PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PROVITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE Oleh: Septian Yudha Kusuma

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PROVITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE Oleh: Septian Yudha Kusuma"

Transkripsi

1 PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP PROVITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA PERIODE Oleh: Septian Yudha Kusuma ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor makro ekonomi menggunakan variabel inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto terhadap provitabilitas menggunakan ROA perbankan syariah di Indonesia periode Teknik sample yang digunakan adalah purposive sample dengan jumlah sample sebanyak 11 bank syariah dan 116 data yang diolah dalam penelitian. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan regresi berganda yang mana sebelumnya telah dilakukan uji asumsi klasik. Hasil Uji F secara bersama-sama inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto berpengaruh terhadap ROA perbankan syariah. Hasil Uji T menunjukkan tidak ada satupun variabel independen yang berpengaruh terhadap ROA perbankan syariah. Sedangkan, nilai koefisien determinasi (R 2 ) didapatkan hasil 0,116 atau 11,6%. Kata kunci: inflasi, suku bunga, produk domestik bruto, provitabilitas, ROA, perbankan syariah. PENDAHULUAN Dalam UU No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan juga menjelaskan definisi Perbankan sebagai perantara antara pihak yang kekurangan dana dan pihak yang kelebihan dana. Sistem perbankan sebagai lembaga perantara keuangan, memiliki pengaruh yang signifikan terhadap distribusi kekayaan dalam masyarakat, masalah kemiskinan serta eliminasi keadilan sosial (Kamla & Rammal, 2013). Salah satu argumen utama dalam penciptaan perbankan syariah adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat miskin (Kamla & Rammal, 2013), karena masyarakat miskin biasanya dianggap oleh bank-bank konvensional sebagai peminjam yang sangat berisiko karena sulit dalam menilai kelayakan kredit, selain itu juga ketidakmampuan untuk memberikan jaminan kepada bank sehingga muncul potensi risiko (Dusuki, 2008). Reputasi perbankan syariah semakin menguat pasca krisis keuangan global yang terjadi baru-baru ini. Meningkatnya pengakuan terhadap produk keuangan Islam di beberapa lembaga keuangan serta asuransi di Eropa dan Amerika setelah krisis keuangan telah membuktikan proyeksi ini. Keuangan Islam telah mencapai pertumbuhan yang substansial dalam dua dekade terakhir, yakni sekitar 14% dalam 15 tahun terakhir (Farook, Hassan, & Lanis, 2011). Krisis moneter yang terjadi pada 1998 telah membuat beberapa bank konvensional dilikuidasi karena sistem bunganya. Namun, perbankan syariah justru tetap berdiri tegak dan mampu bertahan, terbukti salah satu keberhasilan perbankan syariah dapat dilihat dari keberhasilan Bank Muamalat dapat melewati krisis tanpa bantuan pemerintah, justru mampu mencatatkan laba Rp. 300 M lebih (Swandayani & Kusumaningtias, 2012). Salah satu indikator penilaian kinerja keuangan bank adalah tingkat profitabilitas (Sahara, 2013). Dalam pengukuran tingkat profitabilitas dapat menggunakan Return of Asset (ROA) (Hong, 2015; Sahara, 2013; Swandayani & Kusumaningtias, 2012). Berdasarkan Surat Edaran BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, ROA merupakan ukuran kinerja keuangan bank dalam memperoleh laba sebelum pajak yang berasal dari total aset bank. ROA merupakan metode pengukuran yang paling obyektif yang didasarkan pada data akuntansi yang tersedia pada laporan keuangan serta besarnya ROA dapat mencerminkan hasil dari serangkaian kebijakan perusahaan terutama perbankan (Swandayani & Kusumaningtias, 2012). 10

2 Dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya, bank tidak terlepas dari pengaruh kondisi perekonomian (Swandayani & Kusumaningtias, 2012). Dalam bukunya, Sukirno (2006) menuliskan bahwa faktor makro ekonomi terdiri dari produk domestik bruto dan produk nasional bruto, gross domestik produk, tingkat pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, tingkat pengangguran, nilai tukar valas, jumlah uang beredar dan suku bunga. Penelitian ini menggunakan faktor makro ekonomi yaitu inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto sesuai penelitian terdahulu sebagai faktor yang dapat mempengaruhi profitabilitas (Hong, 2015; Sahara, 2013; Stiawan, 2009; Swandayani & Kusumaningtias, 2012). Dalam praktiknya, bank cukup berpengaruh terhadap inflasi. Menurut Swandayani & Kusumaningtias (2012), jika suatu negara mengalami inflasi yang tinggi dapat menyebabkan naiknya tingkat konsumsi, sehingga dapat mempengaruhi pola saving dan pembiayaan pada masyarakat. Penelitian Hong (2015) pada Bank Islam di Malaysia pada menunjukkan hasil yang signifikan ke arah negatif terhadap profitabilitas bank. Namun berbeda dengan hasil penelitian Sahara (2013) pada Bank Syariah di Indonesia tahun menunjukkan bahwa inflasi mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap ROA perbankan syariah. Hasil penelitian didukung oleh penelitian Demirgüç-Kunt & Huizinga (1999) yang menunjukkan hasil bahwa inflasi berpengaruh tidak signifikan ke arah positif terhadap profitabilitas bank dengan syarat bank mampu menaikkan tingkat bunganya lebih cepat daripada biaya yang timbul akibat inflasi. Variabel lain yang mempengaruhi tingkat profitabilitas adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Karim (2002) dalam Swandayani & Kusumaningtias (2012) menjelaskan bahwa penentuan tingkat bagi hasil baik dalam pendanaan maupun pembiayaan, bank syariah masih berpatokan pada tingkat suku bunga umum sebagai equivalent rate atau benchmark dalam penentuan margin dalam bagi hasil. Meningkatnya suku bunga pada bank konvensional akan menyebabkan nasabah akan memindahkan dananya ke bank konvensional. Naiknya suku bunga bank konvensional berakibat terhadap sumber dana pihak ketiga bank syariah. Penurunan dana pihak ketiga pada bank syariah yang disebabkan oleh pemindahan dana tersebut tentunya berpengaruh terhadap kegiatan operasional bank syariah berkaitan dengan pembiayaan dan penyaluran dana. Jika hal tersebut terjadi, maka pendapatan dan profit bank akan menurun. Sejalan dengan teori, penelitian Swandayani & Kusumaningtias (2012) serta Sahara (2013) menemukan bahwa suku bunga berpengaruh terhadap ROA. Namun hasil penelitian Dwijayanthy & Naomi (2009) memiliki hasil yang berbeda, yaitu suku bunga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Faktor ekonomi makro lain yang dapat mempengaruhi profitabilitas adalah produk domestik bruto (PDB). Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Hassan & Bashir (2003) pada Bank Islam di dunia. Hasil penelitian menjelaskan bahwa semua variabel makro ekonomi berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Dengan mengasumsikan bahwa Bank Islam melakukan usaha tidak dengan menggunakan prinsip bunga serta lebih ke arah investasi riil dengan prinsip bagi hasil. Sehingga, lesunya perekonomian yang disebabkan karena inflasi dan pertumbuhan PDB suatu negara akan menyebabkan semakin meningkatnya risiko dan juga profit bank dari investasi. Hasil penelitian juga didukung penelitian lainnya yang menjelaskan bahwa PDB berpengaruh terhadap profitabilitas bank (Hong, 2015; Muharam, 2009; Sahara, 2013; Sodiq, 2016; Utami, 2008). Hasil tersebut bertolak belakang dengan penelitian Stiawan (2009) yang menunjukkan bahwa PDB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank syariah selama periode

3 Dengan adanya fenomena pada perbankan syariah Indonesia didukung oleh research gap, maka fokus penelitian ini adalah Bagaimana pengaruh inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto secara simultan dan pasrial berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia periode Sedangkan tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto secara simultan dan pasrial terhadap profitabilitas perbankan syariah di Indonesia periode LANDASAN TEORI Profitabilitas Profitabilitas atau kinerja keuangan bank merupakan suatu ukuran yang menggambarkan tingkat kondisi keuangan bank (Sahara, 2013). Dalam menilai profitabilitas bank secara kuantitatif, acuan yang dapat digunakan adalah sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, terdapat delapan indikator yang dapat digunakan untuk menilai tingkat profitabilitas, yaitu Return on asset, Return on equity, Net interest margin, Biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional, Perkembangan laba operasional, Komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan, Penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan, dan Prospek laba operasional. Penelitian ini menggunakan salah satu indikator profitabilitas, yaitu ROA sesuai penelitian terdahulu (Hassan & Bashir, 2003; Hong, 2015; Sahara, 2013; Sodiq, 2016; Stiawan, 2009; Swandayani & Kusumaningtias, 2012). ROA merupakan salah satu rasio profitabilitas yang dapat digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset yang dimilikinya (Sodiq, 2016). Indikator kesehatan bank syariah tertuang dalam Surat Edaran No.9/24/DPBS tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Perbankan Syariah. Bank Indonesia menetapkan ROA minimal sebesar 1.26% atau lebih besar dari 1.25% untuk menentukan suatu bank yang sehat, atau dapat dikatakan jika lebih besar ROA, semakin besar pula tingkat pengembaliannya. Perhitungan ROA sesuai dengan Surat Edaran BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001, ROA diperoleh dari laba sebelum pajak dibandingkan dengan total aset bank. Inflasi Muharam (2009) mendefinisikan inflasi menurut para ahli yaitu adanya kenaikan harga yang terjadi terhadap harga-harga barang secara umum serta berlangsung cukup lama. Kenaikan harga yang terjadi hanya dari satu atau dua macam barang saja tidaklah dapat dikatakan sebagai inflasi, kecuali jika kenaikan tersebut membawa dampak terhadap kenaikan harga sebagian besar barangbarang lainnya (Swandayani & Kusumaningtias, 2012). Sodiq (2016) mengemukakan bahwa jika kenaikan harga terjadi, maka masyarakat cenderung menggunakan uang dalam bentuk cash yang digunakan untuk membeli barang-barang dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, bahkan jika terjadi kenaikan harga yang cukup tinggi dapat mendorong masyarakat melakukan pencairan dananya secara besar-besaran dari bank (rush), masyarakat cenderung menyimpan kekayaannya dalam bentuk asset tidak bergerak yang nilainya cenderung semakin meningkat dari tahun ke tahun dan hal ini dapat menurunkan pendapatan bank yang pada akhirnya juga akan menurunkan ROA bank. 12

4 Selaras dengan teori, penelitian Hong (2015) pada Bank Islam di Malaysia pada menunjukkan hasil yang signifikan ke arah negatif terhadap profitabilitas bank. Namun berbeda dengan hasil penelitian Sahara (2013) pada Bank Syariah di Indonesia tahun menunjukkan bahwa inflasi mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap ROA perbankan syariah. Hasil penelitian lain dilakukan oleh penelitian Demirgüç-Kunt & Huizinga (1999) yang menunjukkan hasil bahwa inflasi berpengaruh tidak signifikan ke arah positif terhadap profitabilitas bank dengan syarat bank mampu menaikkan tingkat bunganya lebih cepat daripada biaya yang timbul akibat inflasi. H1: Inflasi berpengaruh terhadap ROA Suku Bunga Perkembangan tingkat suku bunga yang tidak wajar akan secara langsung mengganggu perkembangan perbankan (Dwijayanthy & Naomi, 2009). Penentuan tingkat bagi hasil baik dalam pendanaan maupun pembiayaan, bank syariah masih mengacu pada tingkat suku bunga umum sebagai equivalent rate atau benchmark dalam penentuan margin bagi hasil (Karim, 2002 dalam Swandayani & Kusumaningtias, 2012). Peningkatan suku bunga pada bank konvensional akan menyebabkan nasabah memindahkan dananya ke bank konvensional. Naiknya suku bunga bank konvensional berdampak terhadap sumber dana pihak ketiga bank syariah yang menurun disebabkan oleh pemindahan dana tersebut yang tentunya berpengaruh terhadap kegiatan operasional bank syariah berkaitan dengan pembiayaan dan penyaluran dana. Jika hal tersebut terjadi, maka pendapatan dan profit bank akan menurun. Sejalan dengan hal tersebut, penelitian Swandayani & Kusumaningtias (2012) serta Sahara (2013) menemukan bahwa suku bunga berpengaruh terhadap ROA. Namun hasil penelitian Dwijayanthy & Naomi (2009) memiliki hasil yang berbeda, yaitu suku bunga tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. H2: Suku bunga berpengaruh terhadap ROA Produk Domestik Bruto Produk Domestik Bruto atau PDB merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam negara dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk/perusahaan negara (Sukirno, 2003). Kenaikan nilai PDB pada suatu negara menunjukkan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya, dan tentunya juga berdampak pada peningkatan permintaan secara agregat, dan sudah semestinya juga diimbangi dengan pertumbuhan ekonomi di sektor riil, peningkatan kesejahteraan masyarakat tentu akan diikuti juga dengan peningkatan tabungan masyrakat pada bank, dan akan berpengaruh secara positif terhadap pendapatan bank, yang akan meningkatkan ROA pada bank (Sodiq, 2016). Penelitian yang menguji pengaruh PDB terhadap profitabilitas dilakukan oleh Hassan & Bashir (2003) pada Bank Islam di dunia. Hasil penelitian menjelaskan bahwa semua variabel makro ekonomi berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Dengan asumsi Bank Islam melakukan usaha tanpa menggunakan prinsip bunga serta lebih ke arah investasi riil dengan prinsip bagi hasil. Oleh sebab itu, lesunya perekonomian disebabkan karena inflasi dan pertumbuhan PDB suatu negara dapat menyebabkan peningkatan risiko dan keuntungan bank dari investasi. Hasil penelitian juga didukung oleh penelitian lainnya yang menjelaskan bahwa PDB berpengaruh terhadap profitabilitas bank (Hong, 2015; Muharam, 2009; Sahara, 2013; Sodiq, 2016; Utami, 2008). Namun, hasil tersebut bertolak belakang dengan 13

5 penelitian Stiawan (2009) yang menunjukkan bahwa PDB tidak berpengaruh secara signifikan terhadap profitabilitas bank syariah selama periode H3: Produk Domestik Bruto berpengaruh terhadap ROA METODE PENELITIAN Sampel dan Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun Sampel penelitian diambil secara purposive sampling yaitu metode dimana pemilihan sampel pada karakteristik populasi yang sudah diketahui sebelumnya dengan kriteria sebagai berikut : 1. Bank syariah merupakan Bank Umum Syariah (BUS). 2. Bank Syariah tersebut membuat laporan keuangan triwulan pada periode dan telah dipublikasikan di Bank Indonesia. 3. Data untuk penelitian tersedia antara tahun Bank syariah yang menghasilkan ROA yang positif Dari kriteria diatas terdapat 11 bank syariah yang digunakan dalam penelitian dengan total sampel sebanyak 116. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel independen selanjutnya dinyatakan dengan simbol X dan variabel dependen dinyatakan dengan simbol Y. Berikut dijelaskan definisi operasional beserta pengukuran masing-masing variabel penelitian: 1. Variabel Independen (X) Varibel independen dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu: a. Inflasi (X 1 ) Muharam (2009) mendefinisikan inflasi menurut para ahli yaitu adanya kenaikan harga yang terjadi terhadap harga-harga barang secara umum serta berlangsung cukup lama. Penghitungan inflasi dilakukan dengan menghitung nilai indeks harga konsumen yaitu dengan menggunakan rumus (Sodiq, 2016): b. Suku Bunga (X 2 ) Suku bunga yang digunakan dalam penelitian ini adalah suku bunga Sertifikat Bank Indonesia dalam jangka waktu 30 hari atau 1 bulan. c. Produk Domestik Bruto (X 3 ) Produk Domestik Bruto atau PDB merupakan nilai barang dan jasa yang diproduksi dalam negara dengan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh penduduk/perusahaan negara (Sukirno, 2003). PDB diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS). 2. Variabel Dependen Varibel dependen dalam penelitian ini adalah variabel profitabilitas menggunakan ROA dengan rumus sebagai berikut (Swandayani & Kusumaningtias, 2012): 14

6 Metode Analisis Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesis, yakni pengaruh variabel independen yang terdiri dari inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto terhadap variabel dependen yaitu provitabilitas. Teknik analisis data yang dilakukan pada penelitian ini adalah dengan regresi berganda sebagai berikut: a) Perhitungan variabel dependen dan variabel independen, b) Uji Normalitas, c) Uji Asumsi Klasik, d) Analisis regresi berganda, e) Uji hipotesis simultan (F) dan parsial (t), dan f) Koefisien determinasi (R 2 ). Persamaan regresi berganda pada penelitian ini disajikan sebagai berikut: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 +b 3 X 3 + e Di mana: Y = Profitabilitas a = Konstanta b = Koefisien regresi X 1 = Inflasi X 2 = Suku Bunga X 3 = Produk Domestik Bruto e = Error Sumber data sekunder digunakan dalam penelitian ini, yaitu berupa laporan keuangan, terutama laporan posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif bank syariah yang diperoleh dari website masing-masing bank. Selain itu, data penelitian juga diperoleh dari situs resmi Bank Indonesia ( dan Badan Pusat Statistik ( HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Hasil penelitian disajikan dalam tabel berikut: Tabel 1 Hasil Penelitian Variabel Y Variabel X Nilai Sig. F Nilai Sig. t Koefisien Determinasi ROA Inflasi 0,01 0,437 0,116 Suku Bunga 0,431 PDB 0,115 Sumber: Data yang diolah (2016) Berdasarkan tabel 1 diatas dapat diambil keputusan dari hasil penelitian berikut ini: a. Ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto terhadap profitabilitas perbankan syariah tahun b. Secara pasrial (individual), tidak ada satupun variabel independen: inflasi, suku bunga maupun produk domestik bruto yang berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan syariah tahun c. Nilai koefisien determinasi (R 2 ) didapatkan hasil 0,116 atau 11,6%. Dengan kata lain, besarnya pengaruh antara inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto terhadap profitabilitas perbankan syariah tahun adalah sebesar 11,6%, sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. 15

7 PEMBAHASAN Pengaruh Inflasi Terhadap Profitabilitas Pada pengujian penelitian ini menunjukkan hasil bahwa inflasi tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan syariah selama periode tahun Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Swandayani & Kusumaningtias (2012) yang menjelaskan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank syariah pada tahun yang disebabkan karena pada saat inflasi tinggi maka masyarakat lebih percaya terhadap perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional. Rosanna (2007) dalam Swandayani & Kusumaningtias (2012) mengungkapkan bahwa inflasi tidak berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah. Ketika inflasi tinggi, masyarakat cenderung lebih percaya terhadap perbankan syariah dibandingkan dengan perbankan konvensional. Kepercayaan masyarakat tersebut juga dimungkinkan karena adanya pengalaman historis ketika terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997, dimana tingkat inflasi di Indonesia saat itu sangat tinggi dan pada akhirnya mengakibatkan banyak bank konvensional yang mengalami kebangkrutan yang berakibat pada penerapan tingkat bunga yang terlalu tinggi untuk mengimbangi laju inflasi serta untuk menarik nasabah agar tetap memperoleh dananya, sehingga berakibat pada terjadinya negative spread dan pada akhirnya bank yang bersangkutan tidak dapat mengembalikan dana masyarakat beserta bunganya yang telah disimpan. Krisis moneter yang terjadi pada 1998 telah membuat beberapa bank konvensional dilikuidasi karena sistem bunganya. Namun, perbankan syariah justru tetap berdiri tegak dan mampu bertahan, terbukti salah satu keberhasilan perbankan syariah dapat dilihat dari keberhasilan Bank Muamalat dapat melewati krisis tanpa bantuan pemerintah, justru mampu mencatatkan laba Rp. 300 M lebih (Swandayani & Kusumaningtias, 2012). Secara kajian teori, maka hasil penelitian pada perbankan Syariah di Indonesia cenderung lebih sesuai dengan Teori Ekonomi Islam murni bahwa pada ekonomi islam lebih mengutamakan perputaran uang pada sektor riil sehingga terjadi kesesuaian antara money supply dan money demand. Selain itu, dalam Islam tidak mengenal uang sebagai bentuk untuk berinvestasi, melainkan hanya sebagai alat tukar, sehinga uang harus diputar untuk usaha riil yang akan mendatangkan manfaat (Stiawan, 2009). Pengaruh Suku Bunga Terhadap Profitabilitas Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini mendapatkan hasil bahwa suku bunga tidak berpengaruh terhadap provitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian Muharam (2009), dengan asumsi ketika tingkat suku bunga naik, maka perbankan syariah melakukan beberapa kebijakan internal dengan menaikkan nisbah bagi hasil yang ditawarkan. Selain itu, dalam pelaksanaan usahanya, perbankan syariah tidak mengacu pada tingkat suku bunga, sehingga berapapun tingkat suku bunga tidak akan mempengaruhi peningkatan laba usaha bank. Selaras dengan hal tersebut, penelitian Wibowo & Syaichu (2013) menjelaskan tidak berpengaruhnya suku bunga terhadap profitabilitas bank syariah disebabkan karena pertama, nasabah bank syariah nampaknya merupakan nasabah yang cenderung loyal terhadap bank syariah. Sementara, nasabah utama pada produk deposito bank syariah merupakan nasabah yang lebih mengedepankan prinsipprinsip syariah dengan sedikit kecil menerapkan prinsip untuk mendapatkan bunga yang dinilai sebagai riba. Kedua, deposito mudharabah adalah deposito yang 16

8 disimpan dan dananya dapat diambil dalam periode waktu tertentu, sehingga nasabah yang memasukkan deposito harus menunggu beberapa periode untuk dapat mengambil depositonya sehingga efek suku bunga jangka pendek tampaknya tidak banyak mengubah deposito mudharabah. Pengaruh Produk Domestik Bruto Terhadap Profitabilitas Pengujian pada penelitian ini mendapatkan hasil bahwa produk domestik bruto tidak berpengaruh terhadap provitabilitas. Hasil ini sejalan dengan penelitian Stiawan (2009). Hasil ini dapat dipahami mengingat jumlah nasabah perbankan syariah hanya sebesar 18,75% bila dibandingkan dengan nasabah perbankan syariah (Kania, 2015). Dengan melihat kecilnya prosentase tersebut, dapat disimpulkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia masih jauh lebih tinggi pada perbankan konvensional dibandingkan dengan perbankan syariah. Adanya kenaikan PDB yang dapat meningkatkan pendapatan serta saving masyarakat, tidak serta merta dapat meningkatkan profit perbankan syariah, jika masyarakat lebih mempercayakan dananya pada perbankan konvensional. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto terhadap profitabilitas perbankan syariah tahun Secara pasrial (individual), tidak ada satupun variabel independen: inflasi, suku bunga maupun produk domestik bruto yang berpengaruh terhadap profitabilitas perbankan syariah tahun Sedangkan, nilai koefisien determinasi (R 2 ) didapatkan hasil 0,116 atau 11,6%. Dengan kata lain, besarnya pengaruh antara inflasi, suku bunga dan produk domestik bruto terhadap profitabilitas perbankan syariah tahun adalah sebesar 11,6%, sisanya sebesar 88,4% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. Penelitian ini memiliki keterbatasan. Pertama dari hasil analisis, nilai koefisen determinasi menunjukkan angka 11,6% yang artinya sebesar 88,4% dipengaruhi variabel lain diluar penelitian ini. Kedua, pendeknya periode pengamatan sehingga hasil penelitian belum mewakili profitabilitas perbankan syariah secara keseluruhan. Penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel-variabel yang dapat mempengaruhi profitabilitas perbankan syariah serta memperpanjang periode pengamatan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Demirgüç-Kunt, A., & Huizinga, H. (1999). Determinants of commercial bank interest margins and profitability: some international evidence. World Bank Econ, 13, Dusuki, A. W. (2008). What Does Islam Say about Corporate Social Responsibility? Review of Islamic Economics, 12(1), Dwijayanthy, F., & Naomi, P. (2009). Analisis Pengaruh Inflasi, BI Rate, dan Nilai Tukar Mata Uang terhadap Profitabilitas Bank Periode Jurnal Karisma, 3(2), Farook, S., Hassan, M. K., & Lanis, R. (2011). Determinants of corporate social responsibility disclosure: the case of Islamic banks. Journal of Islamic Accounting and Business Research, 2(2),

9 Hassan, M. K., & Bashir, A. H. (2003). Determinants of Islamic Banking Profitability. In 10th ERF Annual Conference, Morocco, 7(June), Hong, S. C. (2015). The Impact Of Nominal GDP And Inflation On The Financial Performance Of Islamic Banks In Malaysia. Journal of Islamic Economics, Banking and Finance, 11(1), Kamla, R., & Rammal, H. G. (2013). SOCIAL REPORTING BY ISLAMIC BANKS: DOES SOCIAL JUSTICE MATTER? Accounting, Auditing & Accountability Journal, 26(6), Kania, D. (2015). Nasabah Bank Syariah 18,75% dari Total Konvensional. Retrieved from Muharam, A. (2009). ANALISIS PENGARUH KONDISI MAKRO EKONOMI TERHADAP PERUBAHAN LABA OPERASIONAL BANK UMUM SYARIAH PERIODE UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. Sahara, A. Y. (2013). ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA BI, DAN PRODUK DOMESTIK BRUTO TERHADAP RETURN ON ASSET (ROA) BANK SYARIAH DI INDONESIA. Jurnal Ilmu Manajemen, 1(1), Sodiq, A. (2016). ANALISIS PENGARUH INFLASI, PRODUK DOMESTIC BRUTO DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP RETURN ON ASSET BANK SYARIAH. Equilibrium: Jurnal Ekonomi Syariah, 2(2), Stiawan, A. (2009). ANALISIS PENGARUH FAKTOR MAKROEKONOMI, PANGSA PASAR DAN KARAKTERISTIK BANK TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH (STUDI PADA BANK SYARIAH PERIODE ). Universitas Diponegoro. Sukirno, S. (2003). Teori Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Sukirno, S. (2006). Ekonomi Pembangunan: Proses, Masalah, dan Dasar Kebijakan (Kedua). Jakarta: Penerbit Kencana Prenada Media Group. Swandayani, D. M., & Kusumaningtias, R. (2012). Pengaruh Inflasi, Suku Bunga, Nilai Tukar Valas Dan Jumlah Uang Beredar Terhadap Profitabilitas Pada Perbankan Syariah Di Indonesia Periode Akrual, 3(2), Utami, M. T. (2008). ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH. JOURNAL OF ISLAMIC BUSINESS AND ECONOMICS, 2(2), Wibowo, E. S., & Syaichu, M. (2013). ANALISIS PENGARUH SUKU BUNGA, INFLASI, CAR, BOPO, NPF TERHADAP PROFITABILITAS BANK SYARIAH. DIPONEGORO JOURNAL OF MANAGEMENT, 2(2). 18

BAB V PENUTUP. menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap Return On Asset (ROA) Bank

BAB V PENUTUP. menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap Return On Asset (ROA) Bank BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini mencoba untuk menjawab tujuan penelitian, yaitu untuk menganalisis pengaruh tingkat inflasi terhadap Return On Asset (ROA) Bank Umum Syariah di Indonesia pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Bank merupakan sektor penting dan berpengaruh dalam perekonomian suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latarbelakang. Bank merupakan sektor penting dan berpengaruh dalam perekonomian suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Bank merupakan sektor penting dan berpengaruh dalam perekonomian suatu Negara. Kegiatan usaha perbankan yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya.

BAB I PENDAHULUAN. bunga yang tinggi yang ditetapkan pemerintah selama krisis berlangsung, diperoleh bank dari hasil investasi yang dilakukannya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis moneter yang terjadi pada tahun 1998 telah membuat beberapa bank konvensional dilikuidaasi karena tidak mampu melaksanakan kewajiban terhadap nasabah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank sebagai lembaga keuangan adalah bagian dari faktor penggerak kegiatan perekonomian. Kegiatan kegiatan lembaga sebagai penyedia dan penyalur dana akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua jurnal yang digunakan sebagai bahan acuan dalam penelitian ini, yaitu : 1. Ayu Yanita Sahara (2013) Penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON ASSETS (Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON ASSETS (Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode ) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN ON ASSETS (Studi Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia Periode 2011-2016) Rihfenti Ernayani 1, Nadi Hernadi Moorcy 2, Sukimin 3 1 Universitas Balikpapan, rihfenti@uniba-bpn.ac.id

Lebih terperinci

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN

PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN PENGARUH RISIKO KREDIT, RISIKO LIKUIDITAS, DAN PERMODALAN TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN (Studi Kasus pada Bank Umum Go Public yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2012-2015) Diajukan Untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. sebagai principle (pemilik modal) dengan manajemen sebagai agent

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. sebagai principle (pemilik modal) dengan manajemen sebagai agent BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS A. Grand Theory 1. Teori Agensi Teori agensi menjelaskan hubungan antara satu orang atau lebih yang sebagai principle (pemilik modal) dengan manajemen

Lebih terperinci

AKRUAL 3 (2) (2012): e-issn: AKRUAL. Jurnal Akuntansi

AKRUAL 3 (2) (2012): e-issn: AKRUAL. Jurnal Akuntansi AKRUAL 3 (2) (2012): 147-166 e-issn: 2502-6380 AKRUAL Jurnal Akuntansi http://fe.unesa.ac.id/ojs/index.php/akrl PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, NILAI TUKAR VALAS DAN JUMLAH UANG BEREDAR TERHADAP PROFITABILITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang

BAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian itu sendiri. Terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian itu sendiri. Terjadinya krisis ekonomi pada tahun 1997 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kembali dalam bentuk kredit.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak

BAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak 1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak perekonomian yang mempengaruhi seluruh aspek masyarakat. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 60 saham terbesar di pasar regular. 2) selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai

BAB I PENDAHULUAN. 60 saham terbesar di pasar regular. 2) selama 12 bulan terakhir, rata-rata nilai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indeks LQ 45 adalah indeks likuiditas empat puluh lima perusahaan yang dianggap memiliki kinerja yang dapat dipertanggung jawabkan serta memenuhi kriteria sesuai yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. syariah yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2004 sampai 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. syariah yang terdaftar di Bank Indonesia pada tahun 2004 sampai 2014. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi adalah jumlah dari keseluruhan obyek yang karakteristiknya hendak diduga (Sora, 2015). Populasi yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 2.1.1 Edhi Satriyo Wibowo & Muhammad Syaichu (2013) Penelitian yang kedua dari Edhi Satriyo Wibowo, Muhammad Syaichu berjudul tentang Analisis Pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peran perbankan telah menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan dari perkembangan sistem keuangan dunia. perkembangan perekonomian dunia dipengaruhi oleh perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan sektor riil dalam pertumbuhan ekonomi, regulasi pemerintah di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini Perbankan Indonesia mengalami perubahan yang sangat besar mengikuti perkembangan perekonomian yang terjadi. Pengaruh terbesar dalam perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah. mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini telah mengalami perkembangan yang cukup pesat, ini dibuktikan dengan semakin banyaknya bank pemerintah

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah pembiayaan

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah pembiayaan BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah pembiayaan jual beli, pembiayaan bagi hasil, CAR, NFP dan Sensitivitas Inflasi berpengaruh terhadap ROA Bank Umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sistem bagi hasil atau profit sharing (Kasmir, 2006:23).

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sistem bagi hasil atau profit sharing (Kasmir, 2006:23). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa kini perkembangan Negara Republik Indonesia sangat pesat terutama dalam bidang perbankan, hal ini menunjukkan bahwa peranan perbankan membantu dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan pada semester kedua tahun 2008 yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. Krisis keuangan pada semester kedua tahun 2008 yang bermula dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan pada semester kedua tahun 2008 yang bermula dari Amerika Serikat kemudian merambat ke negara-negara lainnya termasuk Indonesia dan kemudian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yang pada awalnya bertumbuh pesat tiba-tiba

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian Indonesia yang pada awalnya bertumbuh pesat tiba-tiba BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Krisis ekonomi yang pernah melanda Indonesia menimbulkan permasalahan yang kompleks. Krisis ekonomi telah menyebabkan perekonomian Indonesia yang pada awalnya bertumbuh

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kinerja Perbankan Syariah

Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kinerja Perbankan Syariah Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Analisis Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal terhadap Kinerja Perbankan Syariah 1 Eva Fauziah, 2 Sri Fadilah, dan 3 Kania Nurcholisah 1,2,3 Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berperan penting dalam perekonomian suatu negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang berfungsi sebagai intermediasi antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Eksistensi perbankan syariah di Indonesia saat ini semakin meningkat sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang memberikan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. ketahui hasil nya adalah sebagai berikut: Indonesia pada Periode Tahun

BAB V PEMBAHASAN. ketahui hasil nya adalah sebagai berikut: Indonesia pada Periode Tahun 63 BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan paparan hasil penelitan diatas, dengan menggunakan alat bantu analisis data yaitu spss, dan menggunakan teknik analisis data berupa uji asumsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bank merupakan lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya kepada pihak yang membutuhkan dan mempunyai peranan yang sangat penting dalam sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia perbankan Indonesia semakin menghadapi banyak tantangan, terutama menghadapi pasar global. Di dalam melaksanakan bisnis, perbankan Indonesia akan dihadapkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pembangunan perekonomian tidak dapat lepas dari sektor perbankan, karena perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan stabilitas ekonomi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara

BAB 1 PENDAHULUAN. lepas dari peran Bank sebagai lembaga keuangan. Menurut Susilo (2000:6) secara 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah lembaga keuangan yang memiliki peran yang sangat penting dalam perekonomian suatu negara. Perkembangan ekonomi suatu negara tidak lepas dari peran Bank

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi

BAB V PENUTUP. a. Korelasi (hubungan) antar variabel independen : signifikansi sebesar < Artinya setiap kenaikan inflasi 101 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Korelasi (hubungan) antar

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RENTABILITAS (ROA) PADA PT BPR DI KABUPATEN SEMARANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

Oleh: KURNIAWAN HASLAMIYANTO B / I

Oleh: KURNIAWAN HASLAMIYANTO B / I ANALISIS PENGARUH INFLASI, SUKU BUNGA, JUMLAH UANG BEREDAR, NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA PERIODE 2014 2016 Disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib

BAB I PENDAHULUAN. perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di Indonesia mengenai bank syariah tertuang dalam UU No. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah, dalam undang-undang tersebut disebutkan bahwa bank syariah wajib menjalankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel

BAB III METODE PENELITIAN. dengan metode purposive sampling diperoleh sampel sebanyak 12 BUS. B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Objek dalam penelitian ini adalah BUS (Bank Umum Syariah) di Indonesia. Pengambilan sampel dengan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik, pelemahan nilai tukar, dan kondisi. kestabilan sistem keuangan secara keseluruhan.

BAB I PENDAHULUAN. perlambatan pertumbuhan ekonomi domestik, pelemahan nilai tukar, dan kondisi. kestabilan sistem keuangan secara keseluruhan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Struktur keuangan Indonesia masih didominasi oleh perbankan. Pangsa pasar industri perbankan dalam sistem keuangan pada Desember 2015 mencapai 74,4%. Angka tersebut

Lebih terperinci

PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN PENGARUH KONDISI EKONOMI, NPF, FDR DAN BOPO TERHADAP PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA TAHUN 2012-2015 Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga keuangan merupakan salah satu instrumen yang penting dalam ekonomi modern, terutama dalam pembangunan suatu negara di bidang ekonomi. Bank memiliki peran sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan

BAB I PENDAHULUAN. mana didasarkan pada Undang-undang Nomor 7 tahun 1992 sebagai landasan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan. Bank syariah pertama berdiri di Indonesia sekitar tahun 1992 di mana didasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan sangat penting peranannya dalam perekonomian suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam industri perbankan sendiri, bank memiliki peranan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN. dalam periode tahun Data tersebut merupakan data laporan keuangan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder. Data tersebut dalam kategori data time series yang diambil

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 membuat perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 membuat perekonomian B a b I P e n d a h u l u a n 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi pada tahun 2008 membuat perekonomian Indonesia terpuruk. Salah satu akibat dari krisis ini adalah

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA

PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA PENGARUH TINGKAT INFLASI DAN TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA (SBI) TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN DI BURSA EFEK INDONESIA Leo Tumpak Pardosi 1 leopard_xl@yahoo.co.id Quinci Fransiska

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.7 Tahun 1992 tentang bank dengan sistem bagi hasil. Kemudian. (BPR), dan Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS).

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.7 Tahun 1992 tentang bank dengan sistem bagi hasil. Kemudian. (BPR), dan Bank Pengkreditan Rakyat Syariah (BPRS). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan peran perbankan syariah di Indonesia tidak terlepas dari sistem perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah di Indonesia di awali pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan atau perbankan Islam (al-mashrafiyah al-islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk menilai kesehatan suatu bank, di mana bank dengan kinerja yang

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan untuk menilai kesehatan suatu bank, di mana bank dengan kinerja yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perekonomian suatu negara tidak lepas dari kontribusi sektor perbankan, di mana usaha-usaha bank ikut berjasa dalam menghimpun dana dan menyalurkannya kepada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis ekonomi merupakan sesuatu yang melekat erat keberadannya pada sistem perekonomian suatu negara. Adapun penyebab terjadinya krisis ekonomi tersebut,secara umum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bank adalah suatu lembaga keuangan yang mempunyai peranan sebagai tempat menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit(abdullah,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001).

BAB 1 PENDAHULUAN. nilai-nilai normatif dan rambu-rambu Ilahi (Antonio, 2001). BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem ekonomi syariah atau biasa disebut dengan Ekonomi Islam, semakin popular bukan hanya di negara-negara Islam tapi bahkan juga di negaranegara barat. Banyak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan tahun ajaran 2013/2014 yaitu pada bulan september 2013 sampai dengan bulan januari 2013. Penelitian ini mengambil data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. Prinsip syariah adalah prinsip hukum Islam dalam kegiatan perbankan BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan tingkat perekonomian yang terjadi di Indonesia, peningkatan pertumbuhan pada sektor ekonomi perbankan juga terjadi. Saat ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salahsatu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang kelebihan dana ke pihak yang kekurangan dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karolina, 2014 Pengaruh Kecukupan Modal Terhadap Profitabilitas BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bank merupakan jantung dan urat nadi perdagangan dan pembangunan ekonomi suatu negara, oleh karena itu bank menjadi salah satu lembaga keuangan yang mempunyai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut

BAB III METODE PENELITIAN. (2010:27) metode kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA

RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Esensi: Jurnal Bisnis dan Manajemen Volume 7 (1), April 2017 P-ISSN: 2087-2038; E-ISSN: 2461-1182 Halaman 41-48 RASIO KEUANGAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Tujuan dari penelitian yang dilakukan yakni ingin mengetahui analisis pengaruh dari Inflasi, Suku Bunga BI, dan Produk Domestik Bruto terhadap Return on Assets (ROA) perusahaan sektor perbankan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Variabel Dependen. Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. sistem perekonomian dan sebagai alat dalam pelaksanakan kebijakan moneter BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kestabilan perekonomian disuatu negara ditentukan oleh banyak faktor salah satunya adalah sektor perbankan sektor perbankan merupakan jantung dalam sistem perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sektor perbankan telah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Dahulu sektor perbankan hanya sebagai fasilitator kegiatan pemerintah dan beberapa perusahaan besar,

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. mendorong produk domestik bruto dan begitu juga sebaliknya variabel

BAB V PEMBAHASAN. mendorong produk domestik bruto dan begitu juga sebaliknya variabel BAB V PEMBAHASAN 1. Hubungan Kausalitas Produk Domestik Bruto (PDB) dengan Bank Indonesia Rate (BI Rate) Variabel Bank Indonesia rate secara statistik tidak signifikan mendorong produk domestik bruto dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perbankan syariah di Indonesia terus berkembang pesat. Dalam waktu yang relatif singkat, perbankan syariah telah mampu memperlihatkan kemajuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang

BAB I PENDAHULUAN. tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Secara umum perekonomian Indonesia 2005 menghadapi tantangan yang cukup berat. Kondisi perekonomian global yang kurang menguntungkan, terutama meningkatnya

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan ekonomi tidak lepas dari peranan sektor perbankan sebagai lembaga pembiayaan bagi sektor riil. Pembiayaan yang diberikan sektor perbankan kepada sektor riil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. dari elemen-elemen populasi yang terpilih. Sampel penelitian diambil secara sensus, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Populasi dan Pengambilan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Sanusi, 2011). Populasi pada penelitian ini adalah Bank Umun Syariah Milik Negara di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian terdahulu akan diuraikan secara ringkas karena penelitian ini mengacu pada beberapa penelitian sebelumnya. Berikut ringkasan beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sebagai lembaga mediasi sektor keuangan, bank memiliki peran penting dalam perekonomian. Mediasi keuangan pada sektor perbankan tentu sangat penting bagi setiap negara

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menggunakan data sampel awal yaitu 39 perusahaan dan dikurangi dengan kriteria

BAB V PENUTUP. menggunakan data sampel awal yaitu 39 perusahaan dan dikurangi dengan kriteria BAB V PENUTUP 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan pengujian dan pembahasan serta anilisis yang telah dilakukan untuk setiap variabel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan data sampel awal yaitu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad. produknya dikembangkan berdasarkan Al-Qur an dan Hadist. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Bank Syariah Perbankan syariah dalam dunia internasional dikenal sebagai Islamic Banking atau disebut juga Interest Free Banking. Menurut Muhammad

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada Bank Umum Syariah di Indonesia pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) periode 2012-2015. Data laporan keuangan diperoleh melalui

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan ekonomi dunia kini menjadi salah satu isu utama dalam perkembangan dunia memasuki abad ke-21. Krisis ekonomi yang kembali melanda negara-negara di dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah.

