PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN"

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Dinda Ameilia Gunawan 1*, Rini Budiharti 1, Ahmad Fauzi 1 Prodi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret JL. Ir. Sutami 36 A, Surakarta, Telp/ Fax (0271) * dindaameilia@gmail.com ABSTRACT This study aims to produce a physic modules based on the four pillars of education (learning to do, learning to know, learning to live together, and learning to be) with the excel spreadsheet on Newton's Theory of Gravity materials for high school students grade XI who have good category. The module developed in this research was done up to the sixth stage (needs analysis and curriculum analysis, module planning, module draft development, the initial trial, the revision of the results of early trials, and the main trial) of ten stages developed by Borg and Gall. The module draft was reviewed by two experts and a third reviewer, tested on 6 students for initial trials and 60 students for the main test. As of the result, the test of physic module based on four pillars of education using spreadsheet application fulfilled good criteria on feasibility aspect of content, presentation, linguistic and graphic aspect (based on the results feasibility testing through questionnaires and interviews showed that modules generally have a good criterion). The material of physics module include Tycho Brahe, Newton's theory of gravity, Kepler's laws, and satellite motion. Keywords: Physics Module, Four Education Pilars, Spreadsheet, Newton s Gravity ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan modul fisika berbasis empat pilar pendidikan (learning to do, learning to know, learning to live together, dan learning to be) dengan spreadsheet excel pada materi Teori Gravitasi Newton untuk siswa SMA kelas XI yang memiliki kategori baik. Modul yang dikembangkan pada penelitian ini dilakukan sampai tahap ke enam (analisis kebutuhan dan analisis kurikulum, perencanaan modul, pengembangan draf modul, uji coba awal, revisi hasil uji coba awal, dan uji coba utama) dari sepuluh tahapan yang dikembangkan oleh Borg and Gall. Draf modul ditinjau oleh 2 orang ahli dan 3 reviewer, kemudian uji coba awal pada 6 siswa dan uji coba utama pada 60 siswa. Hasil uji modul Fisika berbasis empat pilar pendidikan menggunakan aplikasi spreadsheet ini memenuhi kriteria baik pada aspek keyalakan isi materi, penyajian, kebahasaan dan kegrafisan (berdasarkan hasil uji kelayakan melalui angket dan wawancara yang menunjukkan bahwa modul secara umum memiliki kriteria baik). Modul Fisika ini berisikan materi tentang Tycho Brahe, teori gravitasi Newton, hukum Kepler, dan gerak satelit. Kata Kunci: Modul Fisika, Empat Pilar Pendidikan, Spreadsheet, Gravitasi Newton

2 PENDAHULUAN Kurikulum pendidikan terbaru yang digunakan saat ini adalah kurikulum Mengacu kepada Kurikulum 2013 (K-13), pendidikan bertujuan untuk mempersiapkan insan Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan efektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. Selain itu kurikulum 2013 memiliki karakteristik yang berbeda dengan kurikulum sebelum-sebelumnya yaitu isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran kemudian Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan dasar diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif tinggi). Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal). (Permendikbud: 2013) Guna menunjang pelaksanaan kurikulum 2013 maka pelaksanaan pembelajaran di sekolah sebaiknya memenuhi empat pilar pendidikan. Empat pilar pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang saling berkaitan. Kemampuan untuk berbuat menuntut siswa agar terampil dalam mengaplikasikan pengetahuan yang dimiliki sehingga lebih bermakna dan menghasilkan keterampilan proses. Kemampuan kerjasama dimiliki siswa untuk mampu saling menghargai antar sesama. Kemampuan kognitif dihasilkan dari membangun pemahaman dalam mengenal sekitarnya, sehingga menghasilkan konsep, prinsip dan hukum. Siswa yang telah memiliki ketiga kemampuan sebelumnya akan menunjukkan sikap ilmiah yang terlihat dari cara berfikir dan bertindak dalam menghadapi masalah (Suwiyadi, 2007: 5). Salah satu bentuk penggunaan prinsip empat pilar pendidikan adalah menggunakan modul sebagai sarana pembelajaran. Modul merupakan alat atau sarana pembelajaran yang berisi materi, metode, batasan-batasan materi pembelajaran, petunjuk kegiatan, latihan dan cara mengevaluasi yang dirancang secara sistematis dan menarik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dan dapat digunakan secara mandiri. Tujuan dari penyusunan modul salah satunya adalah untuk menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan siswa yang mana bahan ajar tersebut sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan dan karakteristik siswa serta latar belakang lingkungan sosialnya. Seiring dengan perkembangan zaman, media pembelajaran pun juga ikut berkembang, salah satunya adalah penggunaan spreadsheet seperti Microsoft Excel. Meskipun masih terdengar asing, namun media pembelajaran yang satu ini sangat direkomendasikan untuk dalam penggambaran grafik pada pengambilan data berupa angka terutama data praktikum fisika untuk pemula, seperti siswa pada umumnya. Selain itu, pada kurikulum 2013 mata pelajaran TIK ditiadakan sehingga keterampilan siswa dalam penggunaan komputer sebagai media pembelajaran menjadi berkurang, maka dari itu penulis memilih untuk menggunakan media yang berbasis ICT yaitu spreadsheet agar siswa memiliki keterampilan pada penggunaan media berbasis ICT. Realitanya, sekarang ini keberadaan modul yang berbasis empat pilar pendidikan jumlahnya masih sangat terbatas terutama pada mata pelajaran fisika, sehingga tercapainya pembelajaran yang sesuai dengan prinsip empat pilar pendidikan sedikit terhambat. Modul yang ada saat ini pun belum banyak yang menggunakan media penunjang lain seperti spreadsheet yang dapat membantu dalam penghitungan dan penggambaran grafik. Menurut Fauzi (2009) potensi Program Microsoft Excel dalam pembelajaran Fisika antara lain adanya kemampuan visualisasi, simulasi dan animasi suatu gejala Fisika dengan tampilan angka dan grafik dinamis yang dapat dibuat tanpa harus menggunakan bahasa pemrograman. Namun belum banyak yang menggunakan karena kurang populernya pemanfaatan Program Microsoft Excel untuk pembelajaran Fisika. Menurut Aiken (2013) cara yang paling efektif untuk mengajarkan sains kepada siswa yaitu dengan cara siswa dituntut untuk belajar layaknya seorang ilmuwan profesional. Siswa harus dilatih agar mampu menguasai beberapa keahlian seperti mendefinisikan masalah, model building, merencanakan dan melakukan penelitian, menganalisa dan menginterpretasikan data, menggunakan penghitungan matematis, membangun konsep, dan merancang penyelesaiannya dengan alasan yang meyakinkan.

