BAB III ANALISIS PUISI DAN KOMPOSISI

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

KOMPETENSI 10 EKSPRESI HATI. Standar Kompetensi Mengungkapkan keindahan alam dan pengalaman melalui kegiatan menulis kreatif puisi.

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. beliau ciptakan, seperti halnya lagu Tuhan adalah kekuatanku yang diciptakan

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan ciri-ciri khas, meskipun puisi telah mengalami perkembangan

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

(Penggalan frase 1, frase 2 dan frase 3 pada bagian A)

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

Namun.. ingatlah sobat.. Kau tidak sendiri Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu

GLOSSARIUM. Alterasi adalah istilah yang dipakai untuk perubahan kromatis salah satu nada dalam satu akord.

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan

BAHAN USBN AKORD. = 2 1 ½ m = 1 ½ 2 dim = 1 ½ - 1 ½ M 7 = 2 1 ½ - 2 m 7 = 1 ½ 2-1 ½ 7 = 2 1 ½ - 1 ½ Sus 4 = = 2 ½ - 1 Sus 2 = = 1 2 ½

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

GLOSSARIUM. Aksentuasi adalah tekanan yang bersifat lemah dan kuat pada kata-kata maupun melodi lagu.

Penggunaan Bahasa Pada Syair Lagu Tetep Mekenyem Karya Leeyonk Sinatra

BAB III ANALISIS KARYA

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB IV PENUTUP. A. Kesimpulan. Dari hasil penelitian mengenai perpaduan sastra dan musik dalam karya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB III ANALISIS DATA

BAB 2 LANDASAN TEORETIS. menjadi hasil seni sastra yang kata-katanya disusun menurut syarat tertentu

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 11. PUISILatihan Soal Himne. Balada. Epigram. Elegi

JURNAL JEGHEH. Gagasan yang menjiwai karya ini adalah telah tentang seorang ibu.

Pelatihan Dasar Seni Musik Untuk Guru Musik Sekolah Dasar

BENTUK LAGU PADA KARYA MUSIK SESEBULAN

TEKNIK PERMAINAN DRUM PADA KARYA MUSIK BEGIN FROM BROKEN HEART. Oleh : Hendra Tomy Wahyudi. Pembimbing : Agus Suwahyono, S.Sn, M.

ANALISIS GAYA BAHASA PERSONIFIKASI DAN HIPERBOLA LAGU-LAGU JIKUSTIK DALAM ALBUM KUMPULAN TERBAIK

BAB III ANALISIS DATA

Gambar bagian-bagian gitar

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

ANALISIS BENTUK MUSIK PADA KARYA YEARS OF THE BITTER AND THE SWEET. Oleh : Ulfa Ayunin ( )

ANALISIS DIKSI DAN GAYA BAHASA PADA LAGU ANAK-ANAK CIPTAAN PAK KASUR

ARANSEMEN ORKES KERONCONG TENGGARA PADA LAGU KR. KEMAYORAN SEBAGAI KAJIAN MUSIKOLOGI

Tangkurak Koriang dalam Bentuk Formasi Orkestra: Suatu Perwujudan dari Musik Tradisi Masyarakat Pulau Binjai Kabupaten Kuantan Singingi

BAB I PENDAHULUAN. berkembang ditengah-tengah kehidupan manusia, karena pada dasarnya seni

BAB I PENDAHULUAN. soundtrack film. Film dan soundtrack adalah dua komponen yang saling

SILABUS MATA PELAJARAN: SENI BUDAYA (WAJIB PILIHAN) (SENI MUSIK)

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Unsur Musik. Irama. Beat Birama Tempo

BAB II KAJIAN TEOLOGIS DAN REPERTOAR

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang penelitian, identifikasi

BAB I PENDAHULUAN. Mark C.Gridely, Jazz style history and analysis, eleven edition (United State: Pearson, 2012), hlm.3.

BAB I PENDAHULUAN. secara spesifikasi. Tindakan tersebut dinamakan dengan analisis.

