BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaannya pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. pelaksanaannya pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017."

Transkripsi

1 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Ajibarang dengan mengambil pokok bahasan geometri dan pengukuran, sedangkan pelaksanaannya pada semester genap tahun pelajaran 2016/2017. B. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang didasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran matematika di kelas VIII F SMP Muhammadiyah Ajibarang. Dimana setiap pertemuan menggunakan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle). C. Desain Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) direncanakan dalam tiga siklus dengan setiap siklus diadakan dua kali pertemuan dan diberi tindakan dengan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) pada setiap pembelajarannya. Pada penelitian ini setiap siklusnya meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi serta refleksi. Pada akhir siklus diberikan tes untuk mengetahui kemampuan spasial siswa. 30

2 31 Adapun langkah-langkah prosedur penelitian ini sebagai berikut : 1. Perencanaan Dalam perencanaan, peneliti membuat rencana program pembelajaran yang akan digunakan selama kegiatan mengajar. Tahap yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Peneliti bersama guru menetapkan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) dengan menetapkan Cabri 3D sebagai alat bantu pembelajaran b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran sebanyak 6 buah untuk 6 kali pertemuan pada materi geometri dan pengukuran dengan pembelajaran bersiklus(learning Cycle) c. Membuat soal pretes berupa pilihan ganda sebagai bentuk hasil awal pengetahuan siswa sebelum ada perlakuan d. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS) berkaitan dengan materi pembelajaran pada pertemuan itu e. Membuat soal tes evaluasi berupa essay berkaitan dengan indikator kemampuan spasial sebanyak 3 buah dan diberikan pada setiap akhir siklus f. Membuat lembar observasi aktivitas guru dan siswa 2. Pelaksanaan Tindakan Selama proses pembelajaran berlangsung guru mengajar dengan pedoman Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang telah disusun oleh peneliti yaitu pembelajaran matematika menggunakan

3 32 pembelajaran (Learning Cycle) pada pokok bahasan geometri dan pengukuran. Adapun tindakan yang dilakukan oleh guru dalam kegiatan pembelajaran terinci dalam bentuk langkah-langkah yang tertera pada tabel berikut : Tabel 3.1 Sintaks model Learning Cycle No. Kegiatan Guru Kegiatan Siswa 1. Kegiatan pendahuluan (10 menit) a. Guru membuka pelajaran dengan mengucap salam dan mengabsen kehadiran siswa Apersepsi b. Dengan metode tanya jawab, guru meminta siswa menyebutkan benda-benda yang terkait dengan kubus Tujuan c. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa dalam Fase Engagement d. Guru memotivasi siswa dengan menjelaskan masalah terkait bangun ruang sisi datar a. Siswa menjawab salam dan siswa merespon absensi dari guru b. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru c. Memperhatikan guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai d. Siswa mendapatkan motivasi untuk belajar terkait bangun ruang 2. Kegiatan inti (65 menit) Exploration Fase Exploration a. Guru membagi kelas dalam 8 kelompok heterogen yang terdiri dari 4 siswa b. Guru memberikan LKS yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan membantu siswa memecahkan masalah dengan sistematis dan persoalan matematika sehari-hari c. Guru memantau kerja dari tiap-tiap kelompok dan mengarahkan atau a. Siswa menempatkan diri diri sesuai dengan kelompok yang ditentukan b. Siswa menguji prediksi, melakukan dan mencatat pengamatan serta ide-ide melalui langkah-langkah kegiatan yang telah dirancang di LKS c. Siswa mencermati, mencari mengecek

4 33 membantu siswa yang mengalami kesulitan selama diskusi kelompok d. Guru memotivasi siswa dengan mendorong semangat siswa untuk tidak mudah menyerah dalam mengerjakan tugas Penjelasan Fase Explaination a. Guru meminta2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya secara bergantian dan guru mengarahkan kegiatan diskusi b. Guru mempersilahkan siswa untuk mengajukan pertanyaan pada siswa yang melakukan presentasi c. Guru menyimpulkan hasil diskusi dan mengkaji literatur d. Guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah dan mengumpulkan hasilnya pada akhir pembelajaran Elaborasi Fase Elaboration a. Guru memberikan penjelasan, pemahaman konsep melalui model Learning Cycle dengan aplikasi Cabri 3D b. Guru memberikan latihan soal pada siswa terkait materi pelajaran c. Guru meminta siswa untuk mengerjakan soal secara individu d. Guru melihat jawaban siswa dan menyinpulkan sekilas tentang kesalahan yang dikerjakan siswa kembali hasil diskusi dan mengemukakan ideidenya untuk menyelesaikan masalah bersama-sama. d. Siswa terus mencoba soal yang diberikan guru dengan kerja sama antar anggota kelompok a. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya didepan kelas untuk menjelaskan konsep dengan kalimat mereka sendiri b. Siswa mengajukan pertanyaan/sanggahan terkait presentasi yang telah disajikan c. Siswa mendengarkan dan mencatat kesimpulan hasil diskusi d. Siswa memperbaiki jawaban yang masih salah a. Siswa memperhatikan penjelasan guru b. Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh guru c. Siswa mengerjakan soal secara individu d. Siswa memperhatikan evaluasi hasil pekerjaan yang dijelaskan guru Konfirmasi Fase Evaluasi

5 34 a. Guru bersama siswa membahas dan mengevaluasi hasil pekerjaan siswa 3. Kegiatan Penutup (5 menit) b. Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan materi c. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan materi yang akan datang d. Guru menutup pelajaran dengan mengucap salam a. Membahas dan mengevaluasi jawaban bersama guru b. Siswa menyimpulkan materi pelajaran c. Siswa memperhatikan informasi yang diberikan guru d. Siswa menjawab salam 3. Observasi Kegiatan observasi dilakukan dengan tujuan untuk mengamati aktivitas guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi guru yaitu pengamatan terhadap aktivitas guru pada proses pembelajaran yang sesuai dengan tahap-tahap pada pembelajaran bersiklus (Learning Cycle), sedangkan observasi siswa yaitu pengamatan terhadap aktivitas siswa pada saat mengikuti proses pembelajaran. Peneliti telah menyiapkan lembar observasi guru dan siswa. Peneliti yang dibantu observer melakukan pengamatan terhadap jalannya pembelajaran dan mencatat semua hasil pengamatan baik pada lembar observasi guru maupun pada lembar observasi siswa. 4. Evaluasi Evaluasi pelaksanaan penelitian meliputi : a. Evaluasi aktivitas guru, evaluasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dalam melaksanakan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) yaitu Lembar Observasi Aktivitas Guru. Lembar evaluasi aktivitas guru yang belum berhasil yaitu jika skor yang

6 35 didapat rata-rata hanya mencapai kategori cukup yaitu dengan skor 2 dan kategori kurang yaitu dengan skor 1. Sedangkan evaluasi aktivitas guru yang sudah berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata mencapai kategori baik yaitu dengan skor 3 dan kategori sangat baik yaitu dengan skor 4. Hasil evaluasi yang belum berhasil harus diperbaiki pada siklus selanjutnya. b. Evaluasi aktivitas siswa, evaluasi ini digunakan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran bersiklus (Learning Cycle) yaitu Lembar Observasi Aktivitas Siswa. Lembar evaluasi aktivitas siswa yang belum berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata hanya mencapai kategori cukup yaitu dengan skor 2 dan kategori kurang yaitu dengan skor 1. Sedangkan evaluasi aktivitas siswa yang sudah berhasil yaitu jika skor yang didapat rata-rata mencapai kategori baik yaitu dengan skor 3 dan kategori sangat baik yaitu dengan skor 4. Hasil evaluasi yang belum berhasil harus diperbaiki pada siklus selanjutnya. c. Evaluasi kemampuan spasial siswa, evaluasi ini digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan spasial siswa yaitu berupa tes disetiap akhir siklus dengan mengacu 5 indikator kemampuan spasial siswa yang masing-masing indikator terdiri dari 1 soal evaluasi.

7 36 5. Refleksi Pada tahap ini, semua hasil observasi dan evaluasi diolah dan direfleksikan untuk mengukur tingkat keberhasilan dan mengetahui kelemahan-kelemahan pelaksanaan tindakan selama satu siklus berlangsung. Pada tahap ini memperbaiki hal-hal yang kurang berdasarkan evaluasi yang belum tercapai pada aktivitas guru dan siswa, kemudian hasil evaluasi digunakan untuk merencanakan tindakan siklus selanjutnya. D. Subjek Penelitian Subjek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII F SMP Muhammadiyah Ajibarang tahun ajaran 2016/2017. Alasan peneliti memilih subjek tersebut adalah berdasarkan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara kepada salah satu guru matematika di SMP Muhammadiyah Ajibarang heterogen dan kemampuan spasial matematis siswa kelas VIII khususnya kelas VIII F masih rendah. Hal itu juga diperkuat oleh hasil tes kemampuan spasial matematis siswa menunjukan bahwa 50% siswa kelas VIII F memiliki kemampuan spasial matematika yang rendah.

8 37 E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara : 1. Observasi Observasi dilakukan oleh peneliti dan dibantu observer dengan cara melakukan pengamatan terhadap aktivitas yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam pembelajaran. Observasi dilakukan menggunakan lembar observsai guru dan siswa yang telah dipersiapkan. Aspek yang diamati pada waktu melakukan observasi guru adalah pembelajaran guru dengan menggunakan pemmbelajaran bersiklus (Learning Cycle) berbantuan Cabri 3D, sedangkan aspek yang diamati pada waktu melakukan observasi siswa adalah aktivitas siswa pada saat pembelajaran berlangsung. Dalam lembar observasi guru dan siswa menggunakan kriteria penskoran 1-4 dengan format lembar observasi terlampir. 2. Tes Kemampuan Spasial Metode tes digunakan untuk mengukur kemampuan spasial matematika setelah mempelajari materi yang disampaikan guru pada saat pembelajaran berlangsung menggunakan Cabri 3D. Tes kemampuan spasial dilaksanakan pada setiap akhir siklus. Tes yang digunakan adalah tes tertulis yang berupa uraian, setiap soal terdapat 5 butir soal F. Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini digunakan analisis data untuk menghitung hasil pengamatan selama proses pembelajaran. Adapun analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

9 38 1. Data hasil observasi a. Data aktivitas guru Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencatat segala aktivitas guru yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajran berlangsung. Hasil data aktivitas guru dianalisis secara deskriptif untuk memberikan kesimpulan pelaksanaan pembelajaran. Nilai rata-rata aktivitas guru = Kriteria skor rata-rata aktivitas guru : (Arikunto dan Jabar,2010:35) b. Data aktivitas siswa Observasi dilakukan untuk mengamati dan mencatat segala aktivitas siswa yang terjadi didalam kelas selama proses pembelajran berlangsung. Hasil data aktivitas siswa dianalisis secara deskriptif untuk memberikan kesimpulan pelaksanaan pembelajaran.

