KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

dokumen-dokumen yang mirip
KERANGKA ACUAN KERJA I. LATAR BELAKANG

BAB IV. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PERENCANAAN GEDUNG KANTOR BADAN KEPEGAWAIAAN DAERAH (BKD) KABUPATEN SIGI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) TERM OF REFERENCES (TOR)

BAB VI. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA TAHUN ANGGARAN 2013

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENYUSUNAN DED RENOVASI GEDUNG OLAH RAGA (GOR) JATIDIRI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED KEINDAHAN KOTA SE KABUPATEN WONOGIRI

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : PENYUSUNAN DETAIL ENGINEERING DESAIN (DED) PEMBANGUNAN GEDUNG DPRD PADA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) JASA KONSULTANSI PEKERJAAN PERENCANAAN PERBAIKAN INTERIOR WISMA AHMAD SUBARDJO DEPARTEMEN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

1. DATA PROYEK. Lokasi : Kota Kupang Sumber Dana : APBNP Tahun Anggaran : 2017 Waktu Pelaksanaan : 20 hari kalender

BAB. I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

ADDENDUM DOKUMEN PEMILIHAN PENGADAAN JASA KONSULTANSI BERDASARKAN PELAKSANAAN PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIJZING)

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI KEGIATAN : DED GEDUNG DINPERINDAGKOP PADA

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PERENCANAAN TAHAP 2 PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM TAHAP 1 BALAI PENGUJIAN MUTU PRODUK PETERNAKAN (BPMPP) BOGOR

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1

K E R A N G K A A C U A N K E R J A ( KAK)

Uraian Pendahuluan 1

KATA PENGANTAR. Bogor, 2014 Konsultan Perencana, CV.CATUR PRIMA KARYA. Heri Mulyana, ST. Direktur

Lampiran Dokumen Pemilihan

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PERENCANAAN PEMBUATAN MAKET PELABUHAN KARGO

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS PEMBANGUNAN RUKO 2 ( DUA) LANTAI. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENYUSUNAN DED PEMBANGUNAN PANTAI PURUS EX IKAN BAKAR.

DED REHABILITASI JARINGAN IRIGASI D.I. BELANTING

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA PEKERJAAN PENGAWASAN KANTOR BUPATI SIGI

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH...

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN : SURVEY DAN IDENTIFIKASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI (LANJUTAN)

PEMERINTAH KOTA CIMAHI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PENGADAAN JASA PENGAWASAN PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR TAHAP 2 (FINISHING)

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 201

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN KONSTRUKSI PEMBANGUNAN SARANA PRASARANA PENDUKUNG API ABADI MRAPEN

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) REHABILITASI BANGUNAN RUMAH SAKIT (RUANG C ARM (PRA INSTALL C ARM), RUANG PA DAN PK, RUANG IBS, RUANG GARASI)

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 38/PRT/M/2015 TENTANG

II. KEGIATAN PENGAWASAN

I. Kontrak Pengadaan Jasa Konsultansi Perencanaan dengan nilai di atas Rp ,- (lima puluh juta rupiah)

PEMERINTAH KABUPATEN SUMBA DINAS PU DAN PENATAAN RUANG BIDANG BINA MARGA Jl. Weekarou No. - Telp , Waikabubakk - Sumba Barat

Lampiran Berita Acara Aanwizjing Pengadaan Konsultansi MK dan Perencanaan Pembangunan Kampus II Tahap II Politeknik Negeri Ujung Pandang

BAB V KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) STUDI LARAP PEMBANGUNAN BENDUNG GERAK KARANGNONGKO

KERANGKA ACUAN KERJA PT. JAKARTA INTERNATIONAL CONTAINER TERMINAL

BERITA ACARA ADENDUM Nomor : 10/POKJA-ULP/APBA-DINSOS/LGS/2013 Tanggal : 26 Maret 2013

UNTUK PELAKSANAAN PEMILIHAN PENYEDIA PEKERJAAN KONSTRUKSI METODE PEMILIHAN LANGSUNG DENGAN PASCAKUALIFIKASI

KERANGKA ACUAN KERJA PENGAWASAN PEMBANGUNAN KANTOR BKD KOTA SUNGAI PENUH

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN TEKNIS (DED) PENATAAN KAWASAN GOR DAN SEKITARNYA. KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN SEKOLAH KEBERBAKATAN OLAHRAGA LANJUTAN PROVINSI SULAWESI UTARA TAHUN 2016

