Lampiran 1. Prosedur analisis

dokumen-dokumen yang mirip
Kadar air (%) = B 1 B 2 x 100 % B 1

SNI Standar Nasional Indonesia. Kopi bubuk. Badan Standardisasi Nasional ICS

Lampiran 1. Prosedur Analisis Rendemen Cookies Ubi Jalar Ungu. 1. Penentuan Nilai Rendemen (Muchtadi dan Sugiyono, 1992) :

Lampiran 1. Prosedur Analisa Karakteristik Bumbu Pasta Ayam Goreng 1. Kadar Air (AOAC, 1995) Air yang dikeluarkan dari sampel dengan cara distilasi

dimana a = bobot sampel awal (g); dan b = bobot abu (g)

Lampiran 1. Prosedur Analisa Sampel

Kadar air % a b x 100% Keterangan : a = bobot awal contoh (gram) b = bobot akhir contoh (gram) w1 w2 w. Kadar abu

Lampiran 1. Prosedur Karakterisasi Komposisi Kimia 1. Analisa Kadar Air (SNI ) Kadar Air (%) = A B x 100% C

METODE. Materi. Rancangan

Lampiran 1. Prosedur analisis karakteristik kompos

Lampiran 1. Tatacara karakterisasi limbah tanaman jagung

Atas kesediaan Bapak/Ibu saya ucapkan terima kasih.

III. BAHAN DAN METODE. Lampung Timur, Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik Negeri

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu. Kadar Abu (%) = (C A) x 100 % B

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODOLOGI PENELITIAN

METODE PENGUJIAN. 1. Kadar Oksalat (SNI, 1992)

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

Lampiran 1. Prosedur kerja analisa bahan organik total (TOM) (SNI )

III. METODOLOGI PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

1.Penentuan Kadar Air. Cara Pemanasan (Sudarmadji,1984). sebanyak 1-2 g dalam botol timbang yang telah diketahui beratnya.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini digunakan berbagai jenis alat antara lain berbagai

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan selama bulan Mei hingga Agustus 2015 dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Kimia/Biokimia Hasil Pertanian

Lampiran 1. Prosedur Pelaksanaan dan Hasil Penelitian Pendahuluan

c. Kadar Lemak (AOAC, 1995) Labu lemak yang ukurannya sesuai dengan alat ekstraksi Soxhlet

Desikator Neraca analitik 4 desimal

Lampiran 1. Prosedur Analisis Pati Sagu

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN A PROSEDUR ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN A A.1 Pengujian Total Padatan Terlarut (SNI yang dimodifikasi*) Dengan pengenceran A.2 Pengujian Viskositas (Jacobs, 1958)

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei 2015 dari survei sampai

Lampiran 1. Prosedur analisis proksimat

Bab III Bahan dan Metode

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian Jurusan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Agustus 2014, yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada September Oktober Pengambilan

III. METODOLOGI. 1. Analisis Kualitatif Natrium Benzoat (AOAC B 1999) Persiapan Sampel

MATERI DAN METODE PENELITIAN

A = berat cawan dan sampel awal (g) B = berat cawan dan sampel yang telah dikeringkan (g) C = berat sampel (g)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Teknologi Pangan Jurusan Teknologi

Lampiran 1. Gambar tanaman dan wortel. Tanaman wortel. Wortel

BAB III METODE PENELITIAN

BAHAN DAN METODA. Penelitian dilakukan pada bulan Juli 2013 di Laboratorium Teknologi

LAMPIRAN. Kadar Air dengan Metode Thermogravimetri (Sudarmadji, dkk., 2007)

Lampiran 1 Formulir organoleptik

Kadar protein (%) = (ml H 2 SO 4 ml blanko) x N x x 6.25 x 100 % bobot awal sampel (g) Keterangan : N = Normalitas H 2 SO 4

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di salah satu industri rumah tangga (IRT) tahu di

BROWNIES TEPUNG UBI JALAR PUTIH

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III ALAT, BAHAN, DAN CARA KERJA. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kimia Farmasi Kuantitatif

Lampiran 1. Diagram alir pembuatan sabun transparan

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian,

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Balai Riset dan Standarisasi Industri Bandar

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alur penelitian ini seperti ditunjukkan pada diagram alir di bawah ini:

Lampiran 1. Prosedur Analisis Kimia

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu Dan Tempat Penelitian. B. Alat dan Bahan

BAHAN DAN METODA PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Analisis Hasil Pertanian Fakultas

MATERI DAN METODE. Materi

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

Lampiran 1. Prosedur Analisis Karakteristik Pati Sagu 1. Analisis Kadar Air (AOAC, 1995)

