Disusun Oleh : Ferdiansyah Septyanto /3111106003 Dosen Pembimbing : Ir. Wahju Herijanto, MT. PROGRAM S1 LINTAS JALUR TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER 2014
1.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di Jawa Timur meningkat sangat signifikan, Berbagai kegiatan ekonomi dan perindustrian dilakukan di kota-kota besar Jawa Timur seperti Surabaya, Mojokerto, Gresik dan Sidoarjo. Seiring dengan perkembangan ekonomi tersebut, di Kota Surabaya akan meningkatkan pergerakan/perjalanan atau mobilitas manusia, barang dan jasa sehingga akan menyebabkan bertambahnya kebutuhan jumlah kendaraan, yang pada akhirnya bertambah pula kebutuhan akan prasarana jaringan jalan dengan kapasitan jalan yang memadai. Isu strategis yang dihadapi dalam penyelenggaraan jalan, terutama jalan nasional perkotaan metropolitan diantaranya adalah kurang memadainya sistem jaringan jalan primer dalam melayani arus lalu lintas menerus.
Untuk mendukung lancarnya arus transportasi dan aktifitas sosial ekonomi masyarakat serta pengembangan penataan lalulintas antar wilayah, maka diperlukan adanya prasana transportasi berupa Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya yang melewati tiga wilayah yaitu Kabupaten Gresik, Kotamadya Surabaya, dan Kabupaten Sidoarjo. Perencanaan ruas Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya diperlukan kelandaian dan bentuk tikungan yang tepat, hal ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan teknis yang sesuai dengan Standar Nasional Perencanaan Jalan yang berlaku di Indonesia, Sehingga keamanan dan kenyamanan berkendara dapat tercapai.
Lingkar Barat Metropolitan Surabaya
Awal Proyek STA 0+000 Kelurahan Romokalisari Akhir Proyek STA 21+327 Bypass Krian
1.2. Rumusan Masalah Permasalahan yang akan ditinjau adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana desain geometrik jalan untuk ruas Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya? 2. Jenis Perkerasan apa yang cocok dengan kondisi daerah perencanaan? 3. Berapa ketebalan perkerasan rencana? 4. Berapa dimensi saluran tepi yang digunakan? 5. Bagaimana rambu-rambu lalu lintas untuk ruas Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya? 6. Berapa besar anggaran biaya yang diperlukan untuk pembangunan jalan tersebut?
1.3. Batasan Masalah Pembatasan masalah dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah : 1. Perencanaan yang dilakukan meliputi perencanaan trase jalan, alinemen horizontal dan vertikal, dan jarak pandang (No. 038/TBM/1997). 2. Analisa kapasitas dengan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. 3. Perencanaan tebal perkerasan jalan dengan Metode Analisa Komponen (SNI 03-1732-1989). 4. Perencanaan drainase dengan cara SNI 03-3424-1994. 5. Rencana Anggaran Biaya menggunakan HSPK wilayah setempat. 6. Tidak Memperhitungkan Analisa Perencanaan Jembatan dan Gorong - Gorong 7. Tidak Memperhitungkan biaya pembebasan lahan 8. Tidak menghitung stabilitas tanah 9. Tidak melakukan survey lalu-lintas secara rinci 10. Tidak membicarakan pelaksanaan di lapangan,dan pengolahan datadata tanah baik di lapangan maupun laboratorium. 11. Tidak menganalisis lalu lintas
1.4. Tujuan Sesuai dengan permasalahan yang tersebut diatas, maka tujuan penulisan tugas akhir adalah : 1. Merencanakan desain geometrik jalan untuk ruas Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya. 2. Menentukan jenis perkerasan yang cocok digunakan pada kondisi daerah perencanaan 3. Merencanakan tebal perkerasan rencana 4. Merencanakan dimensi saluran tepi yang digunakan 5. Menentukan rambu yang digunakan pada kondisi daerah perencanaan 6. Menghitung rencana anggaran biaya yang diperlukan untuk pembangunan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya
1.5. Manfaat Hasil studi ini diharapkan mampu mendapatkan perhitungan perencanaan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya yang ideal serta dapat digunakan oleh konsultan perencana sebagai alternative perencanaan Jalan Lingkar Barat Metropolitan Surabaya.
