PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH



dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S 1 ) dalam Ilmu Tarbiyah.

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAQ TERHADAP PEMBENTUKAN KECERDASAN SPIRITUAL SISWA MTS NU SALATIGA TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI

HALAMAN PERNYATAAN. Yang bertanda tangan di bawah ini : NIM :

SKRIPSI. Oleh: TSALIS HIDAYATI NIM Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA HURUF AL-QUR AN DENGAN METODE DRILL PADA ANAK PAUD ALAMKU MENGANTI KEDUNG JEPARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENCAPAI VISI DAN MISI SEKOLAH (Studi di SD Negeri 03 Pododadi Karanganyar)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD NEGERI 2

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Dalam Ilmu Pendidikan Matematika. Oleh :

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam. Oleh:

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perilakunya karena hasil dari pengalaman.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Oleh SRI WAHYUNI NIM :

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN OUTING CLASS UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KETAON BANYUDONO TAHUN PELAJARAN

PERANAN ORANG TUA DALAM MEMBINA KECERDASAN SPIRITUAL ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN SUGIHWARAS KECAMATAN PEKALONGAN TIMUR KOTA PEKALONGAN

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Disusun untuk Melengkapi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Dalam Ilmu Tarbiyah.

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya manusia dan masyarakat berkualitas yang memiliki kecerdasan

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam pada Ilmu Pendidikan Agama Islam

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. perubahan zaman. Hal ini sesuai dengan UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003

LILIK NUR EFENDI NIM

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SKI MATERI POKOK KEPRIBADIAN NABI SAW DENGAN STRATEGI INFORMATION SEARCH

Oleh: NUR AZIZ NIM :

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

HUBUNGAN PROFESIONALISME GURU DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA BIDANG STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

PENINGKATAN KREATIFITAS BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN CTL PADA SISWA KELAS IV SDN GROWONG LOR 03 TAHUN 2013/2014 SKRIPSI

PENERAPAN PENDEKATAN SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT (STM) DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS

STRATEGI PEMASARAN PRODUK ASURANSI PENDIDIKAN DI AJB BUMIPUTERA SAYARI AH CABANG PEKALONGAN TUGAS AKHIR

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE INKUIRI BAGI SISWA KELAS IV SDN I NGEMPLAK TAHUN 2013/2014

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X TEI-1 SMK YPT 1 PURBALINGGA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN ARIAS

METODE PEMBELAJARAN PERMAINAN EDUKATIF ALPHABET PUZZLE DALAM MENGENALKAN HURUF PADA ANAK USIA DINI SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA SMA NEGERI 6 KENDARI

SKRIPSI. Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.

IANAH NIM:

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI KEGIATAN KEAGAMAAN DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN INFORMATION SEARCH DENGAN MEDIA KORAN PADA KELAS VI SDN SUMBER VI SURAKARTA

MANAJEMEN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TK PGRI IV/89 NGALIYAN SEMARANG

UNIVERSITAS SEBELAS MARET NIM. K

PENINGKATAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE AUDITORY INTELLECTUALLY REPETITION (PTK

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN LEARNING STARTS WITH A QUESTION

STRATEGI PEMBELAJARAN AKIDAH AKHLAK KURIKULUM 2013 KELAS VII DI MTs MUHAMMADIYAH PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2016/2017

MELIA KANENIA DEWI A

Oleh: AJI ABDUL MAJID NIM:

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1. Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Diajukan Oleh : YUNI NIM.

PENGGUNAAN TEKNIK PENGAMATAN OBJEK LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIIIC DI SMP MUHAMMADIYAH 5 SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL DALAM PERGAULAN DI SMP NEGERI 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA MENULIS PERMULAAN MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN SISWA SDN 1 LAU DAWE KUDUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

POLA PENDIDIKAN TERPADU DI SD TERPADU MA'ARIF GUNUNGPRING MUNTILAN MAGELANG

SKRIPSI. Untuk memenuhi sebagian persyaratan. Guna mencapai derajat. Sarjana S-1 ENY UTAMI NIM. A54C FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

TELAAH CERITA ANAK UPIN DAN IPIN DARI SUDUT PANDANG PENDIDIKAN ISLAM SERTA PENGARUHNYA TERHADAP ANAK

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat. Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam. Oleh : ROFIQOH N I M:

JURUSAN TARBIYAH/PAI

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS KELEKATAN ORANG TUA DENGAN PENGAMALAN AKHLAK PESERTA DIDIK. DI MTs MUHAMMADIYAH WONOSARI GUNUNGKIDUL YOGYAKARTA SKRIPSI

e-ta (elektronik Tugas Akhir) Oleh : RATIH WULANDARI NIM

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

PERAN GURU DALAM MEMBENTUK KARAKTER SISWA DI MADRASAH IBTIDAIYAH MUHAMMADIYAH KEBONDALEM TEGALOMBO PACITAN

MANAJEMEN PEMBELAJARAN AKHLAK DI TPA (TAMAN PENITIPAN ANAK) AMANDA P2PNFI UNGARAN. Disusun Oleh: LUKI SETYO NUGROHO NIM:

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu hal yang terpenting untuk. mempersiapkan kesuksesan seseorang dimasa depan, salah satunya dengan

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam

PENERAPAN PEMBELAJARAN ACCELERATED TEACHING

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS IV SDN JATIAN 01 PAKUSARI JEMBER MELALUI PENERAPAN METODE SOSIODRAMA TAHUN PELAJARAN

BAB I PENDAHULUAN. pendidikannya. Dengan kata lain, peran pendidikan sangat penting untuk. pendidikan yang adaptif terhadap perubahan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan sebagai tempat mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.

PENGGUNAAN MEDIA TEKS BERGAMBAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSA KATA BAHASA JAWA KRAMA ALUS

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Islam

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia merupakan aspek penting terhadap kemajuan suatu negara.

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DALAM MENINGKATKAN KINERJA PADA ACC FINANCE KUDUS SKRIPSI

PENGESAHAN KESULITAN-KESULITAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI KETILENG 03 TODANAN-BLORA

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KESEJAHTERAAN, KOMUNIKASI, DAN KONDISI FISIK TEMPAT KERJA TERHADAP SEMANGAT KERJA KARYAWAN PADA PT. PABELAN SURAKARTA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Tarbiyah

AHMAD MUZAMIL NIM A54B090016

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM

PENGGUNAAN ALAT PERAGA PERMAINAN BEKEL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI FAKTOR DAN PERSEKUTUAN

PENERAPAN PENDEKATAN JELAJAH ALAM SEKITAR (JAS) DENGAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF DAN HASIL BELAJAR

IMPLEMENTASI PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MEMBANGUN KARAKTER SISWA ( PTK

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PAI MELALUI PEMBERIAN TUGAS BERBASIS PORTOFOLIO (Studi Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII G SMP N 30 Semarang)

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi.

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan yang baik. Pendidikan menjadi pilar pembangunan bagi

URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

URGENSI ETOS KERJA ISLAMI KARYAWAN SEBAGAI PENGENDALI PRAKTEK MORAL HAZARD (STUDI KASUS DI KJKS BMT MARHAMAH WONOSOBO)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Biologi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang maju adalah bangsa yang mampu menunjukan tingkat

PENERAPAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN (KTSP) DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMK MUHAMMADIYAH NGAWEN GUNUNGKIDUL

SKRIPSI. Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat untuk memeperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN OSBORN-PARNE PADA MAPEL FIQIH DI MA NU MIFTAHUL ULUM LORAM KULON JATI KUDUS TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Transkripsi:

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Disusun Oleh : Nama : SALKIYAH NIM : 11408252 SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010

ABSTRAK SALKIYAH, PROGRAM EKSTENSI, JUDUL PENULISAN : PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SISWA KELAS III SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG. STAIN SALATIGA, 2010, PEMBIMBING, Hj. MASLIKHAH, S.Ag, M.Si Kata kunci : Prestasi, Menghafal, Sifat mustahil Rumusan masalah dalam penelitian ini : Apakah melalui penerapan metode teknik menghafal dapat meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam pada Materi Sifat Mustahil Allah Siswa Kelas III Semester II SD Negeri 2 Candiroto. Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk mengetahui (a) Metode teknik menghafal dapat meningkatkan aktifitas belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas III Semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (Action Research) dengan menerapkan dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu : perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas III. Data yang diperoleh berupa tes formatif. Hasil Siklus I menunjukkan siswa yang aktif ada 12 anak dengan prosentase 46,15%, yang berprestasi 6 anak dengan prosentase 23,08%. Pada Siklus II dari 26 siswa yang aktif 15 anak dengan prosentase 57,70% yang berprestasi 8 anak dengan prosentase 30,76%. Metode teknik menghafal dapat mendukung peningkatan prestasi siswa pada materi Sifat Mustahil Allah mata pelajaran pendidikan agama Islam di kelas III semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung.

