KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA DITINJAU DARI MEDIA AUDIO VISUAL

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH METODE BERCERITA MENGGUNAKAN BUKU CERITA BERGAMBAR TERHADAP KETERAMPILAN ANAK BERBICARA DI TK BETHEL KECAMATAN LORE SELATAN ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. strategis dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia indonesia seutuhnya.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID

HUBUNGAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA DI KELOMPOK B PAUD MADAMBA PALU

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK A1 TK KEMALA BHAYANGKARI 01 PALU

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA MELALUI SINGING GAME DI KELOMPOK B TK NEGERI PEMBINA DONGGALA

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA LISAN DI KELOMPOK B1 TK TUNAS BANGSA DESA SIDERA KABUPATEN SIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK B TK TERATAI SUNJU

MENINGKATKAN PERILAKU MORAL ANAK MELALUI METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT I KALEKE KECAMATAN DOLO KABUPATEN SIGI

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

PENINGKATAN PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MELALUI BERMAIN PERAN DI TAMAN KANAK-KANAK SYUKRILLAH AGAM. Azwinar

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYAH MELALUI KARTU HURUF DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT BALAMOA

PENGARUH MEDIA KARTU HURUF HIJAIYYAH TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL HURUF HIJAIYYAH DI KELOMPOK B TK 1 AL-KHAIRAAT KASIMBAR

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP PERILAKU MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK KARYA THAYYIBAH II DESA WOMBO KABUPATEN DONGGALA DIAN MITRAWATI 1 ABSTRAK

PERANAN METODE BERCERITA DALAM MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI MORAL PADA ANAK DI KELOMPOK B2 TK PERTIWI PALU ABSTRAK

MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK DENGAN METODE DEMONSTRASI DI KELOMPOK B TK SION TATURA PALU

PERANAN MEDIA GAMBAR TERHADAP MOTIVASI BELAJAR ANAK DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG. Oleh FENI TOHEBA 1

Epy Purwasih 1. Balinggi? Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya peranan. di Kelompok B PAUD Terpadu Tri Dharma Santi Lebagu Kecamatan

HUBUNGAN KEGIATAN MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) DENGAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK A TK MELATI TONDO KECAMATAN MANTIKULORE

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B PAUD PERMATA HATI POMBEWE KABUPATEN SIGI ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional menyatakan bahwa pendidikan anak usia dini pada

HUBUNGAN KEGIATAN MONTASE DENGAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO PALU

PERANAN FINGER PAINTING TERHADAP KEMAMPUAN ANAK MENGENAL KONSEP WARNA DI KELOMPOK B TK NURUL ISLAM LAMBARA KECAMATAN TAWAELI

MENINGKATKAN PEMAHAMAN ANAK MENGENAL KONSEP WAKTU MELALUI METODE TANYA JAWAB DI KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE

PENGARUH KEGIATAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK PERMATAKU DESA LENJU KECAMATAN SOJOL UTARA KABUPATEN DONGGALA.

PERANAN KEGIATAN MENGGAMBAR DALAM MENINGKATKAN MOTORIK HALUS PADA ANAK DI KELOMPOK B TK BUNGAMPUTI DWP UNTAD PALU

PENGARUH METODE BERCERITA TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK ANAK USIA 4-5 TAHUNDI TK

JURNAL HUBUNGAN PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN BAHASA PADA ANAK USIA DINI. Oleh DWI MARLIAWITA ( )

PENGARUH METODE KARYAWISATA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TONDO KECAMATAN MANTIKULORE ARTINA 1 ABSTRAK

Mengenalkan Konsep Huruf Dengan Metode Permainan Kartu Huruf Pada Anak

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL ANGKA MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK GENERASI BANGSA PALOLO

HUBUNGAN MENGGAMBAR BEBAS TERHADAP KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B2 TK AL-KHAIRAAT III PALU

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Masa usia Taman Kanak-kanak (TK) atau masa usia dini merupakan masa

BAB I PENDAHULUAN. untuk memasuki pendidikan lebih lanjut (Suyadi, 2010).

PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA DINI JURNAL. Oleh ADZANI NOVITA AMALIA RANI ( )

BAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.

PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP PERKEMBANGAN MORAL ANAK DI KELOMPOK B TK AISYIYAH BUSTANUL ATHFAL IV PALU. Siti Gamar H.

MENINGKATKAN KEMAMPUAN FISIK MOTORIK KASAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF PADA KELOMPOK B TK AL-HIDAYAH TALISE PALU UTARA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan jasmani dan rohani anak, agar anak dapat memiliki kesiapan dalam

PENGARUH PERMAINAN LOMPAT TALI TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK KASAR ANAK DI KELOMPOK B RA AL-MUHAJIRIN PALU ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana tertulis dalam pasal 1 butir 14 Undang-undang RI Nomor 20. tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu:

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE KARYAWISATA DI KELOMPOK B TK AL-KHAIRAAT TOAYA VUNTA KABUPATEN DONGGALA FATMAH 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masa usia dini merupakan periode emas (golden age) bagi perkembangan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN ANAK MENGENAL WARNA MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

HALAMAN PERSETUJUAN ARTIKEL. : Peningkatan Bahasa Anak Usia Dini Melalui Cerita Bergambar di Taman Kanak-kanak Islam Qurrata A yun Batusangkar

MENINGKATKAN MINAT BELAJAR ANAK MELALUI ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) DI KELOMPOK A TK PERTIWI DONGGALA

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : DIAN KRISNAYANTI NPM:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No. 0486/UI/1992 tentang Taman Kanak-

Nyoman Deni Setia Andari 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Anak usia dini adalah anak yang berumur nol tahun atau sejak lahir

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF MELALUI MEDIA GAMBAR PADA ANAK KELOMPOK A RA KM MIFTAHUL HUDA PULOSARI KECAMATAN PAPAR KABUPATEN KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan anak usia dini. Di dalam undang-undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun. bagi anak berusia empat tahun sampai enam tahun.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Atiasih, 2014

Meningkatkan Perilaku Sosial Anak melalui Metode Kerja Kelompok pada Kelompok A di TK Aisyiyah Bustanul Athfal Toboli

PERANAN GURU DALAM PEMBELAJARAN KREATIVITAS SENI MELIPAT KERTAS (ORIGAMI) PADA ANAK TK AL-KHAIRAAT BOBO KECAMATAN DOLO BARAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI OLEH: SITI MUALIQOH SATTA NPM : P

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DI KELOMPOK B TK ABA II PANTOLOAN

PENGARUH METODE PEMBERIAN TUGAS TERHADAP KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK B2 DI TK SAMPOROA DHARMA WANITA PERSATUAN KOTA PALU. Ari Okta Pratiwi 1

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK AISYIYAH PARIGI

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA ANAK MELALUI KEGIATAN BERCERITA DI PAUD NURUL HIDAYAH ACEH BESAR. Rizka Marputri, Fakhriah, Dewi Fitriani

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

ARTIKEL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S. Pd) Pada Program Studi PG-PAUD

PENERAPAN METODE BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI TERHADAP CAPAIAN KEMAMPUAN BERBICARA ANAK

MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK MELALUI PERCOBAAN SAINS SEDERHANA PADA ANAK KELOMPOK B2 TK GAMALIEL PALU

NASKAH PUBLIKASI ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang dapat mempengaruhi proses serta hasil pendidikan pada

Disusun Oleh LASINI A53B111022

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI TK PKK OTI KECAMATAN SINDUE TOBATA KABUPATEN DONGGALA

PENGARUH ALAT PERMAINAN EDUKATIF TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI KELOMPOK B3 TK AISYIYAH V PALU

HUBUNGAN PERMAINAN TRADISIONAL TERHADAP PERILAKU SOSIAL ANAK DI KELOMPOK B1 TK ALKHAIRAAT TAVANJUKA. Widhi adyanita 1

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR SERI PADA ANAK

BAB I PENDAHULUAN. memasuki pendidikan lebih lanjut. Hal ini tertera didalam Undang-Undang

UPAYA MENINGKATKAN DISIPLIN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B TK ALKHAIRAAT PAKULI

PERANAN POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN ANAK DI KELOMPOK B1 RAUDHATUL ATHFAL AL IKHLAS PALU. Yayan Hidayanti 1 ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

II.KAJIAN PUSTAKA. Anak usia dini merupakan manusia kecil pada rentang usia 0-6 tahun yang masih. berkembang menjadi manusia dewasa seutuhnya.

