BAHAN DAN METODE. Perspex strip), mikropipet (1-10 µl; µl; µl), tube. elektroforesis, timbangan analitik dan kamera.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. MATERI DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN. Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Surabaya.

BAB III METODE PENELITIAN. dari Lactobacillus plantarum yang diisolasi dari usus halus itik Mojosari (Anas

BAB III METODE PENELITIAN. terdiri atas 5 perlakuan dengan 3 ulangan yang terdiri dari:

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif. Data yang diperoleh disajikan secara deskriptif kualitatif meliputi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancang bangun penelitian

in. BAHAN DAN METODE Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Fisiologi dan Kultur Jaringan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksplorasi yang dilakukan dengan cara

Pembuatan Media Kultur Bakteri Pemanenan sel bakteri. Isolasi DNA kromosom bakteri. Kloning DNA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. lengkap (RAL) pola faktorial yang terdiri dari 2 faktor. Faktor pertama adalah variasi

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

METODE PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Lampung.

MATERI DAN METODE. Pekanbaru. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei sampai September

III. METODE KERJA. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Fakultas

MATERI DAN METODE. Kasim Riau yang beralamat di Jl. HR. Soebrantas KM 15 Panam, Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan Jurusan

III. Bahan dan Metode

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-November Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari hingga Maret 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di laboratorium Plant Physiology and Culture

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Laboratorium terpadu Kultur jaringan Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan 2

III. METODE PENELITIAN. Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. reaksi, mikropipet, mikrotube, mikrotip, rak tabung reaksi, jarum ose,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variasi suhu yang terdiri dari tiga taraf yaitu 40 C, 50 C, dan 60 C. Faktor kedua

III. METODE PENELITIAN A.

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Departemen Biologi

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Stasiun Karantina Ikan Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan

Asam Asetat Glacial = 5,7 ml EDTA 0,5 M ph 8.0 = 10 ml Aquades ditambahkan hingga volume larutan 100 ml

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan selama ± 2 bulan (Mei - Juni) bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Deskripsi Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April - Mei 2015 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. eksplorasi dengan cara menggunakan isolasi jamur endofit dari akar kentang

BAB III METODE PENELITIAN. Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga. Untuk analisis sitologi

METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu

BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian dan

BAB III METODE PENELITIAN. mengekstraksi DNA dari dari beberapa spesimen herbarium Rafflesia arnoldii

III. MATERI DAN METODE

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitaian ini di lakukan di Laboratorium Kultur Jaringan Tumbuhan

II. METODOLOGI PENELITIAN. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana,

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu

BAB III BAHAN DAN METODE

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. agar, arang, NaOH, HCl dan akuades. spirtus, timbangan analitik, beker gelas, LAF vertikal.

METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan mulai bulan Februari sampai April 2015 di. Laboratorium Mikrobiologi Klinik RSUP H.Adam Malik Medan.

BAB III BAHAN DAN METODE. Percobaan dilaksanakan di Laboratorium Kultur Jaringan Teknologi

LAMPIRAN. Lampiran 1. Pembuatan Larutan Stok dan Buffer

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah RAL

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Masyarakat,

BAB III METODE PENELITIAN. diperoleh dari perhitungan kepadatan sel dan uji kadar lipid Scenedesmus sp. tiap

BAB III METODE A. Jenis Penelitian B. Populasi dan Sampel C. Waktu dan Lokasi Penelitian D. Alat dan Bahan Rizki Indah Permata Sari,2014

III. MATERI DAN METODE. Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru pada bulan Mei 2013 sampai dengan Juni 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian

3. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. faktorial yang terdiri dari dua faktor dengan 4 kali ulangan. Faktor pertama adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. Pada metode difusi, digunakan 5 perlakuan dengan masing-masing 3

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan kemampuan Bacillus mycoides dalam memfermentasi onggok untuk

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli sampai bulan November 2009

BAB III METODE PENELITIAN

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei sampai September 2014 di Green

METODE PENELITIAN. Penelitian ini di laksanakan di Laboratorium Mikrobiologi Jurusan Biologi

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Juli sampai September 2012,

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni sampai Desember 2013 dengan tahapan

BAHAN DAN METODE Bahan dan Alat

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dari bulan Juli 2014 sampai dengan bulan September