BAB III METODE A. Tempat dan Waktu Penelitian B. Bahan dan Alat

LAMPIRAN. di panaskan. dan selama 15 menit. dituangkan dalam tabung reaksi. didiamkan dalam posisi miring hingga beku. inkubator

BAB III MATERI DAN METODE. Rangkaian penelitian kualitas selai alpukat ( Persea americana Mill)

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Politeknik

BAB III METODOLOGI. A.2. Bahan yang digunakan : A.2.1 Bahan untuk pembuatan Nata de Citrullus sebagai berikut: 1.

setelah pengeringan beku) lalu dimasukan ke dalam gelas tertutup dan ditambahkan enzim I dan enzim II masing-masing sebanyak 1 ml dan aquadest 8

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari Bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2015

MATERI DAN METODE. Daging Domba Daging domba yang digunakan dalam penelitian ini adalah daging domba bagian otot Longissimus thoracis et lumborum.

Lampiran 1. Analisis Kadar Pati Dengan Metode Luff Schroll (AOAC, 1995)

Lampiran 1. Hasil analisis proksimat pakan komersil (% bobot kering) Lampiran 2. Hasil analisis kualitas air hari pertama

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian dan

LAMPIRAN 1. PROSEDUR ANALISIS CONTOH TANAH. Pertanian Bogor (1997) yang meliputi analisis ph, C-organik dan P-tersedia.

Lampiran 1. Prosedur Analisis

BAB III METODE PENELITIAN. Ubi jalar ± 5 Kg Dikupas dan dicuci bersih Diparut dan disaring Dikeringkan dan dihaluskan Tepung Ubi Jalar ± 500 g

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di laboratorium Balai Riset dan Standardisasi Industri

Perhitungan 20 g yang setara 30 kali kemanisan gula. = 0,6667 g daun stevia kering

METODE Lokasi dan Waktu Materi Bahan Pakan Zat Penghambat Kerusakan Peralatan Bahan Kimia Tempat Penyimpanan

Bab III Metodologi. III.1 Alat dan Bahan. III.1.1 Alat-alat

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Pasca Panen Universitas

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juli sampai bulan Oktober 2011 di

BAB V METODOLOGI. digester, kertas ph secukupnya, cawan porselin 3 buah, kurs porselen 3 buah,

LAMPIRAN 1 PROSEDUR ANALISIS

3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Bahan dan Alat

BAHAN DAN METODE. di Laboratorium Analisa Kimia Bahan Pangan, Program Studi Ilmu dan

Laporan Tugas Akhir Pembuatan Sabun Mandi Padat Transparan dengan Penambahan Ekstrak Lidah Buaya (Aloe Vera) BAB III METODOLOGI

MATERI METODE. Penelitian telah dilaksanakan pada bulan November 2014-Januari Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Tabel Lampiran 1. Deskripsi profil tanah Andosol dari hutan Dusun Arca Order tanah : Andosol

Transkripsi:

Lampiran 1. Prosedur analisis a. Kadar Air (SNI 01-2983,1992) Pinggan beserta tutup dikeringkan di dalam oven selama 1 jam pada suhu 105 o C. Didinginkan di dalam eksikator kira-kira 15 menit kemudian ditimbang. Contoh yang akan diukur kadar airnya dimasukkan ke dalam pinggan kurang lebih 3 gram, ditutup rapat kemudian ditimbang. Pinggan beserta tutup yang berisi contoh dikeringkan selama 1 jam pada suhu 105 o C dengan tutup yang dibiarkan terbuka. Setelah pengeringan pinggan didinginkan di dalam desikator selama 15 menit. Prosedur diulangi sampai bobot konstan. Kadar Air = m1 m2 x 100% mi m0 Keterangan: m1 adalah bobot pinggan + tutup + contoh sebelum dikeringkan (g) m2 adalah bobot pinggan + tutup + contoh setelah dikerigkan (g) m0 adalah bobot pinggan + tutup (g) b. Kadar Abu (SNI 01-2983, 1992) Cawan kosong dipijarkan di atas pembakar atau di dalam tanur suhu 550 o C, kemudian didinginkan di dalam eksikator dan ditimbang dengan teliti 2 g contoh ke dalam cawan tersebut. Contoh diabukan, mula-mula di atas api kecil hingga contoh diperarang kemudian dipijarkan atau cawan dimasukkan ke dalam tanur pada suhu 550 o C sampai menjadi abu putih. Cawan didinginkan dalam eksikator dan ditimbang. Diulangi sampai bobot konstan. Keterangan: m1 adalah bobot cawan + abu (g) m2 adalah bobot sampel awal (g) m0 adalah bobot cawan kosong (g) Kadar Abu = m1 m0 m2 x 100% c. Kadar Sari (SNI 01-3542-2004) Dua gram contoh ditimbang dengan teliti kemudian dimasukkan ke dalam gelas piala 500ml. Air mendidih ditambahkan sebanyak 200ml dan didiamkan selama 1 jam. Larutan contoh disaring ke dalam labu ukur 500ml, dibilas dengan air panas sampai larutan menjadi jernih. Larutan dibiarkan sampai suhu kamar, air ditambahkan hingga tepat pada tanda tera (garis batas). Larutan dipipet 50ml ke dalam pinggan porselin yang telah diketahui bobotnya. Dipanaskan di atas penangas air sampai mengering, kemudian dimasukkan ke dalam oven dengan suhu 105 ± 2 o C selama 2 jam. Setelah itu didinginkan di desikator dan ditimbang hingga bobot tetap. Nilai kadar sari dihitung dengan rumus: Keterangan: W1 adalah bobot ekstrak W2 adalah bobot contoh Kadar Sari = W1 x 500 W2 x 50 x 100% 40

