KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
|
|
- Dewi Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak dan Adminitrasi Wilayah Kabupaten Agam secara geografis berada antara 00 o o LS dan 99 o o BT dengan luas wilayah km % dari luas wilayah Propinsi Sumatera Barat. Secara administrasi Kabupaten Agam (Gambar 6) berbatasan dengan : - Sebelah utara dengan Kabupaten Pasaman - Sebelah selatan dengan Kabupaten Padang Pariaman dan Tanah Datar - Sebelah timur dengan Kabupaten 50 Kota dan - Sebelah barat dengan Samudera Indonesia Kabupaten Agam memiliki 15 (lima belas) kecamatan dengan 73 (tujuh puluh tiga) Nagari. Pembagian wilayah administrasi Kabupaten Agam dapat di lihat pada Tabel 3. Tabel 3 Pembagian wilayah administrasi di Kabupaten Agam No. Kecamatan Ibu Kota Luas (km 2 ) Nagari 1 Tanjung Mutiara Tiku Tiku Jorong - Tiku Selatan - Tiku Utara 2 Lubuk Basung Manggopoh Garagahan - Kampung Pinang - Lubuk Basung - Manggopoh - Kampung Tangah 3 Ampek Nagari Bawan III Koto - Batu Kambing - Sitalang 4 Palembayan Palembayan IV Koto Palembayan - Sipinang - Sungai Puar - Baringin - III Koto Silungkang - Salareh Aia 5 Palupuh Palupuh Pagadih - Koto Rantang - Pasia Laweh - Nan Tujuah 6 Kamang Magek Magek Magek - Kamang Hilir - Kamang Mudik 7 Tilatang Kamang Pakan Kamis Koto Tangah - Gadut - Kapau atau
2 Tabel 3 Lanjutan No. Kecamatan Ibu Kota Luas (km 2 ) Nagari 8 Matur Matur Matua Hilia - Matua Mudik - Lawang - Panta Pauh - Tigo Balai - Parik anjang 9 Tanjung Raya Maninjau Sungai Batang - Tigo Koto - Bayua - Duo Koto - Tanjung sani - Maninjau - Koto Kaciak 10 IV Koto Balingka Balingka - Guguak T. Sarajo - Koto Tuo - Malalak - Koto Panjang - Koto Gadang - Sungai Landia - Sianok VI Suku 11 Banu Hampu Sungai Buluh Padang Lua - Taluak IV Suku - Pakan Sinayan - Ladang Laweh - Cingkariang - Kubang Putiah 12 Sungai Pua Sariak Padang Laweh - Sungai Pua - Batu Palano - Batagak - Sariak 13 IV Angkat Biaro Panampuang - Biaro Gadang - Ampang Gadang - Batu Taba - Lambah - Pasia - Balai Gurah 14 Candung Lasi Candung - Koto Laweh - Lasi - Bukik Batabuah 15 Baso Baso Simarasok - Padang Tarok - Koto Tonggi - Tabek Panjang - Bungo Koto Tuo Sumber : Data Base Pembangunan Kabupaten Agam
3
4 100 00' BT ' BT PETA LOKASI ADMINISTRASI KABUPATEN AGAM 0 00' 0 20' LS Kabupaten Pasaman Kabupaten Lima Puluh Kota Kota Bukittinggi 0 00' 0 20' LS Simbol Keterangan Kec. Kamang Magek Kec. Banuhampu Sungai Kec. Baso Kec. Candung Kec. IV Angkat Candung Kec. IV Koto Kec. IV Nagari Kec. Lubuk Basung Kec. Matur Kec. Palembayan Kec. Palupuh Kec. Sungai Pua Kec. Tanjung Mutiara Kec. Tanjung Raya Kec. Tilatang Kamang Danau Maninjau Luas Hektar % Peta Situasi Propinsi Sumatera Barat Kabupaten Padang Pariaman Kabupaten Tanah Datar Propinsi Sumatera Utara Propinsi Riau N Samudera Indonesia Kota Solok Kepulauan Mentawai Propinsi Jambi Propinsi Bengkulu SKALA Km Sumber : BAPPEDA Kabupaten Agam ' BT ' BT Gambar 6 Lokasi penelitan.