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian ialah menggunakan pola faktorial 4 x 4 dalam

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di Laboratorium

BAB III METODE PENELITIAN. mengujikan L. plantarum dan L. fermentum terhadap silase rumput Kalanjana.

bio.unsoed.ac.id METODE PENELITIAN A. Materi, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Materi Penelitian

Teknik Isolasi Bakteri

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan 7 sampel dari 7

BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tumbuhan Jurusan Proteksi

BAB III METODE PENELITIAN. Secara garis besar langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juni 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Jurusan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Maulana

BAB III METODE PENELITIAN. Departemen Biologi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga,

BAB III METODE PENELITIAN. adalah variasi jenis kapang yaitu Penicillium sp. dan Trichoderma sp. dan

III. METODE PENELITIAN A.

MATERI DAN METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-November 2012 di

II. MATERI DAN METODE PENELITIAN. 1.Materi, Lokasi dan Waktu Penelitian

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Kultur In Vitro Fakultas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dengan 2 faktor yaitu:

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai bulan April 2014.

Transkripsi:

III. BAHAN DAN METODE 2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Universitas Muhammadiyah Malang, waktu pelaksanaan mulai bulan April sampai Agustus 2016. 2.2 Alat Dan Bahan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu gelas beaker, autoclave, cawan petri, Laminar Air Flow Cabinet (LAFC), jarum ose, spatula, bunsen, shaker inkubator, lemari es, tabung reaksi, erlenmyer 100 ml dan 250 ml, cawan elektroforesis, sisir elektroforesis(wellformer dan Perspex strip), mikropipet (1-10 µl; 10-100 µl; 100-1000 µl), tube sentrifuge (1,5 ml), tip ( putih/1-10 µl; kuning/ 10-100 µl; biru/ 100-1000µl),sarung tangan karet, microwave, masker, shaker, peralatan elektroforesis, timbangan analitik dan kamera. Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu bahan media pepton, alkohol 70%, aquades steril, aluminium foil, karet gelang, tisuue, selotip, kertas parafilm, isolat Bradyrhizobium japonicum, lysozyme, Etylene Diamine tetra Asetat (EDTA), Tris-HCl, NaOH, Sodium Asetat, Ethanol absolut, Ethanol 70%, Clorok, Insektisida kontak (Buldok 25EC bahan aktif Beta Silfutrin g/l, Curacron 500EC bahan aktif Profenofos 500 g/l, Decis 25EC berbahan aktif Deltamethrin 25 g/l, 15

16 Pegasus 500SC bahan aktif Diafentiuron 500 g/l, dan Fastac berbahan aktif Alfametrin 15 g/l ). 2.3 Metode Pelaksanaan Sterilisasi Alat dan bahan Menyiapkan alat-alat seperti jarum ose, petridish, spatula, tabung reaksi dan erlenmayer. Mencuci petridish dan alat alat yang lain dengan sabun cuci, kemudian petridish direndam dengan clorok selama 12 jam (1 malam). Setelah direndam dengan clorok petridsh di keringkan dengan menggunkan oven. Sebelum dimulai sterilisasi terlebih dahulu semua alat dibungkus dengan kertas kemudian dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas. Setelah itu dilakukan proses sterilisasi dengan menguakan autoclave selama ±60 menit pada suhu 121ºC pada tekanan 15 Psi. Sterilisasi bahan menggunakan autoclave selama 25 menit pada suhu 121ºC pada tekanan 15 Psi. Bahan yang disterilisasi antara lain yaitu media pepton, aquades dan larutan 1. Pembuatan Media Pepton Media yang digunakan untuk perbanyakan bakteri Bradyrhizobium japonicumadalah media pepton agar. Pembuat media pepton agar dengan cara mencampur 0,4% Difco Bacto Pepton dan 2mM MgSO4 7H2O di dalam gelas piala 1000 ml, kemudian menambahkan Aquades hingga volume 1000 ml. Mengatur larutan pada ph 6,8 dengan menambahkan NaOH diatas Hot Plate dan Magnetic Stirer, menambahkan agar mikrobiologi 15g ke dalam larutan, lalu mendidihkan dalam microwave atau kompor dan mengaduknya dengan