Lampiran 1 (Lanjutan) d. Kadar VRS (Volatile Reducing Substances) Satu gram contoh dimasukkan ke dalam labu aerasi VRS apparatus dan ditambahkan 10 ml air suling, pipet larutan KmnO 4 0,02 N sebanyak 10 ml ke dalam labu aerasi. Alat VRS dipasang lebih kurang 40 menit, kemudian ke dalam tabung aerasi tersebut segera ditambahkan 5 ml H 2 SO 4 6 N dan 3 ml KI 20%. Isi labu aerasi kemudian dituangkan ke dalam Erlenmeyer, labu aerasi dibilas dengan air suling, air bilasan juga dituangkan ke dalam Erlenmeyer tersebut. Titrasi dilakukan dengan menggunakan Na 2 S 2 O 3 0,02 N dengan indikator kanji yang ditambahkan pada isi labu aerasi yang dituangkan ke dalam Erlenmeyer. Titrasi dihentikan apabila warna biru hilang, dilakukan juga titrasi blangko. Kadar VRS (meq) = (ml a ml b) x N Na 2 S 2 O 3 x 1000 Keterangan: ml a = mililiter titran yang digunakan untuk blangko ml b = mililiter titran yang digunakan untuk contoh e. Total Asam Sampel kopi yang akan diuji ditimbang 10g kemudian dimasukkan ke dalam labu ukur 250ml, ditepatkan sampai tanda tera. Larutan disaring dengan kapas. Filtrat yang diperoleh diambil 100ml dimasukkan ke dalam erlenmeyer. Ditambakan 3 tetes phenolphtalein, kemudian dititrasi dengan menggunakan NaOH 0,1 N sampai timbul warna merah jambu. Nilai total asam dihitung dengan rumus berikut: ml NaOH x N NaOH x P x 192 (BM As.Sitrat ) Total Asam = Bobot sampel f. Kadar Kafein (SNI 01-3542-2004) 1) Persiapan Larutan Uji Sampel kopi yang akan diuji ditimbang 1g dan dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml. Kopi dilarutkan dengan 40ml akuades, ditambahkan 1ml Pb asetat. Dipanaskan dalam penangas air pada suhu 100 o C selama 15 menit, kemudian didinginkan pada suhu kamar. Sampel dipindahkan ke dalam labu ukur 100ml, erlenmeyer dibilas dengan aquades minimal 3 kali, kemudian ditepatkan sampai tanda garis. Sampel disaring dengan kertas saring Whatman No. 1 ke dalam gelas piala 100ml. Filtrat dipipet 10ml ke dalam labu ukur 50ml, ditambahkan aquades sampai tanda garis. Filtrat disaring menggunakan syringe dengan membrane filter (pore size: 0,45µm, diameter 13 mm) ke dalam tabung reaksi. 2) Persiapan Fase Gerak Solvent yang digunakan sebagai fase gerak (mobile phase) untuk pemeriksaan kadar kafein dengan alat HPLC adalah 70% aquadest filter dan 30% methanol (gradient grade for liquid chromatography). Solvent harus difilter terlebih dahulu menggunakan vakum filter dengan membrane filter (pore size : 0,45 μm, diameter 47 mm) sebelum digunakan untuk pemeriksaan. 3) Pengujian Larutan standar maupun larutan uji masing-masing sebanyak 10 μl diinjeksikan dengan menggunakan syringe 50 μl ke alat HPLC, dimana kondisi alat HPLC pada saat analisa: Kolom (Column) : Hypersil ODS C 18,5 UM, 100 x 4,6mm 41