5
6 Kondisi Fisik Wilayah Zona iklim yang terdapat di Kabupaten Agam berdasarkan klasifikasi Oldeman yang sepanjang pantai barat tergolong zona A dengan luas mencapai ha. Daerah lereng timur bukit Barisan yang merupakan daerah bayang hujan tergolong zona B1 dengan luas ha, tipe B2 seluas ha dan tipe C1 dengan luas ha, tipe D1 seluas ha, tipe D2 dengan luas ha dan ha termasuk tipe E2. Formasi batuan yang dijumpai di Kabupaten Agam dapat digolongkan ke dalam pra tersier, tersier dan kuarter yang terdiri dari batuan endapan permukaan, sediment, metamofik, vulkanik dan intrusi. Wilayah Kabupaten Agam yang ditutupi oleh jenis batuan beku ekstrusif dengan reaksi intermediet (andesit dari Gunung Merapi, Singgalang-Tandikat, Gunung Maninjau dan Gunung Talamau) seluas ha (2.43%), batuan beku ektrusif dengan reaksi masam (pumis tuff) seluas ha (26.43), batuan sedimen dengan jenis batu kapur seluas ha (3.79%), endapan alluvium mencapai luas ha (22.79%) dan batuan beku intrusif masam dari golongan granit, dasit profiri dan dari golongan ultrbasa dalam jumlah yang kecil. Ketinggian permukaan wilayah Kabupaten Agam sangat bervariasi, mulai dari dataran rendah sampai ketinggian lebih dari mdpl. Luas areal yang memiliki ketingian mdpl meliputi ha, daerah dengan ketinggian mdpl mencapai ha, ketinggian mdpl sluas ha, ketinggian mdpl seluas ha, ketinggian mdpl seluas ha dan wilayah dengan ketinggian > mdpl seluas ha. Kemiringan tanah atau kelerengan tanah menggambarkan bentuk kedudukan tanah terhadap bidang datar yang dinyatakan dalam persen (%). Pembagian topografi (bentuk wilayah) di Kabupaten Agam berdasarkan kemiringan tanah ini dibagi kedalam 6 (enam) kelas yaitu : a. Daerah tergolong datar dengan lereng 0 3 % b. Daerah landai dengan lereng 3 8 % c. Daerah berombak dengan lereng 8 15 % d. Daerah lereng %
7 43 e. Daerah lereng % f. Daerah bergunung sangat terjal dengan lereng > 45 % Kawasan bagian barat merupakan daerah yang tergolong datar landai (0 8 %) mencapai luas ha (32.53%) sedangkan wilayah bagian tengah dan timur merupakan daerah yang berombak sampai kelerengan terjal seluas ha (58.48%) Kawasan dengan kemiringan terjal (> 45%) berada pada jajaran Bukit Barisan dengan puncak-puncaknya G. Merapi dan G. Singgalang yang terletak di selatan dan tenggara Kabupaten Agam. Secara spasial daerah yang tergolong landai (0 8 %) mencapai luas ha (32.53%). Wilayah yang tergolong berombak hingga bergelombang mencapai luas ha (45.05%). Wilayah dengan kelerengan curam sampai yang sangat curam seluas ha (17.95%). Jenis tanah yang ada di Kabupaten Agam berdasarkan klasifikasi taksonomi tanah (Soil survey staff, 1999) pada tingkat tertinggi terdiri dari ordo Entisol (great group Udisamments) seluas ha, Inceptisol dengan great group Tropaquepts, Eutropets dan Dystropepts seluas ha dan Histosols (Haplosaprists) seluas ha. Penggunaan Tanah Saat Ini Berdasarkan data penggunaan tanah yang ada dalam buku database pembangunan Kabupaten Agam tahun 2005, pengunaan lahan dikelompokkan menjadi 10 bentuk penggunaan lahan seperti disajikan pada Tabel 4. Kependudukan Berdasarkan hasil registrasi penduduk akhir tahun 2004, jumlah penduduk di Kabupaten Agam tercatat sebanyak jiwa yang terdiri dari lakilaki dan perempuan. Komposisi pendud uk didominasi oleh penduduk usia produktif dengan prosentase angkatan kerja sebesar 65.95%. Sesuai dengan hasil sensus penduduk tahun 1990 dan 2000, laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Agam sebesar ± 0.18 %. Jumlah dan distribusi penduduk di abupaten Agam menurut kecamatan dapat dilihat pada Tabel 5.
8 44 Tabel 4 Penggunaan lahan tahun 2005 di Kabupaten Agam No. Penggunaan Lahan Luas (ha) Prosentase (%) 1 Pemukiman Sawah Tegalan Kebun Campuran Kebun Kelapa Kebun Kelapa Sawit Hutan Semak Belukar Tubuh Air Lahan Terbuka Total Sumber : Buku Database Pembangunan Kabupaten Agam Tahun 2005 Tabel 5 Jumlah dan distribusi penduduk Kabupaten Agam per kecamatan tahun 2005 R.Tangga Penduduk Luas Kepadatan Distribusi Kecamatan (KK) (jiwa) (km 2 ) jiwa/ km 2 (%) Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Sungai Puar IV. A. Candung Canduang Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Total Sumber : Agam Dalam Angka tahun 2005