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

BUPATI KARANGASEM PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI KARANGASEM NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN HARGA PERKIRAAN SENDIRI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) MASTER PLAN

KERANGKA ACUAN KERJA

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA KANTOR PENGAWASAN DAN PELAYANAN BEA DAN CUKAI TIPE A3 PANGKALPINANG TAHUN ANGGARAN 2012

1. Penetapan Hasil Kualifikasi (Daftar Pendek) pada tanggal 5 April 2013 jam WIB s.d WIB;

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN : PERENCANAAN PEMBANGUNAN SARANA DAN PRASARANA PASAR DALAM WILAYAH KOTA LANGSA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) LAYANAN JASA KONSULTANSI

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA PENDAMPINGAN PENYUSUNAN RENCANA INDUK PENGEMBANGAN SPAM KABUPATEN TELUK WONDAMA

BAB V. KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN RUKO 2 LANTAI EX- GEDUNG UPTD DIKNAS JL.DIPONEGORO KOTA MADIUN TAHUN ANGGARAN 2012

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 040 TAHUN 2017

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. SOETOMO SURABAYA SURAT PERJANJIAN Paket Pekerjaan Konstruksi

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

ADENDUM 1 DOKUMEN SELEKSI UMUM JASA KONSULTANSI (BADAN USAHA)

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PERENCANAAN BIDANG KE CIPTA KARYA - AN DED PEMBANGUNAN GEDUNG KANTOR PERTANAHAN KOTA BALIKPAPAN TAHUN ANGGARAN 2010

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

Nomor : S-002/WPB.03/KP.0110/PBJ/ Maret 2013 Lampiran : 1 Lembar Hal : Permohonan Perubahan Jadwal Lelang

PERATURAN MENTERI PU NO.05/PRT/M/2014 TENTANG : PEDOMAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (SMK3) KONSTRUKSI BIDANG PU

LAMPIRAN I PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 4 Tahun 2008 TANGGAL : 4 Pebruari 2008 BAB I PENGORGANISASIAN KEGIATAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BERITA ACARA PENJELASAN PEKERJAAN (AANWIZJING)

KERANGKA ACUAN KERJA PENGADAAN JASA KONSULTANSI

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) PEKERJAAN PENGAWASAN PEMBANGUNAN DERMAGA BLOK A

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

Tugas Dan Tanggung Jawab Team Leader

PROPOSAL PENGEMBANGAN SMK PEMBANGUNAN UNIT SEKOLAH BARU (USB) SMK SMK...

PANITIA PENGADAAN BARANG DAN JASA JALAN JENDERAL A. YANI MERAL TANJUNG BALAI KARIMUN TELEPON (0777) ; FAKSIMILE (0777) 21010

KERANGKA ACUAN KERJA KEGIATAN

I. Latar Belakang dan Dasar Hukum

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK ) PEKERJAAN PENGAWASAN RENOVASI GEDUNG PERAWATAN NAPZA (BANGSAL PURI NURANI) RS. JIWA Dr. SOEHARTO HEERDJAN JAKARTA

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

BUPATI KOTABARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTABARU NOMOR 5 TAHUN 2016 TENTANG KEGIATAN TAHUN JAMAK

PEMBAYARAN ATAS HASIL PEKERJAAN PENYEDIA JASA KONSULTANSI

MODUL 1 KEBIJAKAN PENYUSUNAN DOKUMEN KONTRAK

PEMERINTAH PROVINSI PAPUA

BERITA ACARA PENJELASAN DOKUMEN PEMILIHAN NOMOR : 32/PAN/BM-LEG/APBD/V/2011

Nomor : PL /1.2/2894A/2012

2. Pemilihan langsung dapat dilaksanakan untuk pengadaan yang bernilai sampai dengan Rp ,00 (seratus juta rupiah);

Transkripsi:

1 KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) Uraian Pendahuluan 1 1. Latar Belakang Pelaksanaan Perencanaan ini merupakan Perencanaan peningkatan sarana dan prasarana fisik bangunan gedung Negara yang sesuai dengan keperluan yang disyaratkan dalam standarisasi Gedung Negara. Pembangunan Gudang Penyimpan Genset di Gedung Serbaguna adalah pembangunan prasarana dan sarana pariwisata dalam rangka peningkatan sarana dan prasarana fisik baik secara kualitas maupun kuantitas yang diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan wisata yang memadai sehingga dapat meningkatkan pemasukan kas daerah. Pelaksanaan Pembangunan Gudang Penyimpan Genset di Gedung Serbaguna berlokasi di Kelurahan Ledok Wetan Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. Setiap bangunan gedung negara harus diwujudkan dengan sebaik-baiknya sehingga mampu memenuhi secara optimal fungsi ruang / bangunannya, sehingga dapat sebagai teladan bagi lingkungannya. Setiap bangunan negara harus direncanakan dan dirancang dengan sebaik-baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu, biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan negara. Pemberi jasa konsultansi Perencanaan untuk bangunan negara dan prasarana lingkungannya perlu diarahkan secara baik dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya Perencanaan teknis bangunan yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma serta tata laku profesional. 2. Maksud dan Tujuan Kerangka acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi pemberi jasa konsultansi Perencanaan yang memuat masukan, azas, kriteria, keluaran dan proses yang harus dipenuhi dan diperhatikan serta diinterpretasikan ke dalam pelaksanaan tugas Perencanaan.

2 Dengan penugasan ini diharapkan pemberi jasa konsultansi Perencanaan dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini. 3. Sasaran 1. Membentuk wadah yang menampung kegiatan dan peralatan bagi pelaksanaan masing-masing fungsi yang direncanakan, yang diharapkan akan dapat ditampung secara menyeluruh dalam keterpaduan yang optimal. 2. Memanfaatkan perlengkapan bangunan berserta persyaratan-nya (Equipment And Requirement) secara efektif dan efisien, sesuai dengan system yang paling memungkinkan tanpa menimbulkan gangguan dan pencemaran lingkungan disekitarnya. 3. Memanfaatkan tapak / site yang tersedia seoptimal mungkin, sehingga bangunan lebih berfungsi serta lebih berpengaruh dalam meningkatkan kualitas lingkungannya. 4. Lokasi Kegiatan Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro. 5. Sumber Pendanaan 6. Nama dan Organisasi PPK/KPA Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan : APBD Kabupaten Bojonegoro Tahun Anggaran 2018 Nama PPK/KPA : Drs. SUYANTO, MM Proyek/Satuan Kerja : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro. Data Penunjang 2 7. Data Dasar Data Fisik 1. Lokasi Kegiatan : Kabupaten Bojonegoro 2. Data Fisik Tapak. 3. Aksesibilitas Lahan relatif mudah dicapai dengan kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. 4. Pendekatan Perencanaan yaitu : a. Analisa Pendekatan Pelaku dan Aktivitas b. Pendekatan Kapasitas Ruang c. Pendekatan Pola Sirkulasi d. Pendekatan Kebutuhan Ruang dan Persyaratan Ruang

3 e. Hubungan Kelompok Kegiatan Pengguna f. Pendekatan Keamanan g. Perhitungan Besaran Ruang h. Analisa Pendekatan Tapak dan Tata Letak i. Pendekatan Bentuk Massa Bangunan j. Pendekatan Peraturan Bangunan Setempat k. Pendekatan Sistem Struktur Bangunan l. Pendekatan Sistem Utilitas Bangunan 8. Standar Teknis 1. Keputusan Menteri PU 45/PRT/M/2007, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. 2. Tata Cara Konsultansi Pengawasan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung. (SNI 03-1726-2002). 3. Tata Cara Konsultansi Pengawasan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung, SNI 1727-2002. 4. Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. (SNI 03-2847-2002). 5. Tata Cara Konsultansi Pengawasan Dinding Struktur Pasangan Blok Beton Berongga Bertulang untuk Bangunan Rumah dan Gedung, SNI-3430. 6. Tata Cara Pelaksanaan Mendirikan Bangunan Gedung, SNI-1728. 7. Tata Cara Konsultansi Pengawasan Beton dan Struktur Dinding Bertulang untuk Rumah dan Gedung, SNI-1734. 8. Tata Cara Konsultansi Pengawasan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1729- 2002). 9. Tata Cara Pembuatan Rencana Campuran Beton Normal, SNI-2834. 10. Tata Cara Pengadukan dan Pengecoran Beton, SNI-3976. 11. Tata Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Ringan dengan Agregat Ringan, SNI- 3449. 12. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) tahun 1987 yang diterbitkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia. 13. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia tahun 1961 yang ditetapkan oleh Dewan Normalisasi Indonesia. 14. Undang-undang nomor 1 tahun 1970, tentang Keselamatan Kerja. 15. Dan Peraturan-Peraturan lainnya yang terkait tentang bangunan Gedung.