10 39 Nilai rata-rata aktivitas guru = Kriteria skor rata-rata aktivitas guru : 2. Menghitung nilai tes kemampuan spasial (Arikunto dan Jabar,2010:35) Tes diadakan setiap akhir siklus dan didalamnya terdapat indikator kemampuan spasial matematika. Tes yang digunakan adalah tes uraian. Pedoman penskoran untuk tes adalah sebagai berikut : a. Menghitung rata-rata skor tiap indikator Kriteria penilaian untuk menganalisis data yang diperoleh adalah sebagai berikut : Tabel 3.2 Penskoran Indikator Kemampuan Spasial NO Indikator Spasial Kemampuan 1 Persepsi Keruangan (Spatial Perception) Respon Siswa Terhadap Jawaban Tidak ada jawaban Jawaban salah Jawaban benar 2 Visualisasi Keruangan Tidak ada 0 Skor 0 1 2

11 40 (Spatial Visualisation) 3 Rotasi Pikiran (Mental Rotation) 4 Relasi Keruangan (Spatial Relation) 5 Orientasi Keruangan (Spatial Orientation) jawaban Jawaban salah Jawaban benar Tidak jawaban Jawaban salah Jawaban benar Tidak jawaban Jawaban salah Jawaban benar Tidak jawaban Jawaban salah Jawaban benar ada ada ada Kriteria skor rata-rata kemampuan spasial seluruh siswa :

12 41 b. Menghitung nilai yang diperoleh siswa digunakan rumus : Nilai = N = Nilai hasil akhir tes tiap siklus c. Menghitung rata-rata nilai kemampuan spasial yang diperoleh seluruh siswa digunakan rumus : Kriteria skor rata-rata kemampuan spasial seluruh siswa : (Arikunto dan Jabar,2010:35) G. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah nilai rata-rata tes evaluasi kemampuan spasial siswa kelas VIII F SMP Muhammadiyah Ajibarang melalui pembelajaran bersiklus(learning Cycle) berbantuan Cabri 3Dmeningkat dari siklus Ike siklus II, dari siklus II ke siklus III serta di akhir siklus yaitu siklus III nilai rata-rata kemampuan spasial siswa mencapai 80 dengan kriteria sangat baik.

13 42 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III. Penelitian ini dilaksanakan pada 1 Mei 2017 sampai dengan 19 Mei 2017 di SMP Muhammadiyah Ajibarang. Adapun secara rinci jadwal pelaksanaan penelitian tindakan kelas sebagai berikut : Tabel 4.1 Jadwal Penelitian Siklus Pertemuan ke- Hari Waktu Tanggal 1 1 Senin Mei Jumat Mei Senin Mei Jumat Mei Senin Mei Jumat Mei 2017 Adapun penjabaran penelitian tindakan kelas pada setiap siklusnya sebagai berikut : 1. Hasil penelitian siklus I Pada bagian ini akan dipaparkan hasil penelitian siklus I yang telah dilaksanakan pada tanggal 1 Mei 2017 dan 5 Mei a. Hasil Perencanaan Tindakan Siklus I Kegiatan perencanaan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan pada siklus I dihasilkan sebagai berikut : 1) Peneliti bersama guru mata pelajaran melaksanakan model Learning Cycle sebagai pembelajaran untuk meningkatkan 42

14 43 kemampuan spasial siswa dalam pembelajaran matematika sub pokok bahasan bangun ruang sisi datar. 2) Dihasilkan RPP, dua buah RPP pertama siklus I dan RPP kedua siklus II menggunakan model learning cycle. (Lampiran A) 3) Dua buah LKS yaitu Lembar Kerja Siswa 1 dan Lembar Kerja Siswa 2 beserta kunci jawabannya sebagai sarana utama dalam model Learning Cycle. (Lampiran B) 4) Instrumen penelitian yang terdiri : a) Lembar observasi aktivitas guru yang sesuai dengan tahaptahap dalam model Learning Cycle (Lampiran C) b) Lembar observasi aktivitas siswa yang sesuai dengan tahaptahap dalam model Learning Cycle (Lampiran D) 5) Tiga puluh dua bendel soal individu pada pertemuan pertama siklus I beserta kunci jawaban (Lampiran E) 6) Tiga puluh dua bendel tes evaluasi kemampuan spasial siklus I beserta kunci jawaban (Lampiran F) b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I Pelaksanaan tindakan siklus I dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti dimana siklus I dibagi menjadi dua kali pertemuan sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Siklus I Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 1 Mei Dengan berpedoman pada RPP 1 dan pokok bahasan

15 44 yang disampaikan adalah tentang macam bangun ruang dan bagian bagian dari kubus. Pada pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Jumat 5 Mei Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang macam bangun ruang dan bagianbagian dari balok. Pada awal pembelajaran guru mengawalinya dengan mengucap salam, Assalamu alaikum Wr. Wb dan siswa menjawab salam, Wa alaikumsalam Wr. Wb. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. Pada pertemuan pertama kelas VIII F semua siswa hadir dan kabar siswa baik. Guru belum memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran dan indikator yang harus dicapai. a) Tahap Engagement Pada tahap engagement, guru memotivasi siswa dengan menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa ketika masih duduk di kelas V Sekolah Dasar terkait dengan sifatsifat kubus adalah sebagai berikut : Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam sisi persegi yang sama dan kongruen. Perhatikan gambar! Titik sudut Sisi Rusuk Kubus

16 45 Guru menceritakan pada siswa tentang kejadian seharihari yang berhubungan dengan materi yang akan dipelajari untuk menarik minat dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dengan guru meminta siswa menyebutkan benda yang berbentuk kubus. Siswa menyebutkan benda tersebut antara lain : dadu, bak mandi, kotak kardus dan puzle warna. b) Tahap exploration Tahap selanjutnya guru membagi siswa kedalam 8 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 4 siswa. Pembagian kelompok secara heterogen berdasarkan kemauan siswa sendiri. Setelah siswa menempatkan diri pada kelompoknya masing-masing, guru membagikan lembar kerja siswa (LKS) tentang unsur-unsur kubus. Pada kegiatan awal diskusi kelompok, siswa kurang terkoordinasi dengan baik karena mereka belum terbiasa melakukan diskusi kelompok pada saat pembelajaran. Beberapa siswa yang duduk di belakang terlihat masih enggan untuk segera mengerjakan LKS yang telah dibagikan. Guru belum memberikan motivasi kepada siswa tentang kubus dan aplikasinya dikehidupan sehari-hari. Guru menjelaskan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu Learning Cycle berbantuan aplikasi Cabri 3D. Guru belum memantau kinerja siswa secara berkelompok dengan baik,

17 46 guru masih terfokus pada pertanyaan-pertanyaan individu yang diberikan siswa mengenai soal yang diberikan karena siswa masih belum dapat bekerjasama dengan kelompoknya. Rata-rata setiap kelompok hanya 2 siswa saja yang mengerjakan. Dan sisanya hanya menunggu jawaban teman yang telah terselesaikan. c) Tahap explanation Pada tahap explanation, setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal yang ada pada LKS, guru menawarkan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok tentang unsur-unsur kubus. Ketika guru menawarkan, siswa masih malu-malu untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Kemudian guru membujuk siswa dengan memberikan nilai keaktifan kepada siswa yang mau mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Namum belum mendapat respon baik dari siswa dengan alasan siswa masih malu dan takut salah. Oleh karena itu, siswa enggan untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Lalu guru mengambil keputusan dengan menunjuk kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Guru memilih 2 siswa perwakilan dari 2 kelompok untuk menuliskan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas.

18 47 Selama presentasi berlangsung, beberapa orang siswa masih asyik mengobrol dan tidak memperhatikan jalannya presentasi, guru menegurnya dan menasehati supaya lebih menghargai hasil kerja temannya. Guru belum memberikan kesempatan kepada tiap kelompok untuk mengajukan pertanyaan kepada meraka yang telah mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Kegiatan dilanjutkan dengan pembahasan jawaban yang telah dituliskan. Pembahasan dilakukan oleh guru bersama-sama dengan siswa. Dan guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah dan mengumpulkan hasilnya pada akhir pembelajaran. d) Tahap elaboration Pada tahap ini siswa dikembalikan lagi duduk ditempat semula, tidak berdiskusi lagi karena pada tahap ini siswa dituntut untuk bekerja individu. Pembelajaran dilanjutkan dengan pemberian penjelasan konsep menggunakan Cabri 3D tentang unsur-unsur kubus sebagai berikut :

19 48 Gambar 4.1 Kubus Dan Unsurnya Kegiatan dilanjutkan dengan membagikan latihan soal yang berkaitan dengan materi yang telah diberikan, yakni 2 item nomor pada lembar soal individu yang berkaitan dengan materi yang telah diajarkan sebagai evaluasi pada pertemuan pertama siklus pertama. Guru belum melihat jawaban siswa dan menjelaskan kesalahan yang dikerjakan siswa pada soal individu. e) Tahap evaluation Pada tahap evaluation, guru bersama dengan siswa mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan unsur-unsur kubus serta bagian-bagiannya. Guru belum menyimpulkan dari keseluruhan materi yang telah diajarkan pada pertemuan saat itu dan belum menginformasikan materi yang akan datang. Tahap evaluasi

20 49 pada pertemuan pertama belum terlaksana dengan optimal. Hal ini dikarenakan jam pelajaran matematika telah usai. 2) Pertemuan Kedua Siklus I Pertemuan kedua siklus I dilaksanakan pada hari Jum at 5 Mei 2017, Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang macam bangun ruang dan bagian-bagian dari balok. Pada awal pembelajaran guru mengawalinya dengan mengucap salam, Assalamu alaikum Wr. Wb kemudian siswa merespon dengan menjawab salam, Wa alaikumsalam Wr. Wb. Kegiatan dilanjutkan dengan berdoa, salah satu siswa memimpin berdoa dengan menundukan kepala sejenak. Kemudian guru mengecek kehadiran siswa dengan membacakan nama siswa pada daftar absensi satu per satu. Pada pertemuan kedua kelas VIII F semua siswa hadir dan kabar siswa baik. Guru memberikan penjelasan mengenai tujuan pembelajaran yaitu siswa dapat menentukan rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal dari balok. Dan indikator yang harus dicapai yaitu tentang menyebutkan unsur-unsur balok yang terdiri dari rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal.