17 spatula kemudian menuang media kedalam masing-masing erlemayer sebanyak 250ml, menutup bagian mulut erlemayer dengan menggunakan alumunium foil dan plastik tahan panas lalu diikat dengan karet gelang. Selanjutnya dilakukan proses sterilisasi menggunakan autoclaf selama 25 menit pada suhu 121 o C dengan tekanan 15 Psi. Untuk pembuatan media pepton cair sama dengan pembuatan pepton agar tetapi pada pembuatan media pepton cair ini tanpa ditambahkan agar mikrobiologi. Setelah larutan diukur dengan ph 6,8 larutan tersebut langsung di tuang ke dalam erlenmeyer 250 ml dengan masing-masing sebanyak 100 ml. Kemudian menutup bagian mulut erlenmeyer dengan menggunakan alumunium foil dan plastik tahan panas lalu diikat dengan karet gelang. Selanjutnya dilakukan proses sterilisasi menggunakan autoclaf selama 25 menit pada suhu 121 o C dengan tekanan 15 Psi. Peremajaan Bakteri Pada Media Pepton Agar (PA) Media pepton agar yang telah disediakan dituang dalam cawan petri yang sudah disteril sebanyak 30-40 ml di dalam Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) dan membiarkan media tersebut hingga padat. Setelah itu mengambil bakteri Bradyrhizobium japonicum, kemudian mengkulturkan dengan menggunakan jarum ose yang digoreskan pada media pepton agar. Setiap kali menggunakan jarum ose terlebih dahulu disterilkan dengan alkohol kemudian dibakar dengan api bunsen. Cawan petri ditutup dan diselotip serta diletakkan terbalik dalam inkubator pada temperatur 25 o C selama 5 hari.

18 Perbanyakan Bakteri Pada Media Pepton Cair Dengan Perlakuan Mengambil satu koloni Bradyrhizobium japonicumyang sudah dibiakkan sebelumnya lalu memindahkannya ke dalam erlenmeyer 100 ml yang berisi 100 ml media pepton cair dengan menggunakan jarum ose serta dilakukan dalam Laminar Air Flow Cabinet (LAFC) dan memberikan perlakuan insektisida kontak sebagai berikut : 1. Buldok 25EC 2mg.ml - dengan bahan aktif Beta Siflutrin 25 g/l 2. Curacron 500EC 2mg.ml - dengan bahan aktif Profenofos 500 g/l 3. Decis 25EC 2mg.ml - dengan bahan aktif Deltamethrin 25 g/ l 4. Pegasus 500SC 2mg.ml - dengan bahan aktif Diafentiuron 500 g/l 5. Fastac 2mg.ml - dengan bahan aktif Alfametrin 15 g/l Kemudian meletakkan biakan tersebut pada shaker inkubator pada temperature 28 o C dengan kecepatan putar 125rpm. Panen bakteri dilaksanakan 5 hari kemudian. Prosedur Isolasi Plasmid a. Menyiapkan larutan lisis alkalin untuk isolasi plasmid 1. Membuat larutan I Bahan yang digunakan dalam pembuatan larutan I yaitu Lysozym 2 mg/ml sebanyak 40mg, Glucose (50 mm) sebanyak 0,18g, EDTA (10 mm) sebanyak 0,06g, Tris-HCL (25 mm) ph 8,0 sebanyak 0,06g. Menimbang semua bahan tersebut dengan berat yang sudah ditentukan kemudian memasukkan semua bahan ke dalam botol selai yang sudah steril dan dengan menambahkan dh2o sebanyak 20 ml lalu disteril dengan

19 menggunakan autoclave. Setelah disteril larutan tersebut disimpan di lemari es. 2. Membuat larutan II Larutan II terdiri dari NaOH (0,2 N) 0,8 g dan SDS (1%) 1g Menimbang semua bahan kemudian memasukan semua bahan kedalam botol selai dan menambahkan 100ml dh2o lalu menyimpan larutan pada suhu ruang. 3. Membuat larutan III Larutan III terdiri dari Sodium asetat (3M) (ph 4,8) sebanyak 7,38g. Pembuatannya dilakukan dengan cara melarutkan sodium asetat dalam aquades dan menjadikanya 30 ml volume. b. Isolasi Plasmid 1. Mengisi tube sentrifuge dengan kultur bakteri sebanyak 1500 µl. 2. Mensentrifuge pada kecepatan 13000 rpm selama 1 menit pada suhu 4ºC. Membuang supernatan dan pelet dibiarkan sekering mungkin. 3. Menambahan 100 µl larutan I, kemudian di vortex. 4. Kemudian menambahkan 150µl larutan II. Tutup dan menghomogenkan dengan membolak balik tube perlahan. 5. Menambahkan 200µl larutan III, lalu tutup dan homogenkan dengan membolak balik tube beberapa kali. 6. Meletakkan tube di es selama 15 menit kemudin sentrifuge dengan kecepatan 13000 rpm selama 10 menit dengan suhu 4ºC. 7. Mengambil supernatan dan memindahkan ke tube baru. 8. Menambahkan 2 volume ethanol absolut dan divortex.