3 Spreadsheet telah sering digunakan dalam penghitungan matematis yang ada hubungannya dengan kimia dan fisika. Hal ini menunjukkan bahwa aplikasi spreadsheet cukup efektif digunakan sebagai media pembelajaran yang menggunakan persamaan matematis. Kurang populernya penggunaan spreadsheet untuk pembelajaran Fisika membuat sebagian dari modul-modul fisika yang ada tidak disertai dengan pemanfaatan media spreadsheet, padahal hasil penelitian dari Song Tae Pak dalam Sutardi (2008) menunjukan bahwa 70% guru merasa mendapatkan ide baru pembelajaran dengan pemanfaaatan Microsoft Excel dan 80% siswa merasa terbantu belajar fisikanya. Guruguru yang belum berpengalaman menggunakan pemprograman menyatakan eksperimen berbasis komputer menyatakan bahwa model dengan spreadsheet ini tidak sulit. Dalam penelitian tersebut belum diungkapakan secara eksplisit kemampuan siswa dalam berkomunikasi ilmiah (dalam hal ini memplot grafik), yang diukur hanyalah respon siswa dan guru. Pada modul yang dikembangkan oleh Sutardi (2008) yang dilengkapi dengan penggunaan spreadsheet sebagai media belajar siswa masih memiliki kekurangan yaitu pada penerapan aspek learning to live together yang belum lengkap karena pada bagian diskusi masih sebatas dengan teman satu bangku, belum sampai tahapan diskusi yang lebih luas seperi diskusi kelompok atau diskusi kelas. Berdasarkan penelitian buku ajar yang dilakukan oleh Rufaida (2014) ditemukan bahwa belum semua aspek pada kurikulum 2013 diterapkan. Penggunaan aspek learning to do dan learning to live together masih terbatas pada materi yang konkrit, sedangkan untuk materi yang abstrak belum diterapkan. METODE PENELITIAN Model penelitian yang akan digunakan adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Model pengembangan merupakan dasar untuk mengembangkan produk. Penelitian pengembangan digunakan untuk mendesain produk atau prosedur baru yang teruji secara sistematis di lapangan, dievaluasi, dikembangkan sedemikian sehingga memenuhi kriteria efektivitas, kualitas atau kemiripan dengan suatu standar (Borg dan Gall, 2003:569). Adapun yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah modul Fisika SMA Kelas XI berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi spreadsheet. Model yang digunakan untuk dasar pengembangan modul ini adalah mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Langkah-langkah penelitian dan pengembangan yang dirincikan oleh Borg & Gall dalam Sanjaya (2013: 133), yaitu: 1. Riset dan pengumpulan informasi termasuk studi literatur dan observasi kelas. 2. Perencanaan yang meliputi merumuskan tujuan, menetapkan sekuen pelajaran serta pengujian dalam skala terbatas. 3. Pengembangan produk awal (preliminary form of product) termasuk mempersiapkan bahan-bahan pelajaran, buku pegangan, dan perangkat penilaian. 4. Uji lapangan produk awal yang melibatkan satu sampai tiga sekolah dengan mengikutsertakan 6 hingga 12 subjek dan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket dan hasilnya dianalisis untuk menemukan kelemahan-kelemahannya. Pada tahap uji lapangan ini lebih banyak menekankan pada proses di samping hasil belajar. 5. Berdasarkan hasil analisis, produk awal tersebut direvisi sehingga menjadi produk yang lebih baik. 6. Uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih luas. Pada tahap ini selain data kualitatif untuk menilai proses, juga dikumpulkan data kuantitatif hasil tes tertulis. 7. Revisi produk berdasarkan hasil uji produk tersebut. 8. Uji lapangan pada skala yang lebih luas lagi dengan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan angket, selanjutnya data tersebut dianalisis. 9. Revisi akhir produk berdasarkan hasil analisis data pada uji lapangan terakhir. 10. Diseminasi melaporkan produk akhir hasil penelitian dan pengembangan. Prosedur pelaksanaan penelitian pengem-bangan ini sampai pada tahap keenam yaitu uji lapangan terhadap produk yang diperbaiki dalam skala yang lebih luas Prosedur penelitian untuk menghasilkan modul Fisika dijelaskan secara lebih terperinci sebagai berikut: 1. Analisis Kebutuhan Tujuan dilakukan analisis kebutuhan adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan nyata dari pengembangan modul yang akan dibuat. Dengan adanya identifikasi, dapat diketahui seberapa besar kebutuhan terhadap penggunaan modul Fisika yang akan dikembangkan. Data tentang analisis kebutuhan ini diperoleh berdasarkan hasil wawancara dan angket siswa dan guru. Pada tahap ini dilakukan juga pengumpulan arsiparsip berupa modul atau bahan ajar terdahulu yang sudah ada yang akan dikembangkan

4 menjadi produk Fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi spreadsheet. 2. Perencanaan Padatahap ini, peneliti menentukan KI, KD, judul, merumuskan indikator, serta format modul. Berdasarkan KI, KD, judul, dan indikator yang telah ditentukan, pada tahap ini peneliti juga merencanakan susunan materi mengenai teori gravitasi Newton 3. Pengumpulan Data Rancangan Tahapan ini berupa pengumpulan data yang akan digunakan berdasarkan rancangan yang telah direncanakan pada tahap sebelumnya. Pengumpulan data yang dapat dilakukan berupa pengumpulan referensi yang dibutuhkan terkait materi. 4. Pembuatan Draft Modul Pada tahap ini, peneliti menyusun draft modul berdasarkan data-data yang telah diperoleh sesuai dengan model pembelajaran empat pilar pendidikan dan format modul yang telah direncanakan. 5. Validasi Ahli dan Reviewer Rancangan modul yang telah disusun selanjutnya divalidasi oleh dosen ahli dan reviewer. Dosen ahli ialah (1) dosen yang memiliki keahlian dan pengalaman dalam penulisan bahan ajar, (2) telah menempuh jenjang pendidikan S-2 sesuai dengan jenjang keahlian pada bidang evaluasi. Reviewer merupakan (1) guru Fisika yang sudah berpengalaman mengajar materi Fisika, (2) telah menempuh pendidikan minimal S-1 untuk program studi pendidikan Fisika. Tugas dari dosen ahli dan reviewer adalah mengevaluasi buku dari segi komponen materi, komponen bahasa dan gambar, komponen penyajian dan kegrafisan. Draftmodul yang sudah divalidasi kepada dosen ahli, dan reviewer akan memperoleh penilaian dan masukan untuk dapat dijadikan perbaikan draft modul sebelum dilakukan uji lapangan awal. 6. Revisi Revisi dilakukan ketika pengembangan media yang dibuat masih ada kekurangan. Jika dirasa tidak perlu, maka draft modul tersebut siap untuk diujicobakan. 7. Uji Coba Uji coba yang dilakukan yaitu uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama. Uji coba lapangan awal dan uji coba lapangan utama dilakukan kepada siswa SMA Negeri 1 Surakarta. Produk yang telah divalidasi oleh dosen pembimbing dan reviewer direvisi dan diujicobakan ke siswa. Kegiatan uji coba ini ditujukan untuk mengetahui respon siswa terhadap keterbacaan modul Fisika pada aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Dari hasil uji coba lapangan awal tersebut akan diperoleh data yang kemudian dapat dianalisis oleh peneliti sehingga dapat dilakukan revisi kembali sebelum akhirnya dihasilkan draft produk akhir modul Fisika. Berikut penjelasan secara rinci uji coba modul Fisika: 1. Uji Coba Awal Pada tahap ini, modul diujikan kepada kelompok kecil yang terdiri atas 6 siswa SMA kelas XI. Uji coba awal dilakukan dengan memberikan hasil draft modul kepada masing-masing siswa. Setelah siswa selesai membaca draft modul, siswa diberikan instrumen penilaian produk terkait aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Hasil dari penilaian siswa digunakan sebagai revisi untuk perbaikan selanjutnya. 2. Uji Coba Utama Uji coba kelompok besar ini merupakan tahap akhir dari pengujian buku sekaligus sebagai tahap implementasi modul dalam pembelajaran Fisika. Uji coba utama dilakukan dengan melibatkan 60 siswa dari SMA Negeri 1 Surakarta. Peneliti mengadakan pembelajaran menggunakan draft modul yang telah direvisi dan modul dibagikan kepada setiap siswa. Pada akhir pembelajaran, siswa diberikan instrumen penilaian produk terkait aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Hasil dari uji coba utama digunakan sebagai revisi dan menghasilkan draft modul akhir. 3. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini adalah 60 siswa SMA kelas XI yang berasal dari SMA Negeri 1 Surakarta. 4. Jenis Data dan Sumber Data a. Jenis data Jenis data pada penelitian ini ada dua, yaitu data kuantitatif dan kualitatif. 1) Data Kuantitatif Data kuantitatif diperoleh dari tiga tahap penelitian pengembangan penilaian produk dan tes tertulis untuk mengetahui hasil implementasi modul dalam peningkatan hasil belajar. Tiga tahap penelitian pengembangan penilaian produk terdiri dari tahap validasi, uji coba awal, dan uji coba utama. Penilaian produk dalam angket terdiri dari aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Data ini berupa angkaangka dari skala Likert yaitu 4, 3, 2, 1 (dalam angket untuk validator) dan

