LKj - IP. INSPEKTORAT provinsi Jawa timur. & accountability. service excellence. towards. Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "LKj - IP. INSPEKTORAT provinsi Jawa timur. & accountability. service excellence. towards. Instansi Pemerintah. Laporan Kinerja"

Transkripsi

1 towards & accountability service excellence edisi Tahun Anggaran 2017 LKj - IP Laporan Kinerja Instansi Pemerintah INSPEKTORAT provinsi Jawa timur

2 INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR

3 Prolog kata pengantar Dengan mengucapkan puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmad dan karunia-nya, Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 selesai disusun. Dengan misi melaksanakan pengawasan dan pembinaan internal atas penyelenggaraan pemerintahan di Jawa Timur secara profesional, obyektif, dan akuntabel, serta untuk mewujudkan visi Menjadi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang profesional dan akuntabel dalam rangka mewujudkan Good Governance menuju Clean Government di Jawa Timur, maka merupakan suatu keharusan bahwa tingkat pencapaian kinerja yang jelas dan terukur, sehingga dapat diketahui keberhasilan dan kegagalan pencapaian target yang telah ditetapkan. Tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi Jawa Timur sebagai Aparatur Pengawas Internal Pemerintah mempunyai tugas pokok dan fungsi utama sebagai Pembina Organisasi Perangkat Daerah di Lingkungan internal Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Inspektorat dituntut harus mampu memberi jaminan terhadap pelaksanaan pemerintahan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sesuai dengan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dengan berpedoman pada PermenPAN Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja, diwajibkan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP) diharapkan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Provinsi Jawa Timur telah sesuai dengan pedoman penyusunan dan mampu menggambarkan kinerja selama Tahun Akhir kata dengan tersusunnya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Provinsi Jawa Timur diharapkan dapat digunakan sebagai bahan evaluasi untuk meningkatkan kinerja dimasa yang akan datang. INSPEKTUR PROVINSI JAWA TIMUR Drs. NURWIYATNO, M.Si

4 Chapter#1#Pendahuluan Fokus Inspektorat Provinsi Jawa Timur dalam pembahasan laporan ini adalah penjabaran dari rencana strategis yang telah ditetapkan untuk Tahun dan telah direvisi beberapa kali agar dapat merepresentasi akan kebutuhan yang ada. Sebagaimana yang tertuang dalam dokumen rencana strategis bahwa isu-isu yang diangkat oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur antara lain pengawalan atas ketertiban pengelolaan barang/aset milik daerah, menurunnya kerugian daerah, perolehan peringkat terbaik untuk evaluasi pemerintah daerah hingga ketaatan penyampaian unit pengelola gratifikasi oleh masing-masing OPD kepada Inspektorat Provinsi Jawa Timur. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja, diwajibkan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP), serta sesuai visi dan misi Inspektorat Provinsi Jawa Timur untuk Menjadi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang profesional dan akuntabel dalam rangka mewujudkan Good Governance menuju Clean Government di Jawa Timur, maka disusunlah dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Provinsi Jawa Timur dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan dan kendala serta solusi yang akan dilaksanakan dalam mencapai tujuan organisi.

5 Maksud & Tujuan art & Design a. Memantau pencapaian kinerja Inspektorat Provinsi Jawa Timur selama Tahun 2017 sesuai dengan target dan sasaran rencana strategis. b. Melaporkan pencapaian kinerja dan menilai keberhasilan Inspektorat Provinsi Jawa Timur serta menyajikan solusi atas kendala yang dihadapi selama Tahun 2017 guna terwujudnya sasaran organisasi. c. Sebagai bahan penyempurnaan dokumen perencanaan periode yang akan datang. d. Penyempurnaan pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang. e. Menjadi sumber informasi dalam menyempurnakan berbagai kebijakan yang diperlukan. f. Sebagai informasi akuntabilitas kepada publik atas pengelolaan sumber dana dan sumber daya aparatur yang terdapat pada Inspektorat Provinsi Jawa Timur selama Tahun Anggaran g. Sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 60 Tahun 2016 tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi Jawa Timur yaitu melaksanakan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan tugas pembantuan oleh Perangkat Daerah serta fungsi perencanaan program pengawasan, perumusan kebijakan dan fasilitasi pengawasan serta pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas pengawasan. Adapun pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Inspektorat Provinsi Jawa Timur terbagi dalam dua pelaksana yaitu pejabat struktural dan pejabat fungsional auditor. Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur dilaksanakan oleh Kelompok Jabatan Fungsional Auditor (Pertama, Muda dan Madya), Bidang-bidang sesuai dengan leading sectornya yang terdiri dari 4 (empat) bidang yaitu Bidang Keuangan dan Pengelolaan Aset, Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Bidang Pemerintahan dan Bidang Kesejahteraan Rakyat serta didukung oleh Sekretariat dengan 3 (tiga) Sub Bagian yaitu Sub Bagian Tata Usaha, Sub Bagian Penyusunan Program dan Anggaran serta Sub Bagian Keuangan.

6 Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAPKIN) yang disusun secara rutin setiap tahun diharapkan mampu menyajikan informasi kepada seluruh pengguna laporan yang selalu menuntut akan keterbukaan dan ketepatan penyampaian informasi sesuai harapan pengguna. Inspektorat Provinsi Jawa Timur yang mengemban misi meningkatkan reformasi birokrasi dan pelayanan publik dituntut untuk mampu mengawal keberhasilan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menjadi pemerintahan yang bersih, transparan, efektif dan akuntabel. Perwujudan atas good governance dan clean government sangat diharapkan oleh masyarakat Jawa Timur yang selama ini banyak diperbincangkan diberbagai media yang menuntut segera direalisasikan dalam kegiatan operasional sehari-hari diseluruh organisasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Memperhatikan beberapa hal diatas, Inspektorat Provinsi Jawa Timur berusaha untuk mengedepankan isu-isu strategis dan mencoba untuk mengungkap dalam sebuah laporan. Adapun yang difokuskan dalam pembahasan laporan ini adalah penjabaran dari rencana strategis yang telah ditetapkan untuk Tahun dan telah direvisi beberapa kali agar dapat merepresentasi akan kebutuhan yang ada. Sebagaimana yang tertuang dalam dokumen rencana strategis bahwa isu-isu yang diangkat oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur antara lain pengawalan atas ketertiban pengelolaan barang/aset milik daerah, menurunnya kerugian daerah, perolehan peringkat terbaik untuk evaluasi pemerintah daerah hingga ketaatan penyampaian unit pengelola gratifikasi oleh masing-masing OPD kepada Inspektorat Provinsi Jawa Timur. Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja, diwajibkan menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj IP), serta sesuai visi dan misi Inspektorat Provinsi Jawa Timur untuk Menjadi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang profesional dan akuntabel dalam rangka mewujudkan Good Governance menuju Clean Government di Jawa Timur, maka disusunlah dokumen Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Provinsi Jawa Timur dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan dan kendala serta solusi yang akan dilaksanakan dalam mencapai tujuan organisasi.

7 JABATAN Inspektur 1% INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR Inspektur Pembantu Bidang 3% Sekretaris 1% Kepala Sub Bagian 2% Auditor Madya 13% Staf Sekretariat 50% ` Auditor Muda 20% Auditor Pertama 8% Auditor Kepegawaian 2% PNS : 117 Non PNS : 5 GOLONGAN HUMAN RESOURCES Sumber Daya Aparatur 100% 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% Gol. 4 Gol. 3 Gol. 2 Gol. 1 d 1 18 c b a L a p o r a 15 n K i n e r j a I n s t a 15 n s i P e m e r i n t a h 3

8 R encana strategis merupakan sebuah rule untuk mencapai tujuan, visi dan misi organisasi dengan menetapkan sasaran-sasaran strategis selama 5 tahun kedepan serta program dan kegiatan yang akan dilaksanakan guna memastikan bahwa kegiatan operasional tetap berada didalam koridornya. Sesuai dengan visinya bahwa Inspektorat Provinsi Jawa Timur menjadi Aparat Pengawasan Internal Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang profesional dan akuntabel dalam rangka mewujudkan Good Governance menuju Clean Government di Jawa Timur serta misi Inspektorat Provinsi Jawa Timur yaitu melaksanakan pengawasan dan pembinaan internal atas penyelenggaraan pemerintahan di Jawa Timur secara profesional, obyektif, dan akuntabel. Dari misi tersebut ditetapkan sebuah tujuan organisasi Inspektorat Provinsi Jawa Timur yaitu meningkatkan akuntabilitas pengelolaan keuangan dan kinerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan menetapkan 4 indikator yang dijadikan sebagai sasaran strategis. Adapun 4 sasaran strategis tersebut antara lain: - Meningkatnya akuntabilitas keuangan OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. - Meningkatnya akuntabilitas kinerja OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. - Meningkatnya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur. - Menurunnya permasalahan terkait laporan gratifikasi di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Masing-masing sasaran strategis di atas memiliki indikator kinerja sebagai penjabaran atas program atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur. Secara keseluruhan terdapat 9 indikator kinerja yang digunakan sebagai alat ukur apakah telah tercapai sasaran organisasi atau masih dibawah target yang telah ditetapkan. Implementasi atas 4 sasaran strategis diatas dijabarkan melalui Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pemerintah dan Program Peningkatan Sistem Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah.

