ANALISIS POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, PROVINSI SUMATERA BARAT

dokumen-dokumen yang mirip
EVALUASI SISTEM PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH DI KOTA TRENGGALEK

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

Kata kunci : Sampah, Reduksi, daur ulang, kawasan komersial dan Malioboro

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA MANGGAR KOTA BALIKPAPAN

KAJIAN PENGADAAN DAN PENERAPAN TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU (TPST) DI TPA km.14 KOTA PALANGKA RAYA

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2016/2017

Studi Timbulan Komposisi Dan Karakteristik Sampah Domestik Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY KECAMATAN ARJASA, KABUPATEN JEMBER MATERIAL RECOVERY FACILITY DESIGN FOR ARJASA DISTRICT, JEMBER REGENCY

SATUAN TIMBULAN, KOMPOSISI DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH PADA TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH TANJUNG BELIT KABUPATEN ROKAN HULU

Kata Kunci: Evaluasi, Masa Pakai, Reduksi, Pengomposan, Daur Ulang

PENGELOLAAN SAMPAH DI KAWASAN PURA BESAKIH, KECAMATAN RENDANG, KABUPATEN KARANGASEM DENGAN SISTEM TPST (TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU)

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI TEMPAT PENGOLAHAN SAMPAH TERPADU LAHUNDAPE KECAMATAN KENDARI BARAT KOTA KENDARI

Pengelolaan Emisi Gas pada Penutupan TPA Gunung Tugel di Kabupaten Banyumas. Puji Setiyowati dan Yulinah Trihadiningrum

PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KAWASAN PERDESAAN KABUPATEN PONOROGO ( STUDI KASUS KECAMATAN BUNGKAL )

KARAKTERISTIK FISIK SAMPAH KOTA PADANG BERDASARKAN SUMBER SAMPAH DAN MUSIM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGELOLAAN EMISI GAS PADA PENUTUPAN TPA GUNUNG TUGEL DI KABUPATEN BANYUMAS

Pengaruh Reduksi Sampah di Tempat Penampungan Sementara (TPS) terhadap Produksi Gas Rumah Kaca di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kota Madiun

TUGAS PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH SEMESTER GANJIL 2015/2016

Karakteristik dan Komposisi Sampah di TPA Buku Deru-Deru, Takome Kota Ternate dan Alternatif Pengelolaannya

PENGOLAHAN SAMPAH MINGGU 3 SAMPLING TIMBULAN. Disiapkan oleh: Bimastyaji Surya Ramadan - Institut Teknologi Yogyakarta -

PERENCANAAN TEKNIS OPERASIONAL PENGELOLAAN SAMPAH PERMUKIMAN DI KECAMATAN JATIASIH, KOTA BEKASI

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA

PENGEMBANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DI KECAMATAN KELAPA DUA KABUPATEN TANGERANG

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI, DAN POTENSI DAUR ULANG SAMPAH KAWASAN PT SEMEN PADANG

PERENCANAAN MATERIAL RECOVERY FACILITY SECARA MANUAL DI TPA BULUSAN BANYUWANGI

SONNY SAPUTRA PEMBIMBING Ir Didik Bambang S.MT

KAJIAN PENINGKATAN UMUR PAKAI TPA TANAH GROGOT DAN PEMANFAATAN SAMPAH DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER PROPINSI KALIMANTAN TIMUR

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH DOMESTIK KABUPATEN TANAH DATAR

BAB I PENDAHULUAN. paling sering ditemui diantaranya adalah sampah plastik, baik itu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI

KAJIAN MODEL PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT (STUDI KASUS DI KECAMATAN WONOCOLO KOTA SURABAYA)

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR DI KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAEN

EVALUASI KAPASITAS LAHAN TPA LADANG LAWEH DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN MENUJU PENERAPAN SISTEM CONTROLLED LANDFILL

PROPOSAL PROYEK AKHIR. Yayuk Tri Wahyuni NRP Dosen Pembimbing Endang Sri Sukaptini, ST. MT

