TINGKAT PENGUASAAN OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS VI SD X SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MTs Muhammadiyah 1 Natar Lampung Selatan.

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Seputih Agung. Populasi dalam

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA SMA Negeri I

III. METODOLOGI PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas XI MIA SMA Negeri 5

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Way Jepara Kabupaten Lampung Timur

BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di kelas X SMA Muhammadiyah 1 Pekanbaru. semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 20 Bandar Lampung, dengan populasi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI MIA SMA Negeri 1 Kampar,

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu

BAB III 1 METODE PENELITAN. Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Variabel X merupakan variabel bebas adalah kepemimpinan dan motivasi,

BAB III METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII (delapan) semester ganjil di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang dilakukan bermaksud mengetahui Pengaruh Metode Discovery Learning

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yaitu PT. Sinar Gorontalo Berlian Motor, Jl. H. B Yassin no 28

METODOLOGI PENELITIAN. penggunaan metode penelitian. Oleh karena itu, metode yang akan digunakan

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

Pertemuan Ke-11. Teknik Analisis Komparasi (t-test)_m. Jainuri, M.Pd

BAB III METOE PENELITIAN. penelitian ini, hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif karena bertujuan untuk mengetahui kompetensi pedagogik mahasiswa

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mendapat perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran TSTS (Two Stay

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasi,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam melakukan penelitian, terlebih dahulu menentukan desain

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di kelas X SMA N 10 Pekanbaru, semester

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. deskriptif kuantitatif bertujuan untuk menjelaskan hasil penelitian yang disajikan

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 12

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. data dalam penelitian ini termasuk ke dalam data yang diambil dari Survei Pendapat

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Bukit Kemuning Tahun Pelajaran

III. METODE PENELITIAN. Subjek dari penelitian adalah siswa kelas X.B SMA Muhammadiyah 2 Bandar

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. diinginkan. Menurut Arikunto (1991 : 3) penelitian eksperimen adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk pengampilan data dilakukan pada bulan Juli tahun 2013, tahun ajaran 2013/2014.

Efektivitas Model Pengajaran Langsung Dalam Pembelajaran Matematika Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Dende. Rubianus. Abstrak

METODE PENELITIAN. Ajaran dengan jumlah siswa 40 orang yang terdiri dari 19 siswa lakilaki

BAB III METODE PENELITIAN. dengan kemampuan berpikir kreatif dengan menggunakan dua model

EFEKTIVITAS MEDIA KOMIK PADA MATERI SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI 6I KOTA BENGKULU

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

IIL. METODELOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini adalah penelitian diskriptif kuantitatif. Dalam hal ini peneliti akan

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V UKURAN GEJALA PUSAT (TENDENSI CENTRAL)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif-kuantitatif, karena

BAB III PROSEDUR PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITlAN. Rancangan atau desain dalam penelitian ini adalah analisis komparasi, dua

PENGGUNAAN GAMBAR DALAM PENYAJIAN SOAL CERITA MATEMATIKA DI KELAS I MIN GUNUNG PANGILUN PADANG. Oleh: Nuryasni MTsN Model Padang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

STATISTICS. Hanung N. Prasetyo Week 11 TELKOM POLTECH/HANUNG NP

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Kerangka acuan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian merupakan suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan,

BAB III METODE PENELITIAN

Penyelesaian: Variables Entered/Removed a. a. Dependent Variable: Tulang b. All requested variables entered.

Bab III Metoda Taguchi

METODE PENELITIAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 1 SMA Wijaya Bandar

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Ngemplak.Sekolah ini beralamatkan di jalan

BAB III METODE PENELITIAN. hanya menggunakan kelas eksperimen tanpa adanya kelas kontrol.

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Bab 3 Kerangka Pemecahan Masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu pendekatan yang digunakan untuk

METODOLOGI PENELITIAN. disengaja ditimbulkan oleh peneliti (Arikunto, 2006:3). Dengan cara ini peneliti sengaja

Pengujian Normal Multivariat T 2 Hotteling pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi IPM di Jawa Timur dan Jawa Barat Tahun 2007

A. Pengertian Hipotesis

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kawasan Pantai Anyer, Kabupaten Serang

Nama : INDRI SUCI RAHMAWATI NIM : ANALISIS REGRESI SESI 01 HAL

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Permasalahan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Sukardi, (2003:17) Metodologi penelitian adalah cara yang

BAB III METODE PENELITIAN. objek penelitian yang penulis lakukan adalah Beban Operasional susu dan Profit

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Makalah ANALISIS REGRESI DAN REGRESI GANDA

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

1200 (0,535) (0,465) (1200 1).0,05 + (0,535) (0,465)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN. data dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab persoalan yang

Transkripsi:

TINGKAT PENGUASAAN OPERASI HITUNG PADA BILANGAN PECAHAN SISWA KELAS VI SD X SURABAYA Maria Prisca Adryai 1, Milla Kamilatuzzahroh 2 1 Program StudiStatistika, Fakultas MIPA UNIPA Surabaya [maria08prisca@gmail.com] 1 Program StudiStatistika, Fakultas MIPA UNIPA Surabaya [millakamilatuzzahroh@gmail.com] ABSTRAK Sekolah Dasar berfugsi meaamka kemampua utuk megembagka diri sesuai dega miat, bakat, da kodisi ligkuga. Oleh karea itu kegiata pembelajara harus dilaksaaka secara optimal di semua mata pelajara termasuk pelajara matematika. Matematika merupaka pelajara yag ditakuti peserta didik. Hal ii meyebabka tigkat pemahama siswa pada kosep pelajara matematika tidak sama atara satu dega yag lai. Peelitia yag dilakuka terhadap siswa kelas VI SD X Surabaya tetag pemahama terhadap operasi hitug pecaha meghasilka kesimpula bahwa setiap siswa memiliki pemahama yag berbeda terhadap empat operasi hitug bilaga pecaha. Berdasarka ratarata skor test yag diaalisis dega metode aalisis varia satu faktor, diketahui siswa sagat memahami kosep pejumlaha da kurag memahami kosep pembagia. Jika dikelompokka, pemahama siswa terhadap kosep pejumlaha da peguraga pecaha adalah sama, aka tetapi pemahama siswa terhadap pejumlaha, perkalia, da pembagia berbeda, amu pemahama siswa terhadap peguraga, perkalia, da pembagia adalah sama. Keyword : sekolah dasar, operasi hitug, pecaha I. PENDAHULUAN Sekolah Dasar berfugsi meaamka kemampua da keterampila dasar serta megembagka diri sesuai dega miat, bakat, da kodisi ligkuga. Keberhasila pedidika di sekolah dasar meetuka keberhasila di tigkat selajutya. Utuk mewujudka keberhasila pedidika tersebut, kegiata pembelajara di sekolah dasar harus dilaksaaka da diterapka secara optimal. Hal ii berlaku utuk semua mata pelajara termasuk mata pelajara matematika. Pada umumya mata pelajara matematika adalah pelajara yag ditakuti peserta didik sehigga kosep pemahama materi pada pelajara matematika tidak dikuasai secara sempura. Namu peserta didik dega kecerdasa matematika logis aka megusai berbagai kosep matematika dega cepat, termasuk pemahama tetag kosep operasi hitug pada bilaga pecaha. Operasi hitug bilaga pecaha adalah salah satu dasar dari perhituga matematika yag diberika sejak sekolah dasar. Operasi hitug bilaga pecaha merupaka pejumlaha, peguraga, perkalia da pembagia yag dilakuka terhadap bilaga yag memiliki struktur pembilag da peyebut. Fakta saat ii bayak siswa yag masih bigug meyebutka letak pembilag da peyebut. Tigkat peguasaa operasi hitug peserta didik juga tidak sama atara pejumlaha, peguraga, perkalia serta pembagia. Berdasarka uraia tersebut, peeliti igi megagkat judul Tigkat Peguasaa Operasi Hitug Pada Bilaga Pecaha Murid Kelas VI SD X. Peelitia ii dilakuka utuk megetahui tigkat peguasaa operasi hitug bilaga pecaha pada murid kelas V1 di SD X. Metodemetode aalisis yag diguaka megeahui hal tersebut adalah sebagai berikut: Uji validitas dilakuka utuk megetahui apakah soal yag disajika dapat megukur kesahiha suatu istrumet. Istrumet dikataka valid apabila memiliki ilai validitas yag tiggi, sebalikya bila istrume memiliki validitas yag redah maka tigkat kevalidaya kurag.