Awal Proyek STA 0+000 Kelurahan Romokalisari 1. Peta Kontur dan Lokasi 2. LHR 3. CBR tanah dasar 4. Curah Hujan Akhir Proyek STA 21+327 Bypass Krian
1. Peta Kontur dan Lokasi 2. LHR 3. CBR tanah dasar 4. Curah Hujan Volume Lalu-Lintas = LHR x 0.11 No Jenis Kendaraan Tahun 2010 2011 2012 1 SPD MOTOR, SPD KUMBANG, RODA 3 29072 29958 37423 2 SEDAN, JEEP,STATION WAGON, MINIBUS, VAN 3665 3840 3969 3 OPLET, PICK UP OPLET, COMBI 1147 1275 1715 4 PICK UP, MICRO TRUCK, MOBIL BOX 2592 2607 2743 5 BUS KECIL 25 37 39 6 BUS BESAR 43 69 68 7 TRUCK SEDANG, TRUCK BERAT, 2 AS 5675 5863 6556 8 TRUCK BERAT, 3 AS 835 888 1186 9 TRUCK GANDENG 343 395 408 10 TRUCK TRAILLER 419 219 294 11 KENDARAAN TIDAK BERMOTOR 213 2438 149
1. Peta Kontur dan Lokasi 2. LHR 3. CBR tanah dasar 4. Curah Hujan
1. Peta Kontur dan Lokasi 2. LHR 3. CBR tanah dasar 4. Curah Hujan NO TAHUN DATA CURAH HUJAN TAHUNAN (mm) 1 2000 441 2 2001 447 3 2002 0 4 2003 410 5 2004 469 6 2005 362 7 2006 300 8 2007 411 9 2008 231 10 2009 544 Rata- Rata 362
Data lalu-lintas diolah berdasarkan data pertumbuhan lalulintas dari dinas PU Bina Marga. Sesuai umur rencana 10 tahun maka di dapat volume lalu-lintas sebagai berikut : No. Gol. Kend Jenis Kendaraan Tahun 2013 Kend/Jam 1 1 Sepeda motor, sekuter, sepeda kumbang, roda 3 1029 2 2 Sedan, Jeep, Minibus, Van, Station Wagon (1 + 1) 218 3 3 Oplet, Pick up oplet, Combi (1.5 + 3.5) 94 4 4 Pick up, Mikro truck, Mobil box (1.5 + 3.5) 151 5 5a Bus Kecil (3 + 5) 2 6 5b Bus Besar (3 + 6) 4 7 6 Truck sedang, Truck berat 2 As (6 + 10) 433 8 7a Truck berat 3 As (6 + 3x10) TOTAL 104 2037 No. Gol. Kend Jenis Kendaraan Tahun 2023 Kend/Jam 1 1 Sepeda motor, sekuter, sepeda kumbang, roda 3 1032 2 2 Sedan, Jeep, Minibus, Van, Station Wagon (1 + 1) 219 3 3 Oplet, Pick up oplet, Combi (1.5 + 3.5) 95 4 4 Pick up, Mikro truck, Mobil box (1.5 + 3.5) 151 5 5a Bus Kecil (3 + 5) 2 6 5b Bus Besar (3 + 6) 4 7 6 Truck sedang, Truck berat 2 As (6 + 10) 434 8 7a Truck berat 3 As (6 + 3x10) 105 TOTAL 2042
Data curah hujan diolah sesuai dengan beberapa persamaan dari SNI 03-3424-1994. Adapun rekapitulasi curah hujan rata-rata selama sepuluh tahun adalah: No Tahun Curah Hujan (Ri) (Ri-R) (Ri-R) 2 1 2000 441 79.5 6320.25 2 2001 447 85.5 7310.25 3 2002 0-361.5 130682.3 4 2003 410 48.5 2352.25 5 2004 469 107.5 11556.25 6 2005 362 0.5 0.25 7 2006 300-61.5 3782.25 8 2007 411 49.5 2450.25 9 2008 231-130.5 17030.25 10 2009 544 182.5 33306.25 Σ 3615 214790.5 Sesuai dengan waktu konsentrasi yang didapat maka angka I rencana adalah 142,28 mm/jam.
5.1. Analisis Trase Kondisi Medan Kecepatan Rencana : datar : 80 km/jam 5.2. Analisis Kapasitas Ruas Jalan Antar Kota Rencana Lebar Jalan : 14 m (4/2D) Panjang Jalan : 21327 m Hasil Analisis