RESUME HASIL VERIFIKASI AUDIT KHUSUS CV KARYA PURABAYA

RESUME HASIL VERIFIKASI AUDIT KHUSUS CV KARYA PURABAYA (1) Identitas LVLK a. Nama Lembaga : PT BRIK Quality Services b. Nomor Akreditasi : LVLK-001-IDN c. Alamat : Gedung Manggala Wanabakti Blok IV Lt. 8 Wing C, Jl. Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat-10270 d. Nomor Telepon/Faks/ E-mail : 021-57902946; 57903064/021-5711192/ brikvlk@iwwn.com e. Direktur Utama : Soewarni f. Standar - Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.30/Menlhk/Setjen/PHPL.3/3/2016. - Peraturan Dirjen Pengelolaan Hutan Produksi Lestari No. P.14/PHPL/SET/4/2016 (Lampiran 2.5). g. Tim Audit : - Mega Wijayanti (Lead Auditor) h. Pengambil Keputusan : - Soewarni - Mutia Adianti (Auditor) - Zulfikar Adil (2) Identitas Auditee a. Nama Pemegang Izin : CV Karya Purabaya b. Nomor & Tanggal SK Izin Usaha c. Alamat Kantor dan Pabrik : IUI No. 503/IUI-BN/008/2017 tanggal 8 Agustus 2017 : Desa Karanglo RT 03 RW 01, Kec. Cilongok, Kab. Banyumas, Prov. Jawa Tengah d. No.Telepon/Faks/email : - e. Pengurus : Pesero Komanditer Direktur : : Tito Adityo Wibowo H. Kholifan 1

(3) Ringkasan Tahapan: Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan Konsultasi publik Tidak ada Tidak ada Pertemuan pembukaan 15 Mei 2018 di CV Karya Purabaya Penjelasan ketentuan SVLK dalam rangka audit khusus. Metode VLK dan permintaan akses dokumen dan data. Menerima Surat Penunjukan Wakil Manajemen. Daftar hadir dan notulensi rapat pembukaan tersedia. Verifikasi dokumen dan observasi lapangan 15 s.d. 17 Mei 2018 di CV Karya Purabaya Pengecekan laporan audit sebelumnya. Memperoleh dokumen legalitas badan usaha dan dokumen perizinan, terutama yang terkait dengan sewa lahan dan perubahan kepemilikan perusahaan. Memperoleh daftar pemasok, data pasokan dan melakukan analisis risiko terhadap pasokan bahan baku. Verifikasi melalui DKP yang diterbitkan oleh pemasok. Bahan baku yang diterima berupa kayu gergajian jenis albasia yang berasal dari hutan hak. Verifikasi dokumen legalitas kayu dan pemeriksaan keabsahan, kelengkapan serta kesesuaian antar dokumen. Pemeriksaan input, proses produksi, dan output di industri. Verifikasi terhadap penjualan produk (dalam negeri dan ekspor), serta pemenuhan ketentuan K3 dan ketenagakerjaan. Pertemuan penutupan 17 Mei 2018 di CV Karya Purabaya Penyampaian hasil VLK oleh tim audit. Tim audit tidak menemukan ketidaksesuaian. Seluruh verifier yang diverifikasi pada Prinsip 1 s.d. 4 memenuhi norma penilaian. Daftar hadir dan notulensi rapat penutupan tersedia. Pengambilan Keputusan 8 Juni 2018 di PT Penyampaian Laporan VLK kepada 2