r r xy i1 i1 2 xi xi yi i1 Keteraga : r : koefisie korelasi X i : skor butir y i : skor total i1 2 xi xi i1 i1 yi 2 yi i1 2 yi Utuk megetahui tigkat sigifikasiya diguaka tabel r dega kriteria : a. Jika r hitug > r tabel maka sigifika b. Jika r hitug < r tabel maka tidak sigifika. Uji reliabilitas diguaka utuk megetahui sejauh maa istrume peelitia dapat dipercaya sebagai media pegumpula data. Reliabilitas dalam peelitia ii dapat dihitug dega rumus alpha yag dikemukaka oleh Cro Back seperti dibawah ii. 4. Meghitug derajat bebas atar group dega rumus : db A = A 1 5. Meghitug kuadrat rata-rata atar group (KR A ) dega rumus : KR A = 6. Meghitug jumlah kuadrat dalam atar group (JK D ) dega rumus : JK D = 7. Meghitug derajat bebas dalam group dega rumus : db D = N A 8. Meghitug kuadrat rata-rata dalam atar group (KR D ) dega rumus : KR D = 9. Mecari F hitug dega rumus : F hitug = 10. Mecari F tabel = F (1 α ) ( 11. Membuat tabel rigkas Aava satu arah 12. Meetuka kriteria pegujia : Jika F hitug F tabel, tolak H0, artiya sigifika. Keteraga : r 11 = koefisie reliabilitas k = bayakya butir soal = varias butir ke-i i t = varia total Jika r 11 > r tabel, maka istrumet soal diyataka reliabel. Aalisis varia satu faktor atau disebut oe way aova merupaka aalisis yag megguaka varias da hasil pegamata berupa pegaruh satu faktor. Aava satu arah yaitu aalisis yag melibatka haya satu peubah bebas. Aava satu arah dapat melihat perbadiga dua kelompok data. Prosedur uji aava satu arah yaitu : 1. Sebelum aova dihitug, asumsika bahwa data dilihat radom, berdistribusi ormal, da variaya homoge. 2. Membuat hipotesis Ho da H 1 3. Meghitug jumlah kuadrat atar group (JK A ) dega rumus : JK A = II. METODE PENELITIAN 2.1 Subjek Peelitia Subjek peelitia ii adalah siswa kelas VI SD X dega jumlah siswa 35 siswa dega ricia 20 siswa putri da 15 siswa putra. 2.2 Objek Peelitia Objek peelitia ii adalah hasil belajar matematika pada materi operasi hitug bilaga pecaha, yaitu meliputi pejumlaha, peguraga, perkalia da pembagia pada pecaha biasa da pecaha campura. 2.3 Tempat da Waktu Peelitia Peelitia dilaksaaka di SD X yag beralamat di keluraha Dukuh X gag Z, Kecamata Y, Kota Surabaya. Peelitia ii dilaksaaka pada jam pelajara matematika, tepatya hari Sei da Selasa pada bula Jauari tahu 2017. Peelitia dilakuka terhadap siswa kelas VI SD yag meempuh pembelajara semester II tahu ajara 2016/2017. 2.4 Racaga Peelitia Peelitia ii adalah peelitia deskriptif kooperatif, yaitu peelitia utuk memberika uraia megeai gejala, feomea, atau fakta yag

diteliti dega medeskripsika variabel peelitia utuk memudia meghubugka atau membadigka beberapa variabel tersebut. Peelitia ii berusaha medeskripsika da membadigka variabel berdasarka idikator da deskriptor variabel peelitia. Variabel peelitia terdiri dari variabel prediktor da variabel respo, yag mejadi variabel prediktor adalah tigkat peguasaa operasi hitug bilaga pecaha sedagka variabel respo dalam peelitia ii adalah skor tes. Aalisis deskriptif diguaka utuk megumpulka, meyususu da megaalisis hasil tes kemudia megiterpretasikaya berdasarka kriteria pelilaia, sedagka utuk megetahui tigkat pemahama siswa terhadap operasi hitug dilakuka perbadiga hasil tes materi pejumlaha, peguraga, perkalia, da pembagia yag diaalisis megguaka aalisis varia satu faktor. Istrumet peelitia berupa soal tes dibuat oleh peeliti da telah divalidasi utuk megetahui kelayakaya sebelum dikerjaka oleh sampel peelitia. Skor hasil tes iilah yag diaalisis utuk melihat tigkat pemahama siswa kelas VI SD X terhadap materi operasi hitug. 2.5 Metode Pegumpula da Istrume Pelitia Peelitia ii megguaka tekik pegumpula data dega tekik tes. Tekik tes dalam peelitia ii berisi soal essay yag membahas materi operasi hitug bilaga pecaha, baik pecaha biasa maupu pecaha campura. Betuk soal uraia atau essay dipilih utuk megumpulka data yag kemudia di observasi tigkat kesalaha serta tigkat peguasaa siswa dalam mejawab lembar tes. Istrume yag diguaka pada peelitia ii adalah soal tes peguasaa operasi hitug bilaga pecaha yag disusu berdasarka kurikulum matematika kelas VI SD serta kosultasi pada pembimbig da guru. Tes yag dilakuka meliputi operasi pejumlaha (+), peguraga ( -), perkalia (x), da pembagia ( ) pada bilaga pecaha campura da pecaha biasa beserta kombiasi dari operasi hitug tersebut. III. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 3.1 Aalisis Istrume Peelitia Uji Validitas Uji validitas diguaka utuk megetahui kevalida atau kesesuaia item soal sebagai istrume peelitia. Uji validitas Product Momet Pearso Correlatio megguaka prisip megkorelasikaatau meghubugka masigmasig skor item dega skor total yag diperoleh dalam peelitia. Berikut adalah hasil uji validitas yag dilakuka terhadap item soal operasi pejumlaha pada bilaga pecaha. Tabel 3.1 Uji Validitas Soal Pejumlaha Item soal Pearso correlatio (r hitug ) Keteraga 1 0,35 Valid 2 0,54 Valid 3 0,68 Valid 4 0,64 Valid 5 0,67 Valid 6 0,77 Valid 7 0,71 Valid 8 0,47 Valid 9 0,77 Valid 10 0,75 Valid Berdasarka pegujia validitas yag dilakuka terhadap item soal pejumlah pecaha, ilai pearso correlatio meujukka ilai validitas setiap item. Nilai yag diperoleh dibadigka dega besarya ilai tabel koefisie korelasi sederhaa (r tabel, df = 33 ) dega kriteria kevalida adalah apabila r hitug lebih besar dari r tabel maka item dikata valid. Besarya r tabel yaitu 0,2826, dilihat dari peroleha uji validitas yag dilakuka tidak terdapat ilai r hitug yag kurag dari 0,2826 sehigga dapat disimpulka jika semua item soal pejumlaha yag diguaka dalam peelitia valid. Tabel 3.2 Uji Validitas Soal Peguraga Item soal Pearso correlatio (r hitug ) Keteraga 1 0,48 Valid 2 0,46 Valid 3 0,43 Valid 4 0,29 Valid 5 0,47 Valid 6 0,44 Valid 7 0,34 Valid 8 0,65 Valid