BAB III STUDI LITERATUR

APLIKASI TEKNOLOGI DAUR ULANG DALAM RANGKA MEREDUKSI VOLUME SAMPAH DI KAWASAN KUTA KABUPATEN BADUNG

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH B3 RUMAH TANGGA DI KECAMATAN TANDES KOTA SURABAYA

Potensi Daur Ulang dan Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo

BAB III METODE PERENCANAAN

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH UNTUK MENINGKATKAN PELAYANAN ASET DI KABUPATEN KARAWANG

PERAN SEKTOR INFORMAL DALAM PENGELOLAAN SAMPAH DI TPA BANYUROTO, KULON PROGO

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH RUMAH TANGGA DI KOTA MADYA MAKASSAR DAN PROSPEK PENGEMBANGANNYA

EVALUASI SISTEM PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KECAMATAN BANDA RAYA, JAYA BARU DAN MEURAXA KOTA BANDA ACEH

STRATEGI PENINGKATAN KINERJA PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DI PESISIR KELURAHAN LEMBANG KABUPATEN BANTAENG

ANALISIS KARAKTERISTIK BIOLOGI SAMPAH KOTA PADANG

EVALUASI DAN OPTIMALISASI MASA PAKAI TPA SUNGAI ANDOK KOTA PADANG PANJANG

POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KOTA CIREBON

ANALISA TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH RUMAH TIPE MEWAH ( STUDI KASUS PERUMAHAN BOUGENVILLE PANAKUKKANG MAS MAKASSAR )

STUDI TERHADAP TIMBULAN SAMPAH PLASTIK MULTILAYER SERTA UPAYA REDUKSI YANG DAPAT DITERAPKAN DI KECAMATAN JAMBANGAN SURABAYA

Timbulan dan Pengurangan Sampah di Kecamatan Klojen Kota Malang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MEREDUKSI SAMPAH DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO, SURABAYA TIMUR

Potensi Penerapan Pengelolaan Sampah Permukiman Berbasis 3R di Kelurahan Tunjungsekar Kota Malang

PENDAHULUAN. Winardi Dwi Nugraha *), Endro Sutrisno *), Ratna Ayu Sylvia Resty. Abstract

STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BANDARA HASANUDDIN. Yemima Agnes Leoni 1 D Mary Selintung 2 Irwan Ridwan Rahim 3 1

Pengaruh Stasiun Peralihan Antara Terhadap Pengelolaan Sampah Permukiman di Kecamatan Tambaksari, Surabaya

PENGELOLAAN PERSAMPAHAN

Kata kunci : analisa kesetimbangan massa, peran serta masyarakat, lembaga motivator dan lembaga pengelola sampah mandiri.

BAB I PENDAHULUAN. tidak diperlukan lagi. Pengelolaan sampah merupakan kegiatan dalam upaya

POTENSI EKONOMI TIMBUNAN SAMPAH DI TPA NGIPIK KABUPATEN GRESIK

STUDI KARAKTERISTIK SAMPAH KANTOR WALIKOTA MAKASSAR DAN ALTERNATIF PENGOLAHANNYA

BAB I PENDAHULUAN. poly chloro dibenzzodioxins dan lain lainnya (Ermawati, 2011).

SATUAN TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH INSTITUSI KOTA PADANG GENERATED SOLID WASTE AND COMPOSITIONS OF INSTUTIONAL WASTE IN PADANG CITY

POTENSI PENGELOLAAN SAMPAH MENUJU ZERO WASTE YANG BERBASIS MASYARAKAT DI KECAMATAN KEDUNGKANDANG KOTA MALANG ABSTRAK

PENGARUH PENAMBAHAN KOTORAN AYAM DAN MIKROORGANISME M-16 PADA PROSES PENGOMPOSAN SAMPAH KOTA SECARA AEROBIK

B P L H D P R O V I N S I J A W A B A R A T PENGELOLAAN SAMPAH DI PERKANTORAN

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PEMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE US-EPA DAN IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI SURABAYA PUSAT

PENGOLAHAN SAMPAH DENGAN SISTEM 3R (REDUCE, REUSE, RECYCLE)

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Perencanaan Material Recovery Facility Di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang

PENERAPAN KONSEP 3R MELALUI BANK SAMPAH DALAM MENUNJANG PENGELOLAAN SAMPAH DI KELURAHAN RAWAJATI, JAKARTA SELATAN

Program Diploma IV Teknik Perancangan Prasarana Lingkungan Permukiman Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan - ITS 1

STUDI EMISI KARBON DARI SAMPAH PERMUKIMAN DENGAN PENDEKATAN METODE IPCC DI KECAMATAN TEGALSARI, SURABAYA PUSAT

Anissa Yanuarina Putri, Cindy Rianti Priadi, Gabriel S.B. Andari. Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Universitas Indonesia

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH KAWASAN KECAMATAN JEKULO-KUDUS

ANALISA TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH RUMAH TIPE SEDANG CONTOH KASUS PERUMAHAN TAMAN LOSARI 2000 MAKASSAR

ANALISIS TIMBULAN DAN KOMPOSISI SAMPAH NON PERMUKIMAN DI WILAYAH KABUPATEN KULON PROGO, YOGYAKARTA ABSTRAK

PEMILIHAN DAN PENGOLAHAN SAMPAH ELI ROHAETI

SNI. Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan SNI Standar Nasional Indonesia

LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM LINGKUNGAN

PENANGANAN SAMPAH BERDASARKAN KARAKTERISTIK SAMPAH DI KOTA SURAKARTA

PERENCANAAN PENGELOLAAN SAMPAH DI PONDOK PESANTREN LANGITAN KECAMATAN WIDANG TUBAN. Shinfi Wazna Auvaria

BAB I PENDAHULUAN. kompleks. Selain karena pengelolaannya yang kurang baik, budaya masyarakat. Gambar 1.1 Tempat Penampungan Sampah

SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KOTA DI KABUPATEN BEKASI JAWA BARAT

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH KABUPATEN GIANYAR

STUDI POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI TPA TAMANGGAPA KOTA MAKASSAR

BAB I PENDAHULUAN. PPK Sampoerna merupakan Pusat Pelatihan Kewirausahaan terpadu yang

STUDI TERHADAP TIMBULAN SAMPAH PLASTIK HDPE DAN LDPE SERTA UPAYA REDUKSI YANG DAPAT DITERAPKAN DI KECAMATAN SUKOLILO KOTA SURABAYA

STUDI PENGURANGAN SAMPAH DI TPS GADANG KOTA MALANG UNTUK MENGURANGI BEBAN VOLUME SAMPAH DI TPA SUPIT URANG

Sampah manusia: hasil-hasil dari pencernaan manusia, seperti feses dan urin.

EVALUASI PENGELOLAAN SAMPAH KOTA KEDIRI MENGGUNAKAN SOLID WASTE MANAGEMENT TOOL (SWMT)

STUDI TIMBULAN, KOMPOSISI DAN KARAKTERISTIK SAMPAH DOMESTIK KOTA BUKITTINGGI

IV. KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

EVALUASI SISTEM PENGELOLAAN SAMPAH DI KOTA MAUMERE

Timbulan sampah menunjukkan kecenderungan kenaikan dalam beberapa dekade ini. Kenaikan timbulan sampah ini disebabkan oleh dua faktor dasar, yaitu 1)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

KAJIAN PENGELOLAAN SAMPAH DI KECAMATAN BUBUTAN SURABAYA

Transkripsi:

ANALISIS POTENSI DAUR ULANG SAMPAH DI KABUPATEN LIMA PULUH KOTA, PROVINSI SUMATERA BARAT Seska Fitria 1), Pramiati Purwaningrum 2), Dwi Indrawati 3) Jurusan Teknik Lingkungan Universitas Trisakti E-mail: dindrawati@trisakti.ac.id Abstrak Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki luas wilayah 3.354,30 km 2. Permasalahan dalam penanganan sampah salah satunya adalah keterbatasan lahan yang digunakan sebagai Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Sampah. Dengan mengurangi volume sampah yang dihasilkan bisa mengatasi permasalahan tersebut. Upaya yang dilakukan untuk mengurangi sampah dengan melakukan daur ulang sampah. Berdasarkan hasil data yang didapat laju timbulan Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu 2,57 L/org/hr. Timbulan sampah yang dihasilkan 957,80 m 3 /hr pada tahun 2018 dengan jumlah penduduk 372.474 jiwa. Komposisi sampah yang diperoleh berdasarkan hasil sampling di Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu organik 81,52%; kertas 2,67%; plastik 6,53%; kayu 1,29%; kain 1,24%; karet 1,09%; logam 0,78%; kaca/gelas 1,42%; B3 0,47%. Jenis sampah yang berpotensi didaur ulang yaitu sampah organik, kertas, plastik, logam dan kaca. Sampah yang bisa didaur ulang mencapai 71,18% dan yang tidak dapat didaur ulang 27,49%. Kata kunci: Daur Ulang, Potensi, Kabupaten Lima Puluh Kota Pendahuluan Kabupaten Lima Puluh Kota merupakan salah satu kabupaten yang ada di Provinsi Sumatra Barat dengan letak geografis Kabupaten Lima Puluh Kota terletak pada 0º25 28,71 LU-0º22 14,52 LS dan 100º15 44,10 BT-100º50 47,80 BT. Kabupaten Lima Puluh Kota memiliki luas wilayah 3.354,30 km 2 dan memiliki penduduk sebanyak 372.474 jiwa dengan kepadatan penduduk yang berbeda di tiap kecamatan. Pertambahan jumlah penduduk membuat bertambahnya timbulan sampah dan juga komposisi sampah. Pengelolaan sampah di Kabupaten Lima Puluh Kota masih dengan sistem kumpul angkut buang tanpa adanya perlakuan daur ulang pada sampah yang bisa berpotensi didaur ulang. Perlakuan pengelolaan sampah dengan sistem kumpul angkut buang bisa menimbulkan permasalahan, salah satunya yaitu bisa menyebakan kekurangan lahan di TPA. Dengan adanya daur ulang sampah membuat sampah yang tadinya tidak memiliki nilai guna bisa diolah menjadi barang yang berguna serta juga mengurangi permasalahan keterbatasannya lahan TPA. Studi Pustaka Pengertian sampah menurut SNI 19-2454-2002 adalah limbah yang bersifat padat terdiri dari bahan organik dan bahan anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan dan melindungi investasi pembangunan. Komposisi sampah merupakan penggambaran dari masing-masing Komponen yang terdapat pada sampah dan distribusinya. Data ini penting untuk mengevaluasi peralatan yang diperlukan, sistem, pengolahan sampah dan rencana manajemen persampahan suatu kota. Pengelompokan sampah yang paling sering dilakukan adalah berdasarkan komposisinya, misalnya dinyatakan sebagai % berat atau % volume dari kertas, kayu, kulit, karet, plastik, logam, kaca, kain, makanan, dan sampah lain-lain (Damanhuri dan Padmi, 2004) Menurut SNI 19-3964-1994, komponen komposisi sampah adalah komponen fisik sampah seperti, sisa-sisa makanan, kertas-karton, kayu, kaintekstil, karet-kulit, plastik, logam besi-non besi, kaca dan lain-lain (misalnya tanah, pasir, batu dan keramik). 753

(mendaur ulang) adalah pemanfaatan bahan buangan untuk di proses kembali menjadi barang yang sama atau menjadi bentuk lain (Suryono dan Budiman, 2010). Mendaur ulang diartikan mengubah sampah menjadi produk baru, khususnya untuk barang-barang yang tidak dapat digunakan dalam waktu yang cukup lama. Potensi reduksi sampah kota dapat ditetapkan berdasarkan material balance, dengan memperhitungkan recovery factor setiap komponen sampah. Yang dimaksudkan dengan recovery factor adalah prosentasi setiap komponen sampah yang dapat dimanfaatkan kembali, di-recovery atau didaur ulang. Selebihnya merupakan residu yang memerlukan pembuangan akhir atau pemusnahan. Pada Tabel 1 dapat dilihat recovery factor dari jenis-jenis sampah. Tabel 1. Recovery factor komponen sampah Komponen Sampah Recovery Factor (%) Sampah organik mudah urai** 80 Sampah plastik* 50 Sampah kertas* 40 Sampah logam* 80 Sampah gelas/kaca* 70 * Menurut Trihadiningrum dkk, 2006 ** Menurut Tchobanoglous, Theisen dan Vigil, 1993 Metodologi Penelitian Untuk menentukan sampel terpilih yaitu menggunakan metode Stratified Random Sampling, sampel dibagi menjadi tiga strata dari high income, medium income dan low income. Pengukuran timbulan sampah dan komposisi sampah mengacu pada SNI 19-3964-1994 Metode pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah perkotaan. Penngukuran timbulan sampah dan komposisi sampah dilakukan selama delapan hari berturut-turut. Perhitungan timbulan sampah dapat dilihat pada rumus sebagai berikut: Timbulan sampah = Laju timbulan sampah jiwa (1) Untuk mencari persentase komposisi sampah yaitu menggunakan rumus sebagai berikut: Persentase komposisi = (2) Rencana pemilahan dilakukan berdasarkan kategori komponen komposisi yang ditunjukkan pada Tabel 1, untuk perhitungan potensi daur ulang sampah dilihat pada rumus sebagai berikut: Potensi daur ulang = (3) Hasil dan Pembahasan Timbulan sampah yang dihasilkan dari Kabupaten Lima Puluh Kota berasal dari kegiatan rumah tangga dan non rumah tangga. Kondisi pengelolaan sampah di Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu tingkat pelayanan sampah Kabupaten Lima Puluh Kota pada tahun 2018 yaitu 3,6% dan daerah pelayanan pada tahun 2018 di Kecamatan Harau. Timbulan sampah yang diperoleh berdasarkan hasil perhitungan yaitu 957,80 m 3 /hr. Laju timbulan sampah Kabupaten Lima puluh Kota yaitu 2,57 L/org/hr yang diperoleh dari hasil sampling dengan jumlah penduduk 372.474 jiwa pada tahun 2018. Komposisi sampah Kabupaten Lima Puluh Kota dari hasil sampling dapat dilihat pada Tabel 2. 754

Tabel 2. Kategori komposisi sampah Komposisi Persentase % Organik 81,52% Kertas 2,76% Plastik 6,53% Kayu 1,29% Kain 1,24% Karet/kulit 1,09% Logam 0,78% Kaca 1,42% B3 0,47% Dapat dilihat komposisi sampah yang mendominasi di Kabupaten lima Puluh Kota yaitu organik yang mencapai 81,52%. Dengan mendaur ulang sampah organik akan mengurangi sampah yang akan diangkut ke TPA. Selain sampah organik yang didaur ulang sampah plastik, kertas, logam dank aca juga mampu untuk di daur ulang agar bisa mengurangi sampah yang masuk ke TPA. Diharapkan jenis sampah organik, kertas, plastik, logam dan kaca memiliki potensi yang bisa didaur ulang. Persentase potensi yang dapat didaur ulang dapat dilihat pada Tabel 3. Dengan tingkat pelayanan 3,6% dan timbulang sampah 957,80 m 3 /hr maka sampah yang diangkut ke TPA yaitu 34.48 m 3 /hr. Sampah organik yang didaur ulang sebanyak 65,21%, sampah plastik 3,26%; sampah kertas 1,10%; sampah logam 0,62% dan sampah kaca 0,99% total kesulurhan yang dapat didaur ulang sebesar 71,18% dan yang tidak dapat didaur ulang yaitu 27,49%. Timbulan sampah tanpa adanya daur ulang 34.48 m 3 /hr, dengan potensi daur ulang sampah 71,18% maka timbulan yang didaur ulang 24,54 m 3 /hr dan dengan adanya daur ulang maka sampah yang dbuang ke TPA sebesar 9,94m 3 /hr. Pengolahan sampah yang dapat dilakukan untuk sampah yang didaur ulang yaitu untuk sampah organik bisa dilakukan dengan cara pengomposan. Jenis sampah kertas Sampah kertas jenisnya bermacam-macam, misalnya kertas HVS (kertas komputer dan kertas tulis), kertas kraft, karton, kertas berlapis plastik, dsb. Pengolahan sampah kertas bisa dengan mendaur ulang sampah kertas tersebut dengan membuat berbagai kerajinan tangan dan juga kertas daur ulang. Sampah plastik bisa dimanfaatkan dengan membuat kerajinan yang berbahan dasar plastik. Sampah jenis plastik yang paling sering untuk didaur ulang adalah polyethylena (PE), polypropylene (PP), polistirena (PS), polyethylene terephthalate (PET) dan polyvinyl chloride (PVC). Jenis plastik yang dapat didaur ulang diberi kode berupa nomor untuk memudahkan dalam mengidentifikasi. Nomor kode plastik akan tercantum pada produk-produk berbahan plastik seperti Gambar 1. Gambar 1. Nomor Kode Plastik Sampah logam dan kaca juga dapat didaur ulang dengan peleburan dan pencetakkan kembali. 755

Tabel 3. Sampah yang berpotensi didaur ulang Persentase Komposisi Sampah Sampah Tidak Persentase Didaur yang yang didaur % ulang direduksi direduksi ulang (%) Organik 81,52% 80% 65,21% 15,32% Kertas Plastik Kayu Kain Karet/kulit Logam Kaca B3 Lain-lain 2,76% 40% 1,10% 1,66% 6,53% 50% 3,26% 3,27% 1,29% - 0% 0% 1,29% 1,24% - 0% 0% 1,24% 1,09% - 0% 0% 1,09% 0,78% 80% 0,62% 0,16% 1,42% 70% 0,99% 0,43% 0,47% - 0% 0% 0,47% 2,56% - 0% 0% 2,56% Total 71,18% 27,49% Selanjutnya sampah yang tidak dapat didaur ulang langsung dibuang ke TPA sebagai residu. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan laju timbulan sampah Kabupaten Lima Puluh Kota 2,57 L/org/hr dengan timbulan sampah sebesar 957,80 m 3 /hr. Komposisi sampah yang mendominasi di Kabupaten Lima Puluh Kota yaitu organik sebesar 81,52%. Sampah yang berpotensi didaur ulang sampah organik 65,21%; sampah plastik 3,26%; sampah kertas 1,10%, sampah logam 0,62% dan sampah kaca 0,99% dengan total potensi daur ulang 71,18%. Sampah yang masuk ke TPA tanpa adanya daur ulang 34.48 m 3 /hr dan dengan adanya daur ulang pada TPS 3R dan juga 3R di sumber maka sampah yang ke TPA m 3 /hr 9,94m 3 /hr. Daftar Pustaka Badan Standarisasi Nasional. 1994. SNI 19-3964-1994: Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan. LPMB. Bandung Badan Standarisasi Nasional. 2002. SNI 19-2454-2002: Tata Cara Teknik Operasional Pengelolaan Sampah Perkotaan. LPMB. Bandung Damanhuri, Enri dan Tri Padmi. 2004. Diktat Pengelolaan Sampah. Penerbit TL ITB. Bandung. Suryono dan Budiman (2010),Sistem 3R. Institut Teknologi Bandung. Tchobanoglous, G., H. Theisen, dan S.A.Vigil, 1993. Integrated solid waste management. Engineering principles and management issues. McGraw Hill International Editions, New York. 756

Trihadiningrum, Y., S. Wignjosoebroto, N.D. Simatupang, S. Tirawaty, and O. Damayanti, 2006. Reduction capacity of plastic component in municipal solid waste of Surabaya City, Indonesia. Proc. International Seminar on Environmental Technology and Management Conference 2006. Bandung, September 7--8, 2006 757