9 45 Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten Agam dengan menggunakan angka pertumbuhan hasil data sensus penduduk tahun 1990 dan 2000, yaitu 0,18 % pertahun. Proyeksi penduduk dihitung untuk tahun 2005, 2010, 2015 dan 2020 dengan menggunakan metoda bunga berganda dengan rumus: Pt = Po (1 + r) n dengan : Pt = jumlah penduduk pada tahun ke-t Po = jumlah penduduk pada tahun 2005 r = laju pertumbuhan n = selisih tahun (Pt-Po) Tabel 6 Proyeksi jumlah penduduk (jiwa) Kabupaten Agam menurut kecamatan Proyeksi Jumlah Penduduk Kecamatan Tanjung Mutiara Lubuk Basung Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Sungai Puar IV. A. Candung Canduang Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Total Sumber: Hasil Perhitungan Struktur pekerjaan penduduk dapat menggambarkan struktur kegiatan yang mayoritas dilakukan oleh penduduk dalam suatu wilayah. Data struktur kegiatan penduduk ini, berguna untuk mengetahui jenis-jenis kegiatan yang
10 46 menjadi sumber penghidupan bagi penduduk, khususnya dalam hal ini penduduk Kabupaten Agam. Selain itu, struktur pekerjaan ini dapat juga digunakan untuk melihat persebaran karakteristik sosial dan ekonomi penduduk Kabupaten Agam per kecamatan (Tabel 7). Tabel 7 Prosentase mata pencaharian penduduk Kabupaten Agam per kecamatan tahun 2005 Kecamatan petani Prosentase terhadap Total Tenaga Kerja Kabupaten pedagang PNS/ ABRI Buruh Tani Buruh Swasta pengrajin Tanjung Mutiara Lubuk Basung , Ampek Nagari Tanjung Raya Matur IV Koto Banuhampu Sungai Puar IV. A. Candung Canduang Baso Tilatang Kamang Kamang Magek Palembayan Palupuh Total Sumber : Dinas KB, Capil dan Kependudukan Kab. Agam lainlain total Tabel 7 menunjukkan mata pencaharian sebagai petani masih paling banyak menyerap tenaga kerja, yaitu sekitar 56.10% dari total tenaga kerja Kabupaten Agam, diikuti mata pencaharian lain- lain (15.67%), pedagang (7.73%), dan PNS/ABRI (7.18%). Hal ini menunjukkan bahwa pekerjaan penduduk Kabupaten Agam masih terkonsentrasi pada lapangan usaha di sektor primer. Implikasinya pendapatan daerah Kabupaten Agam tidak terlalu besar, karena nilai tambah (value added) dari produksi sektor primer paling rendah jika dibandingkan dengan sektor sekunder dan tersier. Oleh karena itu, untuk ke depannya diperlukan kebijakan atau insentif bagi kegiatan pertanian di Agam untuk dilakukan program peningkatan.
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Kabupaten Agam secara geografis berada antara 00 o 02-00 o 29 LS dan 99 o 52 100 o 23 BT dengan luas wilayah 2 212.19 km 2 atau 5.24%
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. [BPS] Badan Pusat Statistik Jakarta Studi Konsistensi Luas Baku Lahan Sawah. BPS Pusat, Jakarta.
DAFTAR PUSTAKA Ashari. 23. Tinjauan Tentang Alih Fungsi Lahan Sawah Ke Non Sawah dan Dampaknya di Pulau Jawa. Forum Penelitian Agro Ekonomi, FAE, 21 (2) Jakarta. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian,
Lebih terperinciBAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI
BAB V INDIKASI PERMASALAHAN DAN OPSI PENGEMBANGAN SANITASI 5.1. AREA BERESIKO TINGGI DAN PERMASALAHAN UTAMA Penentuan area beresiko nagari pada wilayah Kabupaten Agam diperoleh dari hasil penilaian persepsi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jl. Mhd. Hatta telp.: 0752-76318 Lubuk Basung 26415 Website; www.disdik.agamkab.go.id E-mail: Nomor Sifat Lampiran Perihal 421/ ld-.
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 84 TAHUN 1999) TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa meningkatnya perkembangan pembangunan di Propinsi Sumatera Barat
Lebih terperinciPERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 84 TAHUN 1999 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa meningkatnya perkembangan
Lebih terperinciMenetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PERUBAHAN ATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 84 TAHUN 1999 (84/1999) TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTA BUKITTINGGI DAN KABUPATEN AGAM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa meningkatnya
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
1 Sumatera Barat 103355 8835 19432 13015 16487 18847 17899 13972 14794 99.652 228145 2 Agam 8316 978 2823 1811 3185 2407 3214 2020 2189 15.460 26971 3 Ampek Angkek 318 60 215 75 258 81 111 86 196 826 1400
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