9 0,58 Valid 10 0,70 Valid Hasil uji validitas pada tabel 4.2 meujukka bahwa tidak ada ilai r hitug yag kurag dari 0,2826, sehigga dapat dikataka item soal peguraga bilaga pecaha yag diguaka dalam peelitia adalah valid. Tabel 3.3 Uji Validitas Soal Perkalia Item soal Pearso correlatio (r hitug ) Keteraga 1 0,67 Valid 2 0,77 Valid 3 0,62 Valid 4 0,78 Valid 5 0,63 Valid 6 0,62 Valid 7 0,71 Valid 8 0,52 Valid 9 0,77 Valid 10 0,46 Valid Hasil pegujia yag terdapat pada tabel 4.3, keseluruha ilai r hitug dikataka valid karea tidak ada ilai yag kurag dari 0,2826. Artiya item soal perkalia yag diguaka dalam peelitia tepat atau sahih. Tabel 3.4 Uji Validitas Soal Pembagia Item soal Pearso correlatio (r hitug ) Keteraga 1 0,77 Valid 2 0,49 Valid 3 0,58 Valid 4 0,38 Valid 5 0,40 Valid 6 0,62 Valid 7 0,28 Valid 8 0,55 Valid 9 0,58 Valid 10 0,40 Valid Berdasarka hasil uji validitas, soal pembagia dikataka sahih karea tidak ada ilai uji yag kurag dari 0,2826. Setelah dilakuka uji validitas terhadap 40 item soal, masig-masig adalah 10 soal operasi hitug pejumlaha, peguraga, perkalia, da pembagia, keseluruha item soal dikataka valid sebagai istrume peelitia da dapat diguaka utuk peelitia-peelitia selajutya. Uji realibilitas Uji reliabilitas berfugsi utuk megetahui kosistesi soal yag diguaka dalam peelitia sehigga soal dikata hadal sebagai istrume peelitia walaupu peelitia dilakuka berulag kali. Berikut adalah hasil uji reliabilitas terhadap soal operasi pejumlaha bilaga pecaha yag diguaka utuk peelitia. Operasi Hitug Tabel 3.5 Uji Reliabilitas Crobach's Alpha N of Items Pejumlaha 0,831 10 Peguraga 0,620 10 Perkalia 0,839293 10 Pembagia 0,791464 10 Nilai crobach s alpha meujukka hasil uji reliabilitas terhadap 10 soal masig-masig operasi hitug pecaha. Nilai tersebut dibadigka dega ilai r tabel, yaitu 0,2826. Lembar soal dikataka hadal apabila memiliki ilai crobach s alpha yag lebih besar dari r tabel. Berdasarka hasil pegujia diketahui bahwa semua operasi hitug memiliki ilai crobach s alpha lebih besar dari 0,2826, sehigga dapat dikataka bahwa soal operasi hitug pejumlaha, peguraga, perkalia da pembagia yag disajika sudah hadal atau reliabel. Selai itu didukug dega teori yag meyataka jika ilai crobach s alpha lebih besar dari 0,6 maka istrume peelitia diyataka reliabel. 3.2 Aalisis Skor Tes Aalisis Deskriptif Operasi Hitug Pejumlaha Hasil aalisis deskriptif yag berhubuga dega skor operasi hitug pejumlaha kelas VI SD X Surabaya disajika pada Tabel 3.6 berikut ii. Tabel 3.6 Statistika Deskriptif utuk Skor Variabel Hasil Belajar Operasi Hitug Pejumlaha Statistik Nilai Statistik Ukura Sampel 35 Skor Ideal 100 Skor Tertiggi 100