5 skala Guttman yang diberi angka 0 atau 1 (dalam angket uji coba untuk siswa). Angka-angka tersebut kemudian direkapitulasi sehingga dapat disimpulkan tingkat kevalidan draft modul. Data dari tes tertulis berupa nilai dengan skala Nilai ini kemudian ditinjau berdasarkan kriteria kelulusan minimum pada mata pelajaran Fisika yang digunakan di sekolah untuk dapat menyimpulkan hasil implementasi modul. 2) Data Kualitatif Data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara serta saran dan komentar yang berada pada angket penilaian produk sebagai pertimbangan dalam melakukan revisi terhadap draft modul pembelajaran Fisika. Data yang juga diharapkan terkumpul adalah respon siswa tentang keterbacaan produk dari aspek materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. b. Sumber Data Sumber data penelitian ini terdiri dari ahli (dosen pembimbing), reviewer (guru SMA), dan siswa SMA kelas XI. 5. Teknik Pengambilan Data Pengambilan data dalam penelitian dilakukan menggunakan beberapa teknik, yaitu wawancara, angket (quesioner) dan tes. a. Teknik wawancara Wawancara dilakukan selama proses validasi kepada ahli dalam bentuk tanya jawab. Hal ini juga dilakukan kepada siswa yang menjadi subjek penelitian. b. Teknik angket (quesioner) Teknik ini bertujuan untuk mengukur kelayakan isi/materi dan draft modul Fisika yang telah dikembangkan. Angket diberikan kepada ahli, reviewer, dan siswa. Pada angket ini telah disediakan alternatif jawaban sehingga responden tinggal memilih yang sesuai dengan persepsinya. Bentuk dari angket tersebut adalah check list. 6. Instrumen Pengambilan Data Instrumen dalam penelitian ini berupa daftar pertanyaan wawancara, angket yang telah divalidasi oleh dosen pembimbing dan soal tes tertulis. Daftar pertanyaan wawancara berupa pertanyaan tertulis yang diajukan pada responden. Angket yang telah divalidasi berupa daftar pernyataan yang harus ditanggapi oleh responden dengan memilih alternatif jawaban yang sudah ada. Instrumen angket evaluasi produk ditujukan kepada dosen ahli, reviewer, dan siswa. Instrumen angket ini untuk mengetahui evaluasi produk dapat dilihat dari komponen materi, komponen bahasa, komponen penyajian dan, kegrafisan.sedangkan tes tertulis berupa soal uraian. Adapun penjelasan masing-masing instrumen adalah sebagai berikut: a. Daftar Pertanyaan Wawancara Daftar pertanyaan untuk wawancara ditulis sebagai pedoman saat melakukan wawancara. Pertanyaan wawancara untuk ahli/reviewer dibuat semi tersruktur yang bertujuan untuk menemukan permasalahan dengan meminta pendapat dari responden. Pertanyaan wawancara untuk siswa dibuat terstruktur dengan menyediakan alternatif pilihan jawaban. b. Angket Validasi untuk Ahli/Reviewer Angket yang disusun untuk ahli/reviewer terdiri dari identitas, petunjuk pengisian, komentar/saran dan item pernyataan beserta pilihan jawabannya. Angket tersebut secara umum berisi tentang aspek kelayakan materi, aspek sistematika penyajian, aspek ketepatan dalam penggunaan bahasa, ketepatan dalam penulisan dan kegrafisan. Dalam angket ini digunakan skala Likert dengan menggunakan empat pilihan jawaban yang berupa angka 1 (tidak sesuai), 2 (Kurang sesuai), 3 (Cukup Sesuai), 4 (Sesuai). c. Angket Siswa Angket yang disusun untuk siswa terdiri dari identitas, petunjuk pengisian dan pernyataan. Angket untuk siswa tersusun atas penilaian tentang materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan tampilan modul. Dalam angket ini digunakan skala Guttman dengan dua pilihan jawaban ya (1) dan tidak (0). 7. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif, yaitu dengan mendeskripsikan dan memaknai data dari masing masing variabel yang dievaluasi baik data kuantitatif maupun kualitatif. Sebelum dianalisis, dilakukan proses kuantifikasi data dari kuesioner dan hasil tes selanjutnya data tersebut dianalisis secara kuantitatif. Untuk data hasil wawancara dianalisis dengan analisis kualitatif.

6 a. Teknik Analisis Data Pengembangan Data yang didapat dalam penelitian ini yaitu data evaluasi produk. Variabel evaluasi modul Fisika yang telah disusun berdasarkan kriteria komponen materi, komponen bahasa dan gambar, komponen penyajian dan kegrafisan. Sebelum dianalisis, dilakukan proses kuantifikasi data dari angket selanjutnya data tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Data yang berupa saran dan komentar dianalisis dengan analisis kualitatif. Teknik analisis kualitatif menggunakan model interaktif dari Miles dan Hubertman (1984: 10-12). Dalam melakukan analisis data ada tiga aktivitas yang dilakukan, yaitu data reduction (reduksi data), data display (penyajian data) dan conclusion drawning (penarikan kesimpulan). Kuantisasi data dilakukan dengan menjumlah skor setiap aspek dan keseluruhan yang akan diuraikan dalam analisis kualitatif. Skor tersebut dikategorikan kedalam lima kriteria, dengan rumusan seperti yang digunakan oleh Syaifuddin Azwar (2007: 163) pada tabel 3.1. Tabel 3.1 Kriteria Penilaian Interval Nilai Kriteria Mi + 1,5 Sbi < X Sangat Baik Mi + 0,5 Sbi < X Mi + 1,5 Baik Sbi Mi - 0,5 Sbi < X Mi + 0,5 Cukup Sbi Mi - 1,5 Sbi < X Mi - 0,5 Kurang Sbi X Mi - 1,5 Sbi Sangat Kurang Keterangan: X = Skor responden, Mi = Mean ideal, Sbi = Simpangan baku ideal, Mi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal), Sbi= 1/6 (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal) Langkah selanjutnya adalah penghitungan skor maksimum ideal, skor minimum ideal, skor ideal, dan simpangan baku ideal pada setiapaspek. Jumlah skor untuk setiap aspek tersebut, kemudian disubsitusikan ke dalam tingkat kecenderungan yang dipakai sebagai kriteria dalam evaluasi atau penilaian. Distribusi komponen aspek evaluasi modulpenelitian ini, disajikan dalam tabel 3.2. Tabel 3.2 Distribusi Komponen Aspek Evaluasi Modul Evaluasi total modul Fisika oleh setiap validator menggunakan kriteria yang dikategorikan berdasarkan skor total keseluruhan aspek. Skor tertinggi ideal yang dicapai untuk keseluruhan aspek adalah 172, skor minimum ideal yang dicapai adalah 43 dengan mean ideal (Mi) 107,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 21,5. Kriteria yang dimaksud terdapat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Kriteria Evaluasi Total Modul Fisika Kategori Kelompok Skor Kriteria 5 139,75<X Sangat Baik 4 118,25 X Baik 139, ,25 X 118,25 Cukup 2 75,25 X 97,25 Kurang 1 X 75,25 Sangat kurang Keterangan: X = Skor validator Setiap aspek yang mendukung penelitian ini memiliki kategori komponen sendiri yang disesuaikan dengan masingmasing indikator yang akan diukurnya. Secara lebih terperinci, berikut ini akan dibahas komponen penilaian untuk setiap aspek. 1) Aspek Materi Data kuantitatif tentang kelayakan isi modul Fisika, dikumpulkan melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor tertinggi ideal 44, skor minimum ideal 11, mean ideal (Mi) 27,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 5,5. Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.4. Tabel 3.4 Kriteria Kelayakan Isi Kelompok Skor Kategori 35,75<X Sangat baik 30,25 X 35,75 Baik 24,75 X 30,25 Cukup 19,25 X 24,75 Kurang X 19,25 Sangat kurang Keterangan: X = Skor validator 2) Aspek Bahasa dan Gambar Data kuantitatif tentang bahasa dan gambar modul Fisika, dikumpulkan melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor

7 tertinggi ideal 52 dan skor minimum ideal 13, dengan mean ideal (Mi) 32,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 6,5. Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.5. Tabel 3.5 Kriteria Bahasa dan Gambar Kelompok Skor Kategori 42,25<X Sangat baik 35,75 X 42,25 Baik 29,25 X 35,75 Cukup 22,75 X 29,25 Kurang X 22,75 Sangat kurang Keterangan: X = Skor validator 3) Aspek Penyajian Data kuantitatif tentang penyajian modul Fisika, dikumpulkan melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor tertinggi ideal 52 dan skor minimum ideal 13, dengan mean ideal (Mi) 32,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 6,5. Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.6. Tabel 3.6 Kriteria Penyajian Kelompok Skor Kategori 42,25<X Sangat baik 35,75 X 42,25 Baik 29,25 X 35,75 Cukup 22,75 X 29,25 Kurang X 22,75 Sangat kurang Keterangan: X = Skor validator 4) Aspek Kegrafisan Data kuantitatif tentang kegrafisan modul Fisika dikumpulkan melalui instrumen angket. Jumlah skor dari ketiga instrumen akan memiliki skor tertinggi ideal 24 dan skor minimum ideal 6, dengan mean ideal (Mi) 15 dan simpangan baku ideal (Sbi) 3. Berdasarkan data ini, kriteria baik atau tidaknya modul Fisika disajikan dalam tabel 3.7. Tabel 3.7 Kriteria Kegrafisan Kelompok Skor Kategori 19,5<X Sangat baik 16,5 X 19,5 Baik 13,5 X 16,5 Cukup 10,5 X 13,5 Kurang X 10,5 Sangat kurang Keterangan: X = Skor validator Selanjutnya data kevalidan modul untuk setiap validator berdasarkan skor total keseluruhan aspek tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif yang digunakan adalah penentuan frekuensi dan persen. Hasil analisis ini akan menjadi referensi sebagai masukan perbaikan modul sebelum diujicobakan ke lapangan. b. Teknik Analisis Data Uji Coba Data yang terkumpul dikategorisasikan sesuai dengan aspek yang dinilai. Data hasil uji coba kepada siswa dianalisis untuk menggambarkan kekurangan modul dari sisi keterbacaan dalam aspek komponen materi, komponen bahasa dan gambar, komponen penyajian dan kegrafisan. Data yang berupa saran dan komentar dianalisis dengan analisis kualitatif. Teknik analisis kualitatif yang digunakan adalah model interaktif dari Miles dan Huberman. Dalam melakukan analisis data ada tiga kegiatan yang dilakukan secara bersama, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Ketiga kegiatan ini dilakukan selama dan setelah proses pengumpulan data. Analisis data hasil uji coba mula-mula dilakukan kuantisasi. Jika responden atau siswa menjawab ya diberi nilai 1, jika tidak 0. Setelah didapatkan skor setiap item dalam uji coba, maka akan dianalisis terlebih dahulu dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif yang digunakan dibatasi pada penentuan frekuensi, persen dan skor total. Skor total yang didapat digunakan dalam menentukan tingkat kevalidan modul. Penentuan tingkat kevalidan dilakukan dengan mengkategori-kannya ke dalam lima kriteria seperti tahap sebelumnya, seperti yang digunakan oleh Azwar (2007: 163) pada tabel 3.8. Tabel 3.8 Kriteria Penilaian Uji Coba Interval Nilai Kriteria Mi + 1,5 Sbi < X Sangat Baik Mi + 0,5 Sbi < X Mi + 1,5 Sbi Baik Mi - 0,5 Sbi < X Mi + 0,5 Sbi Cukup Mi - 1,5 Sbi < X Mi - 0,5 Sbi Kurang X Mi - 1,5 Sbi Sangat Kurang Keterangan: X = Skor responden, Mi = Mean ideal, Sbi = Simpangan baku ideal Mi = ½ (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal), Sbi= 1/6 (skor tertinggi ideal - skor terendah ideal) Langkah selanjutnya adalah penghitungan skor maksimum ideal, skor

8 minimum ideal, skor ideal, dan simpangan baku ideal pada setiap aspek. Jumlah skor untuk setiap aspek tersebut, kemudian disubsitusikan ke dalam tingkat kecenderungan yang dipakai sebagai kriteria dalam evaluasi atau penilaian. Distribusi komponen aspek evaluasi modul penelitian ini, disajikan dalam tabel 3.9. Tabel 3.9 Distribusi Komponen Aspek Evaluasi Modul dalam Uji Coba Selanjutnya data kevalidan dari uji coba modul untuk setiap responden atau siswa berdasarkan skor total keseluruhan aspek tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif yang digunakan adalah pada penentuan frekuensi dan persen. c. Teknik Analisis Hasil Tes Setelah melalui proses pembelajaran, dilakukan tes tertulis untuk mengetahui sejauh mana terjadi peningkatan hasil belajar siswa terhadap Untuk mengetahui evaluasi modul Fisika dalam uji coba dibutuhkan kriteria yang dikategorikan berdasarkan skor total keseluruhan aspek. Skor tertinggi ideal yang dicapai untuk keseluruhan aspek adalah 23, skor minimum ideal yang dicapai adalah 0 dengan mean ideal (Mi) 11,5 dan simpangan baku ideal (Sbi) 3,84. Kriteria yang dimaksud terdapat pada tabel 3.10: Tabel 3.10 Kriteria Evaluasi Total Modul dalam Uji Coba Kategori Kelompok Skor Kriteria 5 X > 17,26 Sangat Baik 4 13,42 X Baik 17,26 3 9,58 X 13,42 Cukup 2 5,74 X 9,58 Kurang 1 X 5,74 Sangat kurang Keterangan: X = Skor responden atau siswa materi dalam pengembangan. Pengukuran hasil belajar siswa dilakukan dengan menganalisisnilai siswa berdasarkan kriteria kelulusan minimum untuk mata pelajaran Fisika yang ditetapkan di sekolah uji, yaitu sebesar 75. Untuk mengetahui evaluasi modul Fisika dalam tes tertulis dibutuhkan kriteria yang dikategorikan berdasarkan jumlah siswa yang telah melampaui batas ketuntasan minimum. Kriteria yang dimaksud terdapat pada tabel 3.11 berikut: Tabel 3.11 Kriteria Hasil Tes Tertulis Kategori Kelompok Skor Kriteria 5 X >80 % Sangat Baik 4 65% X 80% Baik 3 50 % X 65% Cukup 2 35 % X 50 % Kurang 1 X 35% Sangat Kurang Keterangan: X = Persentase jumlah siswa yang tuntas HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Penelitian Data yang diperoleh pada penelitian pengembangan ini terdiri dari data hasil evaluasi produk oleh validator dan data hasil uji coba ke siswa pada aspek kelayakan materi, bahasa dan gambar, penyajian, dan kegrafisan. Berikut ini akan disajikan secara umum data hasil evaluasi modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel dengan judul Teori Gravitasi Newton yang diambil dari dosen ahli dan reviewer. Data hasil uji coba ke siswa juga akan disajikan secara umum yang diambil dari 6 siswa pada uji coba awal dan 60 siswa pada uji coba utama dari SMA Negeri 1 Surakarta. 1. Data Hasil Validasi Data hasil penilaian oleh validator menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan untuk setiap validator yakni sebagai berikut: ahli I memberikan skor total 156, ahli II memberikan skor total 154, reviewer I memberikan skor total 162, reviewer II memberikan skor total 150, dan reviewer III memberikan skor total 141. Semua penilaian yang dilakukan oleh validator tersebut masuk ke dalam kategori sangat baik. Berdasarkan hasil analisis validasi ahli dapat dikemukakan bahwa semua validator menilai sangat baik pada modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel yang dikembangkan. Hal ini menunjukkan bahwa validator menyetujui bahwa modul Fisika berbantuan Spreadsheet Excel ini telah siap untuk digunakan dalam tahap uji coba dengan beberapa saran dan komentar.

