KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN"

Transkripsi

1 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Kabupaten Agam secara geografis berada antara 00 o o 29 LS dan 99 o o 23 BT dengan luas wilayah km 2 atau 5.24% dari luas wilayah Propinsi Sumatera Barat yang mencapai km 2. Kabupaten Agam dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: 1. Bagian Barat Kabupaten (Kec. Tj. Mutiara, Lubuk Basung, dan IV. Nagari) 2. Bagian Tengah Kabupaten (Kec. Tj. Raya, Palembayan, Matur, Palupuh, dan IV. Koto), 3. Bagian Timur Kabupaten (Kec. Tilatang Kamang, Kamang Magek, Baso, IV. Angkat Candung, Candung, Banuhampu, dan Sungai Suar). Kabupaten Agam memiliki 15 (lima belas) kecamatan dengan 73 (tujuh puluh tiga) nagari. Pembagian wilayah administrasi Kabupaten Agam dapat dilihat pada Tabel 11. Tabel 11 Pembagian wilayah administrasi di Kabupaten Agam No. Kecamatan Ibu Kota Luas (km 2 ) Nagari 1 Tanjung Mutiara Tiku Tiku Jorong - Tiku Selatan - Tiku Utara 2 Lubuk Basung Manggopoh Garagahan - Kampung Pinang - Lubuk Basung - Manggopoh - Kampung Tangah 3 Ampek Nagari Bawan III Koto - Batu Kambing - Sitalang 4 Palembayan Palembayan IV Koto Palembayan - Sipinang - Sungai Puar - Baringin - III Koto Silungkang - Salareh Aia 5 Palupuh Palupuh Pagadih - Koto Rantang - Pasia Laweh - Nan Tujuah 6 Kamang Magek Magek Magek - Kamang Hilir - Kamang Mudik

2 40 Tabel 10 lanjutan No. Kecamatan Ibu Kota Luas(km2) Nagari 7 Tilatang Kamang Pakan Kamis Koto Tangah - Gadut - Kapau 8 Matur Matur Matua Hilia - Matua Mudik - Lawang - Panta Pauh - Tigo Balai - Parik anjang 9 Tanjung Raya Maninjau Sungai Batang - Tigo Koto - Bayua - Duo Koto - Tanjung sani - Maninjau - Koto Kaciak 10 IV Koto Balingka Balingka - Guguak T. Sarajo - Koto Tuo - Malalak - Koto Panjang - Koto Gadang - Sungai Landia - Sianok VI Suku 11 Banu Hampu Sungai Buluh Padang Lua - Taluak IV Suku - Pakan Sinayan - Ladang Laweh - Cingkariang - Kubang Putiah 12 Sungai Pua Sariak Padang Laweh - Sungai Pua - Batu Palano - Batagak - Sariak 13 IV Angkat Biaro Panampuang - Biaro Gadang - Ampang Gadang - Batu Taba - Lambah - Pasia - Balai Gurah

3 41 Tabel 10 lanjutan No. Kecamatan Ibu Kota Luas(km2) Nagari 14 Candung Lasi Candung - Koto Laweh - Lasi - Bukik Batabuah 15 Baso Baso Simarasok - Padang Tarok - Koto Tonggi - Tabek Panjang - Bungo Koto Tuo Sumber : Data Base Pembangunan Kabupaten Agam Secara administrasi Kabupaten Agam (Gambar 5) berbatasan di : - Sebelah utara dengan Kabupaten Pasaman - Sebelah selatan dengan Kabupaten Padang Pariaman dan Tanah Datar - Sebelah timur dengan Kabupaten 50 Kota dan - Sebelah barat dengan Samudera Indonesia Kondisi Fisik Wilayah Di Kabupaten Agam terdapat dua buah gunung api yang masih aktif, yaitu Gunung Merapi di Kecamatan Banuhampu Sungai Puar dengan Ketinggian meter dan gunung Singgalang di Kecamatan IV Koto dengan ketingian meter, serta terdapat 1 (satu) buah danau yaitu Danau Maninjau di Kecamatan Tanjung Raya dengan luas Ha dengan kedalaman mencapai 157 meter dan keliling sepanjang 66 km. Fenomena iklim suatu wilayah dipengaruhi oleh pola curah hujan yang terjadi di wilayah tersebut. Berdasarkan peta iklim yang dibuat Oldeman (1979) serta data base hidroklimat yang diterbitkan Bakosurtanal (1987) dalam dokumen penyempurnaan RTRW Kabupaten Agam (2003), wilayah Kabupaten Agam memiliki 4 kelas curah hujan, yaitu: 1. Daerah dengan curah hujan > 4500 mm/tahun tanpa bulan kering (daerah dengan iklim Tipe A), berada di sekitar lereng gunung Merapi-Singgalang meliputi sebagian wilayah Kec. IV Koto dan Sungai Pua

4 42

5 43 2. Daerah dengan curah hujan mm/tahun tanpa bulan kering (daerah dengan tipe A1) mencakup sebagian wilayah Kec. Tilatang Kamang, Baso, dan Ampek Angkek 3. Daerah dengan curah hujan mm/tahun dengan bulan kering selama 1-2 bulan berturut-turut meliputi sebagian Kec. Palembayan, Palupuh, dan IV Koto Daerah dengan curah hujan mm/tahun dengan bulan kering selama 1-2 bulan berturut- turut, meliputi sebagian wilayah Kec. Lubuk Basung dan Tanjung Raya. Zona iklim yang terdapat di Kabupaten Agam berdasarkan klasifikasi Oldeman yang sepanjang pantai barat tergolong zona A dengan luas mencapai ha. Daerah lereng timur bukit Barisan yang merupakan daerah bayang hujan tergolong zona B1 dengan luas ha, tipe B2 seluas ha dan tipe C1 dengan luas ha, tipe D1 seluas ha, tipe D2 dengan luas ha dan ha termasuk tipe E2. pembagian zona iklim di Kabupaten Agam terlihat pada Gambar 6. Ketinggian permukaan wilayah Kabupaten Agam sangat bervariasi (Gambar 7), mulai dari dataran rendah sampai ketinggian lebih dari m dpl. Luas areal yang memiliki ketingian m dpl meliputi ha yang tersebar di bagian barat Kabupaten agam. Untuk daerah dengan ketinggian m dpl mencapai luasan ha lebih dominan terletak pada bagian tengah Kabupaten Agam. Wilayah dengan ketinggian m dpl seluas ha dan daerah kabupaten dengan ketinggian m dpl seluas ha berada pada bagian tengan Kabupaten Agam, sedangkan untuk ketinggian m dpl seluas ha dan wilayah dengan ketinggian > m dpl seluas ha berada pada bagian timur Kabupaten Agam.

6 44

7 45

8 46 Kemiringan tanah atau kelerengan tanah menggambarkan bentuk kedudukan tanah terhadap bidang datar yang dinyatakan dalam persen (%). Pembagian topografi (bentuk wilayah) di Kabupaten Agam berdasarkan kemiringan tanah ini dibagi kedalam 6 (enam) kelas (Gambar 8). a. Daerah tergolong datar dengan lereng 0 3 % b. Daerah landai dengan lereng 3 8 % c. Daerah berombak dengan lereng 8 15 % d. Daerah bergelombang dengan lereng % e. Daerah berbukit dengan lereng % f. Daerah bergunung sangat terjal dengan lereng > 45 % Berdasarkan kemiringan tanah, Kabupaten Agam didominasi oleh daerah dengan persentase kemiringan 8 15 %, yang pada umum terletak di bagian tengah dan bagian Barat dari Kabupaten Agam dengan luasan ha. Untuk daerah dengan kemiringan 0 3 % ( ha) terletak pada bagian timur kabupaten. Selanjutnya untuk daerah dengan kemiringan 3 8 % lebih banyak terletak di bagian tengah kabupaten seluas ha. Daerah dengan kemiringan % ( ha) dan kemiringan % ( ha) terletak pada bagian tengah dan bagian timur kabupaten. Untuk daerah dengan kemiringan > 45 % berada pada jajaran Bukit Barisan dengan puncak-puncaknya Gunung Merapi dan Gunung Singgalang yang terletak di selatan dan tenggara Kabupaten Agam, dengan luasan mencapai ha. Hidrologi Berdasarkan Daerah Aliran Sungai (DAS)yang terlihat pada Gambar 9, Kabupaten Agam dilalui oleh empat buah DAS yaitu DAS Gasan Gadang, Kinara, Kuantan dan Mangung. Kabupaten Agam juga dilalui oleh tiga buah Sub-DAS yaitu Sub-DAS Masang Kanan, Masang Kiri, dan Batang Antokan. Sungai yang melintasi daerah ini terdiri dari sungai besar dan sungai kecil yang berpola dendritik, dengan total jumlah keseluruhan 45 sungai. Sungai-sungai tersebut berupa sungai permanen yang selalu mengalir setiap tahunnya. Sungai Batang Antokan yang berada di wilayah timur Kabupaten Agam, selain dipergunakan sebagai sumber air untuk pertanian juga dipakai untuk salah satu sarana pariwisata

9 47 di bidang olahraga yaitu arung jeram. Sumber air lainnya yang terdapat di Kabupaten Agam adalah sebuah danau di bagian Tengah Agam, yaitu danau Maninjau. Kondisi hidrologi kawasan danau Maninjau secara umum dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu air permukaan dan air tanah. Kedua faktor ini sangat dipengaruhi oleh iklim dan curah hujan di kawasan tersebut. Penggunaan Lahan Saat Ini Berdasarkan data penggunaan lahan yang ada dalam buku database pembangunan Kabupaten Agam tahun 2005, pengunaan lahan dikelompokkan menjadi 10 bentuk penggunaan lahan seperti disajikan pada Tabel 12. Tabel 12 Penggunaan lahan tahun 2005 di Kabupaten Agam No. Penggunaan Lahan Luas (ha) Prosentase (%) 1 Pemukiman Sawah Tegalan Kebun Campuran Kebun Kelapa Kebun Kelapa Sawit Hutan Semak Belukar Tubuh Air Lahan Terbuka Total Sumber : Buku Database Pembangunan Kabupaten Agam Tahun 2005 Penggunaan lahan pada bagian barat Kabupaten Agam didominasi oleh penggunaan untuk perkebunan kelapa, lahan terbuka dan perkebunan kelapa sawit yang terdapat di Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan IV Nagari dan Kecamatan Lubuk Basung. Sedangkan pada bagian tengah wilayah kabupaten lebih banyak penggunaan untuk hutan dan tegalan (Kecamatan Tanjung Raya, Palembayan, Matur, Palupuh, dan IV Koto). Pada bagian timur kabupaten dengan kegiatan dominan adalah pertanian (sawah), sebagian kebun campuran, semak belukar, hutan alam dan permukiman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 10.

10 48

11 49

12 50

13 Kependudukan Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun 2006 (Tabel 13), jumlah penduduk di Kabupaten Agam tercatat sebanyak jiwa yang terdiri dari laki-laki dan perempuan. Dengan luas wilayah sebesar Km 2, maka kepadatan penduduk Kabupaten Agam adalah 199 jiwa/km 2. Untuk konsentrasi penduduk, umumnya penduduk di wilayah ini bertempat tinggal di Kecamatan Lubuk Basung yaitu sebesar % dari total jumlah penduduk Kabupaten Agam, diikuti Kecamatan Ampek Angkek Candung (8.76 %). Akumulasi penduduk ini dikarenakan Kecamatan Lubuk Basung merupakan ibukota Kabupaten Agam sekaligus sebagai pusat pelayanan perwilayahan kabupaten. Sementara Kecamatan Palupuh merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk paling sedikit yaitu 0.64 % dari jumlah penduduk Kabupaten Agam. Hal ini dikarenakan kondisi fisik Palupuh yang masih cukup menyulitkan dalam hal akses. Tabel 13 Jumlah dan distribusi penduduk Kabupaten Agam per kecamatan tahun 2006 Kecamatan R.Tangga Penduduk Luas Kepadatan Distribusi (KK) (jiwa) (km 2 ) jiwa/ km 2 (%) Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Sungai Puar IV. A. Candung Canduang Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Total Sumber : Kabupaten Agam Dalam Angka tahun 2006 Komposisi penduduk didominasi oleh penduduk usia produktif 51 dengan prosentase angkatan kerja sebesar %. Sesuai dengan hasil sensus penduduk tahun 1990 dan 2000, laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Agam sebesar

14 ± 0.18 %. Jumlah dan distribusi penduduk di Kabupaten Agam menurut kecamatan secara rinci dapat dilihat pada Tabel 12. Struktur pekerjaan penduduk dapat menggambarkan struktur kegiatan yang mayoritas dilakukan oleh penduduk dalam suatu wilayah. Data struktur kegiatan penduduk ini, berguna untuk mengetahui jenis-jenis kegiatan yang menjadi sumber penghidupan bagi penduduk, khususnya dalam hal ini penduduk Kabupaten Agam. Selain itu, struktur pekerjaan ini dapat juga digunakan untuk melihat persebaran karakteristik sosial dan ekonomi penduduk Kabupaten Agam per kecamatan (Tabel 14). Tabel 14 Prosentase mata pencaharian penduduk Kabupaten Agam per kecamatan tahun 2005 Prosentase terhadap Total Tenaga Kerja Kabupaten Kecamatan PNS/ Buruh Buruh Lainlain Petani Pedagang Pengrajin ABRI Tani Swasta Tanjung Mutiara Total Lubuk Basung , Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Sungai Puar IV. A. Candung Canduang Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Total Sumber : Dinas KB, Capil dan Kependudukan Kab. Agam Tabel 14 menunjukkan mata pencaharian sebagai petani masih paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sekitar 56.10% dari total tenaga kerja Kabupaten Agam, diikuti mata pencaharian lain lain (15.67%), pedagang (7.73%), dan PNS/ABRI (7.18%). Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan penduduk Kabupaten Agam masih terkonsentrasi pada lapangan usaha di sektor primer.

15 53 Kondisi Pariwisata di Kabupaten Agam Kondisi obyek wisata di Kabupaten Agam secara umum cukup baik, walaupun masih perlu adanya pengelolaan dan pembenahan dari obyek tersebut maupun penambahan dan perbaikan dari fasilitas yang telah ada. Kabupaten Agam selain menjadi bagian pelayanan lokal pariwisata di Sumatera Barat, salah satu dari obyek wisata di Kabupaten Agam mempunyai skala pelayanan nasional yaitu wisata minat khusus/olaharaga paralayang di Puncak Lawang. Pencanangan olahraga dirgantara/paralayang di Kabupaten Agam oleh Menteri Olahraga Republik Indonesia pada bulan Juni 2007 merupakan tonggak bersejarah bagi kepariwisataan di Kabupaten Agam khususnya dan bagi Sumatera Barat umumnya. Pencanangan tersebut juga menetapkan Kabupaten Agam sebagai salah satu lokasi di Indonesia untuk olahraga dirgantara tersebut. Wisata paralayang di kabupaten Agam menawarkan keindahan panorama perbukitan, bentangan lahan pertanian dan keindahan dari danau Maninjau. Kabupaten Agam yang merupakan sub pelayanan lokal pariwisata dari Kota Bukittinggi menjadikan danau Maninjau sebagai modal kepariwisataaan utama untuk mendatangkan wisatawan. Fungsi danau Maninjau yang terletak di Kecamatan Tanjung Raya adalah sebagai penangkap wisatawan (tourism cathcer), baik untuk wisatawan dalam kabupaten maupun dari luar Kabupaten Agam. Sebagai penunjang obyek wisata danau Maninjau, di Kabupaten Agam juga terdapat obyek wisata lainnya yang berbentuk wisata budaya/sejarah dan wisata minat khusus/olahraga. Masing-masing obyek wisata tersebut memiliki daya tarik yang tidak kalah indahnya yaitu wisata pantai yang terletak di Kecamatan Tanjung Mutiara. Wisata air terjun dan pemandiaan alam di Kecamatan Baso, Kecamatan Palupuh, Kecamatan Sungai Pua, Kecamatan IV Koto, Kecamatan Matur dan Kecamatan Tanjung Raya. Wisata budaya/sejarah juga memberikan warna tersendiri dalam kepariwisataan di Kabupaten Agam, dimana terdapat peninggalan-peninggalan bersejarah yang masih berdiri kokoh sebagai saksi sejarah dan perjuangan pahlawan negeri ini. Jumlah obyek wisata di Kabupaten Agam pada saat ini yang dikelola secara intensif oleh pemerintah daerah Kabupaten Agam sebanyak 5 buah obyek. Obyek

16 54 tersebut yaitu wisata pantai Bandar Mutiara di Kecamatan Tanjung Mutiara, wisata Muko-muko Danau Maninjau di Kecamatan Tanjung Raya, wisata Puncak Lawang di Kecamatan Maur, Wisata Ambun Pagi di Kecamatan Matur, dan wisata Ikan Sakti di Kecamatan Baso. Berdasarkan potensi biofisik dan budaya obyek-obyek tersebut, masih cukup memungkinkan untuk mendatangkan wisatawan ke Kabupaten Agam baik wisatawan nusantara maupun mancanegara. Keberadaan sarana akomodasi yang berfungsi sebagai penunjang pariwisata di Kabupaten Agam pada saat ini masih terkonsentrasi di sekitar kawasan Danau Maninjau. Hal ini salah satu implikasi dari program pemerintah daerah yang memprioritaskan pembangunan kepariwisataan di daerah Maninjau. Total keseluruhan obyek wisata yang ada di Kabupaten Agam berjumlah 94 obyek wisata yang tersebar di 14 kecamatan (Gambar 11). Obyek wisata di kabupaten Agam berdasarkan jenis dan daya tarik obyek wisata dibagi menjadi 3 bagian yaitu : 1. Wisata Alam Wisata alam yang menyajikan keindahan alam dengan jumlah 39 obyek wisata di Kabupaten Agam terbagi atas wisata pantai sebanyak 4 obyek yang terdapat di Kecamatan Tanjung Mutiara, wisata danau, air terjun dan pemandian sebanyak 16 obyek, wisata gunung/pebukitan sebanyak 11 obyek, wisata goa/ngalau sebanyak 5 obyek dan wisata flora dan fauna sebanyak 3 obyek wisata. 2. Wisata Budaya dan Sejarah Wisata budaya dan sejarah di Kabupaten Agam berjumlah 51 obyek wisata dengan rincian wisata tugu perjuangan dan benteng perang sebanyak 9 obyek, mesjid/surau tua sebanyak 21 obyek, museum/rumah adat sebanyak 5 obyek, makam pahlawan 15 obyek dan wisata candi 1 obyek. 3. Wisata Minat Khusus (Olahraga) Wisata minat khusus/wisata olahraga berjumlah 4 jenis yaitu wisata olahraga paralayang di Puncak Lawang, wisata arung jeram di aliran sungai Batang Antokan, wisata perahu naga di Danau Maninjau dan wisata buru babi di Kecamatan Palupuh.

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Adminitrasi Wilayah Kabupaten Agam secara geografis berada antara 00 o 01 34-00 o 28 43 LS dan 99 o 46 39 100 o 32 50 BT dengan luas wilayah 2 212.19 km 2 5.24%

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot dan Penilaian Parameter Potensi Pariwisata

HASIL DAN PEMBAHASAN Bobot dan Penilaian Parameter Potensi Pariwisata HASIL DAN PEMBAHASAN Keberadaan sumberdaya yang mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Agam menjadi pilihan untuk melakukan pengembangan potensi pariwisata yang ada di daerah ini. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI

BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI 5.1. AREA BERESIKO TINGGI DAN PERMASALAHAN UTAMA Penentuan area beresiko nagari pada wilayah Kabupaten Agam diperoleh dari hasil penilaian persepsi

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. [BPS] Badan Pusat Statistik Jakarta Studi Konsistensi Luas Baku Lahan Sawah. BPS Pusat, Jakarta.

DAFTAR PUSTAKA. [BPS] Badan Pusat Statistik Jakarta Studi Konsistensi Luas Baku Lahan Sawah. BPS Pusat, Jakarta. DAFTAR PUSTAKA Ashari. 23. Tinjauan Tentang Alih Fungsi Lahan Sawah Ke Non Sawah dan Dampaknya di Pulau Jawa. Forum Penelitian Agro Ekonomi, FAE, 21 (2) Jakarta. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jl. Mhd. Hatta telp.: 0752-76318 Lubuk Basung 26415 Website; www.disdik.agamkab.go.id E-mail: Nomor Sifat Lampiran Perihal 421/ ld-.

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 84 TAHUN 1999) TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa meningkatnya perkembangan pembangunan di Propinsi Sumatera Barat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa meningkatnya perkembangan

Lebih terperinci

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 84 TAHUN 1999 (84/1999) TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa meningkatnya

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAY AAN Jalan : Sudirman samping GOR Rang Agam 26415 Telp. ( 0752 ) 76318, Fax (0752) 76250 website: disdik.agamkab.go.id e-mail: diknasagam@yahoo.co.id

Lebih terperinci

Penutup Sekapur Sirih Mukhlis SE,MM

Penutup Sekapur Sirih Mukhlis SE,MM Penutup Sekapur Sirih Penyelenggaraan Sensus Penduduk merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan. Pembangunan yang melalui proses perencanaan yang

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (1) URUSAN KEHUTANAN 7,143,465, 8,48,49,4 1 3 1 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran

Lebih terperinci

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam

Rumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode URUSAN KEHUTANAN 7,393,465, 8,48,49,4 3 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran perkantoran. 59,5, 765,, 3 2 Penyediaan

Lebih terperinci

III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 27 III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Letak Geografis Kabupaten Agam Secara geografis, Kabupaten Agam terletak antara 00 o 2-00 o 29 LS dan 99 o 52-100 o 23 BT, dengan luas daerah 2.231,94 Km 2

Lebih terperinci

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST) 1 Sumatera Barat 103355 8835 19432 13015 16487 18847 17899 13972 14794 99.652 228145 2 Agam 8316 978 2823 1811 3185 2407 3214 2020 2189 15.460 26971 3 Ampek Angkek 318 60 215 75 258 81 111 86 196 826 1400

Lebih terperinci

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST) 1 Sumatera Barat 94.920 11.337 15.227 8.108 9.381 16.960 17.466 20.403 33.810 87.545 229.026 2 Agam 12.508 1.280 1.426 940 1.315 1.909 2.264 1.924 3.271 9.778 27.006 3 Ampek Angkek 659 96 101 32 65 108

Lebih terperinci

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST) 1 Sumatera Barat 81.235 9.876 16.534 14.901 13.334 19.083 18.382 14.999 39.415 97.233 229.211 2 Agam 10.356 1.321 1.754 1.757 1.079 1.751 2.104 1.583 5.119 10.028 27.101 3 Ampek Angkek 544 87 134 113 57

Lebih terperinci

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST) 1 Sumatera Barat 70.974 21.356 15.763 14.547 11.518 21.113 16.941 22.192 33.751 102.074 229.158 2 Agam 9.936 1.724 1.695 1.118 1.057 2.689 2.132 2.898 3.763 11.589 27.119 3 Ampek Angkek 497 136 106 49

Lebih terperinci

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Max. Vegetatif (41-54 HST)

Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Max. Vegetatif (41-54 HST) Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Sumatera Barat 109.460 14.393 9.536 9.370 8.156 18.267 17.440 8.479 29.113 71.248 227.338 2 Agam 10.510 981 1.537 1.231 1.094 2.777 2.231 1.282 4.970 10.152 26.885

Lebih terperinci

CAPAIAN RPJMD KABUPATEN AGAM

CAPAIAN RPJMD KABUPATEN AGAM PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN AGAM CAPAIAN RPJMD KABUPATEN AGAM 2010-2015 DATA DAN INFORMASI 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi.... Daftar Tabel Daftar Grafik. GAMBARAN

Lebih terperinci

BAB V KABUPATEN AGAM DAERAH AGRARIS. Tabel 5.1 karakteristik Wilayah dan Kependudukan Kabupaten Agam

BAB V KABUPATEN AGAM DAERAH AGRARIS. Tabel 5.1 karakteristik Wilayah dan Kependudukan Kabupaten Agam 75 BAB V KABUPATEN AGAM DAERAH AGRARIS 5.1. Karakteristik Wilayah dan Kependudukan Kab. Agam Secara administratif, Kabupaten Agam berada di Provinsi Sumatera Barat. Terletak diantara 00º01'34''-00º28'43''

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Otonomi daerah sudah dilaksanakan sejak tahun 2001. Keadaan ini telah memberi kesadaran baru bagi kalangan pemerintah maupun masyarakat, bahwa pelaksanaan otonomi tidak bisa

Lebih terperinci

VI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN

VI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN 93 VI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN 6.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Agam merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera

Lebih terperinci

~T PERINTAH TUGAS Nomor : 094.3/11,{l,,'- /

~T PERINTAH TUGAS Nomor : 094.3/11,{l,,'- / PEMERINTAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN AGAM PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan : DR. Muhammad Hatta Telp.0752-76318 fax.76250 lubuk Basung Website:!mR://www.disdik-agam.org Email: diknasagam@yahoo.co.id ~T PERINTAH

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN AGAM 2010-2030 PEMERINTAHAN KABUPATEN AGAM TAHUN 2010 Revisi RTRW Kabupaten Agam 2010-2030 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PROFIL KABUPATEN

Lebih terperinci

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)

DATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2) KABUPATEN / KOTA : PESISIR SELATAN 13.01 PESISIR SELATAN 28.40 281.113 568.520 1 13.01.01 PANCUNG SOAL 14.85 14.345 29.202 2 13.01.02 RANAH PESISIR 19.424 19.339 38.63 3 13.01.03 LENGAYANG 34.645 33.969

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU

GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU 75 GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu propinsi yang masih memiliki tutupan hutan yang baik dan kaya akan sumberdaya air serta memiliki banyak sungai. Untuk kemudahan dalam

Lebih terperinci

Lampiran I.13 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014

Lampiran I.13 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 Lampiran I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 95/Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA DENGAN KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA

Lebih terperinci

LOKASI DAN ALOKASI BLM PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 PNPM DAERAH TERTINGGAL & KHUSUS ALOKASI BLM (Rp. x Juta) SUMATERA BARAT

LOKASI DAN ALOKASI BLM PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 PNPM DAERAH TERTINGGAL & KHUSUS ALOKASI BLM (Rp. x Juta) SUMATERA BARAT PNPM PNPM PERAN LOKASI DAN (Rp. x 1 Agam 1 Banuhampu 900 900 720 180 2 Ampek Nagari 2.000 2.000 1.600 400 3 Baso 900 900 720 180 4 Candung 2.000 2.000 1.600 400 5 IV Angkat Candung 900 900 720 180 6 IV

Lebih terperinci

Alamat Kabupaten/Kota

Alamat Kabupaten/Kota 1 Mushalla Balimbiang Gasan Kaciak Tiku Selatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam 2 Mushalla Nurul Iman Pasia Gasan Kaciak Tiku Selatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam 3 Mushalla Asma al-husna Gasan Kaciak

Lebih terperinci

129 annel=33&nchannel=2.%20peluang%20investasi (tanggal 12 Desember 2007 jam

129  annel=33&nchannel=2.%20peluang%20investasi (tanggal 12 Desember 2007 jam DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2007. Meninjau Konsep Kesenjangan. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal Bappenas. Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Tinjauan Kritis.

Lebih terperinci

BUPATI AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH

BUPATI AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH SALINAN BUPATI AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi Luas Kabupaten Agam adalah 2.232,30 Km² atau 5,29 persen dari luas wilayah Provinsi Sumatera

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA KERJA SEKTOR SANITASI KABUPATEN AGAM

BAB II KERANGKA KERJA SEKTOR SANITASI KABUPATEN AGAM BAB II KERANGKA KERJA SEKTOR SANITASI KABUPATEN AGAM STRATEGI SANITASI KABUPATEN Gambaran umum sanitasi Kabupaten Agam merupakan deskripsi tentang kondisi sanitasi saat ini dan masa akan datang (sampai

Lebih terperinci

PETA KECAMATAN BASO i

PETA KECAMATAN BASO i PETA KECAMATAN BASO i ii KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb Pertama-tama kami mengucapkan rasa syukur dan menyambut baik dengan diterbitkannya buku PROFIL KECAMATAN BASO ini. Buku ini sangat bermanfaat

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MASJID DAN MUSHALLA KABUPATEN AGAM

DAFTAR ALAMAT MASJID DAN MUSHALLA KABUPATEN AGAM DAFTAR ALAMAT MASJID DAN MUSHALLA KABUPATEN AGAM No 1 Nama Masjid dan Mushalla 2 1 Masjid Baiturrahman Gasan Kaciak 2 Masjid Nurul Huda Banda Gadang 3 Masjid Masjid Raya Pasa Tiku 4 Masjid Baitul Mukminin

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI Administrasi Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Sukabumi dibagi ke dalam 45 kecamatan, 345 desa dan tiga kelurahan. Ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

04. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA BARAT

04. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA BARAT 04. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA BARAT 64 Sumatera Barat 1. Lunang Silaut 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Pesisir Selatan

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 11 TAHUN 2015 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 11 TAHUN 2015 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 2016 PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR TAHUN 205 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 206 TAHUN 205 PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR TAHUN 205 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

PENURUNAN PEMANFAATAN PASAR MATUR KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM. Yurni Suasti 1 dan Elvinalis 1. Abstrak

PENURUNAN PEMANFAATAN PASAR MATUR KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM. Yurni Suasti 1 dan Elvinalis 1. Abstrak PENURUNAN PEMANFAATAN PASAR MATUR KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM Yurni Suasti 1 dan Elvinalis 1 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk melihat daerah-daerah yang memanfaatkan Pasar Matur dan faktor-faktor

Lebih terperinci

dan Paket B Tahun Pelajaran 2017/2017 dengan Kepala sekolah Penyelenggara UN (data

dan Paket B Tahun Pelajaran 2017/2017 dengan Kepala sekolah Penyelenggara UN (data PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jln: Jend. Sudirman Lubuk Basung Telp. (0752) 76318, Fax (0752) 76250, Kode pos 26415 Website: http://www.disdik-agam.org, e-mail: diknasagam@yahoo.co.id

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung.

IV. GAMBARAN UMUM. Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. IV. GAMBARAN UMUM A. Kondisi Umum Kabupaten Lampung Tengah Kabupaten Lampung Tengah adalah salah satu Kabupaten di Provinsi Lampung. Luas wilayah Kabupaten Lampung Tengah sebesar 13,57 % dari Total Luas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA

PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan : DR. Mhd. Hatta Telp. ( 0752 ) 76318 Lubuk Basung 26415 Nomor Sifat Lampiran Hal : 970/00>'Q./ DISDIKBUD/ 2017 : Penting : 1 ( Satu

Lebih terperinci

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 15 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Sub DAS Model DAS Mikro (MDM) Barek Kisi berada di wilayah Kabupaten Blitar dan termasuk ke dalam Sub DAS Lahar. Lokasi ini terletak antara 7 59 46 LS

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. alam seperti gempa bumi adalah bencana yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan

BAB 1 : PENDAHULUAN. alam seperti gempa bumi adalah bencana yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba dalam kehidupan ini. Bencana alam seperti gempa bumi adalah bencana yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan gunung api,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL 18 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Timur Geografis Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI

KONDISI UMUM WILAYAH STUDI 16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai. 36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 15 TAHUN 2013 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 2014

PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 15 TAHUN 2013 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 2014 PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 5 TAHUN 203 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 204 PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 5 TAHUN 203 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG

KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG KEADAAN UMUM KABUPATEN SINTANG Geografis dan Administrasi Kabupaten Sintang mempunyai luas 21.635 Km 2 dan di bagi menjadi 14 kecamatan, cakupan wilayah administrasi Kabupaten Sintang disajikan pada Tabel

Lebih terperinci

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy

Gambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy 19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas Lokasi penelitian berada di wilayah Desa Mangun Jaya Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Desa ini terletak kurang lebih 20 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat

Lebih terperinci

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi

Lebih terperinci

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN IV. KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Lombok Timur merupakan salah satu dari delapan Kabupaten/Kota di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara geografis terletak antara 116-117

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.584, 2017 KEMENDAGRI. Kabupaten Agam dengan Kabupaten Padang Pariaman. Provinsi SUMBAR. Batas Daerah. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masalah yang dihadapi di beberapa Negara berkembang dewasa ini adalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masalah yang dihadapi di beberapa Negara berkembang dewasa ini adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah yang dihadapi di beberapa Negara berkembang dewasa ini adalah mengurangi jumlah kemiskinan dengan menggunakan berbagai cara baik melalui peningkatan infrastruktur

Lebih terperinci

Gambar 4. Lokasi Penelitian

Gambar 4. Lokasi Penelitian 19 III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama sembilan minggu, mulai akhir bulan Februari 2011 sampai dengan April 2011. Kegiatan penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU

PETA SUNGAI PADA DAS BEKASI HULU KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Sub DAS pada DAS Bekasi Hulu Berdasarkan pola aliran sungai, DAS Bekasi Hulu terdiri dari dua Sub-DAS yaitu DAS Cikeas dan DAS Cileungsi. Penentuan batas hilir dari DAS Bekasi

Lebih terperinci

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec

28 antara 20º C 36,2º C, serta kecepatan angin rata-rata 5,5 knot. Persentase penyinaran matahari berkisar antara 21% - 89%. Berdasarkan data yang tec BAB III KONDISI UMUM LOKASI Lokasi penelitian bertempat di Kabupaten Banjar, Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Kota Banjarbaru, Kabupaten Kota Banjarmasin, dan Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH

KONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap persiapan disusun hal hal yang harus dilakukan dengan tujuan

Lebih terperinci

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah

2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah 2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada BT dan 77 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Letak Geografis Kabupaten Tulang Bawang Barat terletak pada 104 552-105 102 BT dan 4 102-4 422 LS. Batas-batas wilayah Kabupaten Tulang Bawang Barat secara geografis

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH

V. GAMBARAN UMUM WILAYAH V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1. Kondisi Geografis Luas wilayah Kota Bogor tercatat 11.850 Ha atau 0,27 persen dari luas Propinsi Jawa Barat. Secara administrasi, Kota Bogor terdiri dari 6 Kecamatan, yaitu

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 50 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Sumatera Barat Sumatera Barat yang terletak antara 0 0 54' Lintang Utara dan 3 0 30' Lintang Selatan serta 98 0 36' dan 101 0 53' Bujur Timur, tercatat

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung

Lebih terperinci

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN

KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Luas dan Letak Wilayah Kota Sintang memiliki luas 4.587 Ha yang terdiri dari 3 Bagian Wilayah Kota (BWK) sesuai dengan pembagian aliran Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Pertama,

Lebih terperinci

IV. PROFIL DAERAH PENELITIAN

IV. PROFIL DAERAH PENELITIAN IV. PROFIL DAERAH PENELITIAN 4.1. Letak Administrasi dan Kondisi Geografis Danau Maninjau secara administrasi termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat dengan

Lebih terperinci

Dokumentasi Hukum Pemkab Agam 1

Dokumentasi Hukum Pemkab Agam 1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN NAMA SERTA WI LAYAH KECAMATAN BANUHAMPU SUNGAI PUAR DAN KECAMATAN I V ANGKAT CANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS

IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) Fakultas Teknologi Pertanian, Kampus Limau

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat

TINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat 4 TINJAUAN PUSTAKA Pendekatan Agroekologi Agroekologi adalah pengelompokan suatu wilayah berdasarkan keadaan fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat diharapkan tidak

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas

IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN. A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah BT dan LS, dan memiliki areal daratan seluas IV. GAMBARAN LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Umum Kabupaten Lampung Tengah 1. Keadaan Geografis Kabupaten Lampung Tengah merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Propinsi Lampung. Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TAHUN 2012

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TAHUN 2012 BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TAHUN 2012 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1 Aspek Geografi 2.1.1.1 Letak Geografis Dan Batas Administrasi Wilayah

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA

KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA 31 KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA Administrasi Secara administratif pemerintahan Kabupaten Katingan dibagi ke dalam 11 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. jumlah kepala keluarga dan jumlah jiwa orang. 1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Deskripsi Umum Wilayah Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Siak Hulu Kabupaten Kampar mempunyai luas wilayah ± 1.000,33 KM 2. Yang terdiri dari 12 (Dua Belas ) Desa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan,

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan, 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahan merupakan sumber daya alam yang strategis bagi segala pembangunan. Hampir semua sektor pembangunan fisik memerlukan lahan, seperti sektor pertanian,

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN DESA YANG BERKELANJUTAN MELALAUI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN YANG BERKELANJUTAN (P2KPB)

MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN DESA YANG BERKELANJUTAN MELALAUI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN YANG BERKELANJUTAN (P2KPB) MEWUJUDKAN PENGEMBANGAN DESA YANG BERKELANJUTAN MELALAUI PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN PERDESAAN YANG BERKELANJUTAN (P2KPB) Disampaikan Oleh: Bupati Agam Indra Catri Disampaikan pada acara Dialog Nasional

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di

KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27 Lintang Selatan dan 110º12'34 - 110º31'08 Bujur Timur. Di IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai lima Kabupaten dan satu Kotamadya, salah satu kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bantul. Secara geografis,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah Indonesia. Berdasarkan Intruksi Presiden nomor 16 tahun 2005 tentang Kebijakan

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK WILAYAH

KARAKTERISTIK WILAYAH III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Karakteristik Wilayah Studi 1. Letak Geografis Kecamatan Playen terletak pada posisi astronomi antara 7 o.53.00-8 o.00.00 Lintang Selatan dan 110 o.26.30-110 o.35.30 Bujur

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Administrasi Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6º56'49'' - 7 º45'00'' Lintang Selatan dan 107º25'8'' - 108º7'30'' Bujur Timur

Lebih terperinci

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH

BAB 3 TINJAUAN WILAYAH P erpustakaan Anak di Yogyakarta BAB 3 TINJAUAN WILAYAH 3.1. Tinjauan Umum Daerah Istimewa Yogyakarta 3.1.1. Kondisi Geografis Daerah Istimewa Yogyakarta Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun 27 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Kabupaten Lampung Barat Kabupaten Lampung Barat dengan ibukota Liwa merupakan hasil pemekaran wilayah Kabupaten Lampung Utara berdasarkan Undang-Undang No.6 Tahun

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN AGAM

BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN AGAM 07 BADAN PUSAT STATISTIK KABUPATEN AGAM Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun sekali sejak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Adapun pengertian dari FAO (1976) yang dikutip oleh Sitorus (1998) 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah yaitu : Menurut FAO (dalam Arsyad 1989:206) mengenai pengertian lahan, Lahan diartikan sebagai lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air,

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat

IV. GAMBARAN UMUM Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat 51 IV. GAMBARAN UMUM 4.1. Letak Wilayah, Iklim dan Penggunaan Lahan Provinsi Sumatera Barat Sumatera Barat adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak di pesisir barat Pulau Sumatera dengan ibukota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam bentuk perencanaan pembangunan.

BAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam bentuk perencanaan pembangunan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya pemerintahan yang baik merupakan persyaratan dalam mewujudkan aspirasi masyarakat guna mencapai tujuan dan cita cita pembangunan. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM WILAYAH

KEADAAN UMUM WILAYAH 40 IV. KEADAAN UMUM WILAYAH 4.1 Biofisik Kawasan 4.1.1 Letak dan Luas Kabupaten Murung Raya memiliki luas 23.700 Km 2, secara geografis terletak di koordinat 113 o 20 115 o 55 BT dan antara 0 o 53 48 0

Lebih terperinci

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Situasi Wilayah Letak Geografi Secara geografis Kabupaten Tapin terletak antara 2 o 11 40 LS 3 o 11 50 LS dan 114 o 4 27 BT 115 o 3 20 BT. Dengan tinggi dari permukaan laut

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan :

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : 54 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Tata Guna Lahan Kabupaten Serang Penggunaan lahan di Kabupaten Serang terbagi atas beberapa kawasan : a. Kawasan pertanian lahan basah Kawasan pertanian lahan

Lebih terperinci

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian ini meliputi wilayah Kota Palangkaraya, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kabupaten Katingan, Kabupaten

Lebih terperinci

Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk

Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk Pola Pemukiman Terpusat Pola Pemukiman Linier Pola pemukiman berdasarkan kultur penduduk Adanya pemukiman penduduk di dataran rendah dan dataran tinggi sangat berkaitan dengan perbedaan potensi fisik dan

Lebih terperinci

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI

BAB I KONDISI FISIK. Gambar 1.1 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Tengah PETA ADMINISTRASI BAB I KONDISI FISIK A. GEOGRAFI Kabupaten Lombok Tengah dengan Kota Praya sebagai pusat pemerintahannya merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Secara

Lebih terperinci

III. KEADAAN UMUM LOKASI

III. KEADAAN UMUM LOKASI III. KEADAAN UMUM LOKASI Penelitian dilakukan di wilayah Jawa Timur dan berdasarkan jenis datanya terbagi menjadi 2 yaitu: data habitat dan morfometri. Data karakteristik habitat diambil di Kabupaten Nganjuk,

Lebih terperinci

Gambar 9. Peta Batas Administrasi

Gambar 9. Peta Batas Administrasi IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Letak Geografis Wilayah Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6 56'49'' - 7 45'00'' Lintang Selatan dan 107 25'8'' - 108 7'30'' Bujur

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.. Luas Wilayah Kota Tasikmalaya berada di wilayah Priangan Timur Provinsi Jawa Barat, letaknya cukup stratgis berada diantara kabupaten Ciamis dan kabupaten Garut.

Lebih terperinci

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN

RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN - 3 PEMERINTAHAN KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN K A T A P E N G A N TA R Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tanah Datar Tahun 3 K a t a P e n g a n

Lebih terperinci