Lampiran 1 (Lanjutan) Fase gerak (Mobil phase) : Aquadest filter; methanol ( 70% : 30% ) Kecepatan aliran ( Flow ) : 0,75ml/menit Temperatur : 35 C Detektor : VWD dengan UV 272 nm g. Total Suspended Solid (TSS) Contoh uji yang telah homogen disaring dengan kertas saring yang telah ditimbang. Residu yang tertahan pada saringan dikeringkan sampai mencapai berat konstan pada suhu 103ºC sampai dengan 105ºC. Kenaikan berat saringan mewakili padatan tersuspensi total (TSS). Jika padatan tersuspensi menghambat saringan dan memperlama penyaringan, diameter pori-pori saringan perlu diperbesar atau mengurangi volume contoh uji. Untuk memperoleh estimasi TSS, dihitung perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan total. TSS (mg/l) = (A-B) X 1000 / V Dimana: A = berat kertas saring + residu kering (mg) B = berat kertas saring (mg) V = volume contoh (ml) h. Analisis Sensori (Setianingsih 2010) Analisis sensori dilakukan terhadap 30 orang panelis. Panelis yang menguji merupakan panelis terlatih dari mahasiswa karena target pasar yang ingin dituju merupakan kaula muda yang menyukai produk instan. Masing-masing panelis disediakan 15 jenis bubuk kopi dan 15 seduhan kopi instan yang diberi kode berbeda. Uji organoleptik yang diterapkan adalah uji kesukaan terhadap warna, aroma, dan tekstur bubuk kopi serta warna, aroma, rasa, dan penerimaan umum seduhan kopi instan. Hasilnya dinyatakan dalam skala hedonik mulai dari sangat tidak suka (1), tidak suka (2), netral (3), suka (4), dan sangat suka (5). Data hasil uji organoleptik diolah dengan melihat jumlah persentase kesukaan panelis. Panelis yang menilai 1 dan 2 digolongkan panelis yang tidak suka, panelis yang menilai 3 digolongkan netral, sedangkan panelis yang menilai 4 dan 5 digolongkan panelis yang suka. Cara penyajian sampel seduhan kopi instan. Kopi instan yang akan diuji dicampur dengan gula dengan perbandingan 1:8, perbandingan ini diperoleh dari pengujian beberapa perbandingan kopi : gula terhadap beberapa konsumen. Kopi kemudian diseduh dengan air mendidih menggunakan gelas kaca dengan volume air 120 ml untuk 1 gram kopi instan. Hasil seduhan di tempatkan pada cup sampel yang akan diuji oleh panelis. Berikut merupakan gambar sampel untuk uji organoleptik a) sampel bubuk kopi instan, b) sampel seduhan kopi instan. a b 42

Lampiran 1 (Lanjutan) 1) Form Uji Organoleptil Bubuk Kopi Instan Nama Panelis : Tanggal Uji : ORGANOLEPTIK BUBUK KOPI INSTAN UJI HEDONIK Kode Sampel Warna Tekstur Aroma Penerimaan Umum 009 013 021 057 074 086 154 209 326 488 533 697 710 862 945 Catatan: 1 = sangat tidak suka; 2 = tidak suka; 3 = netral; 4 = suka; 5 = sangat suka 2) Form Uji Organoleptik Seduhan Kopi Instan ORGANOLEPTIK SEDUHAN KOPI INSTAN UJI HEDONIK Nama Panelis : Tanggal Uji : Kode Sampel Warna Aroma Rasa Penerimaan Umum 009 013 021 057 074 086 154 209 326 488 533 697 710 862 945 Catatan: 1 = sangat tidak suka; 2 = tidak suka; 3 = netral; 4 = suka; 5 = sangat suka 43

Lampiran 2. Sidik ragam karakteristik kopi bubuk 1. Kadar Air a. Kadar air kopi bubuk 1 2,80 2,41 1,96 2,23 2,88 2 2,60 1,96 2,10 2,56 2,74 b. Sidik ragam kadar air kopi bubuk Sumber keragaman df SS MS F hitung F tabel A 4 0,88 0,22 5,61* 5,19 Galat 5 0,19 0,04 Total 9 1,07 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% c. Uji lanjut Duncan Perlakuan Rataan Kelompok A3 2,03 A A2 2,19 A A4 2,40 A A1 2,70 A A5 2,81 B 2. Kadar Abu a. Kadar abu kopi bubuk 1 5,56 5,51 5,54 5,57 5,63 2 5,57 5,53 5,47 5,57 5,65 b. Sidik ragam kadar abu kopi bubuk Sumber keragaman df SS MS F hitung F tabel A 4 0,0223 0,005575 9,61* 5,19 Galat 5 0,0029 0,00058 Total 9 0,0252 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% c. Uji lanjut Duncan Perlakuan Rataan Kelompok A3 5,51 A A2 5,52 A A4 5,57 A A1 5,57 AB A5 5,64 B 44