20 9. Kemudian sentrifuge pada kecepatan 13000 rpm selama 10 menit pada suhu 4ºC. Buang supernatan dan membiarkan endapan serta tube sampai kering. 10. Mencuci endapan dengan 200µl ethanol 70%. 11. Selanjutya di sentrifuge dengan kecepatan 13000 rpm selama 5 menit pada suhu 4ºC lalu buang supernatan. 12. Membiarkan tube terbuka atau kering hingga ethanol menguap sempurna. 13. Menambahkan 30µl TE ke dalam pellet kering. Elektroforesis atas Running DNA Plasmid a. Membuat gel Menimbang agarose sebanyak 1 g dan dilarutkan dalam 100 ml TBE 1x, kemudian memanaskan dengan microwave selama ± 2 menit. Setelah itu mendinginkan ± 10 menit sehingga agarose menjadi agak dingin, lalu menuangkan dalam cetakan gel sesuai well (sumur) yang diperlukan. Selanjutnya menunggu hingga dingin ± 30 40 menit sehingga benar benar padat. b. Proses Elektroforesis atau Running Hasil Isolasi Plasmid Membersihkan alat elektroforesis kemudian meletakkan gel ke dalam tabung elektroforesis, lalu menuangkan larutan TBE 1X dalam tabung elektrofresis hingga gel terendam. Menyiapkan BPB (Bromophenol Blue)1,5 µl ke atas kertas parafilm dan mencampurkan BPB dengan 3 µl pelet DNA plasmid bakteri yang telah ditambahkan TE ( 10 mm, Tris-HCL, ph 8,0 dan

21 1 mm EDTA ph 8,0). Selanjutnya memasukkan DNA yang sudah dicampur dengan BPB ke dalam well gel agarose dengan menggunakan mikropipet 1-10 µl. Setelah well terisi langkah berikutnya mengatur voltase arus listrik 60 volt dan menunggu selama 60 menit. Kemudian gel dipindahkan ke larutan EtBr dan di rendam selama 20 menit. Setelah itu gel dicuci dengan air mengalir selama ± 5 menit dan tahap berikutnya yaitu dokumentasi dengan menggunakan alat gel documenter. Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan melihat muncul atau tidaknya pita plasmid pada gel agarose.

22 Persiapan Bahan Dan Alat - Mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan. - Mencuci alat-alat terlebih dahulu. - Mensterilisasi alat dan bahan sebelum digunakan Pencucian Gel Agarose - Memindahkan gel agarose ke larutan EtBr. - Merendam Gel Agarose selama 20 menit - Mengambil gel dari larutan EtBr dan mencuci dengan air mengalir ±5 menit Mengidentifikasi Plasmid - Mendokumentasi gel yang telah dicuci dengan menggunakan alat gel documenter. Pembuatan Gel agarose - Menimbang agarose 1 g - Melarutkan dalam 100 ml TBE 1x - Memanaskan dengan microwave ±2 menit - Mendinginkan ±10 menit - Meletakkan cetakan sisir kedalam cetakan gel - Menuangkan gel ke dalam cetakan sesuai well Proses Elektroforesis - Menyiapkan kertas parafilm - Mencampurkan BPB 3 µl pelet DNA plasmid bakteri. - Meletakkan gel ke dalam tabung elektroforesis. - Menuangkan larutan TBE 1x ke tabung hingga gel terendam - Memasukkan DNA kedalam weel gel agarose dengan mikropipet 1-10 µl. - Mengatur voltase arus listrik 100V selama 70 menit. Gambar 2. Alur Proses elektroforesis

15