MOTTO DAN PESEMBAHAN Maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang beriman, jika kamu tiada mengetahui. (QS. Anbiya : 7) PERSEMBAHAN Skripsi ini penulis persembahkan untuk : 1. Ibunda Wasiyam yang selalu mendoakan perjalanan kehidupan, juga ayahanda Much Bakhri yang sudah di alam baka, doa ananda semoga ayahanda mendapat ampunannya 2. Suamika tercinta Agus Maqbulin yang selalu mendoakan dan mendukungku baik moril maupun materiil 3. Anak-anak tersayang, Krisna Masitoh dan Siti Munifah yang selalu memberikan dorongan juga motivasi di dalam perkuliahan ini sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu, semoga apa yang kulakukan menjadikan motivasi ananda dalam mencapai cita-cita

Hj. Maslikhah, S.Ag, M.Si. Dosen STAIN Salatiga NOTA PEMBIMBING Salatiga, Agustus 2010 Lampiran : 3 eksemplar Perihal : Naskah skripsi Sdri Salkiyah Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu alaikum wr.wb. Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya maka bersama ini kami haturkan naskah skripsi saudari Nama : Salkiyah NIM : 11408252 Judul : Peningkatan Proses Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan metode teknik menghafal pada Siswa SD Negeri 2 Candiroto Temanggung Dengan ini kami mohon agar skripsi saudari tersebut agar segara di munaqosahkan. Demikian surat ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Wassalamu alaikum wr.wb. Pembimbing Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si. NIP. 19700529 200003 2 001

PERSETUJUAN PEMBIMBING Setelah meneliti dan mengadakan perbaikan sepenuhnya maka bersama ini kami haturkan naskah skripsi saudari Nama : Salkiyah NIM : 11408252 Judul : Peningkatan Proses Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Metode Teknik Menghafal pada Siswa SD Negeri 2 Candiroto Temanggung Dengan ini kami mohon agar skripsi saudari tersebut agar segara di munaqosahkan. Salatiga, Agustus 2010 Pembimbing Hj. MASLIKHAH, S.Ag., M.Si. NIP. 19700529 200003 2 001

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03, telp (0293) 323706, 323433, Fax : 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.id, E-Mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id PENGESAHAN SKRIPSI Judul : Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan Metode Teknik Menghafal pada Siswa Kelas III SD Negeri 2 Candiroto Temanggung Nama : Salkiyah NIM : 11408252 Program Studi : Pendidikan Agama Islam (PAI) Ketua Dewan Penguji Sekretaris Drs. Imam Sutomo, M.Ag NIP. Drs. Rahmat Hariyadi, M.Pd. NIP. 19670112 199203 1 005 Penguji I Penguji II Dra. Nur Khasanah, M.Pd. NIP. 19690110 199403 2 002 Dra. Maryatin NIP. 19690402 199803 2 001 Pembimbing Hj. Maslikhah, S.Ag., M.Si. NIP. 19700529 200003 2 001

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03, telp (0293) 323706, 323433, Fax : 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.id, E-Mail : administrasi@stainsalatiga.ac.id PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Bismillahirrohmanirrohim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisikan materi yang ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikian juga isi skripsi ini yang isinya diperoleh dari informasiinformasi dalam referensi yang diajdikan sebagai rujukan penulisan. Apabila dikemudian hari ternyata terdapat materi atau isi skripsi diluar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggung awabkan kembali di hadapan sidang munaqosah skripsi. Demikian pernyataan keaslian tulisan ini dibuat oleh peneliti untuk dijadikan bahan pertimbangan dan dimaklumi adanya. Salatiga, Agustus 2010 SALKIYAH NIM. 11408252

KATA PENGANTAR Dengan selesainya skripsi ini, penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kekuatan lahir batin dan melimpahkan rahmat serta hidayah-nya. Selama proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari hambatan, rintangan dan kesulitan. Namun berkat bantuan berbagai pihak terutama pembimbing, akhirnya hal tersebut dapat teratasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya disertai rasa hormat kepada : 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag., selaku Ketua STAIN Salatiga yang berkenan memohonkan ijin penelitian 2. Drs. Joko Sutopo, selaku Ketua Program Ekstensi 3. Maslikhah, S.Ag. M.Si., selaku dosen pembimbing yang selalu memberikan saran dan perbaikan dalam penyusunan skripsi 4. Seluruh dosen STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan keterampilan 5. Teman-temanku tercinta di kelas Fatchurohman yang saling membantu dalam proses pembelajaran hingga penyusunan skripsi 6. Muhammad Isman, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri 2 Candiroto, Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung 7. Dewan guru kelas I sampai kelas VI SD Negeri 2 Candiroto, Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung

8. Ibu, Suami, dan anak-anakku tercinta yang telah memberikan spirit serta motivasi baik berupa moril maupun materiil serta doa restunya 9. Bapak dan Ibu guru SD Negeri 2 Candiroto Temanggung yang telah membantu penulisan skripsi ini. Tidak ada yang dapat penulis berikan kepada beliau yang tersebut diatas selain iringan doa mudah-mudahan amal baiknya diterima oleh Allah dan mendapatkan balasan sebagaimana mestinya Amin. Akhirnya penulis sadari bahwa skripsi ini dipaparkan dengan segala kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun diharapkan dari semua pihak sehingga karya ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca sekalian pada umumnya. Amin ya robbal alamin. Salatiga, Agustus 2010 Peneliti Salkiyah

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL... i HALAMAN JUDUL... ii ABSTRAK... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv NOTA PEMBIMBING... v PERSETUJUAN PEMBIMBING... vi PENGESAHAN... vii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN... viii KATA PENGANTAR... ix DAFTAR ISI... xi DAFTAR TABEL... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan... 5 D. Hipotesis... 5 E. Kegunaan Penelitian... 5 F. Definisi Istilah... 6 G. Metodologi Penelitian... 9 H. Sistematika Penelitian... 19 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar... 21 B. Pendidikan Agama Islam... 32 C. Kurikulum Pendidikan Agama Islam... 35 D. Metode Teknik menghafal... 35 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I... 40 B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II... 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian... 51 B. Pembahasan... 56 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 58 B. Saran... 58 Daftar Pustaka... 59

DAFTAR TABEL Tabel 1.1 Indikator Keaktifan Belajar Siswa... 16 Tabel 1.2 Skala pengukuran Keaktifan... 16 Tabel 1.3 Skala Pengukuran Keaktifan Belajar Siswa... 16 Tabel 1.4 Lembar Pengamatan Indikator Aktifitas... 17 Tabel 2.1 Indikator Prestasi Belajar... 18 Tabel 2.2 Skor Pengukuran Prestasi Belajar... 19 Tabel 3.1 Pendekatan dengan Indikator bagi Siswa Aktif dan Berprestasi.. 52

Tabel 3.2 Aktifitas Siklus I... 52 Tabel 3.3 Rekap Hasil Tes Formatif Siklus I... 53 Tabel 3.4 Pendekatan Indikator Instrumen Siswa Aktif... 55 Tabel 3.5 Aktifitas Siklus II... 55 Tabel 3.6 Rekapitulasi Nilai Siklus II... 56 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Silabus Siklus I... 62 Lampiran 2 Silabus Siklus II... 63 Lampiran 3 RPP Siklus I... 64 Lampiran 4 RPP Siklus II... 67 Lampiran 5 Hasil Tes Formatif Siklus I... 70 Lampiran 6 Daftar Siswa Siklus I... 71 Lampiran 7 Hasil Tes Formatif Siklus II... 72

Lampiran 8 Daftar Siswa Siklus II... 73 Lampiran 9 Profil Sekolah... 74 Lampiran 10 Rekapitulasi Siswa... 75 Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup... 76 Lampiran 12 Keaktifan dan Prestasi Belajar Siswa... 77 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa/negara yang ingin mempertahankan hidupnya tentu akan menempatkan pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan. Tanpa pendidikan yang memadai akan sulit bagi masyarakat untuk maupun untuk mencapai kemajuan, sebab dengan adanya pendidikan akan terbentuk manusia berkualitas, maju dan mandiri serta menjadi generasi penerus perjuangan bangsa sesuai dengan perkembangan dan kemajuan zaman. Pendidikan syarat

dengan tatanan nilai-nilai moral untuk membentuk pribadi yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, beriman, cakap, kreatif mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab. (Maslikhah, 2004:18). Keberadaan mata pelajaran. Pendidikan Agam Islam harus sejajar dengan mata pelajaran yang lain sebagai satu kebutuhan dalam pencapaian tujuan pembelajaran siswa secara komperhensif. Salah satu tolok ukur keberhasilan siswa dalam kegiatan belajar adalah prestasi belajar. Prestasi belajar dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan akedemik yang dilalui dengan proses pembelajaran. Apabila prestasi belajar siswa baik, ini merupakan keberhasilan siswa dalam belajar, sedangkan prestasi belajar kurang/jelek merupakan kegagalan siswa dalam belajar. Keberhasilan suatu proses oleh siswa yang biasanya berupa nilai raport atau nilai Ebtanas. Hasil prestasi siswa sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya siswa, metode, strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan/materi, dan lingkungan belajar. Bagaimana upaya kita untuk meningkatkan prestasi belajar siswa? Hal inilah yang menjadikan tantangan kita sebagai pendidik (guru banyak dihadapkan berbagai perubahan dan paradigma baru, inovasi dalam pembelajaran mau tidak mau harus dilakukan demi tercapainya peningkatan prestasi belajar siswa, karena guru adalah kunci pokok dalam pembelajaran di setiap materi pelajaran, tetapi bukan hanya guru saja yang aktif sedang peserta didik pasif. Pengajaran menuntut keaktifan kedua pihak yang sama-sama menempati obyek

pengajaran, karena suatu pengajaran akan disebut berjalan secara baik manakala ia mampu mengubah diri peserta didik dalam arti yang luas serta mampu menumbuhkembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik untuk belajar sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia terlibat di dalam proses pengajaran itu dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadinya. (Ahmad, 2004:4). SD Negeri 2 Candiroto merupakan salah satu SD di Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, dimana siswanya kurang motivasi dari guru kelasnya khususnya pada Kelas III. Hal ini penyebab utama prestasi siswa rendah. Disinilah guru untuk memberikan bekal hidup yang berguna. Guru adalah pengajar yang mendidik, sebagai pendidik ia memusatkan perhatian pada kepribadian siswa, khususnya dengan kebangkitan belajar. Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental. Keadaan kelas ketika pelajaran berlangsung dapat digambarkan sebagai berikut: Dari 26 siswa yang berprestasi, dan aktifitasnya baik ada 3 siswa yang prestasinya boleh dikatakan cukup ada 10 siswa, selanjutnya adalah siswa yang dapat dikatakan kurang dapat dilihat dari nilai yang dihasilkan oleh masing-masing siswa. Dari hasil nilai sebelum penilaian adalah sebegai berikut : Dari 26 siswa yang mendapat nilai 40 ada 4 anak berarti 15,3 %, yang mendapat nilai 50 ada 6 anak berarti 23,1 %, yang mendapat nilai 60 ada 3