Skor Teredah 55 Skor Rata-rata 82 Iterval 18 Hasil aalisis distribusi frekuesi da presetase megeai skor variabel hasil belajar operasi hitug pejumlaha dapat disajika pada Tabel 3.7 Tabel 3.7 Distribusi Frekuesi da Presetase Skor Hasil Belajar Siswa Iterval (Nilai) Kategori Ket. Frek. % 82 sampai 100 A Sagat Baik 23 66% 64 sampai < 82 B Baik 8 23% 46 sampai < 64 C Cukup 4 11% 28 sampai < 46 D Kurag 0 0 10 sampai < 28 E Sagat Kurag 0 0 Berdasarka aalisis yag telah dilakuka, diketahui skor tertiggi yag diperoleh siswa kelas VI SD X Surabaya pada soal pejumlaha bilaga pecaha adalah 100, ilai tersebut diraih oleh 7 siswa, sedagka skor teredah sebesar 55 yag diraih oleh 2 siswa. Rata-rata ilai skor pejumlaha bilaga pecaha siswa kelas VI SD X Surabaya sebesar 82. Siswa yag memiliki ilai di iterval 82 sampai 100 dikategorika sagat baik, artiya siswa sagat meguasai operasi hitug pejumlaha bilag pecaha. Di kelas VI SD X Surabaya terdapat 23 siswa yag medapat kategori A, sehigga persetase siswa yag sagat meguasai operasi pejumlaha bilaga pecaha di kelas VI SD X Surabaya sebesar 66%. Sedagka siswa yag memiliki skor berada di atara 64 sampai 81 adalah 8 orag. Skor pada iterval tersebut dikategorika B atau megusai operasi pejumlaha dega baik. Persetase siswa yag medapat kategori baik di kelas VI SD X Surabaya sebesar 23%. Pada iterval kategori cukup meguasai operasi pejumlaha bilaga pecaha atau disimbolka C, sebayak 4 siswa medapat ilai pada iterval tersebut, sehigga persetase cukup meguasai operasi hitug pejumlaha di kelas VI SD X Surabaya sebesar 11%. Dari 35 siswa yag mejadi sampel pada peelitia, tidak terdapat siswa yag medapat kategori kurag atau sagat kurag meguasai operasi hitug pejumlaha bilaga pecaha, sehigga dapat dikataka siswa mampu meyelesaika permasalaha operasi hitug bilaga pecaha dega baik. Operasi Hitug Peguraga Hasil aalisis deskriptif terhadap skor operasi hitug peguraga pada bilaga pecaha di kelas VI SD X Surabaya disajika pada Tabel 3.8. Tabel 3.8 Statistika Deskriptif utuk Skor Variabel Hasil Belajar Operasi Hitug Peguraga Statistik Nilai Statistik Ukura Sampel 35 Skor Ideal 100 Skor Tertiggi 100 Skor Teredah 58 Skor Rata-rata 81,1 Iterval 18 Di bawah ii aka ditampilaka hasil aalisis distribusi frekuesi da presetase yag berhubuga dega skor variabel hasil belajar operasi hitug peguraga pada bilaga pecaha. Tabel 3.9 Distribusi Frekuesi da Presetase Skor Hasil Belajar Siswa Iterval (Nilai) Kategori Keteraga Frek. % 82 sampai 100 A Sagat Baik 21 60% 64 sampai < 82 B Baik 11 31% 46 sampai < 64 C Cukup 3 9% 28 sampai < 46 D Kurag 0 0 10 sampai < 28 E Sagat Kurag 0 0 Berdasarka hasil aalisis yag telah dilakuka, diketahui rata-rata skor operasi hitug peguraga bilaga pecaha di kelas VI SD X Surabaya sebesar 81,1 dega skor tertiggi adalah 100 da skor teredah adalah 58. Persetase peroleha skor tertiggi dega kategori A atau sagat memahami operasi hitug peguraga bilaga pecaha sebesar 60%, skor tersebut diraih oleh 21 siswa di kelas VI SD X Surabaya. sedagaka kategori B atau meguasai dega baik operasi hitug peguraga bilaga pecaha diraih oleh 11 siswa, sehigga persetaseya sebesar 31%. Siswa yag medapat kategori cukup meguasai operasi hitug peguraga bilaga pecaha atau disimbolka C sejumlah 3 siswa, atau sebesar 9%. Di kelas VI SD X Surabaya tidak ada siswa yag medapat kategori kurag atau sagat kurag meguasai peguraga bilaga pecaha. Operasi Hitug Perkalia Hasil aalisis deskriptif terhadap skor operasi hitug perkalia di kelas VI SD X Surabaya dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel 3. 10 Statistika Deskriptif utuk Skor Variabel Hasil Belajar Operasi Hitug Perkalia Statistik Nilai Statistik Ukura Sampel 35 Skor Ideal 100 Skor Tertiggi 100 Skor Teredah 35 Skor Rata-rata 75 Iterval 18 Sedagka aalisis distribusi frekuesi da presetase yag berhubuga dega skor variabel hasil operasi perkalia bilaga pecaha disajika pada Tabel 3.11 Tabel 3.11 Distribusi Frekuesi da Presetase Skor Hasil Belajar Siswa Iterval (Nilai) Kategori Keteraga Frek. % 82 sampai 100 A Sagat Baik 13 37% 64 sampai < 82 B Baik 14 40% 46 sampai < 64 C Cukup 6 17% 28 sampai < 46 D Kurag 2 6% 10 sampai < 28 E Sagat Kurag 0 0 Hasil aalisi diskriptif yag dilakuka berdasarka skor materi perkalia bilaga pecaha yag dikerjaka oleh 35 siswa di kelas VI SD X Surabaya diperoleh rata-rata skor yag diperoleh adalah 75 dega skor tertiggi adalah 100 da skor teredah adalah 35. Siswa dega peroleha skor retag 82 sampai 100 dikategorika sagat meguasai operasi hitug perkalia pada bilaga pecaha. Persetase siswa yag medapat kategori tersebut adalah 37%, skor diraih oleh 13 siswa. Sedagka siswa yag medapat predikat B atau kategori meguasai dega baik perkalia bilaga pecaha sejumlah 14 siswa. Persetase utuk kategori B adalah 40%. Sedagka siswa yag medapat kategori cukup memahami perkalia bilaga pecaha sejumlah 6 siswa. Persetase utuk ke-6 siswa tersebut sebesar 17%. Berbeda dega pejumlaha da peguraga, pada operasi hitug perkalia terdapat siswa yag kurag meguasai operasi perkalia. Persetase utuk kategori kurag meguasai operasi perkalia bilaga pecaha sebesar 6%. Sedagka utuk kategori sagat tidak meguasai dilihat dari kepemilika skor atara 10 sampai 28 tidak ada. Operasi Hitug Pembagia Hasil aalisis deskriptif yag berhubuga dega skor operasi hitug pembagia kelas VI SD X Surabaya disajika pada Tabel 3.12. Tabel 3.12 Statistika Deskriptif utuk Skor Variabel Hasil Belajar Operasi Hitug Pembagia Statistik Nilai Statistik Ukura Sampel 35 Skor Ideal 100 Skor Tertiggi 90 Skor Teredah 40 Skor Rata-rata 74 Iterval 18 Hasil aalisis distribusi frekuesi da presetase yag berhubuga dega skor hasil belajar operasi hitug pembagia disajika pada Tabel 3.13. Tabel 3.12 Distribusi Frekuesi da Presetase Skor Hasil Belajar Siswa Iterval (Nilai) Kategori Keteraga Frek. % 82 sampai 100 A Sagat Baik 12 34% 64 sampai < 82 B Baik 17 49% 46 sampai < 64 C Cukup 5 14% 28 sampai < 46 D Kurag 1 3% 10 sampai < 28 E Sagat Kurag 0 0 Aalisis yag telah dilakuka terhadap skor siswa kelas VI SD X Surabaya pada materi operasi pembagia bilaga pecaha diperoleh rata-rata skor kelas adalah 74, sedagka skor tertiggi sebesar 90 da skor teredah sebesar 40. Bayakya siswa yag medapat kategori A atau diyataka sagat meguasai operasi pembagia bilaga pecaha sebesar 34%. Bayakya siswa yag medapat kategori tersebut sejumlah 12 siswa. Sedagka siswa yag medapat kategori B atau meguasai dega baik operasi pembagia bilaga pecaha sebesar 49%. Kategori B diraih oleh 17 siswa. Siswa yag medapat predikat C terhadap peguasaa materi operasi pembagia bilaga pecaha sebayak 5 siswa dega persetase sebesar 14%, da siswa yag medapat predikat D atau kurag meguasai operasi pembagia bilaga pecaha sejumlah 1 siswa dega persetaseya sebesar 3%. Di kelas VI SD X Surabaya tidak ada siswa yag memiliki predikat sagat kurag meguasai operasi pembagia bilaga pecaha.