1 Sumatera Barat 94.920 11.337 15.227 8.108 9.381 16.960 17.466 20.403 33.810 87.545 229.026 2 Agam 12.508 1.280 1.426 940 1.315 1.909 2.264 1.924 3.271 9.778 27.006 3 Ampek Angkek 659 96 101 32 65 108
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
1 Sumatera Barat 81.235 9.876 16.534 14.901 13.334 19.083 18.382 14.999 39.415 97.233 229.211 2 Agam 10.356 1.321 1.754 1.757 1.079 1.751 2.104 1.583 5.119 10.028 27.101 3 Ampek Angkek 544 87 134 113 57
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Max. Vegetatif (41-54 HST) Vegetatif 2 (31-40 HST)
1 Sumatera Barat 70.974 21.356 15.763 14.547 11.518 21.113 16.941 22.192 33.751 102.074 229.158 2 Agam 9.936 1.724 1.695 1.118 1.057 2.689 2.132 2.898 3.763 11.589 27.119 3 Ampek Angkek 497 136 106 49
Lebih terperinciLuas Sawah pada Fase Pertanaman Padi (Ha) Vegetatif 2 (31-40 HST) Vegetatif 1 (16-30 HST) Max. Vegetatif (41-54 HST)
Luas Sawah pada Fase Pertanaman Padi 1 Sumatera Barat 109.460 14.393 9.536 9.370 8.156 18.267 17.440 8.479 29.113 71.248 227.338 2 Agam 10.510 981 1.537 1.231 1.094 2.777 2.231 1.282 4.970 10.152 26.885
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN AGAM
PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAY AAN Jalan : Sudirman samping GOR Rang Agam 26415 Telp. ( 0752 ) 76318, Fax (0752) 76250 website: disdik.agamkab.go.id e-mail: diknasagam@yahoo.co.id
Lebih terperinciDATA AGREGAT KEPENDUDUKAN PER KECAMATAN (DAK2)
KABUPATEN / KOTA : PESISIR SELATAN 13.01 PESISIR SELATAN 28.40 281.113 568.520 1 13.01.01 PANCUNG SOAL 14.85 14.345 29.202 2 13.01.02 RANAH PESISIR 19.424 19.339 38.63 3 13.01.03 LENGAYANG 34.645 33.969
Lebih terperinciPenutup Sekapur Sirih Mukhlis SE,MM
Penutup Sekapur Sirih Penyelenggaraan Sensus Penduduk merupakan hajatan besar bangsa yang hasilnya sangat penting dalam rangka perencanaan pembangunan. Pembangunan yang melalui proses perencanaan yang
Lebih terperinciLampiran I.13 PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014
Lampiran I. : Keputusan Komisi Pemilihan Umum : 95/Kpts/KPU/TAHUN 0 : 9 MARET 0 ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 0 No DAERAH PEMILIHAN JUMLAH PENDUDUK JUMLAH KURSI
Lebih terperinciIII. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
27 III. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Letak Geografis Kabupaten Agam Secara geografis, Kabupaten Agam terletak antara 00 o 2-00 o 29 LS dan 99 o 52-100 o 23 BT, dengan luas daerah 2.231,94 Km 2
Lebih terperinciBAB V KABUPATEN AGAM DAERAH AGRARIS. Tabel 5.1 karakteristik Wilayah dan Kependudukan Kabupaten Agam
75 BAB V KABUPATEN AGAM DAERAH AGRARIS 5.1. Karakteristik Wilayah dan Kependudukan Kab. Agam Secara administratif, Kabupaten Agam berada di Provinsi Sumatera Barat. Terletak diantara 00º01'34''-00º28'43''
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG
SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG BATAS DAERAH KABUPATEN LIMA PULUH KOTA DENGAN KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA
Lebih terperinciLOKASI DAN ALOKASI BLM PNPM MANDIRI TAHUN ANGGARAN 2009 PNPM DAERAH TERTINGGAL & KHUSUS ALOKASI BLM (Rp. x Juta) SUMATERA BARAT
PNPM PNPM PERAN LOKASI DAN (Rp. x 1 Agam 1 Banuhampu 900 900 720 180 2 Ampek Nagari 2.000 2.000 1.600 400 3 Baso 900 900 720 180 4 Candung 2.000 2.000 1.600 400 5 IV Angkat Candung 900 900 720 180 6 IV
Lebih terperinciRumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam
SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode (1) (2) (3) (4) (5) (6) (8) (9) (1) URUSAN KEHUTANAN 7,143,465, 8,48,49,4 1 3 1 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran
Lebih terperinciRumusan Rencana Program dan Kegiatan SKPD Tahun 2014 dan Prakiraan Maju Tahun 2015 Kabupaten Agam
SKPD : DINAS KEHUTANAN DAN PERKEBUNAN Kode URUSAN KEHUTANAN 7,393,465, 8,48,49,4 3 Program Pelayanan Administrasi Terwujudnya pelayanan administrasi Perkantoran perkantoran. 59,5, 765,, 3 2 Penyediaan
Lebih terperinci129 annel=33&nchannel=2.%20peluang%20investasi (tanggal 12 Desember 2007 jam
DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2007. Meninjau Konsep Kesenjangan. Direktorat Pengembangan Kawasan Khusus dan Tertinggal Bappenas. Anwar, A. 2005. Ketimpangan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan. Tinjauan Kritis.