9 Hasil penilaian modul oleh validator didukung oleh data yang diperoleh dari masingmasing aspek yang diuraikan sebagai berikut: a. Aspek Materi Hasil evaluasi modul Fisika dalam aspek materi memperoleh kriteria sangat baik dari semua validator dengan skor yang bervariasi. Ahli I dan Ahli II memberi nilai yang sama yaitu 39. Kemudian dari reviewer I, reviewer II, reviewer III masing-masing memberi nilai 38, 41 dan 37. Data hasil evaluasi modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel pada aspek materi merupakan rangkuman data yang berasal dari 11 indikator pada aspek tersebut. Data-data tersebut menunjukkan bahwa setiap indikator dalam aspek penyajian memiliki nilai baik (3) sampai sangat baik (4). b. Bahasa dan Gambar Pada aspek bahasa dan gambar, diperoleh kriteria yang sangat baik dari empat validator dan kriteria baik dari satu validator. Ahli I memberi nilai 50 dan Ahli II memberi nilai 48. Kemudian ketiga reviewer masing-masing memberi nilai 48, 47, dan 46. Data hasil evaluasi modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel pada aspek bahasa dan gambar merupakan rangkuman data yang berasal dari 13 indikator pada aspek tersebut. Setiap indikator dalam aspek bahasa dan gambar memiliki nilai cukup baik (2) sampai sangat baik (4). c. Penyajian Pada aspek penyajian, diperoleh kriteria yang sangat baik sebesar 60 % dari 2 ahli dan 1 reviewer dan kriteria baik sebesar 40 % dari 2 reviewer. Ahli I dan Ahli II masing-masing memberikan nilai 44 dan 46. Kemudian reviewer I, reviewer II, dan reviewer III masing-masing memberikan nilai 52, 42, dan 40. Aspek penyajian terdiri dari 13 indikator dengan perolehan skor yang bervariasi. Setiap indikator dalam apek penyajian memiliki nilai cukup baik (2) sampai sangat baik (4). Adapun saran dan komentar yang ada menjadi referensi revisi dan diuraikan dalam pembahasan. d. Kegrafisan Hasil evaluasi modul pada aspek kegrafisan memberikan hasil dengan kriteria sangat baik sebesar 80% dan kriteria baik sebesar 20%. Ahli I dan Ahli II masingmasing memberikan nilai 23 dan 21. Kemudian reviewer I, reviewer II, dan reviewer III masing-masing memberikan nilai 24, 20, dan 18. Aspek kegrafisan terdiri dari 6 indikator dengan perolehan skor yang bervariasi.setiap indikator dalam apek penyajian memiliki nilai baik (3) sampai sangat baik (4). 2. Data Hasil Uji Coba Hasil uji coba pada siswa berupa skor dikonversikan menjadi skor 1 untuk jawaban Ya dan nilai 0 untuk jawaban Tidak. Hasil skor ini kemudian ditotal untuk setiap siswa dan dikategorikan dengan kriteria. Hasil uji coba menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan untuk setiap siswa yakni sebagai berikut: a. Lapangan awal (Uji Coba I) Hasil uji coba lapangan awal dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada 6 siswa SMA Negeri 1 Surakarta. Data hasil angket dari 6 siswa yang meliputi aspek materi, aspek bahasa dan gambar, aspek penyajian, dan aspek penyajian. Indikator dalam uji coba ini berjumlah 23 nomor. Secara keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 89,86% dengan skor total 124, sedangkan untuk nilai 0 sebanyak 10,14% dengan skor total 14. Hasil analisis uji coba awal menunjukkan, skor maksimal 23 dan minimal 17 masing-masing diberikan oleh 1 siswa. Dari 6 siswa, terdapat 4 siswa (66,67%) yang memberikan penilaian dengan kategori sangat baik dan 2 siswa (33,33%) dengan penilaian dengan kategori baik. Dengan hasil yang telah diperoleh, penilaian pada uji coba awal bisa dikatakan berhasil. Walaupun demikian masih terdapat komentar dan saran dari siswa. Selanjutnya berdasarkan komentar dan saran dari siswa ditindaklanjuti dengan merevisi modul sebelum dilanjutkan ke uji coba lapangan utama. b. Lapangan utama (Uji Coba II) Hasil uji coba lapangan utama dapat diketahui dari angket yang disebarkan kepada 60 siswa dari SMA Negeri I Surakarta. Uji coba utama dilakukan di SMA tersebut dikarenakan sekolah tersebut merupakan sekolah yang ditunjuk melaksanakan kurikulum Adapun hasil analisis uji coba II menunjukkan bahwa jumlah skor keseluruhan maksimal memberi skor 23 (sebanyak 17 siswa) dan minimal memberi skor 16 (sebanyak 7 siswa). Berdasarkan data tersebut, sebesar 81,67 % siswa menilai sangat baik dan 18,33 % siswa menilai baik. Deskripsi data total uji coba utama menunjukkan sebaran penilaian modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel dalam uji coba II. Uraian indikator dalam uji coba tersebut ada 23 item. Secara

10 keseluruhan sebaran untuk nilai 1 sebanyak 91,16% dengan skor total 1258, sedangkan sebaran untuk nilai 0 hanya sebanyak 8,84% dengan skor total 122. Jadi sebaran nilai 1 pada sebagian besar uraian indikator sangat dominan dibanding sebaran nilai 0. Oleh karena itu, penilaian pada uji coba utama bisa dikatakan berhasil. Adapun saran dan komentar yang ada menjadi referensi revisi dan diuraikan dalam pembahasan. B. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul Fisika SMA berbasis empat pilar pendidikan dengan aplikasi spreadsheet pada materi Teori Gravitasi Newton yang memenuhi kriteria baik. Enam tahapan penelitian yang dilalui yaitu: (1) tahap penelitian dan mencari informasi, (2) tahap perencanaan, (3) tahap pengembangan draft produk, (5) tahap uji coba lapangan awal, dan (6) tahap revisi uji coba lapangan utama. Hasil akhir produk penelitian ini adalah modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel dengan materi Teori Gravitasi Newton untuk SMA kelas XI. Penelitian pengembangan yang dilakukan mengacu pada model penelitian yang dikembangkan oleh Borg & Gall. Proses penelitian produk ini dibantu oleh dua ahli materi dan media dan tiga guru SMA sebagai reviewer. Uji coba lapangan awal ini dilakukan pada awal Juni 2015 di SMA Negeri I Surakarta kelas XI semester ganjil dengan jumlah siswa 6 anak. Uji lapangan utama dilakukan pada akhir Juni 2015 di SMA Negeri 1 Surakarta dengan jumlah siswa 60 anak (dua kelas). Di dalam proses pengembangan draft produk, dilakukan validasi oleh dua dosen ahli dan tiga reviewer. Dalam proses validasi tersebut akan terdapat komentar dan saran dari kelimanya. Hal ini dapat dijadikan revisi oleh peneliti. Revisi dilakukan berdasarkan saran dan komentar dari para ahlidan reviewer, selain itu juga berdasarkan temuan di lapangan yaitu pada saat uji coba lapangan awal dan utama.dengan demikian revisi dilaksanakan dua kali, revisi pertama dilakukan setelah mendapat saran dan komentar dari ahli dan reviewer, selanjutnya revisi yang kedua dilakukan setelah diperoleh temuan pada uji coba lapangan awal dan utama. Kedua tahap revisi tersebut adalah sebagai berikut: 1. Revisi Tahap Pertama Revisi tahap pertama dilakukan setelah draft produk divalidasikan ke ahli dan reviewer. Hasil validasi berupa penilaian, saran dan komentar yang dijadikan pedoman dalam merevisi draft modul. Penilaian kuantitatif telah disajikan dalam data hasil penelitian. Jadi dalam pembahasan ini lebih meninjau tentang saran dan komentar sebagai penelitian kualitatif sebagai referensi revisi tahap pertama draft modul. Revisi tahap pertama dari masingmasing validator akan diuraikan sebagai berikut: a. Ahli Komentar dan saran tentang modul Teori Gravitasi Newton yang diperoleh dari kedua responden ahli cukup banyak. Hal ini dikarenakan ahli memberikan saran dan komentar sejak tahap perencanaan pembuatan modul sampai tahap evaluasi atau validasi sehingga menghasilkan draft terevisi. Adapun saran dan komentar secara garis besar dari kedua ahli tersebut juga melingkupi aspek materi, bahasa dan gambar, penyajian dan kegrafisan. Pada tahap perencanaan, peneliti membuat modul dengan judul Teori Gravitasi Newton sesuai materi kelas XI semester ganjil. Modul ini terdiri dari satu Kompetensi Dasar dan lima sub-bab. Dari segi isi materi, peneliti berusaha mengembangkan dari sebagian besar isi buku atau modul yang disusun oleh peneliti lain akan tetapi peneliti juga mencari sumber-sumber lain yang relevan. Dalam segi materi ahli I dan ahli II berkomentar secara umum berkomentar sudah baik. Ahli I menyarankan untuk memperbaiki beberapa kesalahan penulisan vektor dan persamaan pada laju satelit. Ahli II memberi saran untuk mengganti beberapa kalimat menjadi kalimat yang lebih sederhana agar dapat dicerna siswa. Modul Fisika ini dikembangkan menggunakan empat pilar pendidikan sehingga dalam penyajiannya memuat aspek learning to do, learning to know, learning to live together dan learning to be. Berdasarkan saran dari ahli II, modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel ini sebaiknya diberikan hipotesis pada kolom kegiatan sehingga siswa mampu memberikan kesimpulan dengan baik. Komponen materi ini dinilai sudah sangat baik oleh kedua ahli. Berkenaan dengan aspek gambar dan bahasa, secara umum memenuhi kriteria baik setelah melalui proses revisi berdasarkan saran dan komentar dari ahli. Revisi dari ahli I berkaitan dengan tata letak gambar dan penulisan persamaan yang menggunakan vektor. Sedangkan dari ahli II berkaitan dengan penggunaan bahasa yang efektif dan efisien sehingga tidak menimbulkan multitafsir. Aspek selanjutnya yakni penyajian modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel. Secara umum aspek ini

11 dinilai cukup baik oleh kedua ahli. Ahli I memberikan saran agar pemberian motivasi belajar diperbaiki lagi. Saran dan komentar yang diberikan oleh ahli II pada aspek ini meliputi menambahkan glosarium pada akhir modul. Ada juga penilaian dalam aspek kegrafisan. Kedua ahli memberi nilai baik pada aspek ini.saran dari ahli I dan ahli II untuk cover yaitu gambar sudah cukup mewakili isi, namun latar belakang modul perlu diberi warna yang menarik agar terlihat lebih menarik. Keterbacaan teks dan kesesuaian bentuk gambar sudah baik. Berdasarkan saran dan komentar kedua dosen ahli tersebut, peneliti melakukan revisi pertama. b. Reviewer Ada tiga Guru Fisika yang bertindak sebagai reviewer dalam penelitian ini. Guru-guru tersebut mengajar di SMA Negeri I Surakarta dan SMA ABBS Surakarta. Reviewer menilai dengan memberikan skor penilaian pada tiap indikator dan memberi saran serta komentar secara umum. Saran dan komentar tersebut meliputi ukuran modul yang perlu diperbesar dan menambahkan beberapa gambar untuk melengkapi konsep gaya gravitasi Newton. 2. Revisi Tahap Kedua Revisi tahap kedua dilakukan setelah revisi draft modul dari validator. Dengan kata lain, draft modul yang digunakan dalam uji lapangan awal adalah revisi draft modul dari validator dan draft modul yang digunakan dalam uji coba utama adalah revsisi draft modul dari uji coba tahap awal. Uji coba lapangan awal berupa penjelasan singkat mengenai modul sedangkan uji coba utama berupa kegiatan pembelajaran yang diakhiri dengan penilaian dari siswa tentang buku modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel dengan judul Teori Gravitasi Newton secara kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan tujuan penelitian untuk mengetahui hasil implementasi produk berupa modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel yang memenuhi kriteria baik. Penilaian kuantitatif telah disajikan dalam data hasil penelitian. Jadi dalam pembahasan ini lebih meninjau tentang saran dan komentar sebagai penelitian kualitatif sebagai referensi revisi tahap kedua. Revisi tahap kedua dari masing-masing uji coba akan diuraikan sebagai berikut: a. Uji coba lapangan awal Uji coba lapangan awal dilaksanakan pada tanggal 8 Juni 2015 di SMA Negeri I Surakarta kelas XI semester ganjil dengan jumlah siswa 6 orang. Setiap siswa mendapatkan modul Fisika berbantuan Spreadsheet Excel untuk dibaca, diteliti dan dinilai. Secara umum siswasiswa menilai modul sudah baik, tetapi tetap ada saran dan pendapat yang bisa dijadikan masukan untuk revisi. Penilaian yang berupa saran dan pendapat dari 6 siswa dalam uji coba lapangan awal yang sering muncul yakni tentang cover dan gambar pada modul. Peneliti memperbaiki dengan memperbaiki desain cover dan untuk komentar mengenai gambar yang kurang jelas dan kontras peneliti memperbaikinya dengan cara mengganti gambar dengan gambar lain yang lebih jelas dan resolusi yang lebih besar. Mengenai isi materi secara umum siswa menyatakan penyajiannya cukup runtun, jelas dan mudah dipahami. Hasil skor penilaian uji coba awal ini sebanyak 4 siswa menyatakan modul berkriteria sangat baik dan 2 orang sisanya menyatakan modul berkriteria baik. b. Uji coba lapangan utama Uji lapangan utama dilakukan pada tanggal 30 Juni 2015 dengan siswa dalam satu kelas di SMA Negeri I Surakarta dengan jumlah siswa 60 anak kelas XI. Secara umum siswa-siswa tersebut menilai modul sudah baik, tetapi tetap ada saran dan pendapat yang bisa dijadikan masukan untuk revisi sebelum menghasilkan produk akhir. Berdasarkan saran dan pendapat tersebut, ternyata hampir sebagian besar menyatakan bahwa modul sudah sangat baik dari aspek materi, bahasa dan gambar, penyajian, serta kegrafisan. Untuk tampilan Cover juga telah dibahas sebelumnya bahwa akan diatasi dengan kualitas cetak yang lebih baik dan akan dicetak dengan kertas tebal secara digital printing. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa: Mengembangkan media pembelajaran berupa modul Fisika berbasis empat pilar pendidikan menggunakan spreadsheet harus melewati beberapa tahapan yaitu menganalisis kebutuhan siswa, melakukan perencanaan pembuatan produk berupa modul, mengembangkan produk awal, mengujicobakan produk awal, merevisi produk, dan melakukan uji coba utama. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa modul Fisika berbasis empat pilar pendidikan dengan bantuan aplikasi spreadsheet pada materí Teori Gravitasi Newton yang telah diuji kelayakan oleh ahli dapat

12 dipergunakan pada pembelajaran Fisika SMA kelas XI dengan baik (berdasarkan hasil uji kelayakan melalui angket dan wawancara yang menunjukkan bahwa modul secara umum memiliki kriteria baik, serta hasil tes tertulis yang dilakukan setelah pembelajaran menggunakan modul Fisika menggunakan Spreadsheet Excel yang juga memperoleh kategori sangat baik). Modul Fisika berbasis empat pilar pendidikan ini terdiri atas 46 halaman yang berisi judul, kata pengantar, daftar isi, sajian isi modul, petunjuk penggunaan, peta komptensi, peta konsep, submateri sejarah penemuan planet-planet, submateri hukum universal gravitasi Newton, submateri hukum Kepler, submateri gerak satelit, submateri hubungan hukum gravitasi Newton dengan hukum Kepler, rangkuman dan evaluasi. DAFTAR PUSTAKA Aiken, J.M. (2013) Transforming high school physics with modeling and computation. Physics and Astronomy Theses Department of Physics and Astronomy. Diperoleh tanggal 4 Agustus 2016, dari ses Borg, Walter R dan Gall, Meredith D Educational Research: An Introduction Fourth Edition. New York: Longman. Fauzi, A Pengembangan Bahan Ajar Fisika dengan Aplikasi Spreadsheet. Tesis. Universitas Negeri Semarang. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013: Analisis Materi ajar SD/SMP/SMA (Konsep Pendekatan Scientific). Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Miles, M. B. dan Huberman, A.M Analisis Data Kualitatif. Jakarta: UI-Press. Sufi Ani Rufaida dan Sarwanto. (2014). Fisika Peminatan Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMA dan MA Kelas XI. Mediatama: Jakarta. Sutardi Pengembangan Bahan Ajar Fisika Berbasis Spreadsheet untuk Meningkatkan Kemampuan Berkomunikasi Ilmiah. Tesis. Universitas Negeri Semarang. Syaifuddin Azwar. (2007). Tes Prestasi: Fungsi dan Pengembangan Pengukuran Prestasi Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Persetujuan Pembimbing Surakarta, Juli 2016 Pembimbing I Pembimbing II Dra. Rini Budiharti, M. Pd. NIP Ahmad Fauzi, S. Pd., M. Pd. NIP

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN PENGEMBANGAN MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI HUKUM GRAVITASI NEWTON MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN SKRIPSI Oleh: Dinda Ameilia Gunawan K2310026 FAKULTAS KEGURUAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Surakarta, SMA Negeri 1 Karanganyar, dan SMA Negeri 2 Karanganyar. Waktu penelitian dilaksanakan antara

Lebih terperinci

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model

B. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development/r&d) yang mengacu pada model BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di program studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development/r&d). Adapun yang dikembangkan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian. Tempat Penelitian Modul pembelajaran fisika ini dikembangkan di Laboratorium Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret,

Lebih terperinci

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII

Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika (JMPF) 7 Kajian Validitas Konstruk Modul IPA Terpadu Berbasis Scientific Approach Materi Pokok Suhu, Kalor dan Perpindahannya SMP Kelas VII Intan Pratiwi Wardani 1,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Skripsi Oleh: Dwi Prasetyo K2310030 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang digunakan sebagai tempat penelitian ini adalah lima SMA yaitu SMA Negeri 2 Karanganyar, SMA Negeri I Kartasura, SMA Islam 1 Surakarta,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini terdiri dari subjek penelitian studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek penelitian studi

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN IMPLEMENTASI MODUL FISIKA KELAS XI SMA PADA MATERI DINAMIKA GETARAN MENGGUNAKAN APLIKASI SPREADSHEET BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN Dwi Prasetyo, Ahmad Fauzi, Edy Wiyono Pendidikan Fisika FKIP Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah III. METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian di Bandar Lampung. Subjek pada tahap studi lapangan adalah guru dan siswa di tiga SMA Negeri dan tiga SMA Swasta di Bandar Lampung

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek

III. METODOLOGI PENELITIAN. Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek III. METODOLOGI PENELITIAN A. Subjek Penelitian Subjek penelitian ini terdiri dari subjek studi lapangan, subjek penelitian, dan subjek uji coba lapangan awal. Subjek studi lapangan adalah 6 guru kimia

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH

PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI ELASTISITAS DAN HUKUM HOOKE UNTUK SISWA SMA KELAS X Eko Megawati Putri 1, Drs. Sutadi Waskito, M.Pd 2, Drs. Pujayanto, M.Si 3 Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Kajian Pengembangan Modul Pembelajaran Fisika Penelitian pengembangan modul pembelajaran Fisika berbasis scientific approach yang dilakukan meliputi tahapan:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah (1) lokasi dan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) sumber data, (4) diagram alir penelitan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan disiplin ilmu yang mempelajari gejala alam dan menerangkan bagaimana gejala tersebut terjadi. Fisika merupakan mata pelajaran yang tidak hanya

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI

PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI 38 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 1 Tahun ke-5 Tahun 2016 PENGEMBANGAN MEDIA KARTUN IPA POKOK BAHASAN GAYA MAGNET KELAS V DI SD NEGERI 1 SEKARSULI MEDIA DEVELOPMENT OF SCIENCE CARTOON IN SUBJECT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan metode penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)

Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) p-issn: 2461-0933 e-issn: 2461-1433 Halaman 67 Pengembangan Modul Fisika Berbasis Visual untuk Sekolah Menengah Atas (SMA) Fauzi Bakri a), Razali Rasyid, Rina Dwi A. Mulyaningsih Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian

III.METODE PENGEMBANGAN. A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan. Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian 50 III.METODE PENGEMBANGAN A. Metode Pengembangan dan Subjek Pengembangan Metode pengembangan yang digunakan pada pengembangan ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D).

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI SUHU, KALOR DAN PERPINDAHAN KALOR UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh: Apriyanto Budi Utomo K2310012 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D), yang bertujuan untuk mengembangkan produk yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji

BAB III METODE PENELITIAN. satu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan dan menguji BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian dan Pengembangan Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian dan pengembangan merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development) atau yang sering disebut penelitian R & D. Penelitian Pengembangan adalah metode

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI SOFT SKILLS PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT KELAS X DI MAN MOJOKERTO DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET WITH SOFTSKILLS ORIENTATION IN

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN APLIKASI SPREADSHEET PADA MATERI GERAK PROYEKTIL

IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN APLIKASI SPREADSHEET PADA MATERI GERAK PROYEKTIL IMPLEMENTASI MODUL FISIKA SMA BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN APLIKASI SPREADSHEET PADA MATERI GERAK PROYEKTIL SKRIPSI Oleh: Dinda Putri Asih K2310027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL

PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL Pengembangan Modul Pembelajaran... (Dwi Armanda) 1 PENGEMBANGAN MODUL MATA PELAJARAN TEKNIK ELEKTRONIKA DASAR KELAS X TEKNIK AUDIO VIDEO DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL DEVELOPMENT OF ELECTRONIC MODULE SUBJECT

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII

PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII PENGEMBANGAN MODUL BERWAWASAN SALINGTEMAS (SAINS, LINGKUNGAN, TEKNOLOGI, DAN MASYARAKAT) PADA MATERI SALING KETERGANTUNGAN DALAM EKOSISTEM KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN (Ratri Panggih Pangastuti )23 PENGEMBANGAN BUKU PENGAYAAN KIMIA ASAM BASA UNTUK PESERTA DIDIK SMA/MA KELAS XI BERDASARKAN KURIKULUM 2013 DEVELOPMENT OFACID BASES CHEMISTRY ENRICHMENT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Pengembangan Penelitian ini termasuk jenis penelitian dan pengembangan (research and development). Menurut Borg & Gall (1983: 772) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D)

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) 46 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D) pada penelitian ini digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA SUBMATERI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI DEVELOPMENT OF STUDENT WORKSHEET SCIENCE LITERACY IN SUBMATTER REACTIONOF

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG PENGEMBANGAN BAHAN AJAR FISIKA BERBASIS SAINS TEKNOLOGI MASYARAKAT POKOK BAHASAN GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK UNTUK KELAS X SMAN 10 MALANG Ratri Agustina, Kadim Masjkur, dan Subani Universitas Negeri Malang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Menurut Sugiyono, metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu merupakan jenis penelitian pengembangan (Research & Development). Untuk

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN TEMA PANTAI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS VII SMP/MTs TESIS

PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN TEMA PANTAI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS VII SMP/MTs TESIS PENGEMBANGAN MODUL IPA TERPADU BERBASIS EMPAT PILAR PENDIDIKAN DENGAN TEMA PANTAI UNTUK MENINGKATKAN SIKAP ILMIAH SISWA KELAS VII SMP/MTs TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011)

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Sukmadinata (2011) mengatakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development/R and D). Sugiyono (2013:297) mendefinisikan bahwa penelitian dan pengembangan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Langkah-langkah Penelitian Langkah penelitian yang dilakukan pada penelitian ini ditujukan untuk mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar

BAB III METODE PENELITIAN. (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan pendidikan (educational research and development) yang mengembangkan bahan ajar pada mata pelajaran IPS

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian 46 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode penelitian pengembangan (Research and Development) dari Borg dan Gall. Penelitian pengembangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian 30 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian ini menggunakan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SISWA SMA KELAS X

PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SISWA SMA KELAS X PENYUSUNAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS SCIENTIFIC APPROACH PADA MATERI GERAK MELINGKAR UNTUK SISWA SMA KELAS X Skripsi Oleh : Naufal Rozadi K2313050 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031

ARTIKEL ILMIAH OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERMUATAN PENDIDIKAN KARAKTER DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI JAMUR UNTUK SISWA SMA KELAS X MIA OLEH: FITRIA DWITA A1C411031 FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan project based learning. Bahan ajar yang dikembangkan berupa RPP BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan, yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji kualitas produk tersebut.

Lebih terperinci

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2)

Mahasiswa Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta 2) Pengembangan LKPD Berbasis Conceptual. (Syella Ayunisa Rani) 231 PENGEMBANGAN LKPD BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research

III. METODOLOGI PENELITIAN. LKS ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research 33 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan LKS berbasis representasi kimia yang meliputi representasi makroskopik, submikroskopik dan simbolik. Pengembangan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF

PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF PENGEMBANGAN MODUL EXPERIENTIAL LEARNING YANG DIARAHKAN UNTUK STRATEGI THINK TALK WRITE PADA MATERI SISTEM SARAF Tri Handayani 1, Sajidan 2, Baskoro Adi Prayitno 3 1 Program Studi Magister Pendidikan Sains

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and

BAB III METODE PENELITIAN. and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (2011: 297) Research and Development (R&D) adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Menurut Sugiyono (01: 407) penelitian dan pengembangan adalah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS

PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS PENGEMBANGAN LKS BERMUATAN NILAI KETUHANAN DAN KECINTAAN TERHADAP LINGKUNGAN DALAM PEMBELAJARAN SAINS (1) Fitriana Arisca (1), I Dewa Putu Nyeneng (2), Undang Rosidin (2) Mahasiswa Pendidikan Fisika FKIP

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas

III. METODE PENELITIAN. peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah atas 29 III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan instrumen penugasan yang berbasis peta pikiran mata pelajaran fisika kelas X pada salah satu sekolah menengah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan produk tertentu, dan menguji keektifan produk. Penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2009:407) menjelaskan bahwa, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PRAKTIKUM SUBMATERI KOEFISIEN DISTRIBUSI MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA

PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PRAKTIKUM SUBMATERI KOEFISIEN DISTRIBUSI MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA 1 PENGEMBANGAN RUBRIK PENILAIAN PSIKOMOTORIK PADA PRAKTIKUM SUBMATERI KOEFISIEN DISTRIBUSI MAHASISWA PENDIDIKAN KIMIA Putri Hazarianti, Masriani, Lukman Hadi Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Untan Email:

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS

PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS PENGEMBANGAN E-MODUL KIMIA BERBASIS PROBLEM SOLVING DENGAN MENGGUNAKAN MOODLE PADA MATERI HIDROLISIS GARAM UNTUK KELAS XI SMA/MA SEMESTER II TESIS Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII 158 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERUPA CD INTERAKTIF BERBASIS POWER POINT MATERI USAHA DAN ENERGI UNTUK SMP KELAS VIII Novanita Puja Arsihna, Supurwoko, Daru Wahyuningsih Prodi Pendidikan Fisika,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PEMBUATAN BEBE ANAK UNTUK SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 PENGASIH JURNAL Diajukan Kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Hasil. biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan adalah digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Hasil dari penelitian dan pengembangan adalah modul pembelajaran biologi berbasis STS disertai MM. Bahan Kajian yang dikembangkan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan 31 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg, W.R & Gall, M.D.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PENDAMPING IPA UNTUK SMP KELAS VII SEMESTER 2 BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh : T.KHAIRULLIA A420110136 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

III. METODOLOGI PENELITIAN. (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian 36 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Pada penelitian ini menggunakan metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian yang dilakukan merupakan penelitian dan pengembangan (research and development) yang bertujuan untuk mengembangkan modul biologi berbasis model

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Penelitian ini bertujuan mengembangkan modul IPA bermuatan Nature of Science untuk meningkatkan kemampuan literasi sains peserta didik kelas VII Sekolah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM

PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM Vol. 3, No. 3, pp.00-04, September204 PENGEMBANGAN MODEL E-BOOK INTERAKTIF TERMODIFIKASI MAJALAH PADA MATERI STRUKTUR ATOM DEVELOPMENT MODEL OF INTERACTIVE E-BOOK MAGAZINE MODIFICATION ON THE MATERIAL

Lebih terperinci

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang

Dewi Fitria Cholida, Muntholib, & Aman Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Malang PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI LARUTAN PENYANGGA, HIDROLISIS GARAM, DAN KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E UNTUK SISWA SMA/MA Dewi Fitria Cholida, Muntholib,

Lebih terperinci

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN

commit to user 44 BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Pengembangan CD Interaktif Berbasis Power Point Penelitian ini menghasilkan produk CD Interaktif berbasis Power Point yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran. Setelah

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau Research and Development (R&D). Penelitian ini menggunakan metode

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI BERBASIS INKUIRI PADA MATERI INTERAKSI ANTAR MAKHLUK HIDUP DENGAN LINGKUNGANNYA M. Khoirudin Universitas Nahdlatul Ulama Lampung Email: irul_tpg13@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012:

BAB III METODE PENELITIAN. modul IPA ini menggunakan metode Research and Development. (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2012: BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian pengembangan modul IPA ini menggunakan metode Research and Development (R&D). Penelitian R&D menurut Nana Syaodih Sukmadinata

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel

METODE PENELITIAN. Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel 69 III. METODE PENELITIAN 3. Pendekatan Penelitian Penelitian dalam pengembangan modul kesetimbangan kimia berbasis multipel representasi ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development

Lebih terperinci

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar

Kata Kunci: mobile learning berbasis android, hasil belajar ranah kognitif, minat belajar Pengembangan Mobile Learning Berbasis. (Tutut Sari Handayani) 384 PENGEMBANGAN MOBILE LEARNING BERBASIS ANDROID SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN PADA MATERI FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana.

BAB III METODE PENELITIAN. produk berupa bahan ajar berbasis scientific method untuk meningkatkan. materi Struktur Bumi dan Bencana. BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (research and development). Tujuan dari penelitian ini adalah mengasilkan produk berupa

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH

PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH DOI: doi.org/10.21009/0305010219 PENGEMBANGAN BUKU FISIKA MULTI REPRESENTASI PADA MATERI GELOMBANG DENGAN PENDEKATAN BERBASIS MASALAH Widya Nurhayati a), Vina Serevina b), Fauzi Bakri c) Program Studi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pembuatan media pembelajaran. Media yang akan dikembangkan adalah media pembelajaran matematika berbentuk komik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan 73 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan yaitu penelitian dan pengembangan (Research and Development). Penelitian Pendidikan dan pengembangan

Lebih terperinci

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama

Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama Pengembangan Perangkat Penilaian Autentik Berbasis Kurikulum 213 Pada Mata Pelajaran IPA/Biologi di Sekolah Menengah Pertama Putri Handayani Sitompul 1, Syarifuddin 2 1 SMP Negeri 1 Perbaungan, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini diuraikan mengenai metode penelitian yang digunakan, langkah-langkah penelitian yang dilakukan, sumber data, instrumen penelitian dan pengolahan data. Pembahasan

Lebih terperinci

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains

TESIS. Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Magister Pendidikan Sains PENGEMBANGAN MODUL FISIKA BERBASIS DISCOVERY LEARNING DENGAN PENDEKATAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA KELAS XI SMA/MA DI SURAKARTA TESIS Disusun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN. model pengembangan Research and Development (R&D) yang dikembangkan 39 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 3.1 Model Penelitian Pengembangan Penelitian yang dilakukan berupa penelitian dan pengembangan, model yang akan dikembangkan dalam pengembangan penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERORIENTASI PROBLEM SOLVING DENGAN STRATEGI MIND MAPPING PADA MATERI LARUTAN PENYANGGA KELAS XI SMA DEVELOPMENT OF WORKSHEET WITH ORIENTED BY PROBLEM SOLVING WITH MIND

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif yang dilakukan dengan pendekatan deskriptif. Jenis penelitian ini secara keseluruhan merupakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan (research and development). Metode penelitian dan BAB III METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan Pengembangan modul ini menggunakan jenis penelitian pengembangan (research and development). Metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian

Lebih terperinci

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan.

Kata kunci: media pembelajaran interaktif, swish max-4, gerak melingkar beraturan. PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MENGGUNAKAN SWISHMAX-4 PADA MATERI GERAK MELINGKAR BERATURAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA SMA KELAS X Bery Fredy Universitas Negeri Malang Email:beryfredy@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development).

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan (Research and Development). Penelitian pengembangan (Research and Development) adalah suatu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan Penelitian Pengembangan (Research and Development). Penelitian Pengembangan sebagai suatu proses

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003), III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan (Research and Development). Menurut Borg and Gall (2003),

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini tergolong penelitian dan pengembangan atau Research and Development. Menurut Borg and Gall dalam Sugiyono (2015) menjelaskan bahwa penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa

III. METODE PENELITIAN. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan media pembelajaran berupa LKS berbasis keterampilan generik sains pada materi hukum-hukum dasar kimia untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest.

BAB III METODE PENELITIAN O 1 X O 2. Gambar 3.1 Desain Penelitian One-Group Pretest-Posttest. 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di salah satu SMA negeri di Kota Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA pada tahun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN A. Kajian Pengembangan Modul Fisika Pengembangan modul pembelajaran fisika yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi: studi pendahuluan, perencanaan modul,

Lebih terperinci

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola

Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Borg And Gall Materi Listrik Dinamis Kelas X SMA Negeri 1 Marawola Luhur Agus Utomo, Muslimin, Darsikin Email: luhur.utomo93@gmail.com

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan

BAB III METODE PENELITIAN. Produk yang dikembangkan dalam penelitian ini adalah Lembar Kegiatan A. RANCANGAN PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini dirancang sebagai penelitian Research and Development (R&D) yang merupakan desain penelitian dan pengembangan, yaitu metode penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah lokasi dan subyek penelitian, metode penelitian, diagram alir penelitian, instrumen penelitian, teknik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D). Produk yang akan dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

Surakarta, 57126, Indonesia Surakarta, 57126, Indonesia

Surakarta, 57126, Indonesia Surakarta, 57126, Indonesia PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF BILINGUAL BERBASIS BLOG DENGAN MEMANFAATKAN GOOGLE DOCUMENT PADA MATERI POKOK CAHAYA UNTUK SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER II Risang Mochamad Pattih 1, Widha Sunarno

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri

BAB III METODE PENELITIAN. dikembangkan dalam penelitian ini adalah perangkat pembelajaran yang terdiri BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitain Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian pengembangan, yaitu penelitian yang digunakan untuk mengembangkan suatu produk. Produk yang dikembangkan

Lebih terperinci