MAKALAH Pemikiran Alder dan Jung. Mata Kuliah : Sejarah Aliran Psikologi Dosen Pengampu : Dewi Khurun Aini, M. A
|
|
- Shinta Johan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MAKALAH Pemikiran Alder dan Jung Mata Kuliah : Sejarah Aliran Psikologi Dosen Pengampu : Dewi Khurun Aini, M. A Disusun oleh : Bagas Rizal Firmansyah ( ) Dwi Uji Astuti ( ) Khoirurrozikin ( ) Mohamad Fathul Faqih Madaniy ( ) Yulfa Choiru Umma ( ) PSIKOLOGI 1 B FAKULTAS PSIKOLOGI DAN KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2017
2 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan selalu berkembang dan mengalami kemajuan yang sangat pesat, seusai dengan perkembangan zaman dan perkembangan cara berpikir manusia. Begitu juga psikologi yang dahalu pada zaman Yunani merupakan bagian dari filsafat kini menjadi ilmu yang berdiri sendiri dan mempunyai pembahasan tersendiri. Psikologi sendiri secara bahasa mempunyai arti ilmu jiwa, pengertian ini diambil dari bahasa Yunani yaitu psyche ( jiwa ) dan logos ( ilmu ). Secara etimologi psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. Psikologi mengalami banyak sekali perkembangan yang sangat panjang sebelum berdiri sebagai ilmu pengetahuan. Williem Wundt adalah orang yang dikenal sebagai bapak psikologi, alasan yang menjadikan Williem Wundt menjadi bapak psikologi adalah karena beliau mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig, Jerman. Kemudian muncul berbagai aliran-aliran psikologi. Dalam makalah ini penulis mencoba untuk menjelaskan tentang aliran-aliran psikologi. Khususnya psikoanalisis dan individual psikologis yang diprakarsai oleh Alferd Adler dan Carl Jung B. Rumusan Masalah 1. Biografi serta pemikiran konsep kehidupan psikis individu Alferd Adler? 2. Biografi serta pemikiran konsep kehidupan psikis individu Carl Jung? 3. Perbedaan Alferd Adler dan Carl Jung dengan Sigmund Freud? C. Tujuan Penulisan Menjelaskan biografi Alferd Alder dan Carl Jung serta pemikiran tentang konsep manusia sebagai makhluk individu dan menjelaskan tentang perbedaan Alferd Alder dan Carl Jung dengan Sigmund Freud.
3 BAB II PEMBAHASAN 1. Biografi serta pemikiran konsep Alfred Adler I. Biografi Alfred Adler Alfred Adler dilahirkan di Wina pada tanggal 7 Februari 1870 sebagai anak ketiga. Ayahnya adalah seorang pengusaha. Sewaktu kecil Adler merupakan anak yang sakit-sakitan. Ketika berusia 5 tahun dia nyaris tewas akibat pneumonia. Pengalaman tidak menyenangkan berkaitan dengan kesehatan inilah yang kemudian mendorong dirinya untuk menjadi dokter. Adler lulus sebagai dokter dari Universitas Wina tahun Adler memulai karirnya sebagai seorang optalmologis, tetapi kemudian dirinya beralih pada praktik umum di daerah kelas bawah di Wina, sebuah tempat percampuran tempat bermain dan sirkus sehingga banyak pasien-nya yang pekerjaannya sebagai pemain sirkus. Kekuatan dan kelemahan para pemain sirkus inilah yang mengilhami dia mengembangkan konsep tentang inferioritas dan kompensasi. II. Berikut pemikiran Alfred Adler : Psikologi Individual Adler berpendapat bahwa manusia pertama-tama dimotivasikan oleh dorongan-dorongan sosial. Menurut Adler manusia pada dasarnya adalah mahluk sosial. mereka menghubungkan dirinya dengan orang lain, ikut dalam kegiatankegiatan kerja sama sosial, menempatkan kesejahteraan sosial diatas kepentingan diri sendiri dan mengembangkan gaya hidup yang mengutamakan orientasi sosial. sosial dibangun sejak bayi melalui pengalaman-pengalaman yang dijadikan sebagai pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan keyakinan Adler bahwa manusia paling banyak dipengaruhi oleh rencana-rencana untuk masa depan. Berusaha mencapai cita-cita atau mengantisipasi kejadian-kejadian yang akan terjadi di waktu yang akan datang dapat mempengaruhi tingkah laku seseorang. Perasasan perasaan Inferioritas Adler mengemukakan tentang perasaan inferioritas yang umum dirasakan sebagai kekuatan pemotivasi. Perasaan perasaan inferioritas beroprasi untuk menuntun ke peningkatan yang berkelanjutan. Dalam arti bahwa proses ini menunjukkan bahwa kekuatan motivasi mampu membuat seseorang bekerja lebih giat agar sesuatu yang diinginkan dapat tercapai. Gaya hidup Menurut Adler, dorongan untuk mencapai superioritas atau kesempurnaan bersifat universal, tetapi masing-masing seseorang berperilaku dengan cara yang