KOMPOSISI MUSIK ROMANTIKA KEHIDUPAN UNTUK ANSAMBEL CAMPURAN

BAB III ANALISIS A. Komposisi musik program Perang Pattimura: Penyerbuan Benteng Duurstede

Teknik Permainan Gitar Pada Karya Musik Spirito Con Grazia Ed Espressivo

KASIH IBU KOMPOSISI MUSIK PROGRAM UNTUK COMBO JAZZ

MENGENAL IRAMA 8 BEAT

BAB III ANALISIS DATA. Bagian I Kehidupan Penjala Ikan.

BAB III ANALISIS BENTUK LAGU. Wonderful Slippery Thing merupakan lagu hits Guthrie Govan yang berdurasi

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat dimengerti dan dipahami

bentuk karya sastra yang menggunakan kata-kata yang indah dan kaya makna.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang lagu sehingga lirik-lirik lagunya menarik untuk

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

ANALISIS BENTUK MUSIKAL DAN STRUKTUR LAGU TANAH AIRKU KARYA IBU SOED ARANSEMEN JOKO SUPRAYITNO UNTUK DUET VOKAL DAN ORKESTRA

BAB III ANALISIS KARYA

Harmoni I. Progresi I IV V

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. 1 Oleh Luthfi Seli Fauzi, kognitif adalah semua proses dan produk pikiran untuk mencapai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

YAYASAN WIDYA BHAKTI SEKOLAH MENENGAH ATAS SANTA ANGELA TERAKREDITASI A

Tes Teori Tambahan Pengganti Nilai Kurang pada Kegiatan Praktik

ARTIKULASI BUNYI PADA POLA RITME DRUM DALAM KARYA MUSIK HEART BEAT. Oleh : Alvita Amelia K. Dosen Pembimbing : Moh. Sarjoko S.Sn, M.Pd.

DALAM TINJAUAN VARIASI MELODI DAN TEKNIK PERMAINAN SOLO VIOLA

BAB I PENDAHULUAN. berhubungan dengan cerita, puisi, ide atau adegan. Bagian instrumental pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan pada puisi Pesanku Karya Asmara Hadi puisi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seni musik merupakan bidang seni yang sangat diminati, sebab musik

BAB I PENDAHULUAN. rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. sendiri mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh makhluk lainnya. Salah

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB I PENDAHULUAN. judul yang akan digarap kemudian menentukan bentuk musik dan disesuaikan dengan perjalanan

TINJAUAN BENTUK MUSIK PADA KOMPOSISI MUSIK PLACE OF BIRTH (SIDAYU)

BAB I PENDAHULUAN. Musik merupakan suatu hal yang sangat akrab dengan indera pendengaran

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan baik. Sarana itu berupa bahasa. Dengan bahasa masyarakat

ANALISIS BENTUK DAN STRUKTUR LAGU STAMBUL BAJU BIRU KARYA HARDIMAN

BAB I PENDAHULUAN. Seni adalah kemampuan membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya mencapai

BAB III ANALISIS KARYA

MUSIK ANSAMBEL. A. Pengertian dan Jenis Musik Ansambel. Musik ansambel adalah bermain musik secara. bersama-sama dengan menggunakan beberapa

Transkripsi:

