1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era yang modern ini, teknologi sangat berkembang pesat. Internet merupakan salah satu dimana era modern ini yang sangat penting bagi keperluan hidup manusia. (Habibah, 2014) Keunggulan internet tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat saja namun hal ini juga dimanfaatkan oleh pihak pemerintah dalam rangka modernisasi pelayanan publik dengan tujuan untuk menciptakan pelayanan yang pemerintahan yang baik (good governance). Salah satu bentuk upaya pemerintah dalam pemanfaatan teknologi informasi adalah dengan menerapkan e-government. E-government merupakan salah satu bentuk dari modernisasi pada level pemerintahan. Modernisasi ini dilakukan salah satunya oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang mana merupakan unit pemerintahan yang berada dibawah naungan Kementrian Keuangan. Adapun jiwa dari program modernisasi ini adalah pelaksanaan good governance, yaitu penerapan sistem administrasi perpajakan yang transparan dan akuntabel, dengan memanfaatkan sistem informasi teknologi yang handal dan terkini. Strategi yang ditempuh adalah pemberian pelayanan prima sekaligus pengawasan intensif kepada para wajib pajak. Apabila dilihat dari sisi e-government, perubahan yang harus dilakukan adalah pada bidang business process dan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam perbaikan business process dan teknologi informasi terdapat perbaikan birokrasi kearah yang lebih baik yaitu mencakup metode, sistem, dan prosedur kerja. Untuk itu, perbaikan business process merupakan pilar penting program modernisasi DJP, yang diarahkan pada penerapan full automation dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi. Diharapkan dengan full automation, akan tercipta suatu business
2 process yang efisien dan efektif karena administrasi menjadi cepat, mudah, dan akurat, sehingga dapat meningkatkan pelayanan terhadap Wajib Pajak, baik dari segi kualitas maupun waktu. Business process dirancang sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi kontak langsung pegawai DJP dengan Wajib Pajak untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya KKN. Di samping itu, fungsi pengawasan internal akan lebih efektif dengan adanya built-in control system, karena siapapun dapat mengawasi bergulirnya proses administrasi melalui sistem yang ada (Habibah, 2014). Langkah awal perbaikan business process adalah penulisan dan dokumentasi Standard Operating Procedures (SOP) untuk setiap kegiatan di seluruh unit DJP. Selain penulisan SOP, perbaikan business process dilakukan antara lain dengan penerapan e-system dengan dibukanya fasilitas e-filing (pengiriman SPT secara online melalui internet), e-spt (penyerahan SPT dalam media digital), e-payment (fasilitas pembayaran online untuk PBB), dan e-registration (pendaftaran NPWP secara online melalui internet). Semua fasilitas tersebut diciptakan guna memudahkan Wajib Pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. E-filing melalui situs Direktorat Jenderal Pajak (DJP), yang beralamatkan di www.pajak.go.id, adalah sistem pelaporan SPT menggunakan sarana internet tanpa melalui pihak lain dan tanpa biaya apapun, yang dibuat oleh DJP untuk memberikan kemudahan bagi WP dalam pembuatan dan penyerahan laporan SPT kepada DJP secara lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah. Sayangnya, masih ada wajib pajak yang enggan melakukan pelaporan dengan menggunakan e-filing karena alasan belum paham terkait penggunaannya, dan juga masih merasa khawatir menggunakan e-filing saat melakukan pelaporan dalam jumlah banyak, permasalahan yang utama yaitu jika sewaktu-waktu internet mengalami error atau dawn sehingga data tidak terekam, hilang dan tidak masuk di database Ditjen pajak.
3 Adapun data terkait Pengusaha Kena Pajak (PKP) yang melakukan pembayaran berdasarkan jenis pajaknya yang dilakukan secara manual di KPP Pratama Ambon Tahun 2016: Jenis SPT SPT Manual SPT Masa PPh Pasal 21/26 30.319 SPT Masa PPh Pasal 22 3.361 SPT Masa PPh Pasal 23/26 3.117 SPT Masa PPh Pasal 25 23.992 SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2) 1.528 SPT Masa PPh Pasal 15 123 SPT Tahunan PPh OP 112 SPT Tahunan PPh OP S 49 SPT Tahunan PPh OP SS 107 SPT Tahunan PPh Badan 30 SPT Masa PPN/PPnBM - SPT Masa PPN/PPnBM 1111 13 SPT Masa PPN/PPnBM 1111 DM 27 SPT Masa PPN/PPnBM 1107 PUT 4.243 Jumlah 67.021 Sumber: Data sekunder diolah Tabel 4.1. SPT Manual KPP Pratama Ambon Tahun 2016 Terdapat tujuh manfaat jika menggunakan fasilitas e-filing melalui situs DJP, yakni: 1) Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat, aman, dan kapan saja (24x7); 2) Murah, tidak dikenakan biaya pada saat pelaporan SPT; 3) Penghitungan dilakukan secara tepat karena menggunakan sistem komputer; 4) Kemudahan dalam mengisi SPT karena pengisian SPT dalam bentuk wizard; 5) Data yang disampaikan WP selalu lengkap karena ada validasi pengisian SPT; 6) Ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan kertas; dan 7) Dokumen pelengkap (fotokopi Formulir 1721 A1/A2 atau bukti potong PPh, SSP Lembar ke-3 PPh.
4 Dengan adanya manfaat-manfaat dalam melaporkan SPT dari segi kemudahan pelaporan, kecepatan pelaporan, aman dan kapan saja, hal ini diharapkan menjadi motivasi bagi wajib pajak dalam melaporkan kewajiban pajaknya. Dengan demikian tingkat efektivitas pelaporan dengan menggunakan e-filing diharapkan semakin baik khususnya pada KPP Pratama Ambon. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat diambil perumusan masalahnya yaitu: 1. Bagaimana efektivitas penerapan e-filing pada KPP Pratama Ambon? 2. Bagaimana efisiensi penerapan e-filing pada KPP Pratama Ambon? C. Tujuan dan Manfaat 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah diatas adapun tujuan penelitiannya yaitu: a. Untuk menganalisis bagaimana efektivitas penerapan e-filing pada KPP Pratama Ambon. b. Untuk menganalisis bagaimana efisiensi penerapan e-filing pada KPP Pratama Ambon. 2. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian diatas adapun manfaat penelitiannya adalah sebagai berikut : a. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi literatur Pajak dan Akuntansi, khususnya tentang efektivitas dan efisiensi e-filing.
5 b. Manfaat Praktis 1) Untuk KPP Pratama Ambon dan pemerintah provinsi agar menjadi bahan evaluasi kedepannya agar dapat memanfaatkan sistem pelaporan dengan menggunakan e-filing.