippon Sokubai Indonesia)

Perlindungan Lambung Kapal Laut Terhadap Korosi Dengan Sacrificial Anode. Oleh : Fahmi Endariyadi

LAB KOROSI JPTM FPTK UPI

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) F-78

STRATEGI PENGENDALIAN UNTUK MEMINIMALISASI DAMPAK KOROSI. Irwan Staf Pengajar Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK

Kata kunci : BEM, Korosi, Beton berulang, Proteksi katodik, Anoda korban, Simulasi

Semarang, 6 juli 2010 Penulis

Analisa Desain Sistem Impressed Current Cathodic Protection (ICCP) pada Offshore Pipeline milik JOB Pertamina-Petrochina East Java

Dosen Pembimbing : Sutarsis,ST,M.Sc.Eng. Oleh : Sumantri Nur Rachman

PERANCANGAN PROTEKSI ARUS PAKSA PADA PIPA BAJA API 5L DENGAN COATING DAN TANPA COATING DI DALAM TANAH

Vol.3 No.1 Juni 2017, hal p-issn: e-issn:

Tubagus Noor Rohmannudin, Sulistijono, Faris Putra Ardiansyah

BAB III METODE DAN HASIL SURVEY

DR. IR. ACHMAD SULAIMAN

OPTIMASI DESAIN DAN SIMULASI SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA WATER INJECTION PIPELINE

PROPOSAL TUGAS AKHIR (P3) MO

REDUKSI-OKSIDASI PADA PROSES KOROSI DAN PENCEGAHANNYA Oleh Sumarni Setiasih, S.Si., M.PKim.

RANCANG BANGUN PENGGUNAAN METODE IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION PADA LOGAM BERBASIS MIKROKONTROLER

DESAIN SISTEM PROTEKSI KATODIK ANODA KORBAN PADA JARINGAN PIPA PERTAMINA UPms V

BAB IV DESAIN KEBUTUHAN PROTEKSI

PENGARUH KONSENTRASI NIKEL DAN KLORIDA TERHADAP PROSES ELEKTROPLATING NIKEL

ANALISIS DESAIN SACRIFICIAL ANODE CATHODIC PROTECTION PADA JARINGAN PIPA BAWAH LAUT

Elektrokimia. Sel Volta

MANAJEMEN KOROSI BERBASIS RISIKO PADA PIPA PENYALUR GAS

PROTEKSI KATODIK DENGAN ANODA TUMBAL SEBAGAI PENGENDALI LAJU KOROSI BAJA DALAM LINGKUNGAN AQUEOUS

ANTI KOROSI BETON DI LINGKUNGAN LAUT

STUDI PERBANDINGAN SISTEM PERLINDUNGAN KOROSI SACRIFICIAL ANODE DAN IMPRESSED CURRENT PADA STRUKTUR JACKET

PERANCANGAN SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ARUS PAKSA PADA PIPA PDAM KOTA SURABAYA JALUR DISTRIBUSI JEMBATAN MERAH KEDUNG COWEK

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA SEL VOLTA SEDERHANA

4.1 INDENTIFIKASI SISTEM

BAB I PEDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pipa merupakan salah satu kebutuhan yang di gunakan untuk

DR. IR. Achmad Sulaiman

PENGARUH STRAY CURRENT TERHADAP SISTEM PROTEKSI KATODIK DENGAN VARIASI KONDISI LINGKUNGAN, BESAR TEGANGAN DAN JARAK TERHADAP SISTEM PROTEKSI

ANALISA PENGGUNAAN IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION (ICCP) PADA SISTEM PENDINGIN UTAMA UNIT 1&2 PLTU PAITON

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM KIMIA BEDA POTENSIAL SEL VOLTA

PENGARUH KEHADIRAN TEMBAGA TERHADAP LAJU KOROSI BESI TUANG KELABU

CARBON STEEL CORROSION IN THE ATMOSPHERE, COOLING WATER SYSTEMS, AND HOT WATER Gatot Subiyanto and Agustinus Ngatin

PENGENDALIAN KOROSI PADA PLAT LAMBUNG KAPAL DENGAN MENGGUNAKAN ANODA KORBAN

BAB I PENDAHULUAN. Analisa Sistem Proteksi Katodik 1

SKRIPSI PRESENTASI 3 (P3)

Proteksi Katodik Metoda Anoda Tumbal Untuk Mengendalikan Laju Korosi

ELEKTROKIMIA DAN KOROSI (Continued) Ramadoni Syahputra

PENGARUH DIMENSI CACAT GORES PADA COATING

UH : ELEKTROLISIS & KOROSI KODE SOAL : A

I. PENDAHULUAN. hidupnya. Salah satu contoh diantaranya penggunaan pelat baja lunak yang biasa

Pengaruh variasi pembagian jumlah anoda dengan pola horisontal terhadap laju korosi baja SS400 pada media air laut

ANALISIS PENAMBAHAN LARUTAN BENTONIT DAN GARAM UNTUK MEMPERBAIKI TAHANAN PENTANAHAN ELEKTRODA PLAT BAJA DAN BATANG

PROTEKSI KATODIK BAJA AISI 1020 MENGGUNAKAN ANODA ALUMUNIUM

Elektroda Cu (katoda): o 2. o 2

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA FISIKA

ANALISA PERBANDINGAN LAJU KOROSI MATERIAL STAINLESS STEEL SS 316 DENGAN CARBON STEEL A 516 TERHADAP PENGARUH AMONIAK

STUDI IMPRESSED CURRENT CATHODIC PROTECTION

Retno Kusumawati PENDAHULUAN. Standar Kompetensi : Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan seharihari.

BAB I PENDAHULUAN. dimana logam menjadi satu akibat panas las, dengan atau tanpa. pengaruh tekanan, dan dengan atau tanpa logam pengisi.

Oleh : Afif Wiludin NRP Dosen Pembimbing : Ir. Heri Supomo, Msc.

Redoks dan Elektrokimia Tim Kimia FTP

Elektrokimia. Tim Kimia FTP

ANALISA PERBANDINGAN PEMAKAIAN DAN PEMASANGAN CATHODIC PROTECTION DENGAN MENGGUNAKAN METODE WILSON WALTON DAN DIMET DENGAN METODE PENDEKATAN

INHIBITOR KOROSI BAJA KARBON DALAM LARUTAN 1% 4 JENUH CO2

BAB I PENDAHULUAN. terjadinya perubahan metalurgi yaitu pada struktur mikro, sehingga. ketahanan terhadap laju korosi dari hasil pengelasan tersebut.

Bab IV Hasil dan Pembahasan

Studi Perbandingan Kinerja Anoda Korban Paduan Aluminium dengan Paduan Seng dalam Lingkungan Air Laut

Pemanfaatan Bentonite sebagai Media Pembumian Elektroda Batang

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. juga menjadi bisnis yang cukup bersaing dalam perusahaan perbajaan.

STUDI KOMPARASI PROTEKSI KATHODIK ANTARA ANODA ZINK DENGAN ANODA ALUMINIUM SETELAH DIAPLIKASIKAN PADA TUG BOAT UNIVERSAL DAN TUG BOAT MARINER

(Fuel cell handbook 7, hal 1.2)

TUGAS SARJANA. KOROSI GALVANIS PADA STEEL AISI Cu DENGAN VARIASI PEMBIASAN SCRAP STEEL SEBAGAI ANODA KEDUA PADA MEDIUM NaCl

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (Tatap Muka Ke-4) 1. Identitas : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Jurusan/Program Studi : Pendidikan Kimia/Kimia

9/30/2015 ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA ELEKTROKIMIA. Elektrokimia? Elektrokimia?

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: ( Print) 1

PENGARUH LAJU KOROSI PELAT BAJA LUNAK PADA LINGKUNGAN AIR LAUT TERHADAP PERUBAHAN BERAT.

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 1

BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Diagram konsumsi energi final per jenis (Sumber: Outlook energi Indonesia, 2013)

BAB II KOROSI dan MICHAELIS MENTEN

ANALISIS LAJU KOROSI PADA BAJA KARBON DENGAN MENGGUNAKAN AIR LAUT DAN H 2 SO 4

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA DASAR II Elektrolisis Disusun Oleh:

STUDI KINERJA BEBERAPA RUST REMOVER

BAB I PENDAHULUAN. sebuah konstruksi didirikan diatasnya. Hal ini disebabkan karena tingginya kadar

PRESENTASI FIELD PROJECT

KOROSI ELEKTROKIMIAWI (KOR)

Produksi Gas Oksigen Melalui Proses Elektrolisis Air Laut Sebagai Sumber Energi Ramah Lingkungan

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Analisa Pengaruh Jenis Elektroda terhadap Laju Korosi pada Pengelasan Pipa API 5L Grade X65 dengan Media Korosi FeCl 3

RACE-Vol.4, No.1, Maret 2010 ISSN PENGARUH PASANGAN ELEKTRODA TERHADAP PROSES ELEKTROKOAGULASI PADA PENGOLAHAN AIR BUANGAN INDUSTRI TEKSTIL

Pengaruh Perlakuan Panas Pada Anoda Korban Aluminium Galvalum Iii terhadap Laju Korosi Pelat Baja Karbon Astm A380 Grade C

Transkripsi:

KARAKTERISASI SIMULATOR SISTEM PROTEKSI KATODIK METODE ANODA KORBAN PADA SISTEM PERPIPAAN YANG TERTANAM DALAM TANAH Retno Indarti *, Yunus Tonapa Sarungu, Cut Magesang Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, DS Ciwaruga, 40123 e-mail: sarungutonapa@gmail.com e-mail: ret.indarti@gmail.com ABSTRAK Sistem proteksi katodik anoda korban adalah salah satu metode pengendalian korosi untuk logam dalam sistem perpipaan di dunia industri minyak dan gas bumi yang tertanam dalam tanah, dengan cara menghubungkan anoda korban terhadap material yang diproteksi. Sistem perpipaan terdiri dari jaringan beberapa pipa sesuai dengan standar teknik perpipaan menurut SK Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M-PE/1997. Material yang diproteksi berperan sebagai katoda dan logam yang dikorbankan sebagai anoda. Penelitian ini dilakukan melalui proses perancangan, pembuatan, dan uji karakteristik simulator sistem proteksi katodik metode anoda korban yang berdasarkan acuan pada standar NACE (National Association of Corrosion Engineers). Struktur yang diproteksi berupa pipa seamless dengan luas permukaan 5,7424 m 2. Kebutuhan arus proteksi adalah 0,003445 A. Anoda korban yang diterapkan pada simulator ini adalah anoda korban magnesium ( Mg) dengan berat 7 kg dan arus keluaran 0,0328 ampere. Hasil uji karakteristik pipa : potensial proteksi -1400mV/CSE. Anoda korban yang digunakan adalah anoda Magnesium, karena lebih efisien dan efektif daripada anoda Aluminium dan anoda Seng (Zn), sebagai anoda korban di lingkungan tanah. Pengukuran potensial proteksi untuk jarak yang tepat terhadap struktur pipa pada rentang 10-70cm dari punggung pipa. Kata kunci; uji karakteristik, potensial proteksi, anoda korban, proteksi katodik I. Pendahuluan Sistem perpipaan merupakan salah satu aspek penting yang mendukung proses produksi di dunia industri termasuk industri minyak dan gas bumi. Sistem perpipaan terdiri dari beberapa jaringan pipa yang digunakan sebagai alat distribusi. Sesuai dengan standar teknik perpipaan yang dipakai di Indonesia dan tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 300.K/38/M-PE/1997, pipa penyalur minyak dan gas bumi harus ditimbun di dalam tanah. Hal ini juga mengacu pada standar internasional tentang pemasangan pipa, contohnya ASME B31.8 yang berjudul Gas Transmission and Distribution Piping System. Penempatan jaringan pipa dalam tanah dapat menyebabkan korosi pada pipa, hal ini terjadi karena dalam tanah terdapat mineral-mineral yang dapat menyebabkan atau bahkan memacu terjadinya korosi pada pipa. Untuk mengendalikan atau memperlambat terjadinya korosi pada jaringan pipa tersebut maka sistem pengendalian yang dapat dilakukan pada umumnya adalah pemasangan coating dan dilengkapi dengan penerapan metode proteksi katodik. Metode proteksi katodik terdiri dari dua jenis, yaitu metode proteksi anoda korban (sacrificial anode) Shiddiq.I.K dan Anggakusumah.M.N, 2009) dan arus paksa (impressed current) (Gilang.R dan Fahturochman.D,2011). Prinsip proteksi katodik adalah membanjiri struktur yang dilindungi oleh arus eksternal. Sumber arus yang digunakan pada metoda anoda korban berasal dari logam yang kurang mulia yang dihubungkan dengan konduktor logam pada struktur yang dilindungi (untuk sacrificial anode). Penerapan metode proteksi katodik memerlukan dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan tentang potensial logam, elektrokimia, pengukuran potensial logam atau korosi, pengukuran resistivitas, ph tanah, dan sifat mekanik suatu bahan. Dasar pengetahuan ini dapat lebih dipahami dan diaplikasikan jika di laboratorium atau lapangan tersedia alat praktik untuk mengukur potensial logam atau pipa yang tertimbun dalam tanah, sehingga potensial pipa atau korosi dapat dipantau. Dengan demikian perlu dilakukan perancangan suatu jaringan pipa yang diproteksi dengan proteksi katodik metode anoda korban atau arus paksa untuk simulasinya. Alat simulasi ini terdiri dari jaringan pipa yang berdiameter 4 inchs yang panjangnya 18 m ditimbun dalam tanah dengan kedalaman minimal 1,5 m, dilengkapi dengan anoda korban yang beratnya 7kg. dihubungkan menggunakan kawat tembaga ke pipa. Untuk menguji kondisi pipa digunakan suatu unit alat uji yang tersambung ke testbox tempat 41

mengukur potensial pipa yang terhubung dengan anoda korban, serta seperangkat alat pengukur Jika kondisi pipa dalam tanah baik, maka hasil potensial yang terukur di testbox menunjukkan potensial Vi - 850 mv untuk tanah kondisi normal, tetapi untuk tanah yang mengandung bakteri potensialnya akan menunjukkan Vi - 950 mv. Apabila potensial terukur Vi > -850 mv menunjukkan bahwa kondisi pipa dalam tanah mulai mengalami korosi, sehingga perlindungan pipa dengan metode anoda korban harus diganti dengan anoda korban yang baru. Sistem proteksi katodik banyak digunakan untuk memproteksi struktur baja yang berada di dalam tanah dan lingkungan air laut, dan sedikit digunakan (pada kondisi tertentu) untuk penempatan baja dalam air tawar. Prinsip utama sistem proteksi katodik adalah menekan arus eksternal ke dalam material sehingga potensial material turun ke daerah imun (Einar Bardol, 2004). Proteksi katodik metode anoda korban dapat dilakukan dengan menghubungkan anoda korban terhadap material yang akan diproteksi. Material yang akan diproteksi diatur agar berperan sebagai katoda dalam suatu sel korosi dan pasangan yang dihubungkan adalah logam lain yang memiliki potensial yang lebih negatif sehingga berperan sebagai anoda. Elektron akan mengalir dari anoda ke katoda melalui kabel penghubung sehingga terjadi penerimaan elektron di katoda. Dengan adanya penerimaan elektron tersebut, katoda mengalami reaksi reduksi dan terproteksi dari proses korosi (Parker,Marshall,1999). Gambar 1. Proteksi katodik metode anoda korban (Sumber : Diktat Kuliah Pengendalian korosi, 2010) Penentuan jenis anoda korban dan karakteristiknya yang digunakan sebagai anoda korban dilakukan berdasarkan kemampuan material tersebut dalam menurunkan potensial logam yang diproteksi potensial pipa yaitu multimeter dan elektroda standar Copper Sulfate Electrode (CSE atandart). mencapai daerah imun dengan cara membanjiri struktur dengan arus searah melalui lingkungan. Faktor lainnya yaitu biayanya murah, mampu dibentuk sesuai ukuran, dan dapat terkorosi secara merata. Anoda korban yang biasa digunakan adalah magnesium (Mg), seng (Zn), dan aluminium (Al). Pemakaian anoda Mg digunakan untuk lingkungan yang mempunyai resistivitas tinggi. Dengan demikian anoda korban Mg sesuai digunakan untuk tanah daratan dan Zn dengan Al untuk daerah laut atau lepas pantai seperti pada tabel 1. Tabel.1. Jenis anoda dengan resistivitas lingkungan Anoda Resistivitas Lingkungan (ohm-cm) Aluminium (Al) < 150 Seng (Zn) 150-500 Magnesium (Mg) > 500 Sumber : Teknik Pengendalian Korosi (Ngatin,Agustinus dkk, 2010) Jenis Anoda Tabel 2. Karakteristik anoda korban Massa Potensial Teganga Kapasita Jenis (Volt/CS n s (kg/d E) Dorong (AH/Kg m 3 ) (Volt) ) Efisien si (%) Al 1,7 1 1,7 0,6 0,8 2700 50 Zn 7,5 1,05 0,25 780 95 Mg 2,7 1,10 0,25 1230 95 Sumber : Teknik Pengendalian Korosi (Ngatin,Agustinus dkk, 2010) Pemakaian anoda korban yang diterapkan untuk proteksi katodik di dalam tanah perlu mengggunakan pembungkus yang disebut backfill. Backfill merupakan kantung kecil yang berisi campuran material dengan komposisi 75% gypsum, 20% bentonit, dan 5% natrium sulfat. Campuran ini menghasilkan resistivitas 50 ohm-cm apabila campuran dijenuhkan dengan air. Backfill ini berfungsi untuk, memberikan lingkungan yang merata, sehingga keluaran (output) arus anoda dapat diperkirakan tetap, menurunkan resistivitas dari anoda dengan tanah, mencegah kontak langsung antara anoda dengan tanah. Maksud dan tujuan merancang rangkaian simulator sistem proteksi katodik metode anoda korban untuk praktikum mahasiswa dan pelatihan dari industri serta peningkatkan kapasitas Laboratorium Pengendalian Korosi Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung. 42

II. METODOLOGI PENELITIAN Perancangan, pembuatan dan uji karakteristik simulator sistem proteksi katodik metode anoda korban untuk perpipaan ini dilakukan melalui beberapa tahap antara lain penentuan desain basis, perancangan pipa, perancangan kebutuhan proteksi dan berat anoda, pembuatan simulator sistem proteksi katodik anoda korban, karakteristik simulator sistem proteksi katodik anoda korban, keluaran arus dari anoda koban. Semua tahap tersebut dibuat secara skematis seperti ditunjukkan pada gambar 2. Gambar 2. Instalasi simulator sistem proteksi katodik metode anoda korban (Sumber : Diktat Kuliah Pengendalian korosi, 2010) Untuk mengetahui dan menentukan kondisi sistem proteksi katodik metode anoda korban yang diterapkan pada jaringan pipa dalam tanah dilakukan uji karakteristik sebagai berikut : pengukuran potensial pipa untuk mengetahui kondisi pipa, pengukuran potensial anoda korban untuk memantau kondisi anoda korban yang digunakan untuk melindungi pipa, pengukuran potensial proteksi, untuk mengetahui kinerja sistem proteksi katodik metode anoda korban. Adapun cara pengukuran potensial proteksi metode anoda korban adalah sebagai berikut : terminal merah (yang disambungkan dengan anoda korban) dengan terminal hitam (yang disambungkan dengan pipa) harus dalam keadaan terhubung (sehingga proteksi sedang berjalan), selanjutnya hubungkan terminal hitam (pipa yang diproteksi) dengan avometer (menggunakan elektroda pembanding CSE yang ditancapkan ke tanah), catat nilai potensial proteksi yang tertera pada avometer kemudian bandingkan dengan nilai potensial standar proteksi katodik (- 0,85 V/CSE). III. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pembahasan mengenai data-data yang diperoleh dari tahap perancangan, pembuatan dan hasil uji karakteristik simulator sistem proteksi katodik metode anoda korban hasil sebagai berikut: Pengaruh Jenis Anoda dan Backfill Terhadap Sistem Proteksi Setiap jenis anoda memiliki karakteristik masingmasing termasuk pengaruh dimana anoda tersebut ditempatkan. Pada simulator ini pipa yang diproteksi ditanam di dalam tanah yang memiliki nilai resistivitas yang tinggi dengan nilai 1537 ohmcm. Berdasarkan teori yang ditunjukkan oleh Tabel 1, anoda yang sesuai untuk lingkungan tersebut adalah magnesium karena sesuai untuk daerah dengan resistivitas lingkungan diatas 500 ohm-cm. Pada sistem proteksi anoda korban yang ditanam di dalam tanah, diperlukan suatu backfill yang mengelilingi anoda sepenuhnya untuk memperoleh kinerja proteksi yang baik. Backfill dapat memberikan lingkungan yang merata, sehingga keluaran (output) arus anoda dapat diperkirakan tetap. Untuk membuktikan teori tersebut, pada tahap ini dilakukan pengujian mengenai pengaruh jenis anoda yang dipakai dan pengaruh backfill terhadap sistem proteksi. Dari pengujian karakteristik ini digunakan macam-macam anoda yaitu alumuninum, seng dan magnesium. Untuk magnesium terdapat dua jenis yaitu backfill dan non-backfill. Potensial (-mv) 1600 1400 1200 1000 800 600 400 200 0 1 2 3 4 5 6 7 8 Mg Backfill Al Standar Proteksi Hari ke- Mg Non Backfill Gambar 3.Pengaruh Jenis Anoda dan Backfill terhadap Sistem Proteksi Dari gambar 3 dapat dijelaskan bahwa anoda magnesium memiliki nilai potensial proteksi diatas standar yang ditentukan oleh NACE (-850 mv). Data ini menunjukan bahwa anoda magnesium sesuai untuk digunakan di lingkungan tanah dengan resistivitas 1537 ohm-cm (Nace Corrosion Basics). Untuk anoda seng nilai potensial proteksinya dibawah standar NACE ini disebabkan karena berat Zn Pipa Reference 43

anoda seng yang digunakan tidak sesuai dengan kebutuhan luas proteksi pipa yang diproteksi. Anoda aluminium memilki nilai proteksi yang kecil, ini disebabkan karena jenis anoda ini tidak sesuai digunakan untuk lingkungan tanah. Karena logam aluminium sangat cepat terbentuk lapisan pasif sehingga menghambat arus yang akan dikeluarkan. Anoda aluminium sesuai untuk penggunaan di lingkungan air laut. Untuk pengaruh backfill dapat dilihat dari nilai potensial proteksi Mg backfill dan Mg non-backfill. Mg backfill memberikan nilai potensial proteksi yang lebih besar dibandingkan Mg non-backfill. Hal tersebut disebabkan karena backfill memberikan lingkungan yang merata sehingga keluaran arus anoda dapat diperkirakan tetap dan dapat menurunkan resistivitas dari fasa anoda dengan tanah. Sebagai pembanding, pipa yang tidak diproteksi oleh anoda korban dipantau besar nilai potensialnya. Hasil dari pengukuran struktur pipa tersebut menunjukan bahwa besar nilai potensialnya jauh dibawah standar NACE dan dapat dikatakan pipa tersebut terkorosi. Pengaruh Jarak Pipa terhadap Sistem Proteksi Anoda Korban Pada tahap ini dilakukan pengujian kinerja proteksi terhadap struktur pipa yang telah ditanam di dalam tanah berdasarkan faktor jarak pipa yang diproteksi anoda korban di suatu titik dengan mengukur besar potensial proteksi sepanjang ruas pipa pada titik tertentu. Adapun anoda yang digunakan adalah anoda magnesium dengan backfill yang terhubung dengan testbox 1. Secara berurutan, testbox tempat mengukur potensial yang paling dekat dengan tempat penanaman anoda tersebut adalah testbox 1, diikuti testbox 2, dan yang paling jauh adalah testbox 3. Pada umumnya, sistem distribusi arus yang dialirkan pada suatu material akan berkurang sepanjang jarak yang ditempuhnya. Hal ini disebabkan karena adanya hambatan yang mengurangi besar arus yang dialirkan sepanjang material tersebut. Pengurangan arus tersebut berbanding lurus dengan nilai potensial yang dimiliki oleh material pada setiap titik, tetapi hal ini hanya berlaku pada luas material yang sama. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, dapat ditunjukan bahwa panjang pipa berpengaruh terhadap sistem proteksi anoda korban, yaitu semakin dekat jarak pipa yang diproteksi dengan anoda korban, potensial proteksi semakin besar, dan sebaliknya. Besar potensial anoda di testbox 2 dan 3 secara berturut-turut adalah 0.22125 dan 0.185. Hal tersebut disebabkan karena kedua testbox tersebut tidak terhubung dengan anoda korban yang sedang digunakan untuk proteksi. Besarnya arus pada struktur pipa di testbox 1 adalah 0,31875 ampere, hal ini menunjukkan terjadi aliran arus dari anoda korban (Mg) yang menyebabkan struktur pipa terproteksi. Pengaruh Jarak CSE dari Punggung Pipa terhadap Pengukuran Pada pengujiannya, proteksi katodik dipantau dengan mengukur potensial dari stuktur pipa yang diproteksi. Elektroda reference CSE digunakan sebagai referensi pengukuran potensial pipa yang diproteksi. Jarak penempatan elektroda CSE terhadap punggung pipa yang dilindungi menjadi salah satu faktor yang menentukan nilai potensial yang terukur. Untuk mempelajari pengaruh faktor tersebut dilakukan pengukuran potensial proteksi dengan variasi jarak penempatan elektroda. Berikut adalah hasil dari pengujian yang telah dilakukan. Potensial Proteksi (-mv) 1420 1410 1400 1390 1380 1370 1360 0 10 20 30 40 50 60 70 80 Jarak CSE (cm) Gambar 4. Pengaruh Jarak CSE dari Punggung Pipa terhadap Pengukuran Potensial Proteksi. Dari data yang diperoleh diketahui bahwa semakin dekat jarak penempatan CSE, nilai potensial yang terukur lebih besar. Hal tersebut disebabkan karena semakin dekat elektroda CSE dengan pipa yang diproteksi, semakin dekat jarak elektroda CSE dengan pipa yang di proteksi, maka akan menghambat laju arus dari sistem proteksi. Dari hasil pengukuran, jarak optimum penempatan CSE terhadap punggung pipa yang diproteksi pada rentang 10 70 cm. IV. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan: Alat simulator proteksi katodik anoda korban berskala pilot untuk perlindungan korosi terhadap sistem perpipaan dalam tanah telah berhasil dibuat dengan menggunakan logam magnesium sebagai anoda. 44

Penggunaan anoda korban Mg dengan backfill lebih tepat untuk memproteksi sistem perpipaan di dalam tanah. Penggunaan anoda Mg lebih tepat untuk memproteksi pipa bawah tanah dibandingkan anoda Al dan Zn. Besar potensial proteksi di sepanjang pipa berbeda-beda semakin jauh dari anoda korban nilai potensial proteksi pipa semakin berkurang. Pengukuran potensial proteksi pipa dengan elektroda CSE memilki jarak optimal pada rentang 10-70 cm dari punggung pipa. DAFTAR PUSTAKA [1] A.W. PEABODY. 2001. Peabody s Control Of Pipeline Corrosion, Second Edition. Texas: NACE International The Corrosion Society. [2] Chess, Paul, Grønvold, Karnov. 2005. Cathodic Protection of Steel in Concrete. Copenhagen: Cathodic Protection International. [3] Einar Bardal. 2004. Corrosion and Protection. Norway: Springer. [4] Fitzgerald, John. 2004. Cathodic Protection for On-Grade Storage Tanks and Buried Piping. Texas: NACE International The Corrosion Society. http://wikipedia.org/korosi.html http://wikipedia.org/proteksi_katodik.html http://wikipedia.org/sacrificial_anode.html [5] Kelly, Robert G., dkk. 2003. Electrochemical Techniques in Corrosion Science and Engineering. New York: Marcel Dekker, Inc. [6] Ngatin, Agustinus, dkk. 2010. Teknik Pengendalian Korosi. Bandung: Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung [7] Nurcahyo. 2014. Aplikasi Proteksi Katodik. Bandung: Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung [8] Parker, Marshall E., Peattie, Edward G. 1999. Pipeline Corrosion and Cathodic Protection, Third Edition. Houston: Gulf Publishing Company [9] Pierre, R. Roberge. 2000. Handbook of Corrosion Engineering. USA: McGraw-Hill. [10] Indarti, Retno, dkk. 2006. Petunjuk Praktikum Teknik Pencegahan Korosi. Bandung: Jurusan Teknik Kimia Politeknik Negeri Bandung. [11] W. von Baeckmann, W. Schwenk, and W. Prinz.1997.Handbook Of Cathodic Corrosion Protection, Third Edition. Texas: Gulf Professional Publishing 45