PERANAN METODE DEMONSTRASI TERHADAP PENERAPAN NILAI-NILAI AGAMA DI KELOMPOK B TK MELATI BURANGA KECAMATAN AMPIBABO KABUPATEN PARIGI MOUTONG

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Ria Pratiwi 1s. Kata kunci:media Kartu Angka, Kemampuan, Lambang Bilangan Pendahuluan

PENTINGNYA PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA ANAK USIA DINI MELALUI METODE BERCAKAP-CAKAP

K A R M I NIM. A53B111043

Ni Made Susanti 1 ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang. diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian, pengetahuan dan

JURNAL PENELITIAN. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG-PAUD FKIP UNP Kediri

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA LISAN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK ISLAM KANITA TIARA BAKI SUKOHARJO

BAB III METODE PENELITIAN. meningkatkan perkembangan kemampuan berbicara anak TK. Penelitian

PENINGKATAN KREATIVITAS MEWARNAI GAMBAR MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK B1 TK NEGERI PEMBINA PALU UTARA

MENINGKATKAN PERILAKU SOSIAL ANAK MELALUI METODE BERMAIN PERAN DI KELOMPOK A TK KARYA THAYYIBAH MATANA

MENINGKATKAN KEMANDIRIAN ANAK MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS DI KELOMPOK A TK PKK KAVAYA MARANA KEC. SINDUE

PERANAN METODE PEMBERIAN TUGAS MEWARNAI GAMBAR DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS ANAK DI KELOMPOK B TK JAYA KUMARA DESA BALINGGI JATI

PERANAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF DALAM PENGEMBANGAN KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK DI KELOMPOK B TK PGRI BAIYA

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Satu sisi pendidikan dilaksanakan

BAB II KAJIAN TEORI. 1. Pengertian Kemampuan Berbahasa Anak Usia Dini

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas sehingga mampu memajukan dan mengembangkan bangsa atau negara,

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu karakteristik anak usia taman kanak-kanak yaitu usia antara

Transkripsi:

1 KEMAMPUAN ANAK BERBAHASA DITINJAU DARI MEDIA AUDIO VISUAL NUR INDRI CAHYANI ABSTRAK Masalah pokok dalam tulisan ini adalah kemampuan anak berbahasa yang belum berkembang sesuai harapan. Sehubungan dengan masalah tersebut, dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan media audio visual terhadap kemampuan anak berbahasa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, adapun subjek seluruh anak di kelompok B1 PAUD Terpadu Mutiara Hati Palu yang berjumlah 16 anak. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi, data dianalisis dengan teknik persentase. Hal ini dibuktikan dengan hasil minggu pertama yang menunjukan menjawab pertanyaan, 12,5% kategori Berkembang Sangat Baik, 31,25% Berkembang Sesuai Harapan, 37,5% Mulai Berkembang, dan 18,75% Belum Berkembang. Aspek penguasaan kosa kata, 12,5% Berkembag Sangat Baik, 25% Berkembang Sesuai Harapan, 18,75% Mulai Berkembang, 43,75% Belum Berkembang. Menceritakan kembali cerita yang telah ditonton, 0% Berkembang Sangat Baik, 18,75% Berkembang Sesuai Harapan, 43,75% Mulai Berkembang, 37,5% Belum Berkembang. Selanjutnya minggu kedua terjadi peningkatan yang menunjukan, menjawab pertanyaan, 25% kategori BSB, 43,75% BSH, 31,25% MB, 0% BB. Penguasaan kosa kata, 18,75% BSB, 37,5% BSH, 31,25% MB, 12,5% BB. Menceritakan kembali cerita yang telah ditonton, 18,75% BSB, 31,25% BSH, 31,25% MB, 18,75% BB. Disimpulkan bahwa ada hubungan media audio visual terhadap kemampaun anak berbahasa. Kata Kunci : Media Audio Visual, Kemampuan Anak Berbahasa. PENDAHULUAN Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengamanatkan dilaksanakannya pendidikan kepada seluruh rakyat Indonesia sejak usia dini, yakni sejak anak dilahirkan. Disebutkan secara tegas dalam Undang-Undang tersebut bahwa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai

2 dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Perkembangan bahasa adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif, dan sosial-emosional. Bahasa lisan sudah dapat digunakan anak sebagai alat komunikasi. Namun sering kita temukan anak yang belum memiliki kemampuan bahasa yang Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti di Kelompok B1 PAUD Terpadu Mutiara Hati Palu, ditemukan masalah yang terjadi salah satunya adalah tentang kemampuan anak berbahasa yang belum berkembang sesuai harapan, seperti anak belum mampu menjawab pertanyaan dengan tepat, kurangnya penguasaan kosa kata, sehingga anak masih kesulitan untuk menceritakan kembali apa yang sudah di ceritakan oleh guru. Perkembangan bahasa bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran melalui bahasa yang sederhana secara cepat, tepat, berkomunikasi secara efektif, dan membangkitkan minat anak untuk berbahasa Indonesia. Kebanyakan dari masing-masing anak masih menggunakan bahasa ibu. Untuk mengantisipasi rendahnya kosa kata anak, guru berperan penting dalam usaha peningkatan proses pembelajaran anak dengan mencari solusi bagaimana cara, serta media pembelajaran yang tepat guna agar proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan berpengaruh terhadap peningkatan kosa kata anak. Artinya memilih media yang tepat dan sesuai dengan karakteristik anak dalam rangka membantu anak mencapai aspek perkembangan yang di harapkan. Dari sekian banyaknya media yang tepat digunakan di lembaga PAUD, penggunaan media audio visual merupakan salah satu media pengajaran yang dapat digunakan untuk membantu dalam meningkatkan kemampuan anak berbahasa. Penggunaan media audio visual ini dapat memberikan kemudahan pada anak untuk belajar sehingga memungkinkan komunikasi dua arah antara guru dan anak didik dalam proses belajar mengajar. Pengajaran akan lebih menarik perhatian anak sehingga dapat memotivasi belajar dan anak dapat lebih

3 banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lainnya seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan serta memerankan. Menggunakan media audio visual kerena peneliti berupaya untuk menampilkan rangsangan (stimulus) yang dapat diproses dengan berbagai indera. Karena, semakin banyak alat indera yang digunakan untuk menerima dan mengolah informasi, semakin besar kemungkinan informasi tersebut dimengerti dan dapat dipertahankan dalam ingatan. Media audio visual adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media auditif (mendengar) dan visual (melihat), Menurut Abdorrakhman Gintings (2008:8) pengertian media audio visual, sebagai berikut: Media audio visual adalah media yang menampilkan materi pembelajaran dalam bentuk sesuatu yang dapat didengar oleh telinga dan dilihat oleh mata manusia. Pada beberapa jenis peralatan audio visual gambar yang ditampilkan juga dapat bergerak. Contoh dari peralatan media audio visual adalah; slide projector yang dipadukan dengan tape recorder, televisi, film strip projector, video player, dan DVD player, dan computer. Selanjutnya, menurut Sanaky (2010:105), Media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Hermawan (2007:12), mengemukakan Media audio visual adalah media intruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (ilmu pengetahuan dan teknologi) meliputi media yang dapat dilihat dan didengar. Sedangkan, menurut Arsyad (2002:94), Media berbasis audio visual adalah media visual yang mengandung penggunaan suara tambahan untuk memproduksinya. Berdasarkan beberapa pengertian media audio visual, dapat disimpulkan bahwa media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya, serta media penyalur pesan dengan memanfaatkan indera pendengaran dan penglihatan. Alat-alat yang termasuk