anak berarti yang mendapat nilai 60 adalah 11,50 %, sedangkan yang mendapat nilai 70 ada 10 anak dari 26 anak ada 38,6 %, anak yang mendapat nilai 80 ada seorang = 3,6 % dan yang mendapat 90 dua anak dari 26 anak sama dengan 7,7 %. Boleh dikatakan dari 26 anak yang mendapatkan nilai baik ada 11,3 %, yang cukup ada 38,6 % sedangkan yang kurang 49,9 %. Semua itu terjadi karena bagi siswa yang mendapatkan nilai kurang ternyata siswa-siswa tersebut hampir tidak pernah memperhatikan pelajaran yang disampaikan oleh guru, seperti bicara sendiri, bermain sendiri, bahkan sampai berlari-larian di dalam kelas. Dengan adanya situasi yang penulis ungkapkan di atas jelaslah bahwa siswa-siswa pada objek penelitian ini kurang, baik aktifitas apalagi prestasinya. Itu semua dikarenakan kurangnya motivasi dari guru kelasnya dan juga lingkungan yang begitu kurang mendukung. Dengan demikian, maka perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan melalui beberapa siklus. Pelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan pelajaran yang sangat dekat dengan kehidupan siswa utamanya materi sifat mustahil Allah akan membentuk keyakinan dan tingkah laku siswa, siswa akan dapat mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan materi Pendidikan Agama Islam, siswa diharapkan dapat terbentuk sendiri pemikirannya sehingga materi pelajaran lebih mudah dipahami. Disini peneliti akan coba memberikan dorongan pada siswa agar aktifitas dan prestasi belajar siswa meningkat, yaitu siswa perlu diberi strategi pembelajaran yang menyenangkan, dimana siswa tidak mudah lupa terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari dengan

kemampuan yang terbatas. Siswa harus dikembangkan keaktifan dan prestasinya dengan penggunaan metode teknik menghafal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi sifat mustahil bagi Allah dengan melalui beberapa siklus. Apabila pada siklus-siklus tersebut belum mencapai ketuntasan yang diharapkan, maka akan dilanjutkan siklus berikutnya. Dengan latar belakang diatas, penting sekali dilakukan penelitian tindakan kelas melalui metode teknik menghafal untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SDN 2 Candiroto Temanggung Kelas III Semester I khususnya pada materi pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi sifat mustahil Allah, dengan judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MATERI SIFAT MUSTAHIL ALLAH MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL PADA SD NEGERI 2 CANDIROTO TEMANGGUNG. B. Rumusan Masalah Pokok permasalahan yang penulis ajukan dalam skripsi ini adalah: Apakah melalui penerapan metode teknik menghafal dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas III Semester II SD Negeri 2 Candiroto? C. Tujuan Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui:

Metode teknik menghafal dapat meningkatkan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam pada siswa kelas III semester II SD Negeri 2 Candiroto D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Jika teknik menghafal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi sifat mustahil Allah dilakukan dengan baik, maka diharapkan meningkatkan aktifitas belajar siswa di SD Negeri 2 Candiroto Temanggung. Indikator keberhasilan prestasi sebesar masing-masing 80%. E. Kegunaan Penelitian 1. Bagi Siswa a. Memotivasi siswa agar dapa meningkatkan aktifitas dan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Pendidikan Agama Islam 2. Bagi Guru a. Meningkatkan kemampuan guru dalam penerapan metode teknik menghafal pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. b. Mewujudkan profesionalisme guru dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). 3. Bagi Sekolah a. Menciptakan suasana pembelajaran yang lebih aktif dan efektif

b. Dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, sehingga kualitas kelulusannya lebih baik. F. Definisi Istilah/Operasional Agar tidak menjadi salah pengertian bagi para pembaca dalam memahami judul skripsi ini yaitu: 1. Prestasi Belajar a. Pengertian Prestasi Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh anak didik yang memuaskan dalam suatu pelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung, materi yang disampaikan. Prestasi adalah hasil yang dicapai dari apa yang telah dilakukan. (Syah, 1999:192) b. Belajar Belajar adalah suatu proses pembentukan atau perubahan tingkah laku yang mengarah kepada penguasaan pengetahuan, kecakapan, ketrampilan, kebiasaan sikap yang semuanya diperoleh dan dilaksanakan. (Afifudin, 1996:109) Belajar adalah semata-mata mengumpulkan fakta yang tersaji dalam bentuk informasi materi pelajaran. Belajar adalah penambahan ilmu pengetahuan yang nampak di sekolah. ( Soetomo, 1993:119) 2. Pendidikan Agama Islam Pengertian Pendidikan Agama Islam secara umum sama dengan pendidikan Islam. Namun dalam konteks UUSPN berarti mata pelajaran

atau bidang studi agama Islam sebagai salah satu kurikulum wajib bagi peserta didik muslim. (Chabib, 1996:301) 3. Teknik menghafal Metode teknik menghafal adalah suatu model perencaan dalam pembelajaran yang menekankan pada kemampuan siswa dalam menghafal materi pelajaran dimana guru berperan sebagai moderator dan vasilitator pembelajaran. Teknik dalam menghafal antara lain : - Memilih waktu yang sesuai yaitu ketika fikiran masih segar dan tidak berkecamuk dengan apa-apa masalah. - Menghafal dalam suasana tenang tanpa gangguan luar. - Menghafal berulang-ulang kali sehingga benar-benar ingat. - Menggunakan semua pancaindera. Jangan menghafal hanya menggunakan mata dan hati semata-mata kerana ini akan membuatkan anda lambat ingat dan cepat lupa. - Disamping melihat apa yang dihafal, anda hendaklah menyebut dengan lidah, mendengar apa yang disebut dan menulisnya diatas kertas secara berulang-ulang kali. - Bukan semua teks harus dihafal. Hafallah point-point penting dari nota dan coba mengingatinya. - Coba cari teman untuk lawan hafalan Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian prestasi adalah hasil belajar yang diperoleh selama proses pembelajaran. Sedangkan pengertian belajar

adalah perubahan tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan dan pengalaman. Jadi, prestadi belajar sangat berkaitan erat dalam proses pembelajaran. G. Metodologi Penelitian Metodologi Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 1. Rancangan Penelitian meliputi : a. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas III semester 2 pada SD Negeri 2 Candiroto Temanggung. b. Peneliti melihat adanya hasil belajar yang kurang maksimal pada kelas III semester 2, khususnya mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi sepuluh sifat mustahil Allah, karena sulit bagi siswa untuk menghafalkan serta mengartikan sepuluh sifat mustahil Allah, maka dilakukan Penelitian Tindakan Kelas. c. Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan pada bulan Maret 2010. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2010, sedangkan siklus II dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2010 pada kelas III SDN 2 Candiroto d. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan oleh guru pendidikan agama islam pada SD N 2 Candiroto Temanggung. 2. Subyek Penelitian a. Siswa

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung berjumlah 26 siswa. b. Peneliti Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung. 3. Langkah-langkah/Siklus Penelitian a. Menurut Lewis (dalam Eliet, 1991:69) langkah-langkah penelitian itu meliputi ; 1) Mengidentifikasi gagasan/permasalahan umum. 2) Melakukan pengecekan di lapangan. 3) Membuat perencanaan umum. 4) Mengembangkan tindakan pertama 5) Mengimplementasikan tindakan pertama. 6) Mengevaluasi. 7) Merevisi perencanaan untuk tindakan kelima dan seterusnya. 8 (Syamsudin, 2007:234). b. Gambar Siklus Perencanaan Pelaksanaan Orientasi Tindakan Refleksi Observasi Tabel 1.1 Siklus PTK

c. Rencana penelitian tindakan kelas di SD N 2 Candiroto pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode teknik menghafal ini adalah : 1) Siklus I Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini, peneliti memerlukan beberapa siklus sehingga dapat dicapai hasil yang sesuai dengan indikator penelitian, untuk itu maka peneliti memerlukan perencanaan setiap tahap penelitian yaitu ; a) Perencanaan (1). Bagi Guru (a) Guru menyuruh siswa membaca pengertian sifat mustahil Allah serta sepuluh sifat mustahil Allah. (b) Guru menerangkan materi sifat Allah serta sepuluh sifat mustahil Allah. Materi menghafal 10 sifat mustahil Allah a. sifat mustahil adam b. sifat mustahil hudus c. sifat mustahil fana d. sifat mustahil mumasalau lil hawaits e. sifat mustahil ihtiyaju bighoirihi f. sifat mustahil ta adud g. sifat mustahil ajzu h. sifat mustahil karohah i. sifat mustahil jahlu j. sifat mustahil mautu

(c) Guru memberi soal materi sifat Allah beserta sepuluh sifat mustahil Allah.yang dibuat menjadi lima kelompok. Tiap kelompok lima sesuai dengan nomor absensinya. (d). Guru memberi nilai. (2) Bagi Siswa (a) Siswa membaca pengertian sifat mustahil Allah beserta sepuluh sifat mustahil Allah. (b) Siswa mendengarkan guru menerangkan materi pegertian sifat mustahil Allah beserta sepuluh sifat mustahil Allah. (c) Siswa menjawab pertanyaan guru. b). Pelaksanaan Guru menyuruh siswa membaca pengertian sifat mustahil Allah beserta sepuluh sifat mustahil Allah, kemudian guru menerangkan, setelah diterangkan guru memberi soal dengan cara siswa dibuat lima kelompok, tiap kelompok beranggotakan lima siswa sesuai nomor urut absensinya. Guru menyuruh siswa menghafalkan dan kemudian guru menilainya. c). Observasi Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat lima kelompok sesuai dengan nomor urut absensinya, peningkatan aktivitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan, dan peningkatan siswa selama

mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan materi sifat mustahil Allah dan juga soal yang diberikan. d). Refleksi Jika hasil yang diperoleh dalam Siklus I ini belum terlihat prestasi belajar siswa sesuai dengan indikator penelitian yang diharapkan, karena siswa belum hafal dengan indikator penelitian yang diharapkan, maka dilakukan Siklus II. 2). Siklus II Dalam penelitian siklus I belum tercapai indikator yang diharapkan, maka perlu dilakukan siklus II, pada materi arti sepuluh sifat mustahil Allah. a) Perencanaan (1) Bagi Guru (a) Guru menyuruh siswa membaca arti sepuluh sifat mustahil Allah. (b) (c) Guru menerangkan sepuluh sifat mustahil Allah. Guru memberi soal arti sifat mustahil Allah secara berkelompok sesuai dengan tempat duduknya (d). Guru memberi nilai (2) Bagi Siswa (a) Siswa membaca materi sepuluh arti sifat mustahil Allah. (b) Siswa mendengarkan guru menerangkan materi sepuluh arti sifat mustahil Allah beserta sepuluh sifat mustahil Allah.