4 9. Studi-Studi Terdahulu Sebagai bahan pertimbangan untuk membuat karya Perencanaan diperlukan studi-studi terdahulu sebagai bahan pertimbangan/ perbandingan serta pembelajaran untuk mendapatkan hasil karya Perencanaan yang maksimal dan sesuai dengan keinginan dari pengguna jasa (user) dan pengguna bangunan nantinya. 10. Referensi Hukum 1. Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah. 2. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 172 Tahun 2014 Tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 4. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan Keempat atas Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah 5. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara. Ruang Lingkup 11. Lingkup Kegiatan 1). Lingkup Pelayanan (Scope Of Service). Lingkup pelayanan untuk pelaksanaan pekerjaan Perencanaan ini adalah melaksanakan tugas konsultan di bidang Perencanaan pembangunan dalam rangka membantu pengguna jasa dalam melaksanakan pengadaan Dokumen Pelelangan serta mengadakan pengawasan berkala dalam pelaksanaan konstruksi selanjutnya. 2). Lingkup Pekerjaan (Scope Of Work). Mengingat pelaksanaan pembangunan sesuai Desain Perencanaan berdasarkan kebutuhan User, sehingga tugas yang harus dilaksanakan oleh Peyedia Jasa Konsultansi adalah sebagai berikut : a. Persiapan penyesuaian Perencanaan desain, seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk penyelidikan tanah sederhana) untuk type bangunan yang tidak bertingkat sedangkan untuk bangunan bertingkat diharuskan melakukan penyelidikan tanah dengan cara sondir dan boring, membuat interprestasi secara garis besar terhadap Kerangka Acuan Kerja, dan

5 Konsultasi dengan Pemerintah Daerah setempat mengenai peraturan daerah/ perijinan bangunan. b. Penyusunan rencana detail, seperti membuat gambar-gambar detail yang diperlukan, rincian volume pelaksanaan pekerjaan, Rencana Anggaran Biaya (RAB). c. Persiapan pelelangan, seperti membantu pengguna jasa dalam menyusun dokumen pelelangan dan membantu Pejabat lelang dalam menyusun program dan pelaksanaan pelelangan. d. Membantu Panitia Lelang pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun Berita Acara Penjelasan Pekerjaan serta membantu Panitia Lelang dalam melaksanakan evaluasi penawaran. e. Pengawasan Berkala, seperti memeriksa pelaksanaan pekerjaan berkaitan kesesuaiannya dengan rencana secara berkala, melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada perubahan, memberikan rekomendasi tentang penggunaan bahan, dan membuat laporan akhir pengawasan berkala. 12. Keluaran 2 Keluaran/ output yang dituntut dari Konsultan Teknik Perencana/ Perancang Pembangunan adalah : 1. Dokumen hasil survey lokasi/ site, yang meliputi : a. Lokasi dan kedudukan tapak/ site terhadap lingkungan dengan bangunan yang ada. b. Keadaan sarana dan prasarana di dalam maupun di sekitar tapak/ site secara terperinci dan benar. 2. Engineer s Estimate (EE)/ Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang berisi perhitungan biaya pelaksanaan konstruksi fisik yang terperinci dan lengkap dengan analisanya. 3. Gambar Teknis adalah gambar sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan fisik yang memuat: a. Rencana induk atau rencana tapak yang dikembangkan menjadi rencana tata letak yang teratur. b. Denah yang lengkap dan teratur. c. Tampak yang jelas dan lengkap dari semua sisi. d. Potongan yang lengkap dan teratur. 4. Spesifikasi Teknis adalah dokumen yang berisi tentang persyaratan teknis pelaksanaan pekerjaan. 5. Dokumen Lelang adalah dokumen yang akan digunakan untuk proses pengadaan jasa konstruksi

6 dan berisi : a. Rencana Kerja dan Syarat-syarat. b. Spesifikasi Teknis. c. Gambar Teknis. d. Rencana Anggaran Biaya. e. Analisa Pekerjaan f. Metode Pelaksanaan g. Back up Volume Pekerjaan h. Back up Perhitungan Konstruksi i. Jadwal Waktu Pelaksanaan 13. Peralatan, Material, Personil dan Fasilitas dari Pejabat Pembuat Komitmen 14. Peralatan dan Material dari Penyedia Jasa Konsultansi Data dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa : 1. Laporan dan Data : Kumpulan laporan dan data sebagai hasil studi terdahulu. 2. Akomodasi dan Ruangan Kantor. Harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri dengan cara sewa. 3. Staf Pengawas/ Pendamping. Pengguna jasa akan mengangkat petugas atau wakilnya yang bertindak sebagai Monitoring atau pendamping (counterpart), atau project officer (PO) dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi. 4. Fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa yang dapat digunakan oleh penyedia jasa -tidak ada. Untuk mencapai target/ hasil sesuai yang dituntut, Konsultan Teknik Perencana/ Perancang Pembangunan harus menyediakan tenaga dan Peralatan yang kualifikasi serta klasifikasinya sesuai dengan tuntutan persyaratannya, baik untuk bidang pekerjaan teknis maupun administratif dan keuangan. Penyedia jasa harus menyediakan dan memelihara semua fasilitas dan peralatan yang digunakan untuk kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas dan sarana yang dibutuhkan oleh konsultan perencana antara lain : 1. Ruang Kerja/ Kantor. a. Penyediaan ruang kerja/ kantor untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan dibutuhkan Tim Konsultan Perencana yang berfungsi sebagai sarana koordinasi dan konfirmasi yang bersifat intern dan intra personil yang berkompeten dalam proyek. b. Ruang kerja/ kantor tersebut berkedudukan dimana lokasi kegiatan dilaksanakan dan berada dalam jarak terdekat, guna

7 memudahkan dalam mengadakan koordinasi dan konfirmasi selama masa pekerjaan Perencanaan. 2. Peralatan Kerja. Fasilitas dan sarana yang juga dibutuhkan dalam menunjang kegiatan proyek adalah peralatan kerja. Macam peralatan kerja yang dibutuhkan untuk pekerjaan Perencanaan, pelaporan dan dokumentasi yang harus disediakan sendiri oleh penyedia jasa, antara lain berupa : a. Komputer dan Printer b. Mobil c. Sepeda Motor. 15. Lingkup Kewenangan Penyedia Jasa 16. Jangka Waktu Penyelesaian Kegiatan Lingkup kewenangan Penyedia Jasa Konsultansi dalam hal ini yaitu sebagai pengendali dan motor penggerak untuk melaksanakan Perencanaan, agar sesuai dengan keinginan User dan Kontrak beserta lampiranlampirannya. 30 (Tiga Puluh) hari kalender. 17. Personil Deskripsi tenaga ahli 1. Tenaga Ahli a. Team Leader Disyaratkan Sarjana Teknik Sipil/Arsitek (S1 Teknik Sipil/Arsitek) dengan pengalaman kerja minimal 3 (tiga) tahun di bidangnya, dan memiliki minimal SKA sebidang. Jumlah tenaga spesifikasi teknis yang dibutuhkan 1 (satu) orang. 18. Jadwal Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Tahapan pelaksanaan kegiatan ini secara umum sesuai dengan standard penggunaan jasa konsultan dapat kami sampaikan sebagai berikut : 1. Pengumpulan dan Kompilasi Data. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan survey lapangan dan kompilasi data yang akurat, sehingga hasil yang didapatkan dari item pekerjaan ini dapat maksimal yaitu berupa data pengukuran lapangan dan data visualisasi berupa dokumen foto lokasi, hal ini dilakukan untuk mengetahui volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.