BAB III ANALISIS PUISI DAN KOMPOSISI A. Penyusunan Komposisi Penyusunan komposisi musikalisasi puisi Pada Hujan Dalam Aku terbagi menjadi empat komposisi. Masing-masing bagian disusun berdasarkan puisi milik Sapardi Djoko Damono. Komposisi pertama berjudul Pada Suatu Hari Nanti, yang diikuti oleh Hujan Bulan Juni, Dalam Diriku, dan Aku Ingin sebagai penutup dari musikalisasi puisi. Judul Pada Hujan Dalam Aku penulis ambil dari penggalan kata pertama dari puisi yang akan penulis musikalisasikan, sehingga terbentuklah satu kalimat utuh yang menjadi judul dalam skripsi penulis. Dari keempat komposisi yang penulis susun hanya satu yang berlirik yaitu komposisi Aku ingin alasannya karena penulis ingin memperdengarkan langsung syair puisinya kepada audience dengan harapan audience dapat mengerti dan memahami makna sesungguhnya. Sebaliknya ketiga komposisi yang lain penulis susun dengan mengambil makna, pesan, dan suasana sehingga berbentuk instrumental. Instrumen yang akan digunakan adalah: violin, cello, gitar akustik, vibraphone, gitar elektrik, bass elektrik, drum set, piano, dan cymbals. B. Analisis Puisi dan Struktur Musikal Komposisi musikalisasi puisi Pada Hujan Dalam Aku tidak memiliki bentuk yang baku, atau bisa disebut sebagai free form. Komposisi pertama sampai ketiga penulis akan menginterpretasikannya melalui makna, pesan, suasana, dan kata yang tertera dan tersurat dalam puisi yang bersangkutan, sedangkan untuk komposisi yang terakhir penulis sengaja memasukan syair dari puisi yang bersangkutan untuk dijadikan lirik kedalam komposisinya. Pemaparan analisis musikal komposisi musikalisasi puisi Pada Hujan Dalam Aku dalam format ansambel musik sebagai berikut: 14

1. "Pada Suatu Hari Nanti" Puisi ini menceritakan tentang seseorang yang menuliskan pesan untuk masa depan dimana dirinya akan mati sehingga tidak akan ada orang yang akan mengingat dia lagi tetapi dia akan selalu mengingat orang-orang yang dia sayangi. Puisi ini mengandung rima baris dengan pola AAAA, rima ini biasa disebut sebagai rima sama bunyi. Puisi ini terdiri dari tiga bait yang masing masing bait terdiri dari empat baris. Berikut syair puisinya: Pada suatu hari nanti Jasadku tak akan ada lagi Tapi dalam bait bait sajak ini Kau tak akan kurelakan sendiri Pada suatu hari nanti Suaraku tak terdengar lagi Tapi diantara larik larik sajak ini Kau akan tetap kusiasati Pada suatu hari nanti Impianku pun tak dikenal lagi Namun disela sela huruf sajak ini Kau tak akan letih letihnya kucari Diksi adalah susunan kata terpilih dari teks puisi, atau bentuk susunan suara indah yang mampu menghadirkan jiwa, makna, dan semangat tertentu dalam perwujudan seni baca puisi 1. Pemilihan kata yang digunakan oleh Sapardi Djoko Damono termasuk yang mudah untuk dipahami, sebagai contoh pada kalimat "Pada suatu hari nanti" pembaca mengerti maksud dari puisi ini yang menceritakan waktu yang akan datang. Lalu pada kalimat "Jasadku tak akan ada lagi" yang pasti tokoh "ku" akan mati, dan begitu 1 Salad, 6. 15

seterusnya mudah dipahami karena kata katanya lebih ke makna sebenarnya. Pada puisi ini terdapat majas Metafora. Metafora adalah bahasa kiasan seperti perbandingan, hanya saja tidak menggunakan kata-kata perbandingan. Metafora itu melihat sesuatu dengan perantara benda yang lain 2. Majas Metafora tersebut terdapat di dalam kalimat: I. Tapi dalam bait bait sajak ini Kau tak akan kurelakan sendiri II. Tapi diantara larik-larik sajak ini Kau akan tetap kusiasati III. Namun disela sela huruf sajak ini Kau tak akan letih-letihnya kucari Pada kata-kata tersebut menggunakan majas Metafora, karena mengumpamakan sesuatu dengan larik, bait dalam sajak. Instrumen yang penulis gunakan untuk komposisi "Pada Suatu Hari Nanti" antara lain gitar satu dan dua, elektrik bass, piano, violin dan cello. Komposisi ini memiliki bentuk free form/bentuk bebas dengan pola A B C B. Penulis menggambarkan rasa sedih dan kehilangan tersebut melalui tangga nada E minor dengan sukat 6/8, pada bagian ini gitar satu memulai introduksi sebanyak delapan birama direspon dengan gitar dua sebagai melodi utama pada birama sembilan. Pada frase ini menggambarkan kesedihan dan kehilangan yang diwakilkan dengan melodi pada gitar dua. Notasi 3.1 Melodi utama "Pada Suatu Hari Nanti" 2 Becker, (1978), 317. 16