4 berbeda dalam usahanya untuk meraih hal tersebut, gaya hidup melibatkan perilaku-perilaku yang dengannya kita menyeimbangkan inferioritas yang sesungguhnya ataupun yang imajinatif. Kekuatan Kreatif Diri Konsep Adler tentang daya keatif diri adalah bahwa manusia memiliki kapasitas untuk menentukan kepribadian seusai dengan gaya hidup. Kemapuan dan pengalaman tertentu pada diri manusia melalui hereditas dan lingkungan, tetapi cara manusia menggunakannya secara aktif dan menginterpretasi pengalaman-pengalaman ini memberi dasar bagi kepribadian, sikap terhadap lingkungan. Urutan Kelahiran Selain menggunakan energi untuk menanggapi superioritas, Adler juga meyakini bahwa urutan kelahiran juga berpengaruh pada kepribadiannya Anak sulung biasanya merasa diabaikan, minder, dan pendiam. Hal ini terjadi karena orang tua yang sebelumnya memberikan kasih sayang penuh terhadap anak sulung, akan memberikan kasih sayangnya kepada anak yang lebih muda Anak tengah biasanya cenderung ambisius. Karena ia selalu ingin melebihi kakaknya. Ia cenderung memberontak atau iri hati. Namun, anak tengah mampu menyesuaikan diri dengan kakak atau adiknya. Anak bungsu biasanya lebih manja. Karena anak bungsu biasanya mendapatkan kasih sayang yang teramat banyak dibandingkan dari anak sulung dan anak tengah. Anak bungsu biasanya sulit beradaptasi dengan kedua kakaknya. 2. Biografi serta pemikiran konsep kehidupan psikis individu Carl Jung? I. Biografi Carl Jung Carl Gustav Jung, lahir 26 Juli 1875 di desa Kesswil (dekat Basel, Swiss) di pinggir danau Konstanz (Bodensee). Ia seorang anak laki-laki tunggal dari Paul Jung. Seorang pendeta desa dan ibunya bernama Emilie Preswerk Jung. Dia lahir di tengah keluarga besar yang cukup berpendidikan. Di antara anggota keluarga besar Jung senior ada yang jadi pendeta dan mempunyai pemikiran yang eksentrik. Ayah Carl Gustav Jung adalah seorang filolog dan seorang pendeta protestan, yang lahir dari keluarga yang banyak menghasilkan banyak ahli kitab suci, teolog, dan dokter. Kakek Jung dari pihak bapak adalah anggota dewan katolik di kota Meinz (jerman). Tapi moyangnya menjadi protestan sebab dipengaruhi oleh Schleiermacher pada tahun Warisan religius inilah yang dikemudian hari sangat mempengaruhi Jung dan intresnya yang sangat besar tehadap masalah- masalah relegius dalam psikologinya dan mempengaruhi psikologi arketepis tentang kristus dan psikologi tentang protestanisme dan katolisisme.
5 Carl Gustav Jung remaja adalah seorang yang penyendiri, tertutup dan tidak peduli dengan masalah sekolah, apalagi dia tidak punya semangat bersaing. Kemudian dimasukan di sekolah asrama Bassel, swis. Di sini ia merasa tertekan karena dicemburui teman- temanya. Lalu dia mulai sering bolos dan pulang ke rumah dengan alasan sakit, mulai belajar dalam keadaan perasaan tertekan. Jung memfokuskan pada kekuatan-kekuatan tak sadar yang terletak di bawah permukaan pikiran Penyelidikanya dalam bidang filsafat, mitologi, literatur kristen dari abadabad pertama, misistisisme, ghotisisme, dan alkemia diteruskan sepanjang hidupnya, bersamaan dengan minatnya dalam penelitian- penelitian ilmiah. Latar belakang dan pikiran-pikiranya yang memadukan antara ilmu eksakta dan ilmu humanisme, dapat menghasilkan sebuah pemikiran yang unik dan mempersatukan dua pemikiran yang berbeda dalam satu kestuan. Sehingga ia dapat mengungkapkan dengan baik struktur dari psike. II. Pemikiran Carl Jung Psikologi Analitis : Teori Kepribadian Jung Sebelum Jung bertemu dengan Freud, Jung telah mempunyai teori psikoanalisis dan metode terapinya sendiri yang kemudian terkenal dengan nama psikoanalitik, dan secara konsisten dikembangkannya selama ia bersatu dengan Freud (Jung, 1913). Teorinya disebut psikoanalitik, karena mendasarkan ketidaksadaran jiwa, tetapi mempunyai banyak perbedaan dengan teori Freud. Jung memandang manusia dengan menghubungkan teleologi (tujuan) dan kausalitas (sebab akibat). Bahwa tingkah laku manusia ditentukan oleh sejarah individu dan rasnya (kausalitas), dan tujuan tujuan dan aspirasi (teleologi). Jadi faktor faktor masa lalu dan masa yang akan datang berpengaruh pada tingkah laku manusia. Bahwa tingkah laku manusia dibimbing baik oleh masa lalu sebagai aktualitas dan masa yang akan datang sebagai potensialitas. Kepribadian manusia dipandang sebagai prospektif, dalam arti bahwa Jung melihat ke depan ke arah garis perkembangan sang pribadi di masa depan, dan retrospektif dalam arti dia mempertahankan masa lampau. Dalam hal ini Jung menyatakan bahwa : Orang hidup dibimbing oleh tujuan tujuan maupun sebab sebab. Penekanan Jung pada masa depan, menyebabkan teorinya berbeda dengan teori Freud, yang menekankan pada masa lampau dan motif motif atau insting sebagai sebab sebab utama tingkah laku manusia. Jung menganggap, bahwa ada perkembangan yang konstan dan seringkali kreatif, pencapaian kearah kesempurnaan dan kepenuhan serta kerinduan lahir kembali. Teori kepribadian Jung berbeda dengan teori teori lainya karena ia menekankan pada dasar dasar ras, dan filogenetik kepribadian. Dengan dasar dasar diatas Jung berpendapat bahwa kepribadian individu adalah produk dan wadah sejarah leluhurnya. Jadi, dasar dasar kepribadian bersifat arkais, primitif, bawaan, tidak sadar dan mungkin universal. Pikiran Tak Sadar Kolektif Jung membuat dua tingkat pikiran tak sadar. Yang berada di bawah kesadaran
Alfred Adler. Individual Psychology
Alfred Adler Individual Psychology Manusia lahir dengan tubuh yang lemah dan inferior, suatu kondisi yang mengarah pada perasaan inferior sehingga mengakibatkan ketergantungan kepada orang lain. Manusia
Lebih terperinciCARL GUSTAV JUNG (PSIKOANALITIK)
CARL GUSTAV JUNG (PSIKOANALITIK) Carl Gustav Jung dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1875 di Kesswyl (Switzerland) dan wafat pada tanggal 6 Juni 1961 di Kusnacht (Switzerland). Dimasa kanak-kanak Jung sudah
Lebih terperinciLatar belakang C.G. Jung
Carl Gustav Jung (Psikoanalitik) (26 Juli 1875 6 Juni 1961) Latar belakang C.G. Jung Lahir 6 Juli 1875 di Swiss ( Ayahnya seorang pendeta). Seorang psikiater (kedokteran) Teori : psikoanalitik (psikologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsisten dan kehadiran orang tua untuk mendukung dan mendampingi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ketika terlahir manusia berada dalam keadaan lemah. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sangat tergantung pada bantuan orang-orang disekitarnya. Kemandirian anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Alfred Adler dilahirkan di Wina pada tanggal 7 Februari 1870 sebagai anak ketiga. Ayahnya adalah seorang pengusaha. Sewaktu kecil Adler merupakan anak yang sakit-sakitan.
Lebih terperinciUNESA, GROWING WITH CHARACTER BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori Gestalt telah berkembang sejak sekitar abad Ke 19. Dimulai dengan Gestalt I, kemudian berkembang terus hingga menuju ke Gestalt II. Gestalt II ini kemudian memunculkan
Lebih terperinciPSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER
PSIKOLOGI INDIVIDUAL ALFRED ADLER BIOGRAFI SINGKAT Alfred Adler dilahirkan di Wina pada tanggal 9 Pebruari 1870, Dia menyelesaikan studinya dalam lapangan kedokteran pada Universitas Wina pada tahun 1895.
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung
Modul ke: Fakultas Psikologi Psikologi Kepribadian I Analytical Psychology Carl Gustav Jung Agustini, M.Psi., Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Manusia dalam Pandangan Carl G. Jung
Lebih terperinciSIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING. WPK 913 Kaedah Terapi Minggu 2
SIJIL PSIKOLOGI ISLAM DAN KAUNSELING WPK 913 Kaedah Terapi Minggu 2 Pensyarah: Ustazah Dr Nek Mah Bte Batri PhD Pendidikan Agama Islam (UMM) PhD Fiqh & Sains Teknologi (UTM) Sinopsis: Kursus ini akan membincangkan
Lebih terperinciSejarah dan Aliran-Aliran Psikologi
Sejarah dan Aliran-Aliran Psikologi Modul ke: Pendekatan Psikoanalisa Fakultas Psikologi Dra. Anna Amanah, Psi., MSi. Program Studi Psikologi http://www.mercubuana.ac.id Alur Isi Frans Anton Mesmer 1734
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GUNADARMA MATA KULIAH : PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1 KODE MATAKULIAH / SKS = MKK / 2 SKS
TIU : Agar mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai serta teori-teori psikologi 1 Hakekat Psikologi Kepribadian 1. Macam-macam istilah Psikologi Kepribadian pengertian watak, tempe ramen,
Lebih terperinciCarl Jung. Analytical Psychology. Asumsi
Carl Jung Analytical Psychology Asumsi Fenomena yang berhubungan dengan kekuatan gaib atau magis (Occult) yang diturunkan oleh leluhur bisa dan memang berpengaruh pada kehidupan manusia Manusai bukan hanya
Lebih terperinciZHAFRAN FADHIL DAMARA ( ) ANNISA WIDYA SARI ( MUH. RAHMAT FAHREZA ( )
TUGAS PSIKOLOGI KEPRIBADIAN ALFRED ADLER (INTI TEORI, STRUKTUR KEPRIBADIAN DAN DINAMIKA KEPRIBADIAN) ZHAFRAN FADHIL DAMARA (1471042015) ANNISA WIDYA SARI (14710420 MUH. RAHMAT FAHREZA (1371041032) FAKULTAS
Lebih terperinciPengantar Psikologi Konsep Manusia. Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA
Pengantar Psikologi Konsep Manusia Dosen : Meistra Budiasa, S.Ikom, MA Manusia Pendapat para filsuf sejak sebelum Sokrates sampai zaman sarjana psikologi modern saat ini, menyatakan bahwa manusia selain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk sosial. Di dunia ini, tidak ada manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk sosial. Di dunia ini, tidak ada manusia yang bisa hidup seorang diri tanpa bantuan orang lain. Mereka membutuhkan orang lain untuk memenuhi
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA. bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal lain (KBBI,edisi
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah seni yang tercipta dari tangan-tangan kreatif, yang merupakan jabaran dari kehidupan yang terjadi di muka bumi ini. Sastra merupakan salah satu seni yang
Lebih terperinci(26 Juli Juni 1961) Teori Kepribadian 1/Novia Sinta R. 1
(26 Juli 1875 6 Juni 1961) 1 Latar belakang C.G. Jung Lahir 6 Juli 1875 di Swiss ( Ayahnya seorang pendeta). Seorang psikiater (kedokteran) Teori : psikoanalitik (psikologi analitik) Mula2 menjadi pengikut
Lebih terperinciTeori Kepribadian C.G. JUNG
Teori Kepribadian C.G. JUNG A. SEJARAH CARL GUSTAV JUNG Carl Gustav Jung lahir pada 26 juli 1875 di Kesswyl, Lake Constance, Canton Thurgau, Swiss, dan di besarkan di kota Basel. Ayahnya seorang pendeta
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Kepribadian I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 10 61101 Abstract Dalam perkuliahan ini akan didiskusikan mengenai pembahasan teori
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Panti sosial asuhan anak menurut Departemen Sosial Republik Indonesia (2004:4) adalah suatu lembaga usaha kesejahteraan sosial yang mempunyai tanggung jawab
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. orangtua. Anak bukan hanya sekedar hadiah dari Allah SWT, anak adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam suatu keluarga kehadiran anak adalah kebahagiaan tersendiri bagi orangtua. Anak bukan hanya sekedar hadiah dari Allah SWT, anak adalah amanah, titipan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bebas mengungkapkan semua ide dan ktreatifitasnya agar pembaca dapat menangkap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Sastra adalah sebuah media bagi pengarang untuk menuangkan ide kreatif dan imajinasinya. Dalam menciptakan sebuah karya kreatif, seorang pengarang menjadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik
347 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam karya sastra Indonesia modern pascaproklamasi kemerdekaan ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik sebagai tokoh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan sebagai luapan emosi pengarang yang diekspresikan melalui kata-kata.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya novel adalah sebuah karya sastra yang membangun sebuah dunia yang utuh sesuai dengan keinginan pengarangnya. Dunia tersebut dapat dikatakan sebagai luapan
Lebih terperinciBAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA
BAB III KONDISI PSIKIS DAN BEHAVIORAL REMAJA SULUNG DENGAN STATUS SEBAGAI ANAK SULUNG DALAM KELUARGA A. Gambaran Subjek Penelitian 1. Responden DW DW merupakan anak perempuan sulung yang lahir di Jawa