8 2. Analisa Laporan Survey. Berdasarkan hasil laporan survey, maka kondisi bangunan yang ada memerlukan penyempurnaanpenyempurnaan dan keperluan tambahan seperti apa sehingga nantinya Bangunan dapat berfungsi secara optimal. kondisi gedung/bangunan yang ada di lapangan dianalisa dan dihitung kemampuan daya tampungnya, analisa juga termasuk potensi dan hambatan yang ada di lingkungan dimana gedung berada. 3. Presentasi. Setelah diperoleh hasil survey, kemudian hasilnya dipresentasikan kepada pihak-pihak terkait, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh masukanmasukan dari berbagai pihak sebelum penyusunan hasil survey tersebut dilaksanakan (didesain dan dibangun). 4. Penggambaran/ pengembangan survey. Dari hasil survey kemudian dilakukan kompilasi data dan cross chek data, guna diperoleh data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Selanjutnya berdasarkan data tersebut kemudian dilakukan penggambaran, yaitu berupa gambar existing, tapak, denah dan detail-detailnya. 5. Konsultasi. Selama berlangsungnya tahapan penggambaran, dilakukan pula kegiatan konsultasi dengan pengelola kegiatan baik kepada Pengguna Anggaran/ Penanggungjawab Kegiatan atau Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)/ Dinas terkait. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan kepastian, masukan dan pendapat apakah keinginan Pengguna Anggaran/ Penanggungjawab Kegiatan sebagai Pemberi Tugas telah tertuang dalam gambar karya Perencanaan ataupun keinginan dari Pejabat Pembuat Komitmen sebagai unsur Pembina dan Pembimbing dalam hal teknis Perencanaan apakah gambar tersebut telah memenuhi unsur teknis sesuai dengan peraturan teknis yang berlaku. 6. Perhitungan Rencana Anggaran Biaya. Tahapan ini dilaksanakan setelah gambar tapak, denah telah selesai dikerjakan dan telah dilakukan konsultasi, perhitungan ini meliputi perhitungan

9 volume tiap item pekerjaan yang kemudian dikalikan dengan harga satuan masing-masing item pekerjaan untuk selanjutnya didapatkan biaya pekerjaan secara keseluruhan (jumlah anggaran biaya untuk pekerjaan fisik). Membuat analisa Pekerjaan dari setiap jenis satuan pekerjaan berdasarkan unsur-unsur material, peralatan, tenaga kerja, pajak-pajak, over head, dan keuntungan yang didapat dari data informasi harga bahan/ material dan ongkos kerja yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen perhitungan biaya berisikan : a. Analisa Biaya Harga Satuan. b. Rencana Anggaran Biaya untuk masing-masing jenis pekerjaan. c. Rekapitulasi Biaya berdasarkan item-item pokok pekerjaan termasuk pajak-pajak. 7. Penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS)/ Spesifikasi. Bersamaan dengan pembuatan perhitungan Anggaran Biaya dilakukan juga penyusunan Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). Dokumen yang dihasilkan dalam tahapan pekerjaan ini adalah berupa persyaratan-persyaratan pelaksanaan pekerjaan baik secara umum, administratif maupun teknis. Spesifikasi teknis dibuat sebagai pedoman pelaksanaan yang direncanakan yang berisi uraian umum, syarat administrasi dan syarat teknis. Syarat-syarat teknis terbagi dalam lingkup pekerjaan, spesifikasi bahan dan tata cara pelaksanaan pekerjaaan. Hasil dari tahapan ini berupa Dokumen Karya Perencanaan dan nantinya merupakan Dokumen Lelang yang menjadi acuan kerja bagi Kontraktor Pelaksana. 8. Legalisasi/ pengesahan karya Perencanaan. Setelah seluruh tahapan pekerjaan diatas selesai, maka tahapan pekerjaan selanjutnya adalah legalisasi/ pengesahan gambar Perencanaan, penelitian RAB dan RKS oleh Pejabat Pembuat Komitmen. 9. Penggandaan dan penyerahan dokumen Perencanaan. Setelah mendapatkan legalisasi/ pengesahan, maka tahapan terakhir dari pekerjaan Perencanaan ini