Gitar satu berfungsi sebagai rythm yang polanya akan terus sama sampai selesai. Bagian ini dilanjutkan dengan pola yang sama sampai dengan birama 24, pada birama 17 bass elektrik merespon untuk menambah kesan kehilangan yang dalam. Memasuki birama 25 terjadi modulasi ke dalam tangga nada E Mayor disini penulis ingin menyampaikan rasa keabadian dan rasa sayang sehingga suasananya pun berbeda dengan frase introduksi. Notasi 3.2 Modulasi ke dalam tangga nada E Mayor "Pada Suatu Hari Nanti" Bagian ini terasa lebih terang, hangat, dan ada harapan. Pada bagian ini penulis mengolah melodi dan harmoni yang di bunyikan ke instrumen piano. Notasi 3.3 Suasana hangat pada piano (birama 25) "Pada Suatu Hari Nanti" 17

Memasuki bagian C, tangga nada berubah kembali menjadi E minor. Pada bagian ini penulis menggunakan teknik komposisi contrary motion yang dimainkan oleh violin dan cello. Notasi 3.4 Contrary Motion Violin dan Cello "Pada Suatu Hari Nanti" Bagian B' terjadi modulasi yang kedua kali kedalam tangga nada A Mayor. Bagian ini adalah penutup dari komposisi "Pada Suatu Hari Nanti". Notasi 3.5 Modulasi ke dalam tangga nada A Mayor "Pada Suatu Hari Nanti" Bagian introduksi menggunakan progresi akord vi V IV - iii yang diulang-ulang hingga birama 24. Sedangkan pada bagian modulasi ke dalam tangga nada E Mayor penulis menggunakan akord I vi IV iii ii V. Komposisi ini banyak menggunakan progresi akord yang sederhana dan mudah untuk didengar. 18

2. "Hujan Bulan Juni" Puisi ini menceritakan tentang perasaan orang yang sabar meskipun harus memendam rasa. Rasa sabar itu tertuang dalam kata tabah, bijak dan arif. Puisi ini mengandung majas Personifikasi adalah majas yang mengibaratkan benda mati memiliki sifat seperti manusia, dalam puisi ini hujan seolah-olah memiliki sifat tabah, bijak, dan arif seperti manusia. Berikut syair puisinya: Tak ada yang lebih tabah Dari hujan bulan Juni Dirahasiakannya rintik rindunya Kepada pohon berbunga itu Tak ada yang lebih bijak Dari hujan bulan Juni Dihapuskannya jejak jejak kakinya Yang ragu-ragu dijalan itu Tak ada yang lebih arif Dari hujan bulan Juni Dibiarkannya yang tak terucapkan Diserap akar pohon bunga itu Selain majas Personifikasi, puisi ini juga mengandung gaya bahasa repetisi, yang terdapat pada kalimat, "Dari hujan bulan Juni", masing-masing bait terdapat kalimat ini disetiap baris keduanya. Terdapat rima pada puisi "Hujan Bulan Juni", yang dapat diidentifikasi berupa aliterasi, yaitu perulangan bunyi. Perulangan bunyi /n/ terdapat pada baris "Hujan Bulan Juni", masing-masing kata dalam baris tersebut mengandung huruf /n/. Perulangan bunyi /r/ terdapat pada baris "Dirahasiakan rintik rindunya", masing-masing kata tersebut adalah rahasia, rintik, dan rindu sama-sama diawali dengan huruf /r/. Tetapi perulangan 19