21 50 a) Tahap Engagement Pada tahap engagement, guru mengingatkan kembali benda yang berbentuk kubus pada pertemuan lalu, kemudian guru meminta siswa untuk menyebutkan perbedaan antara kubus dengan balok serta contoh balok. Siswa merespon pertanyaan guru dengan menyebutkan benda berbentuk balok misalnya : kotak sepatu, kotak tisu, bak mandi, dan lain lain. Dan perbedaan dengan kubus yakni sisi balok ada yang berbentuk persegi panjang. Guru belum memotivasi siswa terkait dengan materi yang akan dipelajari jika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, yaitu mengetahui unsur balok dan menghitung bagianbagiannya. b) Tahap Exploration Tahap berikutnya guru mengkoordinasikan siswa untuk berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Setiap kelompok mendapatkan LKS untuk berdiskusi tentang pokok bahasan menentukan rusuk, bidang sisi, diagonal bidang, diagonal ruang dan bidang diagonal dari balok. Tahap exploration pada pertemuan kedua masih belum optimal karena masih banyak kelompok yang kesulitan dalam menjawab soal sehingga siswa belum mampu menuliskan konsep apa saja yang digunakan dalam

22 51 menjawab soal. Selain itu siswa juga belum mampu menuliskan hubungan antar konsep dalam menjawab soal. Siswa meminta guru membantu menyelesaikan masalah yang ada pada LKS namun guru hanya memberikan petunjuk-petunjuk saja dalam menyelesaikan masalah tersebut. Guru belum dapat memantau kinerja masingmasing kelompok karena masih ada siswa yang enggan untuk mengerjakan soal secara bersama-sama. Dan guru belum memotivasi siswa untuk semangat dalam mengerjakan tugas. c) Tahap Explanation Selanjutnnya pada tahap explanation, guru menanyakan kepada siswa nomor berapa yang paling dianggap sulit oleh siswa. Siswa meminta dijelaskan lagi pada soal nomor 4 yaitu: 4. Pada sebuah balok diketahui panjang sisi alasnya 10cm, tinggi 4cm dan panjang diagonal alasnya. Tentukan : a. Lebar alas balok b. Panjang diagonal ruang balok Kemudian guru menawarkan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok pada soal nomor 4. Tapi belum ada kelompok yang ingin mempresentasikan hasil diskusinya didepan kelas. Rata-rata setiap kelompok

23 52 sudah mengerjakan namun masih ragu atas kebenaran jawaban kelompoknya dan masih enggan untuk memaparkan hasil diskusinya karena takut salah. Lalu guru menunjuk 2 kelompok untuk menuliskan jawaban LKS dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas. Setelah presentasi selesai, guru mereview kesalahan siswa, rata-rata mereka merasa bingung untuk menentukan panjang sisi balok. Guru belum memberikan kesempatan kepada setiap kelompok untuk mengajukan pertanyaan kepada kelompok yang telah presentasi. Sehingga jalannya presentasi masih cenderung pasif dan beberapa siswa masih ada yang tidak memperhatikan jalannya presentasi. Guru memberikan teguran kepada siswa tersebut untuk tetap tenang dan memperhatikan hasil diskusi di depan kelas. d) Tahap Elaboration Pada tahap elaboration siswa diminta untuk kembali ke tempat duduk semula, tidak berdiskusi lagi. Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan sedikit penjelasan mengenai balok ABCD.EFGH beserta unsurunsurnya yang telah dikerjakan menggunakan aplikasi Cabri 3D yang ditampilkan di layar proyektor seperti pada gambar dibawah ini :

24 53 Gambar 4.2 balok dan unsurnya Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan membagikan latihan soal individu yang berkaitan dengan materi yang telah didiskusikan. Ada 5 butir soal yang diberikan, dengan masing-masing soal mencakup indikator kemampuan spasial siswa. Setelah selesai guru membahas sekilas tentang soal yang telah dikerjakan untuk evaluasi pada pertemuan berikutnya. e) Tahap Evaluation Pada tahap evaluation, guru bersama dengan siswa mengoreksi hasil evaluasi individu siswa dan menyimpulkan hasil pembelajaran. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menggambarkan permukaan kubus ABCD.EFGH pada gambar jika dilihat dari arah AE. Kemudian guru menampilkan jawaban yang benar sebagai berikut :

25 54 Gambar 4.3 kubus dilihat dari sisi AE Guru belum menyimpulkan dari keseluruhan materi yang telah diajarkan pada pertemuan saat itu. Kemudian guru menginformasikan materi yang akan datang. Tahap evaluasi pada pertemuan pertama belum terlaksana dengan optimal. Hal ini dikarenakan jam pelajaran matematika telah usai.setelah waktu habis, guru mengakhiri pelajaran dengan mengucap salam penutup dan mengingatkan siswa untuk belajar dirumah. c. Observasi Observasi pelaksanaan tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dengan dibantu seorang observer yang bertugas mengamati aktivitas siswa dan peneliti sendiri mengamati aktivitas guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan dengan menggunakan Learning Cycle, adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut :

26 55 1) Observasi aktivitas guru Observasi aktivitas guru dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 4.2 hasil observasi aktivitas guru siklus I Aspek yang diamati Skor siklus I P1 P2 Kegiatan awal Engagement 3 3 Kegiatan inti Exploration 2 2 Explanation 3 3 Elaboration 3 4 Penutup Evaluation 2 3 Jumlah skor Nilai Rata-rata nilai 70 Kriteria Baik Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus I, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas guru siklus I mencapai 70. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari guru sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 2) Observasi aktivitas siswa Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran

27 56 berlangsung. Adapun hasil aktivitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 4.3 hasil observasi aktivitas siswa siklus I Aspek yang diamati Skor siklus I P1 P2 Kegiatan awal Engagement 3 3 Kegiatan inti Exploration 2 2 Explanation 3 4 Elaboration 2 3 Penutup Evaluation 3 4 Jumlah skor Nilai Rata-rata nilai 72,5 Kriteria Baik Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus I, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas siswa siklus I mencapai 72,5. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari siswa sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 3) Kemampuan Spasial Matematika Siswa Tes evaluasi kemampuan spasial siswa terlaksana pada pertemuan kedua. Hasil rekapitulasi tes evaluasi siswa dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

28 57 Tabel 4.4 Hasil tes evaluasi siklus I per indikator No Indikator kemampuan spasial Skor rata-rata Kriteria penilaian 1 Persepsi keruangan 1,3 Baik (spatial perception) 2 Visualisasi keruangan 1,2 Cukup (spatial visualisation) 3 Rotasi pikiran (mental 1,3 Baik rotation) 4 Relasi keruangan 1,5 Baik (spatial relation) 5 Orientasi keruangan 1,5 Baik (spatial oriantation) Rata-rata nilai 1,4 Baik Berdasarkan tabel 4.4 hasil tes evaluasi siklus I terdiri dari 5 butir soal yang mencakup 5 indikator terlihat masih ada indikator yang berkriteria cukup yaitu pada indikator 2. Sedangkan berdasarkan analisa data secara keseluruhan diketahui adanya peningkatan rata-rata siswa sejak tes awal (pre test). Peningkatan nilai rata-rata kemampuan spasial siswa dapat ditunjukan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.5Daftar Nilai Kemampuan SpasialSiklus I NO NAMA Nilai Siklus I kriteria 1 Adzan Subhi Alamsyah 60 cukup 2 Afriandi Adi Wiguna 70 baik 3 Anas Sarifah Nizar Zulmi 50 cukup 4 Anggi Setiawan 70 baik 5 Arini Sarah 70 baik 6 Arjun Kohar 70 baik 7 Bagus Syafiq Faqihudin 100 sangat baik 8 Eka Ema Rahmawati 80 baik 9 Fajar Doni Laksono 80 baik 10 Fanni Serlina 40 kurang 11 Febri Santoso 60 cukup

29 58 12 Gesang Muhammad Fakih 100 sangat baik 13 Gita Amelia 50 cukup 14 Imam Anugrah Saputra 70 baik 15 Ilham Saputra 60 cukup 16 Intan Nur'aini Laela R 60 cukup 17 Kuntoro Tri Cahyo 70 baik 18 Kurniawan Trilaksono 50 cukup 19 Lilik Indah Setyorini 50 cukup 20 Muhammad Salman Hakim A 100 sangat baik 21 Putra Dwi Prasetyo 70 baik 22 Putty Fathia Salsabila 70 baik 23 Rahmat Syahputra 30 kurang 24 Refandi Syafiq Muzaqi 70 baik 25 Riki Oktamaulana 80 baik 26 Rizky Satria Mahardika 80 baik 27 Salsabila Afra Fauziyah 100 sangat baik 28 Tegar Waluyo 40 kurang 29 Twen Febrian Zerota 50 cukup 30 Wahyu Pebrianto 80 baik 31 Wahyu Tri Widodo 60 cukup 32 Yofan Indani 70 baik Tabel 4.6 nilai rata-rata kemampuan spasial siswa siklus I NO Pencapaian Siklus I 1 Nilai tertinggi Nilai terendah 30 3 Rata-rata 67,50 Selain peningkatan nilai rata-rata, jumlah peserta didik yang tuntas mencapai batas ketuntasan meningkat dari pretes ke siklus I. d. Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi a) Evaluasi aktivitas guru

30 59 Beberapa kekurangan dipertemuan pertama dan kedua, yaitu : Pada kegiatan pendahuluan Fase Engagement : (1) Pada pertemuan pertama,guru belum memberikan penjelasan tentang tujuan apa saja yang harus dicapai pada pertemuan saat ini. (2) Pada pertemuan kedua, guru belum memberikan motivasi terkait masalah sehari-hari yang berhubungan dengan bangun ruang sisi datar khususnya balok Pada kegiatan inti : Fase Exploration (1) Pada pertemuan pertama, pada saat jalannya diskusi kelompok, guru belum memantau kinerja dari tiap kelompok dan belum memotivasi siswa untuk lebih giat dalam mengerjakan soal terkait dengan kubus secara bersama-sama dalam kelompoknya. (2) Pada pertemuan kedua, pada saat jalannya diskusi kelompok, guru belum memantau kinerja dari tiap kelompok dan belum memotivasi sisa untuk lebih giat