(c) Siswa mengerjakan soal yang diberikan guru dan dikerjakan secara berkelompok sesuai dengan tempat duduknya. b). Pelaksanaan Guru menyuruh siswa membaca sepuluh arti sifat mustahil Allah kemudian guru menerangkan arti sepuluh sifat mustahil Allah, setelah diterangkan guru memberi soal sesuai dibuat kelompok menurut tempat duduknya menjadi 13 kelompok. c). Observasi Guru mencatat tanda-tanda akan tercapainya pembelajaran yang dibuat berkelompok sesuai dengan tempat duduknya sehingga menjadi 13 kelompok. Guru mencatat peningkatan aktifitas siswa selama pembelajaran dilaksanakan, dan peningkatan prestasi siswa selama mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam materi sepuluh arti sifat mustahil Allah. Guru juga mencatat aktifitas dan prestasi siswa selama proses tanya jawan dilakukan. d). Refleksi Jika dari proses teknik menghafal Siklus II ini ternyata siswa telah berhasil mencapai indikator penelitan yang diharapkan, maka siklus dihentikan. 4. Instrumen Penelitian dan Indikator Instrumen Pada penelitian ini instrumen yang digunakan yaitu : a. Instrumen Penelitian

ASPEK 1) Lembar Observasi Keaktifan Siswa 1. Visual 1. Membaca Tabel 1.1 Indikator Keaktivan Belajar Siswa INDIKATOR 2. Mengamati orang bekerja 2. Lisan 1. Me ngajukan pertanyaan 2. Mengemukakan pendapat 3. Mendengar 1. Mendengarkan penyajian bahan 2. mendengarkan percakapan 4. Menulis 1. Membuat catatan 5. Mental (Paul D Dierich dalam Martinis Yamin 2007:85) 2. Mengerjakan tes 1. Memecahkan masalah (Paul D Dierich dalam Martinis Yamin 2007:85) Tabel 1.2 Skala Pengukuran Keaktivan Baik Cukup Kurang Siswa termasuk Siswa termasuk Siswa termasuk kategori baik apabila keaktivannya mencapai 9 poin yang diharapkan. kategori cukup apabila keaktivannya mencapai 6 poin yang diharapkan. kategori kurang apabila keaktivannya mencapai 3 poin yang diharapkan. Tabel 1.3 Skala Pengukuran Keaktivan Belajar Siswa No. Indikator Kriteria 1 1-9 Baik

2 1-6 Cukup 3 1-3 Kurang 2). Instrumen Pengukuran Prestasi Belajar a. Indikator Instrumen Indikator instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Tabel 2.1. Indikator Prestasi Belajar No. Aktivitas Prestasi 1. 2. 3. Membaca Menulis Mendengarkan 1. Menghafal pengertian sifat mustahil. 2. Mengartikan sepuluh sifat mustahil Allah. 3. Mengemukakan bahwa Allah mustahil bersifat adam, hudus, mumasalatu bil hawadits, ikhtiyaju bighoirihi, fana, ta addud, ajzun, karohah, jahlu, mautu. (Mudjiono, 2006:177) (Mudjiono, 2006:177) b. Skor Pengukuran Belajar Siswa Materi sifat mustahil bagi Allah dibuat sesuai dengan KD-nya yaitu pengertian sifat mustahil, sifat mustahil Allah, dan arti sepuluh sifat Allah.

Pengukuran prestasi belajar menggunakan tes tertulis berbentuk jawab singkat artinya apabila dijawab dengan sempurna, maka diberi skor. Skore penelitian tersebut dapat dilihat pada tebel berikut : Tabel 2.2. Skor Pengukuran Prestasi Belajar NO INDIKATOR KRITERIA 1 2 3 80-60-79 30-59 Baik Cukup Kurang 5. Pengumpulan Data Dalam penelitian prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan menggunakan metode teknik menghafal ini, pengumpulan datanya dilakukan melalui : a. Tes formatif Tes formatif sesuai dengan materi yang diajarkan pada siklus I dan siklus II menggunakan skala % dengan sepuluh soal. Skor disesuaikan dengan jawaban yang diberikan siswa, apabila siswa menjawab dengan sempurna maka skornya adalah. Adapun soal tes formatif baik siklus I maupun siklus II adalah sebagai berikut : a. Soal tes formatif Jawablah pertanyaan dibawah ini!

i. Apa pengertian mustahil? ii. Apakah kebalikan sifat wajib wujud? iii. Apa sifat mustahil allah yang keempat? iv. Apa kebalikan sifat wajib baqo? v. Sebutkan kebalikan dari wahdaniyah! vi. Apa kebalikan mukholafatu lil hawaditsi? vii. Apa kebalikan sifat qidam? viii. Apa kebalikan sifat qiyamuhu? ix. Apa kebalikan sifat ilmu? x. Apa kebalikan sifat hayat? b. Soal tes formatif siklus II Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas! 1) Apa arti sifat mustahil Allah karohah? 2) Apa arti sifat mustahil Allah ajzun? 3) Apa arti sifat mustahil Allah Jahlu? 4) Apa arti sifat mustahil Fana? 5) Apa arti sifat mustahil adam? 6) Apa arti sifat mustahil Fana? 7) Apa arti sifat mustahil Hudus? 8) Apa arti sifat mustahil ikhtiyaju? 9) Apa arti sifat mustahil mautu? 10) Sifat mustahil apakah yang artinya sama dengan makhluk? b. Catatan lapangan

catatan lapangan adalah catatan yang berisi peristiwa-peristiwa yang terjadi selama proses penelitian berlangsung. Catatan ini digunakan sebagai data pendukung dari data penelitian yang diperoleh melalui observasi. c. Observasi observasi yang dilakukan adalah observasi sistematik. Dalam observasi ini bentuk instrumen pengamatan yang akan dilakukan di dalam proses pembelajaran yang berisi aspek-aspek yang akan diteliti telah dirancang terlebih dahulu. Rancangan ini dituangkan dalam bentuk lembar observasi yang memuat skala sikap siswa selama mengikuti kegiatan pembelajaran, dan pengisiannya dilakukan dengan membubuhkan tanda chek () pada pilihan yang tepat. 6. Analisis Data Data yang dianalisis dari siklus I dan siklus II melalui pos tes, catatan lapangan, dan observasi ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajarnya sehingga mencapai indikator penelitian yang diharapkan yaitu mencapai 80 % ketuntasan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah deskriptif kualitatif. Analisa data dilakukan sejak awal sampai akhirnya pengumpulan data.

Data yang diperoleh dari lapangan setelah direduksi selanjutnya dihitung terlebih dahulu sebelum dianalisis untuk mengetahui prosentase siswa aktif dengan menggunakan rumus sebagai berikut : Prosentase siswa aktif = B = jumlah siswa dengan predikat baik C = jumlah siswa dengan predikat cukup D = jumlah siswa dengan predikat kurang N = jumlah seluruh siswa kelas III Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas III semester II di SD Negeri 2 Candiroto Temanggung dengan materi pembelajaran pengertian sifat mustahil, sepuluh sifat mustahil Allah serta arti sepuluh sifat mustahil Allah. H. Sistematika Penelitian Sistematika penulisan skripsi hasil penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan Memuat: Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan, hipotesis, kegunaan penelitiaan, defifnisi istilah/operasional, metodologi penelitian meliputi: subjek penelitian, langkahlangkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data, dan analisis data, dan sistematika penulisan. BAB II : Kajian Pustaka

Memuat: Prestasi belajar, Pendidikan Agama Islam, dan metode teknik menghafal. BAB III : Pelaksanaan Penelitian Memuat: Deskripsi pelaksanaan siklus I, II, III. BAB IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan Memuat: Deskripsi per siklus dan pembahasan (tiap siklus). BAB V : Penutup Memuat: Kesimpulan dan Saran BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar 1. Prestasi a. Pengertian Prestasi Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seseorang peserta didik yang memuaskan dalam suatu pembelajaran. Prestasi bisa dilihat setelah proses pembelajaran berlangsung, karena setelah proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. b. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar Prestasi belajar banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor. (Usman,1993:9-10). Baik yang berasal dari dalam dirinya (internal)

naupun faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal). Prestasi belajar ada hakekatnya merupakan interaksi antara berbagai faktor tersebut. Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: 1) Faktor yang berasal dari dalam dirinya (internal) a) Faktor jasmaniah (fisiologi) Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini antara lain panca indera yang mengalami gangguan dan tidak bisa berfungsi dengan baik, misalnya telinga tidak mendengar maupun alat-alat tubuh yang lain yang mengalami gangguan. b) Faktor psikologis, Baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Dalam hal ini ada faktor intelektif yang meliputi faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata yaitu yang dimiliki, sedang faktor psikologis yang lain adalah faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, maupun penguasaan diri. 2) Faktor yang berasal dari luar dirinya (eksternal) a) Faktor sosial yang terdiri dari : (1) Lingkungan keluarga

Seorang siswa yang berasal dari keluarga yang rukun dan harmonis tentu berbeda dengan siswa yang berasal dari latar belakang yang broken. Siswa yang berlatar belakang keluarga yang rukun akan lebih tenang dalam belajar, sehingga akan mendapatkan prestasi yang baik. (2) Lingkungan sekolah Lingkungan sekolah yang bagus dan bisa berdisiplin tentu akan menghasilkan peserta didik yang berkualitas dibanding dengan sekolah yang tidak menerapkan disiplin yang baik karena disiplin adalah awal dari sebuah keberhasilan. (3) Lingkungan masyarakat Siswa setiap harinya bersosialisasi dengan masyarakat yang maju akan lebih terpacu semangat belajarnya karena disekelilingnya banyak yang begitu semangat dengan belajarnya. Begitu pula sebaliknya, siswa yang terbiasa dengan masyarakat yang santai tentu akan biasa-biasa saja menghadapi kehidupan. (4) Lingkungan kelompok Kelompok sangat berpengaruh trehadap prestasi siswa, karena dengan kelompok inilah siswa tersebut setiap hari berkumpul. Apabila seorang yang rajin belajar tetapi salah bergaul dengan kelompok yang tidak pernah belajar, maka

siswa tersebut lama-lama pasti akan terpengaruhi dengan kelompoknya yang ditandai dengan malasnya belajar. (b) Faktor budaya, seperti : adat-istiadat, ilmu pengetahuan teknologi dan kesenian. (c) Faktor lingkungan fisik, seperti : faslitas yang tersedia di rumah, dan fasilitas belajar yang tersedia. (d) Faktor lingkungan spiritual dan keagamaan. 2. Belajar a. Definisi Belajar Sebagai landasan penguraian apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi. 1) Hilgard dan Bower, daam buku Theories of Learning (1975) mengemukakan, Belajar berhubungan dengan perubahan tingkahlaku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang (misalnya kelelahan pengaruh obat, dan sebagainya). 2) Gagne, dalam buku The Conditions of Learning (1977) menyatakan bahwa, Belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus

bersama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuataannya (performance-nya) berubah dari waktu sebelum ia mengalami situasi ke waktu sesudah ia alami situasi tadi. 3) Morgan, dalam buku Introduction to Psykology (1978) mengemukakan, Belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam dalam tingkahlaku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman. (4) Witherington, dalam buku Educational Psykology mengemukakan, Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian. b) Faktor Belajar Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah : 1) Faktor yang berasal dari diri sendiri (internal) a) Faktor jasmaniah (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini adalah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh dan perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku. b) Faktor Psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, terdiri atas :

(1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki. (2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi, emosi dan penyesuaian diri. c) Faktor kematangan fisik maupun psikis. 2) Faktor yang berasal dari luar diri (eksternal) a) Faktor sosial yang terdiri atas : (1) Lingkungan keluarga. (2) Lingkungan sekolah. (3) Lingkungan masyarakat. (4) Lingkungan kelompok. b) Faktor budaya, seperti adat-istiadat, ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. c) Faktor lingkungan fisik, seperti fasilitas rumah dan fasilitas belajar.

d) Faktor lingkungan spiritual keagaamaan.(uzer dan Lilis, 1993:10). c. Elemen Belajar Dari definisi-definisi yang dikemukakan adanya beberapa elemen yang penitng yang mencirikan pengertian tentang belajar, yaitu bahwa: 1) Belajar merupakan suatu perubahan tingkah laku dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. 2) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. 3) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap : harus merupakan akhir daripada periode waktu yang cukup panjang. 4) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis. 3 (Purwanto:10). 5) Thorndike, salah satu seorang pendiri Gosi belajar tingkah laku, mengemukakan teorinya bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan). (Entwis, dalam Hamzah B:11) 6) Driscoll, menyatakan ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam kinerja seseorang, yaitu (1) balajar adalah suatu perubahan yang

menetap dalam kinerja seseorang dan (2) hasil belajar yang muncul dalam diri siswa merupakan akibat atau hasil dari interaksi siswa dengan lingkungan. Pernyataan ini dapat diartikan, apabila siswa belajar maka hasil belajar dapat dilihat dari kemampuannya melakukan suatu kegiatan baru yang bersifat menetap daripada pekerjaan yang dilakukan sebelumnya sebagai akibat atau hasil dari interaksi siswa dan lingkungan. 7) Menurut WJS Poerwodarminto dalam Andrias Harefa, belajar adalah berusaha (berlatih dan sebagainya) supaya memperoleh suatu kepandaian. 8) Menurut Harord Spear dalam Andrias Harefa, learning is to observe, to read, to inviate, to try something themselves, to listen, to follow, to follow instruction. Dari definisi diatas, maka beajar adalah proses pertumbuhan dan /atau perubahan agar tahu (kwowledge), agar mau (attitude), agar bisa (skill), dan agar berhasil (performance). ( Andrias, 2003:35). Belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang setelah memperoleh informasi yang disengaja. Jadi, suatu kegiatan belajar ialah upaya mencapai perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut aspek pengetahuan, ketrampilan, maupun sikap. Belajar dalam arti yang luas ialah proses perubahan tingkah laku yang dapat dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, dan

penilaian atau mengenai sikap dam nilai-nilai pengetahuan serta kecakapan dasar yang terapat dalam berbagai aspek kehidupan. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan pelatihan. Artinya tujuan kegiatan belajar ialah perubahan tingkah laku, naik yang manyangkut pengetahuan, ketrampilan, sikap, nahkan meliputi segenap aspek pribadi. 6 (Sabri, Ahmad,2005:20). Pada prinsipnya, selain beberapa elemen belajar diatas dalam belajar terdapat 4 komponen kegiatan, yaitu ; (1) Melakukan persepsi terhadap stimulus, (2) Menggunakan pengetahuan prasyarat, (3) Merencanakan respon yang dipilih. 7 (Sabri, Ahmad,2005:18). d) Faktor yang mempengaruhi hasil belajar Hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yakni faktor diri lingkungan, dan faktor yang datang dari diri siswa terutama kemampuan yang dimilikinya. Faktor kemampuan siswa besar sekali pengaruhnya terhadap hasil belajar yang dicapai. Seperti dikemukakan oleh Clark bahwa hasil belajar siswa di sekolah 70 % dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan 30 % dipengaruhi oleh lingkungan. (Ahmad, 2005:48). Di samping faktor kemampuan yang dimiliki siswa, juga faktor lain, seperti motivasi belajar, minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial, ekonomi, faktor fisik dan psikis

karena semua faktor ini akan mendorong siswa utnuk dapat lebih aktif dan kreatif dalam belajarnya. Hakekat perbuatan belajar adalah perubahan tingkah laku individu yang diniati dan disadarinya, siswa harus merasakan adanya sesuatu kebutuhan. Untuk belajar dan berprestasi, ia harus berusaha mengerahkan segala upaya untuk mencapainya. Ada dua kriteria keberhasilan pembelajaran yang bersifat umum yakni : pertama, kriteria ditinjau dari sudut prosesnya (by process) dan kedua, kriteria ditinjau dari sudut hasil yang dicapainya (by product). Kriteria dari sudut proses menekankan kepada pengajar sebagai suatu proses haruslah merupakan interaksi dinamis sehingga siswa sebagai subyek yang belajar mampu mengembangkan potensinya secara efektif. Sedangkan kriteria dari segi hasil/product menekankan kepada tingkat penguasaan tujuan oleh siswa baik dari segi kualitas maupun kuantitas. (Ahmad,2005:41). Faktor lingkungan adalah salah satu lingkungan belajar yang paling dominan mempengaruhi hasil belajar di sekolah, yaitu kualitas pengajaran yang dimaksud kualitas pengajaran ialah tinggi rendahnya atau efektif tidaknya proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan pengajaran. Hasil belajar siswa di sekolah dipengaruhi oleh kemampuan siswa dan kualitas pengajaran. Pendapat ini sejalan dengan terori belajar di sekolah (teory of school learning) dari Blomm yang mengatakan ada tiga variabel utama dalam belajar di sekolah

yakni karakteristik individum kualitas pengajaran, dan hasil belajar siswa, sedangkan Caroll berpendapat bahwa hasil belajar siswa dipengaruhi oleh lima faktor yakni : (a) Bakat pelajar, (b) waktu yang tersedia untuk belajar, (c) waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, (d) kualitas pengajaran, (e) kemampuan individu. (Ahmad, 2005:490). Kedua faktor diatas (kemampuan siswa dan kualitas pengajaran mempunyai hubungan berbanding lurus dengan hasil belajar siswa. Artinya makin tinggi kemampuan siswa dan kualitas pengajaran makin tinggi pula hasil belajar siswa. e. Unsur kualitas pengajaran Ada 3 unsur dalam kualitas pengajaran yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, yakni : 1) Kompetensi Guru Variabel yang diduga mempengaruhi kualitas pengajaran adalah guru, guru sebagai sutradara sekaligus aktor dalam proses pengajaran, buku-buku pelajaran, alat bantu pengajaran, dan lainlain. 2) Karakteristik Kelas Disamping faktor guru, kualitas pengajaran dipengaruhi juga oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain : a) Besarnya (Class Size) artinya banyak sedikitnya siswa yang belajar.

b) Suasana belajar, suasana belajar yang demokratis akan memberi peluang mencari hasil belajar yang optimal, dibandingkan dengan suasana yang kaku, disiplin yang ketat dengan otoritas ada pada guru. 3) Karakteristik Sekolah Faktor lain yang mempengaruhi kualitas pengajaran di sekolah adalah karakteristik sekolah itu sendiri. Karakteristik sekolah berkaitan dengan disiplin sekolah, perpustkaan yang ada di sekolah, letak geografis sekolah, etika dalam arti sekolah memberikan perasaan nyaman dan kepuasan belajar, rapih dan teratur. (Sabri,2005:50). e) Tujuan Pengajaran Penelitian Tindakan Kelas dalam proses kegiatan belajar mengajar (KBM) ini mempunyai tujuan untuk memotivasi siswa agar dalam belajarnya siswa lebih aktif, kreatif, dan meningkatkan prestasinya. Ketiga tujuan diatas dapat dijabarkan dengan rincian sebagai berikut : 1) Siswa Belajar Aktif 2) Siswa Belajar Kreatif B. Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Islam yakni pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fondamental yang terkandung dalam sumber dasarnya yaitu Al Qur an dan As Sunnah. (Ludjito,1996:84). Pendidikan Agama Islam yakni ajaran Islam dan nilai-nilainya, agar menjadi Way of Life seseorang. 1. Pengertian Pendidikan Agama Islam, secara umum sama dengan pendidikan Islam, namun dalam konteks UUSPN, berarti mata pelajaran atau bidang studi agama Islam, sebagai salah satu kurikulum wajib bagi peserta didik muslim. (Ludjito,1996:30). 2. Pendidikan Agama Islam sebagai usaha sadar menyiapkan siswa untuk meyakini, memahami, menghayati, dan mengamalkan agama melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan dengan memperhatikan tuntutan untuk menghormati agama orang dalam hubungan kerukunan antar umat beragama untuk mewujudkan persatuan nasional. Tujuan secara umum adalah untuk meningkatkan keimanan, penghayatan, dan pengamalan siswa tentng suatu agama, sehingga dapat menjadi pribadi yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara (Sindhunata dalam Maslikhah,2000:120). 3. Pendidikan Agama Islam sebagai suatu mata pelajaran di sekolah saat ini adalah bagaimana agar pendidikan agama bukan hanya mengajarkan pengetahuan tentang ajaran, melainkan dapat mengarahkan peserta didik untuk menjadi manusia yang benar-benar mempunyai kualitas

keberagamaan yang kuat. Dengan demikian materi pendidikan agama bukan hanya menjadi pengetahuan melainkan dapat membentuk sikap dan kepribadian peserta didik sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa dalam arti yang sesungguhnya. (Dedi dalam Maslikhah,2005:147). 4. Teknik Pendidikan Agama Islam antara lain: pengajaran dengan cerita (kisah-kisah dalam Al-Qur an, sejarah rasul, sahabat, ulama, dan sebagaimana). Cara ini dipandang cukup efektif dalam membentuk kepribadian. (Sholeh dalam Maslikhah,2005:149). 5. Tujuan umum Pendidikan Agama Islam menurut al Abrasi dalam Langgulung,2004:51 adalah: a. Untuk mengadakan pembentukan akhlak mulia b. Persiapan untuk kehidupan kehidupan dunia akhirat. Pendidikan Islam tidak hanya menitik beratkan pada keagamaan saja atau keduniaan saja, tetapi kedua-duanya c. Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan manfaat/vokasional dan profesional d. Menumbuhkan semangat ilmiah pada pelajar dan merumuskan curiositasnya dan memungkinkan mengkaji ilmu demi ilmu itu sendiri. e. Menyiapkan pelajar dari segi profesi, teknik, dan pertukangan supaya dapat mengerasi profesi tertentu dan keterampilan pekerjaan tertentu agar dapat mencari rizki dalam hidup di samping ia memelihara segi kerohanian dan keagaman.

Menurut uraian diatas pendidikan agama Islam adalah pelaksanaan pendidikan agama pada sekolah umum dengan kurikulum baru perlu terus dipantau efektivitas dan kesesuaiannya baik dari segi materi, metode maupun sarana penunjangnya. C. Kurikulum Pendidikan Agama Islam Materi Pendidikan Agama Islam pada kelas III semester 2 antara lain adalah : 1. Mengenal sifat mustahil Allah a. Menghafal sifat mustahil Allah b. Mengartikan sifat mustahil Allah 2. Menampilkan perilaku terpuji a. Menampilkan perilaku setia kawan b. Menampilkan perilaku bekerja keras c. Menampilkan perilaku penyayang terhadap binatang d. Menampilkan perilaku penyayang terhadap lingkungan 3. Melakukan sholat fardhu a. Menyebutkan sholat fardhu b. Mempraktikkan sholat fardhu Dari kurikulum Pendidikan Agama Islam kelas III penulis menggunakan materi sifat mustahil Allah sebagai bahan penelitian. D. Metode Teknik menghafal

Setiap kita punya masalah dalam mengingat ada dua hal yang perlu diperhatikan, pertama apakah hal tersebut belum pernah terekam dalam ingatan kita atau hal tersebut sudah pernah terekam namun kita tidak bisa mengumpulkannya kembali dalam pikiran kita menjadi sebuah ingatan. Karena kita bisa saja sudah merekam sesuatu kedalam pikiran kita namun tidak bisa mengumpulkan kembali menjadi sebuah ingatan. Ada beberapa faktor yang menjadi penyebabnya, tetapi faktor utamanya adalah cara mengingatnya dan stress. Ada lima cara yang bisa kita gunakan untuk mengingat sesuatu, empat diantaranya untuk melatih cara merekam memori dan satu sisanya melatih untuk mengingatnya, yaitu: 1. Memecahnya Mungkin ini adalah cara lama dalam mengingat sesuatu. Jadi dalam metode ini kita akan memecah apa yang kita ingat kedalam bagian yang lebih kecil agar mudah dalam merekamnya. Metode ini baik digunakan untuk mengingat data dalam bentuk angka, seperti nomor telepon, nomor KTP, atau lainnya. Contoh: a. Urutan nomor telepon 0229155783 akan lebih mudah direkam jika kita mengelompokannya menjadi 022,915,57,83 atau 022,91,55,783. b. Kata seperti Matematika bisa dipecah menjadi Ma+Tema+Tika, Together bisa dipecah menjadi To+get+her. c. List apel, mentimun, kertas, tinta, sawi, pisang, anggur, buncis, stapler, jeruk. Dapat lebih mudah diingat dengan cara di urutkan dan

dipecahkan seperti ini: Apel, pisang, anggur, jeruk, sawi, mentimun, buncis, kertas, tinta, stapler. à 4 buah, 3 sayur, 3 peralatan kantor Para peneliti dalam psikologi menemukan bahwa kapasitas daya ingatan pendek manusia atau Short Term Memory (STM) untuk manusia adalah 7±2 artinya pada kisaran 5-9 saja yang dapat diingat. Jadi harus diingat hal tersebut pada saat kita akan memecah sesuatu untuk direkam. 2. Menyanyikan Cara ini adalah yang paling popular dan sudah lama dipakai, yaitu dengan cara menyanyikan apa yang akan kita ingat. Tidak terikat dengan jenis musik apa dan bagaimana memecahnya, pastinya jadi menyenangkan. Kalau kita lihat di film-film kolosal china, kita sering melihat cara ini dipergunakan dalam membaca sesuatu. Cara ini selain efektif juga membuat kita semakin kreatif, karena kita terlatih untuk membuat sesuatu kedalam nyanyian. 3. Mediasi/Menjembatani Dalam metode ini, sesuatu untuk menjembatani ditambahkan kepada apa yang akan kita rekam kedalam pikiran. Metode ini baik digunakan untuk menghubungkan beberapa kata atau materi yang bisa disederhanakan kedalam beberapa kata yang berhubungan. **saya bingung contohnya dalam bahasa Indonesia, ada yang bisa kasih contoh? silahkan baca artikel aslinya** 4. Pembacaan sebelum tidur

Pada teknik ini, kita berusaha mengingat apa yang sudah kita rekam sesaat sebelum tidur. Pemikiran yang kita lakukan sebelum tidur akan menyusun informasi dengan cara yang sistematik dan efektif pada saat kita tidur. Psikolog hampir selalu menemukan, jika seseorang memikirkan masalahnya sesaat sebelum tidur, seringkali ada solusi yang baik. dikeesokan harinya. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut: a. Buat suasana hati dan pikiran kita sesantai mungkin b. Tuliskan kedalam kertas, hal-hal yang perlu diingat diatas selembar kertas. c. Bacakan itu dengan keras (jika mungkin) satu atau dua kali dan coba mengingatnya dua atau tiga kali (apa yang sebelumnya kita baca). d. Lalu pergilah tidur tanpa mencemaskan sesuatu atau memikirkan sesuatu. Maka kamu akan mengingat hal itu lebih baik dan dapat dengan mudah untuk diingat kembali saat membutuhkannya. 5. Mencoba dengan cara tidak mencoba Setiap dari kita mengaplikasikan metode-metode ini, baik sadar atau tidak sadar dalam kehidupan sehari-hari. Kadang saat kita mencoba untuk mengingat kembali apa yang pernah kita ingat atau rekam kedalam pikiran kita, tapi tidak bisa. Lalu kita memaksa pikiran kita untuk mengingatnya berulang-ulang, tetapi tidak bisa juga. Untuk mengatasi situasi seperti ini, abaikan saja dengan melakukan aktifitas lain. Pada saat yang tepat, tiba-tiba apa yang tadi kita coba ingat muncul ke permukaan. Mengapa begitu? Karena informasi yang kita cari

terhalang untuk keluar, dan pada saat kita berhenti mencoba mengingatnya, otak kita tetap mencarinya dan jika informasi tersebut ditemukan, otak menunggu penghalang tersebut hilang untuk memberitahukannya kepada kita. Itulah saat dimana stress menghalangi proses pemanggilan informasi (mengingat) kita. Karena itu, penting sekali setiap kita untuk bisa mengatur atau memanage stress. Karena hal itulah yang kerap kali menghalangi kita untuk mengingat, atau mendapatkan informasi dari apa yang sudah kita rekam. Saran saya jika ingin menghindari stress adalah, bukan dengan relaksasi ke panti pijat atau clubbing, lebih baik kita memiliki hubungan yang baik dengan Sang Pencipta, serta olah raga yang cukup untuk tetap memiliki tubuh yang sehat.

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan a. Membuat RPP yang diperlukan dalam penelitian terdiri dari : 1) Membuat pengajaran materi pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah. 2) Media pembelajaran yang berupa metode teknik menghafal. 3) Lembar pengamatan untuk siswa. 4) Butir soal untuk evaluasi siklus I. b. Merencanakan pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa yang dikelompokkan berdasarkan absen kelas. 2. Pelaksanaan a. Materi Penelitian tindakan kelas siklus I dilaksanakan dalam satu kali pertemuan yaitu dilaksanakan pada tanggal 10 Mei 2010 membahas tentang pengertian sifat mustahil dan sifat mustahil Allah jumlahnya

20, dari jumlah tersebut sepuluh yang akan dipelajari, yaitu siswa disuruh membaca. 1) Adam 2) Hudus ا 3) Fana 4) Mumasalatu lil hawadisi 5) Ihtiyaju bighoirihi 6) Ta adud 7) Ajzu 8) Karahah 9) Jahlu 10) Mautu b. Langkah-langkah Pelaksanaan Siklus I 1) Menjelaskan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan. 2) Menyampaikan materi pelajaran tentang pengertian sifat mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah yang sebelumnya memberi apersepsi secara klasikal sebagai prasyarat yang harus dikuasai. 3) Guru memberikan kesempatan pada semua siswa untuk bertanya tentang hal-hal yang belum jelas. 4) Guru menerangkan materi tentang pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah.

5) Dengan bimbingan guru, siswa disuruh membaca materi pengertian sifat mustahil dan sepeluh sifat mustahil Allah. 6) Dengan bimbingan guru, membuat kelompok sesuai dengan kelompok yang direncanakan dengan proses teknik menghafal dimulai. 7) Masing-masing kelompok menjawab setiap soal yang diberikan. 8) Memberikan evaluasi untuk tindakan siklus I. 9) Memberikan kesempatan siswa untuk melakukan refleksi atas proses pembelajaran yang dilakukan. 10) Guru mengadakan tindak lanjut dengan menyuruh siswa menghafal pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah. 3. Pengamatan Pengamatan ini ditujukan pada satu obyek yaitu siswa. a. Penulis mengamati kegiatan siswa dalam pembelajaran di kelas dan menulis hasil pengamatannya dalam lembar pengamatan. Hasil pengamatan aktifitas dan prestasinya dalam mengikuti pembelajaran pada siklus I, yaitu : 1) Dalam kerja kelompok sudah baik, sudah banyak siswa menghafal baik. 2) Suasana kelas masih gaduh sewaktu dilaksanakan hafalan karena setiap siswa masih ada yang membaca materi dan ada juga yang berbicara dengan teman sebangkunya.

3) Semangat dan minat siswa dalam mengikuti pelajaran sudah baik, karena setiap ada pelajaran Pendidikan Agama Islam berusaha datang, dan tidak malas lagi dengan pelajaran agama. 4) Keaktifan untuk menghafal sudah ada, hal ini dapat dilihat bahwa setelah guru selesai menerangkan siswa yang belum hafal berusaha menghafal kembali. b. Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat jawaban tes formatif pada siklus I dan diperoleh hal-hal sebagai berikut : 1) Sebagian banyak siswa dalam menjawab soal. Pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah dengan teknik menghafal sudah benar, karena siswa mulai jelas dengan materi pengertian mustahil dan sepuluh sifat mustahil Allah. 2) Sebagian kecil saja dari siswa yang belum dapat menjawab pertanyaan guru dengan benar, dan perlu dibantu oleh temantemannya untuk menjawab. c. Pengamatan pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut : 1) Hal-hal yang baik dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I adalah : a) Kelompok yang dibentuk berdasarkan urutan absen dan penyebaran siswa yang pandai sudah berjalan dengan baik. Tidak ada lagi kelompok yang tidak menjawab pertanyaan sesuai materi pelajaran dalam menjawab.

b) Pembelajaran sudah berjalan sesuai dengan rencana pembelajaran yang dibuat. 2) Hal-hal yang perlu diperbaiki dalam kegiatan belajar mengajar pada siklus I adalah sebagai berikut : a) Dalam kegiatan belajar mengajar. b) Rencana pembelajaran perlu dilaksanakan sebaik mungkin dan dapat menggunakan waktu dengan baik. c) Dalam memberi soal-soal latihan perlu bervariasi. 4. Refleksi Berdasarkan hasil pengamatan yang diperoleh, maka hasil refleksi pada siklus I sebagai berikut : a. Kegiatan guru dalam pembelajaran sudah berjalan dengan baik. b. Metode teknik menghafal membuat siswa bersemangat dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam walaupun ada beberapa siswa yang belum tertarik dengan metode teknik menghafal. c. Prestasi siswa dalam mengikuti pelajaran masih dibawah tolok keberhasilan. Adapun hal-hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan siklus I adalah sebagai berikut : 1) Masih gaduh suasana kelas dalam belajar mengajar perlu dicari solusinya, misalnya anak yang sering gaduh disuruh duduk di depan.

2) Dalam menerima materi pelajaran sebagian siswa belum jelas, maka perlu ditingkatkan metodenya sehingga diharapkan siswa dapat menerima apa yang diajarkan guru dengan baik. d. Hasil belajar pada siklus I menunjukkan bahwa penelitian belum mencapai tolok ukur keberhasilan, untuk itu perlu diadakan siklus II pada materi pengertian sifat mustahil Allah. B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II Siklus II dilaksanakan melalui langkah-langkah yang hampir sama dengan siklus I sebelumnya, sebagaimana digambarkan dalam siklus II ini. 1. Perencanaan a. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah berdasarkan analisis pada refleksi I. b. Mempersiapkan instrumen penelitian yaitu materi pada siklus II. c. Merencanakan meningkatkan metode dalam menjelaskan materi pelajaran yaitu dengan menggunakan metode teknik menghafal. d. Merencanakan pembagian kelompok, setiap kelompok terdiri dari 2 siswa yang dikelompokkan sesuai dengan tempat duduk. 2. Pelaksanaan Penelitian tindakan kelas dilaksanakan satu kali pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2010 membahas tentang materi arti

sejumlah sifat mustahil Allah, melalui metode teknik menghafal. Adapun pelaksanaan pada siklus II dilakukan dengan langkah sebagai berikut : a. Sebagai apersepsi, membahas hafalan yang ditugaskan guru. b. Membagi hasil evaluasi pada siklus I dan membahas soal-soal yang dianggap sulit. c. Guru melanjutkan materi berikutnya dengan metode ceramah yang bervariasi dan teknik menghafal yang melibatkan anak untuk aktif dan berprestasi dalam pembelajaran. d. Guru membimbing anak untuk mengartikan sepuluh sifat mustahil Allah : 1) adam مدءل artinya tidak ada 2) Hudus سودحل artinya baru 3) Fana نفل artinya binasa 4) Mumasalatu lil hawadisi ثدااوحل ةلثمملا artinya sama dengan makhluk 5) Ihtiyaju bighoiri هريغبيتحل artinya membutuhkan bantuan yang lain 6) Ta addu ددءتل artinya terbilang 7) ajzu زجءل artinya lemah 8) Karohah ههركل

artinya terpaksa 9) Aljahlu لىهجل artinya bodoh 10) Almautu تومل artinya mati e. Guru menjelaskan materi yang dibaca bersama mengartikan sepuluh sifat mustahil Allah. f. Menunjuk wakil dari kelompok untuk mengajukan pertanyaan sedang kelompok lain menjawabnya. g. Memberikan penguatan pada hasil jawaban siswa. h. Memberikan soal yang harus dijawab secara bersaingan, yaitu siapa yang cepat dia yang dapat, maksudnya siapa yang cepat menjawab ia dapat nilai. i. Memberikan evaluasi untuk siklus II. j. Memberikan kesempatan pada siswa untuk melakukan refleksi pada proses pembelajaran yang dilakukan. 3. Pengamatan Pengamatan dilakukan pada satu obyek yaitu siswa. a. Hasil pengamatan aktif dan prestasi siswa dalam pembelajaran di kelas adalah sebagai berikut : 1) Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran sudah baik, hal ini dapat dilihat dengan setiap adanya pertanyaan siswa langsung menunjukkan jari, meskipun kadang jawaban belum sesuai.

2) Pembelajaraan dengan metode teknik menghafal sekarang sangat diminati anak, buktinya setiap selesai pembelajaran selalu meminta pertanyaan. 3) Pelaksanaan teknik menghafal lebih baik dari siklus I. beberapa siswa mampu bertanya dan menjawabnya sesuai dengan materi. 4) Pengamatan yang dilakukan pada siswa dengan melihat pengerjaan tes formatif pada siklus II sebagai berikut : a) Siswa sudah menguasai pelajaran dengan baik. b) Dalam menyelesaikan soal, siswa sering tergesa-gesa dan kurang teliti dalam membaca soal dan memahaminya. b. Hasil pengamatan proses pembelajaran pada siklus II sebagai berikut: 1) Pengelolaan kelas dan proses kegiatan belajar mengajar sudah bagus. 2) Metode teknik menghafal yang dilakukan mudah digunakan dalam proses pembelajaran. 4. Refleksi Penelitian hasil pengamatan pada siklus II. Hasil refleksi siklus II adalah sebagai berikut : a. Guru mampu memotivasi belajar siswa dengan baik, sehingga siswa mampu mengikuti pembelajaran dengan aktif serta meningkatkan prestasi belajarnya.

b. Pembelajaran dengan metode teknik menghafal telah terlaksana dengan baik, terbukti dengan meningkatnya prestasi siswa dibandingkan dengan pelaksanaan siklus II. c. Pengelolaan pelajaran oleh guru berlangsung lebih baik, terbukti hasil belajar pada siklus II menunjukkan bahwa penelitian sudah mencapai indikator keberhasilan penelitian yang diharapkan. Untuk itu, siklus dapat dihentikan. Soal Tes Formatif Siklus I Uraikan soal dibawah ini dengan singkat dan jelas! 1.Apa pengertian mustahil? 2.Apakah kebalikan sifat wajib wujud? 3.Apa sifat mustahil allah yang keempat? 4.Apa kebalikan sifat wajib baqo? 5.Sebutkan kebalikan dari wahdaniyah! 6.Apa kebalikan mukholafatu lil hawaditsi? 7.Apa kebalikan sifat qidam? 8.Apa kebalikan sifat qiyamuhu? 9.Apa kebalikan sifat ilmu? 10.Apa kebalikan sifat hayat? Penilaian Apabila siswa menjawab dengan sempurna maka nilainya adalah masing-masing nomor mendapat nilai 10. Dengan demikian jika anak menjawab dengan tepat dan sempurna maka akan mendapatkan nilai.