bunyi /r/ lebih terasa pada baris terakhir, "Dibiarkannya yang tak terucapkan, Diserap akar pohon bunga itu". Puisi ini terdiri dari tiga bait yang masing masing bait terdiri dari empat baris. Uniknya puisi ini dibuat sekali jadi dan dipubikasikan pada koran sore di Yogyakarta. Komposisi Hujan Bulan Juni penulis susun untuk menggambarkan suasana hujan yang "hangat" dalam puisi tersebut. Instrumen yang penulis gunakan diantara lain snare drum, vibraphone, piano, gitar akustik, violin, dan cello. Komposisi ini memiliki pola yaitu A B A B dengan sukat 3/4 dimainkan dalam tangga nada D Mayor. Pada bagian introduksi (birama 1-20), gitar satu sebagai pembuka lalu pada birama ke lima cello merespon sebagai bagian dari introduksi. Pada akhir introduksi muncul tanda fermata untuk mempersiapkan ke bagian selanjutnya. Birama 13 muncul efek hujan yang dibunyikan oleh snare dimainkan menggunakan brush stick dengan cara menggesekkan bagian steel brush stick ke permukaan snare sehingga menimbulkan efek seperti suara hujan yang rintik dan agak deras. Notasi 3.6 Motif hujan Snare drum (birama 13-55) "Hujan Bulan Juni" Mengikuti suasana yang sama di birama 21 violin dimainkan secara tremolo dengan maksud menambah kesan hangat dan suasana hujan lebih terasa. Suasana hangat akan dibunyikan oleh piano. Notasi 3.7 Piano dan Vibraphone "Hujan Bulan Juni" 20

Gitar dua berperan penting dalam komposisi ini, karena gitar dua banyak memainkan melodi utama, namun pada bagian A' melodinya pindah ke piano. Notasi 3.8 Melodi Gitar 2 (birama 21) "Hujan Bulan Juni" Notasi 3.9 Melodi Piano (birama 38) "Hujan Bulan Juni" Pada bagian coda lebih tepatnya pada birama 53, terdapat simbol rit yang disisipkan sampai birama 56. Bagian ini menggambarkan hujan yang hampir reda serta rasa hangat yang masih terasa, namun di birama 57/1 simbol fermata digunakan lagi, muncul pada instrumen gitar satu kemudian pada birama selanjutnya muncul fermata lagi yang dibunyikan oleh gitar satu, gitar dua, volin, dan cello bagian ini adalah penutupnya. 3. Dalam Diriku" Puisi "Dalam Diriku" dibuat pada tahun 1980. Puisi Dalam Diriku menceritakan tentang mensyukuri hidup, meskipun hidup itu tidak selalu bahagia ataupun senang. Dinamika kehidupan yang silih berganti berupa suka maupun duka, gelap dan terang memberi warna tersendiri namun hidup harus tetap berjalan, diisi dan disyukuri sebagai sebuah anugerah dari Sang Pencipta. Makna dari puisi "Dalam Diriku" tertuang pada kalimat "dan karena hidup itu indah, aku menangis sepuas puasnya". Berikut syair puisinya: Dalam diriku mengalir sungai panjang darah namanya 21

Dalam diriku menggenang telaga darah sukma namanya Dalam diriku meriak gelombang suara hidup namanya dan karena hidup itu indah aku menangis sepuas puasnya Puisi ini mengandung majas Metafora, yang mana terdapat pada kalimat Dalam diriku mengalir sungai panjang, darah namanya" dimana seolaholah dalam diri manusia memiliki sungai panjang, tetapi yang dimaksudkan dengan sungai panjang adalah aliran darah. Darah yang dimaksudkan dalam puisi ini lebih mengarah tentang hidup manusia, sehingga kehidupan disimbolkan sebagai darah dalam puisi ini. Darah sendiri adalah lambang dari sebuah kehidupan. Apabila manusia mati di dalam tubuhnya tidak lagi mengalir darah, darahnya membeku, tidak ada lagi kehidupan. Puisi ini terdapat juga perulangan larik yang terdapat pada kalimat "Dalam diriku", masing-masing bait memiliki kalimat ini disetiap baris pertamanya. Dapat diidentifikasi dalam puisi ini berupa aliterasi yang terdapat pada kalimat mengalir, menggenang,dan meriak, masing-masing bait memiliki perulangan bunyi /me/. Sedangkan perulangan huruf /a/ dapat dilihat pada kata namanya dan sepuas puasnya diakhiri dengan aliterasi huruf /a/. Puisi ini memiliki empat bait dimana tiga baris pertama memiliki tiga baris, sedangkan untuk bait yang ke empat hanya dua baris. Dalam puisi ini mengandung rima aliterasi atau sama suara. Komposisi ini penulis susun berdasarkan pesan atau makna dari puisi Dalam Diriku yang menjadi dasar tersusunnya komposisi ini. Dari beberapa komposisi yang penulis susun untuk tugas akhir penulis, komposisi inilah yang lebih kompleks. Bentuk komposisi ini free form dengan pola A B B' C dengan sukat 4/4 22