31 60 dalam mengerjakan soal terkait dengan balok secara bersama-sama dalam kelompoknya. Fase Explanation (1) Pada pertemuan pertama, pada saat mempresentasikan hasil diskusi mereka terkait dengan unsur-unsur kubus, guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyanggah atau memberikan pertanyaan pada kelompok presentator. (2) Pada pertemuan kedua, pada saat jalannya diskusi, guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyanggah atau memberikan pertanyaan pada kelompok presentator. Fase Elaboration (1) Pada pertemuan pertama, guru belum mengoreksi keslaahan siswa tentang soal individu yang telah dikerjakan. (2) Pada pertemuan kedua, guru mengoreksi keslaahan siswa tentang soal individu yang telah dikerjakan, namun belum maksimal karena keterbatasan waktu. Kegiatan penutup

32 61 Fase Evaluation (1) Pada pertemuan pertama, guru belum membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah didapat pada pertemuan saat ini. Guru belum meminta siswa untuk menyiapkan materi pada pertemuan berikutnya (2) Pada pertemuan kedua, guru belum membimbing siswa untuk menyimpulkan materi yang telah didapat pada pertemuan saat ini. b) Evaluasi aktivitas siswa Beberapa kekurangan pada pertemuan pertama dan kedua diantaranya yaitu : Kegiatan awal Fase Engagement (1) Pada pertemuan pertama, beberapa siswa masih ada yang tidak memperhatikan penjelasan guru tentang model yang digunakan dalam pembelajaran, yaitu model Learning Cycle sehingga siswa tidak tertib dalam pelaksanaan pembelajaran. (2) Pada pertemuan kedua, beberapa siswa belum termotivasi dengan adanya materi yang akan dipelajari. Pada kegiatan inti

33 62 Fase Exploration (1) Pada pertemuan pertama, kegiatan kelompok belum efektif karena sebagian besar siswa masih bekerja secara individual karena belum terbiasa bekerja secara berkelompok. (2) Pada pertemuan kedua, sebagian siswa masih enggan untuk mengecek kembali hasil yang didapatkan pada kelompoknya masing-masing sehingga sebgaian pekerjaan di LKS masih belum maksimal Fase Explanation (1) Pada pertemuan pertama, pada jalannya diskusi belum efektif karena respon dari siswa untuk menyanggah atau mengajukan pertanyaan masih kurang baik. (2) Pada pertemuan kedua, jalannya diskusi sudah mulai aktif walaupun pertanyaan atau sanggahan disampaikan secara individu melalui guru sebagai perantaranya. Fase Elaboration (1) Pada pertemuan pertama, sebagian besar siswa masih bekerjasama dalam menyelesaikan soal evaluasi individu. Kemudian siswa belum mendapatkan hasil

34 63 evaluasi akhir karena guru belum menyampaikan kesimpulan dari akhir evaluasi soal individu. (2) Pada pertemuan kedua, sebagian kecil siswa masih terlihat bekerjasama dalam menyelesaikan soal evaluasi individu. Kemudian siswa belum mendapatkan hasil evaluasi akhir karena guru belum menyampaikan kesimpulan dari akhir evaluasi soal individu. Kegiatan penutup Fase Evaluation (1) Pada pertemuan pertama, pada kegiatan penutup siswa tidak mendapatkan informasi tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. (2) Pada pertemuan kedua, pada kegiatan penutup siswa memperhatikan informasi dari guru tentang materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, namun belum semuanya. 2) Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang telah dilakukan observer dengan dibantu oleh guru matematika serta tes kemampuan spasial siswa, maka guru dan peneliti melakukan refleksi agar siklus berikutnya dapat memperoleh

35 64 hasil yang lebih baik. Adapun hasil refleksi pada siklus I sebagai berikut : a. Pada tahap engagement, guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran mempelajari kubus dan balok beserta aplikasinya pada kehidupan sehari-hari. Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa terkait pentingnya materi yang akan diajarkan dengan memberikan ilustrasi nyata bangun kubus dan balok yang sering diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Sehingga siswa terfokus terhadap apa yang akan diajarkan pada pertemuan saat itu b. Pada tahap exploration, guru perlu memantau kinerja masing-masing siswa tiap kelompok. Dengan memberikan arahan kepada siswa dalam menjawab soal yang dirasa sulit oleh siswa. Masih banyak siswa yang mengerjakan LKS hanya dengan menunggu jawaban dari teman kelompoknya ataupun teman dari kelompok lain. Sehingga arahan dari guru perlu dilakukan agar siswa lebih tertib dan lebih aktif dalam kegiatan diskusi kelompok. c. Pada tahap explanation, guru harus dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk lebih berani mengungkapkan hasil pemikirannya dengan cara menghargai setiap jawaban siswa. Entah itu benar atau masih salah. Karena secara tidak langsung hal tersebut akan menumbuhkan rasa

36 65 bangga terhadap diri sendiri dari setiap usaha yang telah dilakukan. d. Pada tahap elaboration, guru harus menyampaikan tentang bagian kubus dan balok secara detail menggunakan cabri 3d kemudian dilanjutkan dengan tugas individu. Tugas guru harus menekankan pada siswa agar soal tersebut dikerjakan secara individu. Dengan berkeliling memantau kinerja masing-masing siswa dan membantu siswa jika ada yang kesulitan memahami soal e. Dan pada tahap evaluation, guru harus dapat mengatur waktunya dalam mengevaluasi hasil pekerjaan siswa. Karena pada tahap ini evalausi penting untuk dikaitkan pada pertemuan selanjutnya. f. Berdasarkan hasil tes evaluasi diperoleh rata-rata 67,50 sehingga perlu ditingkatkan lagi pada siklus II. Maka guru perlu Upaya yang diperlukan yaitu dengan cara guru lebih optimal dalam memberikan materi sesuai dengan pembelajaran serta mengatasi kekurangan pada pertemuan sebelumnya. 2. Hasil penelitian siklus II Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, untuk pertemuan pertama siklus II penyampaian materi dilaksanakan pada hari Senin, 8 Mei Pertemuan kedua siklus II penyampaian materi dan tes

37 66 evaluasi siklus II dilaksanakan pada hari Jum at 12 Mei Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian siklus II adalah sebagai berikut : a. Perencanaan tindakan siklus II Kegiatan perencanaan dalam proses belajar mengajar yang dilakukan pada siklus II dihasilkan sebagai berikut : 1) Peneliti bersama guru mata pelajaran menempatkan model Learning Cycle sebagai pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan spasial siswa dalam pembelajaran pada mata pelajaran matematika sub pokok bahasan bangung ruang sisi datar. 2) Perangkat pembelajaran berupa dua buah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pertama siklus II dan Rencana Pelaksanaan Pembalajaran (RPP) kedua siklus II menggunakan model Learning Cycle (Lampiran A) 3) Dua buah LKS yaitu lembar kerja siswa 3 dan lembar kerja siswa 4 beserta kunci jawabannya sebagai sarana utama dalam model Learning Cycle (Lampiran B) 4) Instrumen penelitian yang terdiri : a) Lembar observsai aktivitas guru yang sesuai dengan tahaptahap dalam model Learning Cycle (Lampiran C) b) Lembar observsai aktivitas siswa yang sesuai dengan tahap-tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran D)

38 67 5) Tiga puluh dua bendel soal individu pertemuan pertama siklus I beserta kunci jawaban (Lampiran E) 6) Tiga puluh dua bendel tes evaluasi kemampuan spasial siswa siklus II beserta kunci jawaban (Lampiran F) b. Pelaksanaan tindakan siklus II Pelaksanaan tindakan siklus II dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti dimana siklus II dibagi menjadi dua kali pertemuan sebagai berikut: 1) Pertemuan pertama siklus II Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan pada hari Senin 8 Mei 2017, pokok bahasan yang disampaikan yaitu tentang jaring-jaring kubus dan balok. Pada awal pembelajaran, guru mengawali dengan mengucap salam dan berdoa. Sebelum pembelajaran dimulai guru mengkondisikan siswa untuk membahas materi pada pertemuan sebelumnya yang dianggap sulit oleh siswa mengenai unsur-unsur balok. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran pertemuan pertama siklus II yaitu siswa dapat membuat rancangan jaring-jaring kubus dan balok. a) Tahap Engagement Pada tahap engagement, guru meminta siswa untuk menyiapkan alat dan sumber belajarnya. Siswa menyiapkan

39 68 alat dan sumber belajar. Kemudian guru mencoba menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa terkait dengan jaring-jaring kubus dan balok. Bagaimana permukaan kubus dan balok jika benda tersebut dibuka, maka akan terbentuk jaring-jaring yang membentuknya. Guru memberikan contoh jaring-jaring kubus dan balok sebagai berikut : Gambar 4.4 jaring-jaring kubus dan balok Pada tahap ini guru belum memberikan contoh real dari materi yang akan dipelajari pada pertemuan saat itu. b) Tahap Exploration Tahap selanjutnya, guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok seperti pada kegiatan siklus I. Untuk pertemuan kali ini suasana kelas sudah terkondisi lebih baik sehingga siswa langsung menempatkan diri sesuai

40 69 dengankelompoknya masing-masing. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS) sebagai berikut : Sebuah kubus dengan panjang setiap rusuk adalah 12 cm. Tentukan jumlah panjang rusuk kubus tersebut 1. Sebuah balok mempuanyai panjang 14 cm, lebar 8 cm, dan tinggi 6 cm. Hitunglah jumlah panjang rusuk balok tersebut. 2. Sukma memiliki kawat sepanjang 156 cm. Ia ingin menggunakan kawat tersebut untuk membuat kerangka kubus. Berapa panjang rusuk kubus agar kawat tidak bersisa? 3. Buatlah 5 jaring-jaring kubus berbeda dengan panjang setiap rusuknya 5 cm dengan menggunakan kertas karton yang sudah disiapkan 4. Buatlah 5 jaring-jaring balok berbeda dengan panjang alas 10 cm, panjang lebar dan tingginya sama yaitu 6 cm menggunakan kertas karton yang sudah disiapkan Jalannya diskusi sudah lebih baik dari pertemuan sebelumnya. Meskipun guru belum memantau kinerja dari masing-masing kelompok dan guru belum memberikan motivasi kepada siswa untuk mengerjakan LKS yang telah diberikan. c) Tahap Explanation Pada tahap explanation, setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal yang ada pada LKS, guru menawarkan setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya tentang merancang jaring-jaring kubus dan balok. Guru memilih 2 siswa untuk

