Bab 1. Pendahuluan. berlaku dalam satu bahasa saja, akan tetapi berlaku dalam semua bahasa. Bahasa

dokumen-dokumen yang mirip
Bab 1. Pendahuluan. Linguistik merupakan ilmu bahasa yang di perlukan sebagai dasar untuk meneliti

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. semua ahli yang bergerak dalam bidang pengetahuan yang lain semakin memperdalam

BAB 1. Pendahuluan. Manusia merupakan makhluk sosial, di mana bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Wihartini, 2014

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pengertian bahasa dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1989) adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. hal ini disebabkan karena keunikan dari bahasa-bahasa tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam teks yang sepadan dengan bahasa sasaran. Munday (2001) mendefinisikan

Bab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi

Bab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Kelas kata dalam bahasa Jepang (hinshi bunrui) diklasifikasikan ke dalam 10

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan suatu sarana yang dipakai oleh manusia dalam berkomunikasi,

Bab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa

Bab 1. Pendahuluan. Di dalam dunia pendidikan, terdapat banyak sekali bidang ilmu yang dapat

BAB 1. Pendahuluan. Manusia berinteraksi dengan manusia lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran bahasa Jepang sebagai bahasa asing pada tingkat SMA

Bab 1. Pendahuluan. digunakan dalam berkomunikasi pada saat bersosialisasi dengan orang lain sehingga

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang adalah salah satu bahasa yang banyak dipelajari di

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam. kehidupan manusia. Bahasa terus berkembang sesuai dengan perkembangan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.

Bab 5. Ringkasan. Bahasa itu sendiri mempunyai dua pengertian, pertama menyatakan alat komunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN. fonologi, morfologi, sintaksis, maupun semantik (Tarigan dan

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan suatu informasi yang bermutu atau berinteraksi dengan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk menguasai suatu bahasa asing dengan baik, salah satu proses yang

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah identitas diri dari suatu negara. Suatu negara dapat kita identifikasikan

Bab 1. Pendahuluan. Dunia pendidikan mempunyai banyak bidang ilmu yang dapat dipelajari.

BAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mirharatulisa Dyah Amoendria, 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam aspek kehidupan manusia (Sutedi, 2003:2). Sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Setiap bahasa mempunyai keunikannya masing-masing. Baik dari segi penulisan,

Bab 1. Pendahuluan. tulisan maupun isyarat) orang akan melakukan suatu komunikasi dan kontak sosial.

Bab 1. Pendahuluan. antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.

Bab 2. Landasan Teori. perubahan dan dengan sendirinya dapat menjadi predikat. Contoh : 歩く 倒れる 話す.

BAB I PENDAHULUAN. sebagainya.sarana yang paling vital untuk menenuhi kebutuhan tersebut adalah

Bab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting dalam kehidupan seharihari.dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. dipelajari sebagai ilmu dasar bagi ilmu-ilmu lain seperti kesusastraan, filologi,

BAB 1 PENDAHULUAN. Tabel Jumlah Pembelajar Bahasa Jepang (2012) Sumber: Japan Foundation (2012)

BAB I PENDAHULUAN. Dalam berkomunikasi kita memerlukan bahasa. Bahasa merupakan alat

BAB I PENDAHULUAN. membedakannya dengan bahasa lain. Sehingga tidaklah mengherankan jika

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan sistem informasi dan sistem komunikasi. Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Begitu pula melalui bahasa, menurut Poerwadarmita (1985; 5), bahasa adalah alat

BAB I PENDAHULUAN. bahasa mempunyai kaidah-kaidah ataupun aturan-aturan masing-masing yang baik dan

Bab 1. Pendahuluan. Menurut Kridalaksana dalam Kushartanti ( 2005,hal.3),bahasa mempunyai enam

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari dan menguasai bahasa dan setiap elemen-elemen dalam bahasa, seperti. keinginan kepada orang lain (Dedi Sutedi 2011: 2).

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang merupakan salah satu bahasa yang sulit untuk dipelajari.