3.3 Aalisis Tigkat Peguasaa Operasi Hitug Aalisis yag diguaka utuk megetahui tigkat peguasaa operasi hitug pada bilaga pecaha adalah aalisis varia satu faktor. Aalisis ii bertujua membadigka kesamaa rata-rata dari masig-masig perlakua yag berbeda, perlakua dalam kasus ii adalah operasi hitug, yaitu operasi pejumlaha, peguraga, perkalia, da pembagia. Aalisis Varia Satu Faktor Berikut lagkah-lagkah yag dilakuka utuk meguji kesamaa skor rata-rata operasi hitug bilaga pecaha megguaka aalisis varia satu faktor. a. Uji Kesamaa Varia (Uji Homogeitas) Asumsi utuk pegujia aalisis varia satu faktor adalah data harus homoge, artiya skor siswa terhadap ke-empat operasi hitug tidak membetuk pola tertetu. Data dikataka homoge apabila memiliki ilai probabilitas (sigifikasi) yag lebih besar dari taraf kepercayaa (alpha = 5%). Tabel aka disajika hasil uji homogeitas. Tabel 3.14 Uji Homogeitas Levee Statistic df1 df2 Sig. 1.812017 3 136 0,148 Berdasarka hasil aalisis yag dilakuka, utuk megetahui kehomogea data dapat melihat ilai sigifikasi yag diperoleh. Pada pegujia ii ilai sigifikasi lebih besar dari alpha 5%, yaitu 0,148. Berdasarka ilai yag diperoleh, dapat disimpulka jika varia data skor siswa pada materi pejumlaha, peguraga, perkalia, da pembagia bersifat homoge. b. Uji Aova, Uji aova dilakuka utuk megetahui apakah terdapat perbedaa rata-rata atara skor pejumlaha, peguraga, perkalia, da pembagia. Pada tabel 3.15 aka disajika hasil pegujia aova terhadap skor operasi hitug. Dasar pegambila keputusa dalam aalisis aova adalah, jika ilai sigifikasi kurag dari taraf kepercayaa (5%) maka skor rata -rata masigmasig perlakua berbeda. Tabel 3.15 Uji ANOVA SS df MS F Sig. BG 2611.26 3 870.42 5.27 0,002 WG 22456.34 136 165.12 Total 25067.6 139 Hasil pegujia meujukka ilai sigifikasi yag kurag dari alpha, ilai yag diperoleh sebesar 0,002. Artiya skor masig-masig perlakua memiliki rata-rata yag berbeda. Sehigga dapat disimpulka jika tigkat peguasaa operasi hitug bilaga pecaha pada siswa kelas VI SD X Surabaya berbeda-beda pada masig-masig perlakua. c. Uji Post-Hoc Uji post-hoc dilakuka utuk mecari perlakua yag memiliki rata-rata skor yag sama, dalam kasus ii igi megetahui operasi hitug maa yag memiliki tigkat peguasaa yag sama yag dimiliki oleh siswa kelas VI SD X Surabaya. pada lampira 3 aka ditampilka hasil uji post-hoc terhadap skor siswa dalam megerjaka soal operasi hitug bilaga pecaha. Berdasarka hasil pegujia yag dilakuka, dapat dilihat ilai sigifikasiya utuk megetahui apakah terdapat perbedaa skor masig-masig operasi hitug. Pada operasi pejumlaha da peguraga diperoleh ilai sigifikasi sebesar 0,76. Nilai tersebut dibadigka dega alpha (5%), karea ilai sigifikasi lebih besar dari alpha maka dapat disimpulka, tidak terdapat perbedaa rata-rata skor pejumlaha da peguraga. Secara tidak lagsug dapat dikataka tigkat peguasaa operasi hitug pejumlaha da peguraga siswa kelas VI SD X Surabaya sama rata. Pada operasi hitug pejumlaha da perkalia memiliki ilai sigifikasi 0,002, karea ilai tersebut kurag dari alpha (5%) maka dapat dikataka tigkat peguasaa operasi hitug pejumlaha da perkalia siswa kelas VI SD X Surabaya tidak sama. berdasarka aalisis deskriptif yag dilakuka tigkat peguasaa operasi pejumlaha lebih uggul, artiya siswa lebih memahami operasi pejumlaha pecaha dari pada perkalia pecaha. Sedagka perbadiga tigkat peguasaa operasi hitug pejumlaha da pembagia dikataka berbeda dilihat dari ilai sigifikasi yag diperoleh yaitu sebesar 0,00. Operasi hitug peguraga dega perkalia memiliki ilai sigifikasi 0,20, karea ilai yag diperoleh lebih besar dari alpha (5%), dapat dikataka tigkat peguasaa siswa kelas VI SD X Surabaya terhadap operasi peguraga da