4 dalam kategori media audio visual adalah: televise, video-vcd, sound dan film. Media audio visual gunanya untuk membuat cara berkomunikasi menjadi efektif. Yang dimaksud dengan komunikasi di sini adalah proses belajar mengajar. Kemampuan berbahasa anak usia dini menentukan bagaimana mereka akan mengenal dunia luar karena dengan berkembangnya kemampuan berbahasa, berkembang pula kemampuannya dalam menerima maupun mengerti perkataan orang lain dapat mengerti keinginannya. Sesuai Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:103), Bahasa berarti sistem lambang bunyi yang dipakai oleh suatu masyarakat untuk berinteraksi; percakapan yang baik, tingkah laku yang baik, sopan santun. Menurut Bromley dalam Nirmala (2009:6), Bahasa sebagai sistem simbol yang teratur untuk menstransfer berbagai ide maupun informasi informasi yang terdiri dari simbol-simbol visual maupun verbal. Simbol-simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis dan dibaca, sedang simbol-simbol verbal dapat diucapkan dan didengar. Selanjutnya, menurut Theo Rianto dalam Nirmala (2009:6), Kemampuan berbahasa merupakan kemampuan yang berhubungan erat dengan mendengar dan memahami pembicaraan. Dengan mendengar orang lain berbicara, anak belajar bagaimana suatu kata diucapkan dan penggunaannya dalam kalimat. Menurut Dahlan (2004:119), Pengembangan berbahasa mempunyai empat komponen yang terdiri dari pemahaman, pembendaharaan kata, penyusunan katakata menjadi kalimat dan ucapan. keempat pengembangan tersebut memiliki hubungan yang saling terkait satu sama lain. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kemampuan berbahasa adalah kemampuan atau kesanggupan individu dalam mengkomunikasikan dan menyampaikan apa yang ia pahami atau mengerti dan ia rasakan agar pemahamannya tersebut dapat dimengerti oleh orang lain, hal ini dapat membantu individu tersebut dalam dunia sosialnya Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa melalui media audio visual dapat mengembangkan kemampuan anak berbahasa, dengan menggunakan media audio visual anak akan terbiasa dalam menceritakan pengalaman atau

5 sesuatu yang disukai, dan membantu anak dalam kemampuan berbahasa dan menambah pembendarahan katanya. METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah kualitatif dan jenis adalah deskriptif. Subyek dan settingnya seluruh anak di kelompok B1 PAUD Terpadu Mutiara Hati Palu, berjumlah 16 anak terdiri dari 7 anak laki-laki dan 9 anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2016/2017. Variabel penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu variabel X dan variabel Y. Teknik analisis data menggunakan perhitungan persentase dengan menggunakan rumus dari Anas Sudjiono (2012:43), sebagai berikut : Keterangan : P = Persentase yang dicapai f = Jumlah jawaban dari setiap alternative jawaban N = Jumlah anak Teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi, wawancara dan dokumentasi. HASIL PENELITIAN Dari hasil pengamatan minggu pertama menggunakan media audio visual dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 1 Rekapitulasi Kemampuan Anak Berbahasa pada Minggu Pertama Menggunakan Media Audio Visual

6 KATEGORI ASPEK KEMAMPUAN BAHASA YANG DIAMATI Menjawab Penguasaan Menceritakan Pertanyaan Kosa Kata Kembali Cerita yang Telah Ditonton F % F % F % RATA - RATA (%) Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB) Jumlah 2 12,5 2 12,5 0 0 8,33 5 31,25 4 25 3 18,75 25 6 37,5 3 18,75 7 43,75 33,33 3 18,75 7 43,75 6 37,5 33,33 16 100 16 100 16 100 100 Sesuai tabel 1, dari hasil rekapitulasi menggunakan media audio visual di atas terlihat bahwa dari 16 anak didik dari semua aspek yang diamati dalam kategori, ada 8,33% dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), ada 25% dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), ada 33,33% dalam kategori Mulai Berkembang (MB), dan ada 33,33% dalam kategori Belum Berkembang (BB). Tabel 2 Rekapitulasi Kemampuan Anak Berbahasa pada Minggu Kedua Menggunakan Media Audio Visual KATEGORI ASPEK KEMAMPUAN BAHASA YANG DIAMATI Menjawab Penguasaan Menceritakan Pertanyaan Kosa Kata Kembali Cerita yang Telah Ditonton F % F % F % RATA - RATA (%) Berkembang Sangat Baik (BSB) Berkembang Sesuai Harapan (BSH) 4 25 3 18,75 3 18,75 20,83 7 43,75 6 37,5 5 31,25 37,5