BAB I PENDAHULUAN. dengan berbagai macam makna. Bagi linguistik- ilmu yang khusus mempelajari

BAB I PENDAHULUAN. bahasa pertamanya untuk tujuan tertentu. Salah satu bahasa asing yang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yaitu

BAB I PENDAHULUAN. berinteraksi satu dengan yang lain. Dengan adanya bahasa, manusia sebagai

BAB 1. Pendahuluan. Bahasa di dalam wacana linguistik diberi pengertian sebagai sistem simbol bunyi

Bab 4. Simpulan dan Saran. Dari hasil analisis data pada bab 3 dapat disimpulkan pada tabel di bawah ini,

BAB I PENDAHULUAN. dapat menyampaikan informasi yang ingin disampaikan kepada orang. salah satunya adalah mempelajari bahasa Asing.

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi utama untuk saling berinteraksi satu sama lain. Bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, bahasa adalah sistem

BAB I PENDAHULUAN. yang menjadi modal dasar manusia untuk memenuhi kebutuhan sosial di lingkungan

BAB 1. Pendahuluan. Dalam kesehariannya, manusia pasti tidak akan pernah lepas dari penggunaan

BAB I PENDAHULUAN. Dedi Sutedi, bahasa adalah alat pengungkap pikiran maupun perasaan. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu alat komunikasi dan interaksi diantara dua

BAB I PENDAHULUAN. melaksanakan tugas-tugas tersebut. Tetapi kalau memahami masalah-masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

RELASI MAKNA KLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK PADA TERJEMAHAN SURAT LUQMAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pratamawati, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa Jepang terbagi dalam 10 jenis kelas kata. Partikel merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Seperti yang diketahui komunikasi adalah sesuatu yang telah dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk berkomunikasi, masyarakat sebagai makhluk sosial membutuhkan

Bab 2. Landasan Teori. Dalam KBBI, definisi dari tanda baca adalah tan da n 1 yang menjadi alamat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. satu keunikan bahasa Jepang adalah penggunaan partikel sebagai pemarkah yang

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan berbahasanya. Salah satunya bahasa Jepang, Dewasa ini semakin

RELASI SUBJEK DAN PREDIKAT DALAM KLAUSA BAHASA GORONTALO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa merupakan sarana komunikasi yang utama. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari manusia sebagai makhluk sosial

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan hal yang sangat penting dalam berkomunikasi sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Berbeda dengan sintaksis yang mempelajari bagaimana satuan bahasa terbentuk,

BAB 1 PENDAHULUAN. suatu kerja sama, baik dalam bidang pendidikan, ekonomi, politik maupun kebudayaan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lengkap (Chaer, 2007:240). Menurut Widjono (2005:141) kalimat merupakan

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

dengan perubahan yang mengikuti perkembangan sosial budaya masyarakat dipakai manusia untuk membentuk pikiran, perasaan, keinginan-kenginan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu berinteraksi antara satu

BAB I PENDAHULUAN. makna unsur-unsurnya, baik secara leksikal maupun gramatikal (Chaer 2003:296).

PENDAHULUAN. dari pada makhluk lain dimuka bumi ini. Bahasa memegang peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. maupun tulisan. Oleh karena itu, memahami kosakata adalah hal yang terpenting

Bab 1. Pendahuluan. tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, sehingga komunikasi yang

BAB I PENDAHULUAN. subdisiplin diantaranya: sosiolinguistik, psikolinguistik, dialektologi dan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri, menyatakan makna yang lengkap dan mengungkapkan suatu

BAB I PENDAHULUAN. Manusia sebagai mahluk sosial yang senantiasa harus berkomunikasi

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Transkripsi:

Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Ilmu linguistik atau ilmu bahasa sangat diperlukan sebagai dasar untuk meneliti seluk beluk bahasa. Ilmu linguistik memiliki cakupan yang luas dan tidak hanya berlaku dalam satu bahasa saja, akan tetapi berlaku dalam semua bahasa. Bahasa merupakan salah satu bagian dari kebudayaan manusia yang terus berkembang. Uniknya, setiap negara memiliki bahasanya tersendiri yang berbeda dengan negara lain. Jika dikaji secara ilmu linguistik, meskipun bahasa yang digunakan tiap negara berbeda, akan tetapi di dalamnya mengandung makna yang serupa. Bahasa dibagi menjadi dua yaitu bahasa lisan yang biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari antar manusia dan yang kedua adalah bahasa tulisan seperti yang digunakan dalam karya sastra baik berupa novel, puisi, karangan, buku, dan sebagainya. Dalam bahasa lisan, biasanya tidak terlalu memusatkan pada penyusunan gramatikal atau tata bahasa secara baik dan benar. Yang dibutuhkan adalah penutur mampu memahami apa yang dimaksud oleh petutur. Meskipun susunan gramatikal dalam bahasa lisan tidaklah sesuai dengan polanya, biasanya penutur tetap mampu memahami maksud yang ingin disampaikan oleh petutur. Oleh karena itu, bahasa lisan lebih menekankan pada makna yang ingin disampaikan daripada penyusunan gramatikal yang benar. Berbeda dengan bahasa lisan, pemakaian gramatikal dalam bahasa tulisan yang baik dan benar sangatlah dibutuhkan. Sehingga makna yang ingin disampaikan pun dapat dipahami dengan benar. Dalam berbagai kamus umum, ilmu linguistik didefinisikan sebagai ilmu bahasa atau studi ilmiah mengenai bahasa (Matthews:1997). Dalam The New Oxford 1

Dictionary of English (2003), linguistik didefinisikan sebagai The scientific study of language and its structure, including the study of grammar, syntax, and phonetics. Specific branches of linguistics include sociolinguistics, dialectology, psycholinguistics, computational linguistics, comparative linguistics, and structural linguistics yang berarti Studi ilmiah bahasa dan struktur bahasa, termasuk kajian tata bahasa, sintaksis, dan fonetik. Cabang khusus dari linguistik termasuk sosiolinguistik, dialektologi, psikolinguistik, komputasi linguistik, linguistik komparatif, dan linguistik struktural. Dalam penyusunan skripsi ini, penulis memilih tema linguistik yang diteliti dari ranah sintaksis berupa bahasa tulisan yang ada dalam sebuah karya sastra yang berbentuk novel. Secara umum, sintaksis adalah bagian atau cabang dari ilmu bahasa yang mempelajari tentang seluk beluk wacana, kalimat, klausa dan frase. Dalam ilmu sintaksis juga mempelajari pengaturan dan hubungan antara kata dengan kata, atau dengan satuan-satuan yang lebih besar dalam bahasa (Kridalaksana:1993). Dengan meneliti dari ranah sintaksis, maka penulis dapat mengetahui hubungan antara kata yang digunakan dalam pembentukan sebuah kalimat. Dalam ranah sintaksis sendiri memiliki banyak sekali lahan yang dapat diteliti misalnya mengenai modalitas, kala dan aspek, diksi dan gaya bahasa, relasi sintagmatik-paradigmatik, struktur kalimat dalam bahasa, serta jenis-jenis atau kelas kata dalam bahasa. Aristoteles membagi jenis kata menjadi noun (kata benda), verb (kata kerja), adjective (kata sifat), pronoun (kata ganti), adverb (kata keterangan), quantifier (kata bilangan), conjunction (kata sambung), preposition (kata depan). Ketika orang-orang Eropa lainnya berusaha menyusun tata bahasa dalam bahasa mereka, mereka menambahkan jenis kata baru sesuai bahasa mereka yaitu determiner (kata sandang) dan interjectio (kata seru). Berbeda dengan bahasa Jepang, bahasa Jepang mengenal 2