dimainkan dalam tangga nada D Mayor, susunan instrumen yang lebih banyak dari ketiga komposisi yang lain. Instrumen yang digunakan cukup beragam antara lain, drum set, cymbals, vibraphone, gitar elektrik satu dan dua, bass elektrik, piano, violin dan cello semuanya mempunyai peran yang saling memperkuat dan mendukung di dalam komposisi ini. Penggalan kalimat yang sangat mewakili makna puisi ini tertulis pada baris terakhir, yang berbunyi Dan karena hidup itu indah, aku menangis sepuas-puasnya. Komposisi ini penulis susun dengan tempo yang berbeda dari komposisi yang lain, dengan tempo yang agak cepat dan dengan dukungan drum set penulis menuangkan makna mensyukuri hidup dengan perasaan semangat menjalani hidup. Pada bagian awal komposisi ini, dimulai dengan introduksi piano sebanyak dua birama, lalu pada birama ke tiga elektrik gitar dua masuk dengan not 1/8 konstan dan diikuti oleh vibraphone dan elektrik gitar satu membunyikan blok kord. Notasi 3.10 Introduksi (birama 1-10) "Dalam Diriku" Pada bagian A eletrik gitar dua masih memainkan not 1/8 konstan lalu muncul melodi pada piano bagian ini hanya dua instrumen yang bunyi, namun pada birama 15 suara cello di bunyikan untuk melengkapi elektrik gitar dua dan piano. 23

Notasi 3.11 Melodi Piano "Dalam Diriku" Notasi 3.12 Harmoni Cello "Dalam Diriku" Masih pada dibagian A birama 19 muncul pola ritme 1/16 yang dimainkan oleh elektrik gitar satu, pola ini terus berlanjut sampai birama dua puluh empat. Notasi 3.13 Pola not 1/16 Elektrik gitar 1 "Dalam Diriku" Memasuki bagian B semua instrumen berperan, dalam bagian ini elektrik gitar satu mengambil lead sebagai melodi utama, lalu pola ritme 1/16 yang sebelumnya dimainkan elektrik gitar satu dipindahkan ke piano pola ini berperan penting untuk menjaga suasana dan sebagai simbol kehidupan yang berjalan terus. 24

Notasi 3.14 Bagian B (birama 25) "Dalam Diriku" Bagian ini menggambarkan seseorang yang menjalani hidupnya dengan semangat, meskipun hari-hari tidak selalu baik tetapi tokoh aku ini selalu bersyukur apapun dan bagaimana pun kondisi hidupnya. B adalah bentuk repetisi dari bagian B, hanya saja ada beberapa instrumen yang ditambah bagiannya, sebagai contoh vibraphone ikut memainkan melodi bersama elektrik gitar satu dan bersifat unison, serta hihat yang awalnya dimainkan secara close masuk bagian B hi-hat nya dimainkan secara open sehingga lebih terasa berhentak, dan lebih terasa semangatnya. 25