41 70 menuliskan jawaban LKS dan mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya di papan tulis. Selama presentasi berlangsung, masih ada beberapa siswa yang mengobrol. Guru menegur siswa tersebut secara individu dengan cara menghampiri siswa tersebut. Setelah presentasi, guru mempersilahkan perwakilan kelompok lain untuk mengajukan pertanyaan tambahan apabila ada informasi yang ingin disampaikan oleh tiap kelompok. Guru sebagai fasilitator yang menjembatani apabila ada pertanyaan dari siswa yang kurang jelas. Jika perwakilan kelompok presentator tidak dapat menjawab pertanyaan yang diberikan, maka guru akan menawarkan pada kelompok lain untuk menjawab pertanyaan yang diberikan. Diskusi berjalan dengan baik, sebagian siswa sudah tertib dan antusias mengikutin jalannya diskusi. d) Tahap Elaboration Pada tahap elaboration, siswa dikembalikan lagi duduk ditempat semula. Tidak berdiskusi lagi karena pembelajaran selanjutnya akan diberikan soal secara individu. Sebelum siswa mengerjakan soal individu, maka siswa diberikan penjelasan tentang jaring-jaring yang dapat membentuk kubus dan balok dan jaring-jaring yang tidak

42 71 dapat membentuk kubus dan balok. Serta cara menghitung panjang kawat yang membentuk kubus maupun balok. Ada 5 item soal individu yang harus dikerjakan, namun karena keterbatasan waktu, guru hanya meminta 2 soal saja yang harus dikerjakan, yakni soal nomor 2 & 5, sebagai berikut : 1. Perhatikan gambar dibawah ini! Berapa panjang kawat yang diperlukan untuk membuat model kerangka seperti gambar diatas? 5. Perhatikan jaring-jaring balok dibawah ini! Dari gambar diatas, manakah jaring-jaring balok yang benar? e) Tahap Evaluation Pada tahap evaluation, guru bersama-sama siswa mengoreksi hasil pekerjaan siswa dan menyimpulkan hasil

43 72 pembelajaran yang telah dilaksanakan pada pertemuan saat itu. Guru menunjuk salah satu siswa untuk menyebutkan rumus panjang rusuk kubus dan balok. Kemudian guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah untuk dijadikan sebagai evaluasi pada pertemuan berikutnya. 2) Pertemuan kedua siklus II Pertemuan kedua siklus II dilaksanakan pada hari Jumat 12 Mei 2017, pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang mencari luas permukaan kubus dan balok. Pada awal pembelajaran guru mengawali dengan mengucap salam, Assalamu alaikum Wr Wb. Kemudian siswa menjawab dengan antusias, Wa alaikumsalam Wr Wb. Kemudian guru melakukan absensi dengan memanggil nama satu per satu siswa, dan siswa merespon dengan mengacungkan tangan. Dan pada hari ini seluruh siswa VIII F masuk semua. Sebelum memulai pelajaran, guru menyampaikan pendahuluan dengan menginformasikan materi yang akan dipelajari yaitu mencari rumus luas permukaan kubus dan balok dan dilanjutkan dengan menyampaikan tujuan pembelajaran agar pemikiran siswa lebih terarah untuk mempelajari materi pada pertemuan kali ini.

44 73 a) Tahap Engagement Pada tahap engagement, guru menggali pengetahuan yang telah dimiliki siswa terkait dengan rumus luas permukaan kubus dan balok. Materi yang terkait yaitu tentang luas bangun datar persegi dan persegi panjang. Guru bertanya kepada siswa bagaimana mencari luas persegi, sebagian siswa menjawab dengan benar yaitu sisi x sisi. Namun guru belum mengkaitkan antara materi luas permukaan kubus dan balok jika diaplikasikan kedalam dunia nyata. Sehingga siswa belum termotivasi untuk mempelajari materi yang akan diberikan. b) Tahap Exploration Tahap selanjutnya, guru mengkondisikan siswa untuk berkelompok seperti pada pertemuan sebelumnya. Suasana kelas sudah terkondisikan lebih baik sehingga siswa langsung menempatkan diri sesuai kelompoknya masing-masing. Guru menbagikan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) tentang mencari rumus luas permukaan kubus dan balok. Ada 5 item soal yang harus diselesaikan oleh tiap kelompok. Pada kegiatan awal diskusi kelompok, siswa dapat terkoordinasi dengan baik karena mereka sudah terbiasa melakukan diskusi kelompok pada saat pembelajaran.

45 74 Selama kegiatan diskusi berlangsung, guru belum memantau kinerja dari masing-masing kelompok. Karena pada saat jalannya diskusi, masing-masing siswa bertanya secara individu kepada guru dengan menghampiri guru yang duduk didepan. Sehingga jalannya diskusi kelompok belum efektif, dan sebagian siswa masih belum berusaha mengerjakan hanya menanti jawaban temannya yang telah mengerjakan. Guru memberikan motivasi disela-sela memberikan penjelasan kepada siswa dengan memberikan nilai plus jika siswa mampu menyelesaikan soal. Setelah mendapatkan penjelasan dari guru, siswa dapat mengerjakan kembali soal pada LKS. Beberapa saat kemudian semua kelompok selesai mengerjakan soal pada LKS. c) Fase Explanation Pada tahap explanation, setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal yang ada pada LKS, guru menawarkan kepada salah satu kelompok untuk memepresentasikan hasil diskusi kelompok tentang menentukan rumus luas permukaan kubus dan balok. Guru memilih perwakilan 2 siswa dari 2 kelompok untuk menuliskan jawaban hasil diskusi kelompoknya dipapan tulis. Selama presentasi berlangsung siswa terlihat sudah

46 75 fokus tertuju pada temannya yang sedang presentasi. Namun guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk mengajukan pertanyaan pada siswa yang melakukan opresentasi. Guru langsung menyimpulkan hasil diskusi dari presentator. Siswa memperhatikan kesimpulan yang diberikan guru dan siswa memperbaiki jawaban yang masih salah. Diskusi berjalan dengan kondusif. d) Tahap Elaboration Pada tahap elaboration, siswa kembali ke tempat duduk semula, tidak berdiskusi lagi. Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan penjelasan dan pemahaman konsep. Melalui Cabri 3d, dapat dicocokan hasil yang dihitung secara manual dengan hasil yang dihitung pada Cabri 3d tentang mencari luas permukaan kubus dan balok sebagai berikut : Gambar 4.5 Luas Permukaan Kubus

47 76 Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan antusias. Kemudian pembelajaran dilanjutkan dengan guru memberikan latihan soal kepada siswa terkait dengan pemahaman tentang kemampuan spasial yang dimiliki siswa. Masing-masing siswa menerima 1 lembar soal dan guru meminta siswa untuk mengerjakan secara individu. Guru berkeliling kelas memantau pekerjaan siswa secara individu dan mengarahkan siswa jika ada kesulitan. Setelah waktu habis, guru menyimpulkan hasil pekerjaan siswa. Menyimpulkan sekilas tentang kesalahan yang dikerjakan siswa untuk dijadikan evaluasi pada pertemuan selanjutnya. e) Tahap Evaluation Pada tahap evaluation, guru bersama siswa membahas dan mengevaluasi hasil pekerjaan siswa dari kegiatan awal sampai terakhir. Siswa memperhatikan penjelasan dari guru dan memperbaiki kesalahan pada soal yang telah dikerjakan. Kemudian siswa mengumpulkan hasil kerja kelompok yang telah diperbaiki. Guru menyimpulkan materi yang telah dibahas pada pertemuan saat itu, dan guru menampilkan gambar Ka bah pada layar proyektor, kemudian guru mengajukan pertanyaan kepada siswa, Berapakah panjang, lebar dan tinggi suatu Ka bah? Belum ada siswa yang merespon.

48 77 Lalu guru menyebutkan panjang-lebar-tinggi : 13,16 m x 11,53 m x 12,03 m. Kemudian guru meminta siswa untuk menghitung luas permukaan Ka bah, dan akan dibahas pada pertemuan selanjutnya. Karena jam pelajaran sudah selesai sehingga suasana kelas sudah tidak kondusif. Guru meminta siswa untuk mempersiapkan materi yang akan datang pada pertemuan selanjutnya. Guru menutup pembelajaran dengan salam, Wassalamu alaikum Wr. Wb. Kemudian siswa merespon dengan menjawab salam, Wa alaikumsalam Wr. Wb. c. Observasi Observasi pelaksanaan tindakan kelas dilakukan oleh peneliti dengan dibantu seorang observer yang bertugas mengamati aktivitas siswa dan peneliti sendiri mengamati aktivitas guru dengan menggunakan lembar observasi yang telah disediakan dengan menggunakan Learning Cycle, adapun hasil yang diperoleh sebagai berikut : 1. Observasi aktivitas guru Observasi aktivitas guru dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas guru selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil observasi aktivitas guru pada siklus II adalah sebagai berikut :

49 78 Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II Aspek yang diamati Skor siklus I P1 P2 Keg iatan awal 2 3 Engagement Kegiatan inti 2 3 Exploration Explanation 4 3 Elaboration 4 4 Penutup 4 4 Evaluation Jumlah skor Nilai Rata-rata nilai 82,5 Kriteria Sangat Baik Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas guru pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus II, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas guru siklus II mencapai 82,5. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari guru sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 2. Observasi aktivitas siswa Observasi aktivitas siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Adapun hasil aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut : Tabel 4.8 hasil observasi aktivitas siswa siklus II Aspek yang diamati Skor siklus I P1 P2 Kegiatan awal Engagement 3 3

50 79 Kegiatan inti Exploration 3 3 Explanation 3 4 Elaboration 3 4 Penutup Evaluation 4 3 Jumlah skor Nilai Rata-rata nilai 82,5 Kriteria Sangat Baik Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa pada pertemuan pertama (P1) dan pertemuan kedua (P2) siklus II, secara umum rata-rata nilai hasil observasi aktivitas siswa siklus II mencapai 82,5. Hasil ini menunjukan bahwa indikator kinerja dari siswa sebagian sudah dilaksanakan sesuai dengan rencana yang ditetapkan, namun perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. 3. Kemampuan spasial matematika siswa Tes evaluasi kemampuan spasial siswa terlaksana pada pertemuan kedua. Hasil rekapitulasi tes evaluasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel 4.9 Hasil Tes Evaluasi Siklus II per indikator No Indikator kemampuan spasial 1 Persepsi keruangan (spatial perception) 2 Visualisasi keruangan (spatial visualisation) 3 Rotasi pikiran (mental rotation) 4 Relasi keruangan (spatial relation) 5 Orientasi keruangan (spatial oriantation) Skor Kriteria rata-rata penilaian 1,7 Sangat baik 1,4 Baik 1,5 Baik 1,6 Baik 1,7 Sangat baik