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Otonomi daerah sudah dilaksanakan sejak tahun 2001. Keadaan ini telah memberi kesadaran baru bagi kalangan pemerintah maupun masyarakat, bahwa pelaksanaan otonomi tidak bisa
Lebih terperinciKATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL
RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN AGAM 2010-2030 PEMERINTAHAN KABUPATEN AGAM TAHUN 2010 Revisi RTRW Kabupaten Agam 2010-2030 KATA PENGANTAR DAFTAR ISI DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL BAB I PROFIL KABUPATEN
Lebih terperinci~T PERINTAH TUGAS Nomor : 094.3/11,{l,,'- /
PEMERINTAH DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN AGAM PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan : DR. Muhammad Hatta Telp.0752-76318 fax.76250 lubuk Basung Website:!mR://www.disdik-agam.org Email: diknasagam@yahoo.co.id ~T PERINTAH
Lebih terperinciCAPAIAN RPJMD KABUPATEN AGAM
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN AGAM CAPAIAN RPJMD KABUPATEN AGAM 2010-2015 DATA DAN INFORMASI 2015 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 DAFTAR ISI Daftar Isi.... Daftar Tabel Daftar Grafik. GAMBARAN
Lebih terperinciAlamat Kabupaten/Kota
1 Mushalla Balimbiang Gasan Kaciak Tiku Selatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam 2 Mushalla Nurul Iman Pasia Gasan Kaciak Tiku Selatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam 3 Mushalla Asma al-husna Gasan Kaciak
Lebih terperinci04. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA BARAT
04. ACUAN PENETAPAN REKOMENDASI PUPUK N, P, DAN K PADA LAHAN SAWAH SPESIFIK LOKASI (PER KECAMATAN) PROVINSI SUMATERA BARAT 64 Sumatera Barat 1. Lunang Silaut 250 75* 50 230 75* 0 225 25* 30 Pesisir Selatan
Lebih terperinciBAB II KERANGKA KERJA SEKTOR SANITASI KABUPATEN AGAM
BAB II KERANGKA KERJA SEKTOR SANITASI KABUPATEN AGAM STRATEGI SANITASI KABUPATEN Gambaran umum sanitasi Kabupaten Agam merupakan deskripsi tentang kondisi sanitasi saat ini dan masa akan datang (sampai
Lebih terperinciVI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN
93 VI. GAMBARAN WILAYAH, KARAKTERISTIK PETERNAKAN SAPI POTONG DAN RESPONDEN PENELITIAN 6.1. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Agam merupakan salah satu kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1 Aspek Geografi dan Demografi 2.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administrasi Luas Kabupaten Agam adalah 2.232,30 Km² atau 5,29 persen dari luas wilayah Provinsi Sumatera
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN Bobot dan Penilaian Parameter Potensi Pariwisata
HASIL DAN PEMBAHASAN Keberadaan sumberdaya yang mendukung perkembangan pariwisata di Kabupaten Agam menjadi pilihan untuk melakukan pengembangan potensi pariwisata yang ada di daerah ini. Penelitian ini
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU
75 GAMBARAN UMUM SWP DAS ARAU Sumatera Barat dikenal sebagai salah satu propinsi yang masih memiliki tutupan hutan yang baik dan kaya akan sumberdaya air serta memiliki banyak sungai. Untuk kemudahan dalam
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MASJID DAN MUSHALLA KABUPATEN AGAM
DAFTAR ALAMAT MASJID DAN MUSHALLA KABUPATEN AGAM No 1 Nama Masjid dan Mushalla 2 1 Masjid Baiturrahman Gasan Kaciak 2 Masjid Nurul Huda Banda Gadang 3 Masjid Masjid Raya Pasa Tiku 4 Masjid Baitul Mukminin
Lebih terperinciPETA KECAMATAN BASO i
PETA KECAMATAN BASO i ii KATA PENGANTAR Assalamu alaikum Wr.Wb Pertama-tama kami mengucapkan rasa syukur dan menyambut baik dengan diterbitkannya buku PROFIL KECAMATAN BASO ini. Buku ini sangat bermanfaat
Lebih terperinciGambar 3 Peta lokasi penelitian terhadap Sub-DAS Cisangkuy
19 BAB IV KONDISI UMUM 4.1 Letak dan Luas Lokasi penelitian berada di wilayah Desa Mangun Jaya Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Desa ini terletak kurang lebih 20 km dari Ibukota Provinsi Jawa Barat
Lebih terperincidan Paket B Tahun Pelajaran 2017/2017 dengan Kepala sekolah Penyelenggara UN (data
PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN Jln: Jend. Sudirman Lubuk Basung Telp. (0752) 76318, Fax (0752) 76250, Kode pos 26415 Website: http://www.disdik-agam.org, e-mail: diknasagam@yahoo.co.id
Lebih terperinci2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.584, 2017 KEMENDAGRI. Kabupaten Agam dengan Kabupaten Padang Pariaman. Provinsi SUMBAR. Batas Daerah. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN
Lebih terperinciKEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Administrasi Pemerintah Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Solok dibentuk berdasarkan Undang Undang No.12 tahun 1956 tentang
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Letak Geografis. 08º00'27" Lintang Selatan dan 110º12'34" - 110º31'08" Bujur Timur. Di
IV. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Letak Geografis Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai lima Kabupaten dan satu Kotamadya, salah satu kabupaten tersebut adalah Kabupaten Bantul. Secara geografis,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 11 TAHUN 2015 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 2016
PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR TAHUN 205 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 206 TAHUN 205 PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR TAHUN 205 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan : DR. Mhd. Hatta Telp. ( 0752 ) 76318 Lubuk Basung 26415 Nomor Sifat Lampiran Hal : 970/00>'Q./ DISDIKBUD/ 2017 : Penting : 1 ( Satu
Lebih terperinciPRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 44 TAHUN 1990 TENTANG PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SAWAHLUNTO, KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG DAN KABUPATEN DAERAH
Lebih terperinciBAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
15 BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Sub DAS Model DAS Mikro (MDM) Barek Kisi berada di wilayah Kabupaten Blitar dan termasuk ke dalam Sub DAS Lahar. Lokasi ini terletak antara 7 59 46 LS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Masalah yang dihadapi di beberapa Negara berkembang dewasa ini adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah yang dihadapi di beberapa Negara berkembang dewasa ini adalah mengurangi jumlah kemiskinan dengan menggunakan berbagai cara baik melalui peningkatan infrastruktur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya hidup sebagai petani. Dalam rangka mengangkat derajat kehidupan petani serta mendukung penyediaan
Lebih terperinci- 1 41'46" LS dan '52" '40" BT dan berada pada
KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN Posisi Geografi 0 18'43" Kabupaten SawahluntoISijunjung secara geografis berada pada posisi antara - 1 41'46" LS dan 101 30'52" - 101 37'40" BT dan berada pada ketinggian
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN
39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º
Lebih terperinciGambar 9. Peta Batas Administrasi
IV. KONDISI UMUM WILAYAH 4.1 Letak Geografis Wilayah Kabupaten Garut terletak di Provinsi Jawa Barat bagian Selatan pada koordinat 6 56'49'' - 7 45'00'' Lintang Selatan dan 107 25'8'' - 108 7'30'' Bujur
Lebih terperinciDokumentasi Hukum Pemkab Agam 1
PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 1 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN NAMA SERTA WI LAYAH KECAMATAN BANUHAMPU SUNGAI PUAR DAN KECAMATAN I V ANGKAT CANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM,
Lebih terperinciBUPATI AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH
SALINAN BUPATI AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI AGAM, Menimbang
Lebih terperinci2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah
2.1 Gambaran Umum Provinsi Kalimantan Timur A. Letak Geografis dan Administrasi Wilayah Provinsi Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda berdiri pada tanggal 7 Desember 1956, dengan dasar hukum Undang-Undang
Lebih terperinciOleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA. Nomor: 44 TAHUN 1990 (44/1990) Tanggal: 1 SEPTEMBER 1990 (JAKARTA) Kembali ke Daftar Isi
PP 44/1990, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SAWAHLUNTO, KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SOLOK Oleh: PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA Nomor:
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1. Umum 4.1.1. Letak Geografis dan Batas Administrasi Kota Jambi sebagai pusat wilayah dan Ibukota Provinsi Jambi, secara geografis terletak pada koordinat 01 32 45
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 15 TAHUN 2013 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 2014
PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 5 TAHUN 203 T e n t a n g : RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH ( R K P D ) KABUPATEN AGAM TAHUN 204 PERATURAN BUPATI AGAM NOMOR 5 TAHUN 203 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota,
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Keadaan Geografis dan demografi Kapur IX adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat, Indonesia. Kapur IX adalah salah satu dari tiga
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM
BAB II TINJAUAN UMUM 2.1 Lokasi Dan Kesampaian Daerah Lokasi daerah yang diduga memiliki potensi bahan galian bijih besi secara administratif terletak di Desa Aie Sunsang, Kecamatan Alahan Panjang, Kabupaten
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI. Administrasi
KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN SUKABUMI Administrasi Secara administrasi pemerintahan Kabupaten Sukabumi dibagi ke dalam 45 kecamatan, 345 desa dan tiga kelurahan. Ibukota Kabupaten terletak di Kecamatan
Lebih terperinciKEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA
31 KEADAAN UMUM WILAYAH KABUPATEN KATINGAN DAN KOTA PALANGKA RAYA Administrasi Secara administratif pemerintahan Kabupaten Katingan dibagi ke dalam 11 kecamatan dengan ibukota kabupaten terletak di Kecamatan
Lebih terperinciGambar 4. Lokasi Penelitian
19 III. METODOLOGI 3.1. Waktu dan Lokasi Penelitian Kegiatan penelitian dilaksanakan selama sembilan minggu, mulai akhir bulan Februari 2011 sampai dengan April 2011. Kegiatan penelitian ini dilakukan
Lebih terperinciKONDISI UMUM WILAYAH STUDI
16 KONDISI UMUM WILAYAH STUDI Kondisi Geografis dan Administratif Kota Sukabumi terletak pada bagian selatan tengah Jawa Barat pada koordinat 106 0 45 50 Bujur Timur dan 106 0 45 10 Bujur Timur, 6 0 49
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gambaran Umum Kabupaten Tanggamus 1. Wilayah Administratif Kabupaten Tanggamus Secara geografis wilayah Kabupaten Tanggamus terletak pada posisi 104 0 18 105 0 12 Bujur Timur dan
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI
IV. KONDISI UMUM LOKASI STUDI 4.1. Letak Geografis Posisi geografis Wilayah Pengembangan Kawasan Agropolitan Ciwidey menurut Peta Rupa Bumi Bakorsurtanal adalah antara 107 0 31 30 BB 107 0 31 30 BT dan
Lebih terperinciKONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Luas dan Letak Wilayah Kota Sintang memiliki luas 4.587 Ha yang terdiri dari 3 Bagian Wilayah Kota (BWK) sesuai dengan pembagian aliran Sungai Kapuas dan Sungai Melawi. Pertama,
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Gambaran Umum Kabupaten Kerinci 5.1.1 Kondisi Geografis Kabupaten Kerinci terletak di sepanjang Bukit Barisan, diantaranya terdapat gunung-gunung antara lain Gunung
Lebih terperinciMENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR EXTENDED ABSTRACT
MENUJU PROPINSI SUMATERA BARAT KECUKUPAN ENERGI BERBASIS AIR Dr. Bambang Istijono, ME Staf Pengajar Fakultas Teknik Universitas Andalas Anggota KNI-ICID & HATHI EXTENDED ABSTRACT PENDAHULUAN Propinsi Sumatera
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Seluma Kabupaten Seluma merupakan salah satu daerah pemekaran dari Kabupaten Bengkulu Selatan, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3
Lebih terperinciIV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN
IV KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian merupakan wilayah Kabupaten Lampung Tengah Propinsi Lampung yang ditetapkan berdasarkan Undang-undang No 12 Tahun 1999 sebagai hasil pemekaran Kabupaten
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 4.1. Administrasi dan Letak Geografis Kabupaten Pidie Jaya yang dibentuk berdasarkan Undang-undang No.7 Tahun 2007 memiliki ibukota Kabupaten yaitu Meureudu. Kota Meureudu
Lebih terperinciKONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
23 IV. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 4.1 Letak Geografis dan Batas Wilayah Kabupaten Tabalong merupakan salah satu kabupaten yang terdapat di Provinsi Kalimantan Selatan dengan ibukota Tanjung yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dituangkan dalam bentuk perencanaan pembangunan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Terselenggaranya pemerintahan yang baik merupakan persyaratan dalam mewujudkan aspirasi masyarakat guna mencapai tujuan dan cita cita pembangunan. Dalam rangka itu
Lebih terperinciANALISIS PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN TAHUN 2011 DAN 2015 DI KABUPATEN AGAM
ANALISIS PERUBAHAN FUNGSI KAWASAN HUTAN TAHUN 2011 DAN 2015 DI KABUPATEN AGAM JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Strata Satu (S1) NELA YULIDIANTI 12030121
Lebih terperinciPENURUNAN PEMANFAATAN PASAR MATUR KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM. Yurni Suasti 1 dan Elvinalis 1. Abstrak
PENURUNAN PEMANFAATAN PASAR MATUR KECAMATAN MATUR KABUPATEN AGAM Yurni Suasti 1 dan Elvinalis 1 Abstrak Tujuan penelitian ini untuk melihat daerah-daerah yang memanfaatkan Pasar Matur dan faktor-faktor
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Desa Sendayan, Desa Naga Beralih, dan Desa Muara Jalai.
36 BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 1.1. Keadaan Geografis 4.1.1. Letak, Luas dan Batas Wilayah Desa Sungai Jalau merupakan salah satu desa yang termasuk dalam Kecamatan Kampar Utara, Kecamatan Kampar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada masa awal orde baru situasi dan keadaan ketersediaan pangan Indonesia sangat memprihatinkan, tidak ada pembangunan bidang pengairan yang berarti pada masa sebelumnya.
Lebih terperinciDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan : DR. Muhammad Hatta Telp fax Lubuk Sasung disdik-agam.org
r PEMERINTAH KABUPATEN AGAM DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA Jalan : DR. Muhammad Hatta Telp.0752-76318 fax.76250 Lubuk Sasung disdik-agam.org Nomor Lamp 5ifat Penhal 421.1{'}.~by {5D-2016 1 Rangkap
Lebih terperinciBAB 1 : PENDAHULUAN. alam seperti gempa bumi adalah bencana yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan
BAB 1 : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bencana alam dapat terjadi secara tiba-tiba dalam kehidupan ini. Bencana alam seperti gempa bumi adalah bencana yang terjadi secara tiba-tiba, sedangkan gunung api,
Lebih terperinciIV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN
41 IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Umum Provinsi Lampung 1. Keadaan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu provinsi di Republik Indonesia dengan areal daratan seluas 35.288 km2. Provinsi
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH STUDI. A. Kondisi Geografis LS dan BT. Beriklim tropis dengan
III. KARAKTERISTIK WILAYAH STUDI A. Kondisi Geografis Secara geografis Kabupaten Tebo terletak diantara titik koordinat 0 52 32-01 54 50 LS dan 101 48 57-101 49 17 BT. Beriklim tropis dengan ketinggian
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Administrasi
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN 26 Administrasi Kabupaten Sukabumi berada di wilayah Propinsi Jawa Barat. Secara geografis terletak diantara 6 o 57`-7 o 25` Lintang Selatan dan 106 o 49` - 107 o 00` Bujur
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat
4 TINJAUAN PUSTAKA Pendekatan Agroekologi Agroekologi adalah pengelompokan suatu wilayah berdasarkan keadaan fisik lingkungan yang hampir sama dimana keragaman tanaman dan hewan dapat diharapkan tidak
Lebih terperinciBAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TAHUN 2012
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RKPD DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN TAHUN 2012 2.1 Gambaran Umum Kondisi Daerah 2.1.1 Aspek Geografi 2.1.1.1 Letak Geografis Dan Batas Administrasi Wilayah
Lebih terperinciSecara Geografis Propinsi Lampung terletak pada kedudukan Timur-Barat. Lereng-lereng yang curam atau terjal dengan kemiringan berkisar antara 25% dan
IV. KEADAAN UMUM DAERAH PENELITMN 4.1 Geografi Propinsi Lampung meliputi areal seluas 35.288,35 krn2 termasuk pulau-pulau yang terletak pada bagian sebelah paling ujung tenggara pulau Sumatera. Propinsi
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
50 V. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 5.1. Keadaan Umum Sumatera Barat Sumatera Barat yang terletak antara 0 0 54' Lintang Utara dan 3 0 30' Lintang Selatan serta 98 0 36' dan 101 0 53' Bujur Timur, tercatat
Lebih terperinciKARAKTERISTIK WILAYAH
III. KARAKTERISTIK WILAYAH A. Karakteristik Wilayah Studi 1. Letak Geografis Kecamatan Playen terletak pada posisi astronomi antara 7 o.53.00-8 o.00.00 Lintang Selatan dan 110 o.26.30-110 o.35.30 Bujur
Lebih terperinciBAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memiliki akses air minum yang layak adalah harapan seluruh lapisan masyarakat Indonesia, baik masyarakat yang tinggal di perkotaan maupun masyarakat yang tinggal
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Persiapan Persiapan merupakan rangkaian kegiatan sebelum memulai pengumpulan dan pengolahan data. Dalam tahap persiapan disusun hal hal yang harus dilakukan dengan tujuan
Lebih terperinciIII. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN
III. KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN 3.1. Letak Geografis dan Administrasi Pemerintahan Propinsi Kalimantan Selatan memiliki luas 37.530,52 km 2 atau hampir 7 % dari luas seluruh pulau Kalimantan. Wilayah
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS
IDENTIFIKASI KAWASAN RAWAN KONVERSI PADA LAHAN SAWAH DI KECAMATAN 2 X 11 ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN BERBASIS GIS (GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM) Fakultas Teknologi Pertanian, Kampus Limau
Lebih terperinciKONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN
21 KONDISI UMUM DAERAH PENELITIAN Kondisi Umum Fisik Wilayah Geomorfologi Wilayah pesisir Kabupaten Karawang sebagian besar daratannya terdiri dari dataran aluvial yang terbentuk karena banyaknya sungai
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL
18 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN, KARAKTERISTIK USAHA BUDIDAYA LEBAH MADU, DAN KARAKTERISTIK PETANI SAMPEL A. Gambaran Umum Kabupaten Lampung Timur Geografis Secara geografis, Kabupaten Lampung Timur
Lebih terperinciWilayah Minangkabau. Wilayah Minangkabau : Wilayah Darek Wilayah Rantau Wilayah Pasisia
Wilayah Minangkabau Wilayah Minangkabau : Wilayah Darek Wilayah Rantau Wilayah Pasisia Wilayah budaya Minangkabau adalah wilayah tempat hidup, tumbuh, dan berkembangnya kebudayaan Minangkabau. Dalam tambo
Lebih terperinciDATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI SUMATERA BARAT
DATA DASAR PROVINSI SUMATERA BARAT KONDISI DESEMBER 2014 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2015 JUMLAH MENURUT KABUPATEN/KOTA (KEADAAN 31 DESEMBER 2014) PROVINSI SUMATERA BARAT KAB/KOTA
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
63 IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Keadaan Fisik Daerah Penelitian Berdasarkan Badan Pusat Statistik (2011) Provinsi Lampung meliputi areal dataran seluas 35.288,35 km 2 termasuk pulau-pulau yang
Lebih terperinciGrup Perbukitan (H), dan Pergunungan (M)
Grup Perbukitan (H), dan Pergunungan (M) Volkan (V) Grup volkan yang menyebar dari dat sampai daerah tinggi dengan tut bahan aktivitas volkanik terdiri kerucut, dataran dan plato, kaki perbukitan dan pegunungan.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN AGAM KECAMATAN BASO NAGARI SIMARASOK Alamat : Anak Ala Jorong Simarasok Kode pos 26192
PEMERINTAH KABUPATEN AGAM KECAMATAN BASO NAGARI SIMARASOK Alamat : Anak Ala Jorong Simarasok Kode pos 26192 PERATURAN NAGARI SIMARASOK NOMOR 01 TAHUN 2002 TENTANG TERITORIAL DAN ULAYAT NAGARI SIMARASOK
Lebih terperinciIV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU
IV. KONDISI UMUM PROVINSI RIAU 4.1 Kondisi Geografis Secara geografis Provinsi Riau membentang dari lereng Bukit Barisan sampai ke Laut China Selatan, berada antara 1 0 15 LS dan 4 0 45 LU atau antara
Lebih terperinciKONDISI FISIK BAB I 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH
BAB I KONDISI FISIK 1.1. LUAS WILAYAH DAN BATAS WILAYAH Sebelum dilakukan pemekaran wilayah, Kabupaten Kampar merupakan salah satu Kabupaten yang memiliki wilayah terluas di Provinsi Riau dengan luas mencapai
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis dan Kondisi Alam 1. Letak dan Batas Wilayah Secara geografis Provinsi Sumatera Selatan terletak antara 1 0 4 0 Lintang Selatan dan 102 0-106 0 Bujur Timur dengan
Lebih terperinci