9 Perencanaan & Perjanjian Kinerja Chapter II NO. RENCANA KINERJA TAHUNAN Tindak lanjut atas penetapan target selama 5 tahun kedepan yang dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis selanjutnya dikerucutkan dalam target tahunan yang dituangkan dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan. Substansi dari dokumen Rencana Kinerja Tahunan terdiri dari sasaran, indikator, dan target yang akan dicapai selama tahun Sasaran pada tahun anggaran 2017 masih menitikberatkan pada kerugian daerah dan tindak lanjut atas hasil pemeriksaan baik atas pemeriksaan APIP maupun pihak eksternal (BPK) serta rendahnya tingkat pelaporan gratifikasi oleh tiap-tiap OPD ke Inspektorat Provinsi Jawa Timur. Adapun rincian atas dokumen tersebut dapat digambarkan dalam matriks berikut : SASARAN STRATEGIS TAHUN TARGET TAHUNAN SAT. DASAR URAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Persentase Laporan Keuangan OPD sesuai % SAP 2. Persentase Nilai Temuan Keuangan yang ditindaklanjuti/ dikembalikan ke Kas Daerah sesuai hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKPD % 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 0,5 Pemprov Jawa Timur 2. 1 Meningkatnya akuntabilitas keuangan OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Meningkatnya akuntabilitas kinerja OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur 3. Meningkatnya kinerja Pemerintah Kab./Kota di Jawa Timur 4. Meningkatnya Ketaatan Pelaporan Unit Pengendali Gratifikasi yang melapor tepat waktu 3. Persentase Tindak Lanjut Selesai - BPK RI % ITJEN Kemdagri dan Teknis lainnya % Inspektorat % Persentase penurunan jumlah temuan berulang Kode 01 dan 02 - BPK % ITJEN Kemendagri % Inspektorat % Persentase Kategori Hasil Evaluasi SAKIP OPD dengan Nilai A % Perluasan Zona Integritas bebas dari Korupsi % Prosentase Pegawai ASN yang mengisi dan menyampaikan LHKASN % Prosentase organisasi perangkat daerah yang telah dievaluasi pelaksanaan SPIP % Prosentase Laporan Pengaduan yang ditindaklanjuti % Persentase Kab/Kota dengan Hasil Penilaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan % Daerah (EKPPD) Minimal Tinggi 11. Persentase Unit Pengendali Gratifikasi OPD yang taat menyampaikan laporan kepada Unit % Pengendali Gratifikasi Pemprov Jatim 12. Persentase Unit Pengendali Gratifikasi OPD yang melapor secara tepat waktu kepada Unit % Pengendali Gratifikasi Pemprov Jatim

10 P ERJANJIAN KINERJA Penetapan kinerja yang telah ditentukan dalam dokumen Rencana Kinerja Tahunan selanjutnya dituangkan dalam perjanjian kinerja/kontrak kinerja yang disepakati antara Inspektur Provinsi Jawa Timur dengan Gubernur Jawa Timur selaku Pembina atau atasan langsung dari Kepala OPD. Pada kontrak kinerja disebutkan pula besaran anggaran yang akan digunakan untuk merealisasikan program kegiatan guna mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan. Adapun besaran anggaran yang digunakan pada Tahun 2017 adalah Rp ,00 dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp ,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp ,00. Besaran anggaran tersebut digunakan untuk melaksanakan 9 program yang terdiri dari : - Program Pelayanan Administrasi Perkantoran; - Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur; - Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah; - Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan; - Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH; - Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan; - Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan; - Program Pencegahan Korupsi; - Program Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan dalam rangka Peningkatan Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja.

11 Adapun perjanjian kinerja yang ditetapkan telah mengakomodir 2 program yang diuraikan SASARAN STRATEGIS dalam matriks berikut : INDIKATOR KINERJA Target (%) Program/kegiatan Anggaran (Rp) Meningkatnya akuntabilitas keuangan OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Meningkatnya akuntabilitas kinerja OPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Meningkatnya kinerja Pemerintah Kab./Kota di Jawa Timur Meningkatnya Ketaatan Pelaporan Unit Pengendali Gratifikasi yang melapor tepat waktu Persentase Laporan Keuangan OPD sesuai SAP 100 Persentase Nilai Temuan Keuangan yang ditindaklanjuti/dikembalikan ke Kas Daerah 0,5 sesuai hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKPD Pemprov Jawa Timur Persentase Tindak Lanjut Selesai - BPK RI 85 - Itjen Kemendagri dan Teknis lainnya 85 - Inspektorat 85 Persentase penurunan jumlah temuan berulang Kode 01 dan 02 - BPK RI 27 - Itjen Kemendagri dan Teknis lainnya 27 - Inspektorat 17 - Prosentase Laporan Pengaduan yang ditindaklanjuti Persentase Kategori Hasil Evaluasi SAKIP OPD dengan Nilai A Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Pemerintah Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah Penyusunan Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelengaran Pemerintahan Perluasan Zona Integritas bebas dari Korupsi 30 Pencegahan Korupsi Prosentase Pegawai ASN yang mengisi dan menyampaikan LHKASN 0 0 Prosentase organisasi perangkat daerah yang Program Peningkatan 100 telah dievaluasi pelaksanaan SPIP Sistem Pengawasan Internal Persentase Kab/Kota dengan Hasil Penilaian Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) Minimal Tinggi 100 dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah Persentase Unit Pengendali Gratifikasi OPD yang taat menyampaikan laporan kepada Unit 20 Pengendali Gratifikasi Pemprov Jatim Persentase Unit Pengendali Gratifikasi OPD yang Pencegahan Korupsi 0 melapor secara tepat waktu kepada Unit Pengendali 20 Gratifikasi Pemprov Jatim

12 Chapter 3 AKUNTABILITAS KINERJA Sasaran serta Indikator Program Kegiatan dinilai berdasarkan persentase atas kinerja Inspektorat Provinsi Jawa Timur dadari Tahun ke N-1 terhadap LHP Tahun N. Evaluasi atas capaian kinerja dilakukan untuk mengatahui tingkat keberhasilan dan memantau sasaran yang akan dicapai terkait dengan perkembangan/progres yang telah dilaksanakan atas program kegiatan yang diukur tingkat efisiensi anggaran dan capaian. Tujuan I : Meningkatnya Akuntabilitas Keuangan OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur No Target Program/ INDIKATOR KINERJA % % (%) kegiatan Target Realisasi Target Realisasi % % % % Persentase Laporan Keuangan OPD sesuai SAP Persentase Nilai Temuan Keuangan yang ditindaklanjuti/dikembalikan ke Kas Daerah sesuai hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKPD Pemprov Jawa Timur Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas 0,5 Aparatur 0,5 0,021 4,2 0,5 0,056 11,2 Pemerintah 3 Persentase Tindak Lanjut Selesai - BPK RI Itjen Kemendagri dan Program Teknis lainnya Peningkatan - Inspektorat Pengawasan dan Persentase penurunan Akuntabilitas jumlah temuan berulang Aparatur Kode 01 dan 02 Pemerintah - BPK RI Itjen Kemendagri dan Teknis lainnya Inspektorat Inspektorat Provinsi Jawa Timur sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah mempunyai kewajiban melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja OPD/Unit Kerja di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur

13 Persentase Laporan Keuangan OPD sesuai SAP Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pmerintah pada Pasal 57 ayat (2) Inspektorat Provinsi melakukan reviu atas laporan keuangan pemerintah daerah provinsi sebelum disampaikan Gubernur kepada Badan Pemeriksa Keuangan Inspektorat Provinsi Jawa Timur sebagai Quality Assurance telah melaksanakan Reviu Laporan Keuangan OPD target indikator kinerja pemeriksaan 54 OPD dan terealisasi 54 OPD. Inspektorat membuat pernyataan telah direviu yang merupakan salah satu unsur dari laporan hasil reviu, apabila terdapat informasi yang kurang andal/akurat/sah/ salah saji, maka diberikan usulan koreksi kepada PPKD atas laporan seuai dengan SAP dan SPI, apabila koreksi yang diusulkan dapat diterima oleh PPKD maka pernyataan telah direviu tanpa paragraf penjelas, jika koreksi yg diusulkan ditolak oleh PPKD maka pernyataan telah direviu dengan paragraf penjelas, dari hasil Reviu Laporan Keuangan terhadap 59 OPD masih terdapat kelemahan yaitu : - Keterlambatan Penyampaian Dokumen Pendukung dalam penyusunan Laporan Keuangan - Ketidak singkronan dokumen pengelola aset dengan penatausahaan keuangan Persentase Nilai Temuan Keuangan yang ditindaklanjuti/dikembalikan ke Kas Daerah sesuai hasil Pemeriksaan BPK RI atas LKPD Pemprov Jawa Timur BPK RI beserta dengan Inspektorat Provinsi Jawa Timur setiap tahun melaksanakan Pemantauan Kerugian Daerah atas Pemeriksaan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah BPK RI beserta Pemeriksaan Inspektorat Provinsi Jawa Timur. Nilai material indikasi kerugian daerah tidak lebih dari 3% atas total APBD Daerah, dijelaskan pada tabel tersebut diatas Inspektorat menargetkan Persentase Nilai Temuan Keuangan yang ditindaklanjuti/dikembalikan ke Kas Daerah tidak lebih dari 0,5 %. Inspektorat Provinsi Jawa Timur memiliki program kerja pengawasan dan pembinaan atas pengelolaan keuangan OPD, yaitu Evaluasi Kelengkapan dan Kesesuaian Pertanggungjawaban Belanja Daerah pada 54 OPD beserta unit kerjanya dimana dalam pelaksanaannya, Tim melakukan monitoring dan evaluasi Kelengkapan dan Kesesuaian Pertanggungjawaban Belanja Daerah sesuai Pedoman Kerja dan Pelaksanaan Tugas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Timur.

14 Data Nilai Temuan Keuangan yang ditindaklanjuti/dikembalikan ke Kas Daerah Tahun BPK (Rp) Inspektorat (Rp) , , , , , ,24 Jumlah , ,98 Dari penjelasan tabel diatas untuk Nilai Temuan Keuangan yang ditindaklanjuti/ dikembalikan ke Kas Daerah atas pemeriksaan BPK RI masih dalam tahap pemeriksaan. Dalam mengawal pengelolaan APBD mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban belanja keuangan daerah, Inspektorat Provinsi Jawa Timur berupaya menekan jumlah pengembalian ke Kas Daerah atas APBD Jawa Timur. Dampak positif pada keberhasilan dalam menyajikan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan penyempurnaan sistem pengelolaan APBD secara keseluruhan atas peran serta Inspektorat, BPKAD dan OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, oleh karena itu selama 5 (lima) tahun beruturut-turut sejak 2010 sd Pemerintah Provinsi Jawa Timur memperoleh Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas audit laporan keuangan pemerintah daerah yang dilaksanakan oleh BPK. Perolehan opini tidak mutlak bahwa pelaksanaan pengelolaan sudah baik, masih banyaknya kelemahan yang harus diperbaiki sehingga tidak ada lagi temuan yang masih berulang. Hal ini nampak dari hasil pemeriksaan Inspektorat Provinsi Jawa Timur serta BPK RI yang masih dijumpai temuan berulang pada beberapa OPD, antara lain: Pengelolaan dan penatausahaan aset daerah yang belum tertib. Pengadaan barang dan jasa yang kurang sesuai dengan spesifikasi dan sesuai ketentuan. Laporan pertanggungjawaban penggunaan APBD yang kurang tertib. Dari kelemahan tersebut diatas Inspektorat Provinsi Jawa Timur beserta Badan Pengelolaan Keuangan & Aset Daerah Provinsi Jawa Timur mengambil langkah langkah perbaikan yaitu dengan : Melaksanakan Implementasi System Development Life Cycle (Pengembangan Sistem Aplikasi berkelanjutan) dalam pengelolaan teknologi informasi; Bimbingan Teknis Aplikasi Sistem Akuntansi Berbasis Akrual (SIBAKU) yang dikawal oleh BPKAD Provinsi Jawa Timur. Pendampingan penyusunan Laporan Keuangan OPD dimana Inspektorat sebagai Quality Assurance Laporan Keuangan OPD.

15 Penyelesaian tindak lanjut atas pengawasan Aparat Pengawas Internal Pemerintah yang terdiri dari hasil Pengawasan Inspektorat Provinsi Jawa Timur, Inspektorat Kementerian Dalam Negeri dan Inspektorat Kementerian Teknis. Untuk penyelesaian tindak lanjut atas pemeriksaan Inspektorat Provinsi Jawa Timur pada Tahun 2017 tidak dapat memenuhi target yang telah ditetapkan sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, sebagai perbandingan tindak lanjut dari tahun sebelumnya adalah sebagai berikut : Jumlah Rekomendasi yang Ditindaklanjuti Tindak lanjut selesai Penyelesaian tindak lanjut atas pemeriksaan Inspektorat Provinsi Jawa Timur yang belum ada progress penyelesaian sampai dengan Semester I Tahun 2017, antara lain : 1. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur 2. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur 3. Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur Penyelesaian tindak lanjut pada Tahun 2017 adalah sebesar 50%. Namun hasil tindak lanjut Inspektorat Provinsi selama Tahun 2017 masih dibilang belum mancapai titik maksimal diukur dari tahun lalu. Peningkatan akuntabilitas keuangan dapat diukur melalui 3 indikator capaian yaitu : 1) Persentase tindak lanjut atas temuan Inspektorat Provinsi Jawa Timur dan Inspektorat Jenderal Kementerian Teknis dengan status tuntas/selesai. 2) Menurunnya persentase temuan kerugian daerah yang terjadi pada OPD dari hasil pemeriksaan APIP, dan ketiga menurunnya persentase temuan berulang dari hasil pemeriksaan/audit yang dilakukan oleh APIP maupun oleh Aparat Pengawas Eksternal (APE) BPK RI.

16 3) indikator tersebut dapat tercapai dengan baik tidak hanya dipengaruhi oleh peran aktif dari APIP maupun APE, namun diperlukan pula upaya secara sungguh-sungguh dari OPD/obyek pemeriksaan dalam menindaklanjuti seluruh rekomendasi yang diberikan oleh Aparat Pengawas/Auditor. Dengan terselesaikannya seluruh tindak lanjut hasil pemeriksaan oleh aparat pengawasan baik aparat pengawas internal pemerintah maupun oleh pengawas eksternal diharapkan untuk kedepannya tidak akan terulang lagi temuan-temuan yang telah diangkat pada tahun sebelumnya, namun demikian dalam pelaksanaannya tidak mudah untuk meminimalisir temuan yang sudah ada sehingga terjadi temuan berulang. Adapun contoh temuan berulang yang muncul kembali ditemukan oleh aparat pengawas eksternal antara lain : pertanggungjawaban pelaksanaan perjalanan dinas kurang tertib, sistem pengendalian internal belum berfungsi sebagaimana mestinya, keterlambatan penyelesaian pekerjaan fisik secara tepat waktu oleh Pihak ketiga. Dampak terburuk terjadinya temuan berulang adalah terjadi pengembalian/setoran ke Kas Daerah, terhadap pengelolaan Belanja Daerah. Hal tersebut terjadi disebabkan karena OPD/obyek pemeriksaan belum sungguhsungguh melaksanakan rekomendasi yang telah disampaikan oleh APIP atas sebab dan akibat yang muncul dari sebuah temuan, serta resiko yang dapat terjadi dari temuan tersebut belum dapat disadari sepenuhnya oleh OPD. Inspektorat Provinsi Jawa Timur dan OPD berkoordinasi dalam menindaklanjuti rekomendasi hasil pemeriksaan, dimana dari hasil rekomendasi tersebut OPD diundang dalam Rapat Koordinasi Pengawasan atau mendatangi langsung OPD guna mendampingi dan memberikan solusi dalam penyelesaian rekomendasi dimaksud, sehingga proses penyelesaian tindaklanjut hasil pemeriksaan APIP dan APE dan terselesaikan dan kedepan tidak terulang kembali temuan yang sama.