Lebih terperinciBERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PSIKOLOGI Subtitle MENGAPA INDIVIDU BERPERILAKU AGRESIF? PENDEKATAN-PENDEKATAN BIOLOGIS PSIKODINAMIKA BEHAVIOR HUMANISTIK KOGNITIF Memandang perilaku dari sudut pandang pemfungsian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pada anak-anak sedini mungkin agar tidak menghambat tugas-tugas perkembangan anak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemandirian merupakan salah satu aspek kepribadian manusia yang tidak dapat berdiri sendiri, artinya terkait dengan aspek kepribadian yang lain dan harus dilatihkan
Lebih terperinciPsikologi Kepribadian I
MODUL PERKULIAHAN Psikologi Kepribadian I Psikologi Kepribadian I Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Psikologi Psikologi 11 61101 Agustini, M.Psi., Psikolog Abstract Dalam perkuliahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang besar, dan masing-masing individu itu sendiri harus memulai dan mencoba
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemandirian merupakan sifat yang sejatinya dimiliki oleh setiap individu untuk melakukan berbagai kegiatan, mulai dari kegiatan kecil sampai kegiatan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan. dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecemasan dan ketakukan adalah sinyal peringatan dan bertindak sebagai peringatan atas ancaman dari dalam (internal) maupun dari luar (eksternal). Kecemasan dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra adalah sesuatu bentuk budaya manusia. Sastra secara etimologis berasal dari bahasa latin Literatura (litera huruf atau karya tulis ). Istilah tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap manusia diciptakan pastilah memiliki sebuah keluarga, baik keluarga kecil maupun keluarga besar dan keluarga merupakan bagian terkecil dari masyarakat yang mana
Lebih terperinciPEMIKIRAN CARL GUSTAV JUNG TENTANG TEORI KEPRIBADIAN (Implikasinya Terhadap Interaksi Sosial) Feiby Ismail 1 Abstrak
PEMIKIRAN CARL GUSTAV JUNG TENTANG TEORI KEPRIBADIAN (Implikasinya Terhadap Interaksi Sosial) Feiby Ismail 1 Abstrak Teori kepribadian menurut Carl Gustav Jung membahas berbagai hal penting diantaranya
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Dalam dunia kesusastraan, banyak sastrawan yang menghasilkan karya-karya yang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam dunia kesusastraan, banyak sastrawan yang menghasilkan karya-karya yang terkenal dan masih diteliti sampai saat ini, salah satunya adalah sastrawan yang berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada. orang tua. Pada saat dilahirkan ke dunia anak membawa
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anak merupakan anugerah Tuhan yang diberikan kepada orang tua. Pada saat dilahirkan ke dunia anak membawa kebahagiaan bagi orang-orang disekitarnya terutama orang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. antara individu dengan sesamanya. Berawal dari bahasa tersebut manusia dapat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan sarana yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi, menyampaikan pendapat, mengapresiasikan pikiran sehingga tercipta pengertian antara individu
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS
5 2.1 Pengertian Perilaku BAB II KAJIAN TEORITIS Perilaku adalah respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus dari luar oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya interaksi antara individu
Lebih terperincikepada terapis, kemudian terapis memberikan interpretasi melalui arahan-arahan saat proses terapi berlangsung, yang memunculkan insight untuk pasien.
1. Pemikiran Freud Yang Berevoulsi Teori psikodinamika adalah teori yang berusaha menjelaskan hakikat dan perkembangan kepribadian. Unsur-unsur yang diutamakan dalam teori ini adalah motivasi, emosi dan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia yang diterbitkan oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2008:725) Konsep merupakan (1)
Lebih terperinciPerkembangan Sepanjang Hayat
Modul ke: Perkembangan Sepanjang Hayat Memahami Masa Perkembangan Dewasa Madya dalam Aspek Psikososial Fakultas PSIKOLOGI Hanifah, M.Psi, Psikolog Program Studi Psikologi www.mercubuana.ac.id Setiap fase
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN-FAKULTAS PSIKOLOGI-UNIVERSITAS GUNADARMA MATAKULIAH: PSIKOLOGI KEPRIBADIAN 1 KODE MATAKULIAH/SKS = IT / 3 SKS
TIU: Agar mahaswa mengetahui dan memahami kepribadian dan teori-teori kepribadian, khususnya teori Pkoanalitik dan NeoPkoanalitik Minggu Pokok 1 Pengantar Teori Kepribadian 2 Freud: Pkoanalis A. Apa itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Masa remaja merupakan saat yang penting dalam mempersiapkan seseorang memasuki masa dewasa. Masa ini merupakan, masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia atau masyarakat di suatu negara. Novel berperan sebagai aspirasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel merupakan karya fiksi yang diceritakan secara panjang lebar oleh pengarang dengan menyuguhkan tokoh atau karakter, serangkaian peristiwa, serta latar yang biasanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. upaya mengaktifkan siswa belajar. Pelaksanaan pengajaran yang menjadikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses pembelajaran agar tercapainya hasil yang maksimal siswa harus terlibat secara aktif dalam proses tersebut. Dengan kata lain siswa ikut dalam menentukan keberhasilan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Novel merupakan salah satu karya sastra yang populer. Novel adalah salah satu hiburan dalam jenis bacaan bagi para pembacanya. Novel pada masa kini, sudah banyak