7 Mulai Berkembang (MB) Belum Berkembang (BB) Jumlah 5 31,25 5 31,25 5 31,25 31,25 0 0 2 12,5 3 18,75 10,42 16 100 16 100 16 100 100 Sesuai tabel 2, dari hasil rekapitulasi menggunakan media audio visual di atas terlihat bahwa dari 16 anak didik dari semua aspek yang diamati dalam kategori, ada 20,83% dalam kategori Berkembang Sangat Baik (BSB), ada 37,5% dalam kategori Berkembang Sesuai Harapan (BSH), ada 31,25% dalam kategori Mulai Berkembang (MB), dan ada 10,42% dalam kategori Belum Berkembang (BB). PEMBAHASAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di kelompok B1 PAUD Terpadu Mutiara Hati Palu, ada tiga aspek yang diamati dalam meningkatkan hubungan media audio visual terhadap kemampuan anak berbahasa yaitu menjawab pertanyaan, penguasaan kosa kata dan menceritakan kembali cerita yang telah ditonton. 1. Menjawab Pertanyaan Menjawab pertanyaan adalah membalas, menyahut, memberi jawaban atas pertanyaan yang di berikan. Kemendiknas (2010:14), menyatakan kemampuan berbicara atau mengungkap bahasa pada usia 4-6 tahun adalah anak dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, mengapa, dimana, kapan, bagaimana, berapa, serta anak dapat menceritakan pengalaman / kejadian secara sederhana. Menurut Dhieni (2011 : 6.7), tujuan bercerita bagi anak usia 4-6 tahun adalah agar anak mampu mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan oleh orang lain anak dapat bertanya apabila tidak memahaminya, anak dapat menjawab pertanyaan, selanjutnya anak dapat menceritakan dan mengekspresikan terhadap apa yang didengarkan dan diceritakannya, sehingga hikmah dari isi cerita dapat

8 dipahami dan lambat laun didengarkan, diperhatikan, dilaksanakan, dan diceritakan pada orang lain. Dari pengertian para ahli dapat membuktikan ada keterkaitan antara hasil penelitian dalam aspek menjawab pertanyaan, minggu pertama menggunakan media audio visual yaitu terdapat 2 anak (12,5%) kategori BSB, 5 anak (31,24%) kategori BSH, ada 6 anak (37,5%) kategori MB, 3 anak (18,75%) kategori BB. Selanjutnya minggu kedua menggunakan media audio visual yaitu terdapat 4 anak (24%) kategori (BSB), 7 anak (43,75%) kategori BSH, 5 anak (31,25%) kategori MB, tidak terdapat anak (0%) kategori BB 2. Penguasaan Kosa Kata Kosa kata adalah perbendaharaan kata atau banyaknya kata-kata yang dimiliki suatu bahasa, selain itu kosa kata merupakan semua kata-kata yang dimiliki oleh seseorang yang memuat semua informasi tentang makna dan pemakaian kata dalam berbahasa. Hal ini dipertegas oleh Jamaris dalam Ahmad Susanto (2012:90) menyatakan karakteristik kemampuan anak berbahasa usia 5-6 tahun adalah sebagai berikut: 1. Sudah dapat mengucapkan lebih dari 2.500 kosakata. 2. Lingkup kosakata yang dapat diucapkan anak menyangkut warna ukuran, bentuk, rasa, bau, keindahan, kecepatan, suhu, perbedaan, perbandingan, jarak, dan permukaan (kasar-halus) 3. Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang baik. 4. Dapat berpartisipasi dalam suatu percakapan. Anak sudah dapat mendengarkan orang lain berbicara dan menanggapi pembicaraan tersebut. 5. Percakapan yang dilakukan oleh anak 5-6 tahun telah menyangkut berbagai komentarnya terhadap apa yang dilakukan oleh dirinya sendiri dan orang lain, serta apa yang dilihatnya. Anak pada usia 5-6 tahun ini sudah dapat melakukan ekspresi diri, menulis, membaca, dan bahkan berpuisi. Hasil penelitian minggu pertama pada aspek penguasaan kosakata menggunakan media audio visual, yaitu terdapat 2 anak (12,5%) kategori BSB, 4 anak (25%) kategori BSH, 3 anak (18,75%) kategori MB, 7 anak (43,75%)