17 Tujuan II : Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur No Program/ INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Prosen Target Realisasi Prosen Kegiatan % % % % % % II Persentase Kategori Hasil Evaluasi SAKIP OPD dengan Nilai Minimal A III Perluasan Zona Integritas bebas dari Korupsi Program Peningkatan IV Prosentase Pegawai ASN yang Sistem Pengawasan mengisi dan menyampaikan Internal dan Pengendalian LHKASN Pelaksanaan Kebijakan V Prosentase organisasi perangkat Kepala Daerah daerah yang telah dievaluasi pelaksanaan SPIP VI Prosentase Laporan Pengaduan yang ditindaklanjuti Akuntabilitas kinerja yang sejauh ini masih dianggap sebagai pemenuhan pelaporan saja harus secara perlahan-lahan diubah untuk menjadikan suatu kebutuhan dimana sebuah laporan yang telah disusun dapat menjawab seluruh pertanyaan dari stakeholder baik dari perspektif keuangan maupun kinerja. Hal inilah yang menjadi salah satu peran utama Inspektorat Provinsi Jawa Timur yakni melakukan fungsi consulting (sesuai PP 60 Tahun 2008 tentang SPIP) bagi seluruh OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam menyajikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana yang telah ditargetkan. SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA Target Realisasi % Meningkatnya akuntabilitas kinerja OPD di Persentase Kategori Hasil Evaluasi 80% lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur SAKIP OPD dengan Nilai Minimal A

18 NO. Dari hasil evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah didapatkan hasil sebagai berikut : Evaluasi Tahun 2017 atas SAKIP 2016 NAMA OPD 1 Dinas Perindustrian dan Perdagangan 85,65 A 2 RSUD dr. Saiful Anwar 85,42 A 3 Dinas Kelautan dan Perikanan 85,39 A 4 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 85,12 A 5 Dinas PU Bina Marga 84,57 A 6 Dinas Sosial 84,53 A 7 RSU Jiwa Menur 84,39 A 8 Dinas PU SDA 83,58 A 9 Dinas Kesehatan 83,27 A 10 Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan 83,16 A 11 RSUD. Haji Surabaya 83,12 A 12 Badan Pendapatan Daerah 83,11 A 13 RSUD dr. Soetomo 82,86 A 14 Dinas Peternakan 82,57 A 15 Dinas Perhubungan 82,28 A 16 RSUD dr. Soedono Madiun 81,7 A 17 Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman & Cipta Karya 81,69 A 18 Dinas Kehutanan 81,46 A 19 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 81,26 A 20 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 80,97 A 21 Badan Perpustakaan dan Arsip 80,82 A 22 Sekretariat DPRD 80,82 A 23 Badan Kepegawaian Daerah 80,72 A 24 Badan Pendidikan dan Pelatihan 80,60 A 25 Dinas Komunikasi dan Informatika 80,48 A 26 Dinas Pemberdayaan Masyarakat & Desa 80,45 A 27 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 80,42 A 28 Dinas Pendidikan 80,37 A 29 Dinas Koperasi dan UMKM 80,29 A 30 Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan 80,18 A 31 Biro Organisasi 80,17 A 32 Badan Kesatuan Bangsa & Politik 80,17 A 33 Inspektorat 80,13 A 34 Badan Penanaman Modal & Pelayanan Terpadu Satu Pintu 80,13 A 35 Dinas Perkebunan 80,13 A 36 Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak & Kependudukan 80,10 A 37 Biro Umum 80,07 A 38 Badan Ketahanan Pangan 80,07 A 39 Kantor Perwakilan Jawa Timur di Jakarta 80,07 A 40 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 80,06 A 41 Biro Administrasi Pembangunan 80,06 A 42 Biro Administrasi Perekonomian 80,04 A ANGKA KAT ANGKA KAT

19 Secara keseluruhan setiap tahun OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur menunjukkan trend yang semakin baik, terbukti sebagaimana diagram diatas menunjukkan bahwa SAKIP Tahun 2015 yang dievaluasi pada Tahun 2016 dari 71 OPD yang dievaluasi sebanyak 71 OPD atau 100% yaitu Kategori A (Memuaskan) 42 OPD atau 59%, Kategori BB (Sangat Baik) 15 OPD atau 22% dan Kategori B (Baik) 14 OPD atau 19%. Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah bukan hanya untuk OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, namun berlaku juga untuk seluruh Kabupaten/ Kota di Jawa Timur. Tahun 2017 Inspektorat beserta Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan evaluasi atas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah pada 26 Kabupaten/Kota yang hasilnya telah divalidasi oleh Kementerian PAN & RB RI, dengan hasil yaitu : NO PEMDA ANGKA KATEGORI ANGKA KATEGORI 1 Kab. Banyuwangi 80,12 A Kota Malang 70,94 BB Kab. Tulungagung 70,03 BB Kab. Pasuruan 65,65 B 62,28 B 5 Kab. Sidoarjo 64,04 B 72,74 BB 6 Kota Surabaya 63,08 B Kab. Pacitan 62,26 B 64,05 B 8 Kab. Malang 62,24 B Kota Pasuruan 61,88 B Kab. Bojonegoro 61,74 B 61,5 B 11 Kota Madiun 61,57 B 63,5 B 12 Kab. Madiun 61,42 B 60,82 B 13 Kab. Magetan 61,33 B 61,94 B 14 Kab. Lamongan 60,86 B 72,26 BB 15 Kab. Pamekasan 60,52 B Kota Blitar 60,27 B 72,06 BB 17 Kota Mojokerto 60,21 B 60,97 B 18 Kab. Probolinggo 60,10 B 70,04 BB 19 Kab. Gresik 60,08 B Kab. Ponorogo 58,43 CC 62,74 B 21 Kab. Bangkalan 54,55 CC 56,06 CC 22 Kab. Lumajang 53,66 CC 60,55 B 23 Kab. Jombang 53,12 CC 61,65 B 24 Kab. Nganjuk 52,54 CC 58,43 CC 25 Kab. Kediri 51,98 CC 61,41 B 26 Kab. Ngawi 51,80 CC Kab. Situbondo 51,20 CC 61,95 B 28 Kab. Sumenep 51,14 CC 60,15 B 29 Kota Probolinggo 51,11 CC 60,14 B 30 Kab. Bondowoso 51,11 CC Kab. Trenggalek 50,94 CC 60,02 B 32 Kab. Blitar 50,54 CC 62,86 B

20 NO PEMDA ANGKA KATEGORI ANGKA KATEGORI 33 Kota Kediri 50,41 CC 60,90 B 34 Kab. Mojokerto 50,08 CC 61,23 B 35 Kab. Sampang 50,06 CC 55,83 CC 36 Kab. Jember 48,92 C 58,12 CC 37 Kab. Tuban 45,58 C Kota Batu 41,72 C - - Dengan demikian dapat dikatakan bahwa OPD di Lingkungan Pemerintah serta Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Timur memiliki komitmen dan menganggap penting penyampaian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Pada Tahun 2017 dari 26 Laporan SAKIP Pemerintah Daerah yang mendapatkan Kategori BB, B dan CC meningkat hal ini disadari oleh masing masing Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur pentingnya Laporan Akuntabilitas Kinerja sebagai perwujudan atas capaian kinerja yang telah dilaksanakan. Akuntabilitas kinerja Pemerintah di Jawa Timur diikuti dengan transparansi keuangan daerah yaitu program penyampaikan laporan gratifikasi Tahun 2016, Inspektorat Provinsi Jawa Timur sebagai Verifikator atas gratifikasi yang diterima oleh pegawai OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Laporan gratifikasi disampaikan oleh Kepala Daerah serta jajaran Eselon II dan Eselon III untuk mengetahui pemberian dari pihak ketiga terkait pelaksanaan tugas sebagai aparat penyelenggara negara. Sejalan dengan program percepatan pemberantasan korupsi di Indonesia maka Provinsi Jawa Timur yang dikoordinir oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur memberikan edaran untuk melaporkan pemberian/gratifikasi kepada KPK. Kewajiban penyampaian laporan gratifikasi selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak diterimanya pemberian Pada Tahun 2017 Inspektorat Provinsi Jawa Timur akan melaksanakan Penilaian Mandiri terhadap proses pembangunan Zona Integritas. Selanjutnya hasil penilaian Tim Penilai Internal (TPI) dilaporkan kepada Pimpinan Instansi untuk diusulkan kepada Kementerian PAN dan RB guna dilakukan Reviu oleh Tim Penilai Nasional (TPN) sehingga bila nilainya mencukupi bisa segera ditetapkan sebagai intansi dengan predikat WBK/WBBM.