kelas kata joshi (partikel). Joshi sendiri pun terbagi menjadi beberapa jenis. Tema yang akan diangkat dalam skripsi ini adalah salah satu jenis dari joshi yaitu kata sambung bantu atau setsuzokujoshi ( 接続助詞 ). Konjungsi bantu adalah kata kerja bantu yang secara gramatikal berfungsi membentuk atau memberi tambahan arti pada kalimat. Kata bantu ini umumnya digunakan bersama kata kerja utama dan membantunya membentuk struktur gramatikal sebuah kalimat. Penulis akan menganalisis tentang fungsi pemakaian setsuzokujoshi ~nagara (~ ながら ). Pembelajar bahasa Jepang pada umumnya mengenal setsuzokujoshi ~nagara yaitu bermakna sambil. Dalam bahasa Jepang sendiri, kata sambil tidak hanya diterjemahkan menjadi ~nagara saja. Akan tetapi ada beberapa kata lain yang juga berarti sambil, seperti ~tsutsu (~ つつ ), ~tsuideni (~ ついでに ), ~gatera (~ がてら ), ~katagata (~ かたがた ), dan ~katawara (~ かたわら ). Ungkapan tersebut masingmasing berasal dari tingkatan yang berbeda dalam uji kemampuan berbahasa Jepang. Banyaknya kata atau ungkapan yang bersinonim dalam bahasa Jepang merupakan salah satu penyebab sulitnya mempelajari bahasa Jepang, karena hal tersebut bahkan ada yang tidak dapat dipadankan ke dalam bahasa Indonesia satu per satu. Banyak dari pembelajar bahasa Jepang yang kesulitan untuk membedakan penggunaan ungkapan tersebut. Hal itu dikarenakan dalam bahasa Indonesia semua ungkapan tersebut diartikan sama yaitu bermakna sambil dan tidak ada perbedaan cara penggunaan kata sambil di dalam bahasa Indonesia sendiri. Di sinilah letak perbedaan antara bahasa Jepang dan bahasa Indonesia, di mana dalam bahasa Jepang ungkapan tersebut bersinonim yaitu memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sedangkan dalam bahasa Indonesia hanya menggunakan satu kata sambil untuk menjelaskan semua arti dari ungkapan tersebut. Dalam penulisan skripsi ini, dari enam kata dalam bahasa Jepang yang 3

sama-sama berarti sambil, penulis hanya akan membahas satu setsuzokujoshi saja yaitu setsuzokujoshi ~nagara yang fungsinya tidak hanya terbatas pada makna sambil. Alasan penulis memilih judul ini dikarenakan penulis ingin memberikan konsep yang jelas kepada pembaca mengenai fungsi dari setsuzokujoshi ~nagara yang sering ditemukan dalam bahasa Jepang pada saat awal mempelajari bahasa Jepang. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan korpus data berupa sebuah novel berjudul Koi Uranai yang merupakan karya salah satu novelis terkenal asal Jepang yaitu Jiro Akagawa. Penulis tertarik menggunakan novel Koi Uranai karena novel ini termasuk salah satu novel yang terkenal di Jepang. Novel yang diterbitkan pada tahun 2001 ini, mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan pembaca. Novel ini juga merupakan salah satu hasil karya Jiro Akagawa dalam debutnya di dunia sastra. Akan tetapi, berbeda dengan novel karya Jiro Akagawa pada umumnya yang beraliran misteri, novel Koi Uranai beraliran romantisme. Novel ini menarik perhatian penulis karena di dalam penulisan novel ini menggunakan beberapa setsuzokujoshi ~nagara yang mendukung dan dapat digunakan dalam penelitian skrispsi ini sehingga penulis menjadikan novel Koi Uranai ini sebagai korpus data. Dengan menggunakan novel Koi Uranai karya Jiro Akagawa ini, selain dapat mendukung proses penelitian untuk menganalisis fungsi dari setsuzokujoshi ~nagara, penelitian ini juga dapat mengangkat kembali nama novelis dan novel ini supaya lebih dikenal lagi di dalam kalangan masyarakat sekarang. Dalam penelitian skripsi ini, penulis akan menggunakan beberapa teori utama sebagai acuan utama dalam penelitian. Teori-teori yang digunakan yaitu teori sintaksis yang merupakan salah satu ranah dari bidang linguistik, pembagian kelas 4