51 80 Rata-rata nilai 1,58 Baik Berdasarkan tabel 4.9 hasil tes evaluasi siklus I terdiri dari 5 butir soal yang mencakup 5 indikator diperoleh hasil setiap indikator sudah melampaui kriteria penilaian cukup. Sedangkan berdasarkan analisa data secara keseluruhan diketahui adanya peningkatan rata-rata siswa siklus I ke siklus II. Peningkatan nilai rata-rata kemampuan spasial siswa dapat ditunjukan dalam bentuk tabel sebagai berikut : Tabel 4.10 Daftar Nilai Kemampuasn Spasial Siklus II NO NAMA Nilai Siklus II Kriteria 1 Adzan Subhi Alamsyah 60 Cukup 2 Afriandi Adi Wiguna 70 Baik 3 Anas Sarifah Nizar Zulmi 60 Cukup 4 Anggi Setiawan 70 Baik 5 Arini Sarah 90 Sangat Baik 6 Arjun Kohar 90 Sangat Baik 7 Bagus Syafiq Faqihudin 80 Baik 8 Eka Ema Rahmawati 100 Sangat Baik 9 Fajar Doni Laksono 90 Sangat Baik 10 Fanni Serlina 100 Sangat Baik 11 Febri Santoso 90 Sangat Baik 12 Gesang Muhammad Fakih 90 Sangat Baik 13 Gita Amelia 100 Sangat Baik 14 Imam Anugrah Saputra 60 Cukup 15 Ilham Saputra 80 Baik 16 Intan Nur'aini Laela R 90 Sangat Baik 17 Kuntoro Tri Cahyo 90 Sangat Baik 18 Kurniawan Trilaksono 90 Sangat Baik 19 Lilik Indah Setyorini 90 Sangat Baik 20 Muhammad Salman Hakim A 80 Baik 21 Putra Dwi Prasetyo 70 Baik 22 Putty Fathia Salsabila 70 Baik 23 Rahmat Syahputra 70 Baik 24 Refandi Syafiq Muzaqi 80 Baik

52 81 25 Riki Oktamaulana 90 Sangat Baik 26 Rizky Satria Mahardika 90 Sangat Baik 27 Salsabila Afra Fauziyah 90 Sangat Baik 28 Tegar Waluyo 50 Cukup 29 Twen Febrian Zerota 60 Cukup 30 Wahyu Pebrianto 90 Sangat Baik 31 Wahyu Tri Widodo 60 Cukup 32 Yofan Indani 40 Kurang Tabel 4.11 Nilai Rata-Rata Kemampuan Spasial Siswa Siklus II NO Pencapaian Siklus II 1 Nilai tertinggi Nilai terendah 40 3 Rata-rata 79,06 Selain peningkatan nilai rata-rata, jumlah peserta didik yang tuntas mencapai batas ketuntasan meningkat dari siklus I ke siklus II. d. Evaluasi dan Refleksi 1) Evaluasi Evaluasi aktivitas guru Pada Kegiatan pendahuluan : Fase Engagement (1) Pada pertemuan pertama, aktivitas guru sudah terlaksana namun guru belum mengabsen kehadiran siswa (2) Pada pertemuan kedua, guru tidak memberikan motivasi kepada siswa.

53 82 Pada kegiatan inti Fase exploration (1) Pada pertemuan pertama, guru belum memantau kinerja masing-masing kelompok dan belum memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dan tidak mudah menyerah. (2) Pada pertemuan kedua, guru belum memantau kinerja masing-masing kelompok namun sudah memberikan motivasi kepada siswa untuk semangat dan tidak mudah menyerah dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan Fase explanation (1) Pada pertemuan pertama, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik (2) Pada pertemuan kedua, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik namun guru belum memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk menyanggah atau memberikan pertanyaan kepada kelompok presentator Fase elaboration (1) Pada pertemuan pertama, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik

54 83 (2) Pada pertemuan kedua, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik Kegiatan penutup Fase evaluation (1) Pada pertemuan pertama, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik (2) Pada pertemuan kedua, aktivitas guru sudah terlaksana dengan baik Evaluasi Aktivitas Siswa Pada kegiatan pendahuluan Fase engagement (1) Pada pertemuan pertama, siswa belum termotivasi untuk mempelajari materi karena guru belum memberikan penjelasan awal tentang materi terkait (2) Pada pertemuan kedua, siswa belum termotivasi untuk mempelajari materi karena guru belum memberikan penjelasan awal tentang materi terkait

55 84 Kegiatan inti Fase exploration (1) Pada pertemuan pertama, siswa belum menuliskan langkah-langkah dalam menyelesaikan masalah terkait (2) Pada pertemuan kedua, kerjasama antar siswa dalam satu kelompok belum terlihat karena siswa rata-rata bekerja secara individual Fase explanation (1) Pada pertemuan pertama, siswa tidak memberikan pertanyaan atau sanggahan kepada kelompok presentator (2) Pada pertemuan kedua, aktivitas siswa sudah terlaksana dengan baik Fase elaboration (1) Pada pertemuan pertama, dalam mengerjakan soal individu siswa masih terlihat bekerjasama dengan teman sebangku (2) Pada pertemuan kedua, aktivitas siswa sudah terlaksana termasuk dalam mengerjakan soal evalausi individu

56 85 Kegiatan penutup Fase evaluation (1) Pada pertemuan pertama, aktivitas siswa sudah terlaksana dengan baik (2) Pada pertemuan kedua, siswa masih belum memperhatikan informasi dari guru mengenai materi yang akan datang. Walaupun guru sudah menyampaikan hal tersebut d. Refleksi Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi yang telah dilakukan observer dengan dibantu oleh guru matematika serta tes kemampuan spasial siswa, maka guru dan peneliti melakukan refleksi agar siklus berikutnya dapat memperoleh hasil yang lebih baik. Adapun hasil refleksi pada siklus III sebagai berikut : a) Pada tahap engagement, guru perlu menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa tentang bangun datar dan perhitungan luasan yang membentuk kubus dan balok dengan cara memberikan ilustrasi gambar yang memebentuk balok kemudian dihitung setiap perseginya.

57 86 b) Guru perlu memberikan motivasi kepada siswa bahwa membuat jaring-jaring kubus dan meghitung luasannya itu penting dipelajari karena kita sering menerapkan hal tersebut dikehidupan sehari-hari, misalnya membuat kotak tisu yang berbentuk kubus dengan 6 sisi yang sama panjang. c) Pada tahap exploration, guru perlu memantau kinerja tiap kelompok agar diskusi berjalan lebih kondusif dengan membantu menyelesaikan kesulitan siswa. Dan juga memotivasi siswa dengan cara memberikan arahan step by step dalam mengerjakan soal d) Pada tahap explanation, guru perlu memberikan kesempatan bertanya atau menyanggah kepada kelompok lain yang tidak melakukan presentasi agar diskusi berjalan dengan lebih baik e) Pada tahap elaboration, guru memberikan penjelasan dengan ilustrasi menggunakan cabri 3d tentang jaringjaring kubus dan balok serta menghitung luas permukaannya f) Pada tahap evaluation, guru menyampaikan inti dari kesimpulan pembelajaran yang telah didapat pada pertemuan saat itu.

58 87 g) Hasil tes kemampuan spasial siswa menunjukan nilai dengan rata-rata 79,06 dengan kategori baik. Nilai hasil evaluasi siklus II meningkat dibandingkan dengan siklus I. Maka guru perlu memberikan pesan-pesan kepada siswa agar mempelajari kembali materi yang telah diajarkan untuk evaluasi pada pertemuan berikutnya. 3. Hasil Penelitian Siklus III Siklus III dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan, untuk pertemuan pertama siklus III penyampaian materi dilaksanakan pada hari Senin, 15 Mei Pertemuan kedua siklus III penyampaian materi dan tes evaluasi siklus III dilaksanakan pada hari Jum at 19 Mei Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam penelitian siklus III adalah sebagai berikut : a. Hasil perencanaan tindakan siklus III Pada tahap perencanaan dihasilkan : 1) Dua buah RPP, yang terdiri dari RPP 5 dan RPP 6. (Lampiran A) 2) Dua buah LKS yaitu Lembar Kerja Siswa 5 dan Lembar Kerja Siswa 6 beserta kunci jawabannya sebagai sarana utama dalam model Learning Cycle. (Lampiran B)

59 88 3) Instrumen penelitian yang terdiri : a) Lembar observasi aktivitas guru yang sesuai dengan tahaptahap dalam model Learning Cycle (Lampiran C) b) Lembar observasi aktivitas siswa yang sesuai dengan tahap-tahap dalam model Learning Cycle (Lampiran D) 4) Tiga puluh dua bendel soal individu pada pertemuan pertama siklus I (Lampiran E) 5) Tiga puluh dua bendel tes evaluasi kemampuan spasial siklus III beserta kunci jawaban (Lampiran F) b. Pelaksanaan tindakan siklus III Pelaksanaan tindakan siklus III dilakukan berdasarkan perencanaa yang telah direncanakan oleh guru dan peneliti dimana siklus III dibagi menjadi dua kali pertemuan sebagai berikut : 1) Pertemuan pertama siklus III Pertemuan pertama siklus III dilaksanakan pada hari Senin, 15 Mei Dengan berpedoman pada RPP III dan pokok bahasan yang disampaikan tentang menghitung luas permukaan kubus dan balok. Pada pertemuan kedua siklus III dilaksanakan pada hari Jumat 19 Mei Pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang menghitung volume kubus dan balok. Pada awal pembelajaran guru membuka dengan salam, Assalamu alaikum wr wb dan siswa merespon dengan menjawab, Wa alaikumsalam wrwb. Guru

