BAB II TINJAUAN PUSTAKA
|
|
- Ratna Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 LandasanTeori Profitabilitas perbankan adalah suatu kondisi yang menggambarkan kesanggupan atau kemampuan bank dalam mendapatkan laba (Malayu S.P. Hasibuan, 1996).Profitabilitas menunjukkan kemampuan suatu bank untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Kemampuan bank untuk menghasilkan laba dalam kegiatan operasinya merupakan fokus utama dalam penilaian prestasi bank karena profitabilitas selain merupakan indikator kemampuan bank menjalankan kewajiban juga merupakan cerminan dalam penciptaan nilai bank yang menunjukkan prospek usahanya di masa yang akan datang. Rasio profitabilitas merupakan perbandingan antara laba bersih terhadap investasi atau ekuitas yang digunakan untuk memperoleh laba bank tersebut. Profitabilitas menjadi unsur yang penting diketahui oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam bank untuk mengetahui kinerja maupun tingkat kesehatan suatu bank. Tujuan penggunaan profitabilitas menurut Kasmir (2008:97) bagi suatu perusahaan maupun pihak luar perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengukur laba yang diperoleh perusahaan dalam waktu tertentu. 2. Untuk mengukur dan memberikan penilaian tentang kinerja perusahaan dari tahun ke tahun. 3. Untuk mengukur produktifitas dana yang digunakan dalam perusahaan. 11
2 Peran bank sebagai lembaga keuangan yang menjalankan kegiatan bisnis melalui lalu lintas peredaran uang menyebabkan profitabilitas menjadi faktor kunci keberhasilan usaha perbankan. Profitabilitas akan mempengaruhi kebijakan para investor atas investasi yang dilakukan dimana kemampuan bank untuk menghasilkan laba akan dapat menarik para investor untuk menanamkan dananya guna memperluas usahanya. Sedangkan bagi bank itu sendiri profitabilitas dapat digunakan sebagai evaluasi atas efektivitas pengelolaan bank dalam menjalankan fungsinya. Profitabilitas bank tergambar dalam rasio rentabilitas. Rasio rentabilitas adalah rasio-rasio yang digunakan untuk mengukur dan menganalisis tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh suatu bank. Selain itu, rasiorasio dalam kategori ini dapat pula digunakan untuk mengukur tingkat kesehatan bank. Dalam perhitungan rasio-rasio rentabilitas ini biasanya dicari hubungan timbal balik antarpos yang terdapat pada laporan laba rugi ataupun hubungan timbal balik antarpos yang terdapat pada laporan laba rugi bank dengan pos-pos pada neraca bank guna memperoleh berbagai indikasi yang bermanfaat dalam mengukur tingkat efisiensi dan profitabilitas bank yang bersangkutan. Analisis rasio rentabilitas terdiri dari Return on Assets (ROA), Return on Equity (ROE), Net Profit Margin dan rasio biaya operasional (Dendawijaya, 2003) Return On Assets (ROA) Return on Assets (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba 12
3 dengan mengandalkan keseluruhan aktiva yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Bank Indonesia, ROA merupakan perbandingan antara laba sebelum pajak dengan rata-rata total asset dalam suatu periode. Rasio ini dapat dijadikan sebagai ukuran kesehatan keuangan. Rasio ini sangat penting, mengingat keuntungan yang diperoleh dari penggunaan aset dapat mencerminkan tingkat efisiensi usaha suatu bank. Dalam kerangka penilaian kesehatan bank, BI akan memberikan score maksimal 100 (sehat) apabila bank memiliki ROA > 1,5% (Hasibuan, 2008). Rasio ROA pada bank dapat digunakan untuk mengukur kinerja bank dalam memperoleh profitabilitas dan kemampuan menjalankan kegiatan usaha bank secara efisien. Semakin besar nilai rasio ROA menunjukkan bank memiliki tingkat rentabilitas yang semakin baik dan sehat. Kondisi ini juga menunjukkan semakin baiknya tingkat efisiensi pengelolaan aset yang dilakukan oleh bank. Total asset yang biasanya digunakan untuk mengukur ROA sebuah bank adalah jumlah aset-aset produktif yang terdiri dari penempatan surat-surat berharga seperti sertifikat Bank Indonesia, surat berharga pasar uang, penempatan dalam saham perusahaan lain, penempatan pada call money atau money market dan penempatan dalam bentuk kredit (Dendawijaya, 2003). Rasio ROA dihitung dengan menggunakan rumus: Rasio ROA yang bernilai positif menunjukkan bahwa total aktiva yang digunakan untuk operasional bank mampu memberikan laba bagi bank tersebut. Sedangkan 13
4 ROA yang bernilai negatif menunjukkan total aktiva yang digunakan tidak mampu memberikan keuntungan (rugi) Return On Equity (ROE) Return on Equity (ROE) atau sering disebut tingkat pengembalian modal merupakan salah satu rasio profitabilitas yang digunakan untuk mengukur besarnya keuntungan yang diperoleh suatu bank yang berasal dari modal sendiri.return on Equity merupakan perbandingan antara jumlah laba yang tersedia bagi pemilik modal sendiri di satu pihak dengan jumlah modal sendiri yang menghasilkan laba dilain pihak (Bambang Riyanto,2001:44). Analisis terhadap rasio ROE bermanfaat sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan investasi. ROE juga mengindikasikan tingkat kesehatan suatu bank. Menutur Agnes Sawir (2003:3) ROE dapat mengukur kemampuan menejemen perusahaan dalam mengelola aktiva yang dikuasainya untuk menghasilkan berbagai income. Semakin tinggi tingkat pengembalian modal yang dikelola oleh bank maka semakin baik kesehatan bank tersebut. Selain itu kondisi ROE yang stabil juga akan meningkatkan kepercayaan masyarakat maupun investor terhadap kredibilitas suatu bank. Rasio ROE dihitung dengan menggunakan rumus: Dari formula diatas dapat dilihat bahwa rasio ROE menghubungkan laba bersih yang diperoleh dari operasi perusahaan dengan jumlah modal sendiri yang 14
5 dimiliki. Peningkatan rasio ROE akan meningkatkan pendapatan para pemegang saham sehingga akan berdampak pada peningkatan harga saham. 2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Net Interest Margin (NIM) Menurut surat edaran BI No.3/30DNP tanggal 14 Desember 2001, NIM diukur dari perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap aktiva produktif. NIM merupakan rasio antara pendapatan bunga yang diperoleh dari pinjaman yang disalurkan oleh bank (Interest income) dikurangi dengan biaya bunga yang menjadi beban bank dari sumber dana yang diperoleh atau dikumpulkan oleh bank (Interest expenses) dibagi dengan rata-rata aktiva produktif (Average Interest Earning Assets) yang berupa penanaman dana bank baik dalam valas maupun rupiah dalam bentuk kredit, surat berharga, penempatan dana antar bank, dan penyertaan saham (Riyadi, 2006). NIM digunakan untuk mengukur kemampuan menejemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Semakin besar rasio ini maka akan menunjukkan meningkatnya pendapatan bunga yang diperoleh atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank sehingga kemungkinan bank dalam kondisi bermasalah akan semakin kecil dan menunjukkan keuntungan bank juga meningkat (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Rasio NIM juga dapat menunjukkan kemampuan kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat pendapatan bank juga bergantung dari selisih bunga dari kredit yang disalurkan dengan bunga simpanan yang harus dibayarkan 15
6 bank. Standar yang ditetapkan Bank Indonesia untuk rasio NIM adalah 6%. Menurut Koch dan Scott (2000), NIM penting untuk mengevaluasi kemampuan bank dalam mengelola resiko terhadap suku bunga dimana saat suku bunga berubah maka pendapatan bunga dan biaya bunga bank juga akan berubah. NIM diukur dengan menggunakan rumus: Loan To Deposit Ratio (LDR) Loan to Deposit ratio adalah rasio keuangan perbankan yang berkaitan dengan aspek likuiditas.ldr merupakan rasio yang menunjukkan perbandingan antara jumlah dana yang disalurkan masyarakat dalam bentuk kredit dengan dana yang yang dimiliki oleh bank. Rasio ini dapat menggambarkan bagaimana kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang disalurkan oleh bank tersebut sebagai sumber likuiditasnya (Mulyono,2001). Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No.6/23/DPNP tanggal 31 Mei 2004, Loan to Deposit Ratio(LDR) dapat diukur dari perbandingan antara seluruh jumlah kredit yang diberikan terhadap danak pihak ketiga. LDR menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Dengan kata lain seberapa jauh penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah dapat mengimbangi kewajiban 16
7 bank untuk memenuhi permintaan deposan yang ingin menarik kembali uangnya yang telah digunakan bank untuk memberikan kredit. Menurut Surat edaran Bank Indonesia tanggal 29 Mei 1993, yang termasuk dalam pengertian dana yang diterima bank adalah sebagai berikut : a. Kredit likuiditas bank indonesia (KLBI) (jika ada). b. Giro, deposit, dan tabungan masyarakat. c. Pinjaman bukan dari bank yang berjangka waktu lebih dari 3 bulan, tidak termasuk pinjaman subordinasi. d. Deposito dan pinjaman dari bank lain yang berjangka waktu lebih 3 bulan. e. Surat berharga yang diterbitkan oleh bank berjangka waktu lebih dari 3 bulan. f. Modal pinjaman. g. Modal inti. Kredit yang diberikan adalah kredit yang diberikan bank yang sudah ditarik atau dicairkan bank. Kredit yang diberikan tidak termasuk kredit kepada bank lain (Sinungan,2000). Untuk menghitung nilai LDR, dapat menggunakan suatu persamaan yang telah ditetapkan dalam Bank Indonesia, yaitu : Besarnya jumlah kredit yang disalurkan akan menentukan keuntungan bank. Jika bank tidak mempu menyalurkan kredit sementara dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut rugi (Kasmir, 2008). Besarnya standar nilai LDR menurut bank indonesia adalah antara 85%-100%. 17
8 Faktor ekspansi kredit yang ditunjukkan dengan rasio LDR sangat penting bagi bank dalam menjalankan fungsi intermediasinya dengan tujuan untuk memperoleh laba yang didapat dari selisih penerimaan bunga kredit dengan beban bunga simpanan. Dengan peningkatan dan pengolahan penyaluran kredit yang baik akan mendorong suatu bank untuk meningkatkan kemampuannya dalam memperoleh profitabilitas Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) biasanya digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya (Dendawijaya,2003). Keberhasilan bank didasarkan pada penilaian kuantitatif terhadap rentabilitas bank dapat diukur dengan menggunakan BOPO. Rasio BOPO sering disebut rasio efisiensi yang digunakan untuk mengukur kemampuan menejemen bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan bank yang bersangkutan (Almilia dan Herdiningtyas, 2005). Hal ini disebabkan setiap peningkatan operasi akan berakibat pada menurunnya laba sebelum pajak dan akhirnya akan menurunkan profitabilitas bank yang bersangkutan. BOPO berguna untuk mengukur tingkat efisiensi dan kemampuan bank dalam melakukan kegiatan operasinya. Mengingat kegiatan utama bank adalah sebagai perantara menghimpun dan menyalurkan 18
9 dana masyarakat, maka biaya dan pendapatan operasional bank didominasi oleh biaya bunga dan hasil bunga (Dendawijaya,2003). Menurut Surat Edaran BI No. 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001, BOPO dihitung dengan rumus : Dimana berdasarkan rumus diatas yang dimaksudakan dengan biaya operasi adalah seluruh biaya yang digunakan bank untuk menjalankan usaha pokoknya. Sedangkan yang dimaksudkan dengan pendapatan operasional merupakan pendapatan utama bank.standar yang diberikan Bank Indonesia untuk rasio BOPO adalah dibawah 90%. Rasio ini bertujuan untuk mengukur kemampuan pendapatan operasional dalam menutup biaya operasional. Jika rasio BOPO meningkat mencerminkan kurangnya bank dalam mengelola usahanya Non Performing Loan (NPL) Salah satu dari risiko perbankan adalah risiko kredit dimana resiko kredit didefinisikan sebagai risiko yang timbul akibat counterpart yang tidak dapat memenuhi kewajibannya. Adanya berbagai sebab, menimbulkan debitur tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada bank dan menyebabkan kerugian pada bank dengan tidak diterimanya penerimaan yang sudah diperkirakan. Non Performing Loan (NPL) mencerminkan kredit bermasalah yang dihadapi oleh bank. Non Performing Loan (NPL) merupakan rasio yang 19
10 menunjukkan bagaimana kemampuan manajemen bank dalam mengelola kredit bermasalah yang diberikan oleh bank (Herdiningtyas,2005). Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, Bank Indonesia menetapkan bahwa bank yang sehat memiliki nilai NPL dibawah 5%. Semakin rendah presentase rasio NPL, maka semakin kecil pula resiko kredit yamg ditanggung oleh pihak bank. hal ini disebabkan karena dana yang disalurkan bank kepada pihak ketiga dapat kembali kepada bank ditambah denganprofit bank atas penyaluran dana tersebut. Perhitungan rasio Non Performing Loan (NPL) adalah sebgai berikut : Tingkat NPL dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kemauan dari debitur untuk menlunasi pinjaman yang diterima dari bank, kebijakan yang dikeluarkan pemerinta dan Bank Indonesia seperti kebijakan tentang tingkat BI rate serta kondisi perekonomian yang juga dapat mempengaruhi tingakt NPL pada perbankan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto mencerminkan tentang kondisi ekonomi di suatu daerah dalam suatu periode tertentu. Menurut Badan Pusat Statistik, Produk Domestik Regional Bruto merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu daerah tertentu, atau merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. PDRB sebagai 20
11 salah satu indikator ekonomi memuat berbagai instrumen ekonomi yang didalamnya terlihat keadaan makro ekonomi di suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya, income perkapita dan instrumen lainnya. Dalam penyajiannya dibedakan menjadi dua bagian, yaitu PDRB berdasarkan harga berlaku dan PDRB berdasarkan atas harga konstan. PDRB berdasarkan harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku setiap tahun. Sedangkan PDRB berdasarkan harga konstan menunjukkan nilai tambah barang dan jasa tersebut yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar. Berdasarkan harga barang berlaku digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan harga konstan digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari tahun ke tahun. 2.3 Tinjauan Penelitian Terdahulu No. Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Judul Hasil 1.. Gatot Nazir Ahmad (2015) Determinan Profitabilitas Bank: Studi Kasus pada Bank Pembangunan Daerah dependen: ROA independen: CAR, BOPO, LDR, NPL, - CAR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. - LDR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROA. - Varibel BOPO berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. 21
12 NIM - NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. - NIM berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. 2. Syafri (2012) Factors Affecting Bank Profitability in Indonesia dependen: ROA independen: Bank size, Bank loans, total equity to total assets, NPL, Net Interest Income (NII), BOPO, Economic growth, inflation - bank loans, total equity to total assets dan NPL berpengaruh positif terhadap ROA. - inflation, bank size dan BOPO berpengaruh negatif terhadap ROA. - economic growth dan NII tidak berpengaruh terhadap ROA. 3. Yusti Agistiara (2011) Analisis Faktorfaktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan Go Public dependen: ROA independen: CAR, NPL, LDR, BOPO dan NIM - CAR, NIM dan BOPO berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. - NPL berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA. - LDR berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROA. 4. Deger Alper & Adem Anbar (2011) Bank Specific and Macroeconomic Determinants of dependen: ROA, ROE - Bank size berpengaruh positif signifikan terhadap ROA dan ROE. 22
13 Commercial Bank Profitability: Empirical Evidence from Turkey independen: Bank size, CAR, liquidity, Asset quality, Deposit, NIM, NII, GDP, Inflation, Interest rate - asset quality berpengaruh negatif signifikan terhadap ROA, - NII berpengaruh positif signifikan terhadap ROA. - interest rate berpengaruh positif signifikan terhadap ROE. - CAR, deposit, NIM, GDP dan Inflation tidak berpengaruh terhadap profitabilitas bank. 5. Sehrish Gul, Faiza Irshad & Khalid Zaman (2011) Factors Affecting Bank Profitability in Pakistan dependen: ROA, ROE, return on capital employed (ROCE) and NIM - bank size berpengaruh positif signifikan terhadap ROA dan ROE. - deposits berpengaruh positif signifikan terhadap ROA dan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROE. independen: Bank size, capital, loans dan deposit, GDP, Inflation - loans berpengaruh positif signifikan terhadap ROA dan berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap ROE. - GDP berpengaruh positif signifikan terhadap ROA dan ROE. - Inflation berpengaruh langsung terhadap ROA dan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap ROE. - capital ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap ROA dan berpengaruh negatif signifikan terhadap ROE. Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu 23
14 2.4 Kerangka Konseptual Berdasarkan tujuan penelitian, tinjauan teoritis dan hasil penelitian sebelumnya yang telah menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas perbankan, maka dibuat model kerangka konseptual sebagai berikut : NIM ROA LDR BOPO NPL ROE PDRB Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Net Interest Margin(NIM) merupakan hasil dari perbandingan antara pendapatan bunga bersih bank dengan rata-rata aktiva produktif yang dimiliki bank. Pendapatan bunga bersih yang dimaksud merupakan hasil pengurangan dari pendapatan bunga yang diterima bank dengan biaya bunga yang menjadi beban bank. Rata-rata aktiva produktifnya merupakan rata-rata dari penerimaan dana yang diterima bank dan dipakai untuk kegiatan dalam menghasilkan keuntungan 24
15 bagi bank. NIM berhubungan positif terhadap profitabilitas bank, dimana jika NIM naik menunjukkan bahwa pendapatan bunga yang diterima oleh bank lebih besar dibanding dengan beban bunga dan rata-rata aktiva yang dipakai bank dalam menghasilkan keuntungan yang secara otomatis akan mempengaruhi tingkat ROA dimana bank mampu menggunakan aktiva secara optimal. Begitu jika jika NIM naik akan meningkatkan kemampuan bank dalam pengembalian dana kepada pemilik modal yang berarti mempunyai hubungan terhadap ROE. Begitu juga sebaliknya jika tingkat NIM turun akan berpengaruh terhadap ROA dan ROE. Loan to Deposit Ratio(LDR) merefleksikan kemampuan bank dalam pengelolaan penyaluran kredit. LDR merupakan perbandingan antara jumlah kredit yang disalurkan oleh bank dengan total dana pihak ketiga yang diterima oleh bank. Salah satu kegiatan utama dari bank adalah menyalurkan kredit yang berarti kegiatan ini juga menjadi pendapatan utama bagi bank. LDR juga dapat mecerminkan kemampuan bank dalam membayar kembali penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Jika bank menyalurkan seluruh dana yang dihimpun memang akan menguntungkan, namun dengan harapan seluruh fasilitas pinjaman yang diberikan bank dapat kembali. Namun hal ini terkait resiko apabila sewaktu-waktu pemilik dana menarik dananya atau pemakai dana tidak dapat mengembalikan dana yang dipinjamnya. Sebaliknya, apabila bank tidak menyalurkan dananya maka bank juga akan terkena resiko karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan. Maka hubungan LDR dengan profitabilitas bank dapat berupa hubungan yang searah ataupun hubungan timbal balik. 25
16 BOPO adalah perbandingan antara total biaya operasional yang dikeluarkan bank untuk menjalankan kegiatan operasional yang dilakukan dan dibutuhkan bank dengan total pendapatan operasional yang dihasilkan dari kegiatan opersional bank dalam mengasilkan keuntungan. Jika biaya operasional yang dikeluarkan bank lebih tinggi daripada pendapatan yang diterima bank, akan meningkatkan BOPO namun dalam hubungannya dengan profitabilitas, akan menurunkan profitabilitas yang diterima bank karna biaya yang harus dikeluarkan lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang diterima. Hal ini berarti BOPO berhubungan timba balik terhadap ROA dan ROE. Non Performing Loan (NPL) merefleksikan kualitas dari penyaluran aset bank. Tingginya rasio NPL mengindikasikan risiko kredit yang tinggi. Hal ini menyebabkan hubungan NPL terhadap profitabilitas adalah negatif. Tingginya NPL menunjukkan ketidakmampuan bank dalam proses penilaian sampai dengan pencairan kredit pada debitur. Meningkatnya NPL jika dibiarkan secara terus menerus akan memberikan pengaruh negatif pada bank salah satunya adalah meningkatnya resiko kegagalan pengembalian fasilitas yang diberikan bank tersebutdan akan mengurangi jumlah modal yang dimiliki oleh bank. Sehingga tingginya tingkat NPL pada suatu bank akan mempengaruhi profitabilitas bank dalam hal ini diproksikan dengan ROA dan ROE dimana bank gagal dalam mengelola penerimaan dana yang mereka miliki. Produk Domestik Regional Bruto merupakan salah satu indikator yang mencerminkan tingkat kegiatan makro ekonomi dalam suatu daerah. Jika laju pertumbuhan PDRB meningkat akan mengindikasikan bahwa kegiatan ekonomi 26
17 disuatu daerah tersebut juga meningkat dimana seluruh unit kegiatan ekonomi menjalankan fungsinya dengan optimal. Hal ini akan memicu unit-unit kegiatan ekonomi untuk menambah modal mereka demi peningkatan ataupun kelancaran kegiatan ekonomi mereka dan peranan bank sebagai penyedia dan penyalur dana dalam hal inipun akan sangat berperan. Peningkatan PDRB akan mempengaruhi minat masyarakat dan unit usaha untuk menggunakan fungsi bank sebagai penghimpun dan penyalur dana. Hal ini akan berpengaruh terhadap profitabilitas bank dimana modal dari dana pihak ketiga akan meningkat dan juga meningkatnya pendapatan berupa bunga dari hasil fasilitas pinjaman yang diberikan bank. Maka PDRB akan berpengaruh positif dalam meningkatkan keuntungan bank. 2.5 Hipotesis Penelitian Pada penelitian yang berjudul Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Profitabilitas Perbankan(Studi empiris pada Bank Pembangunan Daerah periode ) ini dapat dibangun hipotesis kerangka konseptual sebagai berikut: H1 = NIM berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. H2 = LDR berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. H3 = BOPO berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. H4 = NPL berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. H5 = PDRB berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas bank. 27
BAB I PENDAHULUAN. adalah melakukan mobilisasi dana dari satu pihak kepada pihak lain (financial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu institusi keuangan yang fungsi utamanya adalah melakukan mobilisasi dana dari satu pihak kepada pihak lain (financial intermediary). Fungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS
BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Tinjauan teoritis ini sangat diperlukan untuk mendukung permasalahan yang diungkapkan dalam ulasan penelitian. Studi kepustakaan yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. (Nopirin, 2009:34). Kelangkaan dana yang dimiliki dunia perbankan memicu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang terus berkelanjutan. Pada akhir tahun 1997, suku bunga untuk jangka waktu bulanan di Bank
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Capital Adequacy Ratio (CAR) Menurut Undang-Undang RI nomor 10 tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004, tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kualitatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan stabilitas ekonomi suatu negara. Sebab sektor perbankan mempunyai tugas utama sebagai lembaga penghimpun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian (Yuliani, 2007) (Dendawijaya,2006:120).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peranan penting dalam membangun sistem perekonomian Indonesia. Bank sebagai lembaga keuangan berfungsi sebagai intermediasi atau perantara
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha perbankan syariah pada dasarnya merupakan perluasan jasa perbankan bagi masyarakat yang membutuhkan dan menghendaki pembayaran imbalan yang tidak didasarkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
9 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kebijakan kebijakan pemerintah dalam bidang perbankan antara lain adalah paket deregulasi Tahun 1983, paket kebijakan 27 Oktober 1988, paket kebijakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Bank Istilah bank berasal dari bahasa Italia, yaitu banco yang artinya meja atau tempat untuk menukarkan uang. Menurut Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 yang dimaksud
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. potensi dapat bermanfaat untuk pertumbuhan ekonomi, perlu disalurkan. kegiatan yang produktif. (AnggrainiPutri,2011)
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi yang terjadi saat ini telah merubah aspek dalam ekonomi, politik serta budaya. Ekonomi lebih cepat tumbuh membuat lebih banyak pula modal yang diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar atau paling tidak sama dengan return (imbalan) yang dikehendaki
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar modal didefinisikan sebagai tempat terjadinya transaksi jual beli berbagai instrumen atau sekuritas jangka panjang (Gunawan, 2012). Kehadiran pasar modal ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan sektor perbankan sebagai subsistem dalam perekonomian suatu negara memiliki peranan cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan masyarakat modern sekarang ini, perbankan sebagai lembaga keuangan memiliki peran besar dalam menggerakkan roda perekonomian suatu negara, bank telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat -giatnya melaksanakan pembangunan segala bidang kehidupan, salah satunya adalah di bidang perekonomian.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi. Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN Di negara seperti Indonesia, bank memegang peranan penting dalam pembangunan karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan untuk kredit investasi kecil,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Teori Fundamental Teori fundamental adalah teori yang didasarkan pada fundamental ekonomi suatu perusahaan. Teori ini menitikberatkan pada rasio finansial
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Pengertian dan Fungsi Kredit Menurut Dahlan Siamat (2005 : 349), kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disamakan dengan itu, berdasarkan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Profitabilitas Tujuan utama sebuah perusahaan merupakan menghasilkan laba yang maksimum, sehingga sangat penting untuk perusahaan menghitung besarnya laba
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peranan yang penting dalam perekonomian di Indonesia. Aktifitas Bank adalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di Indonesia perusahaan perbankan merupakan suatu lembaga keuangan yang diberikan kepercayaan oleh masyarakat guna penyimpanan kelebihan dana yang dimiliki
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan. sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 tentang perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998 pengertian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kinerja untuk dapat bertahan dalam situasi krisis atau memenangkan persaingan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini perbankan di Indonesia dihadapkan pada tingkat persaingan yang semakin ketat, oleh karena itu lembaga perbankan perlu meningkatkan kinerja untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sektor perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan ekonomi dalam sebuah negara. Bank memegang peranan penting dalam menyeimbangkan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Pengertian bank dalam UU Nomor 7 Tahun 1992 tentang perbankan adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki fungsi intermediasi yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut UU No.10 tahun 1998 : Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasal 1 Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 (Merkusiwati, 2007:100)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perbankan memiliki peranan yang sangat strategis dalam menunjang berjalannya roda perekonomian dan pembangunan nasional mengingat fungsinya sebagai lembaga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Definisi dan Landasan Teori 1. Tinjauan umum perbankan Kekhasan yang terlihat dalam kehidupan perbankan Indonesia salah satunya adalah melakukan usahanya dengan berasaskan demokrasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dari modal yang dimiliki (Sartono, 2001:119). Oleh karena itu, perlu diupayakan agar
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2. 1 Landasan Teoritis dan Konsep 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas adalah bagaimana suatu perusahaan dapat menghasilkan laba dari modal yang dimiliki (Sartono,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN. meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran strategis tersebut terutama disebabkan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tinjauan Mengenai Bank Bank merupakan salah satu sarana yang memiliki peran strategis dalam usaha meningkatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan lembaga keuangan yang berintensitas misal sangat penting pada peranan dalam sistem keuangan. Keberadaan sistem keuangan dalam sektor perbankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertin Kinerja Keuangan Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. termasuk Indonesia. Sektor perbankan berfungsi sebagai perantara keuangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan dalam perekonomian suatu negara memiliki fungsi dan peranan yang sangat penting. Perbankan merupakan salah satu sub sistem keuangan yang paling penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang No. 10 Tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tinjauan Teoritis 2.1.1 Bank Bank merupakan salah satu badan usaha lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit dan jasa-jasa. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS 2.1 TINJAUAN PUSTAKA 1. Bank Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatannya menghimpun dana dari dan kepada masyarakat yang memiliki fungsi memperlancar lalu lintas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam perekonomian yang berfungsi sebagai perantara (financial intermediary) antara pihak kelebihan dana
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. dihasilkan dari penjualan, pendapatan investasi, aset dan modal saham tertentu.
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Profitabilitas Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan memperoleh laba yang dihasilkan dari penjualan, pendapatan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alokasi sumber-sumber dana secara efektif dan efisien, bank juga memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perekonomian secara keseluruhan akan memperoleh manfaat dari keberadaan suatu bank. Perekonomian mendapat manfaat berupa mekanisme alokasi sumber-sumber
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian ini merujuk pada dua penelitian sebelumnya yaitu : 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti terdahulu yang dijadikan rujukan oleh penulis adalah peneliti
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. berpengaruh pada seluruh aspek di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Bank Dalam suatu negara, peranan bank sangat mempengaruhi keadaan di dalam negara tersebut, khususnya dalam segi perekonomian yang dapat berpengaruh pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu alternatif pilihan sumber dana jangka panjang bagi perusahaan. Termasuk didalamnya adalah perusahaan-perusahaan pada sektor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang dan meminjamkan uang. Sedangkan menurut undang-undang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah peningkatan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Perbankan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Perbankan 2.1.1.1 Pengertian Perbankan Kata bank berasal dari bahasa Italia banca yang berarti tempat penukaran uang. Bank adalah sebuah lembaga intermediasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan teori 2.1.1 Pengertian Bank Bank adalah lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi, membantu kelancaran sistem pembayaran, dan tidak kalah pentingnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan bank, mencakup kelembagaan kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank komersial memainkan peranan penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kondisi keuangan bank merupakan indikator sedang berkembangnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi acuan dalam perekonomian suatu negara. Menurut UU No 10 Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kondisi dunia perbankan di Indonesia telah mengalami banyak perubahan dari waktu ke waktu. Bank yang pada awal kemunculannya di Indonesia sejak penjajahan Belanda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Perkembangan Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun triliun menjadi Rp triliun hingga akhir tahun.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang penelitian Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan laba perbankan akan tumbuh 19,7% tahun 2015, jauh lebih tinggi dari tahun 2014 yang pertumbuhannya hanya 5%. Secara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Bank dan Perbankan Secara sederhana bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan salah satu lembaga keuangan atau perusahaan yang bergerak di bidang keuangan, bertugas menghimpun dana (Funding) dari masyarakat, menyalurkan dana (Lending)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. pertama kali yang berdiri di Indonesia yaitu Bank Muamalat dapat membuktikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada tahun 1997, Indonesia mengalami krisis moneter yang mampu merubah perekonomian menjadi sangat terpuruk. Hal ini berakibat kepada perusahaanperusahaan yang ada
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Perbankan a. Pengertian Menurut Undang-undang nomor 10 tahun 1998 Perubahan Undang-undang nomor 7 tahun 1992 tentang Perbankan, bank adalah badan usaha yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit), kemudian menempatkanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank adalah sebuah lembaga atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito tabungan dan simpanan yang lain dari pihak yang kelebihan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu 1. Sofan Hariati (2012) Peneliti membahas mengenai Pengaruh Risiko Usaha Terhadap Return On Asset (ROA) Pada Bank-Bank Umum Yang Go Public. Masalah yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam sektor perbankan. Hal ini antara lain dipicu pengalaman negara-negara di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis yang terjadi sejak pertengahan tahun 1997 telah berakibat sangat berat bagi perekonomian nasional. Krisis keuangan global yang terjadi pada tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu lembaga keuangan yang cukup vital pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memegang peranan
Lebih terperinciPROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GUNADARMA JAKARTA
PENGARUH NON PERFORMING LOAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK BERDASARKAN RASIO LIKUIDITAS, RASIO SOLVABILITAS, DAN RASIO PROFITABILITAS PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK. Oleh Andri Priyo Utomo, ST. PROGRAM
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis moneter pada tahun 1998 yang terjadi di indonesia memberikan dampak bagi perekonomian di indonesia terutama pada struktur perbankan. Hal ini menyebabkan krisis
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan jantung perekonomian suatu negara dan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam sektor perekonomian.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efek. Pasar modal menjadi sesuatu yang penting dan sangat berharga. Pernyataan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pasar modal merupakan salah satu lembaga yang memobilisasi dana masyarakat dalam hal ini investor, yaitu dengan menyediakan sarana dan tempat untuk mempertemukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lembaga Keuangan cukup berperan besar bagi perekonomian suatu negara. Bank sebagai salah satu lembaga keuangan adalah sebuah perusahaan dengan aktivitas yang berhubungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembengkakan nilai dan pembayaran hutang luar negeri, melonjaknya non performing
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam mencapai tujuan pembangunan nasional, peranan perbankan sebagai fungsi intermediary yaitu menghimpun dan menyalurkan kembali dana dirasakan semakin
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan 2.1.1 Kinerja Perbankan Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator, antara lain melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dan telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR), Non Performing
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bersama-sama guna mengetahui hubungan diantara pos-pos tertentu baik dalam
18 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Analisis Rasio Keuangan Bank Analisis rasio keuangan merupakan analisis dengan jalan membandingkan satu pos dengan pos laporan keuangan lainnya baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Perbankan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. keterkaitan atau relevansi dengan penelitian yang sedang di teliti oleh peneliti.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Berikut ini adalah beberapa penjelasan dari hasil penelitian terdahulu. Dimana peneliti menganggap bahwa penjelasan dari penelitian terdahulu memiliki keterkaitan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan
BAB V PENUTUP BAB V PENUTUP 5. Dalam bab ini akan dijelaskan kesimpulan penelitian, keterbatasan penelitian serta saran untuk penelitian selanjutnya dan implikasi bagi perbankan BUMN. 5.1. Kesimpulan Penelitian
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. meminimalkan risiko dan menjamin tersedianya likuiditas yang cukup.
BAB II LANDASAN TEORI A. Profitabilitas Sebagaimana dengan Bank Umum lainnya, tugas utama Bank Syariah dalam upaya pencapaian keuntungan adalah dengan mengoptimalkan laba, meminimalkan risiko dan menjamin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sektor perbankan memberikan kontribusi penting dalam keuangan suatu negara.karena perbankan disini memegang peranan dalam stabilitas ekonomi.dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha bank sebagai lembaga intermediasi keuangan atau lembaga perantara keuangan dengan kegiatan utama adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang Masalah. Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak
1 Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai salah satu negara berkembang masih mengalami gejolak-gejolak perekonomian yang mempengaruhi seluruh aspek masyarakat. Salah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Perbankan Syariah Bank Umum Syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Menurut Undang-Undang No. 21 Tahun
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian dan Peran Bank
5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian dan Peran Bank Bank secara sederhana dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut ke masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu penyokong perekonomian sebuah negara, bank sebagai lembaga intermediasi antara investor atau pihak yang memiliki kelebihan likuiditas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai lembaga intermediasi antara pihak-pihak yang mempunyai kelebihan dana dengan pihak-pihak yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banknote. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perekonomian suatu negara saat ini Lembaga Perbankan memiliki peranan yang cukup penting, bahkan dalam kehidupan masyarakat modern sehari-hari sebagian besar melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam pembangunan nasional yang berfungsi sebagai financial. pihak-pihak yang memerlukan dana (Mahardian, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Industri perbankan merupakan industri yang penuh dengan resiko, terutama karena melibatkan pengelolaan uang masyarakat dan diputar dalam bentuk berbagai investasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia modern sekarang ini, peranan perbankan dalam memajukan perekonomian suatu negara sangatlah besar. Hampir semua sektor yang berhubungan dengan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keemasan yang puncaknya ditandai dengan keberhasilan beberapa bank besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan adanya krisis ekonomi yang menimpa Indonesia sejak pertengahan tahun 1997 yang menyebabkan merosotnya nilai rupiah hingga terjadinya krisis keuangan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Umum Perbankan Indonesia Menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998, Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha,
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat di ambil simpulan sebagai berikut: 1. Perkembangan Capital Adequacy
Lebih terperinci