Lampiran 2 (Lanjutan) 3. Kadar Sari a. Kadar sari kopi bubuk 1 28,39 27,76 29,90 29,76 28,39 2 30,64 26,47 29,70 27,03 28,78 b. Sidik ragam kadar sari kopi bubuk Sumber keragaman df SS MS F hitung F tabel A 4 8,98216 2,24554 1,56 5,19 Galat 5 7,1858 1,43716 Total 9 16,16796 4. Kadar VRS a. Kadar VRS kopi bubuk Perbandingan robusta : arabika (A) 1 19,00 17,10 22,80 19,00 19,00 2 20,90 17,10 17,10 19,00 22,80 b. Sidik ragam kadar VRS kopi bubuk Sumber keragaman df SS MS F hitung F tabel A 4 16,606 4,1515 0,82 5,19 Galat 5 25,27 5,054 Total 9 41,876 5. Kadar Kafein a. Kadar kefein kopi bubuk 1 2,26 2,08 1,99 1,96 1,27 2 2,31 2,13 2,09 2,03 1,25 b. Sidik ragam kadar kefein kopi bubuk Sumber keragaman df SS MS F hitung F tabel A 4 1,24326 0,310815 153,11* 5,19 Galat 5 0,01015 0,00203 Total 9 1,25341 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% 45

Lampiran 2 (Lanjutan) c. Uji lanjut Duncan Perlakuan Rataan Kelompok A5 1,26 A A4 2,00 B A3 2,04 B A2 2,11 C A1 2,29 D 6. Derajat Keasaman (ph) a. Derajat keasaman kopi bubuk 1 5,66 5,57 5,53 5,64 5,67 2 5,67 5,62 5,53 5,62 5,70 b. Sidik ragam derajat keasaman kopi bubuk Sumber keragaman df SS MS F hitung F tabel A 4 0,03014 0,007535 19,32* 5,19 Galat 5 0,00195 0,00039 Total 9 0,03209 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% c. Uji lanjut Duncan Perlakuan Rataan Kelompok A3 5,53 A A2 5,60 B A4 5,63 B A1 5,67 C A5 5,69 C 7. Total Asam a. Total asam kopi bubuk 1 16,32 17,28 17,28 15,36 17,28 2 15,36 16,32 17,28 17,28 18,24 b. Sidik ragam total asam kopi bubuk Sumber keragaman df SS MS F hitung F tabel A 4 4,608 1,152 1,79 5,19 Galat 5 3,2256 0,64512 Total 9 7,8336 46

Lampiran 3. Sidik ragam pengaruh perlakuan perbandingan jenis kopi (Robusta : Arabika) dan jumlah air untuk ekstraksi (kopi : air) terhadap kopi instan 1. Rendemen a. Nilai rendemen kopi instan dari masing-masing perlakuan Perbandingan kopi:air (B) 1:4 1 11,39 6,01 8,65 6,36 11,11 2 9,14 5,76 7,89 6,01 9,30 1:6 1 11,85 12,35 15,42 11,05 12,04 2 10,30 11,14 9,80 7,81 9,94 1:8 1 11,85 14,87 17,38 11,30 11,94 2 11,84 12,96 12,71 7,41 12,80 b. Analisis ragam rendemen kopi instan yang dihasilkan Sumber Keragaman df SS MS F Hitung F Tabel A 4 45,8363 11,4591 3,41* 3,06 B 2 99,0453 49,5226 14,74* 3,86 AB 8 38,1210 4,7651 1,42 2,64 Galat 15 50,3862 3,3591 Total 29 233,3887 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% Uji Lanjut Duncan a. Perlakuan perbandingan Robusta : Arabika terhadap rendemen kopi instan Robusta : Arabika Rataan Kelompok A4 60:40 8,32 A A2 80:20 10,51 B A1 100:0 11,06 B A5 0:100 11,19 B A3 70 :30 11,98 C 47