BAB I PENDAHULUAN. sepenuhnya secara syariah atau dengan membuka cabang khusus syariah. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998, tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, pada bulan November 1998 telah memberi

Lebih terperinci

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan fungsi-fungsi perbankan sebenarnya telah menjadi tradisi sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur, menghimpun,

Lebih terperinci

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Penawaran Kredit Konsumsi Bank Persero di Indonesia Tahun 2001 2016 1 Raisa Awalliatu Rahmah, 2 Dr. Ima Amaliah SE., M.Si, 3 Meidy

Lebih terperinci

AGUS MAULANA

AGUS MAULANA ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR), LOAN TO DEPOSIT RATIO (LDR), DAN BIAYA OPERASIONAL PENDAPATAN OPERASIONAL (BOPO) TERHADAP PROFITABILITAS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN PERIODE 2013 Oleh AGUS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank syariah sesuai dengan prinsip syariah mengedepankan muamalah, keadilan dan kebersamaan dalam berusaha, baik perolehan keuntungan maupun dalam menghadapi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi merupakan jumlah dari keseluruhan obyek (satuan-satuan/individuindividu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto, 1994). Populasi yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan dan kondisi

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan dan kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keadaan ekonomi di Indonesia saat ini yang penuh persaingan dan kondisi yang tidak menentu menyebabkan bank-bank umum berlomba-lomba untuk meningkatkan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, perbankan menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan berperan dalam mempermudah proses pengalihan dana dari pihak yang kelebihan dana pada pihak yang membutuhkan dana, untuk melakukan proses tersebut, perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bank merupakan satu lembaga yang berfungsi sebagai perantara keuangan yang menyalurkan dana dari pihak yang berkelebihan dana kepada pihak yang kekurangan dana (Ismail,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia yaitu pada tahun 1992,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia yaitu pada tahun 1992, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada awal pendirian Bank Muamalat Indonesia yaitu pada tahun 1992, sebagai bank syariah pertama keberadaan bank syariah belum mendapat perhatian yang optimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 pengertian bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan prinsip

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh kepercayaan dari nasabah pun tidak dapat dihindari dalam bank

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh kepercayaan dari nasabah pun tidak dapat dihindari dalam bank BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Lembaga lembaga keuangan termasuk dunia perbankan sudah lama memberi warna di perekonomian negara. keberadaan lembaga perantara keuangan yang dikenal dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang

BAB I PENDAHULUAN. mengalokasikan dana dari pihak yang mengalami surplus dana kepada pihak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Stabilitas sistem keuangan memegang peran penting dalam perekonomian. Sebagai bagian dari sistem perekonomian, sistem keuangan berfungsi mengalokasikan dana dari pihak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. sektor perbankan. Berdasarkan sistem operasionalnya, perbankan Indonesia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perekonomian suatu negara dibangun atas dua sektor, yaitu sektor riil dan sektor moneter. Sektor riil adalah sektor ekonomi yang ditumpukan pada sektor manufaktur

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu berfungsi sebagai pendukung untuk melakukan penelitian. Penelitian penelitian sebelumnya telah mengkaji masalah pengaruh inflasi, suku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir

BAB I PENDAHULUAN. perbankan nasional. Bank Islam telah berkembang pesat pada dekade terakhir BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan perekonomian suatu negara terutama Indonesia diharapkan akan lebih maju dengan keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor perbankan di Indonesia memegang peranan penting dalam pembangunan ekonomi pada saat ini. Bank berfungsi sebagai lembaga intermediasi keuangan yakni sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah

BAB III METODE PENELITIAN. yang sudah jadi dari tempat penelitian. Data jumlah deposito mudharabah BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Adapun data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif dan berupa data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah

Lebih terperinci

Cholila dan Agung, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Sebelum...

Cholila dan Agung, Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Sebelum... 1 Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Perbankan Syariah Sebelum dan Sesudah Krisis Ekonomi Global Studi Kasus Bank Muamalat Indonesia, Bank Syariah Mandiri, Bank Mega Syariah Periode 2006-2010 (Comparative

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Profit Distribution Management. Pada variabel independen perbankan

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Profit Distribution Management. Pada variabel independen perbankan 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Penelitian ini berobyek pada Bank Umum Syariah di Indonesia dan Malaysia periode 2012 sampai 2015, yang meliputi data variabel dependen adalah Profit Distribution

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LandasanTeori Profitabilitas perbankan adalah suatu kondisi yang menggambarkan kesanggupan atau kemampuan bank dalam mendapatkan laba (Malayu S.P. Hasibuan, 1996).Profitabilitas

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Mirza et al. Yang berjudul An Analysis Of

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian yang dilakukan oleh Mirza et al. Yang berjudul An Analysis Of BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Ada dua penelitian sebelumnya yang sangat bermanfaat bagi penulis sebagai bahan acuan, yaitu dilakukan oleh: 1. Mirza et al. (2013) Penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder

BAB III METODE PENELITIAN. dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan adalah data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam bentuk skala numerik (Kuncoro, 2005:124) dan merupakan data sekunder yaitu

Lebih terperinci

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia

IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia IV. KINERJA MONETER DAN SEKTOR RIIL DI INDONESIA 4.1. Kinerja Moneter dan Perekonomian Indonesia 4.1.1. Uang Primer dan Jumlah Uang Beredar Uang primer atau disebut juga high powered money menjadi sasaran

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting dalam menunjang kegiatan perekonomian. Begitu penting perannya sehingga ada anggapan bahwa bank merupakan "nyawa

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Pada bagian ini akan dipaparkan sampel dan data penelitian yang akan menjadi bahan penelitian, operasional variabel penelitian dan, metode analisis

Lebih terperinci