Notasi 3.15 Bagian B (birama 33) "Dalam Diriku" Bagian C dalam komposisi ini menceritakan tokoh aku diam merenungi kehidupannya, yang di gambarkan melalui dinamika yang lebih lembut intensitas suaranya. Cello menjadi instrumen solo yang menggambarkan tokoh aku. Notasi 3.16 Solo Cello "Dalam Diriku" Pada bagian akhir komposisi ini muncul simbol rit pada birama 47 ketuk kedua, yang menggambarkan tokoh aku menangis karena mensyukuri hidup, dan dibirama terakhir simbol fermata kembali digunakan tetapi hanya akan disisipkan pada instrumen vibraphone, elektrik gitar dua, violin dan cello. 26

Notasi 3.17 Tiga birama terakhir "Dalam Diriku" 4. "Aku Ingin" "Aku Ingin" adalah sebuah karya puisi Sapardi Djoko Damono yang paling terkenal. Puisi ini memiliki makna penyampaian rasa cinta seseorang secara tulus dan penuh pengorbanan. Tersirat dalam baris Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu dan Dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada memiliki arti bahwa rasa yang dimiliki merupakan rasa cinta yang tidak perlu diucapkan dengan omong besar, melainkan dibuktikan dengan pengorbanan yang besar. Berikut syair puisinya: Aku ingin mencintaimu dengan sederhana dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu Aku ingin mencintaimu 27

dengan sederhana dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Puisi "Aku Ingin" memiliki majas Personifikasi, yang terdapat pada kalimat: I. dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu II. dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada Pada kalimat tersebut seolah-olah "kayu" dan "hujan" ingin menyampaikan suatu pesan kepada "api" dan "awan". Terdapat pula perulangan larik "Aku ingin mencintaimu dengan sederhana" yang diulangi disetiap awal bait pertama dan kedua. Puisi ini memiliki dua bait yang masing masing bait terdiri dari lima baris. Puisi ini dibuat pada tahun 1989 Komposisi ini menjadi satu-satunya yang berlirik, liriknya sendiri diambil dari syair puisi Aku Ingin tanpa mengubah, mengurangi, menambahkan kata apapun kedalamnya, dengan pola A B C - D A bertangga nada C Mayor dengan sukat 4/4. Instrumen yang digunakan cukup beragam, antara lain, vibraphone, akustik gitar satu dan dua, elektrik bass, piano, violin, cello, choir, dan solo sopran. Bagian introduksi dimulai gitar dua dengan motif not 1/16 sebanyak empat birama kemudian bagian A birama lima vokal masuk dengan lirik yang diambil dari baris pertama puisi Aku Ingin. Notasi 3.18 Motif 1/16 Gitar 2 "Aku Ingin" 28

Notasi 3.19 Gitar 2 dan Vokal "Aku Ingin" Sebelum memasuki bagian B, muncul simbol rit pada birama 16 yang kemudian muncul a tempo pada birama 17 sekaligus membuka bagian C. Pada bagian ini hanya vibraphone, gitar satu dan dua, elektrik bass, dan piano yang dimainkan, untuk gitar dua akan masuk pada birama 21 dengan pola ritme 1/8. Notasi 3.20. Bagian B "Aku Ingin" Memasuki bagian D, melodi yang awalnya dinyanyikan vokal di bagian A sebelumnya pindah yang dimainkan oleh piano. Vokal dan choir mulai masuk pada birama 25 ketuk kedua. 29

Notasi 3.21 Elektrik Piano, Vokal, dan Choir "Aku Ingin" Bagian ini terus berlanjut sampai dengan birama 32, lalu simbol rit muncul lagi untuk persiapan memasuki bagian D. Bagian D diawali dengan A tempo dan solo sopran menyanyikan not utuh sebanyak dua birama. Violin dan cello masuk dibirama yang sama hanya saja diketukan kedua. Notasi 3.22 Violin, Cello, dan Solo Vokal "Aku Ingin" Pada bagian akhir komposisi, diakhiri dengan piano dan solo vokal. Penulis menggunakan teknik komposisi repetisi melodi pada bagian vokal. Bagian akhir ini syairnya diambil dari baris kedua puisi "Aku Ingin". Notasi 3.23 Piano dan Vokal pada komposisi "Aku Ingin" 30