21 Pelaksanaan Sistim Pengendalian Intern Pemerintah Daerah pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur masih belum maksimal, hal ini disebabkan karena masih disusunnya Peraturan Gubernur Jawa Timur terkait Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Sistim Pengendalian Intern Pemerintah Daerah. Sebagai perwujudan pelaksanaan pengendalian intern, dalam pemeriksaan reguler yang dilakukan oleh auditor Inspektorat dilakukan juga pengendalian SPI, yang bertujuan pembinaan dan perbaikan serta pengawasan melekat, diharapkan bahwa pelaksanaan SPI dapat dilakukan oleh masing masing Organisasi Perangkat Daerah sebagai pembinaan awal. KEGIATAN OBYEK PEMERIKSAAN Pemeriksaan Reguler Evaluasi SPJ Kinerja Inspektorat Kab/Kota - 10 Penanganan pengaduan masyarakat (Dumas) baik yang diterima secara langsung maupun pelimpahan dari Kementerian. Adapun pengaduan masyarakat yang masuk ke Inspektorat Provinsi Jawa Timur dibedakan menjadi 2 pananganan, yaitu : 1) Pengaduan yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur maka ditindaklanjuti oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur. 2) Pangaduan yang ditujukan kepada Bupati/Walikota, jenis pengaduan ini merupakan pelimpahan dan bukan menjadi kewajiban Inspektorat Provinsi Jawa Timur untuk melakukan penyelesaian tindak lanjutnya. 3) Pengaduan yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Timur namun kejadian berada di Pemerintah Kabupaten/Kota jenis pengaduan ini merupakan kewenangan Inspektorat Kab/Kota untuk melakukan penyelesaian tindak lanjutnya. PENGADUAN MASYARAKAT : 50 0 Kemensetneg Kemendagri Kemenpan Pengaduan Saber Pungli 2016 Ombudsmen

22 Proses penanganan pengaduan secara prosedur telah dilaksanakan yaitu dengan melaksanakan pemeriksaan langsung/klarifikasi atau dengan menyampaikan surat pelimpahan pengaduan kepada entitas/pemerintah daerah terkait. Dari penjelasan tabel diatas masih terdapat beberapa proses tindaklanjut penanganan pengaduan masyarakat yang masih dalam proses, Inspektorat Provinsi Jawa Timur beserta Kementerian terkait telah menyampaikan kepada masing masing entitas/pemerintah daerah terkait untuk segera menindaklanjuti sesuai dengan kewenangannya.

23 Tujuan III : Meningkatnya Kinerja Pemerintah Kab./Kota di Jawa Timur No Target Program/ INDIKATOR KINERJA Target Realisasi Target Realisasi (%) Kegiatan % % % % % % I Peningkatan Persentase Kab/Kota Pembinaan dan dengan Hasil Penilaian Pengawasan dalam Kinerja Penyelenggaraan rangka Peningkatan Pemerintahan Daerah Akuntabilitas Keuangan (EKPPD) Minimal Tinggi dan Kinerja Sasaran Strategis MENINGKATNYA Kinerja Pemerintah Kab./Kota di Jawa Timur Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) Kabupaten/Kota disajikan oleh 38 Pemerintah Kabupaten/Kota se Jawa Timur yang selanjutnya di evaluasi oleh Tim Daerah Provinsi Jawa Timur yaitu Inspektorat, Biro Administrasi Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah dan Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur. Dalam kegiatan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) hasil Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah selanjutnya dilakukan kompilasi oleh Tim dari Kementerian Dalam Negeri yang selanjutnya diperoleh hasil akhir dan pemeringkatan secara Nasional. Adapun target dari Inspektorat Provinsi Jawa Timur adalah menjadikan Pemerintah Kabupaten/Kota di Jawa Timur memperoleh kategori nilai Tinggi. Progres pengawalan terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dapat ditunjukkan dengan hasil yang semakin banyak memperoleh kategori nilai/prestasi Tinggi. Berikut hasil Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (EKPPD) terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD) 38 Kabupaten/Kota yang telah divalidasi oleh Tim Nasional (Kementerian Dalam Negeri dan BPKP RI) sebagai berikut : No Nama Kabupaten/Kota Skor Prestasi Skor Prestasi 1 KABUPATEN TULUNGAGUNG 3,1123 ST 3,4191 ST 2 KOTA MALANG 3,0360 ST 3,4116 ST 3 KABUPATEN SIDOARJO 3,4783 ST 3,3992 ST 4 KOTA SURABAYA 3,3178 ST 3,3605 ST 5 KOTA BLITAR 3,0422 ST 3,3542 ST 6 KABUPATEN BANYUWANGI 3,2521 ST 3,3510 ST 7 KABUPATEN PASURUAN 3,1522 ST 3,3041 ST 8 KABUPATEN GRESIK 3,1851 ST 3,2906 ST 9 KABUPATEN MALANG 3,2355 ST 3,2670 ST 10 KABUPATEN TRENGGALEK 2,8791 T 3,2556 ST 11 KABUPATEN LAMONGAN 3,3148 ST 3,1944 ST 12 KOTA KEDIRI 3,0615 ST 3,1545 ST 13 KABUPATEN PACITAN 3,2011 ST 3,1253 ST

24 No Nama Kabupaten/Kota Skor Prestasi Skor Prestasi 14 KABUPATEN TUBAN 3,0803 ST 3,1199 ST 15 KOTA MADIUN 3,1092 ST 3,1007 ST 16 KABUPATEN MOJOKERTO 2,9689 T 3,0809 ST 17 KABUPATEN MADIUN 3,0331 ST 3,0784 ST 18 KOTA PROBOLINGGO 3,0876 ST 3,0599 ST 19 KABUPATEN JOMBANG 3,0585 ST 3,0384 ST 20 KABUPATEN SUMENEP 2,8000 T 3,0344 ST 21 KABUPATEN NGANJUK 3,3066 ST ST 22 KABUPATEN PROBOLINGGO 3,2593 ST 3,0027 ST 23 KABUPATEN NGAWI 2,8813 T 2,9912 T 24 KABUPATEN MAGETAN 2,9282 T 2,9911 T 25 KOTA MOJOKERTO 3,1988 ST 2,9679 T 26 KABUPATEN BONDOWOSO 2,9541 T 2,9665 T 27 KABUPATEN SAMPANG 2,9429 T 2,9314 T 28 KOTA PASURUAN 2,9424 T 2,9309 T 29 KABUPATEN LUMAJANG 2,9515 T 2,9259 T 30 KABUPATEN BOJONEGORO 3,0259 ST 2,9194 T 31 KOTA BATU 2,9825 T 2,9156 T 32 KABUPATEN BLITAR 2,8841 T 2,9027 T 33 KABUPATEN SITUBONDO 2,9302 T 2,8954 T 34 KABUPATEN BANGKALAN 2,8494 T 2,8824 T 35 KABUPATEN KEDIRI 2,9144 T 2,8570 T 36 KABUPATEN PONOROGO 2,8986 T 2,8405 T 37 KABUPATEN JEMBER 2,8595 T 2,8314 T 38 KABUPATEN PAMEKASAN 2,8007 T 2,7729 T Capaian prestasi yang semakin baik tersebut tidak dapat dipisahkan dari semakin besarnya peran Tim Evaluator dalam memberikan pemahaman kepada Pemerintah Kabupaten/Kota sehingga menjadikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang disusun oleh masing-masing Pemerintah Kabupaten/Kota menjadi lebih baik. Salah satu tugas Tim Evaluator adalah memastikan bahwa laporan yang disajikan oleh Pemerintah Kabupaten/Kota telah didukung dengan bukti pendukung yang dapat dipertanggungjawabkan, sehingga seluruh pertanyaan yang timbul dari tim verifikator dapat dijawab dengan keabsahan data yang ada. Langkah berikutnya setelah perolehan prestasi yang telah diraih tersebut, seluruh Kabupaten/Kota di Jawa Timur selalu dipacu untuk menyusun laporan yang lebih lengkap dan komprehensif yang selanjutnya dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri melalui Gubernur, kerja sama dengan OPD lain juga ditingkatkan antara Inspektorat Provinsi Jawa Timur dengan Biro Administrasi Pemerintahan Setda. Prov. Jatim guna mensukseskan target yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai akuntabilitas kinerja Pemerintah Daerah melalui penyusunan Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (LPPD). Kerjasama ini dilakukan dalam bentuk koordinasi dan pemantauan yang berkelanjutan selama proses evaluasi LPPD dan apabila terdapat dokumen yang belum dapat menjawab suatu indikator maka Biro Administrasi Pemerintahan Setda Prov. Jatim selaku koordinator penyusunan LPPD turut memberikan informasi terkait penyusun laporan.