perkalia sama. sama halya dega tigkat pemahama siswa kelas VI SD X Surabaya terhadap operasi hitug peguraga da pembagia dikataka sama dilihat dari ilai sigifikasi yag lebih dari alpha (5%). Begitupu dega tigkat pemahama siswa terhadap operasi perkalia da pembagia yag memiliki tigkat pemahama yag sama dilihat dari ilai sigifikasi yag lebih besar dari alpha (5%). d. Uji Kesamaa Rata-Rata Operasi Hitug Bilaga Pecaha Pegujia kesamaa rata-rata melihat apakah terdapat persamaa yag sigifika atar keseluruha tigkat peguasaa operasi hitug. Berikut disajika hasil aalisis dilihat dari Tuckey test. X Tabel 3.17 Output Tuckey N PEMBAGIAN 35 73.54 PERKALIAN 35 74.94 Subset for alpha = 0.05 1 2 PENGURANGAN 35 81.06 81.06 PENJUMLAHAN 35 84.06 Sig. 0.07 0,76 Berdasarka hasil pegujia yag dilakuka, diketahui pada subset satu terdapat perlakua pembagia, perkalia, peguraga artiya ketiga perlakua tersebut tidak memiliki perbedaa yag sigifika, sehigga dapat dikataka tigkat pemahama siswa kelas VI SD X Surabaya terhadap operasi hitug pembagia, perkalia, da peguraga sama. Pada subset dua diketahui jika tigkat pemahama siswa megeai materi peguraga da pejumlaha pecaha sama. IV. KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpula Berdasarka hasil aalisis terhadap peelitia yag dilakuka utuk megetahui tigkat peguasaa operasi hitug bilaga pecaha pada murid kelas VI SD X Surabaya dapat disimpulka bahwa tigkat peguasaa siswa terhadap ke empat operasi hitug bilaga pecaha berbeda-beda. Skor rata-rata tertiggi meujukka bahwa siswa lebih meguasai operasi pejumlaha sedagka skor rata-rata teredah meujukka bahwa peguasaa siswa terhadap operasi pembagia bilaga pecaha masih kurag. Di dukug dega pegujia yag dilakuka utuk megetahui perbedaa tigkat peguasaa operasi hitug bilaga pecaha megguaka aalisis varia satu faktor dapat diketahui, peguasaa siswa terhadap operasi pejumlaha da peguraga adalah sama, sedagka peguasaa siswa terhadap materi pejumlaha dega perkalia da pembagia tidak sama, berdasarka rata-rata skor yag diperoleh, siswa lebih memahami operasi pejumlaha. Berbeda dega operasi pejumlaha, pada operasi hitug peguraga, perkalia, da pembagia hasil aalisis meujukka jika kemampua siswa dalam memahami da meguasai ketiga operasi hitug tersebut sama. 4.2 Sara Hedakya guru dapat memaksimalka proses belajar megajar, tidak haya berbasis pada target kurikulum saja, aka tetapi memperhatika tigkat peguasaa da pemahama siswa terhadap materi yag sedag dipelajari. Sebaikya setelah akhir pertemua atau tatap muka diadaka tes da dibekali pekerjaa rumah kemudia diperiksa pada pertemua medatag dega meceritaka kesulita-kesulita yag ditemui selama megerjaka. Selai itu sebaikya guru megguaka sumber pembelajara yag mudah dipahami siswa da siswa juga diharapka aktif mecari sumber lai selai yag diguaka oleh guru selama proses pembelajara. Daftar Pustaka Arikuto, S. 2010. Dasar Dasar Evaluasi Pedidika Hakiki, dkk. 2015. Aalisis Kesulita Siswa Dalam Memahami Materi Pecaha Campura KelasV Sekolah Dasar. Jural Ilmiah. Sidoarjo. Uiversitas Muhammadiyah Sidoarjo. http://www.slideshare.et/mobile/budi222/proposal -peelitia-matematika-peguasaa-operasihitug-s diakses pada 15/12/2017 pukul 13.46 WIB.