kata, teori joshi, teori setsuzokujoshi, dan teori setsuzokujoshi ~nagara. Teori-teori ini akan menjadi teori dasar dalam penelitian dan penulis juga akan menggunakan teori pembantu dan referensi lain yang mendukung penyusunan skripsi ini. Dengan menggunakan teori-teori yang ada, penulis akan menghubungkannya dengan analisis data yang ada di dalam bab 3. Penulis akan memasukkan dan mengklasifikasikan kalimat yang menggunakan setsuzokujoshi ~nagara yang ada dalam novel Koi Uranai ke dalam permasalahan yang akan diteliti nantinya. Kemudian, penulis akan menganalisis satu per satu kalimat tersebut dilihat dari situasi dan nuansa yang diciptakan. 1.2 Rumusan Permasalahan Penulis akan meneliti tentang fungsi dari setsuzokujoshi ~nagara. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam kamus Jepang Indonesia oleh Kenji Matsuura (2005), setsuzokujoshi ~nagara berarti sambil, seraya; meskipun, sungguhpun, walaupun. Akan tetapi, setsuzokujoshi ~nagara tidak hanya berarti sambil ataupun meskipun. Setsuzokujoshi ~nagara juga memiliki fungsi lainnya. Dalam skripsi ini, ruang lingkup permasalahan adalah menganalisis fungsi dari setsuzokujoshi ~nagara yang terdapat dalam novel Koi Uranai karya Jiro Akagawa. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini dalah mencari tahu fungsifungsi dari setsuzokujoshi ~nagara. Banyak pembelajar bahasa Jepang yang pada awalnya mengenal setsuzokujoshi ~nagara hanya terbatas pada makna sambil. 5

Penulis ingin memberikan gambaran lebih kepada pembaca mengenai fungsi setsuzokujoshi ~nagara sehingga pembaca dapat memperkaya pengetahuan mengenai bahasa Jepang. Manfaat dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dalam penerapan teori yang telah penulis jabarkan guna mengetahui fungsi dari setsuzokujoshi ~nagara. Diharapkan juga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan yaitu mendorong dilakukannya penelitian lebih lanjut yang akan memperbaiki dan mendukung hasil penelitian ini. 1.5 Metode Penelitian Jenis sumber data yang diperoleh penulis merupakan data sekunder dengan metodologi penelitian yang dilakukan berupa Penelitian Kepustakaan (Library Research). Penelitian ini memfokuskan pada pencarian bahan-bahan pendukung seperti teori-teori yang berkaitan dengan masalah penelitian. Pencarian bahan pendukung ini dilakukan dengan membaca dan mengumpulkan buku-buku literatur dan terkait lainnya. Selain itu penulis juga menggunakan sumber data dari internet untuk mengumpulkan data-data lainnya yang akan sangat mendukung dalam proses penyusunan skripsi ini. Untuk mengkaji data tersebut, penulis akan menggunakan metode deskriptif analitis yaitu suatu metode pengelolaan data dengan memaparkan data-data yang ada secara sistematis, faktual, dan akurat sehingga pembaca dapat mengerti penjelasan dan isi skripsi dengan mudah dan jelas. Penulis juga akan menganalisis satu per satu kasus yang berhubungan dengan topik yang diteliti kemudian memaparkan hasil analisis tersebut secara terperinci. 6

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 5 bab, di mana uraian-uraian tentang bab-bab tersebut secara garis besar adalah sebagai berikut : Bab 1 berisi pendahuluan. Dalam pendahuluan, penulis menjelaskan tentang latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian, dan sistematika penulisan yang bertujuan agar pembaca mendapatkan gambaran umum mengenai masalah yang akan diteliti oleh penulis. Bab 2 berisi landasan teori berupa teori-teori yang digunakan dan referensi lain yang relevan dengan permasalahan yang dibahas. Teori-teori yang dijelaskan diperoleh melalui studi pustaka. Teori-teori yang ada akan digunakan sebagai keperluan analisis. Bab 3 berisi analisis data berupa analisis mengenai fungsi setsuzokujoshi ~nagara yang ada dalam novel Koi uranai karya Jiro Akagawa yang dihubungkan dengan teori-teori utama maupun teori pendukung ataupun referensi lainnya yang ada di landasan teori. Bab 4 berisi simpulan dan saran. Penulis akan menyimpulkan hasil yang didapat dari penelitian yang telah dilakukan secara singkat dan jelas sehingga pembaca mengetahui jawaban dari penelitian yang dilakukan. Saran-saran yang ada dimaksudkan agar pembaca dapat mengambil manfaat dari penelitian yang telah dilakukan. Bab 5 berisi rangkuman yaitu uraian singkat secara keseluruhan mengenai tema skripsi yang diangkat yaitu menganalisis fungsi setsuzokujoshi ~nagara. Penulis akan merangkumkan hasil penelitian secara garis besar sehingga pembaca dapat 7

dengan mudah memahami isi penelitian tanpa meninggalkan esensi penting yang dibahas dalam skripsi ini. 8