25 Tujuan IV : Meningkatnya Ketaatan Pelaporan Unit Pengendali Gratifikasi yang melapor tepat waktu. No INDIKATOR KINERJA Target Program/ Target Realisasi Target Realisasi (%) Kegiatan % % % % % % Persentase Unit Pengendali Gratifikasi OPD yang taat menyampaikan laporan kepada Unit Pengendali Gratifikasi Pemprov Jatim Persentase Ketaatan Penyampaian Laporan Unit Pengendali Gratifikasi OPD kepada Unit Pengendali Gratifikasi Pemprov Jatim Pencegahan Korupsi Target 20% dari seluruh OPD yang menyampaikan laporan gratifikasi kepada Inspektorat Provinsi Jawa Timur atas gratifikasi yang diterima oleh pegawai OPD. Lapora n gratifikasi disampaikan oleh jajaran Eselon III dan Eselon II pemberian dari pihak pelaksanaan tugas penyelenggara Sejalan dengan pemberantasan maka Provinsi Jawa koordinir oleh Timur memberikan edaran Ketaatan Pelaporan Unit Pengendali Gratifikasi Yang Melapor Tepat Waktu untuk mengetahui ketiga terkait sebagai aparat negara. program percepatan korupsi di Indonesia Timur yang di Inspektorat Provinsi Jawa untuk melaporkan pemberian/gratifikasi kepada KPK. Kewajiban penyampaian laporan gratifikasi selambat-lambatnya 30 hari kerja sejak diterimanya pemberian.

26 Keberhasilan & Kegagalan T ahun Anggaran 2017 Inspektorat Provinsi Jawa Timur telah melaksanakan program program kinerja dengan menggunakan sistem mengutamakan pembinaan dan Good Governance menuju Clean Government di Jawa Timur. Langkah langkah yang diambil : 1. Reviu Laporan Keuangan OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, dimana Inspektorat pencegahan. progaram Pelaksanaan didukung sebagai Quality Assurance Laporan Keuangan OPD. dengan kegiatan yang berorientasi hasil yang maksimal, target yang telah ditetapkan dan 2. Temuan Keuangan oleh BPK RI atas Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah yang diperjanjikan telah telah ditindaklanjuti atau sebagian terlampaui atau disetor oleh masing masing tercapai. Keberhasilan entitas yang dikoordinir oleh pencapaian terget semata mata bukan dikerja perorangan namun organisasi yang mempunyai visi, misi dan tujuan yang sama yaitu Meningkatnya BPKAD dan Inspektorat Provinsi Jawa Timur; 3. Penyelesaian tindaklanjut dari pemeriksaan BPK RI atau APIP eksternal maupun internal Akuntabilitas Pengelolaan dengan mendatangi langsung Keuangan dan Kinerja di OPD terperiksa untuk Lingkungan Pemerintah melaksanakan pembahasan dan Provinsi Jawa Timur dengan program program dan kegiatan yang dijalankan. Kerjasama antar instansi perlu ditingkatkan guna tercapainya Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan Kinerja di Lingkungan Pemerintah penyelesaian atas rekomendasi temuan. 4. Menyampaikan kepada OPD terperiksa atas temuan BPK atau APIP yang berulang, sehingga pada pemeriksaan selanjutnya kelemahan dapat diperbaiki. Provinsi Jawa Timur sebagai perwujudan

27 5. Inspektorat Provinsi Jawa Timur beserta dengan Biro Organisasi Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur melaksanakan Evaluasi Sakip OPD di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang bertujuan guna mengetahui keberhasilan dan kendala serta solusi yang akan dilaksanakan dalam mencapai tujuan organisasi. 6. Sebagai perwujudan Pemerintah Provinsi Jawa Timur bebas dari korupsi, Inspektorat Provinsi Jawa Timur berkerjasama dengan KPK, Kementerian PAN & RB, melaksanakan Zona Integritas sebagai perwujudan area bebas korupsi atau pungli. 7. Inspektorat Provinsi Jawa Timur beserta Biro Pemerintahan Umum Sekretariat Daerah dan BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Timur melakasanakan Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah pada 38 Kab/Kota se Jawa Timur yang bertujuan untuk mengetahui keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dalam memanfaatkan hak yang diperoleh daerah dengan capaian keluaran dan hasil yang telah direncanakan. 8. Unit Pengendali Gratifikasi sebagai salah satu program yang dilaksanakan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur yang berkerjasama dengan KPK RI yang bertujuan untuk menyampaikan hasil kekayaan atau pendapatan yang diterima atau diperoleh diluar pendapatan tetap Pejabat eselon II di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

28 . Belanja Langsung 96% Prosentase Realisasi Anggaran Rp ,00 Rp ,00 Belanja Tidak Langsung 92% Rp ,00 Rp ,00 Tahun Anggaran 2017, Inspektorat Provinsi Jawa Timur mengelola anggaran belanja sebesar adalah Rp ,00 dengan rincian Belanja Tidak Langsung Rp ,00 dan Belanja Langsung sebesar Rp ,00 dengan total penyerapan anggaran sebesar Rp ,00 atau 95,54 % dari total anggaran keseluruhan. Dari realisasi tersebut dapat terinci sebagai berikut: 1. Belanja Tidak Langsung dengan anggaran Rp ,00 terealisasi sebesar Rp ,00 atau 95,53%. 2. Belanja langsung dengan anggaran Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau 95,55%, dengan penjabaran antara lain: 1) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau 97,14%. 2) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau 97,61% 3) Program Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau 94,42%. 4) Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau sebesar 89,28%. 5) Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH anggaran sebesar 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah 4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Rp ,00 5. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH 6. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan 7. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau 93,62%. 6) Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau 95,64%. 7) Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau 92,55%. 8) Program Pencegahan Korupsi anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau 94,27%. 9) Program Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan dalam rangka Peningkatan Akuntabilitas Keuangan dan Kinerja anggaran sebesar Rp ,00 terealisasi Rp ,00 atau 95,49%. Pada dasarnya seluruh program/kegiatan telah terlaksana dengan baik kecuali beberapa catatan program/kegiatan tersebut diatas dikarenakan mendasarkan pada prinsip kehematan, efisien dan efektif dalam mengelola anggaran belanja. Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00 Rp ,00