Khalid, Ahmad., da Suyati. 2008. Pelajara Matematika Utuk Sekolah Dasar Kelas VI jilid 6A 1. Jakarta: Erlagga. Saproi, 2006. Upaya Peigkata Hasil Belajar Siswa Kelas VI SD Negeri Dukuhwaru 01 Pada Pokok Bahasa Pecaha Melalui Pembelajara Tutor Sebaya. Skripsi. Surabaya. UNESA. Sudjaa1989. Desai da Aalisis Eksperime, Edisi ke 1, Tarsito, Badug. Sugiharto, Toto. 2009. ANALISIS VARIAN. Jural Ilmiah. Jakarta. Uiversitas Guadarma. www.academia.edu/16553785/uji_hipotesis_u JI_VARIANSI_DAN_UJI_KESAMAAN_DUA _RATA-RATA diakses pada 15/12/2017 pukul 13.43 WIB. Sofiaa. 2015. Peigkata Hasil Belajar Operasi Hitug Bilaga Pecaha Melalui Pedekata Matematika Realistik Pada Siswa Kelas V SD Negeri 3 Greggeg. Skripsi. Jogjakarta. UNY Sudjaa, 1989. Metode Statistika, Edisi ke 5, Tarsito, Badug. www.datakampus.com/2017/02/oe-tailed-satusisi-two-tailed-dua-sisi/ diakses pada 15/12/2017 pukul 14.02 WIB. Yatim Riyato. 2001. Metodologi Peelitia Pedidika. Peerbit SIC, Surabaya. LAMPIRAN 1 UJI POST HOC (I) X (J) X Mea Differece (I-J) Std. Error Sig. 95% Cofidece Iterval Lower Boud Upper Boud PENJUMLAHAN PENGURANGAN 3.00 3.07 0.76-4.99 10.99 PERKALIAN 9.11 3.07 0.02 1.12 17.10 PEMBAGIAN 10.51 3.07 0.00 2.52 18.50 PENGURANGAN PENJUMLAHAN -3.00 3.07 0.76-10.99 4.99

PERKALIAN 6.11 3.07 0.20-1.88 14.10 PEMBAGIAN 7.51 3.07 0.07-0.48 15.50 PERKALIAN PENJUMLAHAN -9.11 3.07 0.02-17.10-1.12 PENGURANGAN -6.11 3.07 0.20-14.10 1.88 PEMBAGIAN 1.40 3.07 0.97-6.59 9.39 PEMBAGIAN PENJUMLAHAN -10.51 3.07 0.00-18.50-2.52 PENGURANGAN -7.51 3.07 0.07-15.50 0.48 PERKALIAN -1.40 3.07 0.97-9.39 6.59