Soal Tes Formatif Siklus II Jawablah pertanyaan dibawah ini! 1. Apa arti sifat mustahil Allah karohah? 2. Apa arti sifat mustahil Allah ajzun? 3. Apa arti sifat mustahil Allah Jahlu? 4. Apa arti sifat mustahil Fana? 5. Apa arti sifat mustahil adam? 6. Apa arti sifat mustahil Fana? 7. Apa arti sifat mustahil Hudus? 8. Apa arti sifat mustahil ikhtiyaju? 9. Apa arti sifat mustahil mautu? 10. Sifat mustahil apakah yang artinya sama dengan makhluk? Penilaian

Apabila siswa menjawab dengan sempurna maka nilai untuk masing-masing nomor adalah 10. Dengan demikian jika anak menjawab dengan tepat dan sempurna maka akan mendapatkan nilai. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Siklus I a. Data Hasil Pengamatan 1) Aktifitas dan Prestasi Belajar Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi soal dengan tujuan untuk mengetahui tigkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan metode yang telah dilakukan. Tabel 3.1 Pendekatan dengan Indikator bagi Siswa Berprestasi Siklus I No Komponen Jumlah Prosentase

1 Prestasi 6 23,08% Tabel 3.2 Instrumen Hafalan Siklus I No Interval Nilai Jumlah Prosentase 1 1 3 - - 2 4 6 8 30,77% 3 7 8 7 26,93% 4 9 10 11 42,30 % Jumlah 26 % Perhitungan siklus I prestasi belajarnya tergolong cukup. Hal ini dapat dilihat dari hasil klasifikasinya sebagai berikut : a) Prestasi tinggi ada 11 siswa dengan prosentase 42,30% b) Prestasi sedang ada 7 siswa dengan prosentase 26,93% c) Prestasi rendah ada 8 siswa dengan prosentase 30,77 % Kesimpulan dari 26 siswa terdapat 18 siswa dengan prosentase 69,23 % yang berprestasi tinggi 6 siswa berprestasi cukup dengan prosentase 23,08% dan 8 siswa yang berprestasi rendah dengan prosentase 30,77%. Tabel 3.3 Rekapitulasi Nilai Siklus I No Uraian Hasil Siklus I 1 Nilai rata-rata tes formatif 73,47 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 18 3 Prosentase ketuntasan belajar 69,23% Dari tabel diatas dapat dijelaskan dengan menerapkan metode teknik menghafal diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa 73,47 dan ketuntasan belajar mencapai 69,23% atau ada 18

siswa dari 26 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai 70 hanya sebesar 69,23%, lebih kecil dari prosentase yang dikehendaki yaitu 80%, hal ini disebabkan karena setelah guru menginformasikan setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan teknik menghafal dan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi untuk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksud dan diinginkan guru dengan menerapkan pembelajaran metode teknik menghafal. b. Refleksi 1) karena hasil yang diperoleh siswa belum mencapai ketuntasan yang diharapkan, sehingga guru perlu membangun motivasi jalannya pembelajaran 2) karena siswa belum paham akan metode teknik menghafal, sehingga guru perlu hendaknya membimbing siswa untuk merumuskan kesimpulan / menemukan konsep dengan benar. 3) untuk penggunaan waktu yang efisien, sehingga perlu pengelolaan waktu yang lebih baik. Pelaksanaan kegiatan belajar siklus I ini masih terdapat kekurangankekurangan, maka perlu adanya refleksi untuk dilaksanakan pada siklus II antara lain :

1) Guru dalam memotivasi siswa dapat membuat siswa termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung. 2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa, baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya 3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan / menemukan konsep 4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan 5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi soal-soal dan memberi soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar. 2. Siklus II a. Data Hasil Pengamatan 1) Aktifitas dan Prestasi Belajar Siswa Tabel 3.4 Pendekatan Indikator Instrumen Prestasi pada siklus II No Komponen Jumlah Prosentase 1 Prestasi 8 30,76 % 2) Jumlah dan Prosentase Prestasi Anak Instrumen yang digunakan adalah instrumen mengartikan, jumlah dan prosentase tingkat prestasi anak pada siklus II adalah:

Tabel 3.5 Instrumen Mengartikan Ssiklus II No Interval Nilai Jumlah Prosentase 1 2 3 4 1 3 4 6 7 8 9-10 - 3 2 21-11,53 % 7,70 % 80,77 % Jumlah 26 % Perhitungan siklus II prestasi belajarnya tergolong rata-rata baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil klasifikasinya sebagai berikut : a) Prestasi tinggi ada 21 siswa dengan prosentase 80,77 % b) Prestasi sedang ada 2 siswa dengan prosentase 7,70 % c) Prestasi rendah ada 3 siswa dengan prosentase 11,53 % Tabel 3.3 Rekapitulasi Nilai Siklus II No Uraian Hasil Siklus I 1 Nilai rata-rata tes formatif 90,23 2 Jumlah siswa yang tuntas belajar 23 3 Prosentase ketuntasan belajar 88,26 % Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif 90,23 dan dari 26 siswa sudah tuntas belajar sebanyak 23 siswa, sedangkan 3 siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar. Maka secara klasikal ketuntasan ketuntasan yang telah dicapai sebesar 88,26 % (termasuk dalam kategori tuntas). Hasil pada siklus II mengalami peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan pembelajaran metode teknik menghafal sehingga siswa menjadi terbiasa dengan pembelajaran, sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah diberikan.

b. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode teknik menghafal. Dari data-data yang diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut : 1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik, meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna. Akan tetapi prosentase pelaksanaannya masing-masing aspek sudah memenuhi indikator keberhasilan sehingga siklus dihentikan. B. Pembahasan Pelaksanaan penelitian siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan, hal tersebut dapat dilihat dari belum tercapainya keaktifan siswa secara optimal yaitu hanya 11 anak dengan prosentase 42,30 %. Prinsip belajar tuntas adalah dapat menciptakan peserta didik memiliki kemampuan dan mengembangkan potensi yang dimiliki, mengecilkan perbedaan antara anak cerdas dengan anak yang kurang cerdas. Belajar tuntas dapat menciptakan anak didik dapat mencapai tujuan pembelajaran sehingga anak yang kurang cerdas mencapai sebagian atau tidak sama sekali tujuan pembelajaran. Prestasi adalah hasil yang dicapai oleh seorang peserta didik yang memuaskan dalam satu proses pembelajaran berlangsung, akrena setelah

proses pembelajaran guru akan mengadakan evaluasi sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan. Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah : 1. Faktor yang berasal dari dalam diri sendiri (internal), antara lain : (a) faktor jasmani, (b) faktor psikologis. 2. Faktor dari luar dirinya (eksternal) antara lain : (a) lingkungan keluarga, (b) lingkungan sekolah, (c) lingkungan masyarakat, (d) lingkungan kelompok. Belajar adalaah proses perubahan tingkah laku berkat pengalaman dan latihan. Pada pelaksanaan Siklus II diperoleh nilai rata-rata 90,23 dengan rincian dari 26 siswa yang diteliti ada 21 siswa yang tuntas dengan prosentase ketuntasan 80,77 %, sedangkan jumlah yang aktif ada 18 siswa dengan prosentase 69,23 %, serta jumlah siswa yang berprestasi ada 5 siswa dengan prosentase 19,29 %. Dari hasil keseluruhan penelitian ini dinyatakan sudah mencapai indikator yang diharapkan, maka siklus dihentikan. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I siswa aktif (46,15 %) dan prestasi (22,08 %). Pada siklus II siswa aktif (57,69 %) dan prestasi (30,77 %). Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui metode teknik menghafal dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Kelas III.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Teknik menghafal dapat mendukung peningkatan prestasi siswa pada materi Sifat Mustahil Allah Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di kelas III Semester II SD Negeri 2 Candiroto Temanggung. Berdasarkan hasil pada siklus I prestasi baik terdapat 12 siswa dengan presentase 46,15%, pada siklus II terdapat 15 anak berprestasi baik dengan presentase 57,69%. B. Saran 1. Hendaknya guru lebih mempersiapkan diri sebelum mengajar, karena dengan persiapan yang matang akan sangat mempengaruhi aktifitas belajar siswa baik secara visual, lisan, mendengarkan, gerak, menulis, membaca dan sebagainya. 2. Hendaknya guru lebih kreatif dalam memberikan pelajaran, dengan belajar kreatif anak mudah mencapai prestasi yang diharapkan. 3. Hendaknya guru lebih terampil dalam mengajar karena keterampilan guru dalam mengajar sangat mempengaruhi kedisiplinan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar guna mencapai puncak prestasi.

PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG UPT DINAS PENDIDIKAN KECAMATAN CANDIROTO SD NEGERI 2 CANDIROTO Alamat : Jln. Wonoboyo No. 9 Dotaan, Candiroto Temanggung SURAT KETERANGAN PENELITIAN No : 421.2 / 49 / 2010 Yang bertanda tangan dibawah ini Kepala SD Negeri 2 Candiroto Kecamatan Candiroto Kabupaten Temanggung, menerangkan bahwa : Nama : SALKIYAH Tempat / tanggal lahir : Temanggung, 16 Agustus 1960 Pekerjaan : Mahasiswa STAIN Salatiga Fakultas TArbiyah NIM : 11408252 Alamat : Randusari, Muntung, Candiroto Temanggung Benar-benar telah melakukan Penelitian Tindakan Kelas pada bulan Mei 2010 dalam rangka menyusun Skripsi dengan judul PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE TEKNIK MENGHAFAL. mestinya. Demikian surat keterangan ini kami buat untuk digunakan sebagai mana Candiroto, 09 Agustus 2010 Kepala SD Negeri 2 Candiroto