29 Inspektorat Provinsi Jawa Timur sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah Provinsi Jawa Timur mampu memenuhi beberapa target yang telah ditetapkan, antara lain: 1. Penyelesaian tindak lanjut atas temuan APIP dan APE yang ditargetkan selesai sebesar 100,00%, masih jauh dari harapan. Hal ini dikarenakan masih menganggap bahwa tindaklanjut hasil temuan APIP atau APE bukannya hal Inspektorat Provinsi Jawa Timur yang masing-masing ditargetkan 27%, namun masih terdapat kelemahan sehingga temuan berulang terus muncul; 4. Pencapaian skor dengan kategori Tinggi pada 38 Pemerintah Kabupaten/Kota penting, sesuai Peraturan Pemerintah atas penyusunan Laporan bahwa entitas terperiksa wajib Penyelenggaraan Pemerintahan menindaklanjuti rekomenasi hasil Daerah, dengan capaian kategori Tinggi temuan. 100%. 2. Pengawalan atas kerugian daerah di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jawa Timur yang ditetapkan pada 0,5% dari total APBD Provinsi Jawa Timur mampu ditekan pada angka 0,056%. 5. Pelaporan gratifikasi kepada Inpektorat Provinsi Jawa Timur oleh OPD yang ditargetkan 30% dari total seluruh OPD mampu terealisasi 100% atau dengan kata lain bahwa seluruh OPD telah 3. Temuan berulang pada hasil melaporkan gratifikasi kepada pemeriksaan Inspektorat Jenderal Inspektorat Provinsi Jawa Timur selaku Kementerian Dalam Negeri dan koordinator Unit Pencegahan Gratifikasi Namun demikian masih terdapat beberapa indikator yang menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan capaian Inspektorat Provinsi Jawa Timur belum tercapai targetnya, antara lain: 1. Tindak lanjut atas temuan Inspektorat ditargetkan selesai 85%; Provinsi Jawa Timur selama tahun Perolehan nilai evaluasi Sistem hanya mampu terselesaikan sebesar Akuntabilitas Kinerja Instansi 50% dari total Pemerintah yang yang ditargetkan 100% mendapatkan minimal nilai A meningkat sebanyak 42 OPD.

30 Terdapat indikator yang capaian targetnya masih dibawah penetapan, oleh karena itu agar pencapai target sesuai dengan yang telah ditetapkan maka kedepan Inspektorat Provinsi Jawa Timur berinisiatif mengambil langkah-langkah strategis sebagai berikut: 1. Melakukan koordinasi antar lini baik antar Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dan Aparat Pengawas Eksternal (BPK) untuk meningkatkan penyelesaian dan mencari solusi-solusi atas kendala tindak lanjut yang tertuang dalam rekomendasi di Laporan Hasil Pemeriksaan. 2. Memberikan pemahaman kepada OPD pentingnya melakukan pengawasan internal atas fungsi dan tugasnya, melakukan pembinaan internal secara berkala terhadap unit kerjanya, sehingga terwujud tata kelola administarasi dan pengelolaan keuangan yang baik dan sehat. Inspektorat Provinsi Jawa Timur sebagai consulting (konsultan/pendampingan) dan quality assurance (penjamin kualitas) baik untuk pengelolaan keuangan daerah maupun untuk pelaksanaan akuntabilitas instansi pemerintah sehingga Inspektorat dan OPD sebagai mitra dan partner yang baik dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan. Demikian laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah disusun sebagai panduan evaluasi atas tahun-tahun sebelumnya dan menjadi pedoman perbaikan untuk tahun kedepan sehingga seluruh target yang telah ditetapkan oleh Inspektorat Provinsi Jawa Timur dapat tercapai.

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas Kinerja Inspektorat Provinsi Kalimatan Tengah merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja selama tahun 2015 yang memuat realisasi kinerja dan capaian kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI ( LKIP ) 2016 INSPEKTORAT KOTA MOJOKERTO KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan Rahmat dan Hidayah-Nya semata akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

I N S P E K T O R A T

I N S P E K T O R A T PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU I N S P E K T O R A T Alamat :Jalan Nilam No. 7 Kotabaru Telp. (0518) 21402 Kode Pos 72116 KOTABARU ( LKj) TAHUN 2016 PERANGKAT DAERAH INSPEKTORAT KABUPATEN KOTABARU DAFTAR

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N 1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN

MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN MEWUJUDKAN BIROKRASI AKUNTABEL, EFEKTIF DAN EFISIEN 1 3 S A S A R A N R E F O R M A S I B I R O K R A S I Pemerintah yang bersih, akuntabel, dan berkinerja tinggi Pemerintah yang efektif dan efisien Pemerintahan

Lebih terperinci

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) Tahun Anggaran 2016 Inspektorat Kota Pagar Alam Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare i BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kinerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terciptanya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/696/KPTS/013/2014 TENTANG PENERIMA PENGHARGAAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas managerial dalam lingkungan organisasi yang bertujuan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan pada tiap

Lebih terperinci

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016

RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016 RESUME PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH TAHUN ANGGARAN 2015 IHPS I TAHUN 2016 A. PEMERIKSAAN KEUANGAN Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) TA 2015 adalah pemeriksaan

Lebih terperinci

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KOMISI YUDISIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN INTERNAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SEKRETARIS

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Gambaran Umum Badan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Berikut dijelaskan tentang tugas pokok dan fungsi, profil, visi misi, dan keorganisasian Badan Ketahanan Pangan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2015 i Kata Pengantar P uji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT KOTA BLITAR TAHUN 2015 PEMERINTAH KOTA BLITAR INSPEKTORAT Jalan Imam Bonjol Nomor 9 Blitar KATA PENGANTAR Sebagai bentuk telah terlaksananya suatu capaian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pengawasan Intern pemerintah merupakan unsur manajemen yang penting dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) sebagai pelaksana pengawasan

Lebih terperinci

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP

Jambi, Januari 2017 INSPEKTUR KOTA JAMBI, Drs. H. HAFNI ILYAS. Pembina Utama Muda. NIP KATA PENGANTAR Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan petunjuk, taufik dan hidayah-nya, Indikator Kinerja Utama (IKU) Inspektorat Kota Jambi Tahun 2017

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

RENCANA AKSI TAHUN 2018 INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR

RENCANA AKSI TAHUN 2018 INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR RENCANA AKSI TAHUN 2018 INSPEKTORAT PROVINSI JAWA TIMUR TARGET (%) NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA 1 2 3 4 5 6 7 1 Meningkatnya akuntabilitas keuangan Persentase Laporan Keuangan OPD sesuai SAP

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP-SKPD) TAHUN 2015 INSPEKTORAT KABUPATEN LABUHANBATU JL. SISINGAMANGARAJA No.062 RANTAUPRAPAT KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2015

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI 1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI,

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT - 1 - GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 140 / 26 / III /2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO

GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 140 / 26 / III /2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO GUBERNUR GORONTALO KEPUTUSAN GUBERNUR GORONTALO NOMOR 140 / 26 / III /2016 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN INSPEKTORAT PROVINSI GORONTALO TAHUN 2016 GUBERNUR GORONTALO, Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 69 TAHUN 2009 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2010 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 27 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN WAY KANAN DENGAN

Lebih terperinci

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG

Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG Rencana Kerja Tahunan (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN MALANG TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap

Lebih terperinci

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PEMERINTAH KABUPATEN MAROS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA

INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA INSPEKTORAT 2015 SEKRETARIAT KABINET REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KINERJA INSPEKTORAT SEKRETARIAT KABINET TAHUN 2014 Nomor : LAP-3/IPT/2/2015 Tanggal :

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN D A F T A R I S I DAFTAR ISI KATA PENGANTAR..... i DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL.... ix DAFTAR GAMBAR.... xi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG... I 1 B. DASAR HUKUM... I 1 C. GAMBARAN UMUM DAERAH...

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN WALIKOTA SAMARINDA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN WALIKOTA SAMARINDA NOMOR 23 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DENGAN RAHMAT YANG MAHA ESA WALIKOTA SAMARINDA,

Lebih terperinci

TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT

TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT (Berdasarkan Peraturan Bupati Sigi Nomor 28 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Perangkat Daerah) A. Inspektur. Inspektur mempunyai

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP)

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKIP) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 LKIP Inspektorat Kabupaten Pandeglang Tahun 2016 KATA PENGANTAR Laporan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 27 TAHUN 2014 TENTANG STANDAR AUDIT DAN REVIU ATAS LAPORAN KEUANGAN BAGI APARAT PENGAWAS INTERN

Lebih terperinci

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG

LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

Ringkasan eksekutif sasaran strategis Ringkasan eksekutif Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah bertanggung jawab untuk terus mengawal perjalanan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan serta mendorong tercapainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. 1.1. Latar Belakang. BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS Sebagaimana yang tertuang dalam rencana strategis Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah tahun 2010-2015, visi Inspektorat Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 INSPEKTORAT KABUPATEN SIDENRENG RAPPANG Daftar Isi DAFTAR ISI Kata Pengantar Daftar Isi i ii Bab I Pendahuluan o Dasar Pembentukan Oganisasi 1 o