Lampiran 3 (Lanjutan) b. Faktor perlakuan perbandingan kopi : air untuk ekstraksi terhadap rendemen kopi instan Perlakuan Rataan Kelompok B1 Perbandingan kopi : air 1:4 8,16 A B2 Perbandingan kopi : air 1:6 11,17 B B3 Perbandingan kopi : air 1:8 12,51 C 2. Kadar Air a. Nilai kadar air kopi instan yang dihasilkan dari masing-masing perlakuan Perbandingan kopi:air (B) 1:4 1 6,40 7,12 9,05 6,41 7,02 2 6,46 7,51 9,33 7,22 7,00 1:6 1 6,65 8,13 6,88 6,83 7,14 2 6,55 7,83 6,98 6,54 6,45 1:8 1 3,66 9,17 6,27 6,13 6,67 2 3,86 9,48 5,94 6,42 6,93 b. Analisis ragam kadar air kopi instan Sumber Keragaman df SS MS F hit F Tabel A 4 22,5278 5,6320 86,31* 3,06 B 2 0,3808 0,1904 2,92 3,86 AB 8 24,5439 3,0680 47,02* 2,64 Galat 15 0,9787 0,0652 Total 29 48,4313 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% Uji Lanjut Duncan a. Faktor perlakuan perbandingan Robusta : Arabika terhadap kadar air kopi instan Kode Robusta : Arabika Rataan Kelompok A1 100:0 5,60 A A4 60:40 6,59 B A5 0:100 6,87 B A3 70:30 7,41 C A2 80:20 8,21 D 48

Lampiran 3 (Lanjutan) b. Faktor interaksi perbandingan Robusta : Arabika dan perbandingan kopi : air untuk ekstraksi terhadap kadar air kopi instan Kode Perlakuan Rataan Kelompok A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 3,76 A A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 6,11 B A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 6,27 C A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 6,43 D A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 6,60 E A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 6,69 E A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 6,79 E A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 6,80 E A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 6,82 E A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 6,93 E A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 7,01 E A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 7,32 F A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 7,98 G A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 9,19 H A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 9,33 H 3. Kadar Abu a. Nilai kadar abu kopi instan yang dihasilkan dari masing-masing perlakuan Perbandingan kopi:air (B) 1:4 1 13,92 14,89 12,64 14,47 15,25 2 13,89 14,75 12,58 14,21 15,08 1:6 1 13,80 12,39 13,13 14,82 15,76 2 13,94 12,62 13,44 14,79 15,77 1:8 1 13,87 14,31 12,12 14,23 15,54 2 13,83 13,83 11,34 14,55 15,57 49

Lampiran 3 (Lanjutan) b. Analisis ragam kadar abu kopi instan Sumber Keragaman df SS MS F hit F Tabel A 4 22,5278 5,6320 86,31* 3,06 B 2 0,3808 0,1904 2,92 3,86 AB 8 24,5439 3,0680 47,02* 2,64 Galat 15 0,9787 0,0652 Total 29 48,4313 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% Uji Lanjut Duncan a. Perlakuan perbandingan Robusta : Arabika terhadap kadar abu kopi instan Kode Robusta : Arabika Rataan Kelompok A3 70:30 12,62 A A2 80:20 13,80 B A1 100:0 13,87 B A4 60:40 14,51 BC A5 0:100 15,49 C b. Faktor interaksi perbandingan Robusta : Arabika dan perbandingan kopi : air untuk ekstraksi terhadap kadar abu kopi instan Kode Perlakuan Rataan Kelompok A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 11,96 A A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 12,51 A A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 12,61 A A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 13,29 B A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 13,85 B A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 13,87 B A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 13,91 B A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 14,07 B A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 14,34 B A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 14,39 BC A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 14,81 BC A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 14,82 BC A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 15,17 BC A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 15,56 C A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 15,56 C 50

Lampiran 3 (Lanjutan) 4. Kadar Sari a. Nilai kadar sari kopi instan dari masing-masing perlakuan Perbandingan kopi:air (B) 1:4 1 86,13 91,13 79,93 94,2 79,53 2 84,80 90,57 79,33 93,93 81,47 1:6 1 84,27 85,90 81,90 93,13 84,47 2 83,27 85,47 81,43 94,43 83,93 1:8 1 82,20 88,80 82,26 89,53 83,93 2 82,13 88,70 80,27 88,57 82,80 b. Analisis ragam kadar sari kopi instan Sumber Keragaman df SS MS F hit F Tabel A 4 508,7463 127,1866 259,92* 3,06 B 2 7,3486 3,6743 7,51* 3,86 AB 8 79,3526 9,9191 20,27* 2,64 Galat 15 7,3399 0,4893 Total 29 602,7874 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% Uji Lanjut Duncan a. Perlakuan perbandingan Robusta : Arabika terhadap kadar sari kopi instan Robusta : Arabika Rataan Kelompok A3 70:30 80,85 A A5 0:100 82,69 B A1 100:0 83,83 C A2 80:20 88,43 D A4 60:40 92,13 E b. Perlakuan perbandingan kopi : air untuk ekstraksi terhadap kadar sari kopi instan Kode Rataan Kelompok B3 Perbandingan kopi : air ekstraksi 1:8 84,92 A B2 Perbandingan kopi : air ekstraksi 1:6 85,74 B B1 Perbandingan kopi : air ekstraksi 1:4 86,10 B 51