Tahapan Waktu dan Tempat Ringkasan Catatan BRIK Quality Services Pengambil Keputusan. Memperhatikan auditi adalah pemegang IUI dengan investasi > Rp 500 juta yang bahan bakunya berasal dari hutan hak maka masa berlaku S-LK selama 6 tahun sejak diterbitkan dan dilakukan penilikan sekurang-kurangnya 12 bulan sekali. Diputuskan CV Karya Purabaya tetap dapat menggunakan S-LK No. BRIK-VLK-0331. (4) Resume Hasil Penilaian: Kriteria/Indikator/Verifier / Tidak / Prinsip 1. Pemegang izin usaha mendukung terselenggaranya perdagangan kayu yang sah. Kriteria 1.1. Unit usaha dalam bentuk: (a) Industri memiliki izin yang sah, dan (b) Eksportir produk olahan memiliki izin yang sah. Indikator 1.1.1. Unit usaha adalah produsen yang memiliki izin yang sah. Verifier 1.1.1. (a) Akta pendirian perusahaan dan/atau perubahan terakhir. a. Akta No. 88 tanggal 26 Agustus 2000, Notaris Gati Sudardjo, S.H. yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Klas IB Purwokerto dengan No. 70/Akta CV/2000 tanggal 30 Agustus 2000. b. Akta No. 449 tanggal 4 Mei 2017, Notaris Sopan, S.H. yang telah didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Purwokerto dengan No. 43/Akta LL/CV/17. Verifier 1.1.1. (b) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) atau Izin Perdagangan yang tercantum dalam Izin Industri. SIUP Menengah No. -00392/11.07/PM/ VIII/2017 tanggal 7 Agustus 2017 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banyumas (a.n. Bupati). SIUP masih berlaku dan sesuai dengan ruang lingkup usahanya. 3

Verifier 1.1.1. (c) Izin HO (Izin gangguan lingkungan sekitar industri). / Tidak / Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri R.I. No. 19 Tahun 2017 tanggal 29 Maret 2017, penetapan Izin Gangguan dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Verifier 1.1.1. (d) Tanda Daftar Perusahaan (TDP). TDP No. 11.07.3.46.00940 tanggal 7 Agustus 2017 yang diterbitkan oleh Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banyumas (a.n. Bupati). TDP masih berlaku dan sesuai dengan ruang lingkup usahanya. Verifier 1.1.1. (e) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). a. NPWP 01.973.007.6-521.000 tanggal 29 Agustus 2000. b. Surat Keterangan Terdaftar (SKT) No. S-7387KT/WPJ.32/KP.0103/2017 dan Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak (SPPKP) No. S-176PKP/ WPJ.32/KP.0103/2016 yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Purwokerto, Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II. c. Sembilan digit awal NPWP yang menunjukkan identitas perusahaan telah sesuai dengan dokumen lainnya. Verifier 1.1.1. (f) Dokumen lingkungan hidup (AMDAL/UKL UPL/SPPL/DPLH/SIL/DELH/ dokumen lingkungan hidup lain yang setara. Verifier 1.1.1. (g) IUIPHHK atau Izin Usaha Industri (IUI) atau Izin Usaha Tetap (IUT). a. Dokumen UKL-UPL yang telah mendapat rekomendasi dari Kepala Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas sesuai Surat No. 660.1/ 142/2016 tanggal 19 Januari 2016. b. Tersedia Laporan Pelaksanaan UKL- UPL Semester I dan II Tahun 2017 yang telah disampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Banyumas dengan bukti tanda terima. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Banyumas No. 503/IUI-BN/008/2017 tanggal 4