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30 PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 30 TAHUN 2017 TENTANG KEWENANGAN KAPASITAS DAN TUGAS, INSPEKTORAT UNTUK MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA ORGANISASI

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2017 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KEPUTUSAN INSPEKTUR KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 700/Kep. 87 Insp/2016 Tentang PENETAPAN RENCANA

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang bertanda tangan

Lebih terperinci

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016

EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016 EVALUASI TEPRA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA TIMUR OKTOBER 2016 Realisasi belanja APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-provinsi Jawa Timur Oktober 2016 PROVINSI KABUPATEN/KOTA Provinsi Gorontalo Provinsi

Lebih terperinci

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT

KATA PENGNTAR RKT INSPEKTORAT KATA PENGNTAR Dengan rahmat Allah,SWT, Rencana Kerja Tahunan (RKT) Inspektorat Kabupaten Lingga Tahun 2017 ini selain berisi tentang Struktur, Tugas dan Fungsi Inspektorat, Program dan Kegiatan, Rencana

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 125 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR MENIMBANG

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2016 KABUPATEN PANDEGLANG TAHUN 2015 KEPUTUSAN INSPEKTUR INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG Nomor : 800/Kep.859 Insp/2015 Tentang PENETAPAN

Lebih terperinci

G U B E R N U R SUMATERA BARAT

G U B E R N U R SUMATERA BARAT c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Kebijakan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun 2016;

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, BAB I PENDAHULUAN Pemahaman kegiatan pengawasan harus berangkat dari suatu pemahaman manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing, actuating dan controlling. Controlling adalah salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance,

BAB I PENDAHULUAN. publik dalam rangka pemenuhan hak publik. Untuk pengertian good governance, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Akuntabilitas merupakan suatu bentuk kewajiban pertanggungjawaban atas pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi pemerintah dalam melaksanakan

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017 \ PERATURAN NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA. Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA DENPASAR INSPEKTORAT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) TAHUN 2015

PEMERINTAH KOTA DENPASAR INSPEKTORAT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) TAHUN 2015 PEMERINTAH INSPEKTORAT Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) TAHUN 2015 TAHUN 2016 KATA PENGANTAR Adanya tuntutan masyarakat untuk menciptakan tata kepemerintahan yang baik (good governance) telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan

BAB I PENDAHULUAN. Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan yang bersih, adil, transparan, dan akuntabel harus disikapi dengan serius dan sistematis.

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 34 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA INSPEKTORAT KOTA MATARAM DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertanggungjawaban rencana strategis kepada masyarakat dapat dilihat dari dua jalur utama, yaitu jalur pertanggungjawaban keuangan dan jalur pertanggungjawaban kinerja.

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/43/KPTS/013/2006 TENTANG TIM PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA INVESTASI NON PMDN / PMA PROPINSI JAWA TIMUR TAHUN 2006 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, SALINAN NOMOR 32/E, 2010 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 44 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN, SISTEM DAN PROSEDUR PENGAWASAN DALAM PENERAPAN STANDAR AUDIT DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA MALANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.925, 2013 KEMENTERIAN LUAR NEGERI. Pengawasan Intern. Perwakilan Republik Indonesia. Pedoman. PERATURAN MENTERI LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2013 TENTANG

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Imam Bonjol No. 9 Telp (0342)

PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Imam Bonjol No. 9 Telp (0342) PEMERINTAH KOTA BLITAR I N S P E K T O R A T Jl. Imam Bonjol No. 9 Telp (0342) 802499 Email: inspektorat@blitarkota.go.id B L I T A R KEPUTUSAN INSPEKTUR KOTA BLITAR NOMOR : 188/449a/410.203/2016 TENTANG

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 94 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA CABANG DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Inspektorat Kabupaten Lombok Barat BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) merupakan amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.88. 2016 KEMENLH-KEHUTANAN. Pengawasan Intern. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR P.83/MENLHK-SETJEN/2015

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 13 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA SKPD TAHUN LALU 2.1. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Perangkat Daerah Tahun Lalu dan Capaian Rencana Strategis (RENSTRA) Perangkat Daerah. Rencana Kerja

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR, GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 114 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS PEKERJAAN UMUM BINA

Lebih terperinci

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi 4.1.1. Visi Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, yang mencerminkan harapan

Lebih terperinci

1. PROFIL INSPEKTORAT KOTA MADIUN

1. PROFIL INSPEKTORAT KOTA MADIUN . PROFIL INSPEKTORAT KOTA MADIUN Foto dan Alamat Inspektorat Kota Madiun Alamat Inspektorat Kota Madiun Jalan Letjend Panjaitan No. 7 Madiun, Kode Pos 67 Jawa Timur Telepon (05) 458, Faximile (04) 458

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi merupakan suatu aktivitas yang memiliki tujuan (purposive activity). Tujuan akuntansi diarahkan untuk mencapai hasil tertentu, dan hasil tersebut

Lebih terperinci

URAIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2013

URAIAN KEGIATAN DAN PELAPORAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2013 2012, No.1059 6 LAMPIRAN: PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

Lebih terperinci

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT BUPATI LOMBOK BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 56 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Kandangan, Januari 2016 INSPEKTUR KABUPATEN, Ir.RUSMAJAYA,MT Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu

Lebih terperinci

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK salinan BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEBAK,

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN DALAM NEGERI DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PENGAWASAN TAHUN 2015

PENGAWASAN TAHUN 2015 No PENGAWASAN TAHUN 2015 A. Menurunnya Temuan Pemeriksaan Kasus Berindikasi Tindak Pidana Korupsi Selama tahun 2015 telah terjadi penurunan kasus berindikasi tindak pidana korupsi yaitu dengan realisasi

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Inspektorat Daerah Kabupaten Kulon Progo Tahun 2014 i Kata Pengantar P uji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, pada akhirnya Laporan Kinerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan umum dari penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum, dan daya saing daerah. Dengan terbitnya Undang-undang

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 78 TAHUN 2013 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2014 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR, Menimbang

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2017 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2018 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Tahun

Lebih terperinci

P E N U T U P P E N U T U P

P E N U T U P P E N U T U P P E N U T U P 160 Masterplan Pengembangan Kawasan Tanaman Pangan dan Hortikultura P E N U T U P 4.1. Kesimpulan Dasar pengembangan kawasan di Jawa Timur adalah besarnya potensi sumberdaya alam dan potensi

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 110 TAHUN 2016 TENTANG NOMENKLATUR, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS KEHUTANAN PROVINSI JAWA

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KOTA BEKASI BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 59 2017 SERI : E PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 59 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALI KOTA BEKASI NOMOR 46 TAHUN 2016 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 72 TAHUN 2012 TENTANG UPAH MINIMUM KABUPATEN / KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2013 GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

Lebih terperinci

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 57 TAHUN 2015 TENTANG KEWENANGAN INSPEKTORAT MENGAKSES DATA DAN INFORMASI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I P E N D A H U L U A N

BAB I P E N D A H U L U A N BAB I P E N D A H U L U A N 1.1 Latar Belakang Sulawesi Selatan adalah bagian dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan merupakan lembaga pengawas internal yang berkewajiban mengawal Penyelenggaraan Pemerintahan

Lebih terperinci

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 35 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM INTERNAL AUDIT (INTERNAL AUDIT CHARTER) DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA, Menimbang

Lebih terperinci

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR KEPUTUSAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 188/359/KPTS/013/2015 TENTANG PELAKSANAAN REGIONAL SISTEM RUJUKAN PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN

PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN PENINGKATAN AKUNTABILITAS KINERJA PROGRAM PUSAT DAN DAERAH DALAM MEMPERTAHANKAN OPINI WTP KEMENTERIAN KESEHATAN OLEH: Drs. Purwadi, Apt., MM., ME INSPEKTUR JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN Disampaikan pada

Lebih terperinci

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA PIAGAM AUDIT INTERN 1. Pengawasan Intern adalah seluruh proses kegiatan audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan

Lebih terperinci

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA TASIKMALAYA WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA Nomor : 20 Tahun 2009 Lampiran : - TENTANG PENGAWASAN INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA,

Lebih terperinci

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015

Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015 Lampiran 4. RENSTRA INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM TAHUN 2010 s/d 2015 TUGAS POKOK INSPEKTORAT DAERAH KABUPATEN KARANGASEM : Melaksanakan pembinaan dan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

Lebih terperinci