Lampiran 3 (Lanjutan) c. Interaksi perbandingan Robusta : Arabika dan perbandingan kopi : air untuk ekstraksi terhadap kadar sari kopi instan Kode Perlakuan Rataan Kelompok A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 79,63 A A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 80,50 A A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 81,27 A A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 81,67 AB A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 82,17 AB A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 83,37 B A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 83,87 BC A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 84,20 BC A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 85,47 BC A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 85,69 C A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 88,75 D A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 89,05 D A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 90,85 E A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 93,28 F A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 94,07 F 5. Kadar VRS a. Nilai VRS kopi instan dari masing-masing perlakuan Perbandingan kopi:air (B) 1:4 1 11,40 11,40 13,30 11,40 11,40 2 13,30 13,30 11,40 13,30 13,30 1:6 1 11,40 13,30 9,50 13,30 11,40 2 7,60 15,20 9,50 11,40 13,30 1:8 1 7,60 9,50 9,50 9,50 7,60 2 9,50 9,50 13,30 9,50 9,50 52

Lampiran 3 (Lanjutan) b. Analisis ragam kadar VRS kopi instan Sumber Keragaman df SS MS F hit F Tabel A 4 171,5953 42,8988 1,05 3,06 B 2 26,9547 13,4773 0,33 3,86 AB 8 32,0087 4,0011 0,10 2,64 Galat 15 613,7000 40,9133 Total 29 844,2587 6. Derajat Keasaman (ph) a. Nilai ph kopi instan dari masing-masing perlakuan Perbandingan kopi:air (B) 1:4 1 6,05 5,55 5,49 5,46 5,90 2 6,04 5,56 5,47 5,48 5,82 1:6 1 6,19 5,54 5,82 5,72 5,92 2 6,13 5,55 5,79 5,71 5,83 1:8 1 6,20 5,49 5,78 5,54 5,84 2 6,17 5,49 5,82 5,55 5,73 b. Analisis ragam ph kopi instan Sumber Keragaman df SS MS F hit F Tabel A 4 1,4033 0,3508 301,56* 3,06 B 2 0,0959 0,0479 41,21* 3,86 AB 8 0,1423 0,0178 15,30* 2,64 Galat 15 0,0174 0,0012 Total 29 1,6589 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% 53

Lampiran 3 (Lanjutan) Uji Lanjut Duncan a. Faktor perlakuan perbandingan Robusta : Arabika terhadap nilai ph kopi instan Kode Robusta : Arabika Rataan Kelompok A2 80:20 5,53 A A4 60:40 5,58 A A3 70:30 5,69 B A5 0:100 5,84 BC A1 100:0 6,13 C b. Faktor perbandingan kopi : air untuk ekstraksi terhadap nilai ph kopi instan Kode Rataan Kelompok B1 Perbandingan kopi : air 1:4 5,68 A B3 Perbandingan kopi : air 1:8 5,76 B B2 Perbandingan kopi : air 1:6 5,82 C c. Faktor interaksi perbandingan Robusta : Arabika dan perbandingan kopi : air untuk ekstraksi terhadap nilai ph kopi instan Kode Perlakuan Rataan Kelompok A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 5,47 A A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 5,48 A A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 5,49 A A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 5,55 A A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 5,55 A A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 5,56 A A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 5,72 B A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 5,79 B A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 5,80 B A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 5,81 B A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 5,86 BC A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 5,88 C A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 6,05 D A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 6,16 E A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 6,19 E 54

Lampiran 3 (Lanjutan) 7. Total Asam a. Nilai total asam kopi instan dari masing-masing perlakuan Perbandingan kopi:air (B) 1:4 1 6,72 7,68 9,60 10,56 11,52 2 5,76 6,72 7,86 11,52 9,60 1:6 1 7,68 8,64 8,64 8,64 9,60 2 8,64 8,64 8,64 9,60 10,56 1:8 1 7,68 9,60 7,68 9,60 7,68 2 6,72 8,64 8,64 10,56 9,60 b. Analisis ragam total asam kopi instan Sumber Keragaman df SS MS F hit F Tabel A 4 32,5867 8,1467 12,46* 3,06 B 2 0,4207 0,2104 0,32 3,86 AB 8 15,3149 1,9144 2,93* 2,64 Galat 15 9,8082 0,6539 Total 29 58,1305 * F hitung > F Tabel = berbeda nyata pada taraf signifikasi 5% Uji Lanjut Duncan a. Perlakuan perbandingan Robusta : Arabika terhadap nilai total asam kopi instan Kode Robusta : Arabika Rataan Kelompok A1 100:0 7,20 A A2 80:20 8,32 B A3 70:30 8,51 BC A5 0:100 9,76 C A4 60:40 10,08 C 55