9 kategori BB. Selanjutnya di minggu kedua terdapat 3 anak (18,75%) kategori BSB, 6 anak (37,5%) kategori BSH, 5 anak (31,25%) kategori MB, 2 anak (12,5%) kategori BB. 3. Menceritakan Kembali Cerita yang Telah Ditonton Menceritakan kembali cerita yang telah ditonton adalah upaya seseorang mengungkapkan suatu peristawa dan perbuatan, secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman yang didengar dan dilihat, kepada orang lain. Hal ini dipertegasnya oleh M.Nur Mustakim (2005:20), bercerita adalah upaya untuk mengembangakan potensi kemampuan anak berbahasa melalui pendengaran dan kemudian menuturkannya kembali dengan tujuan melatih keterampilan anak dalam bercakap-cakap untuk menyampaikan ide dalam bentuk lisan. Hasil penelitian minggu pertama menggunakan media audio visual pada aspek menceritakan kembali cerita yang telah ditonton, yaitu terdapat (0%) kategori BSB, 3 anak (18,5%) kategori BSH, 7 anak (43,75%) kategori MB, 6 anak (37,5%) kategori BB. Selanjutnya minggu kedua yaitu terdapat 3 anak (18,75%) kategori BSB, 5 anak (31,25%) kategori BSH, 5 anak (31,25%) kategori MB, 3 anak (18,75%) kategori BB. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian minggu pertama dan minggu kedua dengan menggukan media audio visual dapat disimpulkan bahwa ada hubungan media audio visual terhadap kemampuan anak berbahasa di kelompok B1 PAUD Terpadu Mutiara Hati Palu. Hal itu terlihat dari rekapitulasi atau rata-rata kemampuan anak berbahasa di mingggu pertama dan minggu ke dua mengalami peningkatan dari semua aspek yang diamati yaitu menjawab pertanyaan, penguasaan kosa kata dan menceritakan kembali cerita yang telah ditonton : kategori berkembang sangat baik (BSB) dari 8,33% menjadi 20,83%, kategori berkembang sesuai harapan (BSH) dari 25% menjadi 37,5%, kategori mulai berkembang (MB) dari 33,33%

10 menjadi 31,25%, dan kategori belum berkembang (BB) dari 33,33% menjadi 10,42%. Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian di atas, maka disarankan kepada : 1. Anak : Diharapkan anak lebih aktif, berani, dan percaya diri untuk berbicara di depan teman-teman dan memperbanyak lagi pembendaharaan kosa kata serta dapat meraih hasil atau prestasi belajar sesuai harapan guru, dengan menggunakan media audio visual. 2. Guru : Diharapkan lebih sering menggunakan media audio visual untuk kegiatan pembelajaran dengan menyesuaikan tema dan sub tema, agar kemampuan anak berbahasa bisa berkembang sesuai harapan guru. 3. Kepala TK atau yayasan : Diharapkan dapat bekerja sama dengan para guru, untuk melakukan berbagai perbaikan pembelajaran dalam upaya mengembangkan kemampuan anak berbahasa, terutama dengan menggunakan media audio visual.. 4. Peneliti lain : Sebagai acuan untuk pengembangan penelitian yang sama, terkait pengembangan kemampuan anak berbahasa dengan menggunakan media audio visual. DAFTAR PUSTAKA Arsyad, A. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers Dhieni.(2011) metode pengembangan bahasa.jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Fajri, E. Z dan Senjaa, R. A. (2008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Aneka Ilmu. Hermawan, H. (2007). Media Pembelajaran SD. Bandung. Upi Press. Kemendiknas (2010). Pedoman Pengembangan Program Pembelajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: direktorat pembinaan TK dan SD. Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan Anak TK. Jakarta: Depdiknas.

11 Nirmala. (2009). Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Melalui Metode Bercakap-cakap Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita Persatuan Kecamatan Parigi. Skripsi. PG PAUD FKIP UNTAD. [Tidak di terbitkan]. Sanaky, H. (2010). Media Pembelajaran. Yogyakarta: Kaukaba Sudjiono, A. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Susanto, A. (2012). Perkembangan Anak Usia Dini.Jakarta:Kencana Perdana Media Group