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH DI BANGSAL MELATI RSUD TUGUREJO SEMARANG M. Fatkhul Mubin, Dessy Maria Hanum Staf Pengajar Prodi S1 Keperawatan FIKKES UNIMUS Abstraks
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. artinya ia akan tergantung pada orang tua dan orang-orang yang berada di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia terlahir dalam keadaan yang lemah, untuk memenuhi kebutuhannya tentu saja manusia membutuhkan orang lain untuk membantunya, artinya ia akan tergantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra selalu identik dengan ungkapan perasaan dan pikiran pengarang tentang hidup. Karya sastra yang diciptakan seorang pengarang adalah gambaran dan kepekaan terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia kognitif anak-anak ialah kreatif, bebas dan penuh imajinasi. Imajinasi anak-anak terus bekerja, dan daya serap anak-anak tentang dunia makin meningkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai mediumnya (Semi, 1993:8). Novel dan cerita pendek (disingkat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah suatu bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupannya dengan menggunakan bahasa sebagai mediumnya (Semi, 1993:8).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mereka mempunyai pandangan tersendiri terhadap dunia luar.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kepribadian merupakan suatu susunan sistem psikis dan fisik yang saling berinteraksi dalam mengarahkan tingkah laku yang kompleks dan dinamis dalam setiap individu.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan sosial anak telah dimulai sejak bayi, kemudian pada masa kanak-kanak dan selanjutnya pada masa remaja. Hubungan sosial anak pertamatama masih sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan atau hasil kreatifitas pengarang yangmempergunakan media bahasa dan diabadikan untuk kepentingan estetis (keindahan). Didalam karya
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya
BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian Sebelumnya Seperti beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang dalam
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN. Kepribadian G-Dragon atau Kwon Ji Young yang tercermin dalam lirik lagu
BAB IV KESIMPULAN Dalam penelitian lirik lagu karya G-Dragon pada tahun 2012 sampai 2013 kali ini dapat dilihat kepribadian yang tercermin sang pencipta lirik lagu tersebut. Kepribadian G-Dragon atau Kwon
Lebih terperinciPSIKOLOGI EKSISTENSIALISME ROLLO MAY
www.mercubuana.ac.id PSIKOLOGI EKSISTENSIALISME ROLLO MAY 1909-1994 BIOGRAFI Rollo May lahir pada 21 April 1909, di Ohio, Amerika Serikat. Masa kecilnya tidak terlalu menyenangkan, orangtuanya mengalami
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah gambaran mental dari suatu objek, proses, atau apapun yang ada di luar bahasa yang digunakan oleh akal budi untuk memahami hal-hal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam sebuah keluarga, anak menduduki posisi tertentu berdasarkan. urutan kelahirannya yang mana mempunyai pengaruh mendasar dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah keluarga, anak menduduki posisi tertentu berdasarkan urutan kelahirannya yang mana mempunyai pengaruh mendasar dalam perkembangan anak selanjutnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ibu memiliki lebih banyak peranan dan kesempatan dalam. mengembangkan anak-anaknya, karena lebih banyak waktu yang digunakan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu memiliki lebih banyak peranan dan kesempatan dalam mengembangkan anak-anaknya, karena lebih banyak waktu yang digunakan bersama anak-anaknya dari pada ayah.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manusia (tokoh). Realita psikologis, realita religius, realita sosial,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Novel, sebagai genre sastra merupakan jagad realita yang didalamnya terjadi peristiwa dan perilaku yang dialami dan diperbuat manusia (tokoh). Realita psikologis, realita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Departemen Kesehatan RI pada tahun 2010 jumlah anak usia dini (0-4 tahun) di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak usia dini merupakan saat seseorang mengalami perkembangan dan pertumbuhan yang sangat pesat dalam kehidupannya. Perkembangan dan pertumbuhan pada anak usia