Lampiran 3 (Lanjutan) b. Faktor interkasi perlakuan perbandingan Robusta : Arabika dan perbandingan kopi : air untuk ekstraksi terhadap nilai total asam kopi instan Kode Perlakuan Rataan Kelompok A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 6,24 A A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 7,20 A A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 7,20 A A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 8,16 A A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 8,16 A A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 8,64 A A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 8,64 A A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 8,64 A A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 8,73 A A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 9,12 A A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 9,12 A A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 10,08 AB A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 10,08 AB A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 10,56 B A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 11,04 B 56

Lampiran 4. Analisis Ragam Uji Organoleptik Bubuk dan Seduhan Kopi Instan 1. Persentase penilaian panelis terhadap warna bubuk kopi instan Perlakuan % Panelis Tidak Suka Netral Suka A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 10 47 43 A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 20 37 43 A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 20 50 30 A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 17 33 47 A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 17 40 43 A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 23 40 37 A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 27 27 47 A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 23 37 40 A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 23 60 17 A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 20 43 37 A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 33 27 40 A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 17 37 47 A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 7 47 47 A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 37 37 27 A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 20 43 37 2. Persentase penilaian panelis terhadap aroma bubuk kopi instan Perlakuan % Panelis Tidak Suka Netral Suka A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 13 37 50 A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 10 43 47 A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 7 50 43 A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 20 40 40 A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 17 30 53 A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 17 37 47 A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 10 20 70 A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 20 37 43 A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 30 30 40 A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 23 33 43 A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 17 30 53 A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 20 47 33 A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 17 40 43 A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 17 43 40 A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 10 50 40 57

Lampiran 4 ( Lanjutan) 3. Persentase penilaian panelis terhadap tekstur bubuk kopi instan Perlakuan % Panelis Tidak Suka Netral Suka A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 10 30 60 A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 23 37 40 A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 7 23 70 A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 3 30 67 A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 47 20 33 A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 33 23 43 A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 7 37 57 A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 23 47 30 A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 77 23 0 A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 10 17 73 A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 10 33 57 A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 17 40 43 A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 37 40 23 A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 30 50 20 A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 33 43 23 4. Persentase penilaian panelis terhadap warna seduhan kopi instan Perlakuan % Panelis Tidak Suka Netral Suka A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 7 37 57 A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 10 40 50 A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 7 37 57 A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 7 30 63 A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 17 20 63 A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 13 33 53 A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 10 37 53 A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 7 27 67 A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 7 40 53 A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 10 40 50 A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 7 37 57 A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 17 40 43 A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 13 33 53 A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 10 37 53 A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 3 43 53 58

Lampiran 4 ( Lanjutan) 5. Persentase penilaian panelis terhadap aroma seduhan kopi instan Perlakuan % Panelis Tidak Suka Netral Suka A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 13 37 50 A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 23 47 30 A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 20 40 40 A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 13 30 57 A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 57 30 13 A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 30 60 10 A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 13 53 33 A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 20 50 30 A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 13 53 33 A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 3 37 60 A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 27 47 27 A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 20 60 20 A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 13 57 30 A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 37 47 17 A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 17 53 30 6. Persentase penilaian panelis terhadap rasa seduhan kopi instan Perlakuan % Panelis Tidak Suka Netral Suka A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 13 40 47 A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 33 53 13 A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 30 50 20 A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 13 50 37 A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 67 10 23 A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 37 23 40 A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 33 23 43 A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 10 27 63 A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 0 30 70 A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 7 33 60 A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 13 23 63 A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 23 40 37 A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 20 50 30 A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 57 23 20 A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 27 40 33 59

Lampiran 4 ( Lanjutan) 7. Persentase penilaian panelis terhadap penerimaan umum kopi instan Perlakuan % Panelis Tidak Suka Netral Suka A1B1 Robusta, kopi : air 1:4 7 47 47 A1B2 Robusta, kopi : air 1:6 17 67 17 A1B3 Robusta, kopi : air 1:8 17 47 37 A2B1 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:4 10 60 30 A2B2 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:6 47 33 20 A2B3 80 Robusta dan 20 Arabika, kopi : air 1:8 20 50 30 A3B1 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:4 7 67 27 A3B2 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:6 13 30 57 A3B3 70 Robusta dan 30 Arabika, kopi : air 1:8 7 37 57 A4B1 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:4 3 47 50 A4B2 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:6 7 40 53 A4B3 60 Robusta dan 40 Arabika, kopi : air 1:8 13 53 33 A5B1 Arabika, kopi : air 1:4 10 57 33 A5B2 Arabika, kopi : air 1:6 30 50 20 A5B3 Arabika, kopi : air 1:8 13 53 33 60