Verifier 1.1.1. (h) Rencana Pemenuhan Bahan Baku Industri (RPBBI) untuk IUIPHHK. / Tidak / 8 Agustus 2017 tentang IUI. Perusahaan bukan pemegang IUIPHHK dan tidak mengolah kayu bulat sehingga tidak menyusun RPBBI. Kriteria 1.2. Importir kayu dan produk kayu. Indikator 1.2.1. Importir adalah importir yang memiliki izin yang sah. Verifier 1.2.1. (-) Dokumen identitas importir. Tidak membeli/menerima Indikator 1.2.1. Importir memiliki mekanisme uji tuntas (due diligence). Verifier 1.2.2. (-) Panduan/ pedoman/prosedur pelaksanaan dan bukti pelaksanaan mekanisme uji tuntas (due diligence) importir. Tidak membeli/menerima Kriteria 1.3. Unit usaha dalam bentuk kelompok. Indikator 1.3.1. Kelompok memiliki akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok. Verifier 1.3.1. (a) Akte notaris pembentukan kelompok atau dokumen pembentukan kelompok. Verifier 1.3.1. (b) Internal audit anggota kelompok. Tidak termasuk unit usaha dalam bentuk kelompok. Tidak termasuk unit usaha dalam bentuk kelompok. Prinsip 2. Unit usaha mempunyai dan menerapkan sistem penelusuran kayu yang menjamin keterlacakan kayu dari asalnya. Kriteria 2.1. Keberadaan dan penerapan sistem penelusuran bahan baku (termasuk kayu impor) dan hasil olahannya. Indikator 2.1.1. Unit usaha mampu membuktikan bahwa bahan baku yang diterima berasal dari sumber yang sah. Verifier 2.1.1. (a) Dokumen jual beli/nota atau kontrak suplai bahan baku dilengkapi bukti pembelian. a. Selama periode Juni 2017 s.d. April 2018 perusahaan membeli bahan baku berupa kayu gergajian albasia yang berasal dari hutan hak. b. Seluruh penerimaan bahan baku 5

Verifier 2.1.1. (b) Daftar Pemeriksaan Kayu Bulat (DPKB). Verifier 2.1.1. (c) Bukti serah terima kayu selain kayu bulat dari hutan negara, dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Verifier 2.1.1. (d) Dokumen angkutan hasil hutan yang sah. / Tidak / dilengkapi dengan surat perjanjian kerjasama dan/atau dokumen jual beli/bukti pembayaran. Tidak menerima kayu bulat dari hutan negara. Seluruh penerimaan kayu selain kayu bulat dari hutan negara dilengkapi dengan bukti serah terima kayu yang ditandatangani oleh pemasok dan penerima serta dilengkapi dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah. a. Penerimaan bahan baku berupa kayu gergajian albasia yang berasal dari hutan hak, seluruhnya dilengkapi dengan dokumen Nota Angkutan. b. Volume pada dokumen angkutan hasil hutan yang sah telah sesuai dengan LMHH pada periode yang sama. c. Kartu Tenaga Teknis masih berlaku dan sesuai dengan SK lokasi penempatan. d. Tidak membeli/menggunakan kayu hasil lelang. Verifier 2.1.1. (e) Nota & Dokumen Keterangan (Berita Acara dari petugas kehutanan atau dari Aparat Desa/ Kelurahan) yang menjelaskan asal usul untuk kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu bukan dari kayu lelang, serta DKP. Verifier 2.1.1. (f) Dokumen angkutan berupa Nota untuk kayu limbah industri. Tidak membeli/menggunakan kayu bekas/hasil bongkaran/sampah kayu. Tidak membeli/menggunakan kayu limbah industri. Verifier 2.1.1. (g) Dokumen S-LK/ S-PHPL yang dimiliki pemasok dan/atau DKP dari pemasok. a. Seluruh pemasok telah menerbitkan DKP. b. Tersedia prosedur pemeriksaan terhadap pemasok yang menerbitkan 6

/ Tidak / DKP dan surat penunjukan personel yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan DKP dari pemasok. c. Tersedia laporan hasil pemeriksaan pemasok yang menerbitkan DKP. Verifier 2.1.1. (h) Informasi terkait VLBB untuk pemasok yang belum memiliki S-LK/ S-PHPL/DKP. Berdasarkan Perdirjen PHPL No. P.14/PHPL/SET/4/2016 Pasal 7 disebutkan bahwa batas waktu penerapan VLBB adalah tanggal 31 Desember 2017, sehingga Verifier 2.1.1.(h) sudah tidak relevan untuk diverifikasi. Verifier 2.1.1. (i) Dokumen pendukung RPBBI. Perusahaan bukan pemegang IUIPHHK dan tidak mengolah kayu bulat sehingga tidak menyusun RPBBI. Indikator 2.1.2. Importir mampu membuktikan bahwa kayu yang diimpor berasal dari sumber yang sah. Verifier 2.1.2. (a) Pemberitahuan Impor Barang (PIB). Verifier 2.1.2. (b) Bill of Lading (B/L). Verifier 2.1.2. (c) Packing List (P/L). Verifier 2.1.2. (d) Invoice. Verifier 2.1.2. (e) Deklarasi. Verifier 2.1.2. (f) Bukti pembayaran bea masuk (bila terkena bea masuk). Verifier 2.1.2. (g) Dokumen lain yang relevan untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya. Verifier 2.1.2. (h) Bukti penggunaan kayu dan produk turunannya. 7

/ Tidak / Indikator 2.1.3. Unit usaha menerapkan sistem penelusuran kayu. Verifier 2.1.3. (a) Tally sheet penggunaan bahan baku dan hasil produksi. Tally sheet/laporan produksi dapat memberikan informasi ketelusuran asal usul bahan baku. Verifier 2.1.3. (b) Laporan produksi hasil olahan. Verifier 2.1.3. (c) Produksi industri tidak melebihi kapasitas produksi yang diizinkan. Verifier 2.1.3. (d) Hasil produksi yang berasal dari kayu lelang dipisahkan. Verifier 2.1.3. (e) Dokumen catatan/laporan mutasi kayu. a. Laporan hasil produksi sesuai dengan Laporan Mutasi Kayu. b. Terdapat hubungan yang logis antara input-output dan rendemen. a. Jenis produk telah sesuai dengan izin industri perusahaan. b. Realisasi produksi telah melebihi kapasitas yang diizinkan namun masih dalam batas toleransi yakni tidak lebih dari 30%. Tidak menggunakan kayu lelang. Dokumen Laporan Mutasi Kayu telah sesuai dengan dokumen pendukung lain yang terkait, meliputi: pembelian bahan baku, produksi, penjualan lokal dan ekspor. Indikator 2.1.4. Proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain (industri lain atau pengrajin/industri rumah tangga). Verifier 2.1.4. (a) Dokumen S-LK atau DKP. Verifier 2.1.4. (b) Kontrak jasa pengolahan produk antara auditee dengan pihak penyedia jasa (pihak lain). Verifier 2.1.4. (c) Berita acara serah terima kayu yang dijasakan. Verifier 2.1.4. (d) Ada pemisahan produk yang dijasakan pada perusahaan penyedia jasa. Tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain. Tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain. Tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain. Tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain. 8

/ Tidak / Verifier 2.1.4. (e) Adanya pendokumentasian bahan baku, proses produksi, dan ekspor apabila ekspor dilakukan melalui industri penyedia jasa. Tidak melakukan proses pengolahan produk melalui jasa dengan pihak lain. Prinsip 3. Keabsahan perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi. Kriteria 3.1. Perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Indikator 3.1.1. Unit usaha menggunakan dokumen angkutan hasil hutan yang sah untuk perdagangan atau pemindahtanganan hasil produksi dengan tujuan domestik. Verifier 3.1.1. (-) Dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Seluruh perdagangan hasil produksi dengan tujuan domestik telah didukung dengan dokumen angkutan hasil hutan yang sah. Kriteria 3.2. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor. Indikator 3.2.1. Pengapalan kayu olahan untuk ekspor harus memenuhi kesesuaian dokumen PEB. Verifier 3.2.1. (a) Produk hasil olahan kayu yang diekspor. Verifier 3.2.1. (b) Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB). Verifier 3.2.1. (c) Packing list (P/L). Produk hasil olahan kayu yang diekspor berupa barecore seluruhnya merupakan hasil produksi sendiri. PEB telah sesuai dengan dokumen ekspor lainnya (Packing List, Invoice, Bill of Lading, dan Dokumen V-Legal). Packing List (P/L) telah sesuai dengan PEB. Verifier 3.2.1. (d) Invoice. Invoice telah sesuai dengan PEB. Verifier 3.2.1. (e) Bill of Lading (B/L). Bill of Lading (B/L) telah sesuai dengan PEB. Verifier 3.2.1. (f) Dokumen V-Legal untuk produk yang wajib dilengkapi dengan Dokumen V-Legal. a. Seluruh penjualan ekspor produk barecore telah dilengkapi dengan Dokumen V-Legal. b. Dokumen V-Legal sesuai dengan dokumen PEB dan Invoice. c. Tidak ditemukan penyalahgunaan Dokumen V-Legal. 9

Verifier 3.2.1. (g) Hasil verifikasi teknis (Laporan Surveyor) untuk produk yang wajib verifikasi teknis. / Tidak / d. Seluruh stuffing produk yang diekspor dilakukan di lokasi industri CV Karya Purabaya. Tidak mengekspor produk yang wajib dilakukan verifikasi teknis. Verifier 3.2.1. (h) Bukti pembayaran bea keluar bila terkena bea keluar. Tidak mengekspor produk yang dikenakan bea keluar. Verifier 3.2.1. (i) Dokumen lain yang relevan untuk jenis kayu yang dibatasi perdagangannya. Tidak mengekspor produk dari jenis kayu yang dibatasi perdagangannya. Kriteria 3.3. Pemenuhan penggunaan Tanda V-Legal. Indikator 3.3.1. Implementasi Tanda V-Legal. Verifier 3.3.1. (-) Tanda V-Legal yang dibubuhkan sesuai ketentuan. Tanda V-Legal telah dibubuhkan pada kemasan atau pallet produk sesuai ketentuan dan perusahaan tidak membeli/menggunakan bahan baku kayu lelang. Prinsip 4. Pemenuhan terhadap peraturan ketenagakerjaan bagi industri pengolahan. Kriteria 4.1. Pemenuhan ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Indikator 4.1.1. Pedoman/prosedur dan implementasi K3. Verifier 4.1.1. (a) Pedoman/ prosedur K3. Verifier 4.1.1. (b) Implementasi K3. a. Tersedia Dokumen Prosedur K3. b. Terdapat P2K3 yang bertanggung jawab dalam implementasi K3. P2K3 sedang dalam proses pengesahan pada Dinas Tenaga Kerja Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Banyumas. Tersedia peralatan K3 berupa alat pelindung diri dan alat pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik. Area pabrik telah dilengkapi dengan tanda/jalur evakuasi dan titik kumpul. Verifier 4.1.1. (c) Catatan Tersedia catatan kecelakaan kerja, kotak 10

kecelakaan kerja. / Tidak / P3K, dan jika dibutuhkan akan dirujuk ke puskesmas/rumah sakit dengan biaya pengobatan ditanggung oleh perusahaan/klaim BPJS. Kriteria 4.2. Pemenuhan hak-hak tenaga kerja. Indikator 4.2.1. Kebebasan berserikat bagi pekerja. Verifier 4.2.1. (-) Serikat pekerja atau kebijakan perusahaan (auditee) yang membolehkan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja. Terdapat pernyataan tertulis mengenai kebijakan perusahaan yang memperbolehkan karyawan untuk membentuk atau terlibat dalam kegiatan serikat pekerja dan hasil wawancara juga menunjukkan hal yang sama. Indikator 4.2.2. Adanya KKB atau PP yang mengatur hak-hak pekerja untuk IUIPHHK dan/atau IUI yang mempekerjakan karyawan lebih dari 10 orang. Verifier 4.2.2. (-) Ketersediaan Dokumen Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) atau Peraturan Perusahaan (PP) yang mengatur hak-hak pekerja. Tersedia Dokumen PP yang mengatur hak-hak pekerja yang masih berlaku. PP telah disahkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Banyumas sesuai Surat Keputusan No. 560/38/2017 tanggal 23 Februari 2017. Indikator 4.2.3. Tidak mempekerjakan anak di bawah umur (di luar ketentuan). Verifier 4.2.3. (-) Pekerja yang masih di bawah umur. Dari data pekerja dan hasil wawancara, tidak terdapat pekerja yang masih di bawah umur. Jakarta, 21 Juni 2018 Mega Wijayanti Lead Auditor 11