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan. Nasional pada Bab II menyebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran bagi individu untuk mencapai pengetahuan dan pemahaman yang lebih tinggi mengenai obyek-obyek tertentu dan spesifik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semua orang tua pasti mengharapkan memiliki anak yang sehat baik fisik maupun mental dan menjadi anak yang baik dan menjadi kebanggaan keluarga. Namun pada kenyataannya,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kelahiran anak merupakan saat yang ditunggu-tunggu dan sangat
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu peristiwa kunci dalam kehidupan adalah kelahiran adik baru. Kehamilan itu sendiri merupakan waktu yang ideal untuk memahami dari mana bayi berasal
Lebih terperinciKEMANDIRIAN PADA ANAK TENGAH DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI HALAMAN SAMPUL DEPAN
KEMANDIRIAN PADA ANAK TENGAH DARI LATAR BELAKANG BUDAYA YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI HALAMAN SAMPUL DEPAN Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dunia ini tidak pernah lepas dari kehidupan. Ketika lahir, sudah disambut oleh kasih sayang dan cinta orang tua yang siap berkorban apa saja agar bisa memberi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial. bagi anak yang dibawanya sejak lahir.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kerangka pelaksanaan pendidikan anak usia dini yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. novel Mendayung Impian karya Reyhan M. Abdurrohman dalam tulisan ilmiah yang berjudul
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep digunakan sebagai dasar penelitian yang menentukan arah suatu topik pembahasan. Konsep yang dimaksud adalah gambaran dari objek yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. faktor yang secara sengaja atau tidak sengaja penghambat keharmonisan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam sebuah hubungan rumah tangga tentunya tidak selamanya berjalan baik sesuai dengan apa yang telah kita inginkan, namun ternyata ada beberapa faktor yang
Lebih terperinciBAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Kegelisahan adalah perasaan gelisah; kekhawatiran; kecemasan. Konsep kegelisahan
BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Kegelisahan adalah perasaan gelisah; kekhawatiran; kecemasan. Konsep kegelisahan jiwa dalam penelitian ini berupa kecemasan neurosis tokoh.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu
BAB II LANDASAN TEORI A. Sibling Rivalry 1. Pengertian Sibling Rivalry Sibling rivalry adalah suatu persaingan diantara anak-anak dalam suatu keluarga yang sama, teristimewa untuk memperoleh afeksi atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah mahluk sosial yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan tingkah lakunya dengan situasi orang lain. Sebagai mahluk sosial, manusia membutuhkan pergaulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bunuh diri adalah masalah global. Dalam beberapa tahun terakhir, bunuh diri menjadi fenomena yang sering muncul dalam pemberitaan media cetak maupun media elektronik.
Lebih terperinciBAB II URAIAN TEORITIS. Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen
BAB II URAIAN TEORITIS A. Penelitian Terdahulu Rianawati (2005) judul Analisis Pengaruh Faktor Dari Perilaku Konsumen Terhadap Pembelian Produk Aqua (Studi pada Masyarakat Desa Slimbung Kecamatan Ngadiluwih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada individu seperti dampak fisik, sosial, intelektual, psikologis dan spiritual
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stres merupakan fenomena universal yang terjadi dalam kehidupan seharihari dan akan dialami oleh setiap orang. Stres memberikan dampak secara total pada individu seperti
Lebih terperinciKecerdasan Spiritual ( Spiritual Quotient )
Resensi Buku Judul : SQ, Memanfaatkan Kecerdasan Spiritual Dalam Berpikir Integralistik dan Holistik untuk Memaknai Kehidupan Penulis : Danah Zohar dan Ian Marshall Penerjemah : Rahmani Astuti, Ahmad Najib
Lebih terperinciLaporan Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN Laporan 1.1. Latar Belakang Eksistensi Proyek Perkembangann zaman menimbulkan kesulitan dalam setiap segi kehidupan manusia, termasuk perekonomian. Kesulitan ekonomi mengakibatkan biaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam diri manusia adalah kecemasan neurotik. yang sudah beroperasi sebelum bayi berhubungan dengan dunia luar.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra muncul sebagai pengungkapan apa yang telah dialami dan dilihat oleh pengarang. Oleh karena itu, karya sastra dianggap sebagai hasil aktivitas
Lebih terperinciDAFTAR IS1. 6. Pengertian Persomliy Ditinjau dari Bidang Psikologi 30
DAFTAR IS1 PENGANTAR PENERBIT.... 5 KATA PENGANTAR... 7 DAFTAR IS1... 9 DAFTAR GkMBAR... 17 DAFTAR TABEL... 19 BAB I PENDAHULUAN... 21 A. Pengertian Psikologi Kepribadian... 23 1. Pengertian Personalig
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai mahluk sosial, manusia senantiasa hidup bersama dalam sebuah masyarakat. Manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain untuk memenuhi berbagai
Lebih terperinciMATERI KULIAH ETIKA BISNIS. Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis
MATERI KULIAH ETIKA BISNIS Pokok Bahasan: Pancasila sebagai Landasan Etika Bisnis Latar Belakang Di zaman yang serba modern ini, nilai, etika, norma,dan moral seringkali diabaikan oleh rakyat Indonesia,
Lebih terperinciDalam keluarga, semua orangtua berusaha untuk mendidik anak-anaknya. agar dapat menjadi individu yang baik, bertanggungjawab, dan dapat hidup secara
BABI PENDAHULUAN BABI PENDAHULUAN 1.1. LA TAR BELAKANG MASALAH Dalam keluarga, semua orangtua berusaha untuk mendidik anak-anaknya agar dapat menjadi individu yang baik, bertanggungjawab, dan dapat hidup
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang penting, terutama bagi generasi muda yang akan menjadi penerus bangsa. Tidak dapat dipungkiri, seiring dengan terus berkembangnya
Lebih terperinciPSIKOLOGI TOKOH MIYUKI DALAM NOVEL IKITEMASU, 15 SAI KARYA MIYUKI INOUE
1 PSIKOLOGI TOKOH MIYUKI DALAM NOVEL IKITEMASU, 15 SAI KARYA MIYUKI INOUE Tyas Ilmayuni Aimmatu Wicaksono Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana Abstract The object
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan 1.1.1 Latar Belakang Cerpen atau cerita pendek termasuk salah satu karya sastra fiksi yang berbentuk prosa naratif. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana dua
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pacaran merupakan sebuah konsep "membina" hubungan dengan orang lain dengan saling mengasihi, saling mengenal, dan juga merupakan sebuah aktifitas sosial dimana
Lebih terperinciDasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I
Dasar-Dasar Perilaku Manusia O L E H M U N A E R A W A T I, S. P S I, M. S I Psikologi itu apa? Psikologi berasal dari dua kata dalam bahasa Latin yaitu psyche =jiwa dan logos =ilmu Psikologi adalah studi
Lebih terperinciPsikoanalisa. CG. Jung
Psikoanalisa CG. Jung KEPRIBADIAN Keseluruhan pikiran, perasaan, dan tingkah laku, baik sadar maupun tidak sadar. Kepribadian ini berfungsi untuk membimbing orang menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
Lebih terperinciM O D U L A) APA ITU PSIKOLOGI? Kode Mata Kuliah : M P B
M O D U L Kode Mata Kuliah : M P B Bobot S K S : 3 SKS Dosen Pengampu : Firman T. Rahman, S.Sos, M.Si Nama Mata kuliah : Pengantar Psikologi Topik/Pokok Bahasan : Tentang Psikologi Pokok-Pokok Perkuliahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS II.1 TEORI II.1.1. Definisi pajak UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2007 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN memberikan definisi
Lebih terperinciSifat Kodrat Manusia. Unsur-unsur Hakekat Manusia:
NENI KURNIAWATI Sifat Kodrat Manusia Unsur-unsur Hakekat Manusia: 1. Susunan kodrat manusia terdiri atas jiwa dan raga 2. Sifat kodrat manusia terdiri atas mahluk individu dan sosial 3. Kedudukan kodrat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendekatan psikoanalisa dikembangkan oleh Sigmund Freud (1856-1939). Sigmund Freud merupakan orang Jerman keturunan Yahudi lahir 6 Mei 1856 di Freiberg dan meninggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan berfungsinya organ-organ tubuh sebagai bentuk penyesuaian diri terhadap
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Individu sejak dilahirkan akan berhadapan dengan lingkungan yang menuntutnya untuk menyesuaikan diri. Penyesuaian diri yang dilakukan oleh individu diawali dengan penyesuaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada masa kanak-kanak, anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan baik fisik maupun mental yang sangat pesat. Hurlock (1997) mengatakan bahwa masa golden age atau masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai ragam suku bangsa yang memiliki jenis kebudayaan yang beragam pula.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai ragam suku bangsa yang memiliki jenis kebudayaan yang beragam pula. Masyarakat Karo sebagai salah satu ragam suku bangsa Indonesia
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. dengan identitas ego (ego identity) (Bischof, 1983). Ini terjadi karena masa remaja
Bab I Pendahuluan Latar Belakang Masalah Masa remaja seringkali dikenal dengan masa mencari jati diri, oleh Erickson disebut dengan identitas ego (ego identity) (Bischof, 1983). Ini terjadi karena masa
Lebih terperinciBAB II PROFIL INFORMAN. mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal
BAB II PROFIL INFORMAN Dalam bab sebelumnya telah dikemukakan tentang alasan apa saja yang mendasari mengapa penelitian gaya komunikasi manajemen konflik interpersonal pasangan mahasiswa yang hamil diluar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Mempelajari manusia merupakan suatu hal yang menarik. Banyak hal yang tak terduga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mempelajari manusia merupakan suatu hal yang menarik. Banyak hal yang tak terduga yang sering kita temui, ketika mencoba memahami manusia. Dibutuhkan upaya ekstra untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Belakangan ini berkembang publikasi mengenai kecerdasan manusia.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Belakangan ini berkembang publikasi mengenai kecerdasan manusia. Kecerdasan pertama adalah IQ atau Intelligence Quotient. Kecerdasan ini dipopulerkan oleh
Lebih terperinci