10 adalah berupa penggandaan dokumen dalam jumlah sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati untuk selanjutnya diserahkan kepada Pengguna Anggaran/ Pejabat Pembuat Komitmen selaku Pemberi Tugas. 10. Tahap Pelelangan. Dalam tahap ini Penyedia Jasa Konsultansi berperan dalam melaksanakan penjelasan pekerjaan kepada calon Kontraktor yang lulus seleksi. (aanwijzing). 11. Tahap Pelaksanaan Konstruksi Fisik/ Pengawasan Berkala. Konsultan Perencana dalam tahap pelaksanaan konstruksi fisik di lapangan yang menyangkut teknis lelang, antara lain : a. Memberikan penjelasan tambahan untuk memperjelas maksud dan pengertian yang telah ditetapkan dalam dokumen kontrak. b. Membuat gambar-gambar atau syarat-syarat tambahan untuk menyesuaikan dengan keadaan di lapangan, bila dianggap perlu untuk memperjelas hal-hal yang belum cukup jelas dalam dokumen kontrak/ dokumen lelang. c. Memeriksa apabila perlu memperbaiki gambar-gambar tambahan yang dibuat oleh Kontraktor untuk pelaksanaan fisiknya. d. Mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan paling sedikit 1 bulan sekali dan paling banyak 1 minggu sekali. 12. Tahap Pelaporan. Produk dan laporan-laporan yang dipersyaratkan dalam RKS sesuai dengan produk-produk sebagaimana hasil kerja Konsultan Perencana. Tata cara penyampaian laporan hasil karya Perencanaan akan dibahas pada kesempatan penyampaian usulan kerja, antara lain : a. Gambar desain. b. Laporan pendukung yang meliputi : - Laporan pengukuran/ survey. - Spesifikasi teknis (dokumen pengadaan). - Metode Pelaksanaan (dokumen pengadaan) - Laporan Bill of Quantity dan Rencana Anggaran Biaya (RAB). - Flash Disk.

11 Laporan 19. Laporan Pendahuluan 20. Laporan Bulanan /Antara Laporan Pendahuluan memuat : 1. Rencana Kerja penyedia jasa secara menyeluruh/konsep rancangan. 2. Pra-rencana. 3. Mobilisasi tenaga ahli dan tenaga pendukung lainnya. 4. Jadwal kegiatan Perencanaan. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 14 (Empat Belas) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan. Laporan Bulanan memuat semua hasil pelaksanaan pekerjaan untuk setiap bulannya sehingga Pengguna Barang Jasa mengetahui progres pekerjaan yang telah dilaksanakan selama satu bulan tersebut diantaranya yaitu : 1. Rancangan gambar detail. 2. Pembuatan RKS dan RAB. 3. Pembuatan dokumen pengadaan Laporan ini diserahkan sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk 1 (satu) asli dan soft copy. (buku laporan) 21. Laporan Akhir Laporan Akhir memuat: 1. Gambar Perencanaan. 2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS). 3. Rencana Anggaran Biaya (RAB). 4. Dokumen Pengadaan Pekerjaan Konstruksi. 5. Dokumen lain sesuai yang di sebutkan di Daftar Kuantitas dan Harga. Laporan harus diserahkan selambat-lambatnya: 30 (Tiga puluh) hari kalender sejak SPMK diterbitkan sebanyak 3 (tiga) buku laporan dan soft Copy (Flash Disk). Hal-Hal Lain 22. Produksi dalam Negeri 23. Persyaratan Kerjasama Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik Indonesia kecuali ditetapkan lain dengan pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri. Jika kerjasama dengan penyedia jasa konsultansi lain diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan jasa konsultansi ini maka persyaratan berikut harus dipatuhi: a. Ditentukan pihak penyedia jasa sebagai lead firm yang bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaan keseluruhan kepada Pemberi Tugas.

12 b. Ditentukan pola kerjasama kedua belah pihak dan diketahui oleh Pemberi Tugas c. Besaran persentase modal atau pembagian kewenangan dalam pelaksanaan kegiatan diketahui Pemberi Tugas 24. Pedoman Pengumpulan Data Lapangan Pengumpulan data lapangan harus memenuhi persyaratan berikut: a. Tidak merusak lingkungan dan ekosistem yang ada b. Tidak mengganggu kondisi masyarakat sosial di lokasi c. Menghormati kearifan lokal d. Berkoordinasi dengan masyarakat setempat dan instansi terkait 25. Alih Pengetahuan Jika diperlukan, Penyedia Jasa Konsultansi berkewajiban untuk menyelenggarakan pertemuan dan pembahasan dalam rangka alih pengetahuan kepada personil proyek/satuan kerja Pejabat Pembuat Komitmen. Bojonegoro, Februari 2018 Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Drs. SUYANTO, MM Nip. 19660306 199403 1 010