60

61 90 mencari luas permukaan kubus dengan sisi 4 cm. Kemudian siswa menjawab dengan jawaban yang berbedabeda, yaitu 16 cm, 8 cm, 96 cm dan 64 cm. Kemudian salah satu siswa diminta mengerjakan di papan tulis, dengan perhitungan yang hasilnya 96 cm. Jawaban siswa sudah tepat. b) Tahap Exploration Tahap selanjutnya guru membagi siswa kedalam 8 kelompok yang beranggotakan 4 orang. Pada pertemuan kali ini suasana kelompok sudah lebih kondusif karena siswa sudah mulai terbiasa dengan bekerja secara berkelompok. Guru membagikan LKS tentang menghitung luas permukaan kubus dan balok. Selama jalannya kegiatan kelompok, guru memantau kerja dari tiap kelompok, mengarahkan dan membantu siswa yang kesulitan dalam mengerjakan soal pada LKS. c) Tahap Explanation Pada tahap explanation, setelah semua kelompok selesai berdiskusi dan mengerjakan latihan soal yang ada pada LKS, guru meminta perwakilan 2 kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusinya tentang menghitung luas permukaan kubus dan balok. Hanya ada 1 kelompok yang mau mempresentasikan hasilnya. Kelompok lain akan

62 91 dipilih secara random oleh guru. Selama presentasi berlangsung, guru selalu menawarkan kepada kelompok lain untuk mengajukan pertanyaa, namun tidak ada respon dari kelompok lain untuk mengajukan pertanyaan atau sanggahan. Pada akhir diskusi, guru belum memberikan kesimpulan tentang LKS yang didiskusikan. Kemudian guru meminta siswa untuk memperbaiki jawaban yang masih salah untuk dikumpulkan pada akhir jam pelajaran. d) Tahap Elaboration Pada tahap ini siswa dikembalikan lagi duduk ditempat semula, tidak berdiskusi lagi karena pada tahap ini siswa dituntut untuk bekerja individu. Pembelajaran dilanjutkan dengan pemberikan konsep menggunakan cabri 3d tentang menghitung luas permukaan kubus dan balok. Cabri 3d digunakan untuk mengoreksi hasil yang dihitung siswa secara manual. Berikut hasil yang didapatkan dari cabri 3d tentang perhitungan luas permukaan kubus dan balok : Gambar 4.7 Luas permukaan kubus dan balok

63 92 Pembelajaran dilanjutkan dengan memberikan soal individu, siswa lebih kondusif dan terarah dalam mengerjakan soal. Setelah waktu habis, guru membahas sekilas tentang kesalahan siswa dalam mengerjakan soal. Kondisi siswa mulai tidak kondusif lagi. e) Tahap Evaluation Pada tahap evaluation, guru bersama siswa mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah didapat pada pertemuan saat itu. Guru bertanya kepada salah satu siswa Berapakah luas permukaan kubus jika panjang sisinya 7,5 cm?. Kemudian siswa menjawab benar, yaitu 337,5 cm 2. Sebelum guru menutup pembelajaran, ada siswa yang bertanya materi selanjutnya yang akan dibahas. Guru merespon dengan memberikan informasi tentang materi selanjutnya yaitu volume kubus dan balok. Guru menutup pembelajaran dengan mengucap salam, Assalamu alaikum Wr wb. Siswa merespon Wa alaikumsalam wrwb. 2) Pertemuan kedua siklus III Pertemuan kedua siklus III dilaksanakan pada hari Jumat 19 Mei 2017, pokok bahasan yang disampaikan adalah tentang volume kubus dan balok. Guru memulai pembelajaran dengan mengucap salam, Assalamu alaikum WrWb. Kemudian

64 93 seluruh siswa merespon dengan mengucap, Wa alaikumsalam wrwb. Kegiatan dilanjutkan dengan berdoa, salah satu siswa memimpin doa dengan menundukan kepala sejenak. Setelah selesai berdoa, kegiatan dilanjutkan dengan mengabsen kehadiran siswa dengan cara guru menanyakan kepada siswa, Hari ini ada yang tidak hadir?. Sebagian siswa merespon dengan menjawab, Nihil. Guru memberikan penjelasan singkat mengenai tujuan pembelajaran pada pertemuan saat ini yaitu siswa dapat menghitung volume kubus dan balok. a) Tahap Engagement Pada tahap engagement, siswa diberikan ilustrasi tentang materi yang akan diajarkan yaitu volume kubus dan balok. Sesi pertama tanya jawab dengan guru memberikan pertanyaan, Apakah yang dimaksud dengan volume? siswa masih belum ada yang bisa menjawab. Kemudian guru memberikan ilustrasi sebagai berikut :

65 94 Berapa banyak air yang mengisi tabung pada gambar sebelah kiri? Dan berapakah air yang keluar pada tabung sebelah kanan? Gambar 4.8 Gambar Permukaan Air Dalam Suatu Benda Maka dapat disimpulkan, Volume adalah kapasitas yang mengisi ruang yang bisa ditempati suatu objek (beraturan/tidak beraturan) Guru menceritakan pada siswa tentang materi yang akan dipelajari dan aplikasinya pada kehidupan sehari-hari. Tidak hanya pada botol minum saja untuk dapat menghitung volume air. Misal pada bak mandi ataupun pada benda yang tidak beraturan. b) Tahap Exploration Pada tahap exploration, guru mengkoordinasi siswa kedalam 8 kelompok yang setiap kelompok beranggotakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan observasi terlebih dahulu di kelas VII MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang. Penelitian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Pengertian Kemampuan Spasial

BAB II KAJIAN TEORITIK. a. Pengertian Kemampuan Spasial 5 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Spasial a. Pengertian Kemampuan Spasial Menurut Amstrong (dalam Yuliani dan Bambang, 2010), kemampuan spasial merupakan kemampuan untuk memvisualisasikan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran Learning Cycle 7E untuk meningkatkan respon positif siswa terhadap materi prisma dan limas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas melalui model pembelajaran langsung dengan permainan balok pecahan pada mata pelajaran matematika materi pecahan ini

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara III. METODE PENELITIAN A. Subyek Penelitian Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan di SMP Dirgantara Bandarlampung kelas VIII semester genap tahun pelajaran 2010-2011 dengan jumlah

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur

BAB IV HASIL PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur 50 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Kecamatan Tutur Kabupaten Pasuruan Tahun Pelajaran 2014/2015. Tempat penelitian ini berlokasi di

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan melihat kondisi awal keaktifan belajar dan hasil belajar matematika pada siswa kelas 5 SD Negeri Jebeng

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang hasil penelitian dari pelaksanaan pembelajaran siklus I dan siklus II. Berikut ini akan diuraikan tentang perencanaan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini merupakan kerja kolaborasi antara observer dan peneliti yang juga sebagai guru mata pelajaran yang terlibat dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Lembaga pendidikan yang akan dijadikan tempat pelaksanaan penelitian yaitu SD Kumpulrejo 03 Kecamatan Argomulyo Kota Salatiga. 4.2

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Pelaksanaan Tindakan Siklus I A. Tahap Perencanaan Setelah diperoleh informasi pada waktu observasi, maka peneliti melakukan diskusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Ampel Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali Semester

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas II SD Kutowinangun 08. Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 29 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Penelitian dilakukan dalam praktek pembelajaran di kelas V SDN Kebowan 02 Kecamatan Suruh dengan jumlah 21 siswa yang terdiri dari 10 siswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi awal Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas 5 SD Negeri 3 Karangwuni pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yang berjumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ` BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Kondisi Awal Pra Siklus Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan di SMP Negeri 8 Salatiga pada kelas VIII B Semester II Tahun Ajaran 2011/2012. Kelas yang akan digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum SDN Mangunsari 06 Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN Mangunsari 06 Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2013/2014. Alamat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika

BAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Matematika adalah ilmu yang sangat memiliki peranan yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu matematika mulai diajarkan ketika anak memasuki dunia pendidikan

Lebih terperinci

CATATAN LAPANGAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEBERANIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA

CATATAN LAPANGAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEBERANIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA Lampiran 1 79 CATATAN LAPANGAN OPTIMALISASI PENGGUNAAN STRATEGI TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN KEBERANIAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA (PTK Bagi Siswa Kelas VIIIE SMP Negeri 2 Banyudono

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Dukuh 01 Salatiga, dengan subyek penelitian yaitu siswa kelas 4. Total subyek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pendekatan kooperatif tipe group investigation (GI) pada mata pelajaran IPS dengan materi Perjuangan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Pra Siklus Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan observasi dengan tujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Subyek Penelitian Penelitian dilakukan di kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Candiroto semester II tahun pelajaran 2011/2012 yang berjumlah 25 siswa.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan pecahan ternyata hasilnya kurang memuaskan. Begitu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Tahap Identifikasi Masalah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Budhi Karya Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Sebelum melakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Langkah awal dalam penelitian adalah observasi. Proses pembelajaran dikelas guna mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang ada. Observasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil A. Paparan Data Pra Tindakan Observasi awal dilakukan pada hari Senin, 18 Januari 2010. Tindakan tersebut dengan mengadakan pertemuan dengan wakil kepala sekolah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Pra Siklus SD Negeri Salatiga 12 teletak di jalan Domas Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Jumlah total Siswa di SD Negeri Salatiga 12 sebanyak 200 siswa,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Pelaksanaan Tindakan Pada bagian pelaksanaan tindakan, akan diuraikan empat subbab yaitu kondisi awal, siklus 1, siklus 2 dan pembahasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Penelitian Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti melaksanakan observasi terlebih dahulu di kelas VIII MTs Uswatun Hasanah Mangkang Semarang. Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 62 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Data penelitian yang disajikan dalam bab ini adalah hasil penelitian selama menerapkan metode resitasi dengan model PBL dalam memahami bangun

Lebih terperinci

Kelas : Waktu : Hari/ tanggal : Nama Guru : A. TINDAK MENGAJAR A. TINDAK BELAJAR A. PENARIKAN MAKNA. Pengamat (NOVIANA RAHMAWATI) NIM.

Kelas : Waktu : Hari/ tanggal : Nama Guru : A. TINDAK MENGAJAR A. TINDAK BELAJAR A. PENARIKAN MAKNA. Pengamat (NOVIANA RAHMAWATI) NIM. 90 CATATAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INSTRUKSI LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA (PTK bagi Siswa Kelas VIII Semester Genap di SMPIT Nur Hidayah Surakarta

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Bagian ini, akan menguraikan tiga sub judul yaitu deskripsi Prasiklus/kondisi awal, deskripsi siklus I, dan deskripsi siklus II. Deskripsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subyek Penelitian Setting penelitian adalah setting kelas dan kelompok, pelaksanaan penelitian dan pengambilan data diperoleh pada saat proses kegiatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang Peningkatan Hasil

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang Peningkatan Hasil BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini dipaparkan hasil penelitian tentang Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) Materi Jaring Hasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Pelaksanaan Tindakan Sesuai dengan perencanaan penelitian yang telah dirancang, maka pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan melalui tahap dan proses yang terstruktur.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas tentang hasil penelitian dan pembahasan yang memaparkan uraian masing-masing siklus, mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Setting dan karakteristik Subjek Penelitian Setting penelitian tindakan kelas ini mencakup tempat penelitian, subjek penelitian dan waktu pelaksanaan penelitian 1. Tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Negeri 01 Blotongan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga dengan subyek penelitian siswa kelas 4 sebanyak 25 siswa.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang 16 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Gadingrejo yang berlokasi di Jl. Raya Mataram Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu. Subjek

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Pra Siklus Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di kelas III Sekolah Dasar Negeri 1 Tleter Semester 2 Tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian SMP Negeri 3 Pakem berlokasi di Dusun Pojok, Desa Harjobinangun, Kecamatan Pakem, Sleman, Yogyakarta. Lokasi cukup

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Jeruklegi tahun ajaran 2011/2012 sebanyak 34 siswa yang terdiri dari 16 siswa putra dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Pelaksanaan Tindakan Hasil tindakan pada siklus I dan siklus II akan dideskripsikan sehingga dapat diketahui dengan jelas perbandingan antara prasiklus, siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 mushola, 1 ruang perpustakaan, 1 lab BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Kenaran 2 Prambanan yang terletak di Jl. Watubalik, Sumberharjo, Prambanan,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian 1. Paparan data pelaksanaan pra tindakan Peneliti mengunjungi lokasi penelitian yaitu UPTD SMPN 2 Sumbergempol Tulungagung pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan. 16 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Subyek Penelitian Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII C MTs Ma arif NU 1 Jatilawang tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 42 siswa, terdiri

Lebih terperinci

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau

BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau BAB ӏv HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti pada tanggal 21 Februari 2015, dengan subjek terkait yaitu model, metode, atau media

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilakukan di SDN 1 Krobokan Kecamatan Juwangi Kabupaten

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Menghitung Luas Bangun Datar Melalui Metode Penemuan Terbimbing di Kelas IV SD Negeri 3 Marowo Nurhasnah, Rizal, dan Anggraini Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Tempat Penelitan Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Jepon yang terletak di Kelurahan Jepon, Kecamatan

Lebih terperinci

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN

PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN Lampiran 1 84 Lampiran 2 85 86 Lampiran 3 PEDOMAN OBSERVASI PENDAHULUAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE (TAI) TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Pratindakan Kegiatan pratindakan dilakukan oleh penulis dengan melakukan pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran, aktivitas belajar

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliatian dilakukan di SD Negeri Ujung-ujung 02 merupakan SD yang terletak di Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. SD Negeri Ujung-ujung 02 berada

Lebih terperinci

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan

Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning. NO Indikator Keterangan 31 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1.Deskripsi Kondisi awal Sebelum pelaksanaan penelitian dengan Pendekatan Kooperatif Learning Tipe STAD diketahui ketuntasan hasil belajar IPA semester I kelas

Lebih terperinci

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL

PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL PENGGUNAAN METODE DISKUSI DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 349 TANJUNG KAPA MANDAILING NATAL Heddi Dongoran Guru di SD Negeri 349 Tanjung Kapa Mandailing Natal Surel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 35 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan oleh peneliti yang menggunakan rancangan penelitian model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN digilib.uns.ac.id BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Instrumen Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah lembar observasi dan soal tes akhir siklus. Seluruh instrumen

Lebih terperinci

DIALOG AWAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY

DIALOG AWAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY 87 L A M P I R A N 88 Lampiran 1 DIALOG AWAL PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KNISLEY DENGAN METODE BRAINSTORMING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIK ( PTK Pada Siswa Kelas VIII Semester Genap

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Sekolah : SMP Negeri 41 Semarang Mata Pelajaran : Matematika Kelas / Semester : VII/ Gasal Alokasi Waktu : 2 x 40 menit ( 1 pertemuan) A Standar Kompetensi 2 Memahami bentuk,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu 50 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Siklus I 1. Implementasi Siklus I Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan sebanyak 1 x pertemuan, yaitu pada tanggal 16 September 2014. Pembelajaran pada siklus

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan kelas yang dikenai tindakan adalah kelas VIII E yang berjumlah 27 peserta 34 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di SMP Negeri I Kabila dan kelas yang dikenai tindakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 13 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan tes uji kompetensi matematika pada pokok bahasan menghitung volume kubus dan balok ternyata hasilnya

Lebih terperinci

LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN)

LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN) 148 LAMPIRAN A.2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) (KELAS EKSPERIMEN) Sekolah : SMP Mata Pelajaran : Matematika Pokok Bahasan : Bangun Datar Segi Empat Sub Pokok Bahasan : Persegi Panjang Kelas/Semester

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum SD Negeri Ampel 03 SD Negeri Ampel 03 terletak di Dukuh Ngaduman Desa Kaligentong Kecamatan Ampel Kabupaten Boyolali. Sekolah ini didirikan pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Tlogo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Jumlah siswa kelas 4 pada SDN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Kondisi Prasiklus Gambaran yang dijadikan pangkal menentukan permasalahan upaya peningkatan hasil belajar IPA di kelas V SD menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Penelitian Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua, masing-masing siklus tiga kali

Lebih terperinci

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus.

7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. Persentase siswa yang mencapai kategori terampil pada setiap aspek. psikomotor meningkat setiap siklus. 59 b. Hasil Belajar 1) Ranah kognitif Indikator keberhasilan tindakan ditinjau dari hasil tes, jika rata-rata siswa 7,0 dengan ketuntasan klasikal 85%. 2) Ranah Afektif Nilai aspek afektif dikatakan berhasil

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. mengenai proses pembelajaran pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil 1. Deskripsi Awal Untuk memperoleh data awal sebelum melaksanakan penelitian, terlebih dahulu dilakukan orientasi dan observasi terhadap guru kelas mengenai proses

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN. A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI HASIL PENELITIAN A. Pembahasan Tentang Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model learning cycle-5e Proses pengembangan perangkat pembelajaran matematika model leaning

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Awal Sebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan pengamatan terhadap nilai belajar matematika siswa. Nilai belajar siswa didapatkan dari salah satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Penelitian ini dilakukan di SD Kanisius Gendongan dengan subjek penelitian siswa kelas 4 yang terdiri dari 32 siswa 17 siswa laki-laki dan

Lebih terperinci

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi. awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan 71 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Penelitian Penelitian tindakan kelas ini diawali dengan wawancara dan observasi awal, yaitu pembelajaran yang berlangsung secara alamiah, kemudian dilakukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian dilakukan dalam 2 (dua) siklus. Setiap siklus terdiri dari tiga kali 41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di kelas XI IPS 3 di SMA Muhammadiyah 5 Yogyakarta. Sebagaimana diuraikan pada bab III, tindakan penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini menyajikan tentang hasil penelitian dan pembahasannya. Adapun hasil penelitian ini dijabarkan dalam pelaksanaan tindakan. 4.1 Pelaksanaan Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data penelitian yang diperoleh adalah berupa data observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan Model Problem Based Learning dan pengamatan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika. Dialog awal dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. matematika. Dialog awal dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 13 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Kondisi Awal Penelitian ini dikenakan pada siswa kelas VII B SMP N 1 Ngemplak dengan jumlah 32 siswa. Sebelum diadakan tindakan, peneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil angket dan observasi pada kondisi awal sebelum diadakan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran power point

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 86 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Hasil penelitian ini diuraikan dalam tahapan yang berupa siklus-siklus pembelajaran yang dilakukan dalam proses belajar mengajar di kelas.

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS

BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS BAB IV DESKRIPSI DAN ANALISIS PENELITIAN TINDAKAN KELAS A. Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dalam hal ini adalah menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe jigsaw pada

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Kondisi Awal Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Ujung-Ujung 03 Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang pada semester II tahun pelajaran 2012/2013

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1. Gambaran Sekolah Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Kopeng 03 Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. SD Negeri Kopeng 03 terletak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 01 Sumogawe Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas IV

Lebih terperinci

32 LAMPIRAN LAMPIRAN

32 LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN LAMPIRAN 32 33 SILABUS PEMBELAJARAN Nama Sekolah : SMP Negeri 2 Badegan Semester : Genap Mata Pelajaran : Matematika Tahun Pelajaran : 2016/2017 Kelas : VIII STANDAR KOMPETENSI 5. Memahami sifat-sifat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Proses pembelajaran dalam penelitian ini dilaksanakan sebanyak 2 siklus, masing-masing siklus terdiri dari 2 kali pertemuan. Dengan masing-masing

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI

BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI BAB V PEMBAHASAN DAN DISKUSI A. Pembahasan 1. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran Berdasarkan tabel 4.4. yang terdapat pada bab IV tentang hasil analisis guru selama kegiatan belajar mengajar model

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian Penelitian dilaksanakan di SD Negeri Ngambakrejo 03 kelas V semester II Kecamatan Tanggungharjo Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa 24 orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini disajikan informasi hasil penelitian yang terdiri dari: minat dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) peserta didik sebelum diterapkan pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 104 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Refleksi Awal Proses Pengembangan Perangkat Pembelajaran Penelitian ini dilaksanakan di kelas VA SD Negeri 71 Kota Bengkulu. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SLBN 1 Palu pada Materi Mengenal Pecahan dengan Menggunakan Kertas Lipat Rohani SLBN 1 Palu, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bagian ini akan membahas hasil penelitian yang telah peneliti lakukan. Pembahasan hasil penelitian meliputi rencana tindakan, pelaksanaan tindakan dan observasi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus satu dan siklus dua masing masing siklus tiga kali pertemuan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya:

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. a. Perencanaan Pembelajaran. dipersiapkan diantaranya: 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Hasil Penelitian Siklus I a. Perencanaan Pembelajaran Pada tahap perencanaan peneliti mempersiapkan segala sesuatu yang akan digunakan atau

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3

III. METODE PENELITIAN. Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3 19 III. METODE PENELITIAN A. Setting Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Gadingrejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu. Adapun subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.3 SMP Negeri

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E DENGAN METODE PEMBERIAN TUGAS DAN RESITASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA POKOK BAHASAN ARITMETIKA SOSIAL SISWA KELAS VII

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Hasil Penelitian Pada tahap ini akan dipaparkan hasil penelitian tentang penerapan model inquiry dalam meningkatkan hasil